• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Dosen UAD Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat terhadap Dengue Melalui Anak TPA

11/12/2021/in Terkini /by Ard

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Dengue Melalui Anak-anak Taman Pendidikan Alquran (Foto: Istimewa)

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) dengan tema ā€œPeningkatan Kewaspadaan terhadap Dengue saat Musim Penghujan Melalui Anak TPA di Karangwaru Lor, Tegalrejoā€. Kegiatan PPM ini merupakan bentuk kepedulian akademisi untuk mewaspadai potensi peningkatan kasus demam berdarah pada musim penghujan. Ditambah lagi dengan situasi pandemi Covid-19 sejak tahun 2020, di beberapa lokasi aktivitas pemantauan jentik berkala tidak berjalan normal.

Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D., dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD pengusung program ini mengatakan, anak-anak merupakan agen perubahan yang efektif. Hal inilah yang menjadi alasan dalam PPM ini menyasar santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

ā€œMemberikan pengetahuan sejak dini tentang dengue dan cara pencegahannya bertujuan agar mereka merekam sejak dini tentang pengendalian dengue melalui hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah. Harapannya, hal ini akan terbawa hingga saat mereka dewasa,ā€ katanya.

PPM yang berlangsung Sabtu (04-12-2021) memberikan materi klasikal baik melalui media video maupun power point. Sasaran dari kegiatan ini adalah santri TPA di Masjid Al-Huda dan Masjid Baiturrahman, Karangwaru Lor.

ā€œMateri yang kami sampaikan tentang penyakit dengue. Tentang penyebab, gejala dan cara pencegahan melalui pengendalian vektor, serta cara penanganan ketika terinfeksi dengue. Kami berharap dari PPM ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat melalui santri TPA terhadap kemungkinan penyebaran penyakit dengue di sekitarnya pada musim penghujan,ā€ ujar Sulistyawati. (doc/ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-UAD-Tingkatkan-Kewaspadaan-Masyarakat-Terhadap-Dengue-Melalui-Anak-TPA.jpg 1197 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-12-11 10:15:142021-12-11 10:29:48Dosen UAD Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat terhadap Dengue Melalui Anak TPA

UAD PTS Terbaik Nasional pada Ajang Abdidaya 2021 Kemendikbudristek

09/12/2021/in Terkini /by Ard

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi PTS peringkat I pada Penghargaan Abdidaya 2021 Kemendikbudristek RI (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik pada ajang penghargaan Abdidaya 2021 dan peringkat empat keseluruhan perguruan tinggi di Indonesia. Program penghargaan ini diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Abdidaya 2021 merupakan ajang apresiasi sebagai puncak pelaksanaan program-program pengabdian dan pemberdayaan desa oleh organisasi kemahasiswaan. Ajang ini menyasar Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D), dan Program Wirausaha Desa (Wira Desa). Ada empat kategori penghargaan yang diberikan, di antaranya Organisasi Kemahasiswaan, Lembaga Mitra Desa, Dosen Pendamping, dan Sistem Pendukung Program.

Pada penghargaan yang berlangsung Senin (06-12-2021) secara daring dan luring, UAD memperoleh empat penghargaan. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD meraih dua penghargaan sekaligus dengan menjadi tim favorit kategori Organisasi Kemahasiswaan P3D sekaligus juara I pada kategori Sistem Pendukung Program P3D.

Sementara Iis Suwartini, S.Pd., M.Pd. yang merupakan dosen pendamping dari tim P3D HMPS PBSI juga berhasil meraih juara I kategori dosen pendamping. Pada kategori lembaga mitra desa PHP2D, pemerintah Desa Selopamioro yang bekerja sama dengan UAD memperoleh juara II.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi PTS peringkat I pada Penghargaan Abdidaya 2021 Kemendikbudristek RI (Foto: Humas UAD)

Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) menjelaskan, prestasi yang diraih UAD pada penghargaan Abdidaya 2021 tidak terlepas dari kerja keras mahasiswa, dosen, dan tim pendukung lainnya. ā€œPada ajang ini UAD masuk enam nominasi, empat di antaranya berhasil memperoleh penghargaan.ā€

Ia menjelaskan sejak awal adanya program pengabdian dari Kemendikbudristek RI tersebut, Bimawa UAD telah melakukan sosialisasi kepada mahasiswa. Dari sosialisasi tersebut terjaring berbagai ide pengabdian kepada masyarakat.

