Atlet UKM Karate Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada DIY Open International Karate Championship 2024 (Dok. UKM Karate UAD)
Para atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi pada ajang DIY Open International Karate Championship 2024. Mereka merebut 18 medali, yakni 9 emas, 5 perak, dan 4 perunggu. Kejuaraan dilaksanakan di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Sabtu–Minggu, 22–23 Juni 2024. Ajang perlombaan diikuti sekitar 3.000 atlet dari berbagai daerah dari dalam maupun luar negeri.
Persiapan untuk kompetisi internasional ini telah disiapkan dari jauh-jauh hari. Namun karena pada bulan Mei lalu mereka memiliki jadwal kompetisi di Jawa Timur, maka waktu yang diperlukan untuk kompetisi ini menjadi satu bulan. Atlet yang digembleng sangat padat adalah tim beregu, hal ini dikarenakan personelnya berbeda maka diperlukan latihan khusus. Alhamdulillah berkat latihan ketat, untuk tim beregu dapat menyabet juara III.
Pada saat wawancara, atlet menyampaikan ungkapan syukur atas perolehan kompetisi. Farel berseru, “Keren, Mantap!!!”
Disusul oleh Bahrul yang mengungkapkan perasaannya, “Selama bergabung dengan tim Karate UAD sangatlah menyenangkan dan ajang kejuaraan yang diikuti pun sangatlah bergengsi. Cara berlatih yang konsisten selama di Karate UAD membuat saya merasa mampu untuk bersaing di pertandingan yang akan diikuti mendatang,” ungkapnya.
Tasya selaku atlet putri juga memberikan kesan, “Pertandingan kali ini sangat memberikan kesan yang sangat indah bagi saya. Sebab saya bisa bertemu dengan beberapa atlet nasional yang menjadi idola saya, seperti Sisilia Ora dan Joshua Kandau. Selain itu yang menjadi kebanggaan lagi, yaitu ketika teman satu tim saya mendapat kesempatan untuk berkompetisi dengan Sisilia Ora pada babak final di kelas Kata Perorangan Senior Putri, hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya.”
Ia melanjutkan, “Dengan padatnya jadwal latihan dan training center pada pertandingan ini, juga mengajarkan saya untuk semakin pandai dalam mengatur waktu antara kuliah dan latihan. Meyakinkan bahwa semua bisa dijalani dan dicapai secara beriringan tanpa harus mengesampingkan salah satunya. Dukungan dari pelatih menjadi salah satu faktor yang membuat saya selalu yakin bahwa saya bisa, bahkan ketika diri saya sendiri tidak yakin.”
Para atlet juga berseru untuk tetap semangat dan kompak selalu untuk kompetisi selanjutnya. Mereka merasa sangat terkesan oleh pengalaman yang diperoleh. Sebab, dari pengalaman dalam bertanding membuat para atlet semakin banyak belajar dari kekalahan-kekalahan sebelumnya dan merasa terus termotivasi.
Tasya berpesan, “Jangan pernah merasa puas akan suatu hal, teruslah belajar dan merasa haus ilmu. Meneguhkan tekad dan konsistensi dalam berlatih bukanlah hal yang mudah, maka dari itu kita harus memiliki sebuah konsistensi yang kuat dalam menjalankan latihan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Terima kasih kepada Senpai Diva yang selalu meyakinkan kami bahwa kami mampu dan bisa bahkan ketika diri kami sendiri terkadang ragu untuk melangkah.” (Lus)
uad.ac.id