Robot UAD Raih Juara di Korea
Setelah Juara 2 dalam Kontes Robot Sepak Bola Indonesia, Juara Inovasi Terbaik, dan Juara 3 dalam Kontes Robot Seni Indonesia pada acara Kontes Robot Indonesia yang diadakan DP2M DITJEN DIKTI di Universitas Semarang, 16 Mei 2015 lalu, tim robot mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kini kembali menyabet juara.
Tidak tanggung-tanggung. Jika sebelumnya tingkat nasional, sekarang mereka meraih prestasi pada tingkat internasional. Adalah R-Squad, berhasil meraih juara 3 dalam ajang Kontes Robot Internasional di Korea.
Tim UAD meraih juara di dua kompetisi yang digelar Ferederation Of International Robot-Soccer Association (FIRA) di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAITS), Korea pada 4-9 Agustus lalu.
Wakil Rektor III Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni UAD, Dr. Abdul Fadlil, M.T. mengatakan, prestasi mahasiswa UAD di ajang internasional tersebut sangat membanggakan. Sebab, hanya dua perguruan tinggi di Indonesia yang ikut dalam ajang bergengsi itu, yaitu ITB dan UAD.
“Bagi kami, ini pengalaman pertama di ajang robot internasional dan ternyata bisa menang,” kata Fadlil, Sabtu (22/8/2015) di ruang sidang utama kampus I.
Nuryono Satya Widodo, S.T. dosen pendamping robot mengatakan, ada 50 tim robot yang berlaga dari 25 negara di dunia. Ada 6 kategori lomba yang digelar di ajang tersebut, dan tim UAD meraih juara 3 di dua kategori lomba. FIRA Robot World Cup tahun ini merupakan ajang ke-20 yang sudah digelar asosiasi robot internasional.
Tim R-Squad UAD yang dikirim ke ajang itu beranggotakan tiga mahasiswa, yaitu Teuku Makmur Tsani, Watra Arsadianto, dan M Faiq Hatta. “Dari sisi sumber daya, kita sangat terbatas karena hanya tiga mahasiswa dengan tiga robot saja,” kata Nuryono.
Dari 6 kategori lomba di ajang robot tersebut, tim UAD hanya mengikuti 4 kategori. Keempatnya adalah weight lifting, wall climbing, sprint, and marathon. “Pertimbangannya karena kurang personel saja,” ujarnya.
Dari 4 kategori lomba tersebut, tim UAD menyabet juara 3 di kategori weight lifting dan juara 3 di kategori wall climbing.
Koordinator tim R-Squad UAD, Teuku Makmur Tsany mengatakan, meski meraih juara 3, tetapi pihaknya merasa bangga karena UAD baru pertama mengirimkan timnya di ajang ini.
“Yang membanggakan lagi, robot kita merupakan rakitan sendiri hasil karya tim, sedangkan robot-robot tim lain banyak yang pabrikan.
Ke depan, kami akan terus berlatih untuk menghadapi event robot internasional lainnya,” ujar Tsany.
Wakil Rektor I UAD, Muchlas M.T. mengatakan, ke depan pihaknya akan terus melakukan pembinaan bidang penalaran di UAD. Sebab, bidang ini memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk terus berprestasi. Dari sana, tiap tahun mahasiswa dapat maju ke tingkat nasional, bahkan menang di ajang internasional.
Pada 2014, tim robot UAD meraih 5 penghargaan di berbagai bidang. Di antaranya Juara 1 KRSI Kontes Robot Indonesia Regional 3 dan Juara Robot dengan Desain Terbaik (Best Design) KRPAI BERODA; Juara Harapan KRSBI yang diadakan oleh DITJEN DIKTI & UNISULA di GOR Jatidiri Semarang Mei 2014; Juara 1 Kategori Speed Racer, Juara 1, dan Juara 2 Kategori Mikrokontroler pada acara Line Tracer Design and Contest (LTDC) di Universitas Negeri Malang, September 2014; Juara 2 pada acara Line Follower Robot Competition Elektro Open Robotic V di Universitas Negeri Jakarta pada November 2014; Juara 1 dan Juara 3 pada acara Line Tracer Soedirman Lomba Robot Line Follower di Universitas Jenderal Soedirman pada November 2014; serta Juara 2, 3, 4 Robot Race pada acara Electronics and Informatics (ELINFO) Competition di Universitas Negeri Yogyakarta, Gedung KPLT FT UNY pada November 2014.

“Ada empat belas produk kreasi mocaf yang akan menjadi makanan khas Tepus. Ada black forest cake, nunget, donat mocaf, bakpia mocaf, martabak telor, siomay mocaf, dan lain-lain. Semua bahan utamanya adalah singkong,” terang Azis Ikhsanudin, S.Si., Apt. dosen Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat pelatihan evaluasi olahan mocaf di balai desa Tepus, Selasa, (18/08/2015).
Sampah identik dengan sesuatu yang seharusnya dibuang, dibakar, dan dimusnahkan. Namun, di tangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) I.C. yang berlokasi di desa Parangtritis, Kretek, sampah bukan lagi menjadi sesuatu yang seharusnya dibuang. Barang-barang itu berubah menjadi sesuatu yang indah, cantik, dan memiliki nilai ekonomis lebih, dibandingkan sebelumnya.
“Limbah pemotongan hewan seperti tembolok, isi rumen sapi, atau isi rumen kambing yang tidak dimakan dan dibuang, hendaknya dicampur dengan bekatul, tetes tebu, terasi, dan ragi. Limbah tersebut difermentasi selama satu minggu. Setelah itu baru jadi pribiotik,” terang Dosen Farmasi, Kintoko, S.F., M.Sc., Apt. saat pameran produknya di Tirtonirmolo. Acara ini diadakan oleh Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jum’at, (14/08/2015).
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diterjunkan 21 Juli lalu, menggelar lomba produk “tutuna jahe” dan gerak lagu pada Jum’at, (14/08/2015) di Tirtonirmolo Kasihan, Bantul.