Posts

DPM FSBK UAD Sukses Adakan Pelatihan Sidang

/in /by

Pelatihan Sidang oleh Komisi C Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (DPM FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Pelatihan Sidang yang digelar oleh Komisi C Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (DPM FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sukses terselenggara secara daring dan luring di Auditorium Kampus II UAD pada Sabtu, (12-02-2022).

Pelatihan ini mengusung tema “Menciptakan Organisator yang Berwawasan Tinggi dan Berbudaya Menuju Tata Laksana Kongres Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi” dengan menghadirkan dua narasumber yakni Auryza Nur Fadhilah Koor Komisi C DPM FSBK yang juga sebagai ketua pelaksana dan Aldi Afiyanto selaku Koor Komisi C DPM UAD.

Auryza, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa diadakannya pelatihan sidang ini, selain melaksanakan program kerja dari Komisi C DPM FSBK, juga untuk menambah pengetahuan untuk organisasi mahasiswa (ormawa) dan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) di FSBK tentang makna dan bagaimana jalannya proses persidangan. Sebab, persidangan merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan.

“Pelatihan sidang telah kami buat dan usahakan untuk terlaksana walaupun masih di masa pandemi. Pelatihan sidang juga sangat penting untuk diadakan, mengingat para ormawa dan KBM masih minim pengetahuan mengenai persidangan,” ujarnya saat diwawancara, pada Senin, 14 Februari 2022.

Lebih lanjut, dengan adanya pelatihan ini, ia berharap seluruh KBM FSBK serta ormawa bisa memahami makna persidangan serta mempersiapkan dan mengimplementasikan hal-hal dan juga nilai-nilai yang didapat untuk menyukseskan kongres KBM FSBK nantinya.

Peserta pelatihan sidang tersebut terdiri atas perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan para delegasi dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan Ilmu Komunikasi. (hmd)

PKM Tuntut Mahasiswa Berpikir Kritis dan Inovatif

/in /by

Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh HMPS Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Puncak dari PKM ini adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai organisasi di jurusan Fisika memfasilitasi mahasiswa UAD dalam pelatihan PKM dengan tema “Mewujudkan Mahasiswa yang Kreatif, Inovatif, serta Berpikir Kritis Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Menuju Pimnas 2022”. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Minggu, 13 Februari 2022.

Latar belakang diadakannya pelatihan yakni sebagai suatu cara agar mahasiswa UAD khususnya Fisika mengenal PKM, mampu atau menguasai kepenulisan karena PKM ini terdiri atas banyak bidang, serta dapat menuangkan ide-ide kreatifnya.

Rini Suphia Nuryati selaku ketua pelaksana berharap, “Semoga melalui pelatihan ini bisa mengubah mindset para mahasiswa UAD untuk sadar bahwa PKM itu penting karena di dalamnya kita juga diajarkan rasa kerja sama serta tanggung jawab di tengah tugas kuliah yang dijalankan. Meskipun PKM berat, ajang ini adalah suatu cara agar mahasiswa berpikir kritis serta inovatif.” (eka)

UAD Dukung Wilayah Sangon 1 Bebas Malaria

/in /by

Penyuluhan pemberantasan malaria oleh tim KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Dukuh Sangon I, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler-88 Unit XXI.B.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengusung tema “Bina Lingkungan” untuk mewujudkan lingkungan Dukuh Sangon 1, Kalurahan Sidorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo bebas malaria. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan seperti kerja bakti, pelatihan penanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan penyuluhan peran masyarakat dalam pemberantasan malaria. Kegiatan ini dilakukan sejak 5 Februari hingga 14 Februari 2021.

Sudarman selaku Kepala Dukuh Sangon 1 menyampaikan bahwa angka kejadian malaria khususnya di Sangon 1 masih cukup tinggi. Dengan demikian ia berharap program kerja mahasiswa KKN UAD bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Dusun Sangon I untuk mendukung program pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pemberantasan malaria.

Sementara itu, Ketua Unit XXI.B.2, Muhammad Zulfikar menjelaskan, “Tujuan kami mengusung tema ‘Bina Lingkungan’ adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran pengaruh lingkungan terhadap kesehatan, termasuk kejadian malaria.”

