• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Menguak Katalis Jiwa: Tafsir Interdisipliner Surah Asy-Syams

19/04/2025/in Feature /by Ard

Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Mawar)

Pada pagi yang teduh, lantunan salawat mengawali majelis ilmu, “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.” Dalam suasana penuh harap dan cinta Rasul itu, Ahad, 13 April 2025, Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menjadi titik temu pencari ilmu dan ketenangan jiwa. Kajian rutin kali ini menghadirkan Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., pakar tafsir dan Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD, untuk menyampaikan refleksi mendalam melalui tafsir Surah Asy-Syams ayat 7–10.

Ia mengajak para jamaah untuk memulai kajian dengan menilik kembali akhlak dan perilaku diri, sebagaimana perintah Allah dalam Surah Asy-Syams. Dalam kajian ini, ia mengurai bahwa seluruh ajaran agama Islam pada dasarnya bermuara pada perbaikan akhlak. Hal ini ditegaskan pula dalam hadis Rasulullah, “Sempurnanya iman seseorang tergantung pada baiknya akhlak.”

Manusia, jelasnya, diciptakan dengan struktur yang sempurna: terdiri atas jasad (fisik), akal, dan ruh. Ketika ruh menyatu dengan jasad, maka terbentuklah entitas yang disebut nafs atau jiwa yang menggerakkan manusia. Fisik hanyalah pelaksana, ia bergerak atas instruksi dari nafs. Instruksi itu lalu disaring dan dipertimbangkan oleh akal, sebelum dijalankan oleh tubuh.

Lebih lanjut, Dr. Nur Kholis menyoroti ayat “wa nafsiw wa maa sawwaha fa alhamaha fujuraha wa taqwaha” sebagai dasar penting dalam memahami dinamika jiwa. Di dalam nafs, ada dua “katalis” utama: takwa dan fujur. Takwa adalah kumpulan segala kebaikan, seperti kejujuran, kedisiplinan, ketepatan waktu, dan sikap-sikap mulia lainnya. Sebaliknya, fujur merupakan akumulasi segala bentuk keburukan, seperti dusta, ingkar, dan kemalasan.

Manakah yang dominan di dalam jiwa kita? Bila takwa yang mendominasi, maka jiwa akan mendorong kita kepada kebaikan. Namun bila fujur yang berkuasa, maka perintah-perintah jiwa akan mengarah kepada keburukan.

Oleh karena itu, Allah menegaskan dalam ayat berikutnya: “Qod aflaha man zakkaha”, artinya “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya.” Kata “falah” di sini, terangnya, mencakup dua hal: kesuksesan dan kebahagiaan. Maka orang yang mencuci jiwanya, yakni yang berupaya menghilangkan noda fujur dan menampakkan cahaya takwa, dialah yang akan meraih falah, keberuntungan dunia dan akhirat. Seperti pakaian yang dicuci agar bersih dari kotoran, jiwa juga harus dicuci agar bersinar dengan amal baik. “Ayat-ayat Al-Qur’an itu seperti cahaya. Namun cahaya itu baru terasa ketika kita buka jendela hati kita,” ujarnya dalam satu bagian kajian yang menggetarkan.

Kajian ini tak hanya memperkaya sisi spiritual, tetapi juga menyalakan semangat untuk menjadi manusia Qur’ani, yakni pribadi yang reflektif, adil, dan penuh kasih. Jamaah yang hadir, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum, tampak larut dalam renungan yang dibingkai keilmuan dan kebijaksanaan. (Mawar Ledya Serli)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-H.-Nur-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-19 12:54:002025-04-19 12:54:00Menguak Katalis Jiwa: Tafsir Interdisipliner Surah Asy-Syams

HMPS Ilmu Hadis UAD Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani

01/04/2025/in Terkini /by Ard

HMPS Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani (Foto. HMPS Ilmu Hadis)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar kegiatan sosial di Panti Asuhan Bina Insani, Moyudan, Sleman, dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama dua periode terakhir, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosial sekitar.

