• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Isu Milieau Masih Jarang Diangkat

09/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

“Dunia perfilman dan sinetron masih sarat dengan tema-tema asmara, pergaulan bebas, perebutan harta, kekerasan, perselingkuhan, gaya hidup, mistikisme, dan latahisme,” kata Sujarwa saat talk show dalam acara “Langkah Pakar” di AdiTv, Sabtu (6/6/2015). 

Menurut dosen Sastra Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini, kasus-kasus nyata dan serius yang dapat dipakai sebagai media edukasi bagi publik untuk pendewasaan proses berpikir masyarakat masih jarang disentuh. Misalnya masalah politik, hukum, dan ilmu pengetahuan. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, mengingat kondisi milieau yang ada masih sangat sensitif untuk menyikapinya, di samping faktor-faktor lain.

Milieau merupakan lingkungan atau setting yang langsung dipakai sebagai tempat terwujudnya karya sastra atau karya seni, yang dituntun oleh kebudayaan bangsa tersebut. Dalam peristiwa seni sastra, film, ataupun sinetron di Indonesia, terdapat tradisi yang menanggapi isu global sebagai semangat zaman sebatas pada gaya hidup.

Hal serupa juga terjadi dalam dunia sastra, meskipun tema-tema yang diusung selangkah lebih ke depan daripada dunia sinetron atau film. Ada indikasi terjadinya ge­sekan-gesekan budaya lokal, nasional, maupun internasional sebagai dam­pak globalisasi; ada euforia beragama yang mengedepan­kan pilihan-pilihan hidup pragmatis; ada bentuk-bentuk perilaku menyimpang dan kekerasan dalam rumah tangga maupun di masyarakat; ada kesadaran ber­keyaki­n­an bahwa hidup dan kehidupan jadi rahasia Tuhan; ada simbol budaya Indonesia mau­pun budaya asing dikolaborasikan; serta isu gender dan poligami masih jadi hal dominan dunia sastra dewasa ini.

“Meski demikian, ada hal yang menarik dari kedua hasil proses kreatif tersebut. Muncul­nya milieau dan semangat zaman yang mengedepankan profit menjadi kendala mereka dalam menuangkan kualitas ide kreatifnya. Itulah sebabnya segmen pasar yang masih terjebak pada gaya hidup jadi prioritas proses kreatif dalam berkarya,” tukasnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-09 00:44:152015-06-09 00:44:15Isu Milieau Masih Jarang Diangkat

Pentingnya Keamanan Dalam Berkomunikasi

04/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Program studi Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (SI-UAD) pada (2/6/2015) mengadakan seminar nasional untuk pertama kalinya. Tema yang diangkat sangat menarik, yaitu “Security vs Forensic”.

Seperti diketahui, keamanan dalam proses jaringan komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, cyber crime sedang marak terjadi di Indonesia. Menurut data statistik insiden domain go.id pada triwulan I 2015, serangan terbesar berupa web defacement disusul dengan serangan dan penyusupan malware.

Hal ini terjadi akibat kurangnya kewaspadaan dan kesadaran terhadap sistem keamanan informasi. Oleh karena itu, keamanan informasi menjadi hal yang penting dan wajib diketahui bagi pengguna teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam sistem keamanan informasi, penanganan insiden memegang peranan penting dalam mengidentifikasi serangan digital. Menurut Digital Analysis Forensic Team (DFAT) Puslabfor Mabes Polri, barang bukti berupa digital mengalami peningkatan setiap kasus. Sebagai contoh pada tahun 2010, barang bukti digital berupa ponsel sekitar 55%, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 89%.

Latar belakang itulah yang membuat seminar nasional diselenggarakan. Hadir sebagai pembicara adalah Abrao Ximenes dari Timor Leste yang merupakan penggiat keamanan informasi di komunitas Kali Linux Indonesia, Dedy Hariyadi yang saat ini sedang menempuh studi S-2 Forensika Digital UII, dan Dr. Imam Riadi yakni pengamat sekaligus Dosen S-I UAD.

