• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Membangun Karakter Muslim Berkemajuan

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Tarawih Ramadan di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Itoshiko)

Pengurus Pesantren KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Ramadan dengan menggelar Ceramah Tarawih pada Jumat, 28 Maret 2025, bertempat di Masjid Islamic Center UAD. Ceramah ini menghadirkan Dr. Drs. H. Immawan Wahyudi, M.H. yang merupakan anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus mantan Wakil Bupati Gunungkidul pada periode 2011‒2021.

Dalam ceramahnya, Dr. Immawan Wahyudi menyoroti pentingnya membangun karakter muslim yang berkemajuan di tengah tantangan globalisasi. Ia menegaskan bahwa umat Islam harus mampu bersikap adaptif tanpa kehilangan identitas keislamannya. Menurutnya, Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin telah memberikan pedoman bagi umatnya dalam menjalani kehidupan dengan penuh keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Ia juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif dalam mewujudkan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Salah satu tantangan utama yang dihadapi umat Islam saat ini adalah arus pemikiran yang cenderung materialistik dan sekuler. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serius dalam memperkuat pemahaman agama yang holistik agar tidak terjebak dalam dikotomi antara ilmu agama dan ilmu duniawi.

Selain itu, Dr. Immawan Wahyudi mengajak jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum refleksi diri dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Ia menegaskan bahwa ibadah puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter yang lebih baik, seperti disiplin, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama.

Dengan adanya ceramah ini, diharapkan para jamaah dapat memahami urgensi membangun karakter muslim yang berkemajuan serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Islam tidak hanya mengajarkan tentang ibadah ritual, tetapi juga menuntun umatnya untuk menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Tarawih-Ramadan-di-Kampus-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Itoshiko.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 12:32:212025-04-10 12:32:21Membangun Karakter Muslim Berkemajuan

Tantangan Unifikasi Ilmu dalam Arus Western Minded

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tentang Tantangan Unifikasi Ilmu dalam Arus Western Minded (Foto. Itoshiko)

Pengurus Pesantren KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Kajian Jelang Berbuka dengan tema “Tantangan Unifikasi Ilmu dalam Arus Western Minded” yang berlangsung di Masjid Islamic Center (IC) UAD pada Jumat, 28 Maret 2025. Kajian ini menghadirkan Saeful Effendi, M.Pd.B.I. selaku Kepala Bidang Kemasyarakatan Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD sebagai pemateri.

Dalam kajian ini, Saeful Effendi membahas pentingnya unifikasi ilmu dalam menghadapi arus pemikiran Barat yang semakin mengglobal. Ia menyoroti bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan modern sering kali didominasi oleh perspektif sekuler, sehingga menuntut umat Islam untuk mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam berbagai disiplin ilmu. Menurutnya, Islam memiliki sistem epistemologi yang unik dan mampu menjawab tantangan zaman jika diterapkan secara holistik dalam berbagai aspek kehidupan.

Ia juga menjelaskan bahwa dominasi pemikiran Barat dalam dunia akademik sering kali menyebabkan adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih integratif agar umat Islam tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan nilai-nilai Islam. Unifikasi ilmu ini bertujuan untuk membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islam tanpa mengesampingkan kemajuan teknologi dan sains.

Selain itu, Saeful Effendi mengajak para peserta untuk lebih kritis dalam menyikapi berbagai konsep keilmuan yang berkembang saat ini. Ia menegaskan bahwa Islam tidak menolak ilmu pengetahuan, tetapi perlu adanya penyaringan dalam penerapannya agar tetap selaras dengan prinsip-prinsip Islam.

Melalui kajian ini, diharapkan para peserta dapat memahami urgensi unifikasi ilmu serta mampu menerapkannya dalam kehidupan akademik dan profesional mereka. Dengan demikian, umat Islam dapat lebih siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai keislaman yang menjadi landasan utama dalam kehidupan. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-tentang-Tantangan-Unifikasi-Ilmu-dalam-Arus-Western-Minded-Foto.-Itoshiko.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 12:19:592025-04-10 12:19:59Tantangan Unifikasi Ilmu dalam Arus Western Minded

Perhatian Islam terhadap Makanan

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Ceramah Tarawih 1446 H di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faiq)

Ceramah Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 22 Maret 2025, menghadirkan Dr. Ustadi Hamsah, S.Ag., M.Ag. sebagai pemateri. Ia merupakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang kali ini membahas “Perhatian Islam terhadap Makanan”.

Ustaz Ustadi menyampaikan, salah satu yang menjadi nasihat yang diberikan Allah ialah kita haruslah memperhatikan makanan yang kita makan seperti perintah Allah pada Surah Abasa ayat 24. Setidaknya ada dua hal yang patut diperhatikan dalam makanan yakni kualitas dan kuantitas. “Kualitas makanan haruslah yang halal dan baik sehingga berdampak sehat bagi tubuh. Selanjutnya, kuantitas dalam hal ini yakni perhatian kita pada jumlah makanan yang ada, sehingga terhindar dari membuang-buang makanan,” ujarnya.

Lebih lanjut Ustaz Ustadi menekankan bahwa makanan yang berlebihan dan tidak dihabiskan akan menjadi sampah makanan atau food waste. Padahal, Indonesia sendiri pada tahun 2024 sudah menjadi peringkat pertama food waste di Asia Tenggara, dan selalu masuk lima besar dunia. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam padahal masyarakat mayoritas beragama Islam.

“Membuang-buang makanan merupakan hal yang dilarang oleh Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Isra ayat 26 dan 27. Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa membuang-buang makanan termasuk ke dalam hal yang mubazir dan mubazir merupakan hal yang dibenci Allah. Orang yang melakukannya merupakan saudara setan,” tegasnya.

Ustaz Ustadi mengingatkan, salah satu dari kegiatan nyata yang menggambarkan ketakwaan seseorang dapat dimulai dengan tidak mubazir dalam memperlakukan makanan. Oleh karena itu, sebagai orang yang bertakwa kita haruslah menghabiskan makanan sebagaimana yang dicontohkan Rasul dan membuang pemikiran bahwa menghabiskan makanan merupakan tindakan yang tidak keren. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-Tarawih-1446-H-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 12:10:462025-04-10 12:10:46Perhatian Islam terhadap Makanan

Agama Adalah Nasihat

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Ceramah Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faiq)

Ceramah Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 22 Maret 2025, menghadirkan Dr. H. M. Busyro Muqoddas, M.Hum. sebagai pemateri. Ia merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Hikmah, yang kali ini membahas “Agama Adalah Nasihat”.

Ustaz Busyro menyampaikan bahwa agama merupakan suatu nasihat yang dapat dilihat melalui isi agama Islam itu sendiri, yang mengajarkan kebaikan. Tidak hanya itu, cara beragama yang baik dan benar juga merupakan suatu nasihat, berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah.

Selanjutnya, Ustaz Busyro menerangkan tentang kesempurnaan manusia bisa terlihat dari adanya nurani. Kekayaan nurani ini merupakan aspek spiritual yang erat kaitannya dengan hati karena merupakan sumber agama. Beragama dengan rasa, sehingga dapat dijalankan dengan baik.

Otak juga menjadi salah satu unsur kesempurnaan yang manusia miliki. Adanya otak merupakan sumber pengetahuan bagi manusia. Otak dan hati manusia haruslah saling berhubungan karena dengan demikian keduanya dapat berjalan secara optimal, bila tidak maka akan terjadi suatu tindakan yang menyebabkan tindakan yang mengarah kepada dosa.

Selain otak, fisik merupakan unsur penting dalam sempurna manusia sebagai makhluk. Fisik menjadi aspek yang apabila agama sebagai nasihat yang paling merasakan dampaknya. Sebab, nasihat bisa diresapi oleh otak, dirasakan oleh hati, dan dirasakan oleh fisik.

Agama sebagai nasihat tidak hanya dapat bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah tetapi juga dapat dari berbagai kejadian yang ada. Ustaz Busyro mencontohkan rasa syukur korban Wadas sebagai suatu nasihat bahwa kita semua yang dalam keadaan lapang tidak terkekang, seperti warga Wadas patutnya mensyukuri nikmat tersebut.

Terakhir, Ustaz Busyro menyampaikan bahwa setiap orang yang melaksanakan agama sebagai nasihat pastilah akan memberikan contoh perilaku yang baik. Perilaku yang baik ini akan menjadi contoh bagi orang lain dan secara tidak langsung juga akan menjadi nasihat. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-Tarawih-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 12:03:322025-04-10 12:03:32Agama Adalah Nasihat

Menuju Hidup Sehat dan Tenteram Menurut Ajaran Islam

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Ceramah di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faiq)

Ceramah Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 22 Maret 2025 menghadirkan Prof. Dr. Waharjani, M.Ag sebagai pemateri. Ia merupakan dosen Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, yang kali ini membahas tentang “Menuju Hidup Sehat dan Tenteram Menurut Ajaran Islam”.

Ia mengatakan, ada empat hal yang menjadikan manusia dapat meraih hidup tenteram, yaitu sehat, cukup rezeki, rumah tangga rukun, dan tawakal pada Allah Swt. karena dengan tawakal Allah akan melengkapi semua keperluan hamba-Nya. Sementara itu, ada hal yang menyebabkan kehidupan manusia tidak tenteram. Di antaranya ialah sakit atau tidak sehat terutama apabila diri sendiri maupun salah satu anggota keluarga terkena penyakit terutama ialah ayah dan ibu, kurang rezeki, dan antaranggota keluarga tidak rukun.

Ustaz Waharjani menyampaikan tips untuk tetap sehat. Bangun tidur dengan berdoa kemudian menjulurkan lidah 10 kali, lalu berjinjit 8 kali, selanjutnya melakukan aktivitas yang lain. Dalam mengkonsumsi makanan, sebaiknya yang halal lagi baik, serta sebagai manusia kita mengupayakan cerdik. Cerdik yang dimaksud adalah cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rutin berolahraga, diet dengan berpuasa sunnah, istirahat yang cukup yakni dengan istirahat yang direncanakan, kelola stres, hindari marah, dan banyak sabar.

Ia pun membahas tentang upaya mencegah penyakit sesuai dengan kitab Thibbun Nabawi. Sehat menurut Rasulullah yaitu dengan melakukan puasa sunnah sesuai teori autophagy (memakan diri sendiri), pengobatan bekam, dan salat malam secara rutin. Salat ini akan berdampak baik pada tiga unsur darah yakni tekanannya normal, hemoglobin tercukupi, dan trombositnya terpenuhi. Selanjutnya mengkonsumsi habatus sauda dan madu secara rutin, serta berzikir dan berdoa.

Sementara itu, kekurangan rezeki dapat menyebabkan iman manusia menjadi lemah, sulit melaksanakan syariat dengan baik, dapat menjatuhkan seseorang pada meminta-minta, menipu, bahkan mencuri. Rasulullah bersabda mengenai seseorang yang meminta-minta ini. “Barang siapa membuka pintu meminta-minta, maka Allah membukakan pintu kefakiran untuknya di dunia dan di akhirat dan barang siapa membuka pintu memberi karena mengharap rida Allah, maka Allah akan membukakan pintu kebaikan di dunia dan akhirat” (HR. Ibnu Jarir). Maka, dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa meminta-minta merupakan hal yang sangat dilarang Rasulullah.

Selain itu, Ustaz Waharjani memberikan kiat guna meraih rezeki yang melimpah, ialah dengan senantiasa membiasakan beristigfar kepada Allah Swt., bertakwa, suka bersilaturahmi, senantiasa menyengaja berdoa memohon rezeki kepada Allah dengan melaksanakan berbagai ibadah yang disunnahkan, senantiasa bersedekah dengan ikhlas dan tidak suka meminta-minta, dan terakhir bekerja keras dengan niat sebagai ibadah pada Allah Swt.

Tidak ketinggalan, pada kesempatan itu juga disampaikan tentang rumah tangga yang rukun. Guna meraih keluarga yang rukun, diperlukan komunikasi yang baik. Meneladani perilaku Nabi Muhammad juga merupakan salah satu upaya dalam meraih keluarga yang rukun. Selain itu, perlu mewujudkan keluarga rukun dapat dijadikan sebagian cita-cita dan harapan keluarga. Kebutuhan hidup keluarga yang terpenuhi juga sebagai salah satu penunjang dalam hal ini.

