Tiga Pilar PBSI Perkuat Kerja Antarorganisasi
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan rapat dengan Lembaga Swadaya Organisasi (LSO) di antaranya Kreativitas Kita (Kreskit) dan Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB). Ketiga organisasi ini dinamakan dengan Tiga Pilar, yakni semua organisasi ini saling berkaitan satu sama lain. Rapat diselenggarakan pada 1 Januari 2022 bertempat di Nilu Kopi, dihadiri sebanyak 27 orang terdiri atas anggota Pimpinan Harian (PH), Badan Pimpinan Harian (BPH), maupun anggota HMPS PBSI, Kreskit, dan Teater JAB.
Imam Maulana Setiaji selaku ketua umum HMPS PBSI mengungkapkan tujuan diadakannya rapat Tiga pilar salah satunya untuk mempererat jalinan tali silaturahmi antarpengurus organisasi, karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan kebanyakan anggota masih banyak yang di rumah. Kegiatan ini pun pertama kali diadakan, setelah pandemi sedikit mereda. Perkenalan anggota secara bergantian dilanjutkan pembahasan kendala di masing-masing organisasi serta saling bertukar gagasan dan solusi atas permasalahan tersebut, menjadi fokus bahasan.
“Kami jarang bertemu, kumpul, dan kegiatan secara luring, maka dari itu salah satu tujuan dari rapat ini adalah untuk mempererat silaturahmi antaranggota dan tentunya agar saling kenal satu sama lain,” papar Imam.
Kendala di HMPS PBSI maupun di Teater JAB dan Kreskit tentunya berbeda. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagaimana organisasi dapat terus eksis. Tantangan yang umum untuk semua ormawa adalah masalah regenerasi dan kaderisasi. Rizal selaku ketua umum Teater JAB memberi saran agar ke depannya anggota dari HMPS PBSI bisa lebih aktif dalam menjalankan Program Kerja (Proker) karena bisa dibilang HMPS PBSI sebagai orang tua dari Teater JAB maupun Kreskit.
“Walaupun saya dari angkatan 2018, bukan berarti pengalaman dan pengetahuan saya jauh lebih baik dan luas dari teman-teman sekalian. Bisa jadi yang lebih muda dari saya lebih tahu. Kita di sini sama-sama belajar, semua menjadi guru dan murid,” ucap Rizal.
“Sedikitnya mahasiswa yang tertarik masuk di Kreskit menjadi salah satu tantangan dan evaluasi khususnya bagi saya dan anggota Kreskit sendiri,” tutur Ajeng selaku pimpinan umum Kreskit saat menyampaikan salah satu kendala yang dihadapinya.
“Hal ini harusnya bisa menuntut kita semua untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mempersiapkan perekrutan anggota baru, agar nantinya mahasiswa baru tertarik untuk masuk dan bisa bergabung bersama,” sambung Imam.
Di akhir rapat, Imam berharap kinerja Tiga Pilar ini makin solid. Selain itu, bahasan kendala dan hal-hal yang akan dilakukan maupun program kerja ke depannya semoga berjalan lebih lancar. (ctr)