Ketiga pembicara menyampaikan bahasan yang berbeda. Abrao menyampaikan materi tentang uji keamanan jaringan nirkabel dan solusi pengamanan jaringan nirkabel, Dedy membawakan materi forensik seluler pada ponsel bersistem operasi android dengan fokus forensik BBM, dan Imam Riadi memberikan tanggapan dan tantangan pengembangan serta riset bidang keamanan dan forensik.

Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa maupun masyarakat umum. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang melebihi 200 orang. Selain seminar, setelah istirahat siang, acara dilanjutkan pelatihan dengan peserta terbatas sebanyak 30 orang. Pelatihan ini memberikan materi uji keamanan lanjutan oleh  Abrao dan pelatihan dasar forensik menggunakan sistem operasi Linux yang disampaikan oleh Dedy.

Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa melalui pengetahuan forensic, akan membangun kewaspadaan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan membentuk ekosistem keamanan dalam berkomunikasi.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Pentingnya Keamanan Dalam Berkomunikasi.jpg 256 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-04 09:47:242015-06-04 09:47:24Pentingnya Keamanan Dalam Berkomunikasi

Pelajari Astronomi dalam Kebudayaan Nusantara

03/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dunia astronomi terlihat sulit dijangkau karena menjadi disiplin ilmu yang hanya dipelajari oleh orang eksakta. Padahal, hal itu sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah para astronom dan praktisi bidang astronomi untuk mendekatkan kembali astronomi ke sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Begitulah yang disampaikan oleh Wakil Rektor I UAD Dr.  H. Muchlas, M.T. pada seminar astronomi dalam budaya nusantara yang diadakan Pusat Studi Astronomi (Pastron) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (30/5/2015) di kampus III UAD Yogyakarta.  Astronomi dalam budaya nusantara memberikan wadah bagi para peneliti senior dan muda, serta praktisi astronomi budaya, berbagi pengetahuan dan hasil penelitiannya. Hal ini diharapkan dapat menjadi forum untuk merumuskan langkah strategis pelaksanaan penelitian di bidang astronomi dalam budaya secara berkelanjutan.

Sementara itu, Yudhiakto Pramudya, Ph.D. mengatakan, masyarakat nusantara telah lama mengenal astronomi dan mengapresiasinya dalam bentuk sistem penanggalan dan pendirian bangunan. Selain itu, banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di nusantara yang mengaitkan dengan peristiwa astronomi.

“Kearifan dan kekayaan lokal merupakan potensi unik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Potensi ini mampu memberikan peluang untuk memasyarakatkan astronomi,” ucap Yudhiakto.

Lebih lanjut dijelaskan, pengetahuan tentang astronomi dalam budaya nusantara belum banyak dipelajari dan dikaji lebih mendalam. Selain itu, masih sedikit forum diskusi yang dapat mempertemukan peneliti astronomi, budaya, sejarah, juga arkeologi, untuk duduk bersama membahas tentang tema astronomi dalam budaya nusantara ini.

Dalam acara tersebut, hadir sebagai pemakalah adalah Prof. Dr. Bambang Hidayat (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), Drs. Bambang Budi Utomo (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional), Drs. Widya Sawitar (Planaterium dan Observatorium Jakarta), Drs. Sriyatin Shodiq, S.H., M.A. (PP Muhammadiyah), serta Prof. Wayne Orchiston (National Astronomical Research Institute of Thailand).

Menurut Muchlas, kegiatan ini sebagai rangsangan kepada setiap orang untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam disiplin ilmu astronomi dalam kebudayaan nusantara. “Di samping itu juga bisa memberikan rangsangan kepada para fisikawan untuk terus melakukan penelitian dan selalu mencoba mengkaji ilmu-Nya.”

Di lain pihak, Prof. Wayne Orchiston membagikan pengetahuannya tentang astronomi dan budaya di Indonesia. “Paduan antara ilmu astronomi, arkeologi, pengamatan dan penelitian antariksa, serta kajian astronomi Islam akan membuat menarik orang untuk mempelajari lebih lanjut.”

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-03 08:08:012015-06-03 08:08:01Pelajari Astronomi dalam Kebudayaan Nusantara

Pastron UAD: Sinergi Astronomi dengan Budaya Nusantara

03/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Pusat Studi Astronomi (Pastron) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta telah mengadakan Seminar Astronomi dan Budaya (Sindara) pada (30/5/2015) di auditorium kampus III.

Yudhiakto Pramudya selaku ketua panitia Sindara 2015 mengatakan, “Seminar ini selain bertujuan sebagai wadah diskusi peneliti astronomi dalam budaya, juga sebagai wahana untuk dokumentasi kekayaan dan kearifan lokal nusantara yang berkaitan dengan astronomi.”

Penentuan musim tanam padi, penentuan arah dengan menggunakan rasi bintang, kalender, dan bahkan beberapa pembangunan situs bersejarah yang berlatar belakang astronomi, merupakan beberapa contoh bahwa kekayaan bangsa Indonesia dalam bidang astronomi yang berkaitan dengan budaya lokal sangatlah banyak dan beragam. Sayangnya, tidak banyak publikasi hasil penelitian yang diketahui oleh publik mengenai hal tersebut. Sindara adalah ajang yang tepat untuk publikasi dan dokumentasi mengenai itu.

Hadir sebagai keynote speaker adalah Prof. Dr. Bambang Hidayat dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ia merupakan salah satu pioneer yang sangat mumpuni di bidang astronomi di Indonesia. Selain itu, ada pula Drs. Bambang Budi Utomo (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional), Drs. Widya Sawitar (Planetarium dan Observatorium Jakarta), dan Drs. Sriyatin Shodiq, S.H., M.A. (PP Muhammadiyah) yang menjadi pembicara utama lainnya.

Tak ketinggalan, Prof. Wayne Orchiston dari National Astronomical Research Institute of Thailand (NARIT) berkenan untuk membagikan pengetahuannya tentang astronomi dan budaya di Indonesia. Paduan antara ilmu astronomi, arkeologi, pengamatan, dan penelitian antariksa, serta kajian astronomi Islam membuat seminar ini menjadi sangat menarik.

Sindara memberikan wadah bagi para peneliti senior, muda, juga praktisi astronomi budaya berbagi pengetahuan dan hasil penelitiannya. Judul makalah yang beragam tidak hanya tentang budaya di pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Lombok, bahkan dari Malaysia. Hal tersebut menambah beragamnya kekayaan dan kearifan lokal yang akan dikaji. Namun, tentunya masih banyak budaya di daerah lain yang belum tercakup, begitu pula analisis yang masih perlu dilakukan dari berbagai disiplin ilmu yang lebih beragam. Untuk itulah, Sindara diharapkan dapat menjadi forum untuk merumuskan langkah strategis pelaksanaan penelitian di bidang astronomi dalam budaya secara berkelanjutan.

Di samping itu, astronomi dan budaya tidak lepas dari pemahaman dan cara pandang masyarakat tentang peristiwa astronomi. Salah satu fenomena astronomi yang akan dilihat di Indonesia adalah gerhana matahari total pada 9 Maret 2016. Astronom internasional dan nasional telah bergerak untuk melaksanakan pengamatan di beberapa daerah di Indonesia.

Hal ini menarik untuk dikaji tentang kearifan lokal yang berkaitan dengan gerhana matahari. Tidak dipungkiri, beberapa masyarakat masih belum tahu tentang penyebab gerhana matahari, begitu pula cara mengamatinya. Sindara menjadi salah satu wahana edukasi bagi masyarakat, pelajar, dan mahasiswa tentang betapa menariknya astronomi dan antariksa disinergikan dengan pemahaman terhadap budaya nusantara.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-03 08:07:342015-06-03 08:07:34Pastron UAD: Sinergi Astronomi dengan Budaya Nusantara

31 Tahun BK: Berikan Wadah Kreativitas Mahasiswa

03/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Wadah unjuk kreativitas, bakat mahasiswa, serta mempererat silaturahmi antara civitas akademika menjadi tujuan utama dalam peringatan hari jadi Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP-UAD) yang ke-31.