Kiat terakhir dalam mewujudkan keluarga yang rukun ialah melakukan tujuh kebiasaan baik. Di antaranya salat wajib di awal waktu secara berjamaah di masjid, membiasakan berpuasa sunnah, membiasakan membaca Al-Qur’an, membiasakan berinfak dan bersedekah dengan ikhlas, membiasakan berdoa dan berzikir, membiasakan berkata yang baik dan berpikiran positif, serta membiasakan thalabul ilmi dan mengamalkan ilmu.

Terakhir, dalam menuju hidup sehat dan tenteram ialah tawakal kepada Allah Swt. Dengan begitu, maka akan dicukupkan segala kebutuhan kita. Kita pun dapat mewujudkan baiti jannati yang artinya rumahku surgaku dan juga akan terwujud keluarga yang sakinah mawadah warahmah. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 11:52:482025-04-10 11:52:48Menuju Hidup Sehat dan Tenteram Menurut Ajaran Islam

UAD Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Duafa

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Duafa (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan LazisMU UAD menggelar program bertajuk “UAD Berbagi” dengan membagikan 1.154 paket sembako kepada kaum duafa. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara UAD dan masyarakat sekitar.

Program UAD Berbagi ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 19 Maret 2025 di Kampus V UAD Wates dan 20 Maret 2025 di Masjid Islamic Center UAD. Kegiatan juga bersinergi dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di sekitar kampus guna memastikan bantuan tepat sasaran serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. selaku Ketua Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, Sunu Prasetya Adi, S.E.Sy., M.E. selaku Wakil Ketua LazisMU UAD, Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), serta Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Ketua LPSI UAD memberikan sambutannya, “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan semakin mendekatkan UAD dengan lingkungan sekitar. Kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab sosial yang terus kami lakukan, terutama di bulan suci Ramadan,” tutur Rahmadi.

Melalui kegiatan tersebut, UAD berharap dapat semakin mendekatkan diri dengan masyarakat serta menanamkan nilai kepedulian sosial kepada sivitas akademika. RDK 1446 H tidak hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga momen berbagi kebahagiaan dan keberkahan bagi sesama. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bagikan-Ribuan-Paket-Sembako-untuk-Duafa-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 11:48:062025-04-10 11:48:06UAD Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Duafa

Pentingnya Menjaga Keikhlasan dalam Beribadah

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian tarawih Ramadan di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H (Foto. Ito)

Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut hadir sebagai pemateri utama dalam kajian tarawih Ramadan di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H. Kajian ini terlaksana pada Kamis, 20 Maret 2025, yang bertempat di Masjid Islamic Center (IC) UAD.

Dr. Ikhwan Ahada menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya menjaga keikhlasan dalam beribadah dan beramal. Ia menekankan bahwa ibadah Ramadan, termasuk puasa, Tarawih, dan berbagai amal kebaikan lainnya, harus dilandasi dengan niat yang tulus agar dapat meraih rida Allah Swt. Ia juga mengajak jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum peningkatan kualitas diri, baik dalam aspek spiritual maupun sosial.

“Ibadah di bulan Ramadan bukan sekadar ritual, tetapi harus membawa dampak dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus semakin baik dalam hubungan dengan Allah dan sesama manusia,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan sunnah, serta menjaga ukhuwah Islamiah di tengah masyarakat. Menurutnya, umat Islam harus mampu menjadi agen perubahan yang membawa kedamaian, keadilan, dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitarnya.

Kajian Tarawih ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan RDK UAD 1446 H yang bertujuan memperkuat pemahaman keislaman sivitas akademika dan masyarakat umum. Dengan hadirnya tokoh-tokoh ulama dan akademisi dalam kajian, diharapkan nilai-nilai Islam semakin tertanam dalam kehidupan kampus dan membentuk generasi yang lebih berakhlak serta berkontribusi bagi umat. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-tarawih-Ramadan-di-Kampus-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1446-H-Foto.-Ito.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 11:40:242025-04-10 11:40:24Pentingnya Menjaga Keikhlasan dalam Beribadah

Kajian Subuh RDK UAD 1446 H: Tadabur Surah Al-Maun

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Subuh RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H Tadabur Surah Al-Maun (Foto. Salsya)

Kajian Subuh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah dijalankan di Masjid Islamic Center pada 9 Maret 2025, yang dipaparkan oleh Ustaz Atqon Zhillan Al-Hasib dengan tema “Tadabur Surah Al-Maun”. Harapannya, kita mampu untuk saling berbagi bahkan tolong-menolong kepada sesama muslim, khususnya anak yatim.

