Cegah Peningkatan DBD, UAD Beri Edukasi kepada Jumantik Cilik
Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir Juni 2024, jumlah kasus DBD meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 393 kasus di Kabupaten Sleman. Sebanyak 2 kasus kematian juga dilaporkan di wilayah tersebut dengan rincian 1 anak-anak dan 1 dewasa. Fenomena ini kemudian menjadi perhatian bagi berbagai pihak termasuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) dengan kader wilayah pada 18 Juli lalu, Jumantik Cilik menjadi komponen penting dalam pencegahan DBD. Hal itu kemudian menjadi dasar pelaksanaan edukasi kesehatan pada 31 Agustus 2024 di Aula Kelurahan Ambarketawang sebagai upaya peningkatan kapasitas kader Jumantik Cilik.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian riset dosen dengan judul “Implementasi E-Jumantik sebagai Agregator Data Jentik Mandiri Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Mendorong G1R1J Menuju Kemandirian Kesehatan” yang diketuai oleh Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D.
Dalam realisasinya, Dr. Tri Wahyuni Sukesi, S.Si., M.P.H, Ph.D., Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., dan Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D., laboran Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Dita Nurhaifah, S.K.M. dan Indrianti Hastuti, A.Md., serta mahasiswa magister Kesehatan Masyarakat Isah Fitriani, S.K.M., Tria Nisa Novianti, S.K.M., dan Ardiansyah Jumaedi Nasir, S.Farm. didapuk sebagai kolaborator dan fasilitator.
Sebanyak 117 peserta yang terdiri atas pelajar SD dan SMP berpartisipasi aktif. Terdapat kombinasi metode dan media edukasi yang digunakan, mulai dari ceramah, video animasi, Power Point, hingga pengamatan jentik nyamuk Aedes Aegypti secara berkelompok. (ish)