• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster

26/05/2025/in Prestasi /by Ard

Tim Jelantina PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tim Jelantina)

Di balik aroma khas lilin aromaterapi yang menenangkan, tersimpan kisah inspiratif dari para calon guru yang ingin menghadirkan perubahan dari hal sederhana. Mereka adalah Tim Jelantina, mahasiswa Program Profesu Guru Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PPG PGSD) Kelas A Kelompok C Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang menyulap limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai guna dan berhasil meraih Juara 3 Lomba Poster Proyek Kepemimpinan dalam kegiatan Gelar Karya PPG UAD pada 19 Mei 2025.

Mengangkat judul “Jelantina: Minyak Jelantah sebagai Bahan Dasar Lilin Aromaterapi–Solusi Ramah Lingkungan untuk Mati Lampu (Studi Kasus di Samigaluh, Kulon Progo),” tim ini menawarkan lebih dari sekadar visual menarik. Poster mereka merupakan cerminan nyata dari sebuah proyek pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.

Dengan pendekatan yang kreatif, proyek ini mengangkat masalah seringnya mati listrik di Dusun Sidoharjo, Samigaluh, dan menawarkan alternatif penerangan melalui lilin berbahan minyak jelantah. “Kami ingin mengangkat isu pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, yang sering dibuang sembarangan. Padahal, itu bisa diolah jadi lilin aromaterapi yang ramah lingkungan dan ekonomis,” jelas Defina, salah satu anggota tim.

Nama “Jelantina” sendiri adalah gabungan dari kata “jelantah” dan “tina” yang berarti cahaya, mewakili slogan mereka, “Dari yang Terbuang Menjadi Cahaya Kehidupan.” Dari pemilihan tema hingga pelaksanaan workshop bersama warga, tim ini membangun proyek mereka dari riset mendalam, desain visual yang edukatif, hingga pengalaman langsung di lapangan.

Mereka tidak hanya menghadapi tantangan teknis seperti desain poster, tetapi juga kesulitan geografis. Medan menuju Samigaluh yang curam, sempit, dan terbatas jaringan komunikasi menjadi ujian tersendiri. “Kami harus mengatur logistik dengan matang dan membangun komunikasi langsung secara tatap muka dengan warga. Ternyata, itu justru mempererat hubungan kami,” ujar Aulia.

Di balik poster yang tampak sederhana, ada pembagian peran yang rapi dalam tim. Ada yang bertanggung jawab atas desain, dokumentasi, acara, konsumsi, hingga humas. Semua bekerja bahu membahu demi keberhasilan proyek dan presentasi poster. Momen paling emosional bagi mereka bukan hanya saat menerima penghargaan, tetapi ketika pertama kali menginjakkan kaki di Samigaluh dan disambut hangat oleh masyarakat. “Warga sangat antusias, bahkan berharap kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan. Itu membuat kami terharu dan semakin sadar bahwa ilmu harus kembali pada masyarakat,” kenang Amalia.

Rasa syukur juga dirasakan seluruh tim saat diumumkan sebagai juara. “Kami sangat senang dan bangga. Ini jadi bukti bahwa ide sederhana pun bisa diapresiasi. Kami jadi lebih percaya diri untuk terus berkarya,” kata Atika. Makna kemenangan ini tak hanya menjadi pengalaman manis, tapi juga refleksi sebagai calon pendidik.

“Sebagai calon guru, kami belajar bahwa pendidikan bukan sekadar di ruang kelas. Tapi juga tentang memberi contoh, menjadi inspirasi, dan menghadirkan solusi nyata untuk masyarakat,” lanjut Agung. Bagi dunia pendidikan, proyek ini menjadi contoh konkret pembelajaran yang mengajarkan keterampilan abad 21, seperti kolaborasi, inovasi, kepedulian sosial, dan pemecahan masalah.

Tim Jelantina berharap poster ini dapat disebarluaskan sebagai media edukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah secara kreatif. Mereka juga berambisi mengembangkan proyek ini lebih jauh sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, termasuk melalui kolaborasi dengan sekolah atau lembaga lain. “Pesan kami, tetaplah berinovasi dan ciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal kecil pun bisa berdampak besar,” ujar Anggie penuh semangat. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Jelantina-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tim-Jelantina.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-26 10:26:012025-05-26 10:26:01Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster

Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi

26/05/2025/in Terkini /by Ard

Tim Bunampi PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tim Bunampi)

Siapa sangka ampas kopi yang biasa dibuang ternyata bisa menjadi sabun bernilai guna dan membawa pulang penghargaan. Itulah kisah inspiratif dari Tim Bunampi yang diketuai Arief Setiadi, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berhasil meraih Juara 2 Lomba Video Proyek Kepemimpinan dalam Gelar Karya PPG UAD, 19 Mei 2025.

