• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Orang Tua Wajib Waspada “Cabe Cabean”

03/04/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Tri Wahyuni Sukesi, S.Si.,MPH

Kepala Pusat Studi Wanita dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan

 

            Akhir-akhir ini sering sekali kita mendengar istilah “cabe cabean” di berbagai media atau perbincangan di kalangan remaja. Cabe cabean, sekelompok remaja perempuan yang memiliki gaya hidup berlebihan atau dalam bahasa gaul sering disebut alay. Hal ini tercermin dalam gaya dan penampilan yang laksana artis dan gaya pergaulan yang cenderung bebas.

Awalnya “cabe cabean” sering dijumpai di antara kelompok pecinta motor saat melakukan aksi balapan. Selanjutnya tidak hanya dijumpai di arena balapan liar saja. Tetapi juga dapat ditemui di beberapa komunitas remaja. Beberapa orang mengatakan perempuan murahan yang alay atau berlebihan dalam bergaya bahkan bisa berdandan seperti orang dewasa. Parahnya perempuan muda ini cenderung bisa dipakai untuk melakukan hubungan layaknya suami istri.

Hubungan tersebut awalnya dijadikan sebagai bahan taruhan dalam balapan liar. Selanjutnya meluas menjadi transaksi untuk mendapatkan sejumlah uang. Remaja perempuan ini mendapatkan sejumlah uang yang akan digunakan untuk menunjang style pergaulannya, mulai dari membeli baju, berdandan sampai dengan gadget yang menjadi pelengkap untuk bisa masuk atau dianggap keberadaannya dalam komunitas “cabe cabean”.

 Hubungan tersebut biasanya dilakukan oleh teman sebaya atau yang lebih tua atau bahkan orang dewasa. Aktivitas seksual inilah yang sama sekali tidak layak terjadi dan dilakukan oleh remaja. Pengetahuan yang minim tentang kesehatan reproduksi dan bahaya yang ditimbulkan dengan bergonta-ganti pasangan menjadikan remaja “cabe cabean” ini lebih besar resikonya untuk terkena penyakit menular atau mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki.

Tentu dalam hal ini perempuan lebih dirugikan. Mulai dari fisik saat berhubungan, indikasi hamil di luar nikah yang akan memunculkan keinginan aborsi atau munculnya penyakit menular seperti AIDS. Ditambah lagi dengan paradigma masyarakat yang akan lebih menilai negative pada mereka.

Menurut beberapa sumber keberadaan remaja perempuan ini jumlahnya semakin banyak, bahkan sudah menjadi trend gaya hidup bagi beberapa remaja perempuan. Gaya hidup baru di kalangan remaja memang sangat mudah sekali untuk mempengaruhi kehidupan remaja. Karena secara psikologis masa remaja adalah masa pencarian jati diri dan masa-masa ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor lingkungan. Jika seorang remaja perempuan tidak melakukan hal yang sama dalam suatu lingkup pergaulan maka dia akan dianggap tidak gaul dan tidak layak masuk dalam kelompok tersebut. Profokasi yang dilakukan teman sebaya juga sangat berpengaruih terhadap style seorang remaja.

Fenomena munculnya style “cabe cabean” bukan semata-mata karena kesalahan anak-anak itu saja, tetapi mungkin karena lingkungan sekitar yang kurang perhatian. Keluarga yang jarang mengajak berdiskusi, sehingga anak lebih banyak mengutarakan keinginannya pada orang lain. Pengaruh media yang sering sekali membesar-besarkan kehidupan mewah para artis dan gaya hidup mereka dengan berbagai asesorisnya, sehingga menyebabkan remaja yang melihat hal tersebut berkeinginan untuk meniru. Tetapi dengan cara-cara yang kurang tepat dan tanpa pengawasan sehingga memunculkan style baru yang sesuai keinginan mereka. Atau profokasi dari teman yang terus mengajak dan memaksa remaja tersebut masuk dalam pergaulan seperti itu.

Hal ini kembali lagi menjadi pekerjaan rumah yang harus dikoreksi orang tua. Mengawasi dan mendampingi anak-anak saat mulai menginjak masa remaja perlu ditingkatkan. Tentu saja tidak hanya orang tua yang aktif mengoreksi tetapi di ranah pendidikan juga harus menekankan pentingnya pendidikan karakter. Sehingga, anak-anak ini mempunyai landasan moral dan agama yang kuat sebagai bekal. Tentu untuk menghadapi pergaulan yang semakin berat. Selain itu juga dari lingkungan masyarakat seharusnya lebih peduli lagi saat terjadi hal-hal yang tidak baik terjadi di sekitarnya.

Fenomena “cabe cabean” ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pendampingan dan pengawasan agar tercapai kebaikan di kalangan remaja kita. Remaja merupakan asset bangsa yang sangat berharga untuk masa depan bangsa Indonesia, jangan sampai kita menyesal saat asset bangsa tersebut menjadi tidak sesuai dengan harapan karena tidak ada upaya yang terbaik bagi mereka.

 

Email : yons_by@yahoo.com

Hp : 08164268784/085729144883

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-04-03 01:52:102014-04-03 01:52:10Orang Tua Wajib Waspada “Cabe Cabean”
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • Fakultas Hukum UAD Gelar Kuliah Umum, Bahas Advokasi dan Investigasi02/07/2025
  • Dosen UAD Kembangkan Crispbread Sorgum sebagai Solusi Pangan Fungsional Antiobesitas dan Antidiabetes02/07/2025
  • Mempertanyakan Konsep Keadilan Sosial dalam Bayang-Bayang Oligarki02/07/2025
  • Menggali Ragam Ekspresi Bahasa Bersama Kreskit PBSI UAD02/07/2025
  • Menggali Tiga Wajah Cerita Bersama Kreskit PBSI UAD02/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Perbankan Syariah UAD Raih Juara I di Kejurnas Bhayu Manunggal Championship 202502/07/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025

FEATURE

  • Pentingnya Persatuan Umat dengan Kalender Hijriah Global Tunggal02/07/2025
  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025
  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top