Kegiatan yang telah dilakukan di antaranya pelatihan penanaman temulawak yang diselenggarakan pada 8 Februari 2022 bersama tiga belas anak PAUD Tunas Pertiwi. Selain itu, lanjut Zulfikar, kegiatan kerja bakti juga rutin dilakukan setiap minggu, seperti membersihkan semak belukar, rumput liar, dan sampah di sepanjang jalan. Masyarakat pun sangat antusias mengikuti ini, tidak hanya orang dewasa, anak-anak hingga para remaja ikut gotong royong mengikuti kerja bakti.

Program unggulan yaitu penyuluhan tentang peran masyarakat dalam pemberantasan malaria disampaikan langsung oleh Septian Emma Dwi Jatmika, S.Ked., M.Kes. Ia adalah dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD. Septian menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat Sangon 1 terutama tentang upaya pencegahan malaria.

“Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu. Harapannya, mereka bisa menjadi penggerak di lingkup keluarga. Metode penyuluhan kami kemas dengan permainan, sehingga mereka antusias mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Semoga rangkaian program ‘Bina Lingkungan’ yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Reguler-88 Unit XXI.B.2 dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan yang ada, termasuk malaria. Sekaligus dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membawa pengaruh baik bagi masyarakat Dukuh Sangon I,” tegas Septian. (doc)

Pembukaan Milad Sastra Inggris UAD ke-24

/in /by

Pemotongan Tumpeng oleh Ketua Panitia Rahayu Septi dan Ketua HMPS Sastra Inggris Karman Eka Febrianto dalam Upacara Pembukaan Milad Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-24 (Foto: Tsabita)

Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) baru saja merayakan hari jadinya yang ke-24 pada Senin, 14 Februari 2022. Upacara pembukaan dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan.

Dengan tajuk “LIT VIBES 2.2”, Milad Sastra Inggris tahun ini mengusung tema Rejuvenate of Erudite. Serangkaian kegiatan digelar oleh panitia pelaksana dalam rangka memeriahkan acara milad, mulai dari lomba akademik seperti cipta puisi dan newscasting, lomba nonakademik yang terdiri atas solo singing dan reels competition, serta litematch yang berupa pertandingan futsal dan Mobile Legends.

Karman Eka Febrianto selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Inggris, menyampaikan harapannya semoga dengan digelarnya Lit Vibes, mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru lewat acara-acara menarik yang telah dikemas sedemikian rupa. “Di industri yang telah maju seperti sekarang, harus didampingi dengan wawasan yang luas dan kemampuan yang komunikatif sehingga akan membantu kita untuk survive setelah lulus nanti,” imbuhnya.

Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Sastra Inggris, Muhammad Hafiz Kurniawan, S.S., M.A. juga memaparkan bahwa “Prestasi harus terus diukir, tidak hanya di lingkungan UAD, tapi juga dalam skala nasional bahkan internasional. Seiring dengan ketatnya persaingan global, maka mahasiswa juga wajib meningkatkan kapabilitas masing-masing.”

Ia berharap agar Lit Vibes ini dapat membawa energi positif yang akan mendorong mahasiswa untuk terus melakukan kegiatan yang positif juga.

Upacara pembukaan ini menjadi kick off dari rangkaian acara milad yang telah resmi dimulai. Pemukulan gong dilakukan oleh Muhammad Hafiz Kurniawan sebagai simbolis pembukaan milad. Diikuti dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Panitia Rahayu Septi dan Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Inggris, Karman Eka Febrianto. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Ahda Gitana turut menghibur audiens dengan penampilan menakjubkan mereka. Di akhir, acara dilanjutkan dengan webinar nasional yang mengangkat tema “The Importance of Foreign Language in the 4.0 Era”. (tsa)

HMPS Matematika UAD Adakan Pelatihan Public Speaking

/in /by

HMPS Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Pelatihan Public Speaking (Foto: Arika)

“Kepribadian seseorang dapat dilihat dari cara dia berbicara, dan kepribadian seseorang dapat dicerminkan dari dia berbusana,” buka Hermanto, S.S., M.Hum. saat mengawali materi yang disampaikan. “Tidak ada profesi di dunia ini yang terlepas dari komunikasi. Penanaman modal public speaking sangat penting apalagi sebagai mahasiswa.”

Ia menjadi pembicara dalam pelatihan public speaking “Dare to Speak, Dare to Action” kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Matematika dan Program Studi Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang berlangsung secara offline (langsung) di Kampus II UAD. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang cara berbicara di depan umum, juga sebagai modal bagi calon pendidik masa depan dalam menyampaikan komunikasi yang baik kepada muridnya.