Acara yang berlangsung Minggu (17/05/2015) pagi tersebut berlanjut hingga malam. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh civitas akademika di lingkungan Prodi BK, para tamu undangan baik dari petinggi universitas, organisasi mahasiswa di lingkungan UAD, serta tamu undangan lainnya. Kegiatan ini semakin meriah karena mendatangkan bintang tamu band indie asal daerah Yogyakarta, yaitu BATIGA, DEMABA yang merupakan band dari UKM Musik UAD, serta dipandu oleh Alit-Alit selaku pembawa acara.

Rahmat Pamuji selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, “Selain family gathering, pertunjukan budaya Indonesia sebagai konsep utama acara ini juga dapat menjadi media edukasi bagi mahasiswa.”

Acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini diramaikan pula dengan adanya lomba tingkat prodi, di antaranya turnamen futsal, pemilihan duta BK UAD 2015, dan pemilihan da'i mahasiswa BK. Sementara itu, di tingkat fakultas diadakan lomba fotografi se-FKIP UAD, di tingkat DIY-Jateng Classroom Guidance Competition, lomba penulisan proposal penelitian tindakan bimbingan dan konseling, serta satu event tingkat nasional yaitu lomba media bimbingan dan konseling untuk mahasiswa BK se-Indonesia, juga Harmoni Seni dan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah. 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/31_tahun_bk_berikan_wadah_kreativitas_mahasiswa_0.jpg 267 500 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-03 08:07:052015-06-03 08:07:0531 Tahun BK: Berikan Wadah Kreativitas Mahasiswa

Tim Seni Budaya UAD Pukau Masyarakat Hungaria

01/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Memenuhi undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tampilkan tari tradisional Indonesia di Hungaria untuk mempromosikan budaya Indonesia.

Pergelaran seni budaya yang berlangsung di gedung pertunjukan Szent-Gyorgy Albert Agora yang dipenuhi oleh para penonton berlangsung sebagai rangkaian kegiatan KBRI Budapest dalam memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Hungaria.

Tari Rentak Indah yang berasal dari Sumatra Barat ditampilkan dengan gerakan yang dinamis, kompak, dan seirama. Selain itu, Tim Seni Budaya UAD juga mementaskan Tari Sintren dari Jawa Barat, Tari Tanggai dari Sumatra Selatan, Tari Tampi dari Bangka Belitung, Tari Mandau dari Kalimantan, dan Tari Asmaradhana yang merupakan kreasi tarian yang menggabungkan tari daerah dari Jawa, Kalimantan, dan Bali. Semua itu ditata secara apik oleh tim.

Tentunya, hal ini mengundang decak kagum para penonton, baik di Budapest yang diselenggarakan pada (8‒9/5/2015) dalam kegiatan Indonesian Days Charity Bazaar 2015, maupun di pergelaran Seni Budaya Indonesia di kota Pécs pada (10/5/2015).

Bahkan di Budapest, penampilan mereka mendapat standing ovation dari para penonton dan tamu undangan yang dihadiri oleh para Dubes negara ASEAN, negara sahabat, serta para jurnalis pemimpin redaksi majalah setempat.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Abdul Fadlil, M.T. mengatakan, saat di Pésc, tim tari UAD diminta untuk tampil sepuluh kali. Namun karena audiens sangat antusias, pihak panitia meminta mereka untuk tampil kembali.

“Karena antusias penonton, akhirnya kami menampilkan kembali. Tim Seni Budaya mengakhiri penampilan dengan Tari Asmaradhana. Kami mendapatkan aplaus yang meriah dari penonton yang berasal dari luar negeri tersebut,” terang Fadlil.

Tercatat, UAD telah memberangkatkan 10 mahasiswa yang di bawa ke Hungaria. Empat mahasiswa diambil dari UKM tari UAD, enam mahasiswa lainnya diambil dari mahasiswa berprestasi di fakultas masing-masing.

