• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Memimpin dengan Keikhlasan

21/09/2021/in Terkini, Wawancara /by Ard

Tepat pada 9 Oktober 2019, Dr. Muchlas, M.T. resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), masa bakti 2019‒2023 menggantikan rektor periode sebelumnya Dr. Kasiyarno, M.Hum. Masih teringat pula, isi dari pidato Dr. Muchlas pada saat itu yang mengajak seluruh civitas akademika untuk bersama memajukan dan memakmurkan UAD. Tujuannya agar UAD menjadi perguruan tinggi yang leading dalam mencetak intelektual unggul berdaya saing tinggi, berkepribadian islami, serta memiliki integritas moral dan intelektual.

Sebagai rektor, beberapa langkah sudah ia persiapkan, yakni mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan industri di era sekarang ini, mengembangkan konten pembelajaran sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri, serta melakukan reformasi konten dan metodologi pembelajaran atau pendidikan melalui pendekatan digitalisasi. Hal ini ia lakukan sebagai komitmen dirinya dalam menjadi rektor yang berkompeten.

Saat ini, perjalanannya menjadi orang nomor satu di UAD sudah memasuki usia dua tahun. Kepemimpinannya juga berhasil meraih beberapa capaian dan prestasi yang membanggakan, tetapi ia tidak memungkiri bahwa menjadi seorang pemimpin juga mengalami pasang-surut tantangan dan hambatan. Dr. Muchlas memaparkan strategi dan kunci kepemimpinan yang kerap ia terapkan dalam menakhodai Kampus UAD.Ā 

Strategi kepemimpinan seperti apa yang Bapak terapkan dalam memimpin UAD?

Kami mengembangkan beberapa strategi kepemimpinan. Pertama, menerapkan kepemimpinan yang bersifat kolektif kolegial. Kedua, kepemimpinan model partisipatif, di mana pimpinan dengan yang dipimpin itu bisa bersama-sama berpartisipasi secara aktif dan memungkinkan tumbuhnya ide-ide atau gagasan-gagasan muncul dari bawah. Semacam bottom up atau model yang di dalam konteks total quality management juga disebut sebagai management by walking about. Sebuah model kepemimpinan di mana pemimpin itu sering menyapa yang dipimpin. Cara ini menurut saya lebih efektif karena mendukung model kepemimpinan partisipatif. Dengan cara seperti itu kami bisa menumbuhkan sense of belonging yang kuat bagi warga UAD karena antara pimpinan dan yang dipimpin itu memiliki rasa yang sama.

Menurut Bapak, nilai apa yang harus diterapkan guna menjadi pemimpin yang berhasil?

Saya kira, kalau di Muhammadiyah itu yang paling utama adalah keikhlasan. Nilai keikhlasan itu bisa menggerakkan seorang pemimpin. Jadi ada spirit untuk menggerakkan seluruh potensi kami dengan motivasi utamanya hanya semata-mata karena Allah Swt. Tanpa keikhlasan, kami tidak bisa menjalankan program ini dengan total. Keikhlasan memiliki tiga dimensi yakni, pertama, adanya niat. Jadi dalam mengembangkan program-program yang ada di UAD ini, harus ada niat yang dirancang dengan sebaik-baiknya. Niat tersebut harus dilandasi dengan semangat itqon, profesionalisme. Jadi, spirit itqon itu harus ada dalam menjalankan amal saleh yang berbasis keikhlasan agar seorang pemimpin dapat memperkirakan apa yang nantinya bermanfaat dari apa yang dia kerjakan. Kedua, sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kejujuran. Kejujuran saat ini merupakan barang yang langka, tapi dengan semangat atau spirit yang tinggi kami tetap menjunjung tinggi kejujuran di segala aspek. Ketiga adalah girah, semangat atau passion. Jadi, pemimpin itu dasarnya harus senang dan menyenangkan. Jangan sampai memimpin tetapi dengan rasa terpaksa. Ketika seorang pemimpin bekerja dengan senang dan gembira dan ditambah dengan rasa ikhlas dapat menjadi kekuatan yang sangat dahsyat. Jadi ikhlas, jujur, profesional, dan passion itu yang sangat diperlukan. Nilai lain yang saya rasakan penting dalam kepemimpinan adalah kedekatan pemimpin dengan yang dipimpin, saling mendoakan antara yang dipimpin dan yang memimpin, dan seterusnya.

Melihat pentingnya SDM dalam sebuah lembaga, seberapa penting peran internal tim dalam membangun UAD?