Menurut Hermanto, komunikasi menjadi sebuah kebutuhan bukan sebuah keinginan. Mahasiswa yang merupakan generasi penerus peradaban bangsa sudah selayaknya bisa menyalurkan kreativitas yang nantinya akan berguna bagi negara. Kolaborasi menjadi hal penting dalam berkomunikasi. Tidak hanya itu, critical thinking atau pemikiran yang kritis juga satu dari cara penyampaian komunikasi yang baik.

 “Salah satu kemampuan public speaking adalah menjadi MC. Ada tiga kunci jika ingin menjadi MC, yaitu mau belajar, banyak jam terbang dan tidak baperan, serta harus mau mendengar saran dari audiens atau pendengar. Intinya, semua bisa asalkan siap berproses dan mau belajar,” lanjut Hermanto.

Uswatun Khasanah, S.Si. M.Sc. selaku Kaprodi Matematika UAD berharap kegiatan ini nantinya akan berguna pada mata kuliah microteaching semester 6, yakni mahasiswa mengetahui cara mengajar dan cara berkomunikasi yang baik dengan murid. (ark)

Dosen UAD Kenalkan Peningkatan Literasi dan Pengolahan Sampah di Argosari

/in /by

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kenalkan Peningkatan Literasi dan Pengolahan Sampah di Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Keberadaan sampah rumah tangga di masyarakat menjadi perhatian serius bagi sejumlah dosen dan mahasiswa KKN kelompok XIV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Melalui program pengabdian kepada masyarakat, dua dosen UAD Yogyakarta, Nunik Hariyanti, M.A. dan Wahidah Mahanani Rahayu, M.Sc. menyelenggarakan sosialisasi di Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Bantul, pada Sabtu (12-02-2022).

Tema yang diangkat pada sosialisasi ini terkait “Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Peningkatan Literasi Masyarakat dengan Membacakan Nyaring”. Sekitar 40 peserta hadir dalam kegiatan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Ketua PKK Argosari, Dra. Faridah mengatakan, dengan adanya kegiatan tersebut pihaknya merasa mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan yang cukup berharga. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini. Dengan bekal wawasan yang disampaikan oleh teman-teman dosen UAD dan dibantu mahasiswa KKN UAD di sini, kami bisa mengetahui tambahan informasi terkait pengolahan sampah agar lebih bermanfaat,” katanya.

Di sela kegiatan tersebut dilakukan penyerahan buku secara simbolis dari perwakilan UAD yang diwakili Nunik Hariyanti kepada Ketua PKK Argosari Faridah. Terdapat 130 buku yang disumbangkan dari UAD untuk perpustakaan Kalurahan Argosari.

Pada acara tersebut, Nunik Hariyanti yang merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi UAD menyampaikan pentingnya literasi di kalangan masyarakat untuk mengolah sampah rumah tangga. “Bagaimana memanfaatkan sampah atau limbah ini kita bisa tahu dari literasi, misalnya buku cerita,” tuturnya.

Dilanjutkan Nunik, dengan membaca buku cerita, masyarakat bisa memulainya sejak dari usia dini. “Dengan membaca buku, buku apa pun itu, kita bisa menyerap banyak manfaat. Termasuk salah satunya yaitu pengolahan sampah. Membaca buku minimal lima belas menit setiap hari, mampu memberikan wawasan agar mengetahui hal-hal yang sebenarnya di sekitar kita bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.

Sementara itu Wahidah Mahanani Rahayu mengungkapkan sampah rumah tangga mampu diolah agar lebih bermanfaat. “Sebenarnya sampah rumah tangga itu banyak sekali. Namun pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan limbah makanan, seperti misalnya batang brokoli yang sering kali dibuang. Nah, daripada dibuang alangkah lebih baiknya dimanfaatkan untuk kita olah menjadi makanan berupa cookies,” ungkapnya.

Wahidah mencontohkan limbah makanan lain, seperti tulang ikan. “Banyak dari kita yang memilih untuk membuang tulang ikan. Padahal jika mengetahui, tulang ikan itu memiliki kandungan gizi protein yang tinggi. Tulang ikan ini bisa kita olah menjadi krupuk maupun tepung,” tutur dosen Prodi Teknologi Pangan UAD Yogyakarta itu.

Pada kesempatan tersebut, turut berpartisipasi komunitas dari Read Aloud (RA) Yogyakarta dalam peningkatan budaya membaca bagi anak-anak. Salah satu pengurus RA Yogyakarta, Elsa Agustine, menyampaikan bagaimana para orang tua memiliki peran penting dalam mengenalkan budaya membaca bagi anak-anak.

“Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan membaca. Nah, di sini kami dari Read Aloud Yogyakarta ingin mengajak masyarakat Kelurahan Argosari Sedayu untuk membiasakan membacakan nyaring bagi para putranya. Membacakan nyaring di sini tidak sekadar membaca, tetapi punya manfaat yang cukup penting bahwa anak bisa tertarik, antusias, dan akhirnya suka untuk terus dibacakan,” katanya. (doc)

Mobil Listrik dan Kreativitas Inovasi Mahasiswa UAD

/in /by

Mobil Listrik buatan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (kiri) dalam Podcast Kita Talk Edisi 40 (kanan) (Foto: Didi)

Ilham Eko Prakoso dan Aji Apri Setiawan adalah dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (PVTO) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Al Qorni, yaitu organisasi mahasiswa UAD yang terfokus pada penciptaan dan pengembangan inovasi teknologi otomotif.

Pada Kita Talk Episode 40 yang tayang pada Kamis, 10 Februari 2022 di kanal YouTube Televisi UAD, acara talkshow mahasiswa UAD yang digagas oleh Televisi UAD, Ilham dan Aji berkesempatan untuk berbagi cerita tentang pengalaman dan kisah menarik mereka.

Bersama Al Qorni, Ilham dan Aji menciptakan mobil listrik sebagai jawaban atas pandangan mahasiswa UAD menyaksikan perkembangan teknologi saat ini, dan wujud antisipasi terhadap kekhawatiran mereka pada persediaan bahan bakar minyak yang kian berkurang.

“Bermula di tahun 2019, mahasiswa Prodi PVTO UAD termasuk saya di dalamnya. Kami berpikir bahwa bahan bakar minyak lambat laun akan habis, lalu banyak universitas di Indonesia telah melakukan pengembangan dan menciptakan mobil listrik. Berdasarkan hal tersebut kami kemudian berinisiatif untuk turut melakukannya, dengan usaha agar inovasi yang kami ciptakan bisa lebih baik,” ujar Aji.

Lelaki asal Pekalongan tersebut juga menceritakan tentang asal mula terbentuknya Al Qorni secara singkat. “Al Qorni adalah organisasi yang dibentuk tahun 2019 silam, dengan arahan dari UAD langsung. Adapun tujuan organisasi ini ialah untuk pengembangan teknologi, penciptaan mobil listrik ini salah satunya. Prodi PVTO UAD juga turut mengambil peran yang dominan demi keberlangsungan jalannya organisasi. Kami di Al Qorni memiliki lima divisi, yang mengurus bagian mekanikal, industri, informatika, elektronika, dan administrasi.”

“Sebagai wadah bagi mahasiswa Prodi PVTO UAD yang memiliki minat dan bakat pada bidang elektronik, kelistrikan, dan inovasi mobil listrik. Itulah tujuan lain mengapa Al Qorni ini dibentuk,” Ilham menambahkan.

Pada mulanya, Aji dan Ilham bersama Al Qorni meminta perizinan dan pengajuan dana ke kampus. Setelah mendapatkan keduanya, mereka membuat rancangan desain mobil listrik, membuat prototype dari kayu dan paralon, membuat kerangka, proses perakitan, lalu sampai pada tahap akhir pengerjaan.

“Kesulitan saat pengerjaannya itu ada di proses pembuatan kerangka mobil sungguhan, seperti pada detail pengelasan di bagian rool bar karena harus benar-benar presisi, sebab itu adalah bagian penyambung ke kerangka mobil di bagian lain. Selain itu, kesulitan lainnya ialah harus memperhatikan mesin listriknya agar jangan sampai panas saat mobil dijalankan. Mengapa mesin listrik bisa panas? Ini dikarenakan oleh sifatnya yang dipenuhi energi besar,” jelas Ilham.

“Buat mesin untuk mobil listrik sangat rumit. Jadi kami melakukan impor mesin dari Amerika, yaitu Kelly Motor. Sedangkan untuk beberapa komponen lain di mobil listrik ini kami bikin sendiri, dan melibatkan bantuan dari pihak ketiga,” lelaki asal Jogja itu menambahkan.

Dari cerita keduanya, banyak kesulitan yang ditemui saat menciptakan mobil listrik. Namun kesulitan itulah yang menjadi salah satu tantangan bagi mereka. “Sampai tidur pun enggak nyenyak kadang dan bisa terbawa sampai ke mimpi, karena kepikiran bagaimana inovasi selanjutnya agar mobil listrik kami bisa lebih baik.”

