Mahasiswa UAD Rancang Media Pembelajaran GYFTAR
Tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang terdiri atas dua anggota, yakni Alfika Triayuningtiyas dan Toriq Afanudin, dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) membuat media pembelajaran matematika bernama GYFTAR. Kepanjangan dari Geometri Form Traditional Food Based on Augmented Reality ini dilatarbelakangi penugasan materi geometri, dan karena minat belajar siswa yang rendah. Selain itu, masih banyak yang menganggap geometri paling sulit untuk dipahami dibandingkan bidang lain di matematika.
Ketika diwawancarai lewat chat WhatsApp, Alfika menjelaskan kalau dirinya dan Toriq mempunyai pandangan sama bahwa saat ini sangat dibutuhkan suatu pengintegrasian pendidikan karakter yang dapat dimuat dalam media. Hal tersebut memiliki tujuan agar selain berfungsi untuk meningkatkan pemahaman konsep, juga memberikan penguatan karakter bagi siswa dalam upaya persiapan mewujudkan generasi emas 2045.
“Kami menggunakan Augmented Reality (AR) sebagai inovasi media pembelajaran geometri yang selaras dan inventif dengan perkembangan teknologi saat ini. Dalam upaya untuk mengintegrasikan karakter tersebut, kami memadukan teknologi AR dengan budaya yaitu kearifan lokal makanan tradisional di Indonesia yang sekarang mulai ditinggalkan,” imbuhnya, ketika menjelaskan tentang GYFTAR, (17-11-2021).
AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. AR juga memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Lebih lanjut, Alfika menjelaskan cara kerja media ini. “Proses pembelajarannya, jadi nanti siswa akan terlebih dahulu menyiapkan print barcode sebagai target AR-nya dan siswa diminta mengarahkan kamera smartphone ke arah barcode tersebut untuk memunculkan objek bangun ruang 3D-nya.” (Lrs)