• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Cerita Citra, Mahasiswa Baru FK UAD Asal Papua yang Memiliki Cita-cita Mulia

11/09/2023/in Terkini /by Ard

Citra Ananda Mayretna mahasiswa baru angkatan 2023 Prodi FK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) asal Manokwari Selatan (Dok. Isah)

Menjadi seorang mahasiswa merupakan impian besar bagi banyak orang, tak terkecuali Citra Ananda Mayretna. Alumnus SMA Negeri Oransbari ini pada akhirnya menjatuhkan pilihan pada Program Studi (Prodi) Kedokteran di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai jalan hidupnya. Walaupun telah mengalami kegagalan bekali-kali untuk masuk universitas, tak menyurutkan semangatnya untuk menjadi seorang dokter.

Mahasiswa baru angkatan 2023 itu berasal dari Oransbari, Manokwari Selatan, Papua Barat. Ia mengaku sangat senang saat dinyatakan lolos Prodi Kedokteran UAD setelah proses panjang yang ditempuh. Selain itu, penjenamaan UAD sebagai kampus yang religius membuat dirinya sangat bersyukur karena dapat mengembangkan akhlakul karimah.

“Saya sempat mendaftar di sekolah kepolisian dan beberapa universitas, tetapi belum berhasil. Akhirnya, saya memutuskan untuk mendaftar di Prodi Kedokteran UAD. Alhamdulillah, setelah menjalani seleksi administrasi hingga wawancara, hasilnya sesuai ekspektasi,” ungkapnya saat diwawancarai pada 10 September 2023.

Citra melanjutkan, “Saya menyadari bahwa pelajaran akademik saja tidak cukup, tetap harus diimbangi dengan pendalaman agama dan pembelajaran akhlak. Inilah yang menjadi alasan utama saya dan orang tua memilih UAD sebagai tempat menuntut ilmu.”

Menjadi anak rantau yang jauh dari orang tua bukanlah hal yang mudah. Belum lagi, proses penempatan diri di asrama kampus selama 1 tahun lamanya membuat Citra harus lebih fokus pada kuliahnya di tahun pertama. Namun, dinamika sosial yang berbeda antara Jawa dan Papua tak menghalangi cita-citanya yang mulia.

Distribusi tenaga kesehatan di daerah tempat tinggal Citra tidak merata, bahkan terbilang sangat terbatas. Untuk memenuhi akses pelayanan kesehatan di setiap desa, pemerintah harus mengambil sumber daya kesehatan dari luar daerah. Padahal, kesehatan menjadi hak mendasar bagi setiap orang yang wajib dipenuhi termasuk di daerah pedalaman.

“Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang merupakan putra-putri daerah Manokwari Selatan tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Selain itu, akses menuju rumah sakit besar memerlukan waktu 2 jam. Hal tersebut membuat saya tertegun dan berkomitmen untuk menjadi seorang dokter,” tegas Citra.

Lamanya waktu pendidikan dokter tak membuat Citra gentar. Ia justru ingin mengeksplorasi lebih banyak tentang dunia perkuliahan dan kegiatan pengembangan mahasiswa melalui Program Pengenalan Kampus (P2K). Di akhir sesi wawancara, ia berharap agar segala rencananya berjalan lancar dan siap berkontribusi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Papua. (Ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FOTO.2.jpg 1125 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-11 08:18:412023-09-11 08:18:41Cerita Citra, Mahasiswa Baru FK UAD Asal Papua yang Memiliki Cita-cita Mulia

Makna Logo P2K Harmoni UAD 2023

10/09/2023/in Terkini /by Ard

Logo Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2023 (Dok. Istimewa)

“Prakarsa Dahlan Muda Membangun Kreativitas Bangsa Melalui Warisan Budaya Profetik” merupakan tema besar yang diusung dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2023. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. mengungkapkan bahwa Program Pengenalan Kampus atau sering disebut P2K merupakan program penyambutan mahasiswa baru UAD yang diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal awal kepada mahasiswa baru tentang dunia perkuliahan.

P2K ini akan dilaksanakan mulai 11 hingga 16 September 2023. Di samping tema, UAD telah meluncurkan logo yang memiliki filosofi dan makna tersendiri. Dilambangkan dengan api, orang, 4 pilar, serta setengah lingkaran. Logo tersebut bermakna membangun semangat Dahlan Muda dengan menanamkan 4 pilar dalam diri mereka, sehingga dapat menginspirasi Dahlan Muda lainnya demi menciptakan keseimbangan dan keselarasan.