Iya sangat signifikan. Nah, di situlah tadi pentingnya nilai kebersamaan di dalam membentuk team work yang kuat yaitu dari internal. Mengapa dari internal? Karena tim dari internal lebih memahami secara lebih mendetail tentang budaya (corporate culture), nilai-nilai yang sudah dikembangkan UAD dibandingkan jika kami meng-hire tim eksternal. Hal itu jelas gerakannya akan jauh lebih efektif. Kalaupun ada tim eksternal itu sifatnya sebagai narasumber yang memberikan informasi-informasi alternatif yang kami perlukan seperti informasi yang mungkin belum kami miliki, maka kami mintakan orang lain untuk berbicara. Karena kebersamaannya sudah ada, jadi tidak perlu lagi melakukan penyesuaian-penyesuaian yang lama. Karena apa? Karena budaya, kultur atau corporate culture-nya itu sudah terbangun sehingga mudah untuk menggerakkan mereka. Secara finansial pun, tim internal lebih efisien.

Dalam mencapai sebuah prestasi ini, tentu UAD tak lepas dari hambatan dan masalah. Apa saja hambatan dan masalahnya?

Tantangan sesungguhnya lebih banyak dari faktor motivasi dari civitas akademika. Kalau dari sisi sistem dan kebijakan saya kira UAD sudah siap. Contohnya seperti di kemahasiswaan yang mencanangkan tagline ā€œPrestasi Adalah Budaya Kitaā€ guna meningkatkan motivasi dalam mencetak prestasi. Tagline seperti itu merupakan upaya manajemen untuk dapat mendorong munculnya prestasi di bidang kemahasiswaan. Tentu juga kami siapkan dana, struktur, dan unsur pendukung lainnya guna menjawab tantangan tersebut. Tantangan lainnya yaitu mengenai penerimaan mahasiswa baru. Kami berhadapan dengan calon-calon mahasiswa yang mungkin ketika mendaftar masih belum sepenuhnya menetapkan UAD sebagai pilihan utama, walaupun di beberapa prodi calon mahasiswanya sudah menjadikan UAD sebagai pilihan utama.

Apa sajakah target dan harapan UAD ke depannya?

Target UAD ke depan adalah menjadi universitas yang unggul, inovatif, dan dapat lebih banyak lagi memberikan manfaat bagi masyarakat seluruh dunia. Kemudian kami menargetkan UAD ke depannya dapat menjadi universitas dengan civitas akademika yang memiliki spirit dalam membangun pendidikan searah dengan spirit K.H. Ahmad Dahlan. Selain melahirkan kinerja pekerjaan yang profesional tapi dari sisi yang lain kekuatan ini dapat membangun universitas yang dapat memberikan manfaat bagi kemanusiaan, bangsa, negara, serta alam semesta.

 

*Artikel ini telah tayang/terpublikasi pada Majalah Warta PTM dengan beberapa penyesuaian baru.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Rektor-UAD-1.jpeg 725 991 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-09-21 13:14:352021-09-21 13:55:58Memimpin dengan Keikhlasan

1.883 Vaksin dari UAD untuk Muhammadiyah dan Aisyiyah

03/06/2021/in Terkini /by Ard

Proses vaksinasi gelombang II di UAD yang ditujukan untuk dosen, tenaga kependidikan, guru, dan lansia

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan vaksinasi gelombang II yang ditujukan untuk dosen, guru, tenaga kependidikan, relawan, dan lansia di Muhammadiyah serta Aisyiyah Yogyakarta. Pelaksanaan vaksinasi berlangsung di Kampus Utama UAD, Jln. Ahmad Yani, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Vaksinasi gelombang II UAD berkoordinasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta. Selain itu, bekerja sama dengan RS UAD, PKU Muhammadiyah Bantul, Gamping, dan Kota. Total ada 40 tenaga medis yang bertugas yang terdiri atas 20 dokter dan 20 perawat. Ditambah dengan 20 admin serta relawan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran dan fakultas lainnya.

Selain itu, penyelenggaraan vaksinasi gelombang II juga bekerja sama dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah (MPKU), Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), serta Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. mengatakan, vaksinasi dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait dengan percepatan vaksinasi di Indonesia. Khususnya dalam percepatan vaksinasi untuk lansia.

ā€œKami memiliki harapan, jika program vaksinasi semakin banyak pesertanya, pandemi akan segera berakhir dan aktivitas lainnya segera berjalan tanpa adanya kekhawatiran tertular virus. Kemudian, saat ini hampir seluruh sivitas UAD telah divaksinasi dari total 1.300-an dosen dan tenaga kependidikan,ā€ katanya di sela-sela vaksinasi, Kamis (03-06-2021).