Al Qorni dalam pembuatan mobil listrik memiliki dua konsentrasi, yaitu ada pada keperluan mengikuti kompetisi dan keperluan komersial. Untuk saat ini, Al Qorni sedang melakukan persiapan untuk mengikuti kompetisi Formula Student Electric Competition (FSEC) yang diadakan oleh Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta. Kompetisi ini rencananya akan digelar pada 31 Maret 2022.

“Sebenarnya dalam waktu dekat ini, yakni tanggal 27 Februari, kami berangkat menuju kompetisi itu, tapi karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diberlakukan, kami tidak jadi berangkat. Hal baiknya setelah keberangkatan ditunda, kami memanfaatkan waktu yang ada untuk riset lebih mendalam, serta melakukan pengembangan pada mobil listrik yang kami ciptakan,” jelas Ilham.

Kepala Prodi (Kaprodi), dosen, dan tenaga pendidik di Prodi PVTO UAD sangat mendukung kegiatan Al Qorni. “Mereka memberikan ide, saran, dan gagasan. Kami merasa mendapat pengayoman dalam proses pembuatan mobil listrik ini, mereka rasa-rasanya sudah seperti bapak kedua kami sebagai mahasiswa,” ungkap Ilham dan Aji.

Saat ini mobil listrik Al Qorni telah memasuki tahap 90% penyempurnaan. Ilham dan Aji berharap, pada waktu mendatang Al Qorni dan mahasiswa Prodi PVTO UAD bisa menciptakan inovasi kreatif lain di bidang teknologi transportasi.

“Lebih semangat dalam berproses, dan banyak pengalaman yang saya dapatkan saat bergabung di Al Qorni, selain memiliki teman baru juga menambah relasi. Untuk para mahasiswa UAD dari prodi selain PVTO yang memiliki minat terhadap dunia teknologi dan mesin, sangat dipersilakan untuk bergabung bersama kami di Al Qorni!” tutup Ilham. (didi)

Mobil Listrik sebagai Media Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Dahlan Muda

/in /by

Ilham Eko Prakoso (kiri) dan Aji Apri Setiawan (tengah) Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menceritakan proses kreatif pembuatan mobil listrik (Foto: Didi)

Kita Talk yang merupakan program talkshow mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Televisi UAD, mengundang dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (PVTO) UAD sebagai narasumber, pada episode ke-40.

Tayang di kanal YouTube Televisi UAD, pada Kamis, 10 Februari 2022, talkshow ini mengangkat tema “Mobil Listrik sebagai Media Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Dahlan Muda”, dan dipandu oleh Shahih Burhan selaku host. Duduk sebagai narasumber, Ilham Eko Prakoso dan Aji Apri Setiawan menceritakan proses kreatif pembuatan mobil listrik yang dilakukan oleh keduanya.

“Awalnya kami di Prodi PVTO dan organisasi Al Qorni UAD melakukan perizinan dan pengajuan dana ke kampus, lalu setelah mendapat izin dan dana, lanjut ke tahap membuat desain mobil, membuat prototype dari kayu dan paralon, membuat kerangka mobil sungguhan, proses perakitan, sampai kepada finishing atau tahapan akhir,” ujar Aji.

Ilham melanjutkan bahwa untuk membuat mesin mobil listrik sangat rumit. “Kami melakukan impor mesin dari Amerika, yaitu Kelly Motor. Sedangkan untuk beberapa komponen lain di mobil listrik ini kami membuatnya sendiri, juga melibatkan bantuan dari pihak ketiga.”

Saat menceritakan proses kreatif membuat mobil listrik, Aji menyisipkan pesan sederhana yang mendalam. “Mahasiswa jangan hanya belajar teori di kelas saja. Dengan mengikuti organisasi, mahasiswa bisa belajar teori sembari praktik. Dari teori yang didapat di kelas inilah, yang pada tahapan selanjutnya dipraktikkan pada pengembangan mobil listrik melalui kreativitas dan inovasi teman-teman.”

Untuk ke depannya Prodi PVTO UAD melalui organisasi Al Qorni berharap tidak hanya membuat mobil listrik, tetapi turut berkreasi pada seluruh kendaraan transportasi. (didi)

Mahasiswa UAD Berikan Tips Dapatkan Beasiswa Kuliah ke Latvia

/in /by

Afnan Sa’ud Hanifudin, mahasiswa Biologi FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dapat beasiswa kuliah IISMA di Latvia, Eropa (Foto: Laras)

Indonesian Internasional Student Mobility Awards (IISMA) salah satu kegiatan pertukaran mahasiswa ke luar negeri yang diperuntukkan mahasiswa undergraduate (S1), yang tertarik untuk belajar selama satu semester di luar negeri.

