• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Optimalisasi Peran Mahasiswa Melalui Basic Training of Public Health

15/01/2025/in Terkini /by Ard

Potret Kegiatan BToPH bagi Mahasiswa Baru Prodi S-1 Kesmas UAD (Dok. Isah)

Pada 11 Januari 2025, Program Studi (Prodi) S-1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Basic Training of Public Health (BToPH) di Desa Wisata Plosokuning, Bangun Kerto, Keamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang diturunkan oleh Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) melalui kelompok kerja (Pokja) di masing-masing institusi anggota tetap.

BToPH bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa baru (maba) tentang dunia kesehatan masyarakat mulai dari sejarah perkembangan ilmu, prospek kerja, gerakan mahasiswa, isu terkini, hingga teknis persidangan. Di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Kesmas, BToPH yang digelar oleh Pokja ISMKMI UAD berlangsung meriah.

“Optimalisasi Peran Mahasiswa Membangun Generasi Kesmas yang Kreatif, Proaktif, dan Siap Menginspirasi” diusung sebagai tema utama tahun ini. Sebanyak 137 peserta turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Berbagai narasumber dari kaum akademisi maupun aktivis organisasi dihadirkan untuk memantik diskusi di setiap sesi.

Dalam realisasinya, mahasiswa dibagi ke dalam 13 kelompok yang didampingi oleh satu panitia untuk memudahkan koordinasi. Guna mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber, diterapkan pula pre-test dan post-test. Di akhir sesi, setiap peserta mengikuti rangkaian kegiatan mancakrida (outbound) untuk melatih kerja sama dan keterampilan problem solving. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Potret-Kegiatan-BToPH-bagi-Mahasiswa-Baru-Prodi-S-1-Kesmas-UAD-Dok.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 11:38:312025-01-15 11:38:31Optimalisasi Peran Mahasiswa Melalui Basic Training of Public Health

Manajemen Hidup dan Persiapan Bekal Akhirat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

15/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi Kajian Ahad Pagi Masjid Islamic Center UAD oleh Ust. Dr. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. selaku Anggota Majelis Tabligh Muhammadiyah. (Dok. Lusi)

Dalam Kajian Rutin Ahad Pagi yang diselenggarakan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 12 Januari 2025, Ust. Dr. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. menyampaikan pemahaman tentang nilai manajemen dalam hidup serta pentingnya persiapan untuk kehidupan akhirat, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang diperkirakan mengalami stagnan pada 2025‒2026.

Ust. Okrisal membuka kajian dengan menyampaikan pentingnya empat pilar manajemen dalam kehidupan sehari-hari, yaitu POAC: planning (perencanaan), organizing (membangun jaringan), actuating (pelaksanaan yang direncanakan), dan controlling (evaluasi). Menurutnya, konsep manajemen ini dapat diterapkan untuk mengelola berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Salah satu topik yang dibahas adalah saran para ahli ekonomi terkait kondisi ekonomi dunia yang diperkirakan akan stagnan pada 2025‒2026. Ust. Okrisal mengutip saran ahli ekonomi yang menyatakan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ancaman perang yang semakin dekat, sangat disarankan untuk tidak berutang dengan alasan konsumtif, mencari sumber pendapatan tambahan, menghindari usaha dengan modal besar, dan menahan diri untuk tidak berbelanja berlebihan. Langkah-langkah ini penting untuk menjaga kestabilan finansial pribadi dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu.

Selain itu, kajian ini juga menyinggung tentang pentingnya persiapan bekal untuk kehidupan akhirat. Merujuk pada Surah Al-Hasyr ayat 18, Ust. Okrisal mengingatkan umat Islam untuk selalu memperhatikan amal perbuatan mereka, khususnya dalam menghadapi kehidupan yang panjang, dari alam barzah hingga kebangkitan pada hari kiamat. Dalam hal ini, ia mengajak untuk memperkuat komitmen dalam menjadi pribadi yang bertakwa.

Adapun tiga ciri takwa yang ditekankan oleh Ust. Okrisal adalah tawadhu’ (rendah hati), qonaah (bersyukur dengan apa yang dimiliki dan tidak membandingkan dengan nikmat orang lain), serta wiqoyah (berhati-hati dalam menjalani hidup). Ketiga nilai ini menjadi kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Kajian yang dihadiri oleh jamaah Masjid Islamic Center UAD ini juga disiarkan secara langsung melalui platform YouTube. Melalui kajian ini, diharapkan para jamaah dapat merenung dan mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi tantangan kehidupan dunia, sambil tetap menjaga kesadaran untuk bekal kehidupan akhirat yang kekal. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-UAD-oleh-Ust.-Dr.-Okrisal-Eka-Putra-Lc.-M.Ag_.-selaku-Anggota-Majelis-Tabligh-Muhammadiyah.-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 11:21:032025-01-15 11:21:03Manajemen Hidup dan Persiapan Bekal Akhirat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Mengupas Tuntas Makna Surah Al-Quraisy

15/01/2025/in Feature /by Ard

Khutbah Jumat pada 10 Januari 2025 di Masjid Islamic Center UAD oleh Ust. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

Allah memulai firman-Nya pada Surah Al-Quraisy dengan li ilafi quraisy, yaitu ingin memberikan perhatian kepada kebiasaan Kaum Quraisy. Quraisy adalah salah satu suku yang dominan di Kota Makkah pada zaman jahiliah dan zaman Nabi Muhammad saw., bahkan beberapa zaman sesudah itu. Nabi Muhammad saw. juga berasal dari Suku Quraisy. Bahasa Al-Qur’an yang dibaca hingga sekarang merupakan bahasa kaum Quraisy.

Penghidupan utama orang-orang Quraisy adalah berbisnis, dikarenakan kota Makkah tidak bisa untuk bertani. Hal ini diceritakan pada ayat kedua rihlatasy-syita’i was shaif yang artinya mereka melakukan perjalanan bisnis di musim dingin untuk pergi ke negeri yang panas di daerah selatan seperti Yaman dan pada musim panas mereka pergi berdagang ke negeri-negeri daerah utara seperti Syam (sekarang menjadi Syria, Lebanon, dan Palestina).

Lalu Nabi Muhammad saw. mendapat wahyu dari Allah Swt. dalam bentuk Surah Al-Quraisy dengan pesan utamanya adalah memperjuangkan penegakan akidah tauhid yakni percaya kepada Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu tema ayat ini adalah falya’budu rabba hazal-bait yang artinya hendaklah mereka beribadah menyembah kepada Allah Swt. pemilik dari rumah suci Baitullah atau Kakbah yang ada di Makkah.

Ibadah juga merupakan salah satu dari dua ajaran sentral, di dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dijelaskan Allah berfirman pada Surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. Ayat ini tidak sekadar menyampaikan pesan beribadah tetapi juga terdapat alasan mengapa ibadah itu harus dilakukan. Alasan pertama adalah sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, maka hendaklah manusia beribadah kepada-Nya. Alladzi at’amahum min ju’iw, karena Tuhan telah membebaskan manusia dari kelaparan. Alasan kedua adalah wa amanahum min khauf yang artinya dan membebaskan mereka dari rasa takut. Dua unsur pokok inilah sangat penting dalam kehidupan manusia.

Selain itu, di dalam ajaran Al-Qur’an terdapat fokus penting yang melahirkan doktrin Surah Al-Ma’un, untuk bagaimana seorang hamba bisa berbagi dan berdaya bagi orang lain. Karena itu anjuran infak sangat digalakkan di ajaran Islam, hal itu merupakan salah satu cara untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Masjid juga hendaknya mendekatkan diri kepada masyarakat dan menjalankan pesan dari ayat-ayat yang terdapat dalam Surah Al-Quraisy sehingga dunia akan bebas dari kelaparan dan kemiskinan. Semoga kontribusi umat Islam benar-benar bermanfaat bagi seluruh alam.

Hal ini disampaikan pada Khutbah Jumat 10 Januari 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan khatib Ust. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., selaku Ketua Bidang Organisasi, Ideologi, Kaderisasi, dan Pembinaan AMM Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Jumat-pada-10-Januari-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD-oleh-Ust.-Prof.-Dr.-H.-Syamsul-Anwar-M.A.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 10:50:362025-01-15 10:50:36Mengupas Tuntas Makna Surah Al-Quraisy

Semarak Milad FSBK UAD ke-27 dengan Rangkaian Kegiatan Budaya dan Kreativitas

15/01/2025/in Terkini /by Ard

Pemukulan Gong oleh Dekan FSBK UAD (Dok panitia CL 27)

Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merayakan Milad ke-27 dengan gelaran bertajuk Cultural Literation 27. Mengusung tema “Wujudkan Inovasi Melalui Budaya Literasi”, acara ini berlangsung semarak dengan berbagai lomba, seminar nasional, bazar buku, hingga hiburan musik yang diselenggarakan pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025 di Kampus UAD.

Rangkaian acara dimulai dengan opening ceremony yang berlangsung meriah. Acara ini diawali dengan video profil FSBK, sambutan dari berbagai tokoh penting UAD, dan pemukulan gong sebagai tanda pembukaan resmi. Penampilan tari tradisional oleh kelompok Aksadewi memukau peserta, menampilkan harmoni antara tradisi dan inovasi modern. Selain itu, penghargaan mahasiswa berprestasi turut menjadi salah satu momen yang membanggakan dalam perayaan ini.

Beragam lomba kreatif menjadi daya tarik utama, seperti desain poster, storytelling, solo singing, futsal, dan tarian modern. Para peserta menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam setiap kompetisi. Selain itu, bazar buku yang berlangsung di sekitar lokasi acara turut menghidupkan suasana dengan berbagai koleksi buku menarik, mendukung penguatan budaya literasi di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Seminar nasional bertajuk “Personal Edge Cultural Literation” menghadirkan dua pembicara inspiratif, yaitu Setya Amrih P., S.S. dan Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.I.Kom. Diskusi membahas pentingnya budaya literasi sebagai fondasi membangun personal branding dan inovasi dalam menghadapi tantangan global. Peserta seminar diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan yang relevan di era kompetitif saat ini.

Sebagai penutup, hiburan musik dari talenta mahasiswa UAD menghidupkan suasana dengan semangat kolaborasi budaya dan seni. Ketua Pelaksana Cultural Literation, dalam sambutannya, mengungkapkan harapannya bahwa acara ini dapat menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan dan menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi melalui budaya literasi. Dengan beragam kegiatan yang melibatkan seni, literasi, dan kreativitas, Milad FSBK UAD ke-27 menjadi bukti nyata upaya UAD dalam melestarikan budaya sambil mendorong inovasi untuk masa depan.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penampilan-Tari-pada-Pembukaan-Semarak-Milad-FSBK-UAD-Dok-panitia-CL-27.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 10:32:002025-01-15 11:03:32Semarak Milad FSBK UAD ke-27 dengan Rangkaian Kegiatan Budaya dan Kreativitas

UAD FC Raih Poin Penuh dalam Laga Perdana Liga 4 DIY 2025

14/01/2025/in Terkini /by Ard

Tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Football Club (FC) (Dok. UAD FC)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Football Club (FC) sukses mengawali kiprahnya di Liga 4 DIY 2025 dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Tunas Jogja dalam laga yang berlangsung pada 13 Januari 2025, di Stadion Dwi Windu, Bantul. Pertandingan didahului oleh pembukaan Liga 4 DIY secara resmi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Asosiasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini berlangsung ketat dan penuh tensi sejak peluit babak pertama dibunyikan.

Gol pembuka UAD FC dicetak oleh penyerang andalan, Sarjono, pada menit ke-19. Berawal dari umpan crossing matang, Sarjono berhasil menanduk bola dengan akurat ke gawang Tunas Jogja, membawa UAD FC unggul 1-0. Tunas Jogja yang tertinggal tidak tinggal diam. Tim lawan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di akhir babak pertama melalui aksi individu dari sektor kiri pertahanan UAD FC.

Memasuki babak kedua, UAD FC tampil lebih agresif, terutama melalui serangan-serangan dari sisi sayap kanan. Usaha keras tersebut membuahkan hasil pada menit ke-65. Setelah serangkaian crossing bertubi-tubi, sebuah peluang emas tercipta melalui tendangan jarak jauh Raikhan Shofi Syafii yang menghantam tiang gawang. Bola pantulan langsung disambar dengan sigap oleh pemain pengganti, Alfiano David Pramuja, yang sukses mengubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan UAD FC.

Meski Tunas Jogja terus menekan di sisa waktu pertandingan, UAD FC berhasil mempertahankan keunggulannya hingga peluit akhir berbunyi. Kemenangan ini tidak hanya menjadi awal yang baik bagi UAD FC di kompetisi, tetapi juga membangkitkan semangat juang seluruh tim.

Pelatih kepala UAD FC, Pramono, menyampaikan rasa puasnya atas kerja keras para pemain. Ia menegaskan bahwa evaluasi akan terus dilakukan agar tim semakin solid di pertandingan-pertandingan berikutnya. Senada dengan Pramono, Pelatih Kiper Niko menambahkan bahwa menjaga mental juara adalah kunci untuk menjaga konsistensi di liga.