Seorang tokoh Quraisy bernama Abu Sufyan bin Harb merupakan tokoh yang sangat terkenal pada masa Jahiliah karena sangat menentang dan memerangi dakwah Nabi Muhammad saw. Ia juga termasuk dalam delegasi kaum Quraisy yang mendatangi Abu Thalib dan bernegosiasi agar menyerahkan Nabi Muhammad saw. untuk dibunuh. Kekafiran Abu Sufyan bin Harb sampai-sampai diceritakan pada beberapa ayat dalam Surah Al-Anfal.

Allah Swt. sangat mudah membolak-balikkan hati manusia dan saat itu Allah Swt. memberikan hidayah kepada Abu Sufyan bin Harb sehingga ia sangat beriman bahkan menjadi sahabat yang tidak pernah absen dalam perang yang dijalankan bersama umat Islam. Ustaz Atqon menceritakan bahwa saat itu Abu Sufyan sedang membeli dua ekor unta, kemudian ia didatangi oleh seorang anak yatim yang mana anak yatim tersebut meminta daging unta yang Abu Sufyan sembelih. Alih-alih memberi, ia justru menghardik dan mengusir anak yatim tersebut, sehingga turunlah Surah Al-Maun.

Surah Al-Maun termasuk Surah Makkiyah karena diturunkan di Makkah. Surah ini disebut juga sebagai Surah Ad Din dan Surah Ara’aita karena diawali dengan bunyi “Ara’aita” yang memiliki makna ancaman terhadap mereka yang menodai nilai-nilai ajaran agama Islam.

Tadabur dalam Surah Al-Maun yang dapat menjadi pengingat untuk kita yaitu, bahwa setiap harta yang kita miliki terdapat hak bagi orang miskin serta anak yatim. Kemudian mengingatkan kita bahwasanya substansi agama itu salah satunya selalu ingat dengan orang-orang yang lemah serta mengasihinya, bukan menghardiknya. Terakhir, jangan lupa untuk khusyuk dalam menjalankan salat wajib yang selalu kita laksanakan lima kali sehari sehingga tidak bernilai sia-sia.

Ancaman bagi orang-orang yang lalai dalam mentadaburi Surah Al-Maun tertera dalam ayat 4 yang berarti celakalah orang-orang yang melaksanakan salat. Maknanya, orang yang salat tetapi enggan memberi bantuan dan justru orang miskin dan anak yatim, serta berbuat riya akan tetap celaka. Untuk itu, keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. tetap harus selaras dengan rasa tolong-menolong yang ikhlas kepada sesama khususnya orang miskin dan anak yatim. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Subuh-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1446-H-Tadabur-Surah-Al-Maun-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 11:34:282025-04-10 11:34:28Kajian Subuh RDK UAD 1446 H: Tadabur Surah Al-Maun

Money Laundering dalam Perspektif Islam

10/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Jelang Buka Puasa Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Septia)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan Kajian Jelang Buka Puasa dalam rangka Ramadan di Kampus (RDK) yang menjadi wadah bagi sivitas akademika untuk menambah wawasan keislaman. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, bertempat di Masjid Islamic Center UAD, kegiatan ini berlangsung secara khidmat dengan menghadirkan Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD yang membahas tentang tema “Money Laundering dalam Perspektif Islam”.

Dalam kajiannya, Dr. Gatot menjelaskan bahwa money laundering atau pencucian uang merupakan tindakan ilegal yang bertentangan dengan prinsip Islam. “Money laundering adalah praktik menyamarkan asal-usul uang yang diperoleh dari kegiatan ilegal agar terlihat sah. Islam secara tegas melarang segala bentuk harta yang diperoleh melalui cara yang batil,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan tahapan pencucian uang yang meliputi placement, layering, dan integration, serta bagaimana praktik ini kerap dilakukan dalam berbagai tindak kejahatan seperti korupsi, narkotika, hingga perdagangan manusia. Dr. Gatot juga menekankan bahwa dalam Islam, segala bentuk harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal dapat membawa dampak buruk, baik bagi individu maupun masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa penting bagi masyarakat untuk selalu bersikap transparan dalam memperoleh harta serta memahami hukum Islam yang mengatur transaksi keuangan. Sebagai penutup, ia mengutip Surah Al-Baqarah ayat 188 yang menegaskan larangan memakan harta orang lain dengan cara yang batil. 

