PPK Ormawa HMTP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Dinkes Kabupaten Bantul sosialisasikan persyaratan dan cara urus izin edar produk pangan olahan” (Dok. Istimewa)

Sabtu, 28 Oktober 2023, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul melakukan sosialisasi mengenai “Persyaratan dan Cara Pengurusan Izin Edar Produk Pangan Olahan” bagi masyarakat Desa Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sosialisasi yang dilaksanakan di rumah Saifudin selaku Dukuh Wonoroto dan diikuti oleh ibu-ibu PKK serta Karang Taruna Desa Gadingsari ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa mengenai keamanan pangan yang harus dijaga oleh para produsen, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sudarwati, S.ST. selaku narasumber dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta menyampaikan mengenai bahaya kontaminasi pada produk makanan mulai dari segi biologis, kimia, maupun fisik. Selain itu, ia juga memaparkan beberapa olahan pangan yang memiliki bahaya yang berasal dari produk, salah satunya berasal dari singkong yang memiliki zat sianida.

“Sebab itu, saat melakukan pengajuan surat izin pengedaran olahan pangan terdapat beberapa persyaratan untuk tempat produksi bisa dinyatakan aman dan lolos untuk dilakukan audit,” ujar Sudarwati.

Lebih lanjut, Salma Maulidya Prastiwi, Wakil Ketua PKK Ormawa HMTP menambahkan bahwa ia bersama tim pelaksana telah siap untuk mendampingi masyarakat dalam pengajuan sertifikasi untuk produk UMKM. “Tim PPK Ormawa akan membantu masyarakat saat dilakukan pemenuhan sertifikat P-IRT yaitu audit yang dilakukan oleh Dinkes setempat”, ungkapnya.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, Widodo, S.P., M.Sc. selaku Lurah Desa Gadingsari berharap pemaparan narasumber yang disampaikan dapat diaplikasikan oleh masyarakat desa, khususnya Karang Taruna agar dapat meningkatkan kualitas UMKM di Gadingsari. (Doc)

uad.ac.id

FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Kolej Pengajian Seni Kreatif UiTM Malaysia Gelar International Design Talk (Dok. Istimewa)

Tim dosen Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggandeng Jabatan Seni Reka Grafik dan Media Digital, Kolej Pengajian Seni Kreatif UiTM Cawangan Kelantan, untuk mengadakan program Sharing Session: International Design Talk pada 16 Oktober 2023. Kegiatan tersebut bertempat di Biliki Seminar, Perpustakaan Tengku Anis, UiTM Cawangan Kelantan, Kampus Machang, Malaysia.

Program sharing session ini dibuka oleh Timbalan Rektor Hal Ehwal Pelajar, Encik Meer Zhar Farouk Amir Razli dan dihadiri oleh seluruh anggota tim peneliti dari FSBK, yakni Dr. Ajar Pradika Ananta Tur, Arif Ardy Wibowo, S.Sn., M.Sn., dan Ida Puspita, S.S., M.A.Res. Sementara itu, turut hadir dalam acara ini tim peneliti dari UiTM yang terdiri atas Cik Roziani Mat Nashir @ Mohd Nasir sebagai ketua tim, serta Dr. Mat Redhuan Samsudin.

Program tersebut merupakan bentuk implementasi dari Memorandum of Agreement (MoA) yang telah ditandatangani oleh kedua fakultas pada 2 Oktober 2023. Selain itu, menurut Ketua Pusat Pengajian Kolej Pengajian Seni Kreatif, Puan Ts. Emilia Abdul Manan, program ini bertujuan untuk menjadikan Sharing Session: International Design Talk sebagai inspirasi untuk pelajar diploma semester akhir khususnya Jabatan Seni Reka Grafik dan Media Digital untuk menghasilkan karya yang bermakna sekaligus mengejar peluang untuk mendalami ilmu melalui akademik dan budaya global.

Sharing session kali ini mengambil judul “Empowering Women Through Eatery Name Branding” yang bertujuan memberi inspirasi bagi kedua institusi untuk melanjutkan kerja sama dalam bidang penelitian internasional.

Ke depan, tim FSBK dan tim Kolej Pengajian Seni Kreatif akan berkunjung ke pusat kebudayaan wayang di Kelantan dan di Yogyakarta untuk membangun sense of ethnography sebagai salah satu pendekatan yang digunakan untuk penelitian berkelanjutan. (Lid)

uad.ac.id

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Masyarakat Revitalisasi Bukit Lereng Sentono (Dok. Istimewa)

Tim Pelaksana Dahlan Muda Mengabdi (DMM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kegiatan revitasliasi dengan masyarakat Lereng Sentono pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Mereka mengusung konsep padat karya, yakni dengan menggunakan tenaga manual manusia sebagai tenaga utamanya, sehingga kebersamaan akan selalu hadir dan jiwa gotong royong akan selalu ada serta terjalin.

Kegiatan ini difungsikan untuk merevitalisasi bukit Lereng Sentono. Prosesnya dimulai dengan mengangkat bebatuan besar di depan Pendopo Lereng Sentono, memecahkan bebatuan, menghias lokasi, hingga membakar dedaunan kering di sekitar terasering Lereng Bukit Sentono. Dengan peralatan seadanya seperti cangkul, sabit, serta arit, masyarakat setempat serta tim pelaksana mulai melakukan pekerjaan tersebut dengan lancar dan sukses.

Taufiq Kamal, S.Kom., M.Cs. selaku Kepala Lurah Kalurahan Pleret pun turut hadir dalam kegiatan revitaslisasi tersebut. Ia memberikan sejumlah insentif tambahan senilai Rp1.000.000,00 yang diberikan langsung secara tunai kepada salah satu perwakilan warga kerja bakti Lereng Gunung Sentono.

“Semoga dengan ini dapat menambah semangat panjenengan sekalian dalam kegiatan ini, terserah mau dipakai buat nambah beli kaus atau masuk kas. Semoga bermanfaat, terima kasih.”

Perlu diketahui, tujuan dari kegiatan di Lereng Sentono tak lain dan tak bukan adalah agar wisata tersebut dapat aktif kembali serta menarik daya minat wisatawan. Lereng Sentono merupakan destinasi wisata baru yang nantinya akan dikembangkan oleh desa seperti area outbound atau aktivitas lainnya. Tentu hal ini merupakan bentuk kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga ekosistem agar tetap asri. (roy)

uad.ac.id

Sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Batch 4 (Dok. Istimewa)

Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa (PMM) pada Kamis, 26 Oktober 2023. Acara berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui YouTube LPP UAD dipandu oleh Silvia Laili selaku Master of Ceremony (MC).

Koordinator Perguruan Tinggi (PT) Pengirim Program PMM 4 UAD Prof. Dr. apt. Nanik Sulistyani, M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa UAD dalam setiap edisi selalu mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program PMM. “PMM ini adalah pertukaran mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang nantinya para mahasiswa yang mendaftar, mengikuti seleksi, dan lolos akan melaksanakan perkuliahan di universitas lain. Diharapkan semua peserta yang mengikuti program ini bukan karena ingin mendapat dana semata, tetapi juga karena keinginan yang besar untuk menimba ilmu di institusi lain.”

Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program PMM diharapkan berkomunikasi dengan Ketua Program Studi (Kaprodi) tentang mata kuliah yang dapat dikonversi. Seluruh mahasiswa UAD yang mengikuti PMM juga diharapkan dapat menjaga nama baik universitas dan jangan merasa lebih dibandingkan dengan mahasiswa reguler, sehingga ingin diberi perlakuan yang lebih.

Dr. Ishafit, M.Si. selaku Kepala LPP UAD sekaligus Koordinator PT Penerima Program PMM 4 menyampaikan bahwa PMM adalah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman.

“Adapun tujuan umum dari PMM adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan wawasan kebangsaan, meningkatkan pemahaman pada keberagaman suku agama, ras, dan antargolongan (SARA) juga semangat persatuan, mengembangkan perjumpaan dan dialog intensif dalam keberagaman, serta sikap saling memahami sehingga tercipta penguatan persatuan juga memperluas atau memperdalam pengetahuan akademis,” terangnya.

Lebih lanjut, Ishafit menerangkan bahwa terdapat enam elemen utama PMM yaitu pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan antarperguruan tinggi, pengakuan hasil belajar hingga 20 SKS, dan memungkinkan pertukaran mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan sebaliknya, dan diikuti oleh mahasiswa semester 4, 6, dan 8. Selain itu juga eksplorasi persatuan dalam keragaman melalui modul nusantara dan mekanisme pertukaran akademik ke akademik, serta vokasi ke vokasi.

“Perlu diingat bahwa kebijakan MBKM itu maksimal hanya bisa diikuti selama 2 semester atau setara dengan 40 SKS. Kegiatan PMM ini rekognisinya maksimal 40 sks,” imbuh Ishafit.

Ia juga menyampaikan bahwa untuk kuota PMM 4 adalah 15.505 mahasiswa, sehingga peluangnya cukup besar dan sudah lintas pulau nantinya. “Kita yakin bahwa pengalaman akan menambah wawasan khususnya wawasan kebangsaan. Ini juga menjadi bukti tanggung jawab sebagai warga negara yang baik kita bisa meningkatkan pengembangan diri, baik di bidang akademik maupun sosial budaya,” tutupnya. (Zah)

uad.ac.id