Pada Ramadan tahun ini, pengurus HMPS Ilmu Hadis UAD terlibat aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan di panti asuhan tersebut. Mereka dijadwalkan untuk menjadi imam salat Tarawih dan mengisi kuliah tujuh menit (kultum) seusai salat, dengan materi yang menitikberatkan pada pembinaan akhlak dan pemahaman agama yang dipelajari di bangku kuliah. Kegiatan ini diawali dengan buka puasa bersama oleh santri, pengurus panti, serta mahasiswa yang tergabung dalam program pengabdian ini.

Ketua HMPS Ilmu Hadis UAD menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari kepedulian sosial mahasiswa serta komitmen untuk berkontribusi dalam masyarakat. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang turut andil dalam menebarkan nilai-nilai kebaikan. Ramadan adalah momen yang tepat untuk berbagi dan memperkuat ikatan sosial, terutama dengan adik-adik santri di panti asuhan ini,” ujar Khairul.

Acara itu disambut dengan antusias oleh para santri yang dengan penuh semangat mengikuti setiap rangkaian acara. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga dalam aspek keagamaan, tetapi juga merasakan kehangatan kebersamaan dengan mahasiswa yang hadir. Pengurus panti asuhan pun menyambut baik kehadiran mahasiswa HMPS Ilmu Hadis dan mengapresiasi konsistensi mereka dalam berbagi ilmu serta membimbing para santri.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa dari UAD yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan kebersamaan dengan anak-anak kami. Ini adalah bentuk kepedulian yang luar biasa dan semoga dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar salah satu pengurus Panti Asuhan Bina Insani.

Dengan kegiatan ini, HMPS Ilmu Hadis UAD berharap dapat terus menebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Ke depan, HMPS Ilmu Hadis UAD berkomitmen untuk terus mengembangkan program pengabdian yang lebih bermanfaat, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai Islam yang inklusif, diharapkan kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk turut serta dalam aksi sosial yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar. (Daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/HMPS-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Berbagi-Ilmu-di-Panti-Asuhan-Bina-Insani-Foto.-HMPS-Ilmu-Hadis.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 07:03:152025-04-01 07:03:15HMPS Ilmu Hadis UAD Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani

S-3 Studi Islam Gelar Kuliah Umum dan Orientasi Perkuliahan

18/03/2025/in Terkini /by Ard

Kuliah Umum dan Orientasi Perkuliahan S-3 Studi Islam (Dok. Lusi)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah umum dan orientasi perkuliahan S-3 Studi Islam dengan tema “Studi Islam di Indonesia, Timur Tengah, dan Barat” yang dilaksanakan pada Sabtu, 15 Maret 2025. Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Prof. Dr. H.M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A. selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005‒2015, Prof. Dr. Siswanto Masruri, M.A. selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) S-3 Studi Islam, dan Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. selaku Dekan FAI UAD.

Dr. Arif Rahman dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi momentum penting dalam mengawali perjalanan akademik program doktor Studi Islam. Ia menekankan relevansi kajian Studi Islam, terutama dengan perspektif interdisipliner, dalam menjawab tantangan zaman. “Pengalaman kajian Islamic Studies di berbagai belahan dunia, seperti Indonesia, Timur Tengah, dan Barat, memiliki kekhasan masing-masing. Hal ini menjadi kekayaan yang perlu kita telusuri,” ujarnya.

Kuliah umum juga menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Sirajuddin Syamsuddin, yang menyoroti kompleksitas Studi Islam. Ia menegaskan bahwa Studi Islam memiliki dimensi dan pemahaman yang beragam, mencakup Islam sebagai suatu kajian, berbagai kajian tentang Islam, hingga berbagai pendekatan kajian dalam Islam. Prof. Dien memberikan wawasan mendalam tentang perspektif Studi Islam di berbagai wilayah, menekankan pentingnya mengakomodasi akar kuat dari sumber dan literatur akademik Islam dari berbagai sarjana muslim, baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer.

“Mahasiswa harus memiliki kemampuan telaah, pembacaan, dan penguasaan bahasa yang kuat untuk memahami sumber-sumber literatur penting,” tegasnya. Ia juga mendorong program doktor Studi Islam FAI UAD untuk memiliki distingsi dan kelebihan yang mampu menawarkan pemahaman baru tentang Islam dari berbagai bidang.

Sesi orientasi perkuliahan dipandu oleh Kaprodi S-3 Studi Islam, Prof. Siswanto Masruri. Ia memberikan gambaran komprehensif tentang pelaksanaan akademik perkuliahan dan tahapan penyelesaian disertasi. Prof. Siswanto menyampaikan bahwa program akademik berbasis riset dan pendalaman materi akan diimplementasikan melalui perkuliahan, short course, dan seminar. Dalam upaya memastikan kelulusan tepat waktu, program doktor S-3 Studi Islam menerapkan mekanisme pemantauan ketat setiap semester. “Kami menargetkan 100% mahasiswa lulus tepat waktu, tidak melebihi tiga tahun,” ungkapnya.

Acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa program doktor Studi Islam FAI UAD, serta para dosen dan akademisi. Semangat dan antusiasme terlihat jelas dari para peserta, menandakan awal yang menjanjikan bagi program doktor Studi Islam FAI UAD dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan berkontribusi bagi pengembangan ilmu keislaman. (Fia/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Umum-dan-Orientasi-Perkuliahan-S-3-Studi-Islam-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-18 10:59:532025-03-18 11:17:59S-3 Studi Islam Gelar Kuliah Umum dan Orientasi Perkuliahan

Iman yang Kokoh, Hidup yang Tenang

16/03/2025/in Feature /by Ard

Kajian Menjelang Berbuka Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.Hum. (Dok. IC UAD)

Kajian Rutin Menjelang Berbuka di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dilaksanakan pada 1 Maret 2025 lalu. H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.Hum. selaku pembicara menyampaikan tentang “Iman yang Kokoh, Hidup yang Tenang”. Menurutnya, iman merupakan fondasi utama dalam ajaran Islam yang menjadi cahaya bagi kehidupan seorang muslim, iman bukan sekadar keyakinan dalam hati, tetapi juga harus diwujudkan dalam ucapan dan perbuatan nyata.

Dalam Islam, iman memiliki makna yang luas dan mencakup beberapa aspek utama, sebagaimana dijelaskan dalam kajian itu. Pengakuan dengan lisan, keyakinan dalam hati, dan amal perbuatan dengan anggota badan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 25. Iman juga sebagai Tauhid sebagai dasar utama iman, berdasarkan QS. Al-Ma’idah: 5. Pembenaran terhadap ajaran Allah sebagai lawan dari pendustaan, yang dijelaskan dalam QS. Yusuf: 17. Pengakuan dengan lisan tanpa pembenaran dalam hati menjadi salah satu ciri orang munafik, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Munafiqun: 3. Kemudian, salat sebagai bentuk nyata dari keimanan, seperti termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 143.

Ustaz Rahmadi menegaskan bahwa iman bukan hanya keyakinan, tetapi juga menjadi cahaya yang menuntun kehidupan seorang muslim. Iman yang kuat akan memberikan ketenangan jiwa dan menjauhkan seseorang dari rasa takut yang tidak beralasan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa gelisah dan takut terhadap hal-hal yang tidak memiliki kekuatan sejati. Ketakutan terhadap makhluk halus atau ramalan masa depan dapat menjadi indikasi lemahnya iman seseorang.