“Bentuk api pada logo melambangkan semangat yang membara dari mahasiswa baru sebagai Dahlan Muda. Semangat untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi. Sementara bentuk manusia pada logo merupakan simbol dari tokoh inspiratif bagi Dahlan Muda. Kemudian 4 pilar mewakili prinsip-prinsip utama yaitu kreatif, inovatif, inspiratif, dan adaptif. Terakhir, setengah lingkaran, bermakna naungan yang menyatukan elemen-elemen di dalamnya sehingga menjadi serasi dan seimbang,” papar Angga Yuniarto, Ketua Panitia Pusat P2K 2023.

Tak hanya bentuk, warna pada logo juga memiliki makna tersendiri. Hal tersebut dijelaskan oleh Koordinator Divisi Program Acara Panitia Pusat P2K UAD, Muhammad Safiiq.

“Warna merah pada logo melambangkan keberanian dan semangat. Oranye, selain melambangkan almamater UAD juga melambangkan kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi serta optimisme. Sementara biru, identik dengan air, membawa kedamaian dan harapan bagi keberagaman bangsa. Dan kuning bermakna cerdas dan bijaksana yang dapat mendukung proses berpikir logis.”

Baik Safiiq maupun Angga, berharap Dahlan Muda dapat mengimplementasikan makna dari setiap elemen yang terdapat pada logo maupun pada warna ke dalam gaya hidup maupun perilaku kehidupan sehari-hari. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Logo-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-2023-Dok.-Istimewa-1.png 463 520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 16:26:032023-09-10 16:26:03Makna Logo P2K Harmoni UAD 2023

P2K UAD Tahun 2023 Mengusung Tema Kebangsaan

10/09/2023/in Terkini /by Ard

Logo Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2023 (Dok. Istimewa)

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2023 ini mengusung tema “kebangsaan”. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. mengatakan bahwa tema tersebut dipilih karena saat ini terdapat banyak isu terkait keberagaman di Indonesia.

Dalam penjelasan yang disampaikan, ia mengatakan alasan tema tersebut dipilih. “Sebenarnya tema berawal dari usulan teman-teman panitia pusat (panpus), karena relevan dengan keadaan bangsa kita saat ini yakni isu keberagaman menjadi sangat menarik,” jelas Fajri saat diwawancarai reporter News UAD pada Sabtu, 9 September 2023.

Lebih lanjut Fajri mengatakan jika tema kebangsaan merupakan hal yang diperlukan bagi mahasiswa saat pengenalan kampus. Hal tersebut, kata dia, untuk menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

“Mahasiswa juga perlu untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa jadi kita setujui,” kata Fajri.

Perlu diketahui bahwa alasan UAD mengusung tema kebangsaan pada P2K tahun ini juga tidak lepas kaitannya dengan moral Islam. Dalam dokumen yang diterima News UAD, dijelaskan jika kebangsaan dapat memiliki relevansi yang kuat dengan kampus UAD melalui pendekatan yang memadukan nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme. Hal ini dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang identitas nasional dan nilai-nilai Islam dapat berkontribusi dalam membangun kebangsaan yang lebih baik. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Logo-Program-Pengenalan-Kampus-P2K-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-2023-Dok.-Istimewa.png 291 849 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 13:46:492023-09-10 13:46:49P2K UAD Tahun 2023 Mengusung Tema Kebangsaan

KKN UAD Bantu Branding UMKM Tempe Tradisional di Padukuhan Soronanggan, Kulon Progo

10/09/2023/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bantu branding UMKM tempe tradisional di Padukuhan Soronanggan, Kulon Progo (Dok. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 111 Unit VI.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah mengadakan kunjungan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pembuatan tempe tradisional milik Mbah Larah di Padukuhan Soronanggan, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja tematik yang bertujuan untuk meningkatkan branding UMKM di Dukuh Soronanggan. Acara ini berlangsung pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Mbah Larah adalah satu-satunya produsen tempe tradisional di Dukuh Soronanggan. Ia telah mengelola usaha pembuatan tempe tradisional selama lebih dari 20 tahun dan masih beroperasi hingga saat ini. Namun, selain usia Mbah Larah yang sudah sepuh, pelanggannya juga cukup terbatas. Sehingga ia hanya memproduksi sekitar 10 kilogram dalam sehari.

Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKN UAD untuk meningkatkan penjualan tempe tradisional dengan memanfaatkan digital marketing sebagai strategi pemasaran baru bagi pelaku UMKM tempe di Dukuh Soronanggan. Pendekatan ini pun dilakukan secara bertahap.

Kunjungan pertama melibatkan observasi dan partisipasi dalam proses pembuatan tempe tradisional, disertai dengan siaran langsung di Instagram untuk memperkenalkan tempe tradisional Mbah Larah sebagai produk unggulan Dukuh Soronanggan. Kemudian, pada kunjungan kedua, mahasiswa KKN mulai menjalankan program dengan pembuatan video promosi UMKM tempe tradisional Mbah Larah untuk disebarluaskan melalui media sosial seperti YouTube dan Instagram. Upaya ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sistem penjualan tradisional dan mencapai target pasar yang lebih luas, terlebih pembuat tempe tradisional seperti ini sudah jarang ditemukan.

“Agar semua orang tahu kalau di Padukuhan Soronanggan ada penjual tempe tradisional, kami membuatkan konten berupa foto dan video produk yang menarik kemudian disebarluaskan melalui media Youtube dan Instagram.” ujar Ayu, salah satu anggota KKN Unit VI.C.2, pada Kamis, (31-8-2023).

Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan perekonomian di Padukuhan Soronanggan, khususnya bagi pelaku UMKM. Selain itu, dapat memberikan contoh bagi pelaku UMKM lain untuk memanfaatkan media digital dalam pemasaran produk. (Doc/Diah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bantu-branding-UMKM-tempe-tradisional-di-Padukuhan-Soronanggan-Kulon-Progo-Dok.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 11:51:192023-09-10 11:51:19KKN UAD Bantu Branding UMKM Tempe Tradisional di Padukuhan Soronanggan, Kulon Progo

KKN Ahmad Dahlan Mengabdi Buat Kopi dari Buah Pinang

10/09/2023/in Terkini /by Ard

Sosialisasi pembuatan kopi dari buah pinang oleh mahasiwa KKN ADI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. KKN ADI UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Ahmad Dahlan Mengabdi (ADI) merupakan program pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pada tahun ini, mereka berkolaborasi dengan 2 Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu Universitas Muhammadiyah Buton (UMB) dan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Wakatobi (ITBW).

Tim KKN ADI Unit I.A.3 yang ditugaskan di Desa Gunung Sejuk, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, sukses membuat terobosan terbaru dengan memanfaatkan hasil bumi yang ada di desa. Mereka berhasil membuat kopi yang diolah dari buah pinang yang ada di Desa Gunung Sejuk.

Mahasiswa yang terlibat di antaranya Fajar Ramadhan (UAD), Irvan Chaniago (UAD), Laillya Annisa Kurniasih (UAD), Andin Tresna Putri (UAD), Mutiara Alifiyah Maharani (UMB), Intan Aulia Maharani (UMB), Ulfah Masyhafara Raj (UMB), Indah Lestari (UMB), Hafizah Sholehah (UMB), Yuni (ITBMW), Ani Muzayaroh (ITBMW), dan La Ode Fito Afriyanto (ITBMW).

Melihat banyaknya hasil perkebunan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Gunung Sejuk, mahasiswa KKN ADI berinisiatif untuk mengolah buah pinang yang ada di tempat itu menjadi kopi. Hal ini bisa menjadi produk khas Desa Gunung Sejuk. Sebelum mereka menyosialisasikan kepada masyarakat, mahasiswa KKN ADI membuat contoh terlebih dahulu. Tepat pada 23 Agustus 2023, mereka melakukan sosialisasi dan memperkenalkan cara pengolahan buah pinang menjadi kopi di Aula Kantor Desa Gunung Sejuk.

Tidak hanya memperkenalkan cara pengolahan, mereka juga melakukan edukasi kepada masyarakat jika ingin hasil bumi ini dipasarkan. Dimulai dari cara menentukan harga pokok produksi, harga jual, dan juga cara pemasaran kepada konsumen nantinya.

Mahasiswa KKN ADI menyebut hasil pengolahan ini dengan “Kopinang Gunung Sejuk”. Nama “Kopinang” diambil dari perpaduan antara kopi dan pinang yang kemudian disambung dengan nama desa yaitu “Gunung Sejuk”. “Harapannya, ini merupakan ikhtiar kecil yang kami rancang bersama demi memajukan desa, yaitu melalui kopi khas Desa Gunung Sejuk,” ungkap Rama salah satu mahasiswa KKN ADI.

