• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pemberdayaan Peluang Bisnis di Era Digital

15/06/2022/in Terkini /by Ard

Hendro Setyono, S.E., M.Sc. (kanan) pemateri webinar kewirausahaan BEM FTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Minggu (12-06-2022), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Webinar Kewirausahaan dengan mengusung tema “Pemberdayaan Peluang Bisnis Melalui Teknologi Digital”. Acara ini merupakan program kerja dari Departemen Kewirausahaan dengan tujuan menggairahkan semangat berwirausaha para mahasiswa.

Berlangsung selama empat jam melalui platform Zoom Meeting, hadir Hendro Setyono, S.E., M.Sc. selaku pemateri sekaligus Head of Entrepreneurship and Business Incubation. Selain itu, hadir Veny Hidayat, M.Psi., Psikolog. dosen Psikologi UAD yang kini menjadi CEO PT Mitra Optima Talenta. Sebanyak 90 partisipan membersamai acara tersebut yang terdiri atas beberapa mahasiswa universitas lain dan masyarakat umum.

Maksuna Aji, selaku Wakil Gubernur BEM FTI dalam sambutannya mengatakan, “Dengan mengikuti webinar ini, diharapkan jiwa wirausaha kita bisa tumbuh dan bisa mengimplementasikan bekal ilmu tersebut sehingga banyak wirausahawan muda yang menggeluti berbagai produk masa kini. Hadirnya pemateri luar biasa ini pastinya akan memberikan pandangan terkait perkembangan zaman dan arahan peluang bisnis di masa depan.”

Masuk ke tema bahasan, Hendro Setyono menyampaikan, “Generasi saat ini diharapkan bisa membaca peluang bisnis di era digital sehingga dapat mempersiapkan inovasi dan kreativitas untuk memulai usahanya. Jiwa wirausaha generasi sekarang harus ditumbuhkan kembali dengan memberikan strategi bisnis yang menarik. Hal ini juga dapat melatih kemandirian untuk mendapatkan penghasilan, terlebih untuk para mahasiswa.”

Berkaitan dengan hal itu, ia menjelaskan bahwa peluang bisnis di era digital meliputi lingkup agraris, industri atau manufaktur, juga servis. Dari lingkup tersebut bisa dikembangkan dengan pembuatan produk inovatif yang kini dibutuhkan masyarakat, karena peluang bisnis pada hakikatnya yaitu paham kondisi pasar dan kebutuhan klien.

“Selain itu, terkait pemasaran produk juga menjadi perhatian utama para wirausahawan, apalagi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Pasar toko luring kini mulai tergerus sejak hadirnya model bisnis toko daring yang lebih efektif dan efisien. Kemampuan masyarakat adaptasi dengan internet meningkatkan kemampuan usaha melalui media tersebut, sehingga semua orang bisa membuat toko daring. Misalnya, aplikasi pendukung di internet seperti marketplace Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain,” Veny Hidayat menimpali.

Lebih lanjut ia menyampaikan, “Peluang-peluang berwirausaha dapat kita ambil dan jalankan jika memiliki ‘pola pikir’ bisa. Pola pikir yang menjadi keyakinan akan membawa kemudahan dalam berproses menjadi wirausaha sukses. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya?” (lae)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hendro-setyono-kanan-selaku-pemateri-webinar-kewirausahaan-BEM-FTI-UAD.jpg 699 1363 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-15 07:59:282022-06-15 07:59:28Pemberdayaan Peluang Bisnis di Era Digital

Pentingnya Soft Skills bagi Mahasiswa

14/06/2022/in Terkini /by Ard

Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Talkshow Soft Skill Series yang bertajuk ‘Mengapa Soft Skills Penting’ (Foto: Yosita)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Talkshow Soft Skill Series yang bertajuk “Mengapa Soft Skills Penting?”. Acara ini disiarkan secara langsung pada Sabtu, 11 Juni 2022, melalui kanal YouTube UAD. Hadir sebagai narasumber pertama Dr. Muchlas, M.T. yang merupakan Rektor UAD, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. yakni Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD sebagai narasumber kedua, serta Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. sebagai pembicara ketiga yang merupakan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD.

Muchlas mengatakan, tujuan umum soft skills yaitu agar mahasiswa mampu merencanakan target capaian-capaian selama belajar dan sukses dalam studi di perguruan tinggi. Karena nantinya dalam kehidupan berorganisasi sangat memerlukan kompetensi soft skills.

“Kebijakan soft skills diadakan untuk mahasiswa tahun pertama dan ketiga. Tujuan utama diadakannya tahap satu agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan kehidupan kampus, di dalamnya dilatih untuk merencanakan karier,” papar Gatot.

Terakhir Fajri mengatakan, tahun ini pelaksanaan soft skills berbeda dengan tahun lalu, karena diselenggarakan secara luring dan daring. Pelatihan luring dibagi menjadi dua periode, untuk periode pertama pada 5 Juni 2022 dan periode kedua pada 12 Juni 2022. Sementara itu yang daring dilaksanakan pada 19 Juni 2022. (Yos)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyelenggarakan-Talkshow-Soft-Skill-Series-yang-bertajuk-Mengapa-Soft-Skills-Penting-Foto-Yosita.jpg 720 1440 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 11:10:072022-06-14 11:10:07Pentingnya Soft Skills bagi Mahasiswa

Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan

14/06/2022/in Terkini /by Ard

Estina Ekawati, S.Si., M.Pd. Si., pembicara Kuliah Tamu yang diselenggarakan PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Kuliah Tamu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diselenggarakan pada Sabtu, (11-06-2022), mengundang dua pembicara yang sangat ahli di bidangnya. Estina Ekawati, S.Si, M.Pd.Si., selaku Widyaiswara Ahli Madya Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta, dan Tusta Rika Purwanti, S.Pd., yang merupakan alumnus PGSD UAD. Mereka membahas tentang permasalahan pembelajaran Matematika tingkat Sekolah Dasar (SD).

Estina menjelaskan mengenai pembelajaran berbasis literasi, numerasi, dan integrasi computational thinking di kelas untuk optimasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Computational thinking atau cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, salah satunya yaitu dengan Programme for International Student Assessment (PISA). PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari 3 kompetensi dasar yaitu membaca, matematika, dan sains. Tujuan PISA untuk mendorong negara saling belajar satu sama lain mengenai sistem pendidikan sehingga mampu membangun sistem persekolahan yang lebih inklusif secara efektif.

“PISA 2022 Mathematics Framework dilihat dari segi konteks kehidupan nyata seperti personal, occupational, societal, dan scientific. Kemudian untuk konten matematikanya yaitu quantity, uncertainty and data, change and relationships, serta space and shape. Topik atau isu yang akan dibahas pada konten literasi dan numerasi contohnya seperti kasus Covid-19, tingkat sebaran, kenaikan, dan kematian,” jelasnya.

Sementara itu, Tusta menyampaikan permasalahan pembelajaran Matematika di SD seperti kemampuan siswa yang berbeda antara satu sama lainnya, pandemi yang menyebabkan lost learning, dan kebijakan pendidikan yang dinamis.

Senada dengan PISA, salah satu cara berpikir untuk menyelesaikan pembelajaran Matematika yaitu dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan Asesmen Standar Pendidikan Berbasis Komputer (ASPD BK). Penilaian ANBK dilakukan dengan tes meliputi kemampuan literasi dan numerasi. Sedangkan ASPD BK digunakan untuk mengukur capaian kompetensi lulusan dan hasil ASPD digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya. Namun, ANBK dan ASPD BK cakupannya hanya dalam lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Adapun konten domain numerasi yaitu terdiri atas bilangan, aljabar, geometri, dan pengukuran, kemudian pengolahan data. Terakhir, ia memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika.

“Solusi yang pernah saya lakukan menghadapi permasalahan tersebut yaitu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, menanamkan bahwa Matematika itu mudah, meminta siswa membuat target pencapaiannya sendiri, serta meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas dan memanfaatkan teknologi,” tutup Tusta. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Estina-Ekawati-S.Si-M.Pd_.-Si.-pembicara-Kuliah-Tamu-yang-diselenggarakan-PGSD-UAD.-foto-Farida-3.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 08:46:452022-06-14 08:58:29Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan

KKN UAD Ajak Anak-Anak Pedukuhan Kweni Peduli Demam Berdarah

13/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama kader Anak Peduli Demam Berdarah (Adinda) Pedukuhan Kweni (Foto: Istimewa)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang bersumber dari nyamuk karena masalah lingkungan yang kurang sehat. Upaya efektif untuk memberantas penyebaran DBD ini dengan menetapkan kader juru pemantau jentik (Jumantik). Jumantik adalah bentuk gerakan atau partisipasi aktif dari masyarakat dalam menanggulangi penyakit DBD antara lain melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti, serta melakukan laporan ke kelurahan secara rutin dan berkesinambungan.

Sayangnya, program Jumantik yang menjadi program unggulan pemerintah di Pedukuhan Kweni, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, selama pandemi mengalami kendala dan akhirnya terhenti.

Sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Unit IV.D.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengajak para kader Jumantik dan masyarakat Padukuhan Kweni untuk menghidupkan kembali program Jumantik ini dengan membentuk gerakan Anak Peduli Demam Berdarah (Adinda).

Bagi mahasiswa KKN, keterlibatan anak-anak dalam pemberantasan nyamuk adalah sebagai bentuk peran mereka di masyarakat untuk penanggulangan penyakit DBD, dan tujuan utama penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini. Mengingat penderita DBD paling banyak pada anak-anak, maka hadirnya Adinda diharapkan menjadi salah satu bentuk edukasi tentang DBD sekaligus meningkatkan keterampilan mereka.

Dalam pemberantasan sarang nyamuk, langkah awal yang dilakukan yaitu dengan menerapkan 4 M di antaranya menguras, menutup, mengubur, dan memantau. Sementara itu, untuk mengurangi berkembangnya jentik nyamuk dapat dilakukan dengan pengecekan kamar mandi, lokasi yang terdapat genangan air, gentong, dan drum di setiap rumah warga, yang dilakukan oleh Adinda dan didampingi ibu-ibu kader Jumantik Pedukuhan Kweni serta mahasiswa KKN Unit IV.D.3.

Lebih lanjut, mekanisme pengecekan tersebut ditargetkan untuk semua rumah di setiap RT Pedukuhan Kweni. Namun, karena lokasi yang cukup luas menjadikan kader Adinda serta mahasiswa KKN memilih untuk mengambil sampel sekitar 10 sampai 15 rumah di setiap wilayah RT-nya.

Dari hasil sampel rumah yang telah selesai dicek, sekitar 85 persen rumah bebas dari jentik nyamuk. Hasil data tersebut disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan khususnya kebersihan kamar mandi serta genangan air di rumah sudah cukup tinggi.

Walaupun begitu, mahasiswa KKN berharap warga Pedukuhan Kweni selalu memperhatikan kebersihan lingkungan rumah tetap bersih, tidak ada genangan air, maupun lainnya, yang membuat jentik nyamuk berkembang biak agar terhindar dari penyakit DBD. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-para-kader-Anak-Peduli-Demam-Berdarah-Adinda-Foto-Istimewa.jpg 585 877 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-13 08:04:232022-06-13 08:04:37KKN UAD Ajak Anak-Anak Pedukuhan Kweni Peduli Demam Berdarah

PGPAUD UAD Gelar Kuliah Tamu Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

13/06/2022/in Terkini /by Ard

Kumala Windya R, M.Psi., Psikolog., pembicara Kuliah Tamu Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus yang diadakan PGPAUD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Tidak semua manusia terlahir seperti anak-anak kebanyakan. Di sekitar kita ada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tentu saja penanganannya spesial. Kehadiran mereka tidak serta merta harus dibedakan, tetapi perlu penanganan yang istimewa. Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah tamu anak dini berkebutuhan khusus. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PGPAUD FKIP UAD pada Senin, 6 Juni 2022. Hadir sebagai pemateri Kumala Windya R., M.Psi., Psikolog., yang merupakan psikolog klinis.

Kumala menyampaikan mengenai program Individualized Education Plan (IEP) atau Program Pembelajaran Individu (PPI) di PAUD. PPI merupakan rumusan program pembelajaran yang disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil asesmen terhadap kemampuan individu anak yang tergambar dalam profil anak.

“PPI ini sebagai bentuk pelayanan pendidikan khusus bagi ABK usia dini berupa program pendidikan yang diindividualkan. Tujuan PPI untuk mengembangkan kemampuan ABK yang bersifat heterogen dalam jenis maupun kemampuannya sehingga mereka dapat terlayani secara optimal,” terangnya.

Karakteristik PPI dibuat dalam jangka waktu program satu tahun, kemudian evaluasi. Target dan tujuan spesifik diberitahukan kepada orang tua, sementara strategi mengajar yang spesifik diberitahukan kepada guru dan siswa. Evaluasi PPI nantinya berupa dokumen kerja.

Lebih lanjut Kumala menjelaskan alur pembelajaran Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus (AUD-BK) di PAUD, dimulai dengan identifikasi dan asesmen, profil anak, program pembelajaran individual, evaluasi, pelaksanaan program pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Individual (RPPHI), pelaksanaan program pembelajaran, evaluasi, dan tindak lanjut. Kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mendampingi AUD-BK yaitu mengasesmen kemampuan akademik dan nonakademik, merumuskan PPI, dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

Terakhir ia menyampaikan beberapa program khusus untuk AUD-BK yaitu untuk anak tuna netra dengan orientasi mobilitas, tuna rungu dengan program pengembangan komunikasi persepsi bunyi dan irama, tuna grahita dengan kemandirian dan bina diri, serta autis dengan program bina komunikasi dan interaksi sosial. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kumala-Windya-R-M.Psi_.-Psikolog.-pembicara-Kuliah-Tamu-Anak-Usia-Dini-Berkebutuhan-Khusus-yang-diadakan-PGPAUD-UAD.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-13 07:52:492022-06-13 07:52:49PGPAUD UAD Gelar Kuliah Tamu Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

KKN UAD Sosialisasikan Eco Enzyme, Cairan Organik yang Kaya Manfaat

10/06/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit IV.D.2 sosialisaikan pengelolaan sampah dan pembuatan eco-enzyme di Dusun Dongkelan, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Seiring dengan meningkatnya populasi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi maka akan berdampak pada masalah penumpukan sampah. Seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Yogyakarta, yang sempat ditutup karena kapasitasnya sudah hampir penuh dan sering mengalami kendala operasional sehingga terjadi penghentian pelayanan.

Alasan inilah yang mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 81 Unit IV.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sosialisasi bertajuk “Penyuluhan Pengolahan Sampah dan Pembuatan Eco Enzyme” kepada masyarakat Dusun Dongkelan, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tepatnya bertempat di Masjid Al-Hidayah pada Rabu (08-06-2022).

Selain agar masyarakat dapat mengelola sampah dengan tepat, sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka membantu percepatan dalam mewujudkan program Pemerintah Daerah Bantul yakni Bantul Bersih Sampah.

Zulfani Aflah Afdal selaku ketua Unit KKN 1V.D.2 sekaligus narasumber menjelaskan tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan untuk tetap sehat dan bersih, salah satunya dengan cara melakukan pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme serbaguna.

Eco enzyme merupakan cairan serbaguna yang dibuat melalui proses fermentasi sampah organik selama tiga bulan. Adapun bahan untuk membuatnya antara lain gula aren atau gula jawa, sisa sayuran, buah-buahan, dan air. Hasil dari pembuatan eco enzyme adalah cairan serbaguna yang dapat digunakan untuk pupuk alami, pestisida alami, menjernihkan sungai atau kolam, serta cairan pembersih rumah.

“Kebersihan lingkungan dan sampah menjadi salah satu faktor dari kesehatan masyarakat. Kami berharap dengan adanya penyuluhan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat dalam menjaga kesehatan, dan yang penting masyarakat bisa mengelola sampah yang berasal dari lingkungan rumah tangga. Harapannya, dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujar Zulfani.

Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Dusun Dongkelan, Ketua RT yang ada di Dusun Dongkelan, dan diikuti sebanyak 20 peserta masyarakat Dusun Dongkelan. Tidak hanya sosialisasi, mahasiswa KKN juga mengajak untuk mempraktikkan langsung cara pengolahan sampah agar menjadi eco enzyme.

Mahasiswa KKN Alternatif 81 Unit IV.D.2 berharap agar ke depannya pengelolaan sampah organik menjadi eco enzyme dapat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Dongkelan. Selain itu, masyarakat yang kurang sadar dan paham dalam menjaga kesehatan maupun kebersihan lingkungannya jadi tahu pentingnya kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Senada dengan itu, Sigit, salah satu peserta dari RT 05 berharap setelah adanya sosialisasi pengolahan sampah ini, masyarakat Dusun Dongkelan lebih sadar akan pentingnya pengolahan sampah dimulai dari setiap rumah sebagai langkah awal untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan sampah. Dengan begitu, dapat terwujud program Pemerintah Bantul, Bersih Sampah 2025. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-UAD-Unit-IV.D.2-sosialisaikan-pengelolaan-sampah-dan-pembuatan-eco-enzyme-di-Dusun-Dongkelan-Kecamatan-Sewon-Kabupaten-Bantul-Yogyakarta-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-10 10:37:572022-06-10 10:37:57KKN UAD Sosialisasikan Eco Enzyme, Cairan Organik yang Kaya Manfaat

Tulisan Harus “To The Point”

10/06/2022/in Terkini /by Ard

Bandung Mawardi, pemateri Workshop Penulisan Artikel di Media Massa oleh Bidang Humas dan Protokol Kantor Universitas, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Bidang Humas dan Protokol (BHP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan workshop penulisan artikel di media massa, Jumat-Sabtu (27-28/5/2022). Kegiatan yang berlangsung di Kampus 2, Jln. Pramuka 42, Pandeyan, Umbulharjo, ini diikuti oleh dosen UAD.

Hadir sebagai pemateri Bandung Mawardi, salah seorang penulis senior di Indonesia dan Mohammad Sobirin dari Kedaulatan Rakyat.

Bandung menjelaskan, untuk menarik minat pembaca dibutuhkan ide tulisan yang ‘to the point’. “Menulis artikel populer harus bisa membuat pembaca terus mengingat-ingat apa yang dibacanya.”

Lebih lanjut, menurutnya kemasan artikel populer harus mudah dibaca serta dipahami tanpa mengurangi intisari atau gagasan pokoknya. Pada kesempatan ini, Bandung lebih banyak mengajak peserta untuk praktik menulis artikel populer secara langsung.

“Menulis mulai dari hal-hal kecil dan dekat dengan kita. Juga untuk membuat tulisan yang bagus, dibutuhkan referensi. Oleh karenanya banyak membaca dan daya kritis atas fenomena yang terjadi menjadi unsur penting,” katanya.

Hal Senada disampaikan Sobirin, “menulis harus berkelanjutan, terus diasah, dan jangan takut gagal. Keinginan menulis tidak sekadar diuacapkan, melainkan harus ‘digerakkan’, yakni dengan tindakan nyata. Karena, sebenarnya proses menulis itu tidak rumit.” (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bandung-Mawardi-pemateri-Workshop-Penulisan-Artikel-di-Media-Massa-oleh-Bidang-Humas-dan-Protokol-Kantor-Universitas-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-10 09:56:372022-06-10 09:58:07Tulisan Harus “To The Point”

KKN UAD Realisasikan Program Penetasan Nyamuk Ber-Wolbachia

10/06/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama PKK Dusun Pelemwulung memonitoring program Penetasan Nyamuk BER-Wolbachia (Foto: Istimewa)

Dalam membantu mencegah peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bertugas di Padukuhan Pelemwulung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menyelenggarakan program “Penetasan Nyamuk Ber-Wolbachia”. Ini merupakan program besar dari Pemerintah Kabupaten Bantul melalui “WoW Mantul” yang telah resmi dijalankan sejak Oktober 2021 lalu.

Dilansir dari World Mosquito Program Yogyakarta, Wolbachia merupakan bakteri alami yang menghinggap di serangga. Teknologi Wolbachia dipilih sebagai alternatif mencegah virus penyebab demam berdarah sehingga dapat menekan angka kejadian DBD. Selain itu, berdasarkan hasil riset menyebutkan tingkat risiko dari teknologi ini sangat rendah dan aman bagi manusia, hewan, serta lingkungan. Nantinya, setelah persebaran nyamuk ber-Wolbachia telah mencapai 60 persen, ember-ember penetasan akan ditarik kembali. Setidaknya program ini akan berjalan hingga enam bulan ke depan.

Pada Senin, 6 Juni 2022, mahasiswa KKN UAD yang tergabung dalam Unit I.D.2 bersama sejumlah aktivis Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Padukuhan Pelemwulung menyelenggarakan pertemuan rutin dalam rangka penetasan nyamuk ber-Wolbachia.

Elizabeth Parmuni selaku ketua pelaksana menyampaikan program ini merupakan sebagai langkah membantu menyukseskan program pemerintah Kabupaten Bantul. “Penetasan nyamuk ber-Wolbachia sudah berjalan selama dua minggu terakhir. Nantinya setiap dua minggu sekali, kami bersama para kader kesehatan PKK Padukuhan Pelemwulung akan me-monitoring ember penetasan yang sudah kami sebar di beberapa titik dan mengganti ulang benih nyamuk ber-Wolbachia. Sampai saat ini kurang lebih sebanyak 46 ember yang tersebar di seluruh RT Pelemwulung,” jelasnya.

Lebih lanjut, dengan berjalannya program ini, ia berharap mampu mencegah pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti dan meminimalisir kasus DBD di Dusun Pelemwulung. “Kami juga berharap dengan adanya program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Pelemwulung untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta bersama-sama menyukseskan program Wow Mantul,” tutup Elizabeth. (guf/Roisul Ma’ruf).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-PKK-Dusun-Pelemwulung-memonitoring-program-Penetasn-Nyamuk-BER-Wolbachia-Foto-Istimewa.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-10 08:48:232022-06-10 08:48:23KKN UAD Realisasikan Program Penetasan Nyamuk Ber-Wolbachia

Workshop Storytelling PGSD UAD

09/06/2022/in Terkini /by Ard

Esti Priyantini S.S., M.Pd., Bi., (kiri) pemateri Workshop Storytelling PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Program Studi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan workshop storytelling pada Sabtu, 4 Juni 2022. Acara digelar secara daring melalui kanal YouTube PGSD Official. Hadir sebagai pemateri Esti Priyantini, S.S., M.Pd., B.I., yang merupakan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta.

“Workshop storytelling yang diadakan oleh PGSD bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru Sekolah Dasar (SD). Sebab, keterampilan cerita merupakan salah satu hal penting untuk mahasiswa miliki karena setelah lulus akan menjadi guru SD,” papar Dr. Ika Maryani, S.Pd., M.Pd., selaku dosen PGSD ketika melakukan sambutan.

Dalam pemaparannya, Esti membahas pentingnya bercerita yaitu untuk menghibur, membawa pesan moral, mengajak anak berimajinasi, dan menyentuh perasaan. Setiap rentang umur mempunyai passion sendiri, daya imajinasi, dan memvisualisasi setiap umur berbeda, sehingga rentang umur 2 tahun dalam bercerita dengan durasi 4–6 menit, umur 4 tahun dengan durasi 12 menit, umur 6 tahun dengan durasi 12–18 menit, dan umur 8 tahun dengan durasi 12–24 menit.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Brain Valance Center, disebutkan bahwa rentang konsentrasi anak yang ideal adalah 2–3 menit dikali usia mereka. Tema sangat penting dikaitkan dengan usia anak, anak di bawah 7 tahun dalam bercerita tema yang cocok digunakan yaitu kisah binatang yang dapat bersuara dan cerita fantasi, anak usia 7–12 tahun dengan tema cerita rasional, kisah persahabatan dan kisah perjuangan, anak usia 12 tahun ke atas dengan tema tokoh-tokoh yang menginspirasi.