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. saat memberi sambutan pada vaksinasi gelombang II di UAD

Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Trisno Agung Wibowo, S.K.M., M.Kes. mengatakan, saat ini vaksinasi sudah menyasar kelompok lansia. Hal ini diharapkan segera dapat mencapai target pemerataan dan terwujudnya kekebalan kelompok.

ā€œWarga yang telah mengikuti vaksinasi di DIY sebanyak 67,84%. Target herd immunity atau kekebalan kelompok sebesar 70% dari populasi. Sehingga masih kurang 2,16% lagi,ā€ kata Trisno ketika diwawancarai di Kampus Utama UAD.

Trisno menambahkan, vaksinasi di UAD menggunakan AstraZeneca yang telah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin ini sudah disuntikkan kepada 6.000 orang di wilayah DIY dan tidak ada yang mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (Kipi).

Di sisi lain, Gita Danu Pranata Ketua PWM DIY mengatakan, pihaknya telah berupaya dan berkomitmen untuk memerangi pandemi Covid-19. Salah satunya melakukan vaksinasi bekerja sama dengan UAD. ā€œVaksinasi ini sasarannya dosen, tenaga kependidikan, guru, relawan, dan lansia,ā€ ungkapnya.

Total peserta vaksinasi di UAD berjumlah 1.883 orang, dengan 221 (11,7%) di antaranya merupakan lansia di atas usia 59 tahun. Sementara 1.662 (88,3%) lainnya berusia lebih dari 30 tahun. Sebagai langkah antisipasi terjadinya kerumunan, proses vaksinasi dibagi menjadi 10 sesi. Protokol kesehatan juga diberlakukan dengan ketat pada saat proses vaksinasi. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Proses-vaksinasi-gelombang-II-di-UAD-yang-ditujukan-untuk-dosen-tenaga-kependidikan-guru-dan-lansia-2-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-06-03 20:03:252021-06-03 20:03:251.883 Vaksin dari UAD untuk Muhammadiyah dan Aisyiyah

UAD Dorong Percepatan Jabatan Fungsional Dosen

14/05/2021/in Terkini /by Ard

Jurnal Camp Angkatan I bagi Dosen Berjabatan Akademik Asisten Ahli Lingkungan UAD

Untuk mendorong proses kenaikan jabatan akademik, dosen sangat perlu memperhatikan kenaikan jabatan fungsional mereka. Hal ini disampaikan oleh Dr. Norma Sari, M,Hum. selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia (BSDM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara ā€œJurnal Camp Angkatan I bagi Dosen Berjabatan Akademik Asisten Ahli Lingkungan UADā€, yang diselenggarakan di Kampus IV, Rabu (05-05-2021).

Dengan memperhatikan kenaikan jabatan akademik, menurut Norma Sari, dosen dapat mengembangkan kompetensi diri serta mendapat banyak keuntungan. Bagi UAD, salah satunya akan masuk jajaran PTM dengan kualifikasi SDM yang lebih tinggi. Saat ini, UAD sudah terakreditasi A dan menempati peringkat 28 Perguruan Tinggi se-Indonesia, serta peringkat 3 PTS PTN di Yogyakarta, peringkat 1 PTMA, dan peringkat 1 PTS di DIY versi Scimago Institutions Rankings Tahun 2021. Hal ini harus pertahankan.

Dr. Hendro Widodo, M,Pd. selaku Kepala Bidang Seleksi dan Pengembangan Karier, yang turut serta mendukung acara ini juga mengatakan, peningkatan jabatan akademik asisten ahli merupakan hak dan kewajiban setiap dosen terhadap institusinya, sehingga penting bagi SDM untuk memotivasi betapa pentingnya kenaikan jabatan tersebut. Terlebih ada 297 dosen yang masih asisten ahli.

ā€œDosen harus memiliki semangat yang tinggi. Kerjakan saja apa yang harus dilengkapi dalam pengajuan. Kami menyediakan surat tugas pendamping jurnal setiap fakultas untuk membantu para dosen serta bisa berkonsultasi mengenai kesulitan apa saja saat pembuatan jurnal tersebut. Dosen akan didampingi hingga selesai.ā€

Selain itu, Hardi Astuti Witasari, S.F., M.Sc., Apt., salah satu dosen Farmasi S1 UAD yang mengikuti kegiatan Jurnal Camp, menuturkan bahwa sangat merasakan manfaatnya, karena pengetahuan tentang play journal yang dimiliki selama ini sangat kurang. Dari kegiatan tersebut, ia bisa lebih banyak tahu tentang publikasi dan teknisnya. Ia berharap, setelah mengikuti kegiatan ini akan lebih aktif dalam mengirimkan jurnal serta mempublikasikan penelitiannya. (Amb)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Jurnal-Camp-Angkatan-I-bagi-Dosen-Berjabatan-Akademik-Asisten-Ahli-Lingkungan-UAD-1.jpg 682 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-14 07:30:192021-05-27 09:54:13UAD Dorong Percepatan Jabatan Fungsional Dosen

Raih Berkah dari Bekerja dengan Akhlak

13/05/2021/in Terkini /by Ard

Ustaz K.H. Faturrahman Kamal, Lc., M.S.I. saat menjelaskan pentingnya bekerja dengan akhlak islam

ā€œDalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tentu manusia menggunakan akal dan fisiknya untuk bekerja. Islam memandang pekerjaan sebagai salah satu aktivitas yang mulia. Bekerjalah yang halal agar mendapatkan keberkahan Allah Swt., ā€Tutur KH Faturrahman Kamal, Lc., MSI selaku Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berkesempatan menjadi pembicara pada Kajian Islam Pagi Hari (28-04-2021).

Islam menyandingkan orang-orang yang bekerja demi menghidupi keluarganya setara dengan orang yang berjihad. Bekerja termasuk jihad fii sabilillah dengan berjuangan menafkahi orang yang menjadi tanggungannya. Bahkan Allah Swt. memberikan jaminan bagi setiap tetes darah dan keringat dari letihnya bekerja sebagai ampunan dosa.

ā€œBekerjalah semata-mata mengharap rida dan berkah Allah Swt. bukan hanya sekadar menumpuk harta dan tahta. Orang-orang yang bekerja dengan akhlak akan disamakan seperti orang yang berjihad,ā€ imbuhnya.

Bekerja sebagai wujud aktualisasi diri dalam berjihad di jalan Allah Swt. Islam menjadikan orang-orang yang ikhlas dan gigih dalam bekerja sebagai bagian dari penghapus dosa. ā€œJadikan bekerja sebagai ranah mengharapkan surga bukan untuk mencari kepuasan di dunia,ā€ ungkap Faturrahman.

Ia berpesan, agar senantiasa melakukan pekerjaan dengan hati ikhlas serta dilandasi dengan akhlak Islam. Bekerjalah dengan menggunakan akal dan fisik yang kuat, senantiasa menjaga amanah dan jujur ​​dalam bekerja, menyelesaikan kewajiban sebaik mungkin, dan mampu menjaga rahasia di setiap bidang pekerjaan menjadi salah satu contoh akhlak yang perlu dimiliki dalam bekerja. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-K.H.-Faturrahman-Kamal-Lc.-M.S.I.-saat-menjelaskan-pentingnya-bekerja-dengan-akhlak-islam-1.jpeg 720 1270 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-13 12:00:112021-05-27 08:57:40Raih Berkah dari Bekerja dengan Akhlak

Tadabur Qur’an di Bulan Ramadan

13/05/2021/in Terkini /by Ard

Kajian jelang berbuka puasa membahas tentang tadabur Alquran

Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam dan wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. menjadi baru hidup umat manusia. Malaikat Jibril secara berangsur-angsur menyampaikan ayat-ayat Allah Swt. kepada Rasulullah Saw. Al-Qur’an memberikan ketenangan dan kedamaian bagi siapa saja yang mendengarkan.

ā€œIbadah puasa Ramadan menjadi puncak ibadah dari bulan-bulan sebelumnya. Di bulan suci inilah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang melimpah. Salah satunya dengan mentadaburi Al-Qur’an, ā€ungkap Ustaz Ahmad Arif Rif’an, SHI, MSI saat memberikan tausiah jelang berbuka puasa yang dikirim langsung di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD (29-04-2021).

Allah Swt. memberikan satu pahala dari setiap huruf yang dibaca, kemudian melipatgandakan menjadi 10 kali bagi orang yang membacanya. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi puasa mengajarkan umat Islam agar senantiasa meningkatkan kualitas ibadah hingga bulan-bulan berikutnya. Amalan-amalan yang dapat menambah pahala ialah dengan mentadaburi Al-Qur’an. Membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan kandungan ayat suci dapat meningkatkan keimanan.

ā€œDua ibadah yang dapat dimaksimalkan di bulan Ramadan ialah dengan memperbanyak sedekah dan mentadaburi ayat suci Al-Qur’an. Bacalah Al-Qur’an meski kalian terbata-bata maka satu kebaikan untukmu. Allah Swt. menyayangi umatnya yang senantiasa berusaha dalam mendekatkan diri dan meraih rida dari-Nya,ā€ ujar Ustaz Akhmad.

Ia menambahkan bahwa dengan mengkaji ayat Al-Qur’an akan mendapatkan ketenangan, kasih sayang, serta orang yang senantiasa bertadarus akan diberi jaminan tempat terbaik di sisi Allah Swt. Selain itu, mentadaburi Al-Qur’an akan mendatangkan syafaat di hari akhir kelak. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kajian-jelang-berbuka-puasa-membahas-tentang-tadabur-al-quran.jpeg 720 1278 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-13 07:30:042021-05-27 08:56:01Tadabur Qur’an di Bulan Ramadan

Kajian Ramadan: Mengulik Kebenaran di Bulan Ramadan

12/05/2021/in Terkini /by Ard

PK IMM FSBK UAD selenggarakan Kajian Ramadan secara daring melalui Google meet

ā€œBulan Ramadan menjadi bulan yang sangat dinantikan umat Islam. Bulan ketika Allah Swt. buka pintu ampunan dan melipatgandakan setiap perbuatan. Pantaslah banyak muslim yang berbondong-bondong ke masjid, memakmurkan masjid, serta berharap mendapatkan pahala di malam Lailatulqadar, ā€terang Rosti Hanifah Salsabila, mahasiswi Universitas Al-Azar Mesir saat mengisi tausiah di Kajian Ramadan # 2 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Kajian diselenggarakan dalam jaringan melalui aplikasi Google Meet pada Selasa (04-05-2021). IMM sebagai organisasi otonom (ortom) di bawah Persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan mahasiswa senantiasa menebar kebermanfaatan. Salah satunya dengan mengadakan berbagai kajian sebagai wujud dari Tri Kompetensi IMM yaitu religiositas.

Amalan-amalan di bulan suci tentu banyak yang bisa dilakukan. Namun, banyak muslim yang masih mempersoalkan berbagai hal yang diragukan atas kebenarannya. Hadis about 15 Ramadan yang jatuh pada hari Jumat sebagai awal huru-hara dan kejadian kiamat, perbedaan malam Lailatulqadar dengan malam Nuzululqur’an, niat puasa yang dilisankan atau tidak, dan jumlah rakaat shalat tarawih yang sering dipermasalahkan, menjadi beberapa contoh hal yang sering diperdebatkan oleh umat Islam di Indonesia.

ā€œNegara Indonesia merupakan negara muslim terbesar dengan berbagai adat istiadat yang masih terjaga hingga sekarang. Indonesia memiliki beberapa ormas dengan keyakinan pada mazhabnya masing-masing. Perkara jumlah rakaat salat tarawih misalnya, ada orang yang melaksanakan 8 rakaat dan ada pula yang 23 rakaat. Lalu pernah ditanyakan, siapa yang paling benar? Situasi masalah-masalah fikih sangat maklum sekali, ā€terang Rosti.

Perkara Hadis 15 Ramadhan sebagai hari kiamat, jika dilihat dari Hadis dan perawinya tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal-hal lain seperti niat yang dilisankan atau tidak pada cukup di dalam hati. Adapun jika ingin diucapkan menurut mazhab Syafi’i hukumnya sunah.

“Allah SWT. berfirman wakadzalika ja’alnakum ummatan wasaton litakunu yang berarti demikianlah kami menciptakan kamu sebagai umat yang wasati. Hendaknya kita sebagai generasi muda menyatakan moderat dan wasatiah. Kita mengambil jalan tengah dan jangan persoalkan hal yang tidak perlu dipersoalkan. Setiap orang memiliki keyakinannya masing-masing. Tidak ada yang benar atau pun salah semuanya. Yang salah hanya orang yang tidak salat bukan orang yang salatnya 8 rakaat atau 23 raka’at ataupun kunut dan tidak kunut, ā€tandas Rosti di akhir sesi kajian. (Chk)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/PK-IMM-FSBK-UAD-selenggarakan-Kajian-Ramadan-secara-daring-melalui-Google-meet-1-e1622080378465.jpeg 630 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-12 12:00:022021-05-27 08:53:14Kajian Ramadan: Mengulik Kebenaran di Bulan Ramadan