ā€œKami dampingi mahasiswa dari menyusun proposal, submit, pelaksanaan kegiatan, dan seterusnya. Pada prinsipnya Bimawa memberikan pendampingan, dukungan, serta memfasilitasi program-program tersebut dari hulu sampai hilir,ā€ ungkapnya.

Ke depan, Fajri berharap semakin banyak mahasiswa UAD yang terlibat pada program pengabdian dari Kemendikbudristek RI ini. Mulai dari PHP2D, P3D, dan Wira Desa. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prestasi-Abdidaya-2021-Kemendikbudristek-RI.jpg 1080 1080 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-12-09 10:18:032021-12-09 10:18:03UAD PTS Terbaik Nasional pada Ajang Abdidaya 2021 Kemendikbudristek

BSDM UAD Adakan Journal Camp untuk Dosen Baru

30/11/2021/in Terkini /by Ard

Journal Camp bagi Dosen Baru yang diselenggarakan BSDM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan Journal Camp. Kegiatan yang berlangsung Senin (29-11-2021) di Plaza Hotel ini diikuti 23 dosen baru berjabatan akademik tenaga pengajar di lingkungan UAD.

Seperti kegiatan Journal Camp sebelumnya, tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan motivasi kepada dosen baru dalam hal peningkatan jabatan fungsional akademik. Selain itu, tujuan lainnya memberikan pengarahan dan pengetahuan terkait sistematika dalam mengurus kenaikan jabatan fungsional.

Tiga pemateri hadir dengan tema yang berbeda-beda. Dr. Hendro Widodo, M.Pd. Kepala BSDM UAD memaparkan tentang manajemen percepatan karier. Menurutnya dosen baru harus mampu merencanakan jenjang karier sebagai dosen dari tenaga pengajar menuju asisten ahli hingga ke guru besar. ā€œYang harus dimaksimalkan dan utama adalah publikasi.ā€

Journal Camp bagi Dosen Baru yang diselenggarakan BSDM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Pemateri kedua Andri Pranolo, S.Kom., M.Cs. menjelaskan cara mencari dan mengidentifikasi jurnal yang baik. Dalam materi ini dijelaskan bagaimana mencari jurnal-jurnal yang berkualitas dan dengan penggunaan tools tepat dan mendukung.

Sedangkan Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd., sebagai pemateri ketiga menyampaikan materi bertema Transformasi Laporan Penelitian ke Artikel Journal.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) UAD Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. berharap dengan adanya kegiatan Journal Camp ini dosen baru UAD yang masih menjabat sebagai tenaga pengajar dapat secepatnya naik ke jabatan asisten ahli. (doc/ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Journal-Camp-bagi-Dosen-Baru-yang-diselenggarakan-BSDM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-2-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-11-30 10:00:252021-11-30 08:59:32BSDM UAD Adakan Journal Camp untuk Dosen Baru

Dosen UAD Masuk 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

04/11/2021/in Prestasi /by Ard

Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D. dosen UAD yang masuk 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia (Foto: Humas UAD)

Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D. dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) masuk sebagai 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV.

Pemeringkatan secara tahunan diperbarui oleh Elsevier BV dan Stanford University. Data terbaru 20 Oktober 2021 terdapat 58 ilmuwan asal Indonesia yang masuk daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia.

Predikat ilmuwan paling berpengaruh dirujuk dari nama yang paling banyak dikutip dalam jurnal-jurnal ilmiah di dunia. Pemeringkatan ini secara rinci menampilkan 159.648 ilmuwan yang karyanya paling sering dikutip oleh para peneliti lain di seluruh dunia. Atas dasar itu, menjadikan mereka sebagai ilmuwan paling berpengaruh di dunia.

Tole menyelesaikan Studi S1 Teknik Elektro di Undip pada tahun 1999, sementara S2 Teknik Elektro diselesaikan tahun 2004 di UGM. Gelar doktornya didapat di Universitas Teknologi Malaysia tahun 2016.

Dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD ini telah memiliki ratusan publikasi. Pada tahun 2017 Tole memperoleh penghargaan sebagai pengelola jurnal terbaik Indonesia. Di tahun 2020 ia juga masuk jajaran 50 peneliti terbaik Sinta. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tole-Sutikno-S.T.-M.T.-Ph.D.-dosen-UAD-yang-masuk-2-persen-ilmuwan-paling-berpengaruh-di-dunia.jpg 1553 2483 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-11-04 12:55:582021-11-04 12:56:50Dosen UAD Masuk 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Kemajemukan Adalah Tantangan, Bukan Ancaman

29/10/2021/in Terkini /by Ard

Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes saat menyampaikan materi dengan topik topik Budaya Digital Menghidupkan Kemajemukan Menguatkan Kebanggaan Indonesia Maju di Dunia Digital (Foto: Ghufron)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Lembaga Penelitian dan Pengembangan ā€˜Aisyiyah (LPPA-PPA), serta Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan kolaborasi berupa diskusi Literasi Digital bertajuk ā€œMahasiswa Cerdas untuk Indonesia Berkemajuanā€ pada Sabtu, (23-10-2021) secara daring.

Diskusi tersebut menghadirkan beberapa narasumber salah satunya Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes. Ia menjadi pemateri pertama yang membahas topik ā€œBudaya Digital: Menghidupkan Kemajemukan Menguatkan Kebanggaan Indonesia Maju di Dunia Digitalā€. Menurutnya, kemajemukan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara, ditambah perkembangan dunia digital yang terus meningkat. Tentunya dengan adanya kemajemukan tersebut akan muncul sebuah ancaman berupa intoleransi, lunturnya gotong royong, dan mulai hilangnya rasa saling menghargai termasuk budaya orang lain.

Surahma menegaskan, itu semua disebabkan oleh kurangnya literasi digital. Bentuk kemajemukan khususnya yang ada di Indonesia sendiri meliputi agama, budaya, kelas sosial, bahasa, jenis kelamin, dan usia. Dari bentuk kemajemukan tersebut diperlukannya kompetensi pengelolaan di dalam virtual secara baik agar terjaganya kebangsaan dan keindonesiaan.

Sedangkan untuk era digital sekarang ini, ia mencontohkan beberapa kasus yang telah terjadi. Di antaranya polarisasi, keraguan, dan pengabaian, dampak dari politik di dunia digital sehingga menimbulkan berkurangnya nalar kritis, percaya terhadap hoaks, dan adanya ujaran kebencian yang dianggap biasa. ā€œSebagai generasi muda kita perlu berpikir kritis juga menyaring berbagai informasi, sehingga apa yang kita lakukan agar menjadi hal-hal positif bukan sebaliknya,ā€ tuturnya.

Selain isu politik dan isu pemerintahan, isu keberagamaan dirasa penting karena bisa menjadi ancaman kebhinekaan Indonesia. Hal ini merupakan isu sensitif dan semua orang bisa melakukan banyak hal dari ideologi yang mereka peroleh dan meyakini.

ā€œKita sebagai mahasiswa yang nantinya membawa perubahan harapannya adalah menyadari bahwa agama itu memiliki keyakinan masing-masing, sehingga kita harus saling bertoleransi keberagaman beragama,ā€ tambahnya.

Selanjutnya dalam upaya penguatan kemajemukan yang telah ada, perlu adanya sumber daya manusia (SDM) yang menerima kemajemukan di dunia digital, sebab manusia adalah individu yang memiliki kemampuan untuk belajar menyesuaikan diri dan beradaptasi. Karakter penerima kemajemukan tersebut, masih menurutnya, terdiri atas empat poin. Pertama mempunyai kesadaran mengenai perbedaan watak, sikap, dan sifat, kedua menghargai berbagai karakteristik manusia, ketiga bersikap ramah dan berpikir positif, dan keempat tidak mudah left group serta mengeluarkan teman yang berbeda pendapat dari WhatsApp Group (delete, block, atau unfriend).

