Kegiatan Musyawarah Kerja IMM FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 20242025 (Dok. Istimewa)
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melaksanakan Musyawarah Kerja (Musyker) bagi Pimpinan Komisariat (PK) periode 2024/2025, yang berlangsung selama dua hari yakni pada Sabtu–Ahad, 2–3 Maret 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Islamic Center Kampus IV UAD. Musyawarah Kerja mengusung tema “Internalisasi Nilai-Nilai Tajdid Intelektual sebagai Arah Gerak IMM FAI UAD”.
Ini merupakan suatu kegiatan yang membahas terkait program kerja inti atau pokok dari masing-masing bidang PK IMM FAI UAD. Program kerja tersebut untuk dilakukan selama satu periode masa jabatan, termasuk di dalamnya adalah arah gerak dan pemantapan visi misi dari ketua umum.
Acara musyawarah kerja berlangsung dengan khidmat. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Pimpinan Komisariat, demisioner, dan beberapa kader IMM FAI UAD. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM FAI UAD Daffa Nur Fauzy, yang merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis angkatan 2021.
Daffa menyampaikan, “Perlu bagi kita untuk terus bercermin kepada nabi-nabi, terkhusus Rasulullah yang sudah Allah turunkan ke bumi. Kehidupan yang dialami para nabi biasanya penuh perjuangan karena mereka mengalami hal-hal di luar kebiasaan manusia biasa yakni cenderung tidak enak dalam hidupnya. Namun, nabi tidak patah semangat dan terus berjuang untuk melangkahkan kakinya demi mencapai kebaikan yang Allah perintahkan. Nah, itulah yang disebut dengan gerakan profetik atau gerakan kenabian. Profetik berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu prophet yang memiliki arti kenabian. Maka dari itu, hendaknya kita sebagai kader intelektual profetik secara spesifik mencontoh Rasulullah.”
Ia pun menggarisbawahi tiga hal tentang kader intelektual profetik. Pertama, adalah kita harus membaca dan mulai memaksakan diri kita untuk membaca. Kedua, perhatikan dengan siapa kita bergaul karena dua hal tersebut yang akan menentukan siapa kita di masa depan.
“Selanjutnya, program kerja yang kita buat sebetulnya untuk menumbuhkan potensi yang ada pada diri kita, sehingga kita memiliki soft skill yang sebenarnya telah ada dan terpendam dalam diri kita,” ucapnya.
Ketiga, kita sebagai kader intelektual yang sedang berproses jangan melulu melihat hasil dari apa yang kita kerjakan. Karena tugas kita itu berusaha, berproses, dan menghormati proses tersebut.
“Dalam pembuatan program kerja hari ini kita akan berdiskusi dan menentukan apa yang akan kita kerjakan selama satu tahun ke depan. Hendaknya dalam program kerja yang kita buat tidak terlalu muluk-muluk dan menekankan pada kegiatan rutinan saja sehingga IMM memiliki ciri khas dalam mengkader nantinya. Mengkader yang dimaksud adalah memintarkan diri sendiri dan orang lain. Mari buat program kerja sebaik-baiknya. Pesan saya yaitu tetap berjuang sesuai dengan jargon kita ‘Abadi Perjuangan’,” tutup Daffa.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan program kerja dari masing-masing bidang di IMM FAI UAD. Pada periode 2024/2025 ini terdapat 10 bidang, yaitu Bidang Organisasi, Bidang Kader, Bidang Hikmah, Bidang Media dan Komunikasi (MedKom), Bidang Riset Pengembangan dan Keilmuan (RPK), Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SosPem), Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan (EkoWir), Bidang Immawati, Bidang Tabligh Kajian dan Keislaman (TKK), serta Bidang Sosial Budaya dan Olahraga (SBO). (Lus)
uad.ac.id