• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Logo P2K FAI: Menumbuhkan Jiwa Kreatif, Inovatif, dan Adaptif

26/09/2023/in Terkini /by Ard

Logo P2K Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui akun Instagram @p2kfaiuad resmi meluncurkan logo untuk Program Pengenalan Kampus (P2K) tahun 2023. Logo tersebut memiliki makna yang sangat berarti.

Rizki Fadlillah yang merupakan Ketua P2K FAI tahun 2023 menjelaskan, terdapat 2 filosofi yaitu filosofi bentuk dan warna. Dalam filosofi bentuk terdapat 3 poin penting yaitu gambar 4 daun, kaligrafi huruf fa’, alif, hamzah, dan ya’ serta gambar 2 tangan ke atas. Sedangkan, dalam filosofi warna terdapat warna hijau, oranye, dan biru.

Gambar 4 daun merupakan simbol dari 4 program studi (prodi) yang ada di FAI. Di antaranya Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Ilmu Hadis, Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Perbankan Syariah (PBS). Kemudian kaligrafi huruf fa’, alif, hamzah, dan ya’ melambangkan FAI. Selanjutnya adalah gambar 2 tangan ke atas menunjukkan rasa kesatuan dan solidaritas dalam Fakultas Agama Islam.

Lebih lanjut, Rizki menjelaskan tentang filosofi warna. Warna hijau merupakan warna identik FAI. Sedangkan, warna oranye menunjukkan almamater UAD dan warna biru yang merepresentasikan luasnya wawasan.

P2K FAI tahun ini mengusung tema “Tumbuhkan Jiwa Kreatif dan Inovatif Demi Mewujudkan Mahasiswa yang Adaptif”. Melalui tema tersebut diharapkan mahasiswa baru Fakultas Agama Islam mampu mengembangkan kreativitas dan inovatif untuk pengembangan keilmuan bagi mereka. Baik akademik maupun nonakademik, sehingga nantinya bisa menjadi mahasiswa yang berpikir secara rasional, fleksibel, dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi.

“P2K FAI tahun ini menekankan kepada sikap solidaritas dan kesatuan, sebagaimana tema besar dari Panitia Pusat P2K UAD tentang kebangsaan. Jadi, kami menekankan untuk nilai-nilai kekeluargaan,” ungkap Rizki.

“Harapannya mahasiswa baru FAI UAD 2023 mampu untuk meningkatkan solidaritas sesama mahasiswa maupun yang lainnya,” sambungnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Logo-P2K-Fakultas-Agama-Islam-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa.png 500 500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-26 07:46:262023-09-26 07:46:26Logo P2K FAI: Menumbuhkan Jiwa Kreatif, Inovatif, dan Adaptif

FKIP Ajak Mahasiswa Baru Senam Bersama

23/09/2023/in Terkini /by Ard

Senam Bersama FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) 2023 (Dok. Zahro)

Sabtu, 16 September 2023, panitia Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan senam bersama yang bertempat di antara Gedung Utama Kampus IV UAD dan Gedung Laboratorium. Turut hadir Dekan FKIP, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, segenap dosen FKIP, serta para mahasiswa baru.

Kegiatan senam bersama ini sudah rutin dilaksanakan di lingkungan FKIP UAD setiap hari Sabtu pagi. Kegiatan senam biasanya diikuti oleh semua dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa FKIP. “Adapun tujuan diselenggarakannya program senam pagi ialah agar seluruh dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa FKIP sehat jiwa dan raganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat juga,” jelas Ani Susanti, M.Pd.BI. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum FKIP UAD.

Lebih lanjut, Ani menuturkan bahwa senam yang dilaksanakan sebelumnya menggunakan senam aerobik. Namun, karena saat ini bersamaan dengan P2K maka senam yang digunakan adalah senam poco-poco dan maumere. “Kami mengajak mahasiswa baru untuk turut andil dalam kegiatan senam ini supaya ketika masuk kuliah nanti semua mahasiswa baru dalam keadaan yang sehat dan gembira,” ujar Ani.

“Kami ingin membuktikan dan membiasakan bahwa olahraga itu bisa di mana saja. Alasan dilaksanakan pukul 07.00 WIB supaya tidak mengganggu jam kerja masing-masing dosen. Maka, jadikan UAD ini tidak hanya sebagai tempat bekerja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan lain yang bernilai ibadah. Menjaga kesehatan merupakan salah satu bentuk menjaga diri dan bernilai ibadah. Olahraga merupakan salah satu bagian dari ibadah karena salah satu bentuk kesyukuran,” imbuh Ani.

Selanjutnya, setelah kegiatan senam selesai, semua mahasiswa baru dipersilakan untuk kembali ke barisan masing-masing dan menyaksikan berbagai penampilan dari masing-masing program studi di FKIP UAD. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Senam-Bersama-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-rangkaian-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-2023-Dok.-Zahro.jpg 1125 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-23 12:56:582023-09-23 12:56:58FKIP Ajak Mahasiswa Baru Senam Bersama

Kesan Mahasiswa Baru UAD Asal Cina Mengenai Indonesia

23/09/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) asal Cina pada Program Pengenalan Kampus (P2K) Tahun 2023 (Dok. Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima 42 mahasiswa asing dari berbagai negara, salah satunya dari negara Cina. Liu Chunxia dengan nama Indonesia Malya berasal dari Provinsi Guangxi, Cina, berbagi kisah mengenai cara ia bisa sampai ke Indonesia dan memilih untuk belajar bahasa Indonesia. Ia bersama teman-temannya dari Guangxi University of Language (GUFL) datang ke Indonesia pada 5 September 2023, dan memutuskan untuk belajar bahasa Indonesia.

Akila dengan nama asli Zhouwenyu, mengatakan bahwa ia tidak menyesal belajar bahasa di negara Indonesia, karena selain bahasanya yang tidak begitu sulit, Indonesia memiliki banyak budaya yang dapat dipelajari dan dimengerti. Motivasi ia untuk belajar bahasa Indonesia karena tertarik mempelajari segala hal mengenai Indonesia.

Mereka mengatakan program pertukaran pelajar mahasiswa Cina ke Indonesia menjadi suatu hal yang mengagumkan. UAD juga dianggap sangat kompeten dalam menerima mahasiswa asing dan memberikan fasilitas yang baik dalam akademik maupun nonakademik.

Jingga salah satu teman mereka dengan nama mandarin Wang Jiayi dari Provinsi Shang Dong, Cina, mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang sangat mengesankan. Ketika pertama kali datang ke Indonesia dan memutuskan untuk tinggal, ia melihat masyarakat Indonesia mayoritas cenderung sangat ramah dan baik.

Bagi mereka, kehidupan di Indonesia sangat santai dan tidak terburu-buru oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Laju kehidupan Indonesia relatif lambat, berbeda dengan laju kehidupan di Cina cenderung sangat cepat. Namun, perbedaan mencolok mengenai Cina dan Indonesia tidak membuat mereka culture shock, mereka dapat mengatasinya dengan mudah untuk beradaptasi.

Setelah belajar di Indonesia, mereka berharap dapat berbicara bahasa Indonesia dengan baik, benar, lancar, dan bahasa mereka berkembang baik seiring berjalannya waktu. Sebab dengan begitu, karier mereka akan makin cemerlang, dikarenakan beberapa profesi di Cina membutuhkan seseorang yang bisa berbahasa asing khususnya bahasa Indonesia, seperti profesi guru bahasa Indonesia dan bisnis internasional.

Mereka menunjukkan pentingnya pertukaran budaya dan pendidikan lintas batas dalam memahami dan menghargai keragaman dunia. Selain itu, fokus mereka pada bahasa Indonesia juga mencerminkan pentingnya bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi dan mengembangkan peluang karier di era global ini. (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-baru-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-asal-Cina-pada-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Tahun-2023-Dok.-Istimewa.jpg 1004 1973 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-23 08:43:152023-09-23 08:45:41Kesan Mahasiswa Baru UAD Asal Cina Mengenai Indonesia

P2K UAD 2023 Usung Gerakan Sadar Sampah

23/09/2023/in Terkini /by Ard

Caraka Putra Bhakti, M.Pd. Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2023 mengusung konsep gerakan sadar sampah. Hal tersebut bertujuan untuk menekan produksi limbah sampah dari kampus.

Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan UAD, Caraka Putra Bhakti, M.Pd. menjelaskan bahwa konsep gerakan sadar sampah yang dilakukan, juga untuk mengurangi jumlah bawaan barang mahasiswa baru (maba) pada saat kegiatan berlangsung. Hal tersebut, kata dia, sejak P2K tahun 2022 lalu barang bawaan maba terlalu banyak sehingga menimbulkan sampah yang berlebihan.

“Sebuah gerakan sadar sampah dalam ajang P2K UAD 2023, melibatkan seluruh elemen program untuk turut serta mengurangi dan memilah hasil sampah yang dihasilkan. Aksi ini bertujuan untuk membantu menekan produksi sampah dari kampus,” jelas Caraka saat diwawancarai reporter News UAD pada Jumat, 15 September 2023.

Mahasiswa baru memang masih menggunakan nasi boks pada waktu jam makan siang. Namun, Caraka menegaskan hal tersebut telah diantisipasi dengan menyediakan kantung sampah untuk memilah boks kertas makanan. “Kita upayakan meminimalisir penggunaan kantong plastik selagi mampu, lalu setelah selesai makan pilah sampah boks kotak dan sisa makanan ke dalam kantung sampah yang telah disediakan oleh panitia,” ujarnya.

Tentu saja, pemilahan sampah yang dilakukan tidak hanya sampai di situ. Dalam penjelasan yang disampaikan, Caraka membeberkan bahwa sampah yang telah dipilah akan diproses dan didistribusikan oleh Tim Warior Waste untuk didaur ulang. “Tim Warior Waste akan menjemput sampah yang telah dipilah untuk memproses dan mendistribusikan hasil pemilihan sampah untuk didaur ulang,” jelas Caraka.

Lebih lanjut ia mengatakan, gerakan pemilahan sampah pada pergelaran P2K tahun ini juga ditujukan untuk mewujudkan Bantul Bersih Tahun 2025. Hal tersebut merupakan program yang telah dipaparkan oleh Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. terkait pemilahan sampah.

“Dari paparan Rektor, UAD mendukung Bantul Bersih Tahun 2025 dan menjadi turunan program kegiatan di berbagai unit UAD,” katanya. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Caraka-Putra-Bhakti-M.Pd_.-Kepala-Bidang-Pengembangan-Karakter-dan-Kesejahteraan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa.jpg 1385 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-23 08:16:452023-09-23 08:16:45P2K UAD 2023 Usung Gerakan Sadar Sampah

Eksistensi Profesi Farmasi di Era Disrupsi

22/09/2023/in Terkini /by Ard

Hari Fakultas pada Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2023 (Dok. Isah)

Disrupsi dimaknai sebagai kondisi ketika terjadi suatu perubahan besar yang menyebabkan berubahnya sebagian atau seluruh tatanan dalam kehidupan masyarakat. Era ini dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt yang kemudian menjadi era Revolusi Industri 1.0, yakni saat tenaga manusia digantikan oleh mesin. Perlahan tetapi pasti, perubahan yang terus-menerus terjadi membuat setiap orang khawatir akan kehilangan eksistensi pekerjaannya termasuk apoteker.

Guna menjawab keresahan tersebut, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta sekaligus alumnus Farmasi UAD yakni Nasrul Khoiri, S.Far., Apt. sebagai narasumber dalam rangkaian kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K) pada 15 September 2023. Nasrul menyampaikan bahwa puncak dari Revolusi Industri sedang terjadi saat ini yang ditandai dengan adanya Artificial Intelligent (AI), yaitu kecerdasan buatan.

“Terdapat beberapa profesi yang mulai hilang akibat perkembangan teknologi, yakni juru ketik dan penyambung telepon. Sementara profesi yang terancam adalah buruh pabrik, petugas pintu tol, kasir, dan teller bank. Adapun bidang yang masih bertahan di era disrupsi yakni kesehatan, termasuk apoteker/pharmacist. Namun, orientasi pekerjaan yang ada di masa depan akan berfokus pada dunia digital sehingga perlu ada persiapan sejak dini untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa mendatang,” kata Nasrul.

Ia melanjutkan, “Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa profesi apoteker akan terancam di masa depan dan digantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, saya mengajak adik-adik semua untuk mulai memikirkan bagaimana tujuan Anda 10 tahun ke depan.”

Sebelum terjun ke dunia pekerjaan, ada 3 hal dasar yang harus dipenuhi oleh mahasiswa, yakni kemampuan akademik, keterampilan (baik soft skill maupun hard skill), serta attitude (etika). “Tidak harus menunggu lulus untuk melakukan 3 hal ini. Ketika sudah siap bekerja, adik-adik akan berperan dalam 3 sektor, yaitu pelayanan publik, privat sektor (swasta), dan pembangunan Lembaga Swadaya Masyarakat atau Non-Government Organization (LSM/NGO) farmasi sebagai bahan perumusan kebijakan kesehatan. Hingga kini, belum ada regulasi yang mampu melindungi tenaga kefarmasian di Indonesia. Kendati demikian, kita tetap mengupayakan terwujudnya regulasi yang ideal agar farmasi tetap eksis di tengah gempuran era disrupsi,” pungkas Nasrul. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hari-fakultas-pada-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-tahun-2023-Dok.-Isah.jpg 949 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-22 09:10:462023-09-22 09:10:46Eksistensi Profesi Farmasi di Era Disrupsi

P2K UAD 2023 Terapkan Berbagai Terobosan dan Inovasi

22/09/2023/in Terkini /by Ard

Rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas dan Protokol UAD)

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2023 menggunakan konsep go green untuk mengurangi sampah yang tidak bisa didaur ulang. Hal tersebut dilakukan untuk menyelaraskan Bantul Bersih Tahun 2025.

Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan UAD, Caraka Putra Bhakti, M.Pd. menjelaskan alasan P2K tahun ini menggunakan konsep go green, yakni untuk mengurangi adanya sampah anorganik yang saat ini menjadi permasalahan utama masyarakat Yogyakarta. “Pada tahun ini mengusung inovasi go green dengan mengimbau mahasiswa baru (maba) untuk membawa tempat minum pribadi dan juga pemisahan sampah anorganik,” jelasnya saat diwawancarai reporter News UAD pada Jumat, 15 September 2023.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, P2K tahun ini juga mengurangi penggunaan identity (ID) card dengan kardus. Sehingga, kata Caraka, kartu identitas maba pada program pengenalan kampus tahun ini dicetak secara digital.

“Tahun ini setelah maba mengisi asesmen awal, mereka dapat mencetak kartu identitas yang bisa di-insert foto secara mandiri sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.

Selain itu, Caraka membeberkan inovasi lain dalam pergelaran P2K tahun 2023 yakni penggunaan presensi maba dengan quick response (QR) code. Alasannya untuk mengurangi kertas presensi yang selama ini digunakan secara manual atau tanda tangan.

“Saat mahasiswa baru mencetak kartu, terdapat QR card yang digunakan untuk check in dan check out ketika mereka datang dan pulang. Pemindaian barcode diawasi oleh pendamping, dan setiap pendamping bertanggung jawab antara 10 sampai 30 mahasiswa, tergantung program studi,” ujar Caraka.

Adanya presensi dengan menggunakan QR code, Caraka mengatakan bahwa potensi terjadinya titip presensi terhadap mahasiswa baru akan makin kecil. Sehingga, kata dia, hal tersebut dapat dilakukan untuk memajukan inovasi dalam presensi digital.

“Sehingga presensi dengan QR code memungkinkan untuk potensi titip presensi lebih kecil terjadi,” tuturnya. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rangkaian-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-22 07:55:192023-09-22 07:55:19P2K UAD 2023 Terapkan Berbagai Terobosan dan Inovasi

Masifikasi Pengkaderan Muhammadiyah Menuju Indonesia Berkemajuan

21/09/2023/in Terkini /by Ard

Dr. Piet Hizbullah Khaidir, S.Ag., M.A. pemateri studium generale Masta P2K Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Isah)

Masa Ta’aruf (Masta) mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali digelar pada 14 September 2023. Dalam acara tersebut, terdapat studium generale yang menghadirkan Dr. Piet Hizbullah Khaidir, S.Ag., M.A. sebagai narasumber. Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan sekaligus Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains Al-Ishlah Lamongan itu memaparkan terkait pemasifan pengkaderan Muhammadiyah untuk mewujudkan budaya Indonesia yang berkemajuan.

“Terdapat 5 nilai utama budaya bangsa Indonesia Berkemajuan, yakni tauhid yang murni, pemahaman terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah secara mendalam, menghidupkan ijtihad dan tajdid dalam semua dimensi kehidupan, wasatiyah dalam pemikiran dan perbuatan, serta membawa rahmat bagi alam semesta,” ungkap Piet.

Ia melanjutkan, “Saat ini coba kita identifikasi apa saja persoalan yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia. Pertama, lahirnya kaum muda yang orientasi hidupnya disetir oleh algoritma artificial intelligent. Kedua, lahirnya generasi stroberi yang kreatif tertapi kondisi mental cenderung tidak aman (mudah down). Ketiga, lahirnya budaya cinta dunia, selfish, dan seenaknya. Keempat, masalah adab dan akhlak akibat maraknya media sosial.”

Piet mengungkapkan bahwa model masifikasi pengkaderan Muhammadiyah yang dibutuhkan memiliki ruang lingkup yang luas. Hal-hal yang dimaksud adalah pembentukan mental dan karakter yang kuat, pelatihan bersosialisasi dengan adab dan kesabaran secara universal, pelatihan manajemen diri dalam menjaga amanah dan tanggung jawab terhadap persoalan yang melibatkan dirinya dengan orang lain, dan pelatihan literasi (bukan sekadar tulis-menulis untuk mempelajari spesialisasi keilmuan secara mendalam untuk masa depan. Selain itu, diperlukan juga adanya pelatihan pemetaan persaingan global untuk meningkatkan kualitas generasi muda.

Dalam masifikasi pengkaderan, setiap orang harus mampu menjaga iman, menjadi rabbani (sinkronasi tubuh, pikiran, dan hati sesuai syariat), juga sedang dan telah belajar maupun mengajarkan Al-Qur’an. Menjadi rabbani dilakukan bukan hanya sebelum belajar, tetapi juga setelah mengajar dan sedang mengajar. “Syarat dalam belajar ibaratnya seperti gelas yang harus dikosongkan isinya agar ilmu yang diberikan bisa memenuhi gelasnya kembali,” kata Piet. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Piet-Hizbullah-Khaidir-S.Ag_.-M.A.-pemateri-studium-generale-Masta-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Isah.jpg 1124 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-21 10:54:482023-09-21 10:54:48Masifikasi Pengkaderan Muhammadiyah Menuju Indonesia Berkemajuan

Hari Masta, Parjiman Kenalkan Ortom kepada Maba UAD 2023

21/09/2023/in Terkini /by Ard

Drs. Pardjiman, M.Ag. Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada acara Masta P2K 2023 (Dok. Muh Raihan Muzakki)

Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhamadiyahan Drs. Parjiman, M.Ag. memperkenalkan berbagai macam organisasi otonom (ortom) yang terdapat di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia membeberkan ortom yang terdapat di UAD di antaranya Tapak Suci, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), hingga Hizbul Wathan (HW).

Hal tersebut disampaikan pada saat ia menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Masa Ta’aruf (Masta) Mahasiswa UAD yang diselenggarakan di Amphitarum UAD pada Kamis, 14 September 2023. Lebih lanjut Parjiman menyebut salah satu ortom yakni IMM merupakan organisasi yang mengajak setiap mahasiswa Muhammadiyah untuk berpikir kritis.

“Kita punya IMM, yang itu kita diajak berpikir secara rasional, berkemajuan untuk menangkap berbagai persoalan yang ada di masyarakat, dan mencoba menyelesaikan secara solutif untuk kemajuan kita bersama,” jelasnya.

Adanya organisasi otonom yang dikenalkan, Parjiman menyebut bahwa selama ini IMM merupakan organisasi yang selalu mencari jalan keluar dari permasalahan. Hal tersebut, kata dia, dikarenakan banyak yang menyangka bahwa cara berpikir IMM selalu menyalahkan sesuatu.

“IMM bukan mencari salah, tetapi mencari bagaimana baiknya. Oleh karena itu, pikiran kita sangat luar biasa dan ini sudah dikembangkan oleh adik-adik IMM,” kata dia.

Lebih lanjut, Parjiman menjelaskan ortom lain yang terdapat di UAD, yakni HW yang keanggotaannya baru diresmikan beberapa waktu dekat ini. “Demikian pula HW, bukan hanya kamping atau nyanyi-nyanyi. Namun sekarang di sana ada nilai-nilai pembelaan terhadap kaum yang tertindas karena mestinya HW ini juga peduli pada hal-hal yang berkaitan dengan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, kebencanaan, dan seterusnya,” jelasnya.

Dalam penjelasan yang disampaikan, ia mengatakan bahwa adanya Masta yang dilakukan UAD ditujukan untuk mewujudkan misi di perguruan tinggi Muhammadiyah. Parjiman menyebut misi itu di antaranya menegakkan dakwah Islam, melakukan pengkaderan, hingga menolong masyarakat.

“Maka untuk itu, perkenalan dengan ortom harapannya kita dapat melaksanakan misi perguruan tinggi Muhammadiyah bab pertama yakni mengembangkan misi dan menjalankan pendidikan tinggi, yang kedua menegakkan dakwah Islam amal makruf nahi mungkar melalui pendidikan tinggi, dan yang ketiga misi perkaderan,” ujar Parjiman.

Tak ketinggalan, ia pun menjelaskan bahwa ortom diciptakan untuk membentuk kepemimpinan yang terdapat di dalam diri sendiri. Hal tersebut, kata dia, dengan berlatih dan mengasah kemampuan diri bersama anggota yang terdapat di setiap ortom. “Di organisasi ortom UAD, di situ akan disiapkan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk pemberdayaan, misalnya tentang kepemimpinan. Kita akan berlatih bersama-sama,” tuturnya.

Adanya ortom yang diperkenalkan, Parjiman mengharapkan jika setiap mahasiswa UAD dapat memiliki rasa empati terhadap berbagai hal. Ia mengungkapkan rasa empati yang akan diperoleh dapat menumbuhkan sikap kedewasaan seseorang yang akan datang. “Teman-teman semua akan diajarkan cara berempati, cara kita beradaptasi dengan teman-teman yang ada di belahan bumi ini. Insyaallah dengan cara itu kita akan menjadi orang yang dewasa dan ke depannya akan bermanfaat,” jelas Parjiman. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drs.-Pardjiman-M.Ag_.-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-acara-Masta-P2K-2023-Dok.-Muh-Raihan-Muzakki.jpg 859 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-21 10:09:142023-09-21 10:17:50Hari Masta, Parjiman Kenalkan Ortom kepada Maba UAD 2023

Fathi Ahmad Al Hajjaj, Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Kuliah

20/09/2023/in Terkini /by Ard

Fathi Ahmad Al Hajjaj, mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) degan keterbatasan fisik (Dok. Istimewa)

Fathi Ahmad Al Hajjaj adalah mahasiswa baru (maba) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang memiliki kebutuhan khusus tetapi mempunyai semangat tinggi dalam melanjutkan pendidikannya. Ia merupakan mahasiswa yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur, dan memilih UAD untuk mengikuti jejak gurunya.

Fathi, begitu ia kerap dipanggil oleh teman-temannyanya, mengungkapkan alasan memilih Fakultas Agama Islam (FAI) sebagai labuhan dalam melanjutkan pendidikannya. Yakni untuk mengenal lebih jauh Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.

“Saya ikut jejak guru saya dan saya ingin lebih mengenal Nabi Muhammad dan para sahabatnya,” kata Fathi saat diwawancarai reporter News UAD di Jogja Expo Center (JEC) pada Selasa, 12 September 2023.

Lebih lanjut ia membeberkan alasan lain memilih FAI saat mendaftarkan diri di UAD. Fathi mengatakan bahwa dirinya juga ingin lebih tahu tentang sejarah Islam yang hingga saat ini belum semuanya terungkap. “Saya ingin mengetahui sejarah Islam yang belum terungkap,” kata Fathi.

Sementara itu, Ketua Panitia P2K Fakultas Agama Islam Rizki Fadlillah mengatakan, pihaknya akan memberikan upaya yang terbaik terhadap mahasiswa baru yang memiliki kebutuhan khusus. Ia bersama tim memberikan bantuan berupa kemudahan dalam mengerjakan berbagai tugas selama P2K berlangsung.

“Tentunya untuk maba difabel, kami akan memberikan yang terbaik agar mereka bisa mengikuti P2K ini dengan baik, kemudian mengerjakan tugas-tugasnya tanpa ada suatu halangan apa pun,” jelas Rizki.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan memberikan bimbingan yang terbaik kepada maba terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hal tersebut, kata Rizki, agar mahasiswa baru yang memiliki kebutuhan khusus dapat menyelesaikan P2K dengan baik.

“Nanti kami akan bimbing mereka untuk menyelesaikan P2K ini sampai lulus,” tutup Rizki. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fathi-Ahmad-Al-Hajjaj-mahasiswa-baru-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-degan-keterbatasan-fisik-Dok.-Istimewa.jpg 854 1168 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-20 11:10:322023-09-20 11:10:32Fathi Ahmad Al Hajjaj, Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Kuliah

Tips Menghafal Al-Qur’an

20/09/2023/in Terkini /by Ard

Akbar Bilhaq, hafiz Qur’an dan mahasiswa baru Prodi Teknologi Otomotif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Isah)

Akbar Bilhaq, mahasiswa asal Brebes, Jawa Tengah, menjadi satu dari sekian banyak mahasiswa yang berhasil lolos di Program Studi (Prodi) Teknologi Otomotif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lewat jalur tahfiz. Ia berasal dari Pondok Pesantren Mahad Al Atsar Yogyakarta Quranic and Arabic. Semangatnya untuk berkuliah sangat tinggi sampai akhirnya ia mampu menghafal 15 juz Al-Qur’an dengan lancar. Menurut Akbar, saat diwawancarai pada 12 September 2023, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memudahkan proses menghafal Al-Qur’an.

Memiliki antusiasme yang tinggi (niat karena Allah Swt.)

Niat merupakan modal utama yang diperlukan sebelum memulai suatu hal, termasuk menghafal Al-Qur’an. “Banyak orang yang memiliki keinginan menghafal, tetapi bukan ikhlas karena Allah Swt. sehingga menjadi sia-sia. Lebih baik menghafal sedikit-sedikit tetapi ikhlas lillahi ta’ala agar menjadi pahala,” ungkap Akbar.

Menjauh dari keramaian dan tidak memiliki kesibukan yang lain

Dalam mencapai suatu target, tentu tak terlepas dari berbagai gangguan, salah satunya adalah keramaian dan kesibukan duniawi. Akbar menyampaikan bahwa 2 hal tersebut menjadi faktor utama yang membuat para hafiz/ah kurang mutqin atau kuat dalam menghafal Al-Qur’an. “Di saat keramaian biasanya fokus dalam menghafal Al-Qur’an akan terbagi. Luangkanlah waktu untuk kebaikan dengan menjauh dari keramaian, bukan menunggu waktu luang dari kesibukan.”

Menggunakan teori buka tutup

“Sebelum kita menghafal, kita harus tahu waqaf dan washal sesuai tajwid terlebih dahulu. Mulailah menghafal dari waqaf per waqaf. Jika napas kita tidak sampai, maka bisa di-waqaf-kan dengan waqaf idhtitori,” kata Akbar.

Ia melanjutkan, “Baca dan hafalkan satu ayat sesuai waqaf pertama hingga beberapa kali. Jika sudah yakin, maka tutuplah mushafnya dan baca tanpa melihat. Namun, jika belum hafal maka buka mushaf kembali. Kumpulkan satu ayat dari beberapa waqaf, begitu seterusnya sampai 1 atau setengah halaman sesuai kemampuan.”

Di sesi akhir wawancara Akbar berpesan, “Ketika kita sudah menghafal firman-firman Allah Swt., maka amalkanlah. Jangan mengkufuri atau melupakannya, karena hafalan Al-Qur’an itu lebih cepat hilang daripada unta yang diikat.” (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Akbar-Bilhaq-hafiz-Quran-dan-mahasiswa-baru-Prodi-Teknologi-Otomotif-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Isah.png 466 536 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-20 10:37:522023-09-20 10:37:52Tips Menghafal Al-Qur’an
Page 12 of 25«‹1011121314›»

TERKINI

  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025
  • Berinovasi Melalui Seminar Nasional “Innovation in Action”05/06/2025
  • Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025
  • Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru05/06/2025
  • AI dan Etika Menulis Ilmiah05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top