Dengan mengangkat video bertema “Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Ampas Kopi Menjadi Sabun (Bunampi) di Padukuhan Pringwulung,” tim ini membuktikan bahwa inovasi bisa datang dari hal-hal kecil yang sering terlupakan. Mereka menggagas pelatihan pemanfaatan ampas kopi menjadi sabun alami yang ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi lokal.

“Kami terinspirasi dari isu lingkungan, terutama pengelolaan limbah rumah tangga. Ampas kopi sering dianggap sepele, padahal punya potensi besar jika dimanfaatkan,” ujar Arjun Dwi Fadlullah, salah satu anggota tim. Inovasi ini dinamakan Bunampi, akronim dari Sabun Ampas Kopi.

Produk ini diklaim memiliki keunggulan dalam melembapkan kulit serta lebih ramah lingkungan. Pelatihan dilakukan bersama warga Padukuhan Pringwulung dengan antusiasme yang tinggi, mulai dari pengenalan bahan, proses pembuatan, hingga hasil akhir berupa sabun siap pakai. Proses produksi video mereka dimulai dari riset manfaat ampas kopi, survei minat warga, perencanaan konten, hingga dokumentasi saat pelatihan berlangsung. Tim menyusun narasi yang edukatif dan inspiratif, memperlihatkan kerja sama nyata antaranggota.

“Tiap anggota punya peran aktif. Ada yang jadi MC, pemateri, dokumentasi, sampai penanggung jawab logistik. Semua tampil dan berkontribusi langsung dalam video,” jelas Arjun. Namun, jalan menuju keberhasilan tak selalu mulus. Mereka sempat mengalami kegagalan saat bereksperimen dengan takaran dan bahan pembuatan sabun. Solusinya? Mereka kembali ke formulasi awal yang sudah teruji. Semangat pantang menyerah jadi kunci utama. Saat nama mereka diumumkan sebagai pemenang, perasaan haru dan bangga menyelimuti tim. “Senang, bangga, dan bersyukur. Semua kerja keras dan perjuangan kami terbayar lunas,” ujar Anies Nur Kholifah.

Lebih dari sekadar penghargaan, pengalaman ini membentuk semangat kepemimpinan, kolaborasi, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan calon guru masa depan. Proyek ini juga mereka integrasikan dalam pembelajaran sebagai contoh nyata penerapan nilai-nilai pendidikan lingkungan dan teks prosedur.

“Kegiatan ini menyadarkan kami bahwa pembelajaran tidak harus kaku. Bisa disampaikan lewat media kreatif seperti video yang dekat dengan kehidupan siswa,” tutur Anies. Momen paling berkesan bagi mereka adalah saat melihat antusiasme warga yang luar biasa.

“Sambutan hangat dan partisipasi aktif warga menjadi energi baru bagi kami. Rasanya bangga sekaligus terharu,” ungkap Arief Setiadi. Tak lupa, mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Christin, kader PKK Padukuhan Pringwulung, yang sangat mendukung dari awal. Mulai dari perizinan kegiatan hingga menjembatani komunikasi dengan masyarakat.

Bagi Tim BUNAMPI, proyek ini hanyalah permulaan. Mereka berharap video ini bisa disebarluaskan lebih luas lagi sebagai inspirasi bagi banyak orang untuk peduli lingkungan dan berani berinovasi dari hal kecil. “Jangan pernah berhenti berproses karena lelah. Proses tidak akan pernah mengkhianati hasil,” tutup Arief, penuh semangat. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Bunampi-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tim-Bunampi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-26 10:09:042025-05-26 10:09:04Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi

Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 2025

26/05/2025/in Prestasi /by Ard

Tim Bouqet Snack PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tim Bouqet Snack)

Bagi Deliyana Safitri dan rekan-rekannya dari tim Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Profesi Guru Universitas Ahmad Dahlan (PBSI PPG UAD), proyek kepemimpinan bukan sekadar tugas akademik. Kegiatan ini adalah jembatan pengabdian, ruang kreativitas, dan ladang kolaborasi.

Melalui karya video bertajuk “Pelatihan Pembuatan Bouquet Snack bersama Ibu-Ibu PKK Dusun Karangjati”, mereka menyulap ide sederhana menjadi sajian visual bermakna, dan pulang sebagai Juara 1 Kategori Video Proyek Kepemimpinan dalam Gelar Karya PPG UAD, 19 Mei 2025.

Bersama tujuh anggota tim, Deliyana, Alfian, Anita, Atis, Awanis, Ginis, dan Alya, mereka menghadirkan pelatihan kreatif untuk ibu-ibu PKK di Dusun Karangjati. Tak hanya memberi pelatihan merangkai bouquet snack yang estetik dan ekonomis, mereka juga menanamkan nilai kemandirian ekonomi dan pemberdayaan komunitas.

“Kami ingin menampilkan sosok pemimpin yang hadir di tengah masyarakat, bukan yang berdiri di depan tapi yang menciptakan perubahan bersama,” ujar Alfian, salah satu anggota tim. Atis Zahrotul Jannah menambahkan, “Proses kreatif dimulai dari riset sederhana tentang tren dan teknik pembuatan buket camilan, lalu menyusun skenario, mengonsep visual yang ramah penonton, hingga menarasikan pesan secara menyentuh.”

Deliyana menyebut tak ada tantangan besar yang mereka hadapi. Namun kesibukan kuliah PPG membuat koordinasi daring menjadi pilihan utama. “Justru proses ini membuat kami belajar mengatur waktu, berkomunikasi efektif, dan menjaga semangat tim,” katanya.

Kemenangan mereka menjadi kejutan manis. Tanpa ekspektasi tinggi, mereka hanya ingin berpartisipasi memeriahkan acara. “Kaget dan senang. Awalnya kami hanya ingin turut meramaikan. Tapi hasil ini menjadi apresiasi atas kerja keras dan semangat kami sebagai calon guru,” ucap Deliyana. Lebih dari sekadar lomba, mereka menanamkan nilai-nilai pendidikan dalam proyek ini. Materi video bahkan telah diintegrasikan ke dalam pembelajaran teks prosedur untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, menjadikannya media edukatif sekaligus inspiratif.

Dalam momen pelaksanaan pelatihan, tim menemukan kenangan yang berkesan, semangat para ibu PKK dan remaja Dusun Karangjati yang antusias mengikuti pelatihan. Dukungan pun mengalir dari dosen pembimbing, masyarakat, hingga rekan satu tim.

“Kami belajar bahwa inovasi, kerja sama, dan ketulusan adalah kunci. Semoga video ini bisa menjadi inspirasi bagi guru maupun masyarakat untuk memulai hal baik di lingkungannya,” pungkas Deliyana. Bouquet snack bukan hanya camilan dalam kemasan cantik. Di tangan para calon guru PPG ini, ia menjadi simbol gagasan, kolaborasi, dan keberdayaan. Sebuah karya kecil yang menebar dampak besar.

“Selama proses pengerjaan proyek kepemimpinan ini, kami mendapatkan banyak dukungan. Dari Bapak Ardi dan Bapak Hermanto selaku dosen pembimbing kami yang memberikan banyak masukan sejak awal, masyarakat Dusun Karangjati yang menerima kami dengan tangan terbuka, hingga teman-teman satu tim yang selalu solid dan penuh semangat. Semuanya sangat berperan dalam keberhasilan proyek ini,” ujar Atis. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Bouqet-Snack-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tim-Bouqet-Snack.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-26 09:50:292025-05-26 09:50:29Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 2025

Gelar Karya PPG UAD Tampilkan Inovasi Mahasiswa Lewat Proyek Kepemimpinan

23/05/2025/in Terkini /by Ard

Gelar Karya PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. PPG UAD)

Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya pada Senin, 19 Mei 2025, bertempat di Hall Kampus 4 UAD. Acara ini merupakan luaran dari mata kuliah Proyek Kepemimpinan yang telah diujicobakan langsung di masyarakat oleh para mahasiswa calon guru profesional.

Mengusung tema “Penguatan Growth Mindset Calon Guru Profesional Melalui Proyek Kepemimpinan”, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan tanggung jawab sosial calon guru terhadap lingkungan sekitar.

Dalam sambutannya, Muhammad Ragil Kurniawan, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Program Studi PGSD UAD, menyampaikan apresiasinya atas inovasi dan semangat mahasiswa dalam menjalankan proyek-proyek berbasis pengabdian.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menerapkan secara nyata dalam kehidupan masyarakat. Ini adalah bagian penting dari proses menjadi guru profesional yang adaptif dan kreatif,” ujarnya.

