Kreasi Mocaf UAD Menjadi Makanan Khas Tepus Gunungkidul
“Ada empat belas produk kreasi mocaf yang akan menjadi makanan khas Tepus. Ada black forest cake, nunget, donat mocaf, bakpia mocaf, martabak telor, siomay mocaf, dan lain-lain. Semua bahan utamanya adalah singkong,” terang Azis Ikhsanudin, S.Si., Apt. dosen Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat pelatihan evaluasi olahan mocaf di balai desa Tepus, Selasa, (18/08/2015).
Kata Azis, dulu singkong hanya diolah menjadi gaplek, tiwul, atau gatot. Sekarang sudah bisa dikreasi menjadi banyak hal. Nantinya kreasi tersebut akan menjadi ikon Gunungkidul daerah Tepus, terutama bagian wisata.
“Izin sudah keluar. Kami dari UAD sudah melakukan pendampingan selama dua bulan. Pendampingan mulai dari pengolahan sampai menjadi produk, yang dibantu KKN PPM UAD,” lanjutnya.
“Kami akan memproduksi dan memperkenalkan hasil karya masyarakat yang dibantu oleh dosen dan mahasiswa KKN UAD. Kami akan menggunakan olahan mocaf ini menjadi snack jika ada acara rapat dan acara besar,” ungkap Kepala Desa (Kades) Suharyana saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut Suharyana mengatakan, program KKN UAD ini sangat dirasakan betul oleh masyarakat, terutama di bidang ekonomi dan pariwasata.
“Dengan adanya produk mocaf ini akan memungkinkan Tepus tidak lagi dikenal sebagai tempat yang hanya dikenal kekeringan, tetapi akan dikenal sebagai pemproduksi mocaf. Hal tersebut, tidak lepas dari keterlibatan KKN dan dosen UAD yang memberikan pelatihan kepada warga tentang pengolahan singkong menjadi makan yang beraneka ragam,” kata Suyatna, Dukuh Dongsari saat memberikan sambutan.
Ia berharap KKN UAD selanjutnya, tidak hanya menonjolkan kreativitas dalam mengolah bahan mentah menjadi barang yang bernilai. Namun juga dapat memberikan siraman rohani bagi masyarakat agar menjalani usaha dengan ilmu agama.
Di sisi lain, Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil, M.T. juga berharap masyarakat bisa membantu mahasiswa untuk belajar bermasyarakat dan membantu menjalankan program yang sudah direncanakan.
Selain memberikan pelatihan pembuatan mocaf menjadi kue basah dan kue kering, pengemasan dan marketing, serta perizinan ke dinas kesehatan, UAD juga memberikan 43 alat pembuatan mocaf, 143 alat pengolahan makanan berbahan mocaf, 4 etalase ukura, serta 4 gondola. Secara simbolis barang-barang diserahkan oleh Abdul Fadlil kepada Kepala Desa Tepus.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!