Mahasiswa UAD Raih Juara III Lomba Esai Ilmiah Nasional di Makassar
Tim mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang beranggotakan Bayu Aji dan Diva Tia Ataya berhasil meraih juara ketiga dalam lomba esai ilmiah tingkat nasional yang diadakan pada Pekan Ilmiah dan Kreativitas Remaja (PIKIR) oleh Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, dari 24 hingga 28 Mei 2024. Kegiatan ini mengusung tema “Aksi Pemuda dalam Mengoptimalkan Bonus Demografi Menuju Era Transformasi dan Inovasi”.
Lomba PIKIR adalah ajang bergengsi yang mempertemukan para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk berkompetisi dalam berbagai kategori, salah satunya esai ilmiah. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 60 tim dari 22 universitas ternama di Indonesia, termasuk Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Sriwijaya. UAD menjadi satu-satunya universitas swasta yang berhasil masuk babak final presentasi 10 besar secara luring di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tim UAD mengusung ide esai yang berjudul “I-LeaFi: Teknologi Filtrasi Limbah Air Lindi dengan Metode Research and Development (RnD) Berbasis Internet of Things Menuju Era Transformasi dan Inovasi”.
Saat diwawancarai, Bayu menjelaskan bahwa esai ini membahas tentang perancangan alat untuk mengelola limbah sampah makanan atau organik yang menghasilkan limbah air lindi berbahaya. “Dengan teknologi filtrasi yang diusung, limbah ini diolah menjadi pupuk cair organik bernutrisi yang dapat bermanfaat bagi sektor pertanian dan pangan, mendukung pilar SDGs 11, 12, dan 13 di Indonesia,” paparnya.
Ia mengatakan bahwa latar belakang mengusung ide ini adalah masalah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang menghasilkan air lindi berbau tidak sedap. Air lindi ini tercipta dari perpaduan sampah organik dan air hujan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
Selama kompetisi, Bayu mengaku tidak menyangka bisa masuk ke babak final. “Persiapan intensif dilakukan termasuk pembuatan poster dan presentasi PPT yang terus disempurnakan hingga hari H. Alhamdulillah, kami bisa tampil maksimal di urutan kedelapan dengan semangat dan keyakinan di hadapan dewan juri.”
Di balik kesuksesan tim dalam meraih juara pada kompetisi tersebut, Bayu membagikan beberapa tips. Antara lain dengan membaca buku panduan lomba berulang kali untuk memahami kriteria penilaian, mengatur jadwal penulisan esai dengan baik agar tidak terburu-buru menjelang tenggat waktu, serta mempersiapkan materi esai secara matang dan menguasai ide yang diusung untuk presentasi final.
“Harapannya saya dan tim, bisa membuat banyak karya lagi yang lebih berinovasi untuk pengembangan sesuai SDGs Indonesia. Semoga bukan hanya dilombakan, tetapi karya-karya tersebut nantinya bakal ditindaklanjuti oleh peneliti dan direalisasikan, kemudian karya tulis itu bisa publish di jurnal minimal Sinta 3,” imbuhnya. (eka)