Sinar PKIP #3: Sharing Nusantara Sehat dan CPNS Minat PKIP

12/05/2021/in Terkini /by Ard

Al Firqan Anahari, S.KM. (kanan), sharing tentang Nusantara Sehat

Dalam mewujudkan ahli kesehatan masyarakat yang mampu mengambil peran besar dari kehidupan masyarakat dengan pemahaman tentang aspek-aspek kesehatan masyarakat, Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memiliki enam konsentrasi peminatan, yaitu manajemen rumah sakit, kesehatan medis, epidomiologi, promosi kesehatan , kesehatan lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Salah satu konsentrasi peminatan Kesehatan Masyarakat yaitu promosi kesehatan mengadakan Sharing di Rumah Keluarga (Sinar) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) yang bertema ā€œSharing Nusantara Sehat dan CPNS Minat Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilakuā€ secara berani di Instagram TV Promkes UAD pada Selasa 04 Mei 2021.

ā€œPKIP salah satu peminatan di FKM UAD, karena untuk mewujudkan kesehatan kita butuh pembelajaran juga ilmu perilaku dari masyarakat atau individu,ā€ tutur Khoiriyah Isni, SKM, M.Kes. selaku moderator Sinar PKIP.

Sinar PKIP sudah beberapa kali diselenggarakan, pada episode ketiga ini menghadirkan dua alumni FKM UAD. Mereka adalah Aulia Urrahmah, SKM yang sekarang menjadi Penyuluh Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kep. Anambas serta Al Firqan Anahari, SKM yang menjadi bagian Nusantara Kesehatan Puskesmas Marobo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Baik alumni PKIP FKM UAD angkatan 2015 dan 2017.

ā€œKegiatan ini harapannya dapat memberikan gambaran atau perluasan wawasan tentang PKIP kepada teman-teman FKM UAD juga alumni untuk berbagi di keluarga PKIP,ā€ imbuh Khoiriyah.

Saat sharing , Aulia Urrahmah menyampaikan selain giat belajar kita juga harus mempunyai tekad kuat untuk melalui beberapa tes yang diujikan ketika mendaftar menjadi ASN Dinas Kesehatan, di antaranya adalah tes wawasan kebangsaan, tes kemampuan potensial, tes inteligensi umum, dan tes seleksi kompetensi bidang.

Berbeda dengan ASN Dinas Kesehatan, untuk mendaftar Nusantara Sehat menurut Al Firqan Anahari cenderung lebih memahami diri sendiri dalam tes yang diujikan. Hal ini untuk mempermudah ketika sudah terjun di lapangan. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Al_Firqan_Anahari_S.KM_sharing_tentang_Nusantara_Sehat1-1.jpg 505 719 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-12 08:16:232021-05-27 08:51:04Sinar PKIP #3: Sharing Nusantara Sehat dan CPNS Minat PKIP

Islam Muliakan Ilmu Pengetahuan Wujudkan Peradaban

10/05/2021/in Terkini /by Ard

Ustaz Dr. H. Okrizal Eka Putra, Lc., M.Ag. saat memberikan tausiah dengan tema peradaban ilmu pengetahuan di kajian menjelang berbuka puasa Masjid IC UAD

ā€œIlmu pengetahuan sebenarnya sudah dikembangkan oleh Islam jauh sebelum bangsa Eropa. Islam memuliakan ilmu pengetahuan selaras dengan ajaran agama. Islam juga menggunakan ilmu pengetahuan sebagai upaya mewujudkan peradaban,ā€ ungkap Dr. H. Okrizal Eka Putra, Lc., M.Ag. selaku dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat memberikan tausiah jelang berbuka puasa yang ditayangkan langsung di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD.

Islam sangat memuliakan ilmu pengetahuan dengan selalu mengembangkan dan mengajarkan pada sesama. Tokoh-tokoh Islam seperti Al-Biruni ahli di bidang astronomi, Al-Khawarizmi ahli matematika, Ibnu Sina dengan kecerdasannya mengembangkan ilmu kedokteran, dan banyak tokoh Islam lain, adalah bukti nyata.

ā€œIslam telah lebih dulu mengembangkan ilmu pengetahuan baik astronomi, fisika, kimia, kedokteran, dan lainnya, yang sekarang ini disekulerkan oleh bangsa Eropa. Sejatinya bangsa Eropa-lah yang telah berguru pada Islam, tetapi mereka mengalihkan fakta,ā€ ujar Ustaz Okirizal.

Islam sebagai agama rahmatin lil ā€˜alaamin pada masa khalifah menyebarkan ajaran dengan mendirikan sekolah dan perpustakaan. Islam berkembang di Spanyol dengan mendirikan Al-Zahra di Cordoba sebagai wujud memperkenalkan literatur Arab dan Islam kepada bangsa Eropa. Allah Swt. berjanji akan meningkatkan derajat hambanya yang berilmu. Dengan ilmu pengetahuanlah suatu negara dapat maju.

ā€œJika suatu negara ingin mencapai kejayaan maka muliakanlah ilmu pengetahuan. Kembangkan ilmu dan hargailah orang berilmu. Jika harta dapat habis maka ilmu akan terus mengalir dan memberikan kebermanfaatan,ā€ tandas Ustaz Okrizal. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-H.-Okrizal-Eka-Putra-Lc.-M.Ag_.-saat-memberikan-tausiah-dengan-tema-peradaban-ilmu-pengetahuan-di-kajian-menjelang-berbuka-puasa-Masjid-IC-UAD-1.jpeg 720 1272 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-10 11:18:102021-05-27 08:45:18Islam Muliakan Ilmu Pengetahuan Wujudkan Peradaban

IMM FSBK Semarakkan Ramadan dengan Podcast Mubaligh Moderat

09/05/2021/in Terkini /by Ard

Kurangi Insecure mari bersyukur menjadi salah satu judul podcast mubalig moderat yang diinisiasi oleh IMM FSBK

Bulan Ramadan memberikan keberkahan bagi umat Islam. Allah Swt. melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang berbuat kebaikan. Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan 1442 H, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan program Podcast Mubaligh Moderat.

Mubaligh Moderat merupakan program unggulan dari IMM FSBK yang hadir dengan konsep kekinian melalui aplikasi Spotify. Muhammad Haidar Albana selaku Kepala Bidang (Kabid) Media dan Komunikasi (Medkom) bekerja sama dengan Bidang Tablig Kajian Keislaman (TKK) berkolaborasi dalam menyajikan dakwah melalui teknologi.

ā€œIni menjadi program unggulan karena IMM FSBK menginovasi dakwah melalui media digital. Mubaligh Moderat berlangsung selama 30 hari Ramadan dengan menghadirkan pembicara dari internal IMM FSBK seperti pengurus dan kader,ā€ papar Haidar.

Mahasiswa asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu menginisasi dakwah agar tetap dapat diterima di kalangan generasi Z. ā€œDakwah yang sebenarnya ialah proses mengajak pada kebaikan. Dakwah tidaklah sekadar ceramah di atas mimbar. Pada dasarnya dakwah itu merangkul bukan memukul, bukan pula mengejek tapi mengajak.ā€

Ia menambahkan, tujuan dari program tersebut ialah membiasakan kader IMM FSBK agar selalu menebar kebermanfaatan terhadap sesama. Nama Mubaligh Moderat memiliki arti pendakwah yang di tengah-tengah tidak condong ke kiri ataupun ke kanan sebagaimana ideologi Muhammadiyah.

ā€œMubaligh Moderat sebagai inovasi dakwah yang memadukan dakwah dengan teknologi. Semoga banyak ide kreatif dari kader Muhammadiyah dalam menebarkan kebermanfaatan serta mewujudkan dakwah Islam berkemajuan,ā€ tutup Aceng Ahmad Fahrudin selaku Kabid TKK IMM FSBK (1-05-2021). (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kurangi-Insecure-mari-bersyukur-menjadi-salah-satu-judul-podcast-mubalig-moderat-yang-diinisiasi-oleh-IMM-FSBK-1.jpeg 1280 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-09 13:53:292021-05-27 08:43:26IMM FSBK Semarakkan Ramadan dengan Podcast Mubaligh Moderat

Pengembangan Rumah Produksi TV Digital dan Radio Komunitas

04/02/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Era digital saat ini telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri pertelevisian. Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga Komisi Penyiaran Indonesia. Pada 2018 mendatang, Indonesia akan berada dalam era televisi (TV) digital. Era ini merupakan hasil konsensus bersama negara-negara dunia yang tergabung dalam International Telecommunication Union (ITU). Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa dunia harus melaksanakan digitalisasi di bidang TV pada tahun 2015.

Berbeda dengan TV analog‒satu kanal hanya digunakan untuk satu stasiun, dan ā€œpemilikā€ kanal adalah stasiun yang bersangkutan‒maka pada TV digital, satu kanal bisa digunakan hingga 12 stasiun‒dengan mempertimbangkan kualitas (pada umumnya satu kanal hanya digunakan untuk 6-8 stasiun). Pemilik kanal bukanlah stasiun TV, tetapi sebuah perusahaan network provider. Sementara itu, stasiun TV hanya sebagai content provider.

Seiring dengan kemajuan teknologi pemampatan (kompresi) data, terbuka kemungkinan mengembangkan format konten siaran. Misalnya, pola teletext (pada era analog) bisa dikembangkan lebih luas dengan halaman-halaman baru dan tayangan bergerak tanpa menambah bandwidth. Artinya, terbuka kemungkinan ā€œlahan mediaā€ baru yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komersial.

Dengan demikian, saat era digital nanti berlangsung maka dimungkinkan akan ada 72 TV siaran secara bersamaan di setiap daerah atau setidaknya separuhnya (36 TV). Dengan demikian, peluang Production House (PH) atau rumah produksi untuk membuat dan memproduksi sebuah program acara, sangat terbuka lebar.

Sebagai gambaran, bila terdapat 36 stasiun maka secara hitungan kasar, ada 36 Ɨ 24 jam per hari dari TV content provider yang butuh acara untuk ditayangkan. Bisa ambil satu jam saja tiap hari sudah sangat baik. Inilah peluang besar bagi seluruh elemen anak bangsa untuk berpartisipasi dalam industri kreatif dengan karya-karya yang dapat dibanggakan.

Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan tentunya terpanggil untuk ikut berperan aktif dalam era digitalisasi penyiaran tersebut. Karena era inilah yang nantinya akan mendesentralisasikan kepemilikan media TV dan desentralisasi konten. Dengan desentralisasi konten, akan semakin banyak bermunculan stasiun TV daerah, dan peluang bagi rumah produksi semakin besar. Kenyataan ini tentu akan mengakibatkan kebutuhan materi siaran yang meningkat sangat tajam, yang berarti juga meningkatkan produksi tayangan.

Selain untuk kebutuhan konten selama siaran, juga untuk persaingan menarik perhatian pemirsa. Stasiun TV dengan sumber daya manusia yang terbatas, boleh jadi akan melempar pekerjaan keluar atau menerima tayangan dari rumah produksi. Dengan kondisi seperti ini, banyak peluang untuk rumah produksi, asal dapat memenuhi target jam tayang.

Oleh karena itu, Persyarikatan Muhammadiyah memandang perlu untuk menyiapkan konten TV digital yang lebih menjawab kebutuhan informasi warga Muhammadiyah pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Muhammadiyah dalam mengantisipasi banyaknya kebutuhan pemenuhan konten berkualitas pada era TV digital akan mendorong tumbuhnya rumah produksi konten TV dengan melibatkan Amal Usaha Muhammadiyah, juga Majelis dan Lembaga dari berbagai tingkatan Persyarikatan. Era ini akan menjadi tantangan dan kesempatan Muhammadiyah untuk ikut menjaga kualitas jurnalisme dan desentralisasi konten.

Di sisi lain, lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang di masyarakat, memiliki kebebasan, dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, serta perekat sosial. Radio komunitas sebagai salah satu bagian dari sistem penyiaran Indonesia, secara praktik ikut berpartisipasi dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga masyarakat maupun program-program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama menggali masalah dan mengembangkan potensi di lingkungan.

Dengan demikian, keberadaan radio komunitas memiliki nilai strategis bagi pengembangan Persyarikatan Muhamadiyah. Selain sebagai media perekat sosial, dapat pula difungsikan sebagai sosialisasi program dan berbagi pengalaman serta fungsi lain yang tidak dapat dipenuhi oleh media TV maupun radio komersial. Adanya diskusi terarah yang fokus pada pengembangan rumah produksi dan radio komunitas ini, tentu dapat menciptakan manual/panduan praktis dan mudah yang diterapkan oleh warga khususnya bagi pegiat di bidang radio komunitas maupun industri TV digital.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-02-04 02:46:072024-07-04 08:36:17Pengembangan Rumah Produksi TV Digital dan Radio Komunitas
Page 429 of 429«‹427428429

TERKINI

  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025
  • Lulusan FAI UAD Harus Tanggap dengan Perubahan Teknologi15/05/2025
  • Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual15/05/2025
  • Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress15/05/2025
  • Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025

FEATURE

  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025
  • Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik15/05/2025
  • Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja15/05/2025
  • Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia15/05/2025
  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top