Selain tarian, Tim Seni Budaya UAD juga menampilkan lagu-lagu daerah dan nasional yang mendapat sambutan meriah dari para penonton. Di antaranya lagu “Ampar-ampar Pisang” dari Kalimantan, “Rek Ayo Rek” dari Jawa Timur, serta lagu nasional “Dari Sabang Sampai Merauke” dan lagu “Tanah Airku”.

Dubes RI untuk Hungaria, Wening Esthyprobo Fatandari, dalam sambutannya menekankan hubungan yang terjalin sangat baik antara kedua negara di segala bidang. Salah satu yang paling menonjol adalah di bidang pendidikan.

Universitas Szeged yang terkenal dengan penemuan Vitamin C oleh Albert Szent Gyorgy, mantan rektor universitas tersebut dan membawanya mendapatkan hadiah nobel, memiliki kerja sama pendidikan tinggi dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Di antaranya dengan UAD dan beberapa PT di Indonesia. (Sumber: KBRI Budapest/Infomed)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/tim_seni_budaya_uad_pukau_masyarakat_hungaria.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-01 03:32:022015-06-01 03:32:02Tim Seni Budaya UAD Pukau Masyarakat Hungaria

IMM Adakan Tabligh Akbar

29/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Kamis (21/05/2015), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (IMM UAD) Zona 2 melaksanakan Tabligh Akbar dengan tema “Islamophobia di Negeri Mayoritas Muslim”. Acara tersebut diadakan sejak pukul 19.30‒22.00 WIB di Auditorium kampus II Jalan Pramuka 42, Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara adalah Hidayatu Rahman.

“Acara ini ditujukan untuk mendalami ilmu agama yang seharusnya umat Islam ketahui agar mereka tidak terombang-ambing dalam agamanya sendiri,” tutur Rian Dhika sebagai ketua panitia dalam sambutannya.

Terkait dengan tema yang dipilih, panita mengungkapkan bahwa dewasa ini, muslim di Indonesia sudah tidak peduli dengan agamanya. Keapatisan umat terhadap penegakan agama Islam menciptakan pertumpahan darah di negara yang seharusnya tenteram dan damai.

Mufti Hakim selaku Pembina IMM Zona 2 dalam sambutannya mengatakan, “Sebenarnya gerakan Islam selalu peduli. Jika ada ketidakadilan, maka IMM ada di tengah-tengahnya. Muhammadiyah hadir untuk orang yang membutuhkan pertolongan, dan akan menjadi penyelamat umat.”

Majunya teknologi membuat masyarakat lebih mudah menyerap berbagai informasi dari luar tanpa penyeleksian baik dan buruknya. Hal ini menjadi penyebab utama phobia Islam di negeri yang mayoritas masyarakatnya pemeluk Islam, dengan berbagai organisasi Islam. Fenomena seperti ini menjadi tugas IMM dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah, yakni membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

“Mari budayakan idealisme sebagai intelektual muslim untuk membawa kebenaran Islam dengan ketenteraman,” tutup Mufti Hakim di hadapan ratusan mahasiswa UAD dari berbagai fakultas yang menjadi peserta dalam acara tersebut. (AKN)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-29 02:37:482015-05-29 02:37:48IMM Adakan Tabligh Akbar

Islamophobia di Negeri Mayoritas Muslim

29/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

“Islam itu indah, menenangkan, juga menenteramkan.”

(Hidayatu Rahman)

Islamophobia merupakan ketakutan dan kebencian yang tidak rasional terhadap Islam. Di Indonesia, yang merupakan negara dengan mayoritas masyarakat pemeluk agama Islam, telah lama terjadi Islamophobia. Keadaan tersebut bukan tanpa alasan, minimnya pengetahuan tentang Islam dan kurangnya iman membuat masyarakat apatis, takut, bahkan benci terhadap agama mereka sendiri.

Islamophobia sebenarnya sudah muncul sejak zaman penjajahan bangsa Belanda. Namun, propagandanya saat ini semakin terstruktur, sistematis, dan massif. Salah satu isu yang menjadi propaganda adalah terorisme Islam. Kemudian semakin mencuat setelah adanya bom Bali.