Kemenangan UAD FC ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak universitas dan suporter setia. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. serta Presiden Klub UAD FC Afan Kurniawan S.T., M.T. hadir langsung di stadion untuk memberikan semangat kepada tim. Manajer UAD FC Ahmad Ahid Mudayana S.K.M., M.P.H. menegaskan komitmennya untuk menjaga momentum kemenangan ini dengan memenuhi kebutuhan tim agar tetap fokus menjalani laga-laga berikutnya.

Selain itu, tim statistik juga dilibatkan dalam pertandingan ini untuk memberikan analisis yang lebih mendalam. Kehadiran tim statistik diharapkan dapat membantu pelatih dalam merumuskan strategi yang lebih efektif di setiap laga.

Pertandingan tersebut diwarnai oleh dua kartu kuning, masing-masing untuk satu pemain dari UAD FC dan Tunas Jogja. Meskipun demikian, laga yang dipimpin oleh wasit Yusril berlangsung dengan sportif dan menjadi tontonan menarik bagi para pendukung yang hadir.

Dengan kemenangan ini, UAD FC bertekad terus mempertahankan tren positif dan bersiap menghadapi pertandingan selanjutnya. “Kami akan terus melakukan evaluasi dan meningkatkan performa tim. Dukungan dari semua pihak sangat berarti bagi kami,” tutup Manajer UAD FC, Ahid. (Yud/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Football-Club-FC-Dok.-UAD-FC.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-14 13:39:412025-01-14 13:39:41UAD FC Raih Poin Penuh dalam Laga Perdana Liga 4 DIY 2025

Gelaran Talkshow Bedah Buku dalam Rangka Milad FSBK ke-27

14/01/2025/in Terkini /by Ard

Gelaran Talkshow Bedah Buku (Dok Panitia CL 27)

Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merayakan Milad ke-27 dengan acara Cultural Literation 27 di Hall Kampus IV UAD. Dengan tema “Wujudkan Inovasi Melalui Budaya Literasi”, acara ini menjadi momen refleksi dan perayaan penting bagi seluruh sivitas akademika.

Rangkaian kegiatan Cultural Literation 27 dimeriahkan dengan pameran buku, bedah buku, dan bazar buku. Gelar wicara bertajuk “Lantunan Literasi: Pilar Kemajuan Bangsa” menghadirkan dua pembicara inspiratif, Fajar Dwi Putra dan Mahfud Ikhwan. Keduanya mengupas tuntas peran literasi dalam membangun bangsa yang inovatif dan berdaya saing, memotivasi peserta untuk terus memperkuat budaya membaca dan menulis.

Bazar buku yang digelar selama acara menghadirkan berbagai penerbit ternama, seperti UAD Press, Pustaka Pelajar, Shira Media, Circa, Medpress, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Anak Hebat Indonesia, Narasi, dan Istana Agency. Pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi buku dengan tema yang beragam, mulai dari literasi budaya hingga pengembangan diri, yang mendukung semangat literasi di kalangan mahasiswa dan masyarakat.

Bima selaku koordinator acara menyampaikan bahwa tema tahun ini mencerminkan komitmen fakultas untuk terus mendorong inovasi melalui literasi. “Kami berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi semua peserta untuk menjadikan literasi sebagai pilar kemajuan, baik dalam pendidikan, budaya, maupun kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Dengan keberhasilan Cultural Literation 27, FSBK UAD menunjukkan peran strategisnya dalam memajukan literasi sebagai fondasi inovasi dan perubahan sosial. Semarak acara ini menjadi bukti nyata bahwa literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang membangun peradaban yang lebih baik. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Gelaran-Talkshow-Bedah-Buku-Dok-Panitia-CL-27.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-14 11:12:032025-01-14 11:12:03Gelaran Talkshow Bedah Buku dalam Rangka Milad FSBK ke-27

Seminar Personal Edge dalam Rangka Cultural Literation 27

14/01/2025/in Terkini /by Ard

Seminar Personal Edge Dalam Rangka Cultural Literation 27 (Dok. Panitia CL 27)

Dalam Rangka Milad Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi ke-27, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Seminar Personal Edge Cultural Literation 27 pada Sabtu, 11 Januari 2025, di Amphitarium UAD. Seminar ini dirancang untuk membantu peserta membangun citra diri atau personal branding yang autentik dan efektif, sehingga mampu meningkatkan daya saing di dunia kerja. Dengan tema “Personal Branding Melalui Budaya Literasi Menuju Masa Depan Kompetitif”, seminar ini menekankan pentingnya budaya literasi sebagai dasar penguatan citra diri yang relevan di era modern.

Dalam seminar tersebut, peserta diajak untuk memahami konsep personal branding sebagai faktor krusial dalam membangun karier. Narasumber memaparkan bahwa personal branding tidak hanya soal pencitraan, tetapi juga tentang autentisitas, komunikasi yang efektif, dan nilai yang dibawa seseorang. Budaya literasi, kemampuan membaca, menulis, berpikir kritis, serta memahami konteks sosial dan budaya menjadi landasan penting dalam membangun citra diri yang kuat. Melalui literasi, individu mampu menganalisis informasi secara mendalam, berpikir inovatif, dan menyampaikan ide-ide secara jelas serta relevan.

Salah satu poin utama yang diangkat adalah peran budaya literasi dalam menciptakan personal branding yang kompetitif. Narasumber menyoroti bagaimana budaya literasi membantu individu memahami dinamika sosial, beradaptasi dengan lingkungan budaya yang beragam, serta membangun komunikasi profesional yang efektif. “Budaya literasi adalah kunci. Dengan literasi yang baik, seseorang dapat memperluas wawasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan menyampaikan gagasan secara persuasif,” ujar salah satu pembicara, seorang praktisi komunikasi sekaligus akademisi.

Peserta seminar tidak hanya mendapatkan pemahaman teoretis, tetapi juga strategi praktis untuk mengintegrasikan budaya literasi dalam membangun personal branding. Keterampilan seperti menulis curriculum vitae (CV) yang menarik, berbicara di depan umum, dan memanfaatkan platform digital untuk membangun citra diri menjadi fokus dalam sesi interaktif.

Salah seorang peserta, Melia, mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD, menyatakan, “Seminar ini membuka pandangan saya tentang pentingnya literasi dalam membangun karier. Saya merasa lebih percaya diri untuk menghadapi persaingan di dunia kerja.”

Seminar tersebut menjadi langkah konkret UAD dalam mendukung pengembangan mahasiswa yang siap bersaing di dunia profesional. Dengan mengintegrasikan budaya literasi dalam personal branding, diharapkan para peserta dapat menghadapi tantangan karier di masa depan dengan lebih percaya diri dan kompetitif. Kegiatan ini tidak hanya memberikan bekal bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi upaya memperkuat peran pendidikan dalam membentuk generasi unggul. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Personal-Edge-Dalam-Rangka-Cultural-Literation-27-Dok.-Panitia-CL-27.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-14 10:57:092025-01-14 10:57:09Seminar Personal Edge dalam Rangka Cultural Literation 27

Gelar Wicara Budaya Warnai Opening Ceremony COMDAY Ke-12 Ilmu Komunikasi UAD

14/01/2025/in Terkini /by Ard

Talkshow Budaya Warnai Opening Ceremony COMDAY (Dok Panitia Comday)

Opening ceremony Communication Day (COMDAY) ke-12 yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses digelar pada Jumat, 10 Januari 2025, di Auditorium Kampus I UAD. Acara ini mengusung tema “Harmoni Komunikasi” dan bertujuan untuk memperingati 12 tahun perjalanan Program Studi Ilmu Komunikasi. Dengan tema tersebut, acara ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga ruang refleksi untuk mempererat tali persaudaraan di antara mahasiswa dan memperkenalkan program studi kepada masyarakat luas.

Salah satu agenda utama dalam pembukaan ini adalah gelar wicara bertajuk “Peran Budaya Lokal di Era Modernisasi”. Diskusi ini menjadi sorotan karena mengangkat pentingnya budaya lokal sebagai elemen penting dalam komunikasi modern. Narasumber yang hadir adalah praktisi budaya, akademisi, dan tokoh masyarakat yang berbagi wawasan tentang bagaimana budaya lokal dapat diintegrasikan dalam era globalisasi tanpa kehilangan nilai-nilai aslinya. Dengan diskusi yang interaktif, para peserta gelar wicara yang terdiri atas mahasiswa dan dosen diharapkan dapat memahami relevansi budaya lokal dalam membangun harmoni komunikasi di tengah perubahan zaman.

Gelar wicara ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta karena memberikan perspektif baru tentang cara menjaga budaya lokal sambil beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan modernisasi. Salah satu koordinator divisi acara, mengungkapkan, “Gelar wicara ini menginspirasi kami untuk tidak hanya menjadi mahasiswa yang kreatif, tetapi juga menjadi pelopor pelestarian budaya lokal. Di era digital, budaya dapat menjadi alat komunikasi yang efektif.”

Selain itu, agenda pembukaan COMDAY ke-12 juga diwarnai dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti penampilan akustik, penayangan video perjalanan Program Studi Ilmu Komunikasi, dan penghargaan untuk mahasiswa berprestasi. Suasana acara semakin meriah dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya seluruh rangkaian kegiatan COMDAY tahun ini. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga wawasan mendalam tentang pentingnya menjaga harmoni dalam komunikasi dan budaya.

COMDAY ke-12 menjadi momentum penting bagi keluarga besar Program Studi Ilmu Komunikasi UAD untuk merayakan perjalanan panjang mereka sekaligus memperkuat komitmen dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan tema “Harmoni Komunikasi”, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi sivitas akademika, tetapi juga masyarakat luas sebagai bagian dari upaya menjadikan komunikasi sebagai jembatan harmoni dalam kehidupan. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Talkshow-Budaya-Warnai-Opening-Ceremony-COMDAY-Dok-Panitia-Comday.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-14 10:44:072025-01-14 10:44:07Gelar Wicara Budaya Warnai Opening Ceremony COMDAY Ke-12 Ilmu Komunikasi UAD

Milad ke-12 Ilmu Komunikasi UAD: Merayakan Harmoni Komunikasi

14/01/2025/in Terkini /by Ard

Milad ke 12 Ilmu Komunikasi UAD (Dok Panitia Comday)

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merayakan milad ke-12 dengan menggelar acara tahunan Communication Day (COMDAY). Perayaan ini bertujuan untuk memperingati perjalanan panjang Program Studi Ilmu Komunikasi UAD yang telah berdiri sejak 12 tahun silam. Dengan tema “Harmoni Komunikasi”, COMDAY tahun ini mengedepankan nilai kerukunan dalam komunikasi sebagai inti dari interaksi manusia. Tema tersebut menjadi pengingat pentingnya menciptakan suasana damai, saling menghormati, dan penuh pengertian dalam keberagaman dunia yang dinamis.

COMDAY ke-12 tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi menyatakan, “Momentum ini diharapkan menjadi titik balik positif bagi seluruh keluarga besar Ilmu Komunikasi UAD. Kita tidak hanya merayakan pencapaian selama 12 tahun, tetapi juga menegaskan komitmen untuk terus maju menuju masa depan yang lebih cerah.” Acara ini mempererat hubungan antarmahasiswa, dosen, dan alumni, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan dalam keluarga besar program studi.

Logo COMDAY ke-12 memiliki filosofi yang mendalam. Bentuk angka 12 menggambarkan perjalanan panjang selama 12 tahun, simbol dedikasi dan kontribusi Ilmu Komunikasi dalam mencetak generasi unggul di bidang komunikasi. Elemen vinyl dalam logo melambangkan harmoni melalui simbol musik sebagai bahasa universal yang menyatukan perbedaan. Selain itu, garis melingkar pada vinyl merepresentasikan gelombang suara yang memancarkan getaran positif dan keselarasan. Kehadiran not nada yang membentuk angka 12 menjadi simbol melodi komunikasi yang harmonis, mengingatkan bahwa komunikasi yang baik memerlukan ritme, sinkronisasi, dan harmoni.

COMDAY ke-12 juga merupakan ajang refleksi bagi Program Studi Ilmu Komunikasi UAD untuk terus mengukir prestasi. Dengan tema “Harmoni Komunikasi”, acara ini menekankan pentingnya komunikasi sebagai jembatan untuk menciptakan keselarasan di tengah keberagaman. Semangat kebersamaan dan harmoni yang diusung menjadi modal berharga dalam menghadapi tantangan komunikasi global yang semakin kompleks. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Milad-ke-12-Ilmu-Komunikasi-UAD-Dok-Panitia-Comday.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-14 10:29:222025-01-14 10:29:22Milad ke-12 Ilmu Komunikasi UAD: Merayakan Harmoni Komunikasi

Keindahan dan Evolusi Dunia Sastra Arab: Dari Pra-Islam ke Modern

14/01/2025/in Feature /by Ard

Ilustrasi oleh Husnul Khotimah (Dok. Husnul)

Sastra Arab adalah salah satu warisan budaya dunia yang kaya dengan sejarah yang sangat panjang dan mencerminkan evolusi sosial budaya intelektual masyarakat Arab dari zaman pra-Islam hingga era modern. Sastra bukan hanya bentuk ekspresi artistik, tetapi juga cermin dari perkembangan sejarah filosofi, dan cara hidup masyarakat Arab yang terus berubah. Perjalanan panjang ini terbagi dalam dua periode besar yang mendasar, yaitu sastra Arab pada pra-Islam dan pasca-Islam, serta transformasi yang lebih modern yang kita saksikan dalam sastra Arab kontemporer. Keindahan dan kompleksitas sastra Arab terletak pada kemampuan untuk tetap relevan sepanjang zaman, merespons tantangan zaman sambil mempertahankan karya tradisional yang mendalam.

Sastra Arab pada Masa Pra-Islam

Pada masa pra-Islam, sastra Arab berkembang dalam bentuk tradisi lisan. Masyarakat Arab pada masa itu tidak memiliki sistem tulisan yang tersebar luas, sehingga syair atau puisi menjadi medium utama untuk mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan pandangan hidup mereka. Era ini sering disebut sebagai masa jahiliah, yang diterjemahkan sebagai “masa kebodohan” meskipun istilah ini lebih merujuk pada waktu sebelum datangnya pencerahan spiritual Islam, bukan ketidaktahuan budaya secara keseluruhan. Pada periode ini, sastra Arab berkembang pesat dalam bentuk puisi lisan yang sangat terstruktur dan kompleks.

Ciri-Ciri Sastra Pra-Islam

  1. Dominasi puisi

Puisi pada masa ini sangat dominan dalam kehidupan masyarakat Arab. Qasidah sebuah bentuk puisi yang terstruktur dengan ketat adalah jenis puisi yang paling populer. Qasidah sering terdiri atas tiga bagian utama, yaitu nasib (pengantar emosional), rahil (perjalanan atau perjuangan), dan madh (pujian atau kritik terhadap individu atau suku lain). Struktur ini memberikan dasar bagi banyak karya sastra Arab yang dihasilkan selama masa pra-Islam. Puisi pada zaman ini berfungsi untuk menyertakan aspek moral yang penting bagi kehidupan sosial mereka.

  1. Tema-tema sastra pra-Islam
  • Keberanian dan perang
  • Cinta dan romantika
  • Hubungan dengan alam
  • Kebanggaan kesukuan
  1. Tradisi lisan

Sastra pada masa pra-Islam disampaikan secara lisan, karena tidak ada sistem tulisan yang lazim. Penyair pada masa itu diakui sebagai penjaga sejarah dan tradisi dengan kemampuan luar biasa dalam menghafal dan menyampaikan puisi secara akurat dan mendalam. Tradisi lisan ini memastikan bahwa sastra Arab tetap hidup dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Penyair Terkenal Pra-Islam

  1. Imru’ Al-Qais

Imru’ dikenal sebagai “raja penyair”, ia termasuk salah satu penyair paling terkenal pada masa pra-Islam. Puisi yang disampaikannya kerap kali penuh dengan kesedihan dan keindahan yang berkisar pada tema cinta dan kehilangan.

  1. Antarah Ibn Shaddad

Ia adalah seorang penyair yang terkenal dengan puisi keberanian dan cinta tragisnya yang menggambarkan kehidupan seorang pejuang yang juga seorang kekasih.

Sastra Arab pada Masa Pasca-Islam

Kehadiran Islam pada abad ke-7 M membawa perubahan besar dalam dunia sastra Arab, Al-Qur’an dengan bahasa yang sangat kaya dan penuh makna menjadi sumber inspirasi utama bagi para penulis dan penyair. Islam memperkenalkan konsep-konsep baru dalam sastra, menggabungkan elemen spiritual, moral, intelektual ke dalam karya sastra. Hadirnya Islam membuat sastra Arab melangkah ke era baru yang lebih luas dalam mengintegrasikan ajaran agama dengan seni.

Perkembangan Baru dalam Sastra Pasca-Islam

  1. Pengaruh Al-Qur’an

Gaya bahasa Al-Qur’an yang ritmis dan penuh metafora memberi pengaruh besar terhadap sastra Arab setelahnya. Para penulis dan penyair terdorong untuk menghasilkan karya-karya yang tidak hanya indah secara estetis, tetapi juga indah dengan kedalaman spiritual. Gaya bahasa tersebut melahirkan bentuk-bentuk sastra baru, terutama dalam prosa.

  1. Prosa sebagai genre baru

Prosa mulai berkembang pesat, terutama dalam bentuk tafsir (penafsiran Al-Qur’an), khitabah (pidato), dan maqamat (cerita pendek berirama). Karya-karya ini sering kali mencampurkan elemen sastra dengan pengetahuan ilmiah, dan menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi umat Islam.

  1. Tema-tema karya sastra pasca-Islam
  • Keagamaan
  • Kisah para Nabi
  • Moralitas dan etika
  • Kemanusiaan

Tokoh-Tokoh Sastra Pasca-Islam

  1. Al-Jahiz

Ia adalah seorang penulis dan ilmuwan terkenal yang menulis karya-karya filsafat, sastra, dan ilmu pengetahuan dengan gaya yang penuh humor dan observasi mendalam tentang kehidupan manusia.

  1. Al-Mutanabbi

Salah satu penyair terbesar dalam sejarah sastra Arab, karyanya sering kali berfokus pada tema kebanggaan diri, kebebasan, dan pencarian makna hidup.

Sastra Arab Modern

Pada abad ke-19 dan ke-20, sastra Arab mengalami kebangkitan besar yang dikenal sebagai nahda atau kebangkitan sastra. Periode ini ditandai oleh interaksi dengan budaya Barat, perubahan sosial akibat kolonialisme, dan munculnya kesadaran nasionalisme. Sastra Arab modern mulai menjauh dari dominasi puisi tradisional dan mengeksplorasi genre-genre baru seperti novel, cerpen, esai, dan drama. Transformasi ini mencerminkan perubahan besar dalam struktur sosial dan politik masyarakat Arab pada masa itu.

Ciri-Ciri Sastra Arab Modern

  1. Diversifikasi genre

Sastra modern tidak lagi berfokus pada puisi, tetapi juga mulai mencakup genre baru seperti novel, cerpen, drama, dan esai. Penulis mulai mengeksplorasi berbagai bentuk tulisan untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka.

  1. Eksperimen bahasa

Penulis modern sering kali menggabungkan bahasa Arab standar dengan dialek lokal mereka. Hal ini membuat karya sastra menjadi lebih relevan dan dapat diakses oleh pembaca sehari-hari, menciptakan hubungan yang lebih erat antara karya sastra dan kehidupan nyata.

  1. Tema-tema karya sastra Arab modern
  • Perjuangan melawan kolonialisme
  • Kebebasan dan identitas
  • Ketimpangan sosial
  • Hak-hak perempuan

Tokoh-Tokoh Penting dalam Sastra Modern

  1. Naguib Mahfouz

Naguib adalah penulis Mesir yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1988, yang dikenal dengan trilogi Kairo yang menggambarkan kehidupan sosial-politik Mesir.

  1. Taha Hussein

Ia dikenal sebagai “Bapak Sastra Arab Modern”, Taha Hussein memainkan peran besar dalam mempromosikan pendidikan dan kebebasan berpikir melalui karya-karyanya.

  1. Nawal El Saadawi

Seorang penulis feminis yang terkenal karena keberaniannya mengangkat isu-isu tentang peran perempuan dan hak-hak mereka dalam masyarakat Arab.

Pengaruh Teknologi pada Sastra Modern

Era digital membawa perubahan besar dalam dunia sastra Arab. Platform daring memberikan kesempatan bagi penulis muda untuk mempublikasikan karya mereka dengan cepat dan menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, tema-tema modern seperti kecemasan teknologi dan aliensi digital juga mulai muncul dalam karya-karya sastra Arab kontemporer.

Keindahan Sastra Arab: Dari Masa ke Masa

Keindahan sastra Arab terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri. Meskipun bentuk dan tema sastra terus berubah dari waktu ke waktu, sastra Arab tetap menjadi medium yang menyuarakan perjuangan, harapan, dan identitas kolektif masyarakat Arab. Melalui akar yang kuat dalam tradisi dan inovasi yang terus berkembang, dunia sastra Arab tetap menjadi salah satu pilar budaya global yang menginspirasi.

(Husnul Khotimah, Mahasiswa BSA FAI UAD)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ilustrasi-oleh-Husnul-Khotimah-Dok.-Husnul.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-14 10:16:472025-01-14 10:16:47Keindahan dan Evolusi Dunia Sastra Arab: Dari Pra-Islam ke Modern
Page 113 of 344«‹111112113114115›»

TERKINI

  • Biopori dan Manfaatnya untuk Limbah Rumah Tangga12/09/2025
  • KKN UAD Dusun Cokolan: Inovasi Tong Pembakaran Minim Asap Buktikan Dampak Nyata12/09/2025
  • KKN UAD 2025 Hadirkan Greenhouse Aktif, Bank Sampah, dan Lampu Energi Surya12/09/2025
  • Omah Maggot: Solusi Cerdas Kelola Sampah Organik Ramah Lingkungan11/09/2025
  • Memanfaatkan Potensi Lokal dengan Pengolahan Abon Ikan Lele dan Kelapa11/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Esai Nasional Gebyar Matematika 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Taekwondo Wali Kota Cup XII 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top