Tim PPK Ormawa BEM UAD Lakukan Gotong Royong di Kawasan Hutan Adat Wonosadi
Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (BEM UAD) bersama dengan ormawa serta warga melakukan aksi gotong royong clean up forest di Kawasan Hutan Adat Wonosadi Desa Beji, Ngawen, Gunungkidul pada 14 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Konservasi Hutan Berbasis Cultivating Local Wisdom, yang bertujuan menciptakan lingkungan pemukiman yang bersih dan sehat untuk mewujudkan Desa Hutan Berdikari.
Bayu Aji selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk aparatur desa, seperti ketua dukuh Duren dan Sidorejo, kepala lurah Desa Beji, serta warga masyarakat Desa Beji. Mereka juga terdiri atas juru kunci hutan, kelompok sadar wisata (pokdarwis), kelompok jagawana (penjaga hutan), hingga pemuda-pemudi karang taruna. “Kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin di Beji, sehingga program berjalan lancar menuju Abdidaya 2024,” tutur Bayu.
Bayu juga menambahkan bahwa gotong royong ini penting untuk memberikan semangat kepada masyarakat dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sekitar. “Harapan kami, semoga ini menjadi gerakan yang menginspirasi masyarakat dan generasi muda untuk mendukung pembangunan desa sesuai SDGs Desa,” tambahnya.
Rendi Herinarso, yang merupakan ketua umum Presiden Mahasiswa UAD, berharap kegiatan clean up forest ini dapat memudahkan interaksi antara mahasiswa dan masyarakat. “Setelah program ini berakhir, kami berharap masyarakat dapat terus menjaga dan merawat kebersihan serta kesehatan lingkungan di Beji,” ujarnya.
Sementara itu, Aninda Cahaya Putri, salah satu anggota tim ormawa, mengungkapkan rasa senang dan bangganya berpartisipasi dalam acara ini. “Dengan kegiatan ini, kami dapat berbaur dengan masyarakat, berbincang, dan mengenal tradisi masyarakat Yogyakarta, khususnya di Beji Ngawen. Kegiatan seperti ini juga membantu meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan kesehatan,” ungkapnya.
Dosen pendamping kegiatan turut menyatakan bahwa clean up forest merupakan upaya membantu masyarakat menjaga kebersihan lingkungan hutan. “Gotong royong ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan habitat yang alami serta kondusif,” kata Dr. Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum.