• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Delapan Dosen UAD Lulus Serdos Gelombang II Tahun 2012

17/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Merujuk surat Kopertis no 3595/K5/KP/2012 pada tanggal 28 November 2012, bahwa delapan  dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah dinyatakan lulus sertifikasi dosen gelombang II Tahun 2012. Dengan bertambahnya delapan orang dosen tersebut,  UAD saat ini telah memiliki 101 dosen bersertifikat.

Berikut nama-nama delapan dosen UAD tersebut; Widodo (Pendidikan. Fisika), Ardiansyah (Teknik Informatika),Laela Hayu Nurani (Farmasi), Siti Fatimah (Sastra Indonesia), Sugiyarto (Matematika), Maryudi (Teknik Kimia), Rahmat Muhajir Nugroho (Ilmu Hukum) dan Uus Kusdinar (Pendidikan Matematika).

Selamat kepada Bapak/Ibu yang berhasil lulus Sertifikasi Dosen (Serdos) 2012. Semoga kedepan para dosen UAD semakin berkualitas dan kreatif seiring lulusnya para dosen tersebut.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-17 04:44:072012-12-17 04:44:07Delapan Dosen UAD Lulus Serdos Gelombang II Tahun 2012

Membenahi Kekeliruan Presidential Threshold

15/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dani Fadillah*


Kala bangsa ini memerlukan sosok pemimpin alternatif yang dapat membawa bangsa ini keluar dari keterpurukan, sebuah fenomena unik terjadi, yaitu kesibukan anggota-anggota dewan di DPR yang tengah menggodok sebuah kebijakan yang menjurus pada seolah kualitas presiden ditentukan oleh besar-kecilnya dukungan parpol atas calon presiden. layaknya Pemilu Presiden 2009 dimana seseorang hanya bisa dicalonkan menjadi presiden dan wakilnya ketika mendapat dukungan paling sedikit 25% dari partai-partai pendukungnya secara nasional atau 20% kursi DPR. Kebijakan ini tertuang dalam UU No 42/2008 dan saat ini tengah diperbicangkan secara transaksional oleh DPR apakah persentasenya dikurangi atau malah diperbesar. Sebuah kebijakan yang menurut hemat penulis seharusnya tidak perlu dipersoalkan, lebih baik jika kebijakan itu dihilangkan saja.

Karena pemberlakuan ambang batas tertentu dalam pencalonan presiden sungguh tidak dapat diterima oleh akal sehat maupun dari segi kacamata politik. Begini, basis legitimasi presiden dalam sebuah negara yang menganut sistem presidensial seperti Indonesia, tidak ditentukan oleh formasi politik parlemen hasil pemilu legislatif. Presiden dan parlemen adalah dua institusi yang berbeda dan memiliki basis legitimasi yang berbeda pula.

Singkat kata, pemberlakuan presidential threshold tidak dapat dijadikan sebagai standar batasan untuk pencalonan seseorang menjadi presiden nmaun dalam rangka menentukan persentase suara minimum sang calon presiden dinyatakan sahtelah terpilih untuk menjabat selama satu periode kedepan. Di Indonesia, kebijakan presidential threshold ini sudah sangat jelas bahwa Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara lebih 50% dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia dilantik menjadi presiden dan wakil presiden. Simpel, bukan?

Kebijakan tidak perlu semacam ini tidak perlu muncul seandainya para elit parpol tidak terperangkap ke dalam egoisme mereka. Beberapa partai besar mengusulkan ambang batas pencalonan presiden yang relatif tinggi karena terlalu percaya diri dengan elektabilitas masing-masing calon yang hendah mereka jagokan melalui hasil laporan lembaga survey kepercayaan mereka.

Dapat dikatakan tidak ada satupun elit partai yang berbicara soal kebutuhan kepemimpinan nasional dalam konteks krusial dan strategis untuk bangsa kita kedepan. Dan sangat minim ada parpol yang dengan jumawa mau mengakui ada sosok yang lebih oantas untuk memimpin bangsa ini yang berada diluar partainya jabatan sebagai ketua umum partai dengan dukungan matematis diatas kertas adalah syarat sah seseorang dicalonkan untuk menjadi presiden, bukan kualitas secara hakiki yang diakui dengan ksatria secara komunal.dan ujung-ujungnya Pilpres tak ubahnya ladang adu banyak uang untuk meraup suara sebanyak-banyaknya antar ketua umum parpol. Dalam pemaparan visi dan misi juga tidak akan diperjuangkan oleh masing-masing kandidat, dalam forum-forum debatpun hanya akan menjadi bumbu bahwa sekarang sedang dalam suasana pilpres.

Sungguh sangat mahal ongkos sosial dan politik yang harus ditanggung bansa ini jika kekeliruan dalam memahami persyaratan ambang batas pencalonan presiden yang tidak relevan dalam skema presidensial ini terus berlanjut. Karena yang seharusnya diperdebatkan bukanlah ambang batas pencalonan presiden yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi dan basis dukungan parpol yang luas.Saatnya untuk membenahi dan mempertegas keberadaan UU Pilpres agar tidak hanya memfasilitasi para para elit parpol menjadi capres, namun turut membuka peluang agar munculnya calon-calon pimpinan alternatif terbaik untuk bangsa ini meski dari luar partai (independen). Jika tidak, pilpres yang berlangsung selama lima tahun sekali tidak akan menghasilkan perbaikan signifikan bagi kehidupan bangsa.

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Pengamat Komunikasi Politik

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-15 17:47:442012-12-15 17:47:44Membenahi Kekeliruan Presidential Threshold

Pelajar dan Jiwa Kemerdekaan

15/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Catatan Untuk Muktamar IRM di Palembang 2012

Oleh : Hendra Darmawan

Cita-Cita Indonesia

Tiga cita-cita kemerdekaan Indoensia yang termaktub dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945 yaitu : mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan menciptakan perdamaian dunia. Tanpa merasa lelah, muhammadiyah terus berbuat untuk dirinya dan untuk Indonesia secara umu. Tidak heran jika dalam memperingati ulang tahunnya yang ke 103 masehi dank ke 100 tahun hijriah, Muhammadiyah mengambil tema “Sang Surya tidak berhenti menyinari Bumi”. Prof Taufik Abdullah mengatakan bahwasanya Muhammadiyah sangat berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Muhamamadiyah sebagai narasi besar perubahan social telah melewati banyak fase. Kontribusinya pada bangsa ini tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Muhammadiyah juga memiliki gerakan yang juga menyempurnakan segmentasinya sesuai usia dan jenis kelamin seperti Aisyiah, Nasyiah aisyiah, Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathon dan tapak suci untuk beladiri.

Setelah IRM mendapatkan ASEAN Award sebagai organisasi pelajar yang prestatif pada tahun 2012, maka masyarakat juga akan terus menanti kontribusi-kontribusinya yang lebaih besar, sesuai amanah yang diemban. Menjadikan pelajar Indonesia untuk tetap prestatif dalam bidang kademik adalah keharusan. Menjadikan mereka sholeh secara social jug merupakan hal yang tidak bisa disikapi secara taken for granted. Harus ada upaya yang sistematis untuk menjadikan mereka tetap dekat dengan rakyat dan melek realitas. Islam menekan pencapaian dua hal yakni Alim dan Soleh yang artinya sesorang harus menjadi cerdas dan juga memiliki kesholehan social. Banyak diantara kita hanya memiliki satu diantara dua hal tersebut.

Jumlah pelajar yang ada di Indonesia jutaan, sebagian besar dari mereka adalah dari kaum menengah kebawah. Upaya perubahan Kurikulum pendidikan dasar yang dicanangkan oleh Kementrian pendidikan nasional pasti akan memakan biaya yang tidak sedikit, minimal milyaran rupiah. Muncul pertanyaan dalam banyak benak orang apakah itu akan efektif, apakah uapya itu akan menciptkana atmosfir yang lebih baik atau apakah dengan merubah kurikulum dapat menciptkan pelajar yang tidak hanay cerdas tetapi juga dapat berfihak kepada rakyat. Menjadikan pelajar hari ini memiliki rasa kemerdekaan, watak yang dekat dengan rakyat. Atau dengan bahasa yang lain, apakah pendidikan hari ini dapat menciptakan pelajar yang melek dengan realitas karena kita yakin akan kuasa Ilmu (knowledge is power). Syaidina Ali mengatakan bahwa manusia akan menjadi musuh atas apa-apa yang ia tidak ketahui.