Puluhan karya inovatif ditampilkan dalam bentuk stan yang memamerkan produk hasil proyek mahasiswa. Beberapa karya yang menarik perhatian pengunjung antara lain, warna jumputan alami, pupuk kompos dari eco enzyme berbahan limbah dapur, sabun dari ampas kopi (BUNAMPI), bouquet dari bahan makanan ringan, motelang, lilin aromaterapi dari minyak jelantah (Jelantina), serta Jelantary Aromatherapy Candle yang mengusung konsep ramah lingkungan dan relaksasi.

Sebagai bentuk apresiasi, diumumkan pula para pemenang dalam dua kategori yaitu, juara lomba video dan juara lomba poster. Salah satu peserta, Nurhanah, menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini. “Acaranya sangat menarik dan menginspirasi dari hasil karya teman-teman semua. Pesan saya, teruslah berkarya dengan apapun dan di manapun,” ungkapnya. “Harapannya acara Gelar Karya ini menjadi langkah awal untuk membangun kreativitas dan inovasi bagi anak muda, terutama bagi kami mahasiswa PPG. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kami untuk terus berkarya dan berinovasi dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik bagi generasi masa depan,” tandas Luthfiana Nur Adillah. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Gelar-Karya-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-PPG-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-23 12:14:182025-05-23 12:14:18Gelar Karya PPG UAD Tampilkan Inovasi Mahasiswa Lewat Proyek Kepemimpinan

Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra

22/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bidang Sastra dan Gender (Foto. Humas UAD)

Prof. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dikukuhkan menjadi guru besar Bidang Ranting Ilmu Kepakaran Sastra dan Gender pada 17 Mei 2025 di Amphitarium Kampus IV UAD. Dalam pidato ilmiahnya, ia mengangkat judul “Perempuan dalam Fakta dan Perempuan yang tersaji dalam Sastra”.

Prof. Rina Ratih mengangkat fenomena sosial yang selama ini terlihat samar namun sangat nyata, yaitu praktik pernikahan dini dan keterpinggiran perempuan dalam masyarakat, khususnya dalam komunitas adat seperti Suku Bajo di Desa Samabahari, Sulawesi Tenggara. Dalam penelitiannya, Prof. Rina menyuguhkan realitas yang dialami anak-anak perempuan Suku Bajo. Bagi mereka, pendidikan bukanlah prioritas.

“Yang menyedihkan bukan hanya pernikahan itu sendiri, tetapi bagaimana masyarakat memaknai kedewasaan. Menstruasi atau mampu bekerja langsung disamakan dengan kesiapan menikah,” papar Prof. Rina.

Sementara itu, rumah-rumah tanpa sekat di desa pesisir justru menambah kerentanan bagi remaja yang sedang mengalami perubahan psikologis. Masa remaja yang seharusnya diisi pembelajaran dan pertumbuhan justru tergelincir dalam ketidakteraturan kesadaran yang mengarah pada keputusan impulsif.

Dalam aspek sastra, Prof. Rina Ratih menggugat representasi perempuan yang selama ini dipersempit dalam kerangka patriarkal. Dalam karya-karya klasik, perempuan digambarkan sebagai sosok yang lembut, penuh emosi, spiritual, dan sering kali menjadi objek penderitaan yang jauh dari citra otonomi dan kekuatan.

Mengutip Virginia Woolf, Prof. Rina menyatakan bahwa banyak penulis laki-laki masa lalu gagal menggambarkan perempuan secara utuh. Perempuan dalam sastra adalah cermin yang memantulkan superioritas laki-laki, bukan realitas perempuan.

Namun, sastra modern mulai menunjukkan pergeseran. Figur perempuan kini digambarkan melawan norma, menantang budaya patriarki, dan mencari ruangnya sendiri. Dalam folklore pun, perempuan mulai diperlihatkan sebagai pejuang martabat, agen perubahan, dan simbol pemberdayaan.

Selain itu, ia mengajak akademisi, penulis, dan masyarakat luas untuk menyatukan dua dunia, yakni fakta sosial dan narasi sastra guna membongkar struktur yang meminggirkan perempuan, dan membangun ruang-ruang baru yang menyuarakan keadilan dan pendidikan. “Perempuan bukan hanya tokoh dalam cerita. Mereka adalah kenyataan yang menuntut ruang, suara, dan masa depan,” ujarnya penuh semangat.

Melalui pengukuhannya sebagai Guru Besar, Prof. Rina Ratih tidak sekadar merayakan capaian pribadi, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk membawa perempuan dari pinggiran menjadi pusat, dari objek menjadi subjek, dan dari cerita menjadi pencipta cerita. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Rina-Ratih-Sri-Sudaryani-M.Hum_.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bidang-Sastra-dan-Gender-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-22 12:49:042025-05-22 12:49:04Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra

Dosen UAD Gelar Pelatihan Literasi dan Budaya untuk Pemberdayaan Perempuan di Thailand

22/05/2025/in Terkini /by Ard

Pelatihan Literasi dan Budaya oleh Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. PKM UAD)

Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Perempuan melalui Literasi Komunikasi dan Budaya” di Distrik Ratchathewi, Bangkok, Thailand, pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan ini mengombinasikan pelatihan literasi digital dengan pengenalan budaya Indonesia melalui kuliner tradisional.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibekali 10 kompetensi literasi digital, mulai dari kemampuan dasar penggunaan teknologi, keamanan digital, hingga keterampilan membuat dan menyebarkan konten secara bertanggung jawab. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan dalam menghadapi tantangan era digital.

Selain pelatihan digital, peserta juga mengikuti sesi pengenalan budaya Indonesia melalui praktik memasak rendang. Proses ini juga dimanfaatkan untuk pelatihan pembuatan konten digital seperti video, foto, dan narasi untuk media sosial.

“Kuliner adalah media budaya yang sangat efektif. Lewat kegiatan ini, kami ingin menghubungkan perempuan dengan akar budaya sekaligus membekali mereka dengan literasi digital agar dapat berdaya di dunia modern,” ujar Iva, ketua pelaksana kegiatan.

Kegiatan serupa juga diselenggarakan di Chulalongkorn University dengan melibatkan mahasiswa sebagai peserta. Program ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama antara Program Studi Ilmu Komunikasi UAD dan Chulalongkorn University.

Program PKM ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat yang antusias mengikuti setiap sesi. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mencetak perempuan yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga menjadi duta budaya di tingkat lokal maupun internasional. (dnd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Literasi-dan-Budaya-oleh-Disen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-PKM-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-22 11:55:452025-05-22 11:59:18Dosen UAD Gelar Pelatihan Literasi dan Budaya untuk Pemberdayaan Perempuan di Thailand

Langkah Kecil dari Ciamis, Jejak Besar di UAD

21/05/2025/in Terkini /by Ard

Yulia Gesti Merkuri, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Yulia)

Dari Ciamis, Jawa Barat, menuju Yogyakarta, seorang mahasiswi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah menorehkan jejak prestasi yang menginspirasi. Ia adalah Yulia Gesti Merkuri, peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91, yang dianugerahi sebagai Wisudawati Berprestasi Kegiatan Kemahasiswaan Bidang Akademik pada Wisuda UAD Periode III Tahun Akademik 2024/2025.

Sejak semester awal, Yulia telah aktif menekuni dunia akademik dengan serius. Ia mengisi hari-harinya dengan belajar, mereview materi, mengikuti lomba-lomba ilmiah, berkolaborasi menulis dengan dosen, serta aktif dalam presentasi call for paper, seminar, pelatihan, dan magang sekolah.

Tak hanya itu, ia juga tergabung dalam berbagai komunitas seperti Debating Community, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), International Buddies, hingga Komunitas Mahasiswa Berprestasi. Semua aktivitas itu dijalaninya dengan disiplin tinggi dan kesadaran akan pentingnya kebermanfaatan ilmu.

Bagi Yulia, PPKn adalah rumah bagi kecintaannya pada ilmu sosial. Berangkat dari latar belakang siswa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), ia menyukai mata pelajaran seperti sejarah, geografi, sosiologi, hingga biografi tokoh-tokoh bangsa. Ketika mengikuti tes minat bakat, ia menemukan bahwa PPKn merupakan bidang yang merepresentasikan semua minatnya itu. Cita-citanya pun jelas, menjadi seorang pengajar yang mampu menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial.

Di balik segala pencapaiannya, Yulia mengakui bahwa tantangan terberat dalam perkuliahan datang dari tiga hal utama yaitu rasa malas yang berkepanjangan, distraksi dari lingkungan, dan pikiran sendiri yang terkadang melemahkan. Ia mengatasinya dengan refleksi mendalam atas tujuan kuliah, menggunakan teknik Pomodoro untuk manajemen waktu belajar, serta menerapkan Skala Prioritas Eisenhower.

Di saat pikiran mulai meragukan diri sendiri, ia kembali mendekat kepada Tuhan dan mengisi hari-hari dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Salah satu pencapaian paling membanggakan bagi Yulia adalah saat terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UAD, kemudian mewakili kampus dalam ajang tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) serta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V. Pencapaian ini bukan hanya soal pengakuan, melainkan representasi dari perjalanan panjang, dedikasi, dan semangat kolaboratif.

Yulia juga dikenal sebagai mentor bagi mahasiswa penerima beasiswa, sering menjadi tempat bertanya dalam proses pembelajaran akademik, dan berkontribusi dalam publikasi artikel ilmiah, baik di jurnal maupun prosiding.

“Pendidikan itu milik siapa saja yang mau berusaha. Dan orang sukses adalah mereka yang ditempa berkali-kali tanpa lelah,” tegasnya. Ia percaya bahwa ilmu bukan hanya untuk diketahui, tetapi juga untuk diamalkan dan dipertanggungjawabkan.

Ketika ditanya satu kata yang paling menggambarkan dirinya, ia memilih dengan mantap, “Tangguh.” Karena baginya, setiap proses belajar adalah arena perjuangan yang membentuk daya tahan dan karakter.

“Temukan tujuan terbaikmu, dan perjuangkan itu dengan seluruh potensi serta kekuatan masa muda. Jangan membandingkan diri dengan orang lain, bandingkanlah dirimu dengan versi kemarin,” katanya.

Bagi para dosen, teman, pembina beasiswa, dan semua komunitas yang membersamai perjalanannya, Yulia menyampaikan rasa terima kasihnya, “Terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan arahannya. Semoga semua kebaikan yang kalian tanamkan kepada saya menjadi berkah yang terus tumbuh dalam kehidupan kalian.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Yulia-Gesti-Merkuri-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Yulia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-21 10:09:172025-05-21 10:09:17Langkah Kecil dari Ciamis, Jejak Besar di UAD

Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

19/05/2025/in Feature /by Ard

Materi Kedua Zoom bersama dengan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri (Foto Septia)

Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar webinar bertajuk “Kenali Dirimu #3: Temukan Potensimu, Tentukan Kariermu” pada Sabtu, 10 Mei 2025 secara daring melalui platform zoom meeting.

Acara ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengenali potensi diri mereka dan menentukan jalur karier yang sesuai di masa depan. Webinar tersebut menghadirkan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri  yang berbagi pengetahuan tentang pentingnya memahami diri sendiri untuk menentukan arah karier yang tepat.

Webinar ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di UAD. Dalam penyampaiannya Yaniar mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa yang memilih jurusan dan karier tanpa pemahaman yang cukup tentang minat dan potensi diri mereka. “Memilih karier yang tepat dimulai dengan mengenali diri kita terlebih dahulu. Kita harus mengetahui apa yang kita sukai dan apa yang menjadi kekuatan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yaniar menjelaskan bahwa faktor utama dalam memilih karier adalah mengenali dua hal, yaitu passion dan ketekunan/kegigihan. Menurutnya, kedua elemen ini harus ada dalam setiap perjalanan karier untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

“Memilih karier yang sesuai dengan potensi diri akan memudahkan kita untuk mencapai keberhasilan. Tanpa pemahaman tentang diri kita sendiri, kita akan kesulitan bertahan dalam perjalanan karier tersebut,” imbuhnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam webinar ini adalah bahwa lebih dari 87% mahasiswa di Indonesia memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat mereka, yang seringkali berujung pada ketidakpuasan dalam berkarier. Oleh karena itu, Yaniar mengajak peserta untuk refleksi diri dan mencoba berbagai pengalaman untuk menemukan jalur yang tepat.

“Banyak orang yang sudah lulus kuliah, namun tidak merasa cocok dengan pekerjaan yang mereka jalani. Itu karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka minati dan kuasai. Oleh karena itu, penting untuk memahami diri sendiri sejak dini,” imbuhnya.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dalam menentukan pilihan karier yang lebih sesuai dengan potensi mereka. Di akhir acara, Yaniar mengajak seluruh peserta untuk berani mengambil langkah pertama dalam mencari tahu lebih dalam tentang diri mereka, serta memilih karier yang bisa membawa mereka pada kesuksesan.

