Posts

Tanamkan Akhlak melalui Media Digital

/in /by

Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. selaku Sekretaris Umum PP Muhammadiyah saat memberikan tausiah di Masjid IC UAD secara daring

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meriahkan bulan penuh rahmat dengan menghadirkan kajian keislaman. Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mengisi kajian duha dengan tema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Akhlak di Era Pandemi”. Kajian duha menjadi salah satu rangkaian kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) 1442 H yang disiarkan langsung di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD (24-04-2021).

“Ramadan 1442 H menjadi tahun kedua dalam menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi Covid-19. Tantangan ibadah semakin dirasakan mengingat angka positif semakin meningkat. Terlebih dalam menanamkan akhlak pada anak didik di masa pandemi Covid-19 yang harus tetap dilakukan,” ujar guru besar di bidang Pendidikan Agama Islam itu.

Akhlak sebagai salah satu poin penting dalam Islam akan mudah ditanamkan dengan proses pendidikan karakter di sekolah. Tantangan di era pandemi membuat sebagian guru dan dosen harus melakukan inovasi pembelajaran. Memanfaatkan teknologi sebagai salah satu upaya dalam menanamkan akhlak kepada anak.

“Di masa pandemi ini, penanaman akhlak pada anak dapat dilakukan dengan memaksimalkan era digital. Berbagai aplikasi dapat digunakan sebagai penunjang pendidikan. Tentu yang perlu diperhatikan ialah pengawasan dan arahan orang tua dalam penggunaan internet. Jangan sampai anak diberikan keleluasaan dalam bermedia sosial tapi lalai dengan kewajibannya menuntut ilmu,” paparnya.

Era digital menjadikan semua proses kehidupan semakin lancar jika dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. “Kunci menanamkan akhlak meski di tengah pandemi ialah kasih sayang orang tua dengan selalu melakukan pengawasan dalam penggunaan internet, selalu menjadi pendengar yang baik bagi anak. Hal ini penting dilakukan agar anak tidak stres selama menjalani sekolah daring. Kuatkan faktor mental anak dengan selalu melakukan kreativitas dalam mendidik akhlak anak,” tutup Abdul Mu’ti. (Chk)

 

Pendidikan Biologi UAD Luncurkan Logo Milad ke-20

/in /by

Peluncuran logo Milad Pbio ke 20 tahun secara daring melalui kanal YouTube PBIO UAD Official

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada tanggal 19 April 2021 memasuki usia ke-20 tahun. Semarak milad diawali dengan peluncuran logo sekaligus pembukaan dengan menghadirkan Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. secara daring melalui kanal YouTube PBIO UAD Official.

Logo tidak hanya sekadar simbol dan sketsa tanpa makna. Melalui logo sebagai identitas yang mewakili nilai, ciri khas, dan cita-cita tinggi dan harapan yang perlu diwujudkan. Dr. Novi Febrianti, M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) mensyukuri segala pencapaian yang telah berhasil diraih.

“Syukur alhamdulillah, di usia ke-20 tahun Pendidikan Biologi UAD semakin maju dan terus berprestasi. Akreditasi A telah dicapai dengan berbagai prestasi, pengabdian mahasiswa serta dosen yang sangat luar biasa. Bersama-sama saling bersinergi mewujudkan program studi yang unggul, berwawasan global, dan dijiwai nilai-nilai islami,” ujar Novi.

Milad ke-20 tahun ini mengangkat tema “Mengimplementasikan Pembelajaran Berbasis Lingkungan di Era Kampus Merdeka” dengan simbol hewan bebek berbentuk angka 20 sebagai logonya. Makna warna biru melambangkan kepercayaan, stabilitas, dan tanggung jawab. Warna hijau di awal angka dua bermakna kesehatan dan pembaruan, serta warna oranye sebagai simbol semangat, optimisme, dan mampu bergaul.

Simbol gelombang air bermakna sumber kehidupan dan memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan tempatnya. Di mana air merupakan salah satu habitat berbagai flora dan fauna. Sedangkan simbol flora dan fauna melambangkan negara Indonesia yang kaya akan keanekaragaman satwa dan tumbuhan. Simbol huruf ‘th’ berwarna oranye melambangkan semangat untuk maju dan berkembang.

“Logo pada milad secara keseluruhan memiliki makna air, flora, dan fauna, melambangkan lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar,” pungkas Novi di akhir sambutan. (Chk)

Kiat Menumbuhkan Semangat dalam Belajar, Bekerja, dan Beribadah di Bulan Ramadan

/in /by

Dari kiri ke kanan. moderator bersama Kaprodi Pendidikan Biologi UAD saat meresmikan logo Milad ke 20

“Memasuki bulan suci Ramadan memberikan keberkahan bagi umat Islam. Bulan ketika Allah Swt. melipatgandakan amal ibadah. Meski di tengah pandemi, kekhusyukan dalam ibadah menjadi hal penting yang harus dijaga,” ujar Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. selaku Anggota Majelis Tarjih & Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berkesempatan memberikan tausiah dalam rangka Pembukaan Milad ke-20 Pendidikan Biologi (19-04-2021).

Bekerja dan belajar menjadi salah satu amal ibadah yang besar di bulan suci ini. Keimanan dan ketakwaan sangat diuji dengan hadirnya pandemi yang belum berakhir. “Meningkatkan semangat dalam berlomba-lomba di bulan Ramadan ialah dengan menguatkan niat. Dalam melakukan segala aktivitas niatkanlah untuk beribadah agar mendapat pahala dan berkah. Niat juga sangat diperlukan dalam mencapai tujuan terlebih dalam beribadah,” paparnya.

Ia mengimbuhkan, selain niat yang perlu diluruskan, memiliki ilmu dalam segala hal juga harus dilakukan. Agar aktivitas yang dikerjakan menjadi lebih mudah dan bermanfaat. “Semua aktivitas itu ada ilmunya. Dan menuntut ilmu adalah kewajiban muslim. Bahkan Allah menjanjikan akan menaikkan derajat bagi orang-orang yang berilmu.”

Agar tetap aktif dan semangat di bulan Ramadan, selalu buat jadwal kegiatan yang produktif setiap harinya. Hal sederhananya dengan tidak tidur setelah sahur dan shalat subuh. Menjaga semangat agar tetap produktif dari awal puasa hingga akhir ialah dengan mengikuti berbagai komunitas yang dapat mengembangkan kompetensi ataupun menyalurkan hobi.

“Empat poin penting agar semangat dalam beribadah tetap terjaga di bulan Ramadan ialah meluruskan niat dengan semata-mata mengharapkan ridha Allah Swt., mempelajari dan mengamalkan ilmu, membuat target agar tetap produktif, serta melakukan kegiatan yang bermanfaat dengan komunitas dan lingkungan yang mendukung dalam hal kebaikan,” tandas Ustaz Budi. (Chk)

IMM FEB: Spirit Menjadikan Ibadah Bukan Sekadar Ritual Kewajiban

/in /by

IMM FEB UAD yang berkerja sama dengan KL Lazismu Mantrijeron memberikan paket sembako didesa Siharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo

Sebagai salah satu bentuk upaya membangun penguatan akidah di masyarakat melalui gerakan sosial, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjalin kerja sama dengan Kantor Layanan Lazismu Mantijeron, dengan mengadakan kegiatan “Ramadan di Desa Kuatkan Akidah” di Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Mereka merespons masalah sosial, keterbelakangan, dan masalah umat dan bangsa seperti menerapkan nilai-nilai Trilogi IMM yakni religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.

Kegiatan ini terdiri atas beberapa rangkaian yaitu berbagi 1.000 paket sembako untuk kaum duafa di desa maupun kota, 1.000 paket buka puasa, kajian amal ibadah di bulan Ramadan, dan akan ditutup dengan kegiatan festival anak saleh yang berlokasi di lima masjid berbeda yang berlokasi di Samigaluh.

Ini bukan sekadar gerakan berbagi, tetapi sebagai upaya sosial edukasi di masyarakat dengan spirit menjadikan ibadah bukan hanya ritual kewajiban, melainkan suatu hal yang menggembirakan serta mampu memelopori lahirnya gerakan sosial mahasiswa. Tentu saja dengan spirit menumbuhkan kesalehan sosial dan hal-hal positif yang sifatnya berkelanjutan.

500 paket buka puasa yang dibagikan di beberapa masjid di sekitarnnya

“Ramadan di desa sudah menjadi fokus bidang kami sedari beberapa tahun lalu untuk fokus pemberdayaan di desa kecil, khususnya daerah yang jarang tersentuh oleh kegiatan keagamaan,” kata Olan Egi Syaputra selaku ketua umum IMM FEB. Ia menambahkan bahwa lokasi Samigaluh menjadi pilihan mereka karena sebelumnya sudah lama berkegiatan di Kulon Progo, tepatnya di Kecamatan Plengan.