Upaya tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. “Ini merupakan hal yang sangat menarik dan luar biasa, kami sebagai warga desa Gunung Sejuk yang awalnya tidak terpikirkan bahwa buah pinang bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu nilai yang lebih, yaitu diolah menjadi kopi. Harapannya ini bisa menjadi langkah awal bagi masyarakat di Desa Gunung Sejuk untuk bisa meningkatkan perekonomian dan tentunya mem-branding desa kepada khalayak umum,” ungkap Jurdin, S.M. selaku Sekretaris Desa Gunung Sejuk.

Mahasiswa KKN ADI berupaya keras dan sangat bersemangat untuk membantu masyarakat di desa. Melalui edukasi terkait pengolahan hasil bumi ini, mereka sangat mendukung yang kemudian bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah desa maupun masyarakat setempat terkait pengolahan buah pinang menjadi kopi.

Lail, salah satu mahasiswa KKN dari Program Studi Biologi UAD mengungkapkan bahwa cara pengolahan buah pinang menjadi kopi sangatlah mudah, alat-alat yang digunakan pun tidak sulit untuk didapatkan. “Ke depannya, setelah kami mempelajari bersama-sama terkait pengolahan ini, semoga ilmu yang kami berikan kepada masyarakat bisa bermanfaat, dan masyarakat Desa Gunung Sejuk bisa melakukan inovasi lebih lanjut terkait pengolahan ini,” lanjut Lail.

Sebelum para mahasiswa KKN ADI pulang ke daerahnya masing-masing, mereka akan terus berupaya mendampingi masyarakat setempat terkait pengolahan hasil bumi yang ada di desa. (irv/roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-pembuatan-kopi-dari-buah-pinang-oleh-mahasiwa-KKN-ADI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-KKN-ADI-UAD.jpg 515 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 10:31:082023-09-10 10:31:08KKN Ahmad Dahlan Mengabdi Buat Kopi dari Buah Pinang

HMTP UAD Jalin Sinergi dengan DKP Bantul Bentuk Kampung Budi Daya Perikanan

10/09/2023/in Terkini /by Ard

HMTP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) jalin sinergi dengan DKP Bantul bentuk Kampung Budi Daya Perikanan (Dok. HMTP UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan diskusi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS). Agenda ini berlangsung di Aula Putih DKP pada hari Kamis, 31 Agustus 2023.

Diskusi ini sebagai bentuk dukungan UAD dalam menyukseskan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang dijalankan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP). Tujuannya untuk menentukan kesepakatan kerja sama sekaligus meningkatkan sinergi antara kedua belah pihak.

Hadir secara langsung Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa, Danang Sukantar, M.Pd., Ir. Adi Permadi, S.T., M.T., M.Farm., P.hd., selaku dosen Pembimbing PPK Ormawa HMTP, Kepala DKP Kabupaten Bantul, Istriyani, S.PI., M.M., An Nursina Karti, S.H., M.H., selaku Sekretaris DKP Kabupaten Bantul, serta Annis Nurri Rahmawati, selaku Tata Pemerintahan Bantul Bagian Administrasi Pemerintahan.

Istriyani dalam sambutannya sangat mengapresiasi dengan adanya PPK Ormawa dan menyambut baik program ini. Ia berharap, program seperti PPK Ormawa ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. “Oleh karena itu, perlunya kerja sama dan campur tangan dari kedua belah pihak. Melalui kerja sama, kita bersama-sama berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan terbentuknya kampung budidaya perikanan.” tambah Istriyani.

Senada dengan itu, Gatot Sugiharto, menyatakan bahwa UAD kerap menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. Sehingga, dengan adanya diskusi ini dapat memperluas kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan.