Acara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Bidang PKK Bimawa UAD dalam membantu mahasiswa merencanakan karier mereka, dengan tujuan agar mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Materi-Kedua-Zoom-bersama-dengan-Yaniar-Fernanda-S.Si_.-Founder-Talent-Force-sebagai-pemateri-Foto-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 11:01:182025-05-19 11:28:14Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

Berjuang dalam Cinta dan Disiplin

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Repita Purnama Sari, Wisudawati Terbaik II FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Repita)

Menyandang predikat Wisudawati Terbaik II Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Repita Purnama Sari menorehkan prestasi akademik membanggakan dengan IPK 3,96 dan masa studi yang efisien, yakni 3,5 tahun.

Pencapaian ini menjadi buah dari perjuangan panjang, dedikasi, serta manajemen diri yang matang. “Saya merasa terharu dan bangga karena saya mampu menyelesaikan studi dengan baik. IPK ini adalah bentuk tanggung jawab dan dedikasi yang saya jaga sejak awal kuliah,” ujar Repita.

Selama menempuh pendidikan, Repita mengaku bahwa manajemen waktu menjadi tantangan utama. Kegiatan akademik yang beririsan dengan skripsi dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menuntutnya untuk menetapkan prioritas secara tepat. “Saya terbiasa menyusun skala prioritas dan menuntaskan hal-hal mendesak terlebih dahulu,” ungkapnya.

Untuk menjaga konsistensi prestasi, Repita mengandalkan strategi belajar yang meliputi mengumpulkan tugas tepat waktu, aktif berdiskusi dan berbagi dengan teman, serta menjaga keseimbangan spiritual melalui ibadah dan doa. “Menurut saya, keberhasilan akademik tidak hanya soal belajar keras, tapi juga membangun relasi yang baik dan menjaga kualitas ibadah,” tuturnya.

Dari banyak pengalaman akademik, mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama menjadi salah satu yang paling membekas bagi Repita. Selain mampu mempererat kebersamaan antarmahasiswa, ia juga menikmati proses belajar karena kecintaannya terhadap seni tari. Ia juga menyebut Dr. Vera Yuli Erviana sebagai dosen paling berkesan karena perannya yang komprehensif, sebagai dosen pembimbing skripsi, wali akademik, sekaligus penasihat dalam pengambilan keputusan penting.

Tak hanya berprestasi dalam akademik, Repita turut aktif dalam UKM Tari dan menjadi bagian dari tim pengibar bendera di berbagai momen penting, baik di tingkat kampus maupun LLDikti. Keseimbangan antara akademik dan kegiatan nonakademik menjadi bagian dari proses pengembangan dirinya.

Repita mengungkapkan bahwa pencapaiannya tak lepas dari dukungan penuh kedua orang tuanya, Sugiyono, S.Pd. dan Rini Widayati, S.Pd. “Capaian ini saya persembahkan untuk orang tua saya. Mereka selalu menjadi semangat dan sumber kekuatan dalam setiap langkah,” katanya.

Motivasi utama Repita adalah membanggakan orang tua dan menjadi pribadi yang sukses secara utuh. Ia berencana untuk melanjutkan studi ke jenjang S2, sekaligus meniti karier profesional di bidang pendidikan. Jika diberi kesempatan mengulang masa kuliah, Repita ingin lebih banyak menikmati kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan yang setia mendampingi dalam suka maupun duka.

Dalam satu kata, ia merangkum perjalanan akademiknya sebagai, “Berjuang.” Bagi Repita, menjadi keren adalah tentang bagaimana seseorang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. “Tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Jangan hanya fokus pada nilai, tapi manfaatkan setiap kesempatan dan jangan lupa, ada orang tua yang ingin kita banggakan.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Repita-Purnama-Sari-Wisudawati-Terbaik-II-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Repita.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:51:532025-05-19 10:51:53Berjuang dalam Cinta dan Disiplin

Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

19/05/2025/in Feature /by Ard

Khaidar Naufal saat penyampaian materi pada pelatihan literasi IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM PBII UAD)

Di tengah riuh rendah dunia akademik yang kerap menempatkan penulisan semata sebagai pemenuhan administratif, sebuah pelatihan literasi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) justru menghadirkan paradigma baru. Pada Rabu, 7 Mei 2025, Laboratorium Bengkel Media Pembelajaran Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menjadi ruang dialektika antara teknis menulis dan kesadaran etik.

Di sinilah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Bahasa Inggris PBII FKIP UAD menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra dengan tema “Tulis dengan Hati, Sunting dengan Teliti: Kader IMM sebagai Penulis yang Beretika dan Kreatif.”

Salah satu narasumber dalam sesi ini adalah Khaidar Naufal Pasingsingan, yang secara khusus membawakan materi tentang puisi. Ia mengurai konsep kepenulisan puisi bukan sekadar sebagai sarana ekspresi estetik, tetapi juga sebagai medium refleksi, etika, dan keberanian menyuarakan realitas. Bagi Khaidar, puisi adalah ruang sintesis antara kepekaan dan kedalaman berpikir.

Mengawali sesinya, Khaidar mengajak peserta untuk memahami bahwa karya tulis, terlebih karya sastra dan jurnalistik, merupakan bentuk rekaman dan interpretasi terhadap pengalaman manusia yang paling berkesan, sebagaimana dinyatakan oleh Pradopo. Namun, pengalaman itu tidak serta-merta dapat dituangkan begitu saja. Ia menampilkan satu alur berpikir yang ia susun dalam tiga elemen utama rasa, referensi, dan metafora.

“Menulis yang berkesan selalu dimulai dari rasa. Rasa yang tajam terhadap realitas akan mendorong kita mencari referensi yang relevan, baik berupa bacaan, pengalaman sosial, maupun fenomena budaya yang pada akhirnya diramu dalam bentuk metafora, atau simbol-simbol kreatif yang menjadi kekuatan khas dalam penulisan.”

Model tiga tahap ini bukan sekadar formula, melainkan metodologi kepenulisan yang menggabungkan kepekaan, pengayaan intelektual, dan estetika. Rasa adalah sumber inspirasi, referensi adalah jembatan nalar, dan metafora adalah bentuk ekspresi.

Khaidar pun mengaitkan konsep tersebut dengan praktik menulis berita dan puisi, dua genre yang banyak digeluti peserta pelatihan. Dalam berita, rasa muncul dalam bentuk keberpihakan pada nilai kemanusiaan, referensi tampak dalam fakta dan data, sedangkan metafora hadir dalam gaya bahasa yang mampu menyentuh pembaca tanpa kehilangan objektivitas.

Sementara dalam puisi, ketiga unsur itu menjadi inti. Peserta diajak mengasah sensitivitas emosi, mengeksplorasi bacaan sastra, lalu membentuk gambaran puitik melalui diksi, rima, dan tipografi. Tak berhenti pada teori, mereka kemudian menulis puisi yang akan dihimpun dalam antologi bersama, sebuah langkah awal dalam menumbuhkan keberanian berkarya dan berbicara melalui tulisan.

Lebih dari sekadar pelatihan, forum ini menjadi ruang pertumbuhan kesadaran. Kesadaran bahwa menulis bukan hanya tentang keterampilan, melainkan juga integritas. Sebuah kesadaran yang, menurut Khaidar, harus dibangun terus-menerus jika mahasiswa ingin menjadikan literasi sebagai instrumen perubahan. “Penulis yang baik adalah mereka yang mampu menangkap realitas dengan hati, membaca dunia dengan jernih, dan menuliskannya dengan tanggung jawab,” pungkasnya.

Dalam lanskap pendidikan tinggi yang kian kompetitif dan pragmatis, pelatihan seperti ini mengingatkan kita bahwa intelektualitas sejati tak lahir dari angka semata, tetapi dari keberanian untuk berpikir, merasa, dan menyuarakan gagasan dengan jujur dan estetik. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khaidar-Naufal-saat-penyampaian-materi-pada-pelatihan-literasi-IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-PBII-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:42:472025-05-19 10:42:47Menulis dengan Etika, Merespons Realitas
Page 1 of 19123›»

TERKINI

  • KASAD Maruli Simanjuntak Kunjungi UAD28/05/2025
  • UAD Bangun Ekosistem Wirausaha Mahasiswa Lewat Program Inovatif dan Pendampingan Karakter26/05/2025
  • Bangkitkan Semangat Sains di Hari Kebangkitan Nasional26/05/2025
  • Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi26/05/2025
  • Asmi Sofia: Menyeimbangkan Prestasi Akademik dan Aktivitas Organisasi26/05/2025

PRESTASI

  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025
  • Tim Arabian PPG PGSD UAD Juara 2 Lomba Poster dalam Gelar Karya 202524/05/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri Juara II Lomba Esai dalam Kompetisi Victory Cup 202524/05/2025

FEATURE

  • Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus24/05/2025
  • Matematika Komputasi dan Masa Depan AI24/05/2025
  • Rektor UAD Tegaskan Komitmen Nol Asisten Ahli23/05/2025
  • Rahasia Mengendalikan Amarah dalam Diri23/05/2025
  • Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra22/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top