Penutupan Munas dan Rakernas Tarjih ke-29
Terhitung sejak Selasa‒Kamis (19‒21/05/2015), Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-29 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kawasan Malioboro, dan Candi Kalasan. Acara tersebut merupakan serangkaian acara dalam pra-Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar Agustus mendatang.
UAD menjadi tuan rumah dan fasilitator dalam serangkaian acara Munas dan Rakernas tersebut. Setelah pembukaan secara resmi yang diadakan di auditorium kampus I Jalan Kapas 09, Semaki, Yogyakarta, selanjutnya penutupan dilaksanakan di Islamic Center UAD Jalan Ringroad Selatan, pada Jum’at (22/05/2015) sejak pukul 10.30‒14.00 WIB.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UAD yang telah menjadi pendukung moral, spiritual, dan material sehingga acara Munas dan Rakernas Muhammadiyah dapat berjalan lancar,” ujar Syamsul Anwar selaku ketua kegiatan tersebut.
Syamsul Anwar juga menuturkan bahwa ia merasa gembira karena acara dapat berjalan lancar dengan pembahasan materi yang lebih intensif. Materi yang telah disusun salah satunya Buku Tuntunan Shalat dan Fiqh Kebencanaan (Prinsip Islam dalam Tanggap Bencana). Sebelumnya, beberapa komponen, wawasan, serta tata cara beribadah berdasarkan al-Qur’an dan Hadits telah dibahas. Sebagai universitas Muhammadiyah, UAD telah menerapkan pembelajaran sesuai ajaran Muhammadiyah. Hal ini dilakukan tidak lain untuk amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kebaikan, mencegah keburukan), serta mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sementara itu, menurut Yunahar Ilyas selaku ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menuturkan bahwa UAD menjadi salah satu ladang perkembangan Muhammadiyah dengan metode pembelajarannya. Islamic Center juga diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan Majelis Tarjih Muhammadiyah di Yogyakarta. (AKN)

Keselamatan pasien di era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi topik yang selalu diperbincangkan akhir-akhir ini. Hal itu tidak terlepas dari masih adanya laporan masyarakat terkait dugaan malpraktik atau perlakuan diskriminasi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Terselenggaranya program BPJS Kesehatan seharusnya mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Harapannya, akan berdampak positif pada terjaminnya keselamatan pasien dan tidak ada lagi perlakuan diskriminatif yang diterima oleh pasien.

“Dinamisasi Tadjid dan Pengembangan Intelektualisme Muhammadiyah dalam Masyarakat Terbuka” begitulah tema yang diangkat dalam Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-29 dan Seminar Pra-Muktamar 47 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kerja sama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Enam kontingen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara dan menyabet kembali juara umum dalam acara Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) Muhammadiyah. Mereka berhasil meraih juara 1 Baca Puisi Putra, juara 1 Musikalisasi Puisi, juara 2 Monolog, juara 2 Vokal Grup, juara 3 Qiro’ah Putra, dan juara harapan 1 Baca Puisi Putri.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) menyelenggarakan Sharing Best Practice dan Presentasi dengan Evelien Hack, M.A., Koordinator Internasionalisasi Leiden University Medical Center (LUMC), Belanda. Ada dua topik yang dibahas pada kesempatan tersebut, yaitu How to Internationalize Your Faculty/Institution pada Selasa, (19/52015), dan How to Approach Partner Institution pada Kamis, (21/5/2015) yang berlangsung di ruang sidang kampus I UAD.