• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pengajar Muda Indonesia dari UAD

17/04/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Setelah merasakan pengalaman mendidik di pedalaman Papua, saya memiliki rasa penasaran terhadap pendidikan warga negara Indonesia yang tinggal di negara tetangga. Cukup menggores hati rasanya ketika mengetahui beberapa fakta mengenai saudara di sana yang membutuhkan rangkulan, khususnya di Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI).” Begitulah yang disampaikan Nur Anisyah Rachmaningtyas sepulang mengikuti kegiatan Pengajar Muda Indonesia di Malaysia, Senin-Sabtu (2-7/4/2018).

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini mengikuti program Pengajar Muda Indonesia yang diselenggarakan Youth for Future bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).

Rachma, merupakan satu dari tiga perwakilan Yogyakarta yang masuk gelombang kedua. Bersama 13 perwakilan lainnya, perempuan kelahiran Bantul ini merasakan pengalaman mendidik di Klang, Malaysia. Perlu diketahui, kegiatan ini diikuti mahasiswa terpilih dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Sebelum terjun ke lapangan, kami dibekali oleh Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) sekaligus Kepala Sekolah Luar Negeri RI di 11 negara di dunia. Kami diberi pengarahan mengenai sekolah yang ada di PPWNI di Malaysia.”

Selama di Klang, Rachma mengajar kelas 5 gabungan sekolah menengah pertama. Dari penjelasannya, anak-anak di sana pintar, hanya saja membutuhkan pendampingan dan pengarahan.

“Anak-anaknya ‘nakal’, mungkin karena berlatar belakang keluarga beda negara. Mereka suka mengolok dan berakhir bertengkar. Kadang ada tendangan, tonjokan, bahkan terhadap lawan jenis juga. Bukan hanya laki-laki,” terangnya.

Menurut Rachma, yang sangat miris anak-anak di PPWNI tidak mengetahui letak Indonesia. Mereka sama sekali tidak tahu seperti apa peta Indonesia. Namun, yang menjadi nilai positif anak-anak di sana tertib dalam membaca alquran dan tahu makna Pancasila dari lambang-lambang yang ada pada burung Garuda.

Sekolah di PPWNI ini memiliki 4 ruang kelas dan 1 ruang guru dengan 2 orang tenaga pendidik dan 1 kepala sekolah. Meskipun pembelajarannya memakai Kurikulum 2013, ujiannya seperti kejar paket. Kelas 1 dan 2 memiliki ruang sendiri, kelas 3 gabung dengan kelas 4. Sedangkan kelas 5 dan 6 disatukan dengan SMP.

“Ini pengalaman mendidik yang luar biasa, sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia. Dari cara mengajar, bahasa, dan budayanya. Lokasinya pun tidak bisa dibilang sebagai sekolah.  Di ruang kelas bagian belakang ada perabotan seperti ember cat, pintu bekas, bahkan grobak juga ada. Jadi kurang layak sebagai tempat pembelajaran,” ungkap Rachma miris. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nur-Anisyah-Rachmaningtyas-Pengajar-Muda-Indonesia-dari-UAD-1-1.jpg 460 1067 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-04-17 10:43:372018-04-18 09:57:07Pengajar Muda Indonesia dari UAD

TERKINI

  • Perkuat Tradisi Akademik, UAD Kukuhkan Empat Guru Besar Baru31/08/2025
  • BIMAWA UAD Latih Mahasiswa Tingkatkan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi Melalui LKMM-TD 202528/08/2025
  • Cassmelcake: Dari Singkong Tradisional Menuju Inovasi UMKM Warga Balong28/08/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Inisiasi Program Biopori dan Jugangan untuk Memperbaiki Kualitas Tanah28/08/2025
  • Menjaga Ekosistem Mangrove untuk Kelestarian Lingkungan Pesisir28/08/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Pengabdian Masyarakat Tingkat Nasional pada ASLAMA PTMA 202519/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II di Ajang AILEC 202519/08/2025

FEATURE

  • Cerita Dwi Nur Fadhliyah, Dari Iseng Hingga Raih Prestasi di BICF 202527/08/2025
  • Nikmat Tak Bisa Terhitung, Syukur Tak Boleh Terputus26/08/2025
  • Psikologi Profetik sebagai Paradigma Integratif Ilmu dan Iman21/08/2025
  • Prof. Maryudi Dorong Inovasi Polimer untuk Lingkungan yang Berkelanjutan20/08/2025
  • Implikasi Putusan MK 135/PUU-XXII/2024: Momentum Baru Demokrasi Lokal Indonesia20/08/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top