Kisah dari Sekolah Serikat Islam

Pelajar Turun ke Bawah (memasuki Kampung-kampung). Untuk mendapatkan dana dari masyarakat. Mereka mengenakan seragam putih-putih dengan Selempang kain merah bertuliskan “Rasa Kemerdekaan”. Menanamkan rasa kemerdekaan dan menunjukkan rasa kewajiban murid terhadap rakyat jelata merupakan iklim kejiwaan disekolah SI (sarekat Islam) yang dikatakan lebih dekat kepada watak dana asal anak dari timur, terutama kalau dibandingkan dengan jiwa sekolah-sekolah partikelir lainnya ataupun HIS gouvernement. (Abdurahman Suryomiharjo, 1977)

Murid-murid yang sudah cukup matang diajak untuk menyaksikan rapat-rapat SI dan Buruh, agar dapat mendengarkan sendiri suara si Kromo (kaum Kromo/rakyat Jelata) yang kemudian menjadi bahan diskusi antar mereka sendiri. Semua anak didik disekolah SI diharapkan mampu memahami hubungan pelajar di sekolah dengan daya upaya membela rakyat. Pendiri sekolah-sekolah SI, Ibrahim gelar Datuk Tan malaka, menerbitkan karangan-karangan tentang sekolahnya, satu terbit di Indonesia dan satu di Nederland. (De Sarekat Islam Scholen als pistol op de borst der koloniale regeering”, Tribune 29-30 Mei 1922.

Dua cerita diatas harapannya dapat menginspirasi jiwa pelajar hari ini. Pelajar yang tidak hanya akademik, berjiwa merdeka, cinta tanah air bahkan lebih dari pada itu dekat dengan masyarakat (Student Activism). Selamat buat mukatamar IRM di Palembang, masyarakat menanti kiprah kongkrit pelajar.

*) Hendra Darmawan

Dosen PBI FKIP UAD.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-15 17:42:092012-12-15 17:42:09Pelajar dan Jiwa Kemerdekaan

Tapak Suci UAD Meraih Prestasi

15/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

tapak_suci_uad_juara_lagi

Setelah Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih prestasi pada Invitasi Pencak Silat antar mahasiswa Nasional di Universitas Airlangga Surabaya dengan menjadi juara umum. Kini Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali meraih dua Perak, empat perunggu, dan kontingen terbaik pada perlombaan Tapak Suci of Brawijaya University International Open 2012 di Universitas Brawijawa Malang.

Gatot Sugiharto, SH., MH. selaku pembina mengungkapkan bahwa keberhasilan meraih prestasi internasional terutama dalam bidang minat bakat menjadi bukti bahwa UAD telah mewujudkan visi dan misi menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional.

Dosen Fakultas Hukum ini menambahkan bahwa prestasi internasional yang sudah diraih merupakan bagian dari proses pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan diri mencapai prestasi melalui pencak silat.

“Kami cukup bangga dengan capaian Tapak Suci UAD dengan memperoleh kontingen terbaik. Keberhasilan ini karena tim sangat disiplin, kompak, dan sportif, ” tambah Kepala Bidang Kesekretariatan, Hukum, dan Tata Laksana Kantor Universitas Ahmad Dahlan tersebut di sela-sela kesibukannya.

Adapun nama-nama atlit tapak suci UAD yang meraih presrasi diantarannya: Agung Dwi RK (katagori figter kelas I); Adi Saputra, Naita Faulina, Yahya Zakiyah, Ifah Maya Sari, dan Rian Terna (perak kelas seni beregu); Adi Saputra (katagori figter kelas F Putra); Miftahudin (Kelas bebas beregu); Agung Dwi RK (Kelas bebas beregu); Amad Basyuni (Kelas bebas beregu); Abdul Muklis Jailani (Seni Tunggal putra); dan Isni Yuliza (Seni Tunggal putri). (Sbwh)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-15 17:25:412012-12-15 17:25:41Tapak Suci UAD Meraih Prestasi

Upacara Milad ke-52 Universitas Ahmad Dahlan

15/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Hari, tanggal: Senin, 17 Desember 2012