Inilah yang membuat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (IMM UAD) Zona 2 mengadakan Tabligh Akbar dengan tema “Islamophobia di Negeri Mayoritas Muslim” pada Kamis (21/05/2015). Acara tersebut diadakan di auditorium kampus II Jalan Pramuka 42, Yogyakarta, dan dihadiri mahasiswa dari berbagai fakultas di UAD. Hadir sebagai pembicara adalah Hidayatu Rahman, yang merupakan salah satu dosen, dan dimoderatori oleh Afriza.

Menurut Hidayatu Rahman, Islam merupakan agama yang menuntut hormat dan kepedulian terhadap sesama. Dengan begitu, keamanan dan kedamaian akan tercipta. Namun, tidak sedikit dari umat Islam yang mencoba menciptakan hal tersebut dengan kekerasan. Terorisme merupakan salah satu contohnya. Teroris mencoba menciptakan kedamaian umat Islam dengan cara yang salah. Mereka menganggap kekerasan sebagai satu-satunya cara untuk menumpas kekafiran umat. Di sinilah IMM menjalankan perannya sebagai intelektual muda dalam membawa kedamaian dan ketenteraman bagi sesama.

Sesungguhnya, Islam selalu mengajarkan cara yang baik dalam bertindak untuk menegakkan keadilan. Bersikap rendah hati dan menghadapi dengan tenang setiap cacian. Sayangnya, terkadang umat Islam belum dapat menguasai dirinya. Mereka kerap memiliki sifat buruk dalam bersikap, salah satunya sifat sombong. Sombong adalah penyakit yang menghinggapi setiap manusia tanpa disadari. Materi merupakan salah satu faktor penyebab sombong.

“Sombong karena materi sangat mudah terlihat. Namun sombong karena pengetahuan dan kebaikan sulit terdeteksi, karena itu hanya benih-benih halus dalam hati,” tambah Hidayatu Rahman.

Di akhir pemaparan materi, ia mengungkapkan, “Mari bersama memeriksa hati, karena setiap hal yang bisa dilakukan dengan baik adalah anugerah dari Allah. Cintai sesama dengan sepenuh hati.” (AKN)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-29 02:37:102015-05-29 02:37:10Islamophobia di Negeri Mayoritas Muslim

Penutupan Munas dan Rakernas Tarjih ke-29

29/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Terhitung sejak Selasa‒Kamis (19‒21/05/2015), Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-29 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kawasan Malioboro, dan Candi Kalasan. Acara tersebut merupakan serangkaian acara dalam pra-Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar Agustus mendatang.

UAD menjadi tuan rumah dan fasilitator dalam serangkaian acara Munas dan Rakernas tersebut. Setelah pembukaan secara resmi yang diadakan di auditorium kampus I Jalan Kapas 09, Semaki, Yogyakarta, selanjutnya penutupan dilaksanakan di Islamic Center UAD Jalan Ringroad Selatan, pada Jum’at (22/05/2015) sejak pukul 10.30‒14.00 WIB.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada UAD yang telah menjadi pendukung moral, spiritual, dan material sehingga acara Munas dan Rakernas Muhammadiyah dapat berjalan lancar,” ujar Syamsul Anwar selaku ketua kegiatan tersebut.

Syamsul Anwar juga menuturkan bahwa ia merasa gembira karena acara dapat berjalan lancar dengan pembahasan materi yang lebih intensif. Materi yang telah disusun salah satunya Buku Tuntunan Shalat dan Fiqh Kebencanaan (Prinsip Islam dalam Tanggap Bencana). Sebelumnya, beberapa komponen, wawasan, serta tata cara beribadah berdasarkan al-Qur’an dan Hadits telah dibahas. Sebagai universitas Muhammadiyah, UAD telah menerapkan pembelajaran sesuai ajaran Muhammadiyah. Hal ini dilakukan tidak lain untuk amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kebaikan, mencegah keburukan), serta mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Sementara itu, menurut Yunahar Ilyas selaku ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah  menuturkan bahwa UAD menjadi salah satu ladang perkembangan Muhammadiyah dengan metode pembelajarannya. Islamic Center juga diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan Majelis Tarjih Muhammadiyah di Yogyakarta. (AKN)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Penutupan Rakernas UAD.jpg 285 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-29 02:32:482015-05-29 02:32:48Penutupan Munas dan Rakernas Tarjih ke-29

Diskriminasi Pasien Harus Dihentikan

27/05/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Keselamatan pasien di era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi topik yang selalu diperbincangkan akhir-akhir ini. Hal itu tidak terlepas dari masih adanya laporan masyarakat terkait dugaan malpraktik atau perlakuan diskriminasi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Terselenggaranya program BPJS Kesehatan seharusnya mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Harapannya, akan berdampak positif pada terjaminnya keselamatan pasien dan tidak ada lagi perlakuan diskriminatif yang diterima oleh pasien.

“Sudah saatnya rumah sakit lebih mengutamakan keselamatan pasien dibanding dengan keutamaan yang lain. Mutu pelayanan akan menjadi cermin bagi setiap rumah sakit dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” kata Rosyidah, M. Kes. dalam seminar internasional tentang keselamatan pasien yang diadakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Hotel Cavinton, (20−21/5/2015) lalu.

Menurut perempuan yang menjadi Dekan FKM ini, mutu pelayanan yang dihasilkan rendah akan berdampak kepada buruknya citra rumah sakit di mata publik. Undang-undang rumah sakit maupun Undang-undang Kesehatan juga telah mengatur hal tersebut. Keselamatan pasien menjadi keutamaan, bahkan kewajiban bagi setiap institusi penyelenggara pelayanan kesehatan.

Di tempat terpisah, Ahmad Ahid Mudayana, Humas FKM mengatakan, “Adanya seminar ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih ide dan gagasan untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia ke depan. Selain itu juga memberikan pengetahuan tambahan terkait kondisi pelayanan kesehatan di Indonesia maupun di negara-negara maju lainnya.”

Selain kegiatan seminar internasional, diadakan pula penandatanganan kerja sama antara FKM, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Psikologi, dengan Leiden University, Belanda. Kerja sama yang disepakati adalah terkait dengan bidang akademik dan penelitian.

“Diharapkan, dengan adanya kerja sama ini, dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di UAD. Selain itu dapat semakin mempertegas tujuan UAD menuju world class university,” ujar Rosyidah.

Seminar yang diikuti oleh 250 peserta dari berbagai kalangan mulai dari praktisi kesehatan, akademisi, mahasiswa, dan lainnya itu menghadirkan beberapa narasumber. Mereka adalah Roderick Salenga, MPH. (University of Philippine Manila), Prof. Ali Ghufron Mukti (Universitas Gadjah Mada), Prof. A.A. Kaptein (Leiden Medical Health Center, Belanda), Yukiko Yokobori (The IFHIMA Director of Southeast Asia, Japan Hospital Association), dan Rosyidah, M. Kes. (UAD).

“Seminar ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun dengan topik yang berbeda sesuai dengan perkembangan isu kesehatan,” tutup Ahid.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/diskriminasi_pasien_harus_dihentikan_2.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-05-27 01:22:282015-05-27 01:22:28Diskriminasi Pasien Harus Dihentikan
Page 506 of 690«‹504505506507508›»

TERKINI

  • UAD Gelar FiTalks 2025: Kupas Tuntas Peluang dan Ancaman Era Kecerdasan Buatan (AI)12/07/2025
  • UAD Selenggarakan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk Guru SD dan SMP DIY12/07/2025
  • BIMAWA UAD Gelar Penerjunan dan Pembekalan Tim PPKO dan PKM11/07/2025
  • Prodi Ilmu Komunikasi 2022 Gelar Talkshow “Internship Insight”, Bahas Dunia Magang dan Karier PR11/07/2025
  • IMM PBII UAD Terima Kunjungan Studi Banding dari IMM FPB UMY11/07/2025

PRESTASI

  • UKM Karate UAD Borong Medali di Ajang Nasional12/07/2025
  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top