“Kekuatan seorang pendongeng ada di suara, kalau suara aja nggak jelas, pelafalan huruf juga nggak jelas, bagaimana dongeng yang kita sampaikan bisa menarik mereka? Oleh karena itu, seorang pendongeng harus memiliki kekuatan suara dan berlatih terlebih dahulu. Teknik dan gaya bercerita biasanya ada di narasi, dialog, visualisasi, ekspresi, properti, dan ilustrasi,” jelas Esti.

Lebih lanjut, ia menuturkan tentang alur bercerita dimulai dari pengenalan, membuka, membawakan cerita, dan penutup. Pengondisian biasanya dilakukan dengan tepuk-tepuk, ice breaking, atau reward bersyarat. Kegiatan membuka dilakukan dengan pernyataan kesiapan, menentukan tokoh dan visualisasi, musik dan nyanyian, serta ekspresi emosi.

Terakhir, Esti memberikan tips membawakan cerita yaitu menggunakan suara yang terang dan jelas untuk kebutuhan cerita; intonasi yang digunakan pelan, tinggi, keran, sedih, senang, marah; mimik yang digunakan disesuaikan dengan cerita; serta menggunakan gerakan tangan dan kaki. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Esti-Priyantini-S.S.-M.Pd_.-Bi.-sedang-memaparkan-materi-pada-Workshop-Storytelling-PGSD-UAD.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-09 10:30:342022-06-09 10:30:34Workshop Storytelling PGSD UAD

Peran Soft Skills dalam Mendukung Kesuksesan Studi dan Karier

09/06/2022/in Terkini /by Ard

Ika Suciwati (kanan) Alumnnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) narasumber Talkshow Soft Skills Series Bimawa (Foto: Catur)

Unit Konseling Mahasiswa Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Talkshow Soft Skill Series yang bertajuk “Peran Soft Skills dalam Mendukung Kesuksesan Studi dan Karier”. Acara ini disiarkan secara langsung pada Sabtu, 4 Juni 2022, melalui kanal YouTube BIMAWA UAD Jogja.

Hadir sebagai narasumber pertama Ika Suciwati yang merupakan mahasiswa berprestasi UAD 2018, Awardee Australia Awards Scholarship 2021, dan saat ini menjadi mahasiswa Master of TESOL di Monash University Australia. Narasumber kedua Gontang Prakasa, seorang Co-Founder I-TALLENTA, Co-Founder carijamu.id, Full Stack Developer di PT Widya Informasi Nusantara, dan Back and Developer di Kementrian Perikanan dan Kelautan. Serta, Rudi Afrinanda selaku Founder carijamu.id, Quality Assurance Specialist di PT Indofarma, Tbk Cikarang sebagai narasumber ketiga.

Mereka memaparkan peran penting dan manfaat soft skill yang harus dimiliki mahasiswa. Menurut Ika, soft skill merupakan kemampuan berbicara di depan umum serta mampu berkomunikasi dengan orang lain. Saat ini kemampuan berkomunikasi sangat penting karena ketika sedang menempuh perkuliahan, di situ akan ditekankan agar mahasiswa dapat berbicara di depan umum dengan baik. Sebab, jika kemampuan komunikasi kita kurang bagus, maka ide yang akan disampaikan pun juga kurang bisa untuk dipahami.

Cara agar soft skill yang dimiliki dapat diasah dan memberi manfaat kepada orang lain didapatkan dengan mengikuti berbagai kegiatan di kampus, baik itu perlombaan, organisasi mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan kegiatan lainnya. “Coba mulai dari apa yang ada di sekitar kita. Mencoba terlebih dulu dengan peningkatan diri sedikit demi sedikit daripada tidak mencoba sama sekali. Namun, saat mengikuti organisasi ataupun kegiatan kampus, bagilah waktu dengan baik agar kita tidak rugi. Jangan sampai di organisasi baik-baik saja, tetapi saat mengikuti perkuliahan nilai yang didapat kurang memuaskan,” papar Rudi.