Waktu : 09:30 – 12:00 WIB

Tempat : Auditorium Kampus I UAD Jl. Kapas 9 Yogyakarta

Acara : Upacara Milad ke-52 Universitas Ahmad Dahlan

 

Susunan Acara:

  • Pembukaan
  • Lagu Indonesia Raya
  • Pembacaan Ayat-ayat Suci Al Qur'an
  • Pembukaan Sidang Senat Terbuka dilanjutkan Ucapan Selamat Datang oleh Rektor/ Ketua Senat UAD
  • Sambutan-sambutan

    • Koordinator Kopertis Wilayan V DIY
    • Pimpinan Pusat Muhammadiyah
  • Pidato Tahunan Rektor UAD
  • Pidato Ilmiah oleh Dr. (Hc.) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. (Menteri Kehutanan RI), dengan Tema:

Economy for Sustainable Development

  • Do'a
  • Penutup
  • Ramah tamah
  • Penanaman pohon untuk taman hutan kota di Kampus IV UAD oleh Menteri Kehutanan RI

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-15 02:48:522012-12-15 02:48:52Upacara Milad ke-52 Universitas Ahmad Dahlan

Kunjungan STKIP Muhammadiyah Bulukumba Sulawesi Selatan ke Biskom UAD

13/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Biro Sistem Informasi dan Komunikasi (Biskom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD)) menerima kunjungan tamu Studi Banding dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jum'at, (14/12/2012). Tim IT dari STKIP terdiri dari 4 orang, dengan sistem paralel mereka mengunjungi Bidang SDM 2 orang dan ke Biskom 2 orang. Kunjungan ke Bisko yang diwakili oleh Bapak H. A. Asnawi, S.S. M.Hum dan Ibu Ernawati disambut langsung oleh jajaran kru Biskom antara lain Kepala Bidang Web dan Social Media, Ketua Urusan Jaringan dan Komunikasi, Kepala Urusan Pengembangan, Pemeliharaan, dan Keamanan Web, serta Kepala Urusan Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi dan beberapa staf Biskom yang dipimpin oleh Tawar, S.Si., M.Kom. selaku Kepala Biskom.

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Biskom, Tawar menjelaskan tentang sistem pengelolaan Biro Sistem Informasi dan Komunikasi yang meliputi struktur organisasi dan pengelolaan Data dan Jaringan dan Pembuatan Sistem Informasi. Lebih khusus lagi Asnawi mendiskusikan tentang penggunaan lebih detail tentang Sistem Informasi Akademik (SIA) di UAD, baik dari sisi user sebagai mahasiswa, dosen, tata usaha, maupun dari sisi adminitrator. Tawar juga menjelaskan keterkaitan SIA UAD dengan sistem informasi lain yang terkait, antara lain sistem pembayaran SPP Mahasiswa yang sudah bekerja sama dengan beberapa bank yang sudah terintegrasi dengan sistem SIA dan sistem pengelolaan keuangan UAD.
Selanjutnya dijelaskan tata kelola dan kebijakan yang berhubungan dengan penggunaan IT di UAD, prioritas pembangunan sistem informasi ditujukan pada operasional yang berhubungan dengan akademik. Asnawi dan rombongan menjelaskan kunjungan ke Biskom ini merupakan kunjungan di hari ketiga dari empat hari kunjungan yang dikhususkan untuk studi banding seluruh sistem di UAD, harapannya ke depan dapat terjalin kerjasama yang lebih intensif untuk kemajuan bersama. (@)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/kunjungan-stkip-muh-bulukumba-ke-biskom.jpg 310 640 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-13 20:40:402012-12-13 20:40:40Kunjungan STKIP Muhammadiyah Bulukumba Sulawesi Selatan ke Biskom UAD

UNIVERSITAS RISET, APAKAH SEBUAH UTOPIA?

12/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Triantoro Safaria, S Psi. M.Si. PhD.

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

Universitas merupakan pusat dari creation, preservation and dissemination of knowledge. Maknanya pertama, sebuah universitas harus menjadi tempat mengembangkan ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya menghasilkan teori-teori baru, inovasi-inovasi teknologi dan kemanusiaan. Kedua, sebuah universitas menjadi tempat penyemaian dan pelestarian ilmu pengetahuan melalui diantaranya menghasilkan sarjana-sarjana yang mumpuni, yang mampu mengembangkan dan melestarikan tradisi ilmiah di lingkungannya. Ketiga, sebuah universitas harus menjadi tempat pertukaran dan penyebaran ilmu pengetahuan. Hal ini dicapai melalui kegiatan penelitian dan pengajaran, diskusi ilmiah, seminar, publikasi ilmiah dan konferensi. Sehingga ketiga filosofi diatas perlu menjadi dasar dari eksistensi dan menjadi tujuan tertinggi sebuah universitas dan sivitas akademik di dalamnya.

Namun kenyataannya sungguh berbeda. Ketiga filosofi di atas masih menjadi hal yang sulit untuk diwujudkan secara optimal dan berkesinambungan. Berbagai hambatan dan rintangan masih mengajal banyak universitas negeri maupuan swasta, untuk mencapai impian menjadi universitas riset. Kendala pertama adalah sikap dan kebijakan pemerintah sendiri yang masih setengah hati mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. Kebijakan pengurangan subisidi penuh dan bantuan penuh bagi univeristas negeri merupakan salah satu contoh sikap setengah hati ini. Efek dari kebijakan ini adalah banyak PTN dipaksa untuk menjadi setengah swasta, yang harus mencukupi dirinya sendiri dalam hal pengelolaan keuangan. Akibatnya PTN-PTN besar mencari kekurangan dana ini melalui SPP yang mahal, sumbangan gedung dan istilah lainnya. Hal ini kemudian menyebabkan mahasiswa harus membayar mahal biaya kuliahnya, dan efek ini berimbas pada calon mahasiswa dari ekonomi bawah yang terpaksa tidak melanjutkan kuliah karena tidak mampu memenuhi tuntutan keuangan yang ada.

Sebagai salah satu contoh adalah bagaimana pemerintah Malaysia memberikan dana penelitian yang besar bagi universitas negeri yang dipromosikan masuk dalam universitas riset. Dana ini diberikan dalam kurun waktu tiga tahun yang nantinya akan dievaluasi secara berkelanjutan. Sepanjang tiga tahun tersebut pada tahun pertama mendapat sekitar 65 juta ringgit (Rp. 180 milyar); tahun kedua dan ketiga meningkat menjadi sekitar 100 juta (sekitar Rp 280 milyar). Dana sebesar ini akan difokuskan pada kegiatan riset dan beasiswa riset. Jika dalam satu universitas yang mempunyai dosen yang layak meneliti sebanyak 1000 orang, maka setiap dosen akan memiliki dana riset yang siap digunakan dalam jangka waktu satu tahun sebesar 65 ribu ringgit (Rp. 182 juta)(Bambang Sumintono, 2011).

Kendala kedua, akibat kucuran dana pemerintah yang tidak mencukupi, maka banyak fasilitas penelitian dan laboratorium yang kurang memadai untuk kegiatan riset. Sehingga hal ini menjadi hambatan besar bagi peneliti berbakat untuk mengembangkan risetnya. Kalau kita melihat sejarah ilmuwan-ilmuwan yang mendapatkan hadiah nobel, ternyata kebanyakan mereka bekerja pada sebuah lembaga riset ternama, yang memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan risetnya. Sebagai contoh Prof. Osamu Shimomura yang berhasil menemukan dan mengembangkan green fluorescent protein. Shimomura melakukan risetnya di Marine Biological Laboratory, dan Boston University Medical School, Massachusetts, Amerika. Artinya sebuah riset yang berkualitas tidak akan bisa dihasilkan, ketika peneliti tidak memiliki laboratorium yang memadai untuk mengembangkan risetnya.

Kendala ketiga, banyak staf akademik atau peneliti di Indonesia yang waktunya habis untuk mengajar, atau mencari tambahan penghasilan, akibat gaji yang tidak memadai, dan juga sebagai akibat jumlah SDM yang terbatas di sebuah universitas. Hal ini kemudian mengakibatkan kegiatan riset tidak berjalan secara berkesinambungan. Riset hanya dilakukan sekedar untuk memenuhi point kenaikan pangkat sebagai dosen atau peneliti. Bahkan beberapa dana riset dikorupsi, dan digunakan untuk tujuan memperkaya diri. Hal ini menjadi sebuah ironi tersendiri jika mengingat dana penelitian harusnya digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Hasilnya akhirnya, riset yang dilakukan bukan merupakan riset berkualitas untuk menjawab gap of knowledge¸ tetapi sekedar riset kecil-kecilan yang kurang memiliki impact factor tinggi.

Kendala keempat, ternyata banyak pula staf akademik yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang kurang memadai untuk meneliti atau mempublikasikan hasil penelitiannya. Akibatnya karya ilmiah mereka tidak dapat menembus jurnal-jurnal berkaliber internasional (ISI Thomson/Scopus) karena tidak mampu menghasilkan sebuah karya ilmiah yang berkualitas. Rendahnya minat dan kemampuan menulis ini dapat terlihat dari masih sedikitnya karya ilmiah para staf akademik ini terpublikasi di jurnal-jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Bahkan dalam satu tahun, belum tentu mereka menghasilkan karya ilmiah yang bermutu, sehingga dapat terpublikasi di jurnal nasional terakreditasi. Kenyataan ini juga menjadi ironi tersendiri dalam komunitas ilmiah di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga universitas riset, saat ini tampaknya masih menjadi sebuah utopia yang nyata di Indonesia.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-12 20:34:492012-12-12 20:34:49UNIVERSITAS RISET, APAKAH SEBUAH UTOPIA?

Rayakan Milad dengan Penyuluhan- Penyuluhan

11/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Masyarakat dapat menciptakan kesejahteran secara mandiri dengan mengembangkan Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM). Mengingat hal tersebut penting dalam meningkatkan kemakmuran, maka Sabtu, 17 November 2012 dilaksanakan penyuluhan UMKM. Penyuluhan secara khusus dihadirkan untuk memperingati Milad UAD ke-52 yang dilaksanakan di Galur, Brosot, Kulonprogo. Hadir sebagai pemateri. Ir. Arif Martono, M.Si (Dinas Perindustrian Kabupaten Kulon Progo) dan Beni Suhendra (Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UAD).

Selain penyuluhan yang dilaksankana di Galur. Penyuluhan juga diadakan di Ruang Sidang Kampus I UAD pada hari Sabtu, 24 November 2012, tema yang diangkat adalah “Penyuluhan Hukum tentang Perwakafan dan Permasalahannya”. Dadir sebagai pemateri adalah Hj. Wihandriati, S.H., C.N. (Dosen Fakultas Hukum UAD) dan Henny Astiyanto, S.H., (Dosen Fakultas Hukum dan direktur PKBH FH UAD).

“Mereka berharap penyuluhan semacam ini dapat terus dilaksanakan. Semoga apa yang telah kami usahakan ini memberikan manfaat bagi mayarakat, khususnya bagi warga Galur, Brosot, Kulonprogo ” ungkap Beni yang menjadi Sekertaris 1 Milad UAD ke-52 . (FM)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-11 22:47:462012-12-11 22:47:46Rayakan Milad dengan Penyuluhan- Penyuluhan

Mempererat Tali Silaturahmi Dengan Tenis Meja

11/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Begitulah salah satu agenda Milad UAD ke-52 yang diselenggarakan di hall kampus 3 pada hari Minggu, 18 November 2012 kemarin.

“Tujuan lomba tenis meja untuk mempererat rasa kekeluargaan civitas akademika. Dengan berolahraga menjadi sarana saling mengenal satu sama lain. Keseharian kita telah disibukkan bermacam aktivitas. Nah, ini peristiwa yang tepat untuk menjalin silaturahmi,” papar penanggungjawab kompetisi tenis meja Sunaryono, karyawan kerumahtanggaan kampus III UAD.

“Alhamdulillah, kali ini peminatnya tinggi. Saya sudah bekerja di UAD sejak 1990, sejak masih IKIP Muhammadiyah. Seingat saya lomba tenis meja sudah berjalan 10 tahunan. Saat pertama kali lomba tenis meja digelar, saya selalu ikut. Alhamdulillah, pernah menjuarai beberapa kali. Salah satunya, tahun kemarin saya berhasil meraih juara 2 beregu.” ucap Sukiyo, driver kelahiran Kutoarjo, 18 November 1961.

“Ini adalah ajang yang tepat bagi karyawan dan dosen untuk bertemu. Pesertanya ada dari semua kampus UAD. Dan dari berbagai unit kerja” katanya lagi.

Secara khusus pada Milad UAD ke-52 ini mengungkapkan: ” Saya berharap, UAD semakin jaya. Semakin bisa menjadi wadah menumbuhkan kader-kader bangsa yang handal” tambah Sukiyo. (HIS)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-11 19:42:542012-12-11 19:42:54Mempererat Tali Silaturahmi Dengan Tenis Meja

Beasiswa Belajar ke Amerika untuk Mahasiswa

11/12/2012/0 Comments/in Terkini /by Super News

Study of the U.S. Institutes (SUSI) bagi Mahasiswa adalah program akademik intensif yang bertujuan memberikan kesempatan kepada para aktivis (pimpinan) mahasiswa memperoleh pemahaman lebih dalam tentang Amerika Serikat. Program akademik ini diselenggarakan oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Amerika Serikat bagi mahasiswa non-USA. Program dilaksanakan dalam waktu lima sampai enam minggu di salah satu perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat.Mahasiswa yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi dalam salah satu dari bidang berikut:

• Civic Engagement

• Comparative Public Policy

• Global Environmental Issues

• New Media in Journalism

• Public Policy and Government Leadership

• Religious Pluralism in the United States

• Social Entrepreneurship

• U.S. History and Government

• Women’s Leadership

Berikut ini beberapa informasi untuk program tahun 2013:

2013 STUDY OF THE U.S. INSTITUTE (SUSI)

FOR STUDENT LEADERS ON GLOBAL ENVIRONMENTAL ISSUES

Nominations Due: Friday, December 21, 2012

Program Description

Study of the U.S. Institutes (SUSI) for Student Leaders are intensive academic programs whose purpose is to provide groups of undergraduate student leaders with a deeper understanding of the United States, while simultaneously enhancing their leadership skills. The Institutes will consist of a balanced series of seminar discussions, readings, group presentations, and lectures. The coursework and classroom activities will be complemented by educational travel, site visits, leadership activities, and volunteer opportunities. The Institutes will include an academic residency component of approximately four weeks and a domestic study tour of approximately one week.

During the academic residency, participants will also have the opportunity to engage in educational and cultural activities outside of the classroom. The four week academic residency will explore the role that environmental policy has played in the economic and political development of the United States. The Institute will use experiential learning techniques to expose participants to current themes in the field, including natural resource management, sustainable development/sustainable agricultural practices, food security, ecotourism, energy generation (new and traditional forms), and water management and treatment. The issues will be explored from numerous angles: local grassroots activism and civic initiatives, market-oriented approaches, and federal government policies and regulation.

Finally, the Institute will explore environmental issues in the context of a globalized society, and draw comparisons between the United States and the participants’ home countries. Students will also have the opportunity to leave the classroom to meet with community leaders, and representatives of non-profit organizations. The academic residency will be complemented by an educational tour that will take participants to another area of the U.S. where they will meet with local, state, private, and nonprofit organizations working in the field. The Institute will then conclude with a 3 day program in Washington, D.C.

Specific Required Qualifications

Participants are expected to fully participate in all aspects of the program. They should attend all lectures and organized academic and cultural activities, and complete assigned readings. Candidates should be made aware that the Institute is very intensive and that there will be little time for personal pursuits unrelated to the program.

Other Required Qualifications:

• Be proficient in English.

• Have a strong interest in the environment proven by activities.

• Be between 18 and 25 years of age.

• Have at least one semester left of their undergraduate studies, and therefore be committed to return to their home universities following completion of the program.

• Demonstrate strong leadership qualities and potential in their university and community activities.

• Indicate a serious interest in learning about the United States.

• Have a sustained high level of academic achievement, as indicated by grades, awards

Questions? E-mail: SUSIApplicationform@state.gov

2013 STUDY OF THE U.S. INSTITUTE (SUSI)

FOR STUDENT LEADERS ON NEW MEDIA IN JOURNALISM

Please submit completed application form, including 2 (two) recommendation letters and evidence of English proficiency that should be attached to the application form electronically to SUSIApplicationForm@state.gov by Friday, December 21, 2012.

Program Description

Study of the U.S. Institutes (SUSI) for Student Leaders are intensive academic programs whose purpose is to provide groups of undergraduate student leaders with a deeper understanding of the United States, while simultaneously enhancing their leadership skills. The Institutes will consist of a balanced series of seminar discussions, readings, group presentations, and lectures. The coursework and classroom activities will be complemented by educational travel, site visits, leadership activities, and volunteer opportunities. The Institutes will include an academic residency component of approximately four weeks and a domestic study tour of approximately one week.

During the academic residency, participants will also have the opportunity to engage in educational and cultural activities outside of the classroom. The Institute on New Media in Journalism will be hosted by Ball State University in Muncie, Indiana. The Institute will expose participants to ways of gathering and disseminating news and information across multiple platforms with an emphasis on interactive delivery systems. Participants will study freedom of the press and freedom of speech as defined by the First Amendment to the U.S. Constitution, media law and ethics, and the role of journalism in a democratic society. Participants will develop their leadership skills, learn to think analytically as journalists, and embrace continuous learning in a diverse and fast-changing society.

The four week academic residency will be organized into four main components: new media journalism; leadership; U.S. history, government, and foreign policy; and American life and culture. The workshops will be held in classrooms and computer labs on the Ball State campus. On-site media visits are planned at the New York Times, the Indianapolis Star, Voice of America, Indiana Public Radio, National Public Radio, and WRTV-TV. The academic residency will be complemented by an educational tour that will most likely include visits to Indianapolis, Gettysburg, New York, and Washington, D.C.

Specific Required Qualifications:

Participants are expected to fully participate in all aspects of the program. They should attend all lectures and organized academic and cultural activities, and complete assigned readings. Candidates should be made aware that the Institute is very intensive and that there will be little time forpersonal pursuits unrelated to the program.

Other Required Qualifications:

• Be proficient in English.

• Be interested in the topic of New Media in Journalism proven by activities.

• Be between 18 and 25 years of age.

• Have at least one semester left of their undergraduate studies, and therefore be committed to return to their home universities following completion of the program.

• Demonstrate strong leadership qualities and potential in their university and community activities.

• Indicate a serious interest in learning about the United States.

• Have a sustained high level of academic achievement, as indicated by grades, awards, and teacher recommendations.

• Demonstrate commitment to community and extracurricular university activities.

• Have little or no prior study or travel experience in the United States or elsewhere outside of their home country.

• Be mature, responsible, independent, confident, open-minded, tolerant, thoughtful, and inquisitive.

• Be willing and able to fully participate in an intensive academic program, community service, and educational travel.

• Be comfortable with campus life, prepared to share living accommodations, and able to make adjustments to cultural and social practices different from those of their home country.

Program Requirements and Restrictions:

Participants are expected to participate fully in the academic program. They should attend all lectures and organized activities, and complete assigned readings. There will be little time for personal pursuits unrelated to the program. Candidates will NOT be allowed to arrive in the U.S. prior to the start date of the Institute or remain in the U.S. after its end date. Participants will NOT be allowed to leave the Institute to visit relatives or friends while in the U.S. If a relative or friend wishes to visit them, it will be addressed on a case by case basis, in consultation with U.S. State Department and the program director. Violations of program rules, host institution rules, or local, state or federal laws can be grounds for immediate dismissal from the program.

Keterangan lebih lanjut mengenai program SUSI, silakan menghubungi konsulat Amerika untuk menanyakan program yang akan dibuka sekaligus meminta aplikasi pendaftaran program yang ingin diikuti.

Medan, Surabaya, Jakarta.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2012-12-11 18:16:492012-12-11 18:16:49Beasiswa Belajar ke Amerika untuk Mahasiswa
Page 602 of 689«‹600601602603604›»

TERKINI

  • Belajar Langsung di Balik Layar: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Kunjungi TVRI Jogja08/07/2025
  • KKN Alternatif Koperasi UAD Dorong Keberlanjutan Koperasi dengan Regenerasi08/07/2025
  • BHP UAD Gelar Sosialisasi Feed Instagram Berstandar08/07/2025
  • Empat Dosen UAD Terima SK Guru Besar08/07/2025
  • Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen, Raih Beasiswa Kedokteran 1 Miliar di UAD07/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025
  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025

FEATURE

  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025
  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top