Menurut Gatot, harapan dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul terkait peningkatan perekonomian dan terbentuknya kampung budidaya perikanan sangat mungkin diwujudkan. Salah satunya dengan melakukan pendalaman berupa riset dan juga melakukan pendampingan terhadap masyarakat melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD. (Doc/Aninda)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/HMTP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-jalin-sinergi-dengan-DKP-Bantul-bentuk-Kampung-Budi-Daya-Perikanan-Dok.-HMTP-UAD.jpeg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 10:12:352023-09-10 10:12:35HMTP UAD Jalin Sinergi dengan DKP Bantul Bentuk Kampung Budi Daya Perikanan

KKN UAD Beri Edukasi Deteksi Dini Penanggulangan Stunting

10/09/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) edukasi deteksi dini penanggulangan stunting di Kabupaten Banyuwangi (Dok. KKN UAD)

Mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode ke-116 Unit I.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Kedungagung, Sambirejo, Bangorejo, Banyuwangi, berkolaborasi mengadakan sosialisasi dengan tema “Peran Ibu dalam Deteksi Dini dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Banyuwangi”. Kegiatan tersebut dipandu oleh dosen pembimbing yaitu Yuniar Wardani, S.K.M., M.P.H. Acara dilaksanakan pada Senin, 28 Agustus 2023 pukul 13.00‒15.00 WIB di Balai Desa Bangorejo dengan sasaran ibu rumah tangga (IRT), kader posyandu/posbindu, ibu-ibu PKK dan ‘Aisyiyah, serta aktivis ormas perempuan. Mereka menyambut dengan baik acara ini.

Dalam program tersebut, mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan mengenalkan tentang peran seorang ibu dalam deteksi dini stunting. Yuniar menyampaikan bahwa stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. “Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak,” jelasnya.

Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Ini menjadi salah satu dari beberapa program kerja tematik tim KKN UAD dalam bidang kesehatan. Adapun tujuan dari diadakannya sosialisasi stunting itu untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang stunting dan penyebab gejalanya, serta meningkatkan pengetahuan peserta tentang risiko tinggi dan pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan.

Terdapat beberapa cara dalam mencegah stunting pada anak, seperti memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi hingga berusia 6 bulan, memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, mengkonsumsi secara rutin tablet tambah darah (TTD), serta memberikan Makanan Pendukung ASI (MPASI) yang bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan.

Di Indonesia indikator umum yang digunakan untuk mengukur stunting pada anak adalah dengan menggunakan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut usia (BB/U).

Terlaksananya kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan sikap para ibu di Kabupaten Banyuwangi tentang deteksi dini stunting. Acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama peserta. Selain itu, kegiatan pun dilengkapi dengan pre-test dan post-test agar mengetahui sejauh mana pemahaman ibu-ibu dalam mengetahui apa itu stunting. (dod)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Kuliah-Kerja-Nyata-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-edukasi-deteksi-dini-penanggulangan-stunting-di-Kabupaten-Banyuwangi-Dok.-KKN-UAD.jpg 1073 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 09:54:312023-09-10 09:54:31KKN UAD Beri Edukasi Deteksi Dini Penanggulangan Stunting

Produksi Timun Melimpah, KKN UAD Kenalkan Es Kuwut di Sambimulyo

10/09/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) beri pelatihan pembuatan ss kuwut dari timun (Dok. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 116 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.C.2 menyelenggarakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Pembuatan Es Kuwut” sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam upaya peningkatan usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Desa Sambimulyo, Banyuwangi.

Pengenalan dan pelatihan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 26 Agustus 2023 yang diikuti oleh masyarakat di Desa Sambimulyo, baik dari Dusun Sambirejo maupun Dusun Kedungrejo. Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan minuman es kuwut, selain untuk memanfaatkan hasil panen yang melimpah juga untuk memunculkan embrio UMKM dari masyarakat di desa tersebut. Hal itu sejalan dengan tema dari KKN Program Pemberdayaan dan Pembelajaran untuk Negeri (KKN-PPUN) di Kabupaten Banyuwangi, yaitu Peningkatan Kapasitas UMKM dan Pariwisata. Harapannya es kuwut dapat menjadi salah satu pilihan alternatif untuk dijadikan usaha masyarakat.

Melimpahnya hasil panen timun di Desa Sambimulyo dan masih minimnya inovasi dalam pengolahan terhadap timun menjadi latar belakang mahasiswa KKN tertarik untuk memperkenalkan olahan minuman es kuwut kepada masyarakat. Es yang berbahan dasar timun ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti menghilangkan dahaga dan dapat meredakan panas dalam karena terkandung vitamin C di dalamnya. Selain itu, proses pembuatan es kuwut mudah dilakukan dan bahan-bahannya dapat dibeli dengan harga yang terjangkau.

“Menurut saya, es kuwut ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang sangat bagus. Dengan adanya pelatihan pembuatan es kuwut, maka masyarakat mendapat pengetahuan langsung tentang cara mengolah timun agar dapat menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual selain dari pemanfaatan timun untuk konsumsi ataupun dijual langsung. Menurut saya, es kuwut ini rasanya juga enak dan segar. Jadi, sangat layak untuk dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis,” ujar Wahyu Gusman Wicaksono selaku Kepala Dusun Sambirejo.

Antusiasme masyarakat terhadap pelatihan juga sangat tinggi. Dapat terlihat dari respons positif yang diberikan dan masyarakat yang terlibat aktif bertanya serta diskusi pada sesi pelatihan. Mahasiswa KKN Reguler Periode 116 UAD Unit I.C.2 berharap melalui pelatihan ini mampu membangkitkan UMKM di Desa Sambimulyo. (ifah/roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-beri-pelatihan-pembuatan-ss-kuwut-dari-timun-Dok.-KKN-UAD.jpg 884 1180 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-10 09:00:362023-09-10 09:00:36Produksi Timun Melimpah, KKN UAD Kenalkan Es Kuwut di Sambimulyo

KKN UAD Meriahkan Merti Pedukuhan Pronosutan Kulon Progo

08/09/2023/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meriahkan Merti Pedukuhan Pronosutan Kulon Progo (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 111 Unit VI.D.1 turut andil dalam pelaksanaan Merti Pedukuhan di Pedukuhan Pronosutan, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh warga Pedukuhan RT 50 sampai 58 dan berlangsung pada Kamis, 27 Agustus 2023.

Merti Pedukuhan adalah tradisi turun temurun masyarakat di Jawa, atau biasa disebut “bersih” desa. Di mana, warga desa saling gotong royong mengiring berbagai hasil bumi, makanan, dan sejenisnya yang diarak menuju titik tertentu. Dalam proses persiapan agenda ini sendiri melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa UAD yang tengah melaksanakan KKN.

Kepala Pedukuhan Pronosutan menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur sekaligus melestarikan tradisi leluhur. “Merti Pedukuhan berupa prosesi upacara adat mulai dari kirab budaya, gunungan hasil bumi, dan juga pentas kesenian tari tradisional yang digelar pada siang harinya,” tambahnya.

Sementara Rohman, selaku panitia Merti Pendukuhan, menjelaskan rangkaian acara yang terdiri dari acara pelepasan yang dilaksanakan setelah barisan kirab sudah siap dan rapi, di mana barisan paling depan diisi oleh bragada kemudian di belakangnya ada gunungan, punakawan, barisan antar RT, dan paling belakang diisi oleh ogoh-ogoh.

“Setelah pelepasan, barisan kirab berjalan menyesuaikan jalur yang sudah ditentukan yakni mengelilingi Pedukuhan  Pronosutan. Sepanjang jalan barisan kirab, masing-masing RT melakukan berbagai penampilan seperti yel-yel dan nyanyian tradisional. Jika sudah sampai pada titik yang ditentukan, acara dilanjutkan dengan penampilan seni tradisional oleh masyarakat Pronosutan dan acara terakhir ditutup dengan rebutan gunungan. Selain itu, juga akan ada pagelaran jatilan sebagai penutup acara,” jelas Rohman.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, ia berharap tradisi Merti Pedukuhan bisa terus terlaksana dengan lebih meriah serta dilestarikan oleh generasi muda.

Lebih lanjut, Detto, Ketua KKN Unit VI.D.1, menjelaskan, “Adanya kegiatan Merti Pedukuhan ini menjadi momentum besar bagi kami sebagai mahasiswa untuk mempelajari realitas masyarakat, khususnya di Pronosutan yang begitu kaya dengan kebudayaan dan sejarahnya,”.

Karena itu, kata Detto, kedatangan kami sebagai mahasiswa KKN berusaha tidak membawa ego super hero dengan menjadi paling tahu ataupun paling hebat, melainkan mahasiswa yang benar-benar menjadi pengabdi masyarakat sekaligus banyak belajar.

Sebagai bentuk kontribusi mahasiswa KKN dalam agenda ini, ia menjelaskan bahwa hal paling mendasar yang harus dilakukan adalah berbaur dengan masyarakat. Detto menilai, tanpa berbaur dengan masyarakat pastinya kontribusi mahasiswa KKN tidak akan maksimal, hal ini berkaitan dengan kesadaran terhadap pola komunikasi dan interaksi masyarakat.