Sedangkan menurut Ika, cara mengasah kemampuan soft skill yakni dengan mengikuti organisasi yang sekiranya memberikan manfaat bukan hanya untuk dipuji dan diakui. Milikilah rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu mencoba hal baru. Manfaat soft skill akan kita tuai hingga sudah lulus kuliah nanti. Kita harus terbuka terhadap perspektif orang lain dan berpikiran pikiran kita juga harus terbuka. Menjadi orang yang ambisius itu baik. Jangan ragu untuk bertindak merefleksikan hal yang sudah diperoleh dari proses perkuliahan ke dalam kehidupan masyarakat. Usahakan seimbang antara hard skill dan soft skill.

Gontang sendiri mengartikan kemampuan soft skill akan terlihat saat sudah di dunia kerja. Sebab, setelah lulus nantinya bertemu dengan banyak orang yang jabatannya lebih tinggi dan pengalaman yang jauh lebih banyak. Soft skill adalah materi belajar seumur hidup karena pada dasarnya sudah dipelajari ketika di bangku perkuliahan. Ilmu ini berjalan seiring berkembangnya waktu. Misalnya, ketika akan mengambil keputusan. Dari komunikasi yang bagus kita bisa mengambil pelajaran berharga dan ilmu yang bermanfaat.

Soft skill yang tidak kalah lebih penting ialah mengatur waktu atau disiplin. Cara mengatur waktu yang efektif saat mengikuti perkuliahan, organisasi, dan sebagainya. Tentukan tujuan saat mengikuti organisasi jangan hanya masuk dan tidak ada tujuan yang akan dicapai.

Gontang berpesan, “Jangan pernah merasa minder dengan kondisi kita yang mungkin berasal dari anak kurang mampu, jangan pernah bilang menyerah dan mustahil sebelum mencoba. Jangan cepat puas dengan pencapaian yang sudah diraih. Kita masih muda dengan tenaga yang masih kuat dan waktu yang kita miliki masih panjang. Boleh bersedih tetapi jangan sampai berlarut-larut.”

Terakhir Ika menyampaikan untuk membawa keterbatasan yang teman-teman miliki dengan versi yang lebih baik. Kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi ketahuilah bahwa kita hidup untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Jangan takut mencoba, cepat berputus asa, dan jangan menghambat potensi yang dimiliki. Kita istimewa dengan keterbatasan yang kita miliki. Kita bisa terlahir kembali dengan versi yang lebih baik. (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ika-Suciwati-narasumber-pertama-pada-acara-Talkshow-Soft-Skills-Series.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-09 09:19:042022-06-09 09:19:04Peran Soft Skills dalam Mendukung Kesuksesan Studi dan Karier
Page 325 of 678«‹323324325326327›»

TERKINI

  • Mahasiswa KKN Alternatif Ke-97 UAD Ajak Warga Dusun Beran Belajar Pengelolaan Sampah21/06/2025
  • UAD Tandatangani MoU Internasional dengan MSU Filipina21/06/2025
  • PBSI UAD dan Pendidikan Bahasa Korea UPI Gelar Prapembekalan Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berbantuan AI21/06/2025
  • Mahasiswa Teknologi Pangan UAD Edukasi UMKM Bantul tentang Higiene dan Sanitasi Pangan21/06/2025
  • Workshop Pembuatan Sabun Aloe vera oleh KKN Alternatif UAD20/06/2025

PRESTASI

  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Menjadi “Sherlock Holmes” di Dunia Akademik21/06/2025
  • Apakah Benar Media Sosial Mengganggu Kesehatan Mental?21/06/2025
  • Fikih Wanita dalam Bingkai Manhaj Tarjih Muhammadiyah21/06/2025
  • Membangun Jiwa Pemimpin yang Inklusif Melalui Organisasi Mahasiswa20/06/2025
  • Tantangan dalam Penerapan Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah20/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top