Dengan iman, seharusnya hal-hal itu tidak perlu kita khawatirkan. Ia pun mengatakan, seseorang yang benar-benar beriman maka akan merasa aman dan tenteram karena yakin bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak. Barang siapa yang tidak beriman, maka ia akan tersesat sejauh-jauhnya. Oleh karena itu, iman harus dijaga agar tetap menjadi penerang dalam kehidupan.

“Iman yang kuat tidak hanya memberikan ketenangan jiwa, tetapi juga membentuk karakter dan moral seseorang. Orang yang benar-benar beriman akan selalu berusaha melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Sebaliknya, lemahnya iman dapat membuat seseorang mudah terjerumus dalam perbuatan maksiat, seperti korupsi dan berbagai bentuk kejahatan lainnya.” tambahnya.

Dalam kajian ini, Ustaz Rahmadi mengingatkan bahwa iman yang benar harus terus dipupuk dan dijaga agar selalu membawa kebaikan dalam kehidupan. Tanpa iman yang kuat, seseorang akan kehilangan arah dan mudah tersesat dalam kesenangan dunia yang menyesatkan. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Menjelang-Berbuka-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-H.-Rahmadi-Wibowo-Suwarno-Lc.-M.Hum_.-Dok.-IC-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-16 10:37:212025-03-16 10:37:21Iman yang Kokoh, Hidup yang Tenang

Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

14/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Nur. Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ceramah Tarawih 1 Maret 2025 di Masjid Islamic Center UAD. (Dok. Tsulusiyah)

Rukun Islam yang lima oleh para ulama dibagi menjadi tiga kelompok besar. Pembagian ini terdiri atas ibadah syakhsiyah seperti syahadat dan salat, ibadah ijtimaiyah yang mencakup puasa dan zakat, serta ibadah siyasah yang merujuk pada haji. Hal ini disampaikan oleh Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam ceramah tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Islamic Center UAD pada 1 Maret 2025.

Dalam ceramahnya, Dr. Nur Kholis menyoroti makna ibadah puasa yang termasuk dalam ibadah ijtimaiyah. Meskipun puasa dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tujuan utamanya juga berkaitan erat dengan aspek sosial kemasyarakatan. Puasa di bulan Ramadan bukan hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial antarsesama manusia.

Dr. Nur Kholis menekankan bahwa tantangan zaman saat ini semakin kompleks, terutama dalam tiga aspek utama: kesepian dan keterasingan sosial, stres akibat beban hidup yang berat, serta hilangnya nilai-nilai spiritualitas.

  1. Kesepian dan Keterasingan Sosial

Salah satu penyebab utama keterasingan sosial adalah kemajuan teknologi yang mengurangi interaksi tatap muka. Contohnya, dalam satu keluarga, masing-masing anggota sibuk dengan gawai sehingga komunikasi menjadi dangkal. Hal ini mengakibatkan kurangnya kedalaman hubungan meskipun berada dalam satu lingkungan sosial.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap keterasingan sosial adalah pergeseran nilai dalam keluarga yang lebih menekankan materialisme dan individualisme. Banyak orang menilai kesuksesan dari harta dan status sosial, yang akhirnya menyebabkan mereka merasa terasing jika belum mencapai standar tersebut. Kurangnya dukungan emosional dalam keluarga juga memperparah keadaan, menyebabkan individu sulit mengatasi berbagai permasalahan hidup.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, mengingat kebersamaan dengan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 186. Kedua, meningkatkan interaksi dengan keluarga dan teman-teman dekat melalui komunikasi langsung. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Keempat, berbagi kebaikan dengan orang lain, baik dalam bentuk perhatian, bantuan, maupun menjadi pendengar yang baik.

  1. Stres Akibat Beban Hidup yang Berat

Beban hidup yang semakin berat, baik dari segi pekerjaan maupun masalah keluarga, menjadi salah satu pemicu utama stres. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, menjaga keseimbangan hidup agar tidak terfokus hanya pada urusan duniawi. Kedua, memprioritaskan ibadah seperti salat tepat waktu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam HR. Ahmad. Ketiga, melatih kekhusyukan dalam ibadah melalui salat, zikir, dan doa sebagai sarana menenangkan jiwa. Keempat, memastikan istirahat yang cukup agar tubuh tetap prima. Kelima, menjaga kesehatan mental dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.

  1. Hilangnya Nilai-Nilai Spiritualitas

Fokus yang berlebihan pada urusan duniawi dapat mengakibatkan spiritualitas seseorang semakin dangkal. Hal ini berakibat pada menurunnya kedekatan seseorang dengan Allah dan sesama manusia.

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjadikan puasa Ramadan sebagai sarana membangun kedekatan dengan Allah dan sesama manusia serta memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan tetangga.

Sebagai penutup, Dr. Nur Kholis mengajak seluruh umat Islam untuk benar-benar memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperkuat hubungan dengan Allah dan mempererat persaudaraan antarsesama. Dengan menjalankan ibadah dengan baik, diharapkan umat Islam mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks ini dengan lebih baik. (Lusi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Nur.-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-Ceramah-Tarawih-1-Maret-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD.-Dok.-Tsulusiyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:18:572025-03-14 10:18:57Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

10/03/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Dr. Miftah Khilmi H., Lc., M.Hum. selaku Pemateri Kajian Buka Puasa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Faiq)

Pengajian buka puasa di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 4 Maret 2025, berlangsung dengan khidmat dengan pemateri Ustaz Dr. Miftah Khilmi H., Lc., M.Hum. yang merupakan Ketua Pengurus Pusat Tarjih Muhammadiyah. Pengajian kali ini membahas mengenai “Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an”.

Ustaz Miftah menjelaskan bahwa manusia memiliki potensi yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lainnya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 30‒34 yang dalam ayat tersebut membahas mengenai pernyataan Allah kepada malaikat bahwa ingin menciptakan khalifah di muka bumi yaitu manusia. Keistimewaan yang diberikan Allah kepada manusia dibandingkan dengan makhluk lain yakni manusia memiliki akal, dengan akal inilah manusia dapat menyerap berbagai ilmu.

Lebih lanjut, Ustaz Miftah mengutip dari pernyataan Al-Asfahani bahwa akal disebut sebagai potensi yang tersedia untuk menerima ilmu, dan ilmu yang diperoleh manusia dengan potensi tersebut juga disebut akal. Selain itu, akal merupakan potensi objektif yang dimiliki setiap manusia untuk menerima pengetahuan. Juga pemahaman yang mengantarkan manusia kepada kebenaran.

Ustaz Miftah membahas pula mengenai dua jenis logika. Pertama, logika apriori yaitu logika yang membahas mengenai pengetahuan yang tidak memerlukan bukti empiris atau juga aksioma sebagai kebenaran tanpa perlu pembuktian. Kedua, logika aposteriori yaitu pengetahuan yang perlu dibuktikan secara empiris.

Di akhir ceramah, ia mengatakan tentang permasalahan umat Islam saat ini. Ia pun mengutip dari pernyataan Muhammad Abduh yaitu, “Aku pergi ke negeri-negeri Barat aku melihat Islam tetapi tidak melihat orang muslim. Aku pergi ke negara-negara Arab aku melihat muslim tetapi tidak melihat Islam.” Maka dari itu, Ustaz Miftah mengajak umat Islam agar bisa lebih menggunakan akalnya dalam menyerap ilmu karena dengan ilmu derajat manusia dapat terangkat. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-Miftah-Khilmi-H.-Lc.-M.Hum_.-selaku-Pemateri-Kajian-Buka-Puasa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:14:462025-03-10 10:17:49Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

24/02/2025/in Terkini /by Ard

FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama MGMP PAI DIY menyelenggarakan lokakarya guru PAI (Foto Faiq)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan lokakarya guru PAI dengan tema “Strategi Implementasi dalam Mewujudkan Anak Hebat”. Kegiatan yang dilaksanakan di Amphitarium Kampus IV UAD pada Senin, 17 Februari 2025 ini bertujuan guna mengenalkan dan mengoptimalisasi strategi pembelajaran deep learning kepada guru PAI.

Lokakarya dihadiri oleh Dr. Arif Jamali Muis, M.Pd. selaku Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (RI) Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, yang sekaligus menjadi pemateri dalam kegiatan kali ini. Turut hadir pula Dr. Ahmad Baheij, S.H., M.Hum. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ada juga Dr. Arief Rahman, M.Pd. selaku Dekan FAI. Selain itu, hadir pula Budiyono, M.Pd. selaku ketua panitia yang juga merupakan ketua MGMP PAI DIY serta Yazida Ichsan yang merupakan Ketua Program Studi (Prodi) PAI UAD.

Arief Jamali Muis mengungkapkan rasa senangnya atas dipilihnya tema acara kali ini yang menurutnya, pendidikan merupakan hal yang harus diperjuangkan bahkan di negara maju pun pendidikan merupakan aset penting. Di hadapan hadirin sekitar 312 guru PAI tingkat SMP, Arief memaparkan bahwa di FAI UAD, terselenggaranya pembelajaran PAI khususnya di Yogyakarta, juga meliputi jenjang S-1 hingga S-3.

“Dunia sekarang perkembangannya semakin cepat sehingga membutuhkan guru-guru dengan kualitas yang kompetensinya unggul. Oleh karena itu, UAD berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam pendidikan,” ungkapnya.

Budiono turut menyampaikan bahwa lokakarya ditujukan pada materi yang sedang tren di dunia pendidikan, yakni deep learning untuk PAI. Menurutnya, guru PAI masih sangat terbatas pengetahuannya mengenai deep learning dalam pembelajaran. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak sehingga dapat terlaksananya acara tersebut.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) yang ditandatangani oleh Dekan FAI UAD, Kaprodi PAI UAD, Ketua MGMP DIY, dan Kepala Kemenag DIY. Kepala Kemenag DIY membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Ahmad Bahiej menyampaikan bahwa deep learning ini dilaksanakan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni merupakan strategi pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum nasional. Deep learning merupakan metode pembelajaran bagi siswa agar memiliki pemahaman yang mendalam dalam memahami materi yang diajarkan.

Dalam pemaparan materinya, Arief Jamali Muis menjelaskan mengenai strategi pembelajaran deep learning yang dipandu oleh Heni Wahyu Widayanti, S.Ag., M.Si. yang juga merupakan pengawas PAI Sleman. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-MGMP-PAI-DIY-menyelenggarakan-lokakarya-guru-PAI-Foto-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 10:40:222025-02-24 10:40:22Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

Pelantikan PK IMM Buya Hamka Berlangsung Sukses

12/02/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama Pelantikan PK IMM Buya Hamka (Dok. Naswa)

Pelantikan Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buya Hamka Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) WatesUniversitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses dilaksanakan pada 19 Januari 2025. Acara berlangsung khidmat bertempat di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo.

Dalam acara ini, 17 kader resmi dilantik untuk mengemban amanah dalam kepemimpinan IMM Buya Hamka. Dalam sambutannya, Pembina IMM Muh. Alif Kurniawan, M.Pd.I. menyampaikan pesan kepada para kader agar tetap menjadi kader yang cerdas akademik serta terus berusaha menjadi yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan dan organisasi.

Ketua PK IMM Buya Hamka yang baru dilantik, Hikmatun Nasiro, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan organisasi agar semakin unggul dalam mengintegrasikan nilai-nilai keimanan, keilmuan, dan teknologi. Ia juga berharap IMM Buya Hamka dapat menjadi wadah pengembangan yang memberikan dampak nyata bagi kader dan organisasi.

Pelantikan ini mengusung tema “Bersinergi dalam Kepemimpinan, Berprestasi dalam Perubahan”. Tema tersebut mencerminkan harapan besar agar kepemimpinan yang baru dapat bekerja sama dengan baik, menciptakan inovasi, serta memberikan kontribusi yang nyata bagi organisasi dan masyarakat.

Dengan pelantikan ini, diharapkan PK IMM Buya Hamka semakin berkembang dan menjadi garda terdepan dalam mencetak kader-kader yang berprestasi serta membawa perubahan positif dalam lingkungan akademik dan sosial. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-Pelantikan-PK-IMM-Buya-Hamka-Dok.-Naswa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-12 10:07:352025-02-12 10:07:35Pelantikan PK IMM Buya Hamka Berlangsung Sukses

Ilmu Hadis UAD Gelar International Student Mobility dengan Universitas Kebangsaan Malaysia

11/02/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama International Student Mobility UAD (Dok. Ilmu Hadis UAD)

Program Studi (Prodi) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan acara International Student Mobility bekerja sama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), salah satu kampus terbaik di Malaysia. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin dan Rabu, 27 dan 29 Januari 2025, bertempat di Aula Islamic Center UAD pada hari pertama dan di Ruang Sidang Fast pada hari kedua.

Rangkaian acara hari pertama mengusung tema “Intellectual Discourse on the Islamic Reform Movement in the Archipelago”. Acara dibuka secara simbolis oleh Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi perhatian khusus bagi Prodi Ilmu Hadis. Ia berharap acara tersebut dapat menjadi wadah bagi para pelajar untuk menyampaikan gagasan mereka.

Setelah itu, Ketua Program Studi Ilmu Hadis turut memberikan sambutan dengan memperkenalkan perjalanan dakwah Muhammadiyah serta perannya sebagai organisasi Islam. Ia menekankan pentingnya membangun jejaring selain memiliki kecerdasan akademik, dan mendorong peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini guna memperluas relasi.

Pada hari pertama, acara menghadirkan tiga pemateri utama yang luar biasa. Pemateri pertama, Ustaz Niki Alma Febriana, M.Us., yang merupakan dosen Ilmu Hadis, membahas Jejak Pembaruan KH. Ahmad Dahlan. Selanjutnya, akak Bushraa binti Ahmad, pelajar dari Malaysia, menyampaikan materi tentang Kepribadian dan Kembara Ilmu KH. Ahmad Dahlan. Kemudian, sesi terakhir diisi oleh Hanna Alghumaida, yang membahas tentang tokoh hadis Indonesia, TM. Hasbi Ash-Shiddiqie.

Pada hari kedua, acara diisi oleh Dr. Farid Mat Zain, pensyarah dari Universitas Kebangsaan Malaysia, dengan membawakan materi “Jaringan Gerakan Kebangkitan Islam Malaysia-Indonesia; antara Sejarah dan Kesinambungan”. Dalam sesi ini, ia menyampaikan bahwa pembaruan dalam Islam tidak akan pernah terhenti. “Kembali kepada hadis, setiap 100 tahun akan lahir seorang mujadid, tetapi pembaruan itu tidak hanya terjadi dalam kurun waktu tertentu, melainkan terus berlanjut,” ujar Dr. Farid Mat Zain.

Alhamdulillah, acara yang berlangsung selama dua hari itu berjalan lancar dan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta dapat memperoleh wawasan lebih dalam mengenai gerakan reformasi Islam serta memperluas jejaring akademik antarnegara. (Dir/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-International-Student-Mobility-UAD-Dok.-Ilmu-Hadis-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-11 10:21:532025-02-11 10:21:53Ilmu Hadis UAD Gelar International Student Mobility dengan Universitas Kebangsaan Malaysia

PBS UAD Sukses Gelar Sharia Economic Festival #6

09/02/2025/in Terkini /by Ard

Awarding Sharia Economis Festival #6 (Dok. Alung)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses mengadakan Sharia Economic Festival #6 yang diselenggarakan pada 3‒5 Februari 2025. Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan peserta mengenai transformasi digital dalam keuangan syariah.

Acara diawali dengan kedatangan para finalis Sharia Economic Festival di Yogyakarta. Mereka ditempatkan di salah satu hotel di kawasan Taman Siswa selama berlangsungnya acara. Pada Selasa, 4 Februari 2025, para panitia telah mengadakan acara pembukaan dan seminar nasional Sharia Economic Festival (SEF) dengan tema “Transformasi Digital dalam Keuangan Syariah untuk Mendukung SDG’s 2030”. Seminar berlangsung di Amphiteater Lantai 7 Fakultas Kedokteran UAD.

Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan sambutan dari Ketua Panitia, Ketua HMPS PBS UAD, Ketua Program Studi PBS, serta Dekan FAI UAD. Dalam sambutannya, mereka mengungkapkan harapan agar acara ini dapat memberikan wawasan luas mengenai peran transformasi digital dalam pengembangan ekonomi syariah serta kontribusinya dalam pencapaian sustainable development goals (SDG’s) 2030.

Seminar nasional ini menghadirkan Ahmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas keuangan syariah. Selain itu, ia menjelaskan bagaimana teknologi digital dapat mendukung pencapaian SDG’s 2030, khususnya dalam aspek inklusi keuangan, pemerataan kesejahteraan, dan pemberdayaan ekonomi umat. Sesi seminar berlangsung lancar dan interaktif dengan diskusi yang melibatkan peserta.

Pada malam harinya, dilanjutkan dengan sesi awarding dan pengumuman pemenang berbagai lomba yang telah menjadi bagian dari Sharia Economic Festival. Acara ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam kompetisi. Pengumuman pemenang berlangsung meriah dan dihadiri oleh seluruh peserta, panitia, serta dosen pembina SEF.

Setelah pengumuman, piala serta hadiah diberikan kepada masing-masing tim pemenang. Para peserta yang berhasil meraih juara merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian mereka. Pihak panitia berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan guna menggali lebih banyak inovasi di bidang ekonomi syariah.

Sebagai penutup rangkaian acara, pada Rabu, 5 Februari 2025, dilaksanakan field trip ke Museum Sonobudoyo yang terletak di pusat Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada peserta dengan mengenalkan mereka pada sejarah dan budaya Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh peserta dan panitia, guna menambah kesan mendalam dalam Sharia Economic Festival #6.

Dengan berakhirnya kegiatan tersebut, diharapkan para peserta dapat lebih memahami pentingnya digitalisasi dalam ekonomi syariah dan berkontribusi dalam upaya pencapaian SDG’s 2030. Selamat kepada para pemenang dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini. (Alu)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Awarding-Sharia-Economis-Festival-6-Dok.-Alung.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-09 11:32:582025-02-09 11:32:58PBS UAD Sukses Gelar Sharia Economic Festival #6
Page 5 of 14«‹34567›»

TERKINI

  • Upaya Penegakan Hukum dalam Fenomena Kesenjangan Antara das Sollen dan das Sein Melalui Advokasi03/07/2025
  • Kompetisi ONMIPA-PT 2025: Dorong Mahasiswa Tangguh Lewat Kompetisi Akademik03/07/2025
  • Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat UAD Sosialisasikan Bahaya Rokok Elektrik03/07/2025
  • Skrining Kesehatan Mental dan Edukasi Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA oleh FKM UAD03/07/2025
  • Mahasiswa UAD Adakan Program Dahlan Muda Menginspirasi di SD Tamanan03/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025
  • Mahasiswa Perbankan Syariah UAD Raih Juara I di Kejurnas Bhayu Manunggal Championship 202502/07/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025

FEATURE

  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025
  • Fenomena Anomali Brain Rot: Bijak Konsumsi Konten Digital03/07/2025
  • Pentingnya Persatuan Umat dengan Kalender Hijriah Global Tunggal02/07/2025
  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top