“Kami berusaha memberikan kontribusi maksimal, salah satunya dengan membagi satu orang anggota KKN dalam satu RT agar semakin dekat dengan masyarakat. Tentunya kami tidak mengambil alih, tetapi mencoba turut andil di berbagai lini. Saya kira dengan demikian kami akan mendapat pelajaran lebih banyak.” pungkas Detto. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Merti-Pedukuhan-Pronosutan-Kulon-Progo-Dok.-Istimewa.jpg 1129 1200 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-08 08:16:352023-09-08 08:54:58KKN UAD Meriahkan Merti Pedukuhan Pronosutan Kulon Progo

Women Skill Academy PPKO HMPS Biologi UAD Gelar Pelatihan Eco Enzyme

08/09/2023/in Terkini /by Ard

Women Skill Academy PPKO HMPS Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar pelatihan eco enzyme (Dok. Istimewa)

Tim Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPKO) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan praktik lapangan dengan tema “Pemanfaatan Limbah Organik Sampah Rumah Tangga Menjadi Ecoenzyme Melalui Women Skill Academy (WSA)” pada Minggu, 27 Agustus 2023. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Hj. Tsalis Siswanti selaku narasumber. Ia merupakan koordinator eco enzyme Nusantara Yogyakarta cabang Bantul. Selain itu, anggota WSA turut hadir sebagai peserta.

Data dari Pemerintah Kota Yogyakarta menyebutkan pada tahun 2023 pertengahan ini, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Yogyakarta ditutup selama 45 hari. Hal tersebut menimbulkan penumpukan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik. Hampir di tiap sudut kota terkendala memilih tempat pembuangan sampah sementara. Akibatnya, muncullah pencemaran baru yakni udara dengan bau tidak sedap.

“Saya memilih eco enzyme karena proses pembuatannya mudah dan bahan-bahannya juga terjangkau. Cuma pakai sisa buah atau sayur yang belum busuk, lalu ditambahkan dengan gula dan air saja kemudian didiamkan,” kata Aldi selaku Ketua Tim PPKO HMPS Biologi UAD.

“Pemanfaatan limbah organik sampah rumah tangga perlu diperhatikan kembali dan perlu dilakukan inovasi baru untuk menanggulanginya agar tidak menumpuk dan menimbulkan bau,” tambah Mariyati, selaku Ketua Tim WSA. 

Alasan itulah yang membuat tim PPK Ormawa HMPS Biologi UAD bersama WSA membantu masyarakat terkhusus ibu-ibu dalam pengolahan sampah organik dengan inovasi eco enzyme. Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) saat ini memang menjadi salah satu pendorong terbentuknya sekolah perempuan yang didirikan oleh Tim PPK Ormawa HMPS Biologi UAD. Di dalamnya terdapat beberapa kegiatan berupa materi dan pelatihan yang berlandaskan 8 fungsi keluarga guna meningkatkan soft skills dan hard skills. 

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. “Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari hasil eco enzyme ini di antaranya untuk kesehatan yaitu bisa untuk kesehatan gigi kumur-kumur dan pengganti pasta gigi, kesehatan kulit muka untuk mengatasi penuaan dini, dan mengatasi luka basah. Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk pembersih alami seperti pembersih lantai, detergen pelembut alami, dan sabun cair. Tidak hanya itu, eco enzyme juga dapat memberikan perubahan yang lebih baik untuk lingkungan seperti memperbaiki kualitas udara menjadi lebih segar, bersih, dan menghilangkan bau. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya,” ujar Hj. Tsalis Siswanti dalam penjabaran materinya.

“Sangat berguna, ternyata sampah bisa dimanfaatkan jadi pupuk, cara buatnya juga sangat mudah dilakukan, hanya saja menunggunya agak lama. Namun, dengan adanya eco enzyme ini saya menjadi banyak tahu tentang pemanfaatan sampah dan manfaatnya banyak sekali,” ujar Ani, peserta WSA. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Women-Skill-Academy-PPKO-HMPS-Biologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-gelar-pelatihan-eco-enzyme-Dok.-Istimewa.jpg 977 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-09-08 05:37:032023-09-08 05:37:03Women Skill Academy PPKO HMPS Biologi UAD Gelar Pelatihan Eco Enzyme
Page 248 of 418«‹246247248249250›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top