ā€œSebagai manusia yang diberi akal untuk berpikir, kita bisa menyempurnakan, memperbaiki perilaku kita, pengetahuan, sikap, karakter, serta nilai dengan banyak belajar, banyak melihat dari pengalaman orang lain, literasi, atau dari mengamati sekitar,ā€ tandasnya. (hmd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Surahma-Asti-Mulasari-S.Si_.-M.Kes-saat-menyampaikan-materi-dengan-topik-topik-Budaya-Digital-Menghidupkan-Kemajemukan-Menguatkan-Kebanggaan-Indonesia-Maju-di-Dunia-Digital..jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-10-29 07:52:082021-10-29 07:52:08Kemajemukan Adalah Tantangan, Bukan Ancaman

Lima Tim UAD Dapat Hibah Riset Keilmuan Kemendikbudristek 2021

28/10/2021/in Terkini /by Ard

Lima Tim UAD yang mendapat hibah Program Riset Keilmuan Kemendikbudristek dan LPDP tahun 2021 (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi perguruan tinggi dengan penerima hibah Program Riset Keilmuan Tahun 2021 terbanyak. Hibah ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

UAD mengungguli perguruan tinggi negeri seperti UGM dan UNY dan perguruan tinggi swasta lainnya. Total ada lima proposal dari UAD yang mendapat pendanaan. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D. menjelaskan, UAD mendukung secara penuh terkait riset yang dilakukan dosen.

ā€œKami memberikan dukungan kepada para dosen dengan memberikan sosialisasi dan informasi terkait program dari Kemendikbudristek-LPDP. Dalam waktu yang singkat kami melakukan klinik proposal, pendampingan secara intens. Kemudian juga mengawal secara daring maupun luring. Ada cukup banyak dari UAD yang kami daftarkan, alhamdulillah ada lima yang masuk,ā€ jelasnya.

Dari keterangannya, strategi yang dilakukan UAD untuk mendukung peningkatan riset adalah dengan melakukan efisiensi dan efektivitas sistem informasi penelitian. Kemudian menyediakan sistem informasi penelitian yang simpel, efisien, dan akuntabel.

ā€œSistem informasi yang baik akan memudahkan dan mendukung riset. Selain itu, secara terjadwal kami melakukan workshop series dengan berbagai latar bidang keilmuan. Kemudian ada juga workshop inovasi. Strategi lain dengan melakukan prosedur penelitian yang memudahkan. Artinya tidak terjebak pada sisi administrasi saja, tetapi lebih kepada luaran ataupun kualitas riset itu sendiri,ā€ ungkapnya ketika diwawancarai melalui WhatsApp, Rabu (27-10-2021).

Hal lain yang dilakukan untuk meningkatkan riset adalah dengan menyiapkan proposal-proposal yang berkualitas. Kemudian meningkatkan kerja sama atau kolaborasi riset dengan pihak-pihak eksternal.

Lima tim UAD yang menerima hibah Program Riset Keilmuan Tahun 2021 Kemdnikbudristek-LPDP masing-masing diketuai Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. skema riset desa, Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. skema riset kemanusiaan, Dr. Wantini, S.Pd.I., M.Pd.I. skema riset kemanusiaan, Ika Dyah Kumalasari, S.Si., M.Sc., Ph.D. skema riset mandiri, dan Laila Fatmawati, S.Pd., M.Pd. skema riset mandiri. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lima-Tim-UAD-yang-mendapat-hibah-program-riset-keilmuan-Kemendikbudristek-dan-LPDP-tahun-2021.jpeg 1080 1080 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-10-28 08:39:422021-10-28 08:41:01Lima Tim UAD Dapat Hibah Riset Keilmuan Kemendikbudristek 2021

Pengembangan Rumah Produksi TV Digital dan Radio Komunitas

04/02/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Era digital saat ini telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri pertelevisian. Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga Komisi Penyiaran Indonesia. Pada 2018 mendatang, Indonesia akan berada dalam era televisi (TV) digital. Era ini merupakan hasil konsensus bersama negara-negara dunia yang tergabung dalam International Telecommunication Union (ITU). Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa dunia harus melaksanakan digitalisasi di bidang TV pada tahun 2015.

Berbeda dengan TV analog‒satu kanal hanya digunakan untuk satu stasiun, dan ā€œpemilikā€ kanal adalah stasiun yang bersangkutan‒maka pada TV digital, satu kanal bisa digunakan hingga 12 stasiun‒dengan mempertimbangkan kualitas (pada umumnya satu kanal hanya digunakan untuk 6-8 stasiun). Pemilik kanal bukanlah stasiun TV, tetapi sebuah perusahaan network provider. Sementara itu, stasiun TV hanya sebagai content provider.

Seiring dengan kemajuan teknologi pemampatan (kompresi) data, terbuka kemungkinan mengembangkan format konten siaran. Misalnya, pola teletext (pada era analog) bisa dikembangkan lebih luas dengan halaman-halaman baru dan tayangan bergerak tanpa menambah bandwidth. Artinya, terbuka kemungkinan ā€œlahan mediaā€ baru yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komersial.

Dengan demikian, saat era digital nanti berlangsung maka dimungkinkan akan ada 72 TV siaran secara bersamaan di setiap daerah atau setidaknya separuhnya (36 TV). Dengan demikian, peluang Production House (PH) atau rumah produksi untuk membuat dan memproduksi sebuah program acara, sangat terbuka lebar.

Sebagai gambaran, bila terdapat 36 stasiun maka secara hitungan kasar, ada 36 Ɨ 24 jam per hari dari TV content provider yang butuh acara untuk ditayangkan. Bisa ambil satu jam saja tiap hari sudah sangat baik. Inilah peluang besar bagi seluruh elemen anak bangsa untuk berpartisipasi dalam industri kreatif dengan karya-karya yang dapat dibanggakan.

Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan tentunya terpanggil untuk ikut berperan aktif dalam era digitalisasi penyiaran tersebut. Karena era inilah yang nantinya akan mendesentralisasikan kepemilikan media TV dan desentralisasi konten. Dengan desentralisasi konten, akan semakin banyak bermunculan stasiun TV daerah, dan peluang bagi rumah produksi semakin besar. Kenyataan ini tentu akan mengakibatkan kebutuhan materi siaran yang meningkat sangat tajam, yang berarti juga meningkatkan produksi tayangan.

Selain untuk kebutuhan konten selama siaran, juga untuk persaingan menarik perhatian pemirsa. Stasiun TV dengan sumber daya manusia yang terbatas, boleh jadi akan melempar pekerjaan keluar atau menerima tayangan dari rumah produksi. Dengan kondisi seperti ini, banyak peluang untuk rumah produksi, asal dapat memenuhi target jam tayang.

Oleh karena itu, Persyarikatan Muhammadiyah memandang perlu untuk menyiapkan konten TV digital yang lebih menjawab kebutuhan informasi warga Muhammadiyah pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Muhammadiyah dalam mengantisipasi banyaknya kebutuhan pemenuhan konten berkualitas pada era TV digital akan mendorong tumbuhnya rumah produksi konten TV dengan melibatkan Amal Usaha Muhammadiyah, juga Majelis dan Lembaga dari berbagai tingkatan Persyarikatan. Era ini akan menjadi tantangan dan kesempatan Muhammadiyah untuk ikut menjaga kualitas jurnalisme dan desentralisasi konten.

Di sisi lain, lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang di masyarakat, memiliki kebebasan, dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, serta perekat sosial. Radio komunitas sebagai salah satu bagian dari sistem penyiaran Indonesia, secara praktik ikut berpartisipasi dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga masyarakat maupun program-program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama menggali masalah dan mengembangkan potensi di lingkungan.

Dengan demikian, keberadaan radio komunitas memiliki nilai strategis bagi pengembangan Persyarikatan Muhamadiyah. Selain sebagai media perekat sosial, dapat pula difungsikan sebagai sosialisasi program dan berbagi pengalaman serta fungsi lain yang tidak dapat dipenuhi oleh media TV maupun radio komersial. Adanya diskusi terarah yang fokus pada pengembangan rumah produksi dan radio komunitas ini, tentu dapat menciptakan manual/panduan praktis dan mudah yang diterapkan oleh warga khususnya bagi pegiat di bidang radio komunitas maupun industri TV digital.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-02-04 02:46:072024-07-04 08:36:17Pengembangan Rumah Produksi TV Digital dan Radio Komunitas
Page 369 of 369«‹367368369

TERKINI

  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025
  • Mahasiswa Harus Bijak Kelola Finansial dan Waspada Pinjol08/05/2025
  • Kader IMM FAI UAD Ikuti Sekolah Adil Gender08/05/2025
  • UKM Sepak Bola UAD Gelar Seminar Keolahragaan08/05/2025
  • UAD Gelar Job Fair #11, Hadirkan 37 Perusahaan untuk Dukung Karier Mahasiswa dan Alumni08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025
  • Pendidikan dan Mitigasi Kebencanaan untuk Masyarakat07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top