Afnan Sa’ud Hanifudin, mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Sains Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menjadi salah satu mahasiswa yang lolos IISMA tahun 2021/2022 di The Daugavpils University, Latvia. Dengan bahagia ia membagikan beberapa tips hingga dirinya lolos raih beasiswa tersebut.

Dengan dipandu oleh Nurun Isnaeni sebagai moderator, talkshow ini berlangsung dengan lancar pada Rabu, 09 Februari 2022 di Zoom Meeting dan YouTube OIA UAD. Dari tips ketika proses seleksi, persiapan keberangkatan menuju tempat yang tentunya beda budaya dan kultur, hingga proses pembelajaran, dibagikan oleh Afnan.

“Makin terbiasa mengerjakan latihan soal tes bahasa Inggris, maka makin lancar teman-teman dalam mengerjakan tesnya nanti. Salah satunya yang mudah dijangkau untuk latihan soal ini adalah duolingo,” ujar Afnan, (09-02-2022).

Ia juga menambahkan, ketika pembuatan esai, mantapkan terlebih dahulu apa tujuan ikut IISMA, apa saja yang ingin diperoleh ketika mengikuti IISMA, dan feedback apa yang akan dibawa ke Indonesia. Paling utama, tentunya berdiskusi dengan dosen pembimbing atau yang sudah berpengalaman. Hal ini juga akan memengaruhi di tahap selanjutnya yakni wawancara.

Tak hanya itu, Curriculum Vitae (CV) yang menarik, dan perbanyak prestasi baik akademik maupun nonakademik, serta aktif mengikuti organisasi, hal ini juga menjadi salah satu faktor pendukung untuk diterima.

Perlunya persiapkan kebutuhan IISMA dari jauh hari, seperti paspor, bahasa daerah setempat yang sangat membantu, adaptif, dan terus update mengenai negara yang akan dituju. Pada proses pembelajaran di IISMA ini, tidak hanya pembelajaran akademik saja, pun nonakademik, hal itu bisa dimanfaatkan untuk belajar tentang budaya setempat dan memperkenalkan budaya di Indonesia. (Lrs)

Banyak Mahasiswa Kurang Sadar dengan Jiwa Kreatifnya!

/in /by

Pramudyta (kanan) pada Podcast Ngobras PBio Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Pramudyta, adalah mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi (PBio) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi ketua tim mahasiswa UAD di ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 2021. Pada Podcast Ngobrol Asyik (Ngobras) edisi Cerita PKM Part I, mahasiswi asal Sampit, Kalimantan Tengah, ini menceritakan kesan dan pengalamannya saat mengikuti PKM.

Dipandu oleh Muhammad Faid Alim sebagai host, Podcast Ngobras yang tayang pada Rabu, 9 Februari 2022 di kanal YouTube PBio UAD Official, Pramudyta mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa kreatif di Indonesia kurang sadar terhadap jiwa kreativitas yang dimilikinya.

“Banyak mahasiswa yang kreatif tetapi belum sadar akan hal itu, dan dengan mengikuti PKM ini siapa tahu kreativitasnya yang luar biasa bisa lebih terekspos, lalu bisa lebih berkembang.”

“Ceritain sedikit dong, apa pengalaman menarik saat mengikuti PKM?” Faid mengajukan pertanyaan kepada Pramudyta.

“Pasti seru dan menarik ikut PKM, saya banyak belajar selama di persiapan dan prosesnya. Selain itu, saat mengikuti PKMM saya terjun langsung di lingkup masyarakat, menyaksikan realitas kehidupannya, dan turut membantu dalam mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Jadi dari mengikuti PKM ini bukan hanya saya saja yang mendapatkan manfaat, tetapi orang lain pun turut mendapatkannya,” jawab Pramudyta.

Menjelang akhir Podcast, Pramudyta mengatakan bahwa setiap manusia punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tetapi para mahasiswa jangan ragu untuk mengikuti PKM. “Dengan mengikuti PKM, bisa jadi itu adalah salah satu jalan prestasi teman-teman. Terjun aja dulu sembari dipikir kemudian. Ikut PKM banyak manfaatnya, lo!” (didi)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI