Nona Carolina, mahasiswa berprestasi Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) narasumber Talkshow Mawapres UAD (Foto: Didi)
“Dalam proses belajar tentunya hasil yang baik tidak bisa langsung didapatkan, pada umumnya fase kegagalan adalah hal yang terlebih dahulu dirasakan. Bagaimana kemudian menyikapi dengan bijak kegagalan tersebut? Ialah dengan cara menerima dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran, untuk bisa lebih baik dari yang telah dilakukan sebelumnya.”
Kutipan di atas adalah segelintir pesan yang disampaikan oleh Nona Carolina, mahasiswi berprestasi Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD), pada talkshow Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), yakni program bincang-bincang mahasiswa berprestasi UAD. Episode ini tayang secara live dan disiarkan ulang di kanal YouTube UAD, pada Jumat, 18 Februari 2022.
Akrab disapa Nona, mahasiswi asal Kediri ini dikenal dengan berbagai prestasi di bidang kepenulisan yang diraihnya, baik di lomba berskala daerah, provinsi, maupun nasional. Ia banyak menuai prestasi semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Semasa SMA saya sudah mempelajari tentang kepenulisan, salah satunya karya tulis ilmiah, dan meraih beberapa prestasi di berbagai macam lomba. Salah satu capaian prestasi saya pada waktu itu ialah saat mengikuti lomba penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo),” jelas Nona.
Adapun capaian lain, di antaranya juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) 2021, juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTIN) Universitas Mulawarman (UNMUL) 2021, dan Finalis 10 Besar Esai Nasional Pena Adiksi Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (UINSAIZU) 2021.
Nona menyampaikan bahwa motivasi yang ia tanamkan untuk menjadi mahasiswa berprestasi ialah tekad untuk membahagiakan orang tuanya. “Semua prestasi dan pencapaian ini saya dedikasikan untuk orang tua saya, mereka telah tenang di surga.”
“Motivasi selanjutnya ialah kesadaran diri saya sebagai mahasiswa UAD, dan motivasi yang terakhir ialah saya memanfaatkan pencapaian prestasi ini, guna bahan ajar agar kepenulisan saya bisa terus berkembang dan lebih baik lagi,” tambahnya.
Nona memang sudah lama menyukai bidang tersebut. Menurutnya, dengan menulis seseorang bisa menjabarkan ilmu yang dimilikinya, dan bisa memecahkan permasalahan dengan melihat permasalahan tersebut dari berbagai sudut pandang. Kemudian, dari manfaat-manfaat baik menulis bisa melahirkan manfaat bagi orang di sekitarnya.
Nona mengaku, ia adalah tipikal orang yang gemar mencoba banyak hal dan karena hal tersebut ia sering membuat karya tulis yang mencakup beberapa bidang, mulai dari inovasi teknologi, kesehatan, lingkungan, sejarah, dan politik. “Tujuan saya mempelajari dan mencoba banyak hal, berdasar pada haus akan ilmu dan saya percaya bahwa manusia harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.”
Terkait tips dan trik untuk bisa menjuarai lomba menulis, Nona berpendapat harus ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, di antaranya mutu tema yang dipilih, inti topik pembahasan atau permasalahan yang ingin dibangun, keselarasan dengan zaman, dan sistematika kepenulisan.
“Sedangkan untuk ide dan bahan kreatif kepenulisan, banyak yang bisa diperoleh di kehidupan sekitar kita, contohnya saja berbagai masalah yang saat ini kita rasakan. Sedangkan penunjang lain dalam membuat tulisan, perbanyak membaca, salah satunya dengan membaca jurnal ilmiah,” Nona menambahkan.
Pada sesi akhir talkshow, Nona berpesan agar para Dahlan Muda tetap semangat dan giat untuk menjadi mahasiswa berprestasi, sebab menurutnya banyak fasilitas penunjang di UAD yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. (didi)