• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

PBSI UAD dan Pendidikan Bahasa Korea UPI Gelar Prapembekalan Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berbantuan AI

21/06/2025/in Terkini /by Ard

Pra Pembekalan Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berbantuan Teknologi FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan Prapembekalan Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berbantuan Teknologi Artificial Intelligence (AI) pada Rabu, 11 Juni 2025.

Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat hasil kolaborasi antara PBSI FKIP UAD dan Pendidikan Bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Prodi Pendidikan Bahasa Korea UPI, yang disampaikan oleh Didin Samsudin, M.M., CHCM. CIT. Ia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini sebagai bentuk sinergi antarperguruan tinggi dalam membekali mahasiswa menghadapi tantangan dunia akademik digital. Sambutan berikutnya diberikan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) PBSI, Roni Sulistiyono, M.Pd., yang menekankan pentingnya literasi teknologi bagi mahasiswa.

Materi inti disampaikan oleh Dr. Yosi Wulandari, S.Pd., M.Pd., dosen PBSI UAD, yang menjelaskan berbagai potensi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penelitian dan penulisan artikel ilmiah. Dalam paparannya, Dr. Yosi juga menekankan pentingnya penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab.

Kegiatan ini menjadi ruang yang produktif bagi mahasiswa untuk bertanya, berdiskusi, dan mendapatkan wawasan mengenai pemanfaatan teknologi dalam mendukung karya ilmiah. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pra-Pembekalan-Penelitian-dan-Penulisan-Artikel-Ilmiah-Berbantuan-Teknologi-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 09:46:202025-06-21 09:46:20PBSI UAD dan Pendidikan Bahasa Korea UPI Gelar Prapembekalan Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berbantuan AI

Fikih Wanita dalam Bingkai Manhaj Tarjih Muhammadiyah

21/06/2025/in Feature /by Ard

Diskusi Siti Bariyah di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Daffa)

Dalam sebuah “Diskusi Siti Bariyah” di Islamic Center, Aisya Nabila Hanifa, seorang mahasiswi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyampaikan dinamika perkembangan pemikiran tentang Fikih Wanita yang menjadi salah satu topik hangat.

Muhammadiyah dalam pandangan Manhaj Tarjih memandang kedudukan dan peran perempuan tidak boleh berhenti pada pemahaman tekstual semata, melainkan mengintegrasikan pendekatan bayani, burhani, dan irfani untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif dan kontekstual.

Landasan Metodologis

Manhaj Tarjih Muhammadiyah dalam memahami fikih wanita bertumpu pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.

Pendekatan Bayani (tekstual) tidak berdiri sendiri, melainkan diperkuat dengan analisis Burhani (rasional) yang mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan perkembangan zaman, kemudian diperkaya dengan dimensi Irfani (spiritual) yang menghasilkan sebuah prinsip dan hukum.

Dalam konteks ini, Muhammadiyah memandang bahwa Islam sejak awal telah memberikan kedudukan mulia kepada perempuan. Al-Qur’an dan hadis, ketika dipahami secara holistik, justru mengangkat derajat perempuan dari kondisi yang sebelumnya marginal menjadi subjek yang memiliki hak dan kewajiban setara dengan laki-laki dalam banyak aspek kehidupan.

Kontekstualisasi dalam Kehidupan Modern

Menurut Aisya, salah satu keunggulan Manhaj Tarjih Muhammadiyah adalah kemampuannya dalam melakukan kontekstualisasi tanpa kehilangan substansi dari ajaran Islam, termasuk dalam pembahasan isu-isu kontemporer seperti kepemimpinan perempuan hingga partisipasi perempuan dalam ruang publik.

Misalnya, dalam persoalan kepemimpinan perempuan, Tarjih tidak melihat gender sebagai penghalang mutlak karena yang menjadi pertimbangan utama adalah kapasitas, kompetensi, dan integritas individu. Prinsip al-rijalu qawwamuna ‘ala al-nisa’ tidak dimaknai sebagai superioritas gender, melainkan sebagai pembagian peran yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks zaman.

Peran UAD Terhadap Isu Wanita

Universitas Ahmad Dahlan, sebagai institusi pendidikan tinggi Muhammadiyah, memiliki peran strategis dalam mengembangkan wacana fikih wanita yang progresif namun tetap otentik. Melalui berbagai program studi, penelitian, dan pengabdian masyarakat, UAD dapat menjadi laboratorium pemikiran yang menghasilkan solusi-solusi inovatif atas persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi perempuan Muslim.

Integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum yang menjadi ciri khas UAD memberikan peluang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami fikih secara tekstual, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan modern yang kompleks.

Menuju Islam yang Adil Gender

Fikih wanita dalam perspektif Manhaj Tarjih Muhammadiyah bukan sekadar sekumpulan aturan yang mengekang perempuan, melainkan panduan hidup yang membebaskan dan memberdayakan. Pendekatan yang holistik, kontekstual, dan berorientasi pada keadilan ini sejalan dengan misi Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, UAD memiliki tanggung jawab untuk terus mengembangkan pemahaman yang mencerdaskan dan membebaskan. Melalui pendidikan dan pengabdian, UAD dapat berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil gender, di mana laki-laki dan perempuan dapat berkolaborasi secara harmonis dalam membangun peradaban yang berkeadilan. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Diskusi-Siti-Bariyah-di-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 09:35:392025-06-21 09:35:39Fikih Wanita dalam Bingkai Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Mahasiswa Teknologi Pangan UAD Edukasi UMKM Bantul tentang Higiene dan Sanitasi Pangan

21/06/2025/in Terkini /by Ard

Adi Satria, mahasiswa Teknologi Pangan UAD, berfoto bersama pemilik UMKM Waroenk Fatih usai pelatihan higiene dan sanitasi pangan (Foto. Chan)

Upaya membangun kesadaran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap pentingnya keamanan pangan terus digalakkan. Salah satu bentuk nyata datang dari Adi Satria, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang menginisiasi pelatihan bertema higiene dan sanitasi pangan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025, di UMKM Waroenk Mas Fatih, yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari implementasi kurikulum Sapa Kampus, program hasil kerja sama antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan perguruan tinggi. Program ini sebelumnya dikenal sebagai “Pangan Aman Goes to Campus” dan disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) C.100000.006.01.

Melalui sesi penyuluhan yang dikemas secara interaktif, ia menjelaskan berbagai aspek penting dalam praktik higiene dan sanitasi pangan—mulai dari jenis cemaran biologis yang sering terjadi dalam produksi makanan, tata cara menjaga kebersihan lingkungan produksi, hingga regulasi pemerintah yang menjadi dasar hukum keamanan pangan di Indonesia.

“Penerapan higiene dan sanitasi bukan hanya kewajiban regulatif, tetapi juga bentuk tanggung jawab produsen terhadap konsumen,” jelas Adi.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana belajar bagi pelaku UMKM, tetapi juga momen refleksi penting mengenai pentingnya proses produksi yang higienis. Bintang, pemilik Waroenk Mas Fatih, mengaku sangat terbantu.

“Kami sangat berterima kasih atas materi dan pendampingan yang diberikan. Banyak hal baru yang kami pelajari hari ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan untuk membantu pelaku UMKM berkembang,” ungkapnya.

Pelatihan berlangsung lancar dan disambut antusias oleh peserta. Kolaborasi antara mahasiswa dan pelaku UMKM ini menjadi bukti bahwa edukasi tentang keamanan pangan tidak harus datang dari institusi besar—mahasiswa pun bisa menjadi agen perubahan yang berdampak nyata. (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Adi-Satria-mahasiswa-Teknologi-Pangan-UAD-berfoto-bersama-pemilik-UMKM-Waroenk-Fatih-usai-pelatihan-higiene-dan-sanitasi-pangan-Foto.-Chan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 09:21:012025-06-21 09:21:01Mahasiswa Teknologi Pangan UAD Edukasi UMKM Bantul tentang Higiene dan Sanitasi Pangan

Workshop Pembuatan Sabun Aloe vera oleh KKN Alternatif UAD

20/06/2025/in Terkini /by Ard

Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Sabun Aloe-vera oleh KKN Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan (KKN UAD) Angkatan 97 Unit I.D.3 melaksanakan program pelatihan pembuatan sabun dari bahan dasar lidah buaya (Aloe vera) pada Sabtu, 7 Juni 2025, di Dusun Ngrame, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini menyasar Kelompok Wanita Tani Sehat Mandiri Sejahtera (KWT SMS) sebagai upaya diversifikasi olahan hasil pertanian dan pemberdayaan perempuan.

Program pelatihan ini didasari oleh potensi lokal yang dimiliki oleh KWT SMS, terutama tanaman lidah buaya yang telah dibudidayakan oleh para anggotanya. Selama ini, pemanfaatan lidah buaya masih terbatas pada produk makanan sehingga mahasiswa KKN melihat peluang untuk memperluas olahan menjadi produk nonpangan seperti sabun.

“Kami ingin memperkenalkan bentuk olahan lain dari lidah buaya yang belum pernah dicoba sebelumnya karena untuk olahan makanan, ibu-ibu KWT sudah sangat piawai dan rutin memasarkan saat lomba atau acara UMKM,” jelas Tirsyah Kamelia Samang, anggota KKN Alternatif I.D.3 UAD.

Nabila, anggota KKN lainnya, menambahkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian sekaligus membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan bagi ibu-ibu KWT. “Kami berharap ini bisa menjadi produk unggulan KWT dan dijual di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Persiapan kegiatan telah dilakukan sejak jauh hari, mulai dari observasi potensi lokal, riset metode pembuatan sabun, penyusunan modul pelatihan, hingga menyiapkan alat, bahan, banner, dan materi presentasi. Mahasiswa KKN juga membentuk grup komunikasi bersama perwakilan KWT untuk mempermudah koordinasi kegiatan.

Pelatihan dilaksanakan secara langsung di lokasi dengan pendampingan praktik pembuatan sabun. Namun, kegiatan ini sempat menghadapi kendala teknis, seperti kehadiran anggota KWT yang tidak maksimal akibat jadwal penyembelihan hewan kurban yang berbeda-beda. Meski begitu, kegiatan berjalan lancar dan mendapat sambutan hangat dari para peserta.

“Alhamdulillah, respons ibu-ibu sangat baik. Mereka antusias, banyak yang bertanya, bahkan ada yang ingin mencoba membuat sabunnya sendiri di lingkungan RT,” terang Heru Gunawan, Ketua KKN Alternatif I.D.3 UAD.

Ketua KWT SMS, Siti Tuziah, menyampaikan apresiasinya atas pelatihan ini. “Saya sangat senang karena dapat ilmu baru yang bermanfaat. Apalagi kami memang punya tanaman lidah buaya sendiri, jadi bisa langsung kami manfaatkan,” ujarnya. Ia juga menilai sabun sebagai produk rumah tangga yang memiliki potensi pasar yang besar.

Melalui program ini, mahasiswa KKN UAD berharap pengetahuan yang telah dibagikan dapat diterapkan secara mandiri oleh para anggota KWT, bahkan dikembangkan menjadi produk unggulan kelompok. “Semoga ilmu ini bisa diteruskan dan menjadi usaha baru yang bermanfaat bagi warga dan semoga semua anggota KKN mendapatkan kelancaran dan nilai terbaik,” pungkas Siti Tuziah. (bag/lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-dan-Pelatihan-Pembuatan-Sabun-Aloe-vera-oleh-KKN-Alternatif-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 11:37:402025-06-20 11:37:40Workshop Pembuatan Sabun Aloe vera oleh KKN Alternatif UAD

Membangun Jiwa Pemimpin yang Inklusif Melalui Organisasi Mahasiswa

20/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Enung Hasanah, M.Pd., Pemateri Kongres KBM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Dr. Enung Hasanah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Manajemen Pendidikan, menjadi pemateri yang interaktif dalam acara Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UAD yang diselenggarakan pada 2 Juni 2025 di Ruang Serbaguna Kampus IV UAD.

Ia memaparkan materi mengenai cara membangun jiwa inklusif melalui organisasi mahasiswa. “Berorganisasi menjadi cara untuk memiliki pengalaman belajar kepemimpinan. Pemimpin yang mampu memahami kondisi internal dan eksternal dengan membangun jiwa yang inklusif juga menjadi pendorong bagi berkembangnya sebuah organisasi untuk menjadi lebih baik,” ujar Dr. Enung.

Kepemimpinan dan organisasi bukan soal kuasa, melainkan kesediaan untuk mendengar, memaafkan, dan melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan. Pemimpin juga harus mampu melakukan pendekatan yang inklusif agar setiap anggota merasa dihargai dan dihormati tanpa memandang latar belakang mereka.

“Inklusi atau inklusif adalah sebuah mindset tentang kesetaraan yang mampu menerima perbedaan sebagai bagian yang setara dan berharga. Inklusif sejati terjadi ketika seseorang tidak hanya diikutsertakan, tetapi benar-benar merasa diterima dan nyaman berada di dalamnya,” ungkapnya.

Inklusif menjadi fundamental karena pendekatan emosional menjadi esensial dan berpengaruh terhadap kinerja atau perilaku setiap anggota dalam organisasi. Selain itu, inklusif juga mampu memberikan growth mindset yang memotivasi untuk belajar, berusaha, dan menerima perbedaan satu sama lain secara merata.

“Gaya kepemimpinan juga berpengaruh terhadap bagaimana kekuasaan dan keputusan dibuat. Top-down leadership adalah gaya kepemimpinan dengan keputusan yang dibuat secara sentral oleh pemimpin lalu dikomunikasikan kepada anggota tim, sedangkan shared leadership mendistribusikan otoritas dan keputusan ke seluruh tim sehingga setiap anggota memiliki suara dalam pengambilan keputusan,” tambahnya.

Gaya kepemimpinan shared leadership tentu menjadi pilihan terbaik dalam sebuah organisasi agar tidak ada kata otoriter dalam suatu kelompok. Shared leadership merupakan suatu jembatan dalam mengaktualisasikan kepemimpinan yang inklusif.

Diharapkan, setelah materi tersebut dipaparkan, para pemimpin organisasi mampu menerapkan peran inklusif untuk menciptakan lingkungan yang adil, menghargai keberagaman, dan memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk berpartisipasi dan berkembang. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Enung-Hasanah-M.Pd_.-Pemateri-Kongres-KBM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 11:31:192025-06-20 11:31:19Membangun Jiwa Pemimpin yang Inklusif Melalui Organisasi Mahasiswa

Tantangan dalam Penerapan Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah

20/06/2025/in Feature /by Ard

Webinar Nasional Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya Yunita)

Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan webinar nasional secara daring pada 31 Mei 2025 yang dihadiri oleh Dr. Holyness Singadimedja, S.H., M.H., sebagai pemateri yang memaparkan tantangan dalam penerapan surat edaran tentang larangan penahanan ijazah.

Surat edaran adalah bentuk peraturan administratif yang diterbitkan oleh pejabat pemerintahan untuk memberikan pedoman, arahan, atau penegasan terhadap pelaksanaan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.

Meskipun kekuatan hukum surat edaran terbatas, tetapi bisa menjadi dasar bagi pembinaan, pengawasan, atau penyusunan kebijakan lanjutan yang lebih kuat secara hukum.

Terdapat poin-poin penting yang ada dalam surat edaran terkait larangan penahanan ijazah, di antaranya: larangan tegas bagi pemberi kerja untuk menahan ijazah asli, transkrip nilai, sertifikat keahlian, atau dokumen pendidikan lainnya sebagai jaminan selama masa hubungan kerja; kewajiban pengembalian dokumen tersebut kepada pekerja setelah masa kerja berakhir; dan jika ada kesepakatan jaminan, harus dalam bentuk perjanjian tertulis yang jelas dan transparan (bukan penahanan ijazah).

“Poin-poin yang ada dalam surat edaran tentang larangan penahanan ijazah ditujukan untuk mencegah praktik penahanan ijazah dan memastikan perlindungan hak pekerja dari potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh pemberi kerja,” ujar Dr. Holyness.

Diperlukan pula penguatan mekanisme pengawasan dengan meningkatkan kapasitas pengawas, pengembangan sistem pelaporan, dan sinergi antarinstansi untuk menunjang ketiadaan penahanan ijazah para pekerja.

Kolaborasi dengan mitra sosial dengan melibatkan serikat pekerja/buruh dan asosiasi pengusaha untuk mengedukasi tentang penahanan ijazah juga menjadi peran aktif dalam mengaktualisasikan surat edaran tersebut.

“Kendati demikian, ada tantangan yang hadir dalam merealisasikan larangan penahanan ijazah tersebut, seperti kurangnya kesadaran hukum di kalangan pekerja, keterbatasan sumber daya pengawasan, modus baru yang tidak secara langsung terlihat sebagai penahanan ijazah, dan minimnya pelaporan karena khawatir kehilangan pekerjaan,” ungkap Dr. Holyness.

“Di balik tantangan yang ada, pasti selalu ada solusi yang bisa dilaksanakan. Untuk menyikapi tantangan di atas, terdapat solusi yang bisa direalisasikan, seperti peningkatan literasi hukum, optimalisasi sumber daya, identifikasi modus baru, dan perlindungan pelapor,” tambahnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan surat edaran Menaker membutuhkan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan sehingga mampu mengimplementasikan surat edaran dengan sebaik-baiknya dan memastikan tidak ada lagi praktik penahanan ijazah.

Harapannya, setelah surat edaran ini diterapkan secara aktif, akan terwujud iklim kerja yang kondusif dengan menjunjung tinggi hak asasi pekerja serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Nasional-Magister-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya-Yunita.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 11:24:552025-06-20 11:24:55Tantangan dalam Penerapan Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah

Kongres KBM UAD sebagai Wadah Ormawa yang Transparan

20/06/2025/in Terkini /by Ard

Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UAD yang berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025, di Ruang Serbaguna Kampus IV UAD dengan tema “Permusyawaratan yang Transparan, Kolaboratif, dan Inklusif”.

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD, turut hadir dan memberi sambutan hangat untuk mendukung acara tersebut. “Kongres KBM UAD memang dilaksanakan untuk melihat proses transparansi setiap organisasi agar mampu memberikan gambaran yang baik kepada pemimpin baru yang akan dilantik,” ujarnya.

Kemudian, terdapat studium generale yang dipaparkan oleh Dr. Enung Hasanah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD. Ia membawakan materi yang konkret mengenai cara menjadi mahasiswa yang mandiri dan inklusif.

Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa UAD, pengurus organisasi kemahasiswaan (Ormawa), Organisasi Otonom (Ortom), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), komunitas, dan sivitas akademika UAD lainnya. Rangkaian acara yang tak kalah fundamental lainnya adalah laporan pertanggungjawaban dari BEM UAD, DPM UAD, serta Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) UAD.

Dengan terselenggaranya kongres KBM UAD ini, diharapkan visi, misi, dan program kerja setiap organisasi dapat dipastikan berjalan dengan baik melalui laporan pertanggungjawaban yang transparan. Selain itu, harapannya mahasiswa UAD juga aktif memberikan ide-ide baru yang inovatif dan menjunjung tinggi semangat kolaboratif yang berintegritas. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kongres-Keluarga-Besar-Mahasiswa-KBM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 11:07:312025-06-20 11:07:31Kongres KBM UAD sebagai Wadah Ormawa yang Transparan

Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #4

20/06/2025/in Prestasi /by Ard

Ahmad Syaiful Hadi, Mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. PDD Festival Kenduri Sastra #4)

Ahmad Syaiful Hadi, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih Juara 1 dalam lomba baca puisi pada Festival Kenduri Sastra #4 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia (HMPrisai). Acara ini berlangsung meriah dan diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang kampus serta komunitas sastra.

Dalam lomba tersebut, Ipul, sapaan akrabnya, membawakan dua puisi wajib dan pilihan, yaitu “Sajak Seonggok Jagung” karya W.S. Rendra dan “Lingkungan Kita Si Mulut Besar” karya Wiji Thukul. Pemilihan puisi ini tidak sembarangan, melainkan berdasarkan kecocokan gaya baca dan kekuatan makna yang ingin disampaikan. Bersama mentor pembacaan puisinya, Ipul melakukan latihan intensif, mematangkan strategi serta penghayatan agar bisa tampil maksimal.

“Saya tidak menyangka bisa juara, tetapi saya senang dan terbakar semangat untuk lebih belajar lagi,” ungkapnya penuh antusias. Bagi Ipul, membaca puisi bukan sekadar kompetisi, melainkan bentuk terapi dan perenungan dalam menghadapi hiruk pikuk kehidupan. Ia menyebut membaca puisi sebagai titik henti yang membutuhkan tenaga, fokus, dan kepekaan rasa.

Ipul juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak memandang sastra sebagai sesuatu yang remeh dan sesaat. “Sastra butuh keseriusan. Kalau ingin mencipta karya sastra, harus benar-benar menenggelamkan diri, bukan setengah-setengah,” ujarnya. Ia pun mendorong mahasiswa lain untuk memperbanyak jam terbang dalam membaca puisi, bukan hanya saat lomba, tetapi juga dalam keseharian sebagai bentuk latihan vokal, napas, dan kepekaan terhadap kata. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ahmad-Syaiful-Hadi-Mahasiswa-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-PDD-Festival-Kenduri-Sastra-4.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 11:02:292025-06-20 11:02:29Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #4

Efektivitas Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan yang Tidak Memiliki Implikasi Hukum

20/06/2025/in Feature /by Ard

Webinar Nasional Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Angga Suanggana, S.H., M.H., selaku Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi narasumber kritis dalam webinar nasional yang berlangsung secara daring pada 31 Mei 2025, yang dihadiri lebih dari 100 peserta dengan partisipasi yang tinggi.

Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) saat ini sedang ramai diperbincangkan setelah diterbitkannya larangan penahanan ijazah, sehingga perlu direnungkan mengenai norma dan efektivitas surat edaran tersebut karena tidak memiliki implikasi hukum.

“Terdapat lima macam isi norma dalam surat edaran, di antaranya berisi perkenaan, anjuran positif (sunah), anjuran negatif (makruh), perintah positif (kewajiban), dan perintah negatif (larangan),” ujar Angga.

“Selain itu, perlu dijelaskan juga terkait efektivitas dari surat edaran tersebut karena secara umum, surat edaran tidak memiliki kekuatan hukum mengikat yang sama dengan peraturan perundang-undangan, sehingga jika ada yang melanggarnya maka tidak akan mengakibatkan implikasi hukum,” tambahnya.

Secara nyata, isi norma yang terdapat dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/5/HK.04.00/V/2025 memang berisi norma larangan, yaitu larangan bagi pemberi kerja (perusahaan) untuk menahan ijazah dan/atau dokumen pribadi milik pekerja/buruh.

Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah karena surat edaran tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, bagaimana konsekuensi hukumnya jika terjadi pelanggaran? Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas dari surat edaran tersebut.

Walaupun tidak ada implikasi hukum secara langsung, surat edaran tetap memiliki efektivitas pada aspek lain, di antaranya dapat digunakan sebagai pedoman administratif atau arahan bagi instansi di bawah kementerian dalam melaksanakan kebijakan dan mendorong perusahaan atau pemberi kerja untuk menyesuaikan praktiknya agar selaras dengan kebijakan pemerintah.

Oleh karena itu, kendati surat edaran tidak memiliki implikasi hukum yang mengikat secara langsung, efektivitasnya tetap dapat dirasakan dalam beberapa aspek kebijakan dan mampu memberikan banyak kemaslahatan bagi pemberi kerja maupun pekerja. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Nasional-Magister-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 10:55:162025-06-20 10:55:16Efektivitas Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan yang Tidak Memiliki Implikasi Hukum

IUCEE 2025: PBI UAD dan Mitra Global Bahas Transformasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Era AI

20/06/2025/in Terkini /by Ard

International Undergraduate Conference on English Education oleh PBI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Dinda)

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar International Undergraduate Conference on English Education (IUCEE) 2025 secara daring melalui Zoom dan siaran langsung di YouTube. Konferensi ini mengangkat tema “AI, Deep Learning, and Human Cognition: Transforming the English Language Teaching and Learning”.

Lebih dari 100 mahasiswa dan peneliti muda dari berbagai perguruan tinggi berpartisipasi dalam forum akademik ini. IUCEE 2025 menghadirkan empat pembicara utama dari beberapa institusi, di antaranya: Ardian Wahyu Setiawan, S.S., M.Ed., Ed.D. (Politeknik Negeri Malang); Dr. Qing Ma (The Education University of Hong Kong); Dr. Noor Raha Mohd Radzuan (Universiti Malaysia Pahang Al-Sultan Abdullah); dan Pratiwi Tri Utami, Ph.D. (Hiroshima University, Jepang).

Konferensi ini terselenggara atas kerja sama PBI UAD dengan 10 universitas mitra dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai co-host, yaitu: Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Ketua panitia IUCEE 2025, Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I., menjelaskan bahwa teknologi seperti AI dan deep learning mendorong perubahan mendasar dalam proses pembelajaran.

“Dengan tema ini, IUCEE menjadi ruang yang menyenangkan sekaligus bermakna untuk berdiskusi dan berbagi wawasan di tengah dinamika teknologi yang terus berkembang,” jelasnya.

Lebih dari 100 naskah ilmiah dari mahasiswa UAD, mitra, dan peserta umum dipresentasikan dalam sesi paralel selama dua hari pelaksanaan.

Kaprodi PBI UAD, Sucipto, M.Pd.B.I., Ph.D., menegaskan bahwa IUCEE adalah wadah penting bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan akademik. “Konferensi ini dirancang sebagai platform bagi mahasiswa untuk mempresentasikan penelitian mereka, bertukar gagasan, serta mengeksplorasi inovasi dalam pengajaran Bahasa Inggris di era AI dan kognisi manusia,” ujarnya.

Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D., turut mengapresiasi pelaksanaan IUCEE 2025. “Ini momen reflektif bagi komunitas pengajar Bahasa Inggris dalam menyiapkan generasi masa depan. Semoga konferensi ini memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan,” tuturnya.

IUCEE 2025 menjadi bukti komitmen PBI UAD dalam memperkuat jejaring internasional, kapasitas akademik mahasiswa, serta inovasi pembelajaran berbasis teknologi yang relevan dengan tantangan abad ke-21. (dnd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/International-Undergraduate-Conference-on-English-Education-oleh-PBI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Dinda.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-20 10:48:022025-06-20 10:48:02IUCEE 2025: PBI UAD dan Mitra Global Bahas Transformasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Era AI
Page 4 of 456«‹23456›»

TERKINI

  • Mahasiswa dari Berbagai Perguruan Tinggi Meriahkan Dahlan Muda Expo di UAD FAIR 202524/06/2025
  • Bakso Atomic, Inovasi Mahasiswa Fisika UAD Raih Dua Penghargaan di UAD FAIR 202524/06/2025
  • Penandatanganan Kontrak Penerima Hibah DPPM 202524/06/2025
  • Borong Juara, Tim Klik Hukum Tunjukkan Inovasi Digital Layanan Hukum24/06/2025
  • Sedjamoe, Jamu Celup Karya Mahasiswa Ponorogo Raih Empat Penghargaan di UAD FAIR 202524/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025

FEATURE

  • Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan24/06/2025
  • Kampus Harus Menjadi Pusat Kolaborasi Dakwah dan Ilmu Pengetahuan24/06/2025
  • Refleksi Kehidupan dalam Perspektif Surah Az-Zumar24/06/2025
  • Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan21/06/2025
  • Speak with Impact, Bangun Kepercayaan Diri Mahasiswa21/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top