• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Sentra HKI UAD Gelar Webinar Hak Cipta Digital dan Desain Industri

27/07/2023/in Terkini /by Ard

Sentra HKI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Webinar Hak Cipta Digital dan Desain Industri di Amphiteater Kampus Utama UAD (Foto: Istimewa)

Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. yang dikenal sebagai Wakil Dekan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus tim Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) UAD dihadirkan sebagai narasumber dalam webinar “Hak Cipta Digital dan Desain Industri” pada 18 Juli 2023. Berlangsung secara daring dan luring di Amphiteater Kampus Utama UAD, acara ini diinisiasi oleh Sentra HKI UAD sebagai sarana edukasi bagi dosen di perguruan tinggi maupun guru di SMA/SMK/MA se-D.I. Yogyakarta dalam melindungi ekspresi dari sebuah karya.

“HKI menjadi sebuah cara untuk menikmati secara ekonomis dari suatu kreativitas intelektual. Hal ini berkaitan erat dengan ide-ide atau karya-karya intelektual dalam bentuk 2 dan 3 dimensi agar tidak ditiru oleh orang lain (dilindungi oleh hukum). Banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh, salah satunya untuk menunjang karier bagi dosen,” ujarnya.

Hak Kekayaan Intelektual

HKI merupakan hak yang timbul dari hasil olah pikir, karsa, dan rasa dalam bentuk produk maupun proses yang berguna bagi manusia. HKI terbagi menjadi 2, yakni hak cipta dan hak kekayaan industri. Desain industri atau yang dikenal sebagai desain produk menjadi bagian dari hak kekayaan industri yang bisa dilindungi melalui sistem konstitutif atau pendaftaran.

“Satu produk tentu memiliki ciri khas atau karakteristik sesuai jenis HKI-nya, seperti bentuk, merek, atau teknologi. Jika dilihat dari bentuk secara menyeluruh, mobil misalnya, maka kaitannya adalah desain industri. Namun, jika dilihat dari teknologi, maka akan lebih condong kepada jenis paten,” terang Fatwa.

Konsep Desain Industri

Pada dasarnya, desain industri merupakan suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi antargaris, warna, maupun gabungan keduanya dalam wujud 2 dimensi atau 3 dimensi sehingga timbul kesan estetik. Selain itu, desain industri juga menitikberatkan pada fungsi terapan guna memudahkan aktivitas sehari-hari dan memiliki nilai jual.

“Konsep desain industri cukup terwakili oleh 2 kata yaitu bentuk dan konfigurasi. Bentuk tentu bicara tentang seni rupa 3 dimensi, sementara konfigurasi berupa ornamen, dekorasi, maupun komposisi tertentu yang dapat menjadi nilai tambah karena mampu menghadirkan ciri khas atau keunikan tersendiri terhadap suatu produk. Misalnya lekukan pada bagian bawah botol air mineral terdapat komposisi bentuk segitiga dan lingkaran menyerupai bunga yang berfungsi sebagai alas sehingga botol bisa berdiri tegak. Tak hanya memiliki fungsi terapan, konfigurasi tersebut juga menimbulkan keindahan (estetik).”

Jenis Desain Industri

  1. Desain Industri Keseluruhan

Desain industri keseluruhan merupakan suatu desain yang menunjukkan wujud keseluruhan produk, satu keseluruhan yang dilindungi. “Jenis desain industri ini nanti ada kaitannya dengan kesamaan antara prototipe dengan produk asli (termasuk warna) serta jumlah invoice atau pembayaran tiap desain, apakah satu desain atau lebih,” jelasnya.

  1. Desain Industri Parsial/Sebagian

Setiap produk tentunya terdiri dari beberapa bagian, seperti kerangka, pencetak, wadah penyimpanan, dan lain sebagainya. Apabila dalam satu kesatuan produk yang diajukan perlindungannya hanya bagian kerangkanya saja sedangkan bagian lainnya tidak, maka disebut dengan desain industri parsial atau sebagian.

  1. Desain Industri Kesatuan

Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh, suatu desain produk tentu memiliki komponen yang saling melengkapi satu sama lain untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh, meja dan kursi dibuat satu paket untuk membantu proses pembelajaran di kelas. Tanpa adanya meja, maka siswa akan kesulitan mencari tempat untuk menulis. Dengan demikian, meja dan kursi merupakan desain industri yang menjadi satu kesatuan.

Desain Industri yang Baik dan Benar

Dewasa ini, banyak sekali fenomena plagiasi karya intelektual yang dapat merugikan pencipta bahkan melanggar peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pencipta untuk melindungi karyanya baik secara deklaratif maupun konstitutif. Sebuah desain industri bisa dilindungi apabila memenuhi 2 hal, yaitu memiliki kebaruan (novelty) dan tidak bertentangan dengan hukum.

Fatwa mengungkapkan bahwa penolakan HKI disebabkan oleh plagiasi yang dilakukan tanpa disadari. “Sebelum mengajukan HKI, hendaknya kita mencari tahu terlebih dahulu di internet apakah sudah ada desain yang serupa atau belum. Pastikan tanggal penerimaan permohonan pendaftaran desain industri tidak sama dengan pengungkapan desain yang telah ada sebelumnya dalam bidang apa pun, maksimal 6 bulan sebelum pendaftaran yang pertama,” jelasnya.

Perlindungan desain industri adalah 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak bisa diperpanjang. Pemegang hak desain industri memiliki hak eksklusif untuk melarang orang lain membuat, memakai, menjual, mengeskpor, mengimpor, dan/atau mengedarkan produk tanpa persetujuannya. Namun, untuk kepentingan penelitian dan pendidikan, karya tersebut boleh digunakan sepanjang tidak merugikan kepentingan pemilik/pencipta. Desain industri bisa diajukan oleh subjek tunggal (perorangan) atau kelompok dengan catatan pemohon pertama adalah pemegang hak pada subjek lebih dari satu orang dan berkontribusi secara merata dalam pembuatan karya.

“Banyak orang salah mengategorikan desain industri. Produk alami (buah, rempah, kayu), kata-kata tanpa gambar, ide, metode, proses, bangunan, patung/monumen, lukisan yang ada pada barang, dan wewangian, bukan termasuk desain industri sehingga perlu waspada sebelum memilih kategori HKI produk yang akan didaftarkan,” pesan Fatwa. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LPPM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menggelar-Webinar-Hak-Cipta-Digital-dan-Desain-Industri-di-Amphiteater-Kampus-Utama-UAD-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-27 10:30:292023-07-27 10:38:39Sentra HKI UAD Gelar Webinar Hak Cipta Digital dan Desain Industri

Generasi Z dan Tingkat Spiritualitas yang Rendah

27/07/2023/1 Comment/in Feature /by Ard

Pengajian Songong Tahun Baru Hijriah di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (Foto: Istimewa)

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjadi narasumber dalam acara Pengajian Songsong Tahun Baru Hijriah 1445 H yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 14 Juli 2023 di lantai 2 Masjid Islamic Center (IC) UAD Yogyakarta.

Generasi Z

Setelah membaca beberapa jurnal, generasi Z merupakan lanjutan dari generasi Y atau generasi milenial. Banyak teori yang berkenaan dengan definisi penamaan generasi ini, teori yang satu dengan yang lainnya memang agak tumpang tindih atau rancu. “Namun menurut saya abaikan saja perdebatan itu, terkait penamaan generasi Z atau generasi milenial ini saya cenderung menggunakan istilah generasi muda,” ucap Mu’ti.

Dalam konteks spiritualitas, budaya, dan ekonomi, memang generasi Z memiliki ciri-ciri yang secara distinktif berbeda dengan generasi sebelumnya. “Sehingga karena itu, PP Muhammadiyah dalam keputusan Muktamar di Surakarta mengangkat spiritualitas generasi muda sebagai salah satu dari isu strategis keumatan dan kebangsaan. Sebab memang secara spiritualitas generasi ini memiliki karakteristik dan juga tingkat spiritualitas yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Lebih-lebih dengan generasi baby boomer. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa generasi muda atau generasi Z ini memiliki tingkat spiritualitas yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya,” ungkap Mu’ti.

Rendahnya Spiritualitas Generasi Z

Merujuk pada sumber-sumber penelitian, Prof. Abdul Mu’ti yang juga merupakan Guru Besar Pendidikan Islam itu menjelaskan bahwa terdapat beberapa indikator untuk mengukur rendahnya spiritualitas generasi Z. Paling tidak ada 3 ukuran yang dipakai oleh banyak penelitian.

Pertama pandangan mereka tentang makna agama bagi kehidupan. Mereka menganggap bahwa agama itu bukanlah sesuatu yang begitu diperlukan dalam kehidupan. “Mereka tidak terlalu perlu dengan agama, karena memang mereka tidak mengalami banyak masalah dalam kehidupannya. Jika kembali kepada teori mengapa agama itu diperlukan? Salah satunya orang itu perlu agama ketika ia hidupnya susah. Ketika orang tersebut hidupnya susah, maka ia akan makin dekat dengan agama. Zikirnya makin kenceng dan salatnya makin banyak. Jika perlu salat 5 waktu ditambah salat lain karena mereka merasa secara spiritualitas itu lebih tenang,” tutur Mu’ti.

Bahkan yang menarik ketika kita berbicara tentang agama kepada generasi Z, sesuai dengan karakteristik mereka yang cenderung bebas dan ingin mendapatkan sesuatu secara mudah, kelompok-kelompok ini cenderung memaknai spiritualitas lebih sebagai ketenangan batin. Namun, tidak selalu berarti harus terikat dengan agama tertentu. Dalam kajian-kajian agama, hal semacam itu sering disebut sebagai kelompok new age yang dikenal dengan slogan besarnya “dia percaya kepada agama, menghormati agama, tetapi tidak mau terikat kepada agama tertentu atau agnostik”.

Dengan kalimat sederhana, Abdul Mu’ti menyebut mereka “mencintai tetapi tidak mau memiliki”. Fakta tersebut menjadi alasan Muhammadiyah mengangkat isu spiritualitas generasi muda ini menjadi isu nasional dalam Muktamar-48 di Surakarta beberapa waktu lalu.

Kedua generasi Z juga cenderung untuk longgar dalam relasi-relasi. Relasi antarkawan, bahkan juga relasi antaragama, mereka sangat longgar karena lebih terbuka dan lebih menerima nilai-nilai universal daripada nilai-nilai yang memisahkan mereka. “Jadi, persoalan menyangkut penerimaan terhadap hak asasi manusia, penerimaan terhadap perbedaan-perbedaan itu lebih tinggi di kelompok ini. Sebab mereka lebih cair, bergaulnya melintas batas. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam hal tertentu mereka lebih terbuka terhadap apa yang mereka sebut sebagai universal values atau universal trend,” imbuhnya.

Kecenderungan sikap itu dapat dilihat dalam case lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau biasa disebut LGBT. Mu’ti menyebut, kelompok generasi muda ini lebih mudah menerima perbedaan orientasi seksual tersebut, daripada kelompok “kolonial” atau tua. Sikap pelonggaran yang diikuti oleh kebanyakan generasi Z berdampak pada demografi suatu negara. Sebab mereka cenderung memilih untuk tidak menikah atau ingin menikah tetapi tidak memiliki anak, sehingga membuat pertumbuhan penduduk di suatu negara negatif. Realitas tersebut dapat ditemukan di negara-negara maju. Banyak di negara maju, mereka mengalami demographic defisit yakni angka kelahiran lebih sedikit daripada angka kematian. Misalnya Singapura yang khawatir dengan masa depan negaranya karena anak-anak mudanya tidak mau berkeluarga apalagi mau punya anak. Korea, Jepang, itu mereka kekurangan penduduk.

“Jadi kelompok-kelompok ini lebih longgar yang kadang-kadang itu menimbulkan ketegangan antargenerasi,” imbuhnya

Ketiga generasi Z cenderung serba digital. “Seorang ibu membayangkan bahwa belajar itu menggunakan buku, tetapi anaknya belajar sudah menggunakan ponsel. Kelompok mereka ini memang sudah serba digital dan bisa mengakses informasi yang ada di genggaman tangannya,” jelas Mu’ti.

Akan tetapi, ada 3 problem generasi Z dalam mengakses informasi. Pertama, mereka belum mampu menyeleksi mana-mana sumber informasi keagamaan yang benar dan mana sumber informasi keagamaan yang tidak benar. Kedua, mereka tidak bisa konsentrasi lama. Jadi, mereka mudah tidak fokus. Bukan hanya tidak fokus dalam pikiran, tetapi juga dalam kehidupan. Ketiga, mereka sering merasakan kesepian, kekosongan, dan merasa tidak dihargai. Generasi seperti ini menjadi generasi yang sangat susah. Dinasihati melawan, dibiarkan ya seenaknya.

“Oleh karena itu, pendampingan-pendampingan spiritual itu sangat penting. Sebab sesungguhnya mereka ini guncang secara keagamaan dan sering kosong dalam kehidupannya,” imbuhnya.

Berbagai kenyataan tersebut menjadi alasan Muhammadiyah mengangkat isu spiritualitas generasi muda sebagai isu nasional. Saat ini dan ke depan, demografi penduduk Indonesia mayoritas adalah kelompok generasi Z sehingga masa depan bangsa tergantung pada generasi mudanya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Songong-Tahun-Baru-Hijriah-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Prof.-Dr.-Abdul-Muti-M.Ed_.-Sekretaris-Umum-PP-Muhammadiyah-Foto-Istimewa.jpg 1199 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-27 10:07:272023-07-27 10:07:27Generasi Z dan Tingkat Spiritualitas yang Rendah

Prodi Bimbingan dan Konseling UAD Gelar Workshop SEFT

26/07/2023/in Terkini /by Ard

Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Workshop SEFT (Foto: Istimewa)

Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar workshop SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique). Acara berlangsung pada Sabtu, 15 Juli 2023 di Ruang Aula Masjid Islamic Center UAD.

Workshop SEFT diikuti oleh mahasiswa UAD khususnya mahasiswa BK semester 4. Isti Yuni Purwanti, M.Pd. didapuk sebagai pengisi materi. Ia merupakan dosen BK Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Ketua Program Studi (Kaprodi) BK UAD Irvan Budhi Handaka, S.Pd., M.Pd. menjelaskan, Prodi BK memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas kemahasiswaan salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan workshop yang bertujuan mendukung kompetensi calon pendidik di bidang bimbingan dan konseling.

“Beberapa pekan terakhir, prodi menyelenggarakan berbagai workshop. Minggu sebelumnya telah terlaksana workshop Public Speaking dan kali ini membahas mengenai SEFT. Mahasiswa akan mendapatkan pemahaman baru tentang berbagai teknik atau kompetensi yang dapat diaplikasikan dalam memberikan pelayanan bimbingan maupun konseling,” ujar Irvan.

Ia mengungkapkan kegiatan tersebut adalah bagian penting yang harus dipelajari dan menjadi bekal terakhir sebelum menuju hari tenang. “Bagian dari penyegaran bagi mahasiswa sebelum menghadapi ujian akhir semester (UAS)”, tutupnya.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prodi-Bimbingan-dan-Konseling-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Workshop-SEFT-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1627 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-26 10:47:542023-07-26 10:47:54Prodi Bimbingan dan Konseling UAD Gelar Workshop SEFT

UAD Selenggarakan Baitul Arqam Mahasiswa Angkatan 2022

26/07/2023/in Terkini /by Ard

Baitul Arqam Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Angkatan 2022 (Foto: Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) menyelenggarakan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) yang pertama kalinya untuk angkatan 2022. Acara ini berlangsung dari tanggal 16‒18 Juli 2023 dan untuk pembukaannya diadakan pada Minggu, 16 Juli 2023 di lantai 2 Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV UAD Yogyakarta, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube LPSI UAD. Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa UAD angkatan 2022.

Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. selaku Kepala LPSI UAD mengucapkan, “Baitul Arqam Mahasiswa kali ini diikuti oleh 3.600 peserta yang terbagi dalam 3 hari dan untuk hari ini jumlah peserta yang hadir adalah 1.200, begitu pun dengan 2 hari selanjutnya. Sedangkan untuk jumlah instruktur sebanyak 30 dan ditemani dengan co-instruktur dari mahasiswa sebanyak 30 yang nantinya akan menemani peserta selama 3 hari ini. Kegiatan BAM tentu dirancang dengan sedemikian rupa. Kita berupaya untuk menyatukan kekuatan kader di tingkat mahasiswa yang jumlahnya hampir 29.000 total mahasiswa UAD. Namun, ini untuk mahasiswa baru angkatan 2022. Jadi, kita menyatukan potensi kader yang ada di UAD ini. Harapannya mahasiswa nanti bisa aktif di kegiatan-kegiatan baik itu di organisasi otonom (ortom) ataupun nanti di Muhammadiyah.”

“Semoga semuanya dalam keadaan sehat sampai sore dan semoga kegiatan Baitul Arqam ini sukses dari awal sampai akhir sehingga kita bisa mendapatkan kader-kader yang militan di masa mendatang,” tutup Rahmadi.

Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Drs. H. Parjiman, M.Ag. yang dalam sambutannya menuturkan, “Acara ini seharusnya dilaksanakan di awal, tetapi jadi di akhir karena mencari celah-celah waktu yang tepat di tengah-tengah hari tenang untuk persiapan ujian akhir. Baitul Arqam adalah model pelatihan yang telah dicontohkan Rasulullah ketika Islam awal mulai berkembang dan saat itu memang sangat terbatas. Disiapkan para assabiqunal awwalun para sahabat-sahabat generasi awal untuk mengenal Islam dari segi akidahnya secara kuat, sebab ini sebagai pondasi untuk menggerakkan dakwah amar makruf nahi munkar. Memang waktunya terbatas, tetapi bagaimanapun itu model awal dan nanti akan bisa dikembangkan pada BAM selanjutnya.”

Ia menambahkan, “Harapannya semua peserta bisa menjadi seorang pemimpin, karena tahun 2045 saya yakin di antara kalian insyaallah ada yang menjadi Presiden, amin. Jadi, tahun 2045 harus kita rebut. Sebab memang saudara semua di sini disiapkan menjadi kader bangsa, umat, dan juga kader Persyarikatan Muhammadiyah. Silakan nanti memilih akan menjadi kader yang mana, kehadiran saudara semua di UAD ini diperkenalkan bagaimana pengkaderan dalam Muhammadiyah. Semoga saudara-saudara dapat mengenal lebih dekat dengan Muhammadiyah dan setelah lulus dari UAD silakan semuanya berkiprah karena niat ibadah kepada Allah. Sebab menurut Muhammadiyah, aktivitas kita adalah beribadah kepada Allah.”

Pada acara pembukaan, dihadirkan Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd. sebagai pemateri pertama yang merupakan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Saya menemukan istilah berkemajuan pertama di Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah tahun 1912. Tahun 1912, jauh sebelum orang berpikir tentang negara Republik Indonesia (RI) bahkan terbayang saja tidak, Muhammadiyah dengan K.H. Ahmad Dahlan sudah menggunakan istilah memajukan hal agama. Jadi, apa pun yang berkaitan dengan agama itu maju. Maka, spirit Muhammadiyah adalah tentang kemajuan. Jika universitas ini menggunakan nama Ahmad Dahlan dan julukan peserta sekalian adalah dahlan-dahlan muda, maka spirit yang harus dimiliki adalah spirit berkemajuan tidak boleh spiritnya berkemunduran dan stagnan. Sebab K.H. Ahmad Dahlan sudah sejak awal menggunakan kata memajukan dalam Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah tahun 1912. Sebagai mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang membawa spirit Kiai Dahlan maka harus bergembira.” (zhr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Baitul-Arqam-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Angkatan-2022-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-26 09:56:012023-07-26 09:56:01UAD Selenggarakan Baitul Arqam Mahasiswa Angkatan 2022

Hijrah dan Spirit Perubahan

26/07/2023/in Feature /by Ard

Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si. (Foto: Istimewa)

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kembali menyelenggarakan Kajian Rutin Ahad Pagi. Kegiatan tersebut berlangsung secara luring di kompleks masjid dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dengan tema serta pemateri yang berbeda setiap pertemuan. Pemateri kali ini adalah Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si. yang merupakan Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Tinggal 2 hari lagi kita akan memasuki tahun baru Islam berdasarkan penanggalan kamariah yaitu perhitungan dalam kalender yang didasarkan atas berputarnya bulan mengelilingi matahari. Kemudian yang dalam kalender Islam itulah yang digunakan. Bagi umat Islam hal semacam ini sangat penting, karena dalam berbagai perayaan atau peringatan itu mengacu pada perhitungan kamariah. Beberapa tanggal atau bulan tersebut memang perlu dipastikan, sehingga kita harus betul-betul memahami tentang perhitungan kalender Islam ini. Tahun yang akan kita masuki nanti adalah tahun yang ke-1445. Nah, tahun itu didasarkan atas peristiwa hijrah,” tutur Dadi di awal ceramahnya.

Apa Itu Hijrah?

Hijrah secara bahasa artinya meninggalkan atau berpindah dari sesuatu ke sesuatu. Jika kita ingat kembali sejarahnya, hijrah Rasulullah saw. dengan para sahabat dari Makkah ke Yastrib yang kemudian dikenal dengan Madinah, itu merupakan peristiwa yang kemudian dikenal dengan hijrah. Rasulullah menjelaskan bahwa hijrah itu meninggalkan keburukan atau meninggalkan sesuatu yang tidak semestinya, menuju pada yang semestinya atau yang baik. Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang. “Peristiwa hijrahnya Rasulullah dan sahabat-sahabatnya ini sudah lama tetapi bagi kita yang hidup di generasi sekarang ini sangat penting untuk kita pahami. Bukan hanya peristiwa berpindahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah saja, tetapi hakikat dari peristiwa itu,” tutur Dadi.

Ia menambahkan, “Hijrah yang esensial itu bukan hijrah yang makaniyah atau hijrah tempat, meskipun sesungguhnya itu bisa menjadi bagian dari hijrah. Namun yang sangat substansial adalah hijrah maknawiyah yaitu hijrah untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah menuju kepada yang lebih baik.”

Allah menegaskan dalam Q.S. Al-Mudatsir ayat 1‒5, yang artinya “1. Wahai orang-orang yang berkemul (berselimut)! 2. Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. Dan agungkanlah Tuhanmu. 4. Dan bersihkanlah pakaianmu. 5. Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji.”

Ini merupakan panggilan dan bukan hanya tidur secara lahiriah. Tertidur di sini dapat diartikan orang yang tidak memiliki gairah atau semangat hidup untuk bangkit. Ayo semuanya bangkit untuk menegakkan kebenaran. “Jika kita berbicara tentang ayat ini, misalnya keburukan atau sesuatu yang semestinya ditinggalkan secara objektif, bahwa dalam diri kita itu masih selalu ada kekurangan. Bagi orang yang ingin melakukan perubahan harus selalu ada kesadaran bahwa dalam dirinya ada kelemahan, ada kekurangan yang kemudian itu harus ditinggalkan,” jelas Dadi.

Spirit Berhijrah atau Perubahan

Spirit untuk berhijrah meninggalkan sesuatu yang kita anggap keburukan, berarti masih relevan dan memang hijrah itu harus dimulai dari diri kita. Jika berbicara tentang spirit untuk selalu meninggalkan atau lebih tepatnya sekarang adalah perubahan, maka harus berlaku dan harus disadari oleh setiap orang. Misalnya, dalam konteks bermasyarakat atau bernegara kita mulai dari diri kita aja.

“Jadi melakukan perubahan atau meninggalkan keburukan itu kita mulai dari diri kita. Sebab justru yang diingatkan dan didorong oleh Allah adalah perubahan dari diri pribadi. Sangat sulit jika kita mengharapkan perubahan yang begitu besar, berharap orang lain untuk berubah. Maka, yang lebih realistis kita mulai dari diri kita masing-masing. Jadi, mengubah masyarakat atau mengubah kaum negara itu banyak dan berat sehingga yang lebih realistis adalah dimulai dari diri kita sendiri,” ucap Dadi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Manusia terdiri atas unsur jiwa dan unsur jasmani. Maka orang harus diubah, diubah jiwanya dan badannya. Diubah di sini maksudnya ialah diperbaiki. Jika ingin melakukan perubahan dalam skala besar maka harus dimulai dari pribadi masing-masing.”

Ruang Lingkup Perubahan

Perubahan itu harus dimulai dari pribadi-pribadinya, baru nanti kemudian dengan sendirinya akan ke level yang lebih luas. Setelah pribadinya, keluarganya, institusinya, atau lembaga tempat kita bekerja, yakni banyak orang yang sering berinteraksi dan kemudian pada level yang lebih luas lagi. Nah ini yang berkaitan dengan ruang lingkup perubahan itu.

Dalam konteks perubahan pribadi yang paling utama adalah mengubah otaknya atau sering disebut dengan mengubah pemikiran. Jadi, jika manusia tadi berasal dari unsur rohani dan jasmani maka bisa dikatakan bahwa otak itu bagian terpenting dari rohani. Jika kita ingin melakukan perbaikan konteks berhijrah meninggalkan, maka yang paling utama adalah otaknya atau pemikiran. Dari otak itulah, ia akan menjadi motor penggerak yang memengaruhi dan memberikan instruksi kepada organ-organ yang lain. “Jadi, otak ini harus benar-benar kita perhatikan. Beberapa hal yang bisa dikendalikan oleh otak kita adalah hawa nafsu, lisan, perbuatan tangan, dan lain sebagainya. Betapa pentingnya orang yang memiliki kemampuan otak untuk bisa mengendalikan dirinya,” ungkap Dadi.

“Mulai sekarang mari tinggalkan keburukan itu. Yakinlah bahwa apa yang kita lakukan ini merupakan suatu ibadah, melaksanakan perintah Allah. Semua yang Allah perintahkan, pasti itu adalah sebuah kebaikan. Keyakinan yang kuat tersebut akan memberikan orang itu untuk bisa lebih bersabar lagi dalam menghadapi berbagai kesulitan,” imbuh Dadi.

Kebiasaan-kebiasaan buruk yang sudah lama ada dalam diri kita memang tidak mudah dalam mengubahnya. Pasti sulit dan butuh waktu yang lama. Mulailah membiasakan untuk melakukan amalan-amalan kecil namun konsisten dilakukan, daripada yang besar tetapi jarang dilakukan. “Semangat dari hijrah adalah bagaimana setiap saat kita terus melakukan perbaikan diri, termasuk salah satunya adalah lewat mengaji. Jadi, dalam rangka memperbaiki diri kita tadi, kaitannya dengan nutrisi rohani adalah berpikir positif. Penguatan kita melakukan perbaikan diri harus dimulai dari persepsi kita tentang sesuatu. Semua capaian keberhasilan entah itu pada level yang paling mudah harus dimulai dengan keberanian berhijrah,” tutupnya. (zhr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Rutin-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Dadi-Nurhaedi-S.Ag_.-M.Si_.-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-26 09:32:192023-07-26 09:32:19Hijrah dan Spirit Perubahan

UAD Gelar Pengajian Tahun Baru 1445 Hijriah

26/07/2023/in Terkini /by Ard

Pengajian Songsong Tahun Baru Hijriah 1445 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan pengajian dalam rangka menyongsong Tahun Baru Hijriah 1445 H dengan tajuk “Islam dan Spiritualitas Generasi Z: Tantangan dan Strategi bagi PTMA”. Acara digelar pada Jumat, 14 Juli 2023 secara luring di Masjid Islamic Center Kampus Utama UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube LPSI UAD. Rektor dan Wakil Rektor UAD, pejabat struktural, dosen, dan tenaga kependidikan, serta mahasiswa turut hadir dalam pengajian ini.

Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. selaku Kepala LPSI UAD menuturkan, “Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dalam rangka untuk menguatkan pemahaman kita khususnya terkait dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Momen kali ini terkait tentang tahun baru hijriah, tentu kita harus sangat paham bahwa ibadah-ibadah kita itu ditentukan melalui kalender hijriah. Maka, kita harus sangat paham dengan penentuan dan metode yang digunakan. Secara periodik dari LPSI akan terus membagikan produk-produk dari Muhammadiyah, hari ini yang dibagikan adalah buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah yang ke-3.”

“Semoga tahun ini secara bertahap, semua dosen dan tenaga pendidik sudah memiliki HPT sehingga nanti pengajian maupun kajian di fakultas, di prodi, maupun di unit bisa menjadi acuan. Begitulah harapan kami, sehingga produk-produk di Muhammadiyah khususnya bidang keagamaan dari Majelis Tarjih bisa dipahami dengan baik. Sehingga apa yang kita laksanakan ibadah itu sesuai dengan tuntunan tarjih,” ucap Rahmadi.

Dalam sambutannya Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD mengucapkan, “Pengajian pada pagi hari ini adalah salah satu bentuk spirit dalam rangka untuk terus menjaga kegiatan-kegiatan yang bersifat keruhanian di UAD. Kebetulan pagi hari ini bertepatan dengan hari-hari menjelang 1 Muharram 1445 H, yang kita semuanya telah merasakan ditetapkan sebagai tahun baru Islam. Hari ini kita akan memperoleh pencerahan terkait dengan karakteristik generasi Z yang merupakan tantangan bagi kita semua, terutama di dalam mempersepsikan dirinya dalam bidang keagamaan. Sebab, sekarang hampir dipastikan sudah tidak ada lagi generasi milenial di mahasiswa kita. Hampir semuanya sekarang merupakan generasi Z atau sering disebut dengan post millennial yang memiliki karakteristik sendiri. Belajar sudah tidak dengan buku lagi, belajar agama sudah tidak lagi dialog dengan orang-orang ahli agama, tetapi sekarang ini cukup dengan membuka ponsel kemudian googling sudah mendapat informasi yang diperlukan.”

Ia menambahkan, “Perlu kami sampaikan bahwa visi kita yang disusun di dalam statuta terbaru tahun 2022 yang menunjukkan bahwa kita ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan umat manusia, serta dijiwai oleh nilai-nilai keislaman. Oleh sebab itulah, mari bapak dan ibu tetap bersemangat apa pun keadaannya kita tetap memiliki spirit yang tinggi untuk memajukan UAD dalam mencapai visi kita bersama. Insyaallah nilai-nilai yang telah dikembangkan oleh kita semua, baik nilai yang sifatnya implisit di luar nilai-nilai resmi yang tercantum di dalam dokumen statute yakni keikhlasan, kebersamaan, semangat yang tinggi dan seterusnya, serta nilai-nilai yang secara eksplisit tercantum di dalam statuta yakni inovatif, profesional dan dedikatif, dapat kita laksanakan dengan sebaik-baiknya dalam pergaulan sehari-hari di UAD. Ada satu nilai yang saya kira perlu untuk terus dipupuk adalah nilai keikhlasan. Mari kita tumbuhkan nilai keikhlasan ini dalam memajukan dan menyejahterakan UAD.”

Acara itu juga menghadirkan pemateri Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. yang merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. “Setelah membaca beberapa jurnal, generasi Z merupakan lanjutan dari generasi Y. Banyak teori yang berkenaan dengan definisi penamaan generasi ini, teori yang satu dengan yang lainnya memang agak tumpang tindih. Namun menurut saya abaikan saja perdebatan itu, poinnya lebih cenderung untuk menggunakan generasi muda. Jika kita lihat dalam konteks spiritualitas, budaya, dan ekonomi, memang mereka ini memiliki ciri-ciri yang secara distingtif itu berbeda dengan generasi sebelumnya. Sehingga karena itu, PP Muhammadiyah dalam keputusan Muktamar Surakarta mengangkat spiritualitas generasi milenial sebagai salah satu dari isu strategis keumatan dan kebangsaan. Sebab memang secara spiritualitas generasi ini memiliki karakteristik dan juga tingkat spiritualitas yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya,” tuturnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Songsong-Tahun-Baru-Hijriah-1445-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-26 08:48:082023-07-26 08:48:08UAD Gelar Pengajian Tahun Baru 1445 Hijriah

KKN Alternatif UAD Dorong Pemanfaatan Lahan dengan Hidroponik

26/07/2023/in Terkini /by Ard

Kegiatan penanaman metode hidroponik yang dilakukan mahasiswa KKN unit I.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan masyarakat (Foto: Istimewa)

Saat ini terdapat berbagai metode dalam penanaman tumbuhan terutama sayur-sayuran, salah satunya dengan menggunakan metode hidroponik. Hidroponik sendiri merupakan metode penanaman dengan memanfaatkan air sebagai media penanaman tanpa menggunakan tanah. Keunggulan penggunaan metode ini yaitu tidak memerlukan lahan luas untuk melakukan penanaman sehingga dapat memanfaatkan lahan yang ada.

Melihat kondisi lahan di RW 16 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-87 Unit I.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengembangkan penanaman dan perawatan terhadap tanaman hidroponik di lokasi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 18 Juni 2023, dengan jenis tanaman sayuran daun.

“Melihat kondisi lahan yang makin sempit karena banyaknya ahli fungsi lahan, ditambah pertumbuhan penduduk yang makin pesat, membuat kami terdorong untuk menjalankan program tersebut,” ujar salah satu mahasiswa KKN, Fabio Benarivo.

Sebenarnya, program penanaman tanaman hidroponik bukan hal baru di RW 16 Brontokusuman, sehingga Astuti Rahayu selaku ibu RW 16 sangat mendukung program ini. Ia menjelaskan, “Hidroponik dalam pelaksanaannya tidak memerlukan bahan ataupun alat yang banyak. Cukup dengan botol bekas, sumbu dari kain flanel, dan sekam bakar atau arang sekam, kita sudah dapat membuat hidroponik.”

“Selain hemat lahan, kelebihan hidroponik lainnya yaitu mudah, murah, serta menyenangkan bahkan hemat air dan pupuk. Selain itu, tanaman hidroponik lebih tahan hama sehingga jarang menggunakan pestisida. Kualitas sayuran hidroponik dinilai lebih baik karena kandungan nutrisi pada hasil tanamnya lebih terjaga,” tambah Fabio.

Akan tetapi, terlepas dari penjelasan itu, metode hidroponik juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya. Seperti misalnya kualitas air, kualitas benih, bahan yang dipakai, sistem yang digunakan, jenis tanaman, dan kondisi lingkungan.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, makin banyak masyarakat yang bertambah kesadaran dalam pemanfaatan lahan yang ada, serta kegiatan ini secara tidak langsung dapat memperbaiki pola makan dan kesehatan tubuh pada diri kita. Sebab, masyarakat sekitar sudah mengonsumsi sayuran apalagi sayuran tersebut kita sendiri yang menanam,” imbuh Fabio. (Doc/eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kegiatan-penanaman-metode-hidroponik-yang-dilakukan-mahasiswa-KKN-unit-I.C.2-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-masyarakat-Foto-Istimewa.jpg 743 1189 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-26 07:44:112023-07-26 07:44:11KKN Alternatif UAD Dorong Pemanfaatan Lahan dengan Hidroponik

KKN UAD Gelar Sosialisasi Pentingnya Air Bersih

25/07/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan sosialisasi tentang pentingnya air bersih (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Angkatan 87 Unit II.A.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi air bersih bertajuk “Adanya Air Bersih, Kita Sehat” pada Senin, 10 Juli 2023 bertempat di  RW 06 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.

Sosialisasi ini merupakan program kerja unggulan dari mahasiswa KKN Unit II.A.1. Tujuannya agar masyarakat lebih paham mengenai pentingnya air bersih, terutama air konsumsi. Sehingga warga bisa meningkatkan kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah untuk melestarikan sumber air bersih.

Mahasiswa KKN bekerja sama dengan pihak Puskesmas Mergangsan dengan menghadirkan Dokter Sulis dan Dokter Zulfa selaku pemateri.

Sulis menjelaskan bahwa air bersih merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Terdapat tiga fisik air yang harus diperhatikan yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak bewarna. “Tiga komponen tersebut merupakan syarat fisik utama sebagai patokan untuk menentukan air itu bagus atau tidak, karena untuk mikro-organisme dan kimia perlu diperiksa lebih lanjut di laboratorium,” jelasnya.

Lebih lanjut, Zulfa dalam pemaparannya menegaskan jika air yang tidak layak konsumsi akan membuat kondisi tubuh manusia rentan terserang penyakit, salah satunya diare. “Diare bukanlah penyakit yang sepele, menurut WHO diare ini dapat membunuh 2 juta anak disetiap tahunnya. Karena diare ini sangat dekat dengan yang namanya dehidrasi, jika tidak segera ditangani akan terjadi kematian,” tambahnya.

Terjadinya diare, kata Zulfa, umumnya disebabkan melakukan sesuatu yang kurang bersih, contohnya meminum air putih mentah atau kotor yang tercemar oleh bakteri E.coli, BAB di sembarang tempat, lingkungan kotor, makanan yang dihinggapi lalat, dan telah terkontaminasi oleh bakteri E.coli, Salmonella dan Shigella.

“Proses terjadinya diare sendiri karena kita tidak rajin mencuci tangan. Ketika kotoran manusia itu larut dalam air atau dari makanan yang dihinggapi oleh lalat, bakteri akan masuk ke dalam tubuh menyebabkan pencernaan terganggu maka terjadilah diare,” jelas Zulfa.

Zulfa juga menjelaskan ciri – ciri gejala diare sendiri di antaranya BAB cair lebih dari 3 kali sehari, muntah, nafsu makan menurun, demam, hingga mengalami dehidrasi. Untuk mencegah diare, ia menyarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, serta menjaga makanan yang dikonsumsi tetap higienis untuk menghindari kontaminasi silang dari bakteri.

Menurutnya, diare bisa disembuhkan dengan cara yang sederhana. “Bila terjadi diare, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memperbanyak minum air putih, atau air dari kuah sayur, kuah sop, sari buah, dan air teh dicampur dengan obat oralit. Selain oralit, bisa dengan pemberian tablet zinc, asupan vitamin untuk membantu memperbaiki sel-sel usus yang rusak,” tutup Zulfa. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-melakukan-sosialisasi-tentang-pentingnya-air-bersih-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-25 09:57:172023-07-25 09:57:17KKN UAD Gelar Sosialisasi Pentingnya Air Bersih

Mahasiswa KKN UAD Ajak Anak-Anak Bermain Sambil Belajar

25/07/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ajak Anak-Anak Bermain Sambil Belajar (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi dengan Raudatul Athfal dan Kelompok Bermain Taman Penitipan Anak (RA/KB/TPA) Darul Ilmi menyelenggarakan kegiatan belajar bersama anak–anak bertajuk “Festival Anak Saleh”. Kegiatan ini berlangsung di RA/KB/TPA Darul Ilmi Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada Kamis, (13-7-2023).

Kerja sama antara mahasiswa dengan para guru di RA/KB/TPA Darul Ilmi dan diikuti oleh 60 anak RA dan KB ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat guna menumbuhkan semangat berbagai, terutama berbagai ilmu.

Pengurus RA/KB/TPA Darul Ilmi, Ummi Yessy Puspa Indah S.I.P., S.Pd. AUD., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi bahwa kegiatan ini sangat bagus. Ia berharap mahasiswa serta anak–anak  RA dan KB Darul Ilmi mendapatkan manfaat dari kegiatan belajar bersama tersebut.

Belajar bersama di awali dengan menyanyikan lagu anak–anak, kemudian dilanjut pembacaan dongeng anak, bermain mini gim seperti bernyanyi, bermain lego, dan bermain karet, lalu di akhiri dengan makan bersama.

Muqoyyimul Hisyam Ar Ridlo selaku Ketua pelaksana mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan agenda ini. “Seluruh dedikasi yang kami berikan semata-mata untuk melatih diri dalam bersosialisasi kepada masyarakat sekaligus wujud implementasi keilmuan selama kuliah untuk diaplikasikan di kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.

Melalui terselenggaranya kolaborasi mahasiswa dengan guru, Hisyam bersama timnya berharap dapat meningkatkan jiwa sosial dan nilai-nilai kemanusian pada anak–anak RA dan KB Darul Ilmi menjadi generasi yang unggul dan berkemajuan. (Oktaviani)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Ajak-Anak-Anak-Bermain-Sambil-Belajar-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-25 09:03:272023-07-25 09:03:27Mahasiswa KKN UAD Ajak Anak-Anak Bermain Sambil Belajar

Prodi Pendidikan Matematika UAD Ikuti International Conference di Jakarta

25/07/2023/in Terkini /by Ard

Prodi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ikuti Internaional Conference di Jakarta (Foto: Istimewa)

Agency for Quality Assurance (AQAS) menyelenggarakan agenda “International Conference Quality Assurance” pada Rabu, 12 Juli 2023 yang berlangsung di The Sultan Hotel Residence, Jakarta.  AQAS merupakan organisasi nirlaba independen yang didedikasikan untuk akreditasi institusi pendidikan tinggi di Jerman.

Sebanyak 80 anggota institusi, baik dari institusi pendidikan tinggi maupun asosiasi akademik akan mengevaluasi kualitas program studi (prodi) pada perguruan tinggi berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi Akreditasi Internasional. Adapun standar tersebut meliputi kualitas pengajaran, pengembangan kurikulum, sarana dan prasarana, manajemen program studi, dan prestasi lulusan.

Dalam agenda ini, AQAS turut mengundang 5 prodi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), salah satunya Prodi Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Kegiatan terbagi menjadi beberapa sesi  yaitu sesi best practise dari prodi yang telah terakreditasi internasional AQAS dan  sharing session tentang kurikulum berbasis learning outcome. Ketua Prodi Pendidikan Matematika UAD, Dr. Puguh Wahyu Prasetyo, M.Sc., yang hadir dalam kegiatan ini berharap dapat mengajukan self evaluation report ke AQAS.

“Setelah kegiatan ini berlangsung, Prodi S1 Pendidikan Matematika FKIP UAD sebagai peserta dapat mengajukan self evaluation report. Hal ini sebagai upaya mendapatkan akreditasi internasional untuk meningkatkan reputasi baik dari Prodi Pendidikan Matematika.” Tutur Dr. Wahyu. (Khairul)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prodi-Pendidikan-Matematika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Ikuti-Internaional-Conference-di-Jakarta-Foto-Istimewa.jpeg 900 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-25 08:32:532023-07-25 08:49:26Prodi Pendidikan Matematika UAD Ikuti International Conference di Jakarta
Page 258 of 466«‹256257258259260›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top