Gunungkidul Budi Dayakan Singkong
Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah penyangga pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), salah satunya dengan memanfaatkan singkong. Sayangnya, panen singkong di Gunungkidul saat ini sudah tercatat luas mengalami penurunan. Menurut BPS dalam penelitiannya, pada tahun 2017, luas panen di Gunugkidul mencapai 48.154 ha, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai sebesar 50.415 dengan produktivitas mencapai 154.05 kw/ha. Salah satu faktor penyebab penurunan ini adalah pola budi daya dan rendahnya kualitas bibit yang digunakan.
Oleh karena itu, diselenggarakanlah kerja sama antara Majelis Pembudidayaan Masyarakat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY (MPM PWM DIY), dengan meluncurkan kebun bibit singkong ungulan di Gunungkidul. Ini juga merupakan salah satu program sosial dari Bank Indonesia. Acara ini berlangsung pada Rabu (21/2/2018), pukul 10:00 WIB di Desa Kemiri, Kacamatan Tanjungsari, Gunungkidul.
Acara dibuka dengan penanaman singkong unggulan asli Gunungkidul secara simbolis, yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah yang menggantikan Wakil Bupati Gunungkudul, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), serta Rektor UMY.
“Kami berharap acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat desa Kemiri, dan pemberdayaan singkong dapat menambah minat pariwisata serta kuliner khas Gunungkidul. Kami dari Pemda Gunungkidul sangat mendukung dan mengapresiasi sepenuhnya,” jelas Drajat Ruswandono selaku Sekertaris Daerah Gunungkidul.
Kegiatan menarik ini turut dihadiri oleh para petani singkong se-Gunungkidul, Kelompok Tani, akademisi, LSM, dan SKPD terkait di Gunungkidul.
Pengembangan kebun pembibitan ini terwujud atas dukungan penuh Program Sosial Bank Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta, Fakultas Teknologi Industri dan LPM UAD, serta Fakultas Pertanian UMY. (ASE)