“Kesadaran akan pentingnya mencari rezeki dengan cara yang halal harus ditanamkan sejak dini, baik dalam keluarga maupun lingkungan akademik,” pungkasnya.

Pengajian ini diakhiri dengan sesi doa bersama menjelang berbuka puasa. Melalui kajian tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para jamaah pengajian mengenai pentingnya kejujuran dan transparansi dalam aspek keuangan, serta meneguhkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Jelang-Buka-Puasa-Ramadan-di-Kampus-RDK-1446-H-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 11:27:112025-04-10 11:27:11Money Laundering dalam Perspektif Islam

Risalah Perempuan Berkemajuan

10/04/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Buka Puasa di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faiq)

Pengajian Buka Puasa yang diselenggarakan oleh Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 22 Maret 2025 kali ini menghadirkan pembicara perempuan yakni Ustazah Dr. Widiastuti, M.M. yang merupakan ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pengajian membahas mengenai Risalah Perempuan Berkemajuan.

Ustazah Widiastuti menyampaikan bahwa Al-Qur’an, Islam dan Nabi Muhammad merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. Maka setiap umat Islam hendaknya terus mempelajari dan memperdalam ilmu-ilmu agama serta dapat terus bersemangat dalam beragama Islam.

Risalah Perempuan Berkemajuan merupakan dokumen penting yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah yang kemudian diputuskan dalam muktamar yang ke-48 di Surakarta. Risalah ini menjadi salah satu spirit kelahiran organisasi ‘Aisyiyah yang merupakan organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah. ‘Aisyiyah juga menjadi ortom khusus dengan kewenangan mengelola amal usaha sendiri sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis.

Dinamika ‘Aisyiyah yang berdiri pada 1917, diawali dengan adanya pengajian Sapa Tresna khusus perempuan di sekitar Kauman. Selanjutnya pada 1919, ibu-ibu di Kauman yang tidak hanya bekerja rumah tangga tetapi juga berprofesi lainnya, berpikir bahwa anak-anaknya perlu mendapat pendidikan. Maka pada tahun itu didirikanlah Taman Kanak-kanak (TK) ‘Aisyiah Bustanul Athfal (ABA). Kemudian pada 1923, didirikan musala khusus perempuan oleh ‘Aisyiyah. Musala ini tidak hanya digunakan untuk salat 5 waktu tetapi juga ada kajian, pembinaan, kursus, pelatihan sehingga musala benar-benar hidup sebagai tempat pemberdayaan masyarakat.

Pada 1926, berdiri Suara ‘Aisyiyah yang sampai saat ini masih terbit. Hal ini merupakan cara-cara ortom ‘Aisyiyah dalam berdakwah mulai dari bidang pendidikan TK, musala, serta menyebarkan pemikirannya melalui majalah ‘Aisyiyah.

Ustazah Widiastuti menyampaikan tujuan penyusunan Risalah Perempuan Berkemajuan. Harapannya, seluruh perempuan muslim memiliki pemikiran yang maju. ‘Aisyiyah menginginkan perempuan yang ada memiliki kemauan untuk maju bersama dalam rangka berdakwah.

Pada QS. An-Nahl ayat 97 yang artinya, “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Ayat inilah yang menjadi salah satu dasar ‘Aisyiyah menginginkan kesadaran akan kesetaraan bahwa dakwah tidak hanya tanggung jawab laki-laki tetapi juga perempuan.

Ketahanan keluarga akan terbentuk bila ada kerja sama yang baik antara suami dan istri. Hal ini sesuai dengan apa yang ada dalam QS. An-Nahl ayat 60, di mana keluarga meraih kehidupan yang baik. Ustazah Wiastuti mengutip pernyataan Prof. Hamim Ilyas, “Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang bahagia sebahagia-bahagianya, adil seadil-adilnya, nyaman senyaman-nyamannya”. Kehidupan yang baik dapat diraih dengan berislam.

Dari QS. An-Nahl ayat 60 tersebut kita dapat mengetahui bahwa pertama ada nilai spiritualnya yaitu iman. Kedua, adanya nilai amal saleh, kriteria amal saleh ialah ikhlas, itibak rasul. Ketiga nilai kesetaraan bahwa amal saleh juga untuk perempuan. Keempat hayatan thayiba atau kehidupan yang baik. Kelima ahsanal ajra, di mana amal baik kita akan diberitakan oleh Allah Swt.

Sementara itu, pendidikan menurut Muhammadiyah ada dua hal yang menghambat bidang ini, yakni kemiskinan dan kebodohan. Sebagaimana Dewi Sartika menyampaikan, “Hanya dengan pendidikan kita akan tumbuh menjadi suatu bangsa”.

Kesadaran pentingnya pendidikan telah dimiliki oleh ‘Aisyiyah sejak awal. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi generasi yang akan datang. Sebagaimana pernyataan Rasuna Said, “Majukanlah perempuan dengan pendidikan”.

Mengutip pernyataan Nyai Ahmad Dahlan, “Wanita jangan memiliki jiwa kerdil tetapi berjiwa srikandi”. Jiwa Srikandi merupakan simbol perempuan Indonesia. Ada lima teladan jiwa Srikandi, yaitu mampu tampil terbaik di bidangnya, tegas dan berani dalam segala hal kebenaran, menjadi perempuan pembelajar, tampil cantik, dan menjadi mandiri dan teladan.

Risalah Perempuan Berkemajuan dimulai tahun 1937, saat ‘Aisyiyah menerbitkan tuntunan mencapai istri yang berarti. Kemudian terbitnya Adabul Mar’ah fil Islam pada tahun 1972. Kemudian terbitnya fikih perempuan pada tahun 2010. Pada 2014, terbitnya tuntunan menuju keluarga sakinah. Hal-hal inilah yang menjadi dasar Risalah Perempuan Berkemajuan.

Kemudian, karakter Islam Berkemajuan berlandaskan pada tauhid yang murni, bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah, mengembangkan ijtihad dan tajdid, mengembangkan wasathiyah, serta mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Islam juga sangatlah memuliakan perempuan sehingga perempuan juga dapat menjalankan fungsi utama yang setara dengan laki-laki dan nilai akhlak yang utama. Berusaha menjalankan profesinya dengan sebaik-baiknya.

Perempuan berkemajuan tetap memiliki kodrat sendiri yakni melahirkan dan menyusui yang mana hal ini merupakan anugerah Allah Swt. Pada kondisi ini perempuan juga membutuhkan dukungan dari laki-laki.

Terakhir Ustazah Widiastuti menyampaikan bahwa perempuan berkemajuan memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik, pelestarian lingkungan, penguatan keluarga sakinah, pemberdayaan masyarakat, filantropi berkemajuan, aktor perdamaian, partisipasi publik, kemandirian ekonomi, peran kebangsaan, dan kemanusiaan universal. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Buka-Puasa-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-10 11:20:092025-04-10 11:25:27Risalah Perempuan Berkemajuan
Page 56 of 340«‹5455565758›»

TERKINI

  • UAD Berdayakan Masyarakat Ngalang Lewat Kolam Kali Jagad untuk Tekan Angka Stunting04/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Gelar Seminar Literasi Keuangan di SMK Koperasi Yogyakarta04/07/2025
  • Permudah Informasi, KKN UAD Pasang Plang Nama Jalan di Dusun Ngrame04/07/2025
  • KKN UAD Edukasi KWT Menur tentang Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan04/07/2025
  • Mahasiswa KKN Alternatif ke-97 UAD Tanam Pohon melalui Program SUBUR04/07/2025

PRESTASI

  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025
  • Mahasiswa Perbankan Syariah UAD Raih Juara I di Kejurnas Bhayu Manunggal Championship 202502/07/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025

FEATURE

  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025
  • Fenomena Anomali Brain Rot: Bijak Konsumsi Konten Digital03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top