Donasi dibuka bagi masyarakat umum. Banyaknya partisipasi masyarakat yang ikut menyumbang, hingga terkumpul uang sejumlah 13 juta rupiah. Pembukaan hari pertama ada 125 kepala keluarga yang mendapat paket sembako serta 500 paket buka puasa yang dialokasikan di lima masjid sekitar. “Kendala kami yakni terkait komunikasi. Lima masjid jaraknya lumayan jauh, dan sinyal di sana susah,” ujarnya.

Melalui gerakan bersinergi untuk melakukan kesalehan sosial, mahasiswa harus selalu bisa menumbuhkan ide-ide kreatif, serta mampu beradaptasi dan berbagi kepedulian dengan sesama. (Amb)

Strategi Berwirausaha di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

/in /by

Peserta Seminar ‘Menumbuhkan Semangat dan Strategi Berwirausaha yang Inovatif di Era New Normal’

Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) yang lebih dari satu tahun mewabah, memberikan dampak terhadap berbagai sektor agar menerapkan kebiasaan baru. Mahasiswa selama masa pandemi melakukan kegiatan perkuliahan melalui dalam jaringan (daring). Kejenuhan tentu dirasakan oleh sebagian mahasiswa. Makanya, di masa era kebiasaan baru sangat penting untuk mengembangkan kompetensi, salah satunya dengan berwirausaha.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selalu memberikan fasilitas dan media yang mendukung mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat. Wirausaha menjadi lahan subur bagi para mahasiswa dalam mengembangkan kompetensinya. Dr. H. Riduwan, S.E., M.Ag. selaku Kepala Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI) UAD menyambut baik bagi mahasiswa yang ingin mandiri dalam berwirausaha.

Ia menuturkan, membuka usaha tidak harus memiliki modal besar. Menjadi pengusaha tanpa modal pun bisa dilakukan asalkan mempunyai niat, keberanian, dan semangat. “Jangan takut memulai usaha tanpa modal. Menjadi pedagang merupakan salah satu profesi yang dilakukan Nabi. Mulai saja dulu intinya jangan takut. Pasti akan ada jalan bagi orang yang mau berjuang,” ujar Riduwan dalam seminar “Menumbuhkan Semangat dan Strategi Berwirausaha yang Inovatif di Era New Normal” yang diselenggarakan oleh kelompok 31 LKMM UAD.

Di era serba digital ini, penguasaan akan media dan informasi menjadi penunjang kesuksesan dari berwirausaha. Hanya bermodalkan gawai sudah dapat melakukan promosi produk dan omzet yang tinggi. Setiap bidang yang digeluti tentu penuh risiko. The power of kepepet menjadi salah satu cara jitu agar mahasiswa dapat mandiri dalam berbisnis.

“Banyak mahasiswa ingin menjadi pengusaha tapi selalu berhenti dan tidak tahu harus memulai dari mana. Kunci keberhasilan menjadi pengusaha ialah amati, tiru, dan modifikasi. Amatilah orang-orang yang sudah sukses, lihatlah bagaimana dia memulai usahanya. Tiru jenis usaha yang dimiliki dan lakukan modifikasi dengan berbagai inovasi agar produk yang dihasilkan lebih unggul dan berkualitas,” pungkas Riduan dalam sesi pemaparan materi. (Chk)

FEB UAD: Merancang Karier dengan Digital Marketing

/in /by

Peminar Prepare Your Career in the Digital Economic Era yang diselenggarakan oleh FEB UAD

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangka memberikan pembekalan bagi wisudawan dan wisudawati akan pentingnya karier pascakuliah, menghadirkan Yoyok Rubianto selaku Chairman Yoshugi Media Group dalam seminar “Prepare Your Career in the Digital Economic Era” melalui kanal YouTube UAD pada 17-04-2021.

Yoyok begitu akrab disapa, menjadi sosok pengusaha muda yang sukses di bidang digital marketing. Mahasiswa perlu menyiapkan perencanaan bagi karier yang matang agar mampu bersaing baik secara nasional maupun global. Digital marketing menjadi salah satu solusi bagi mahasiswa yang ingin memulai usaha.

“Setiap orang memulai perjalanannya dari nol, begitu juga dengan karier. Jangan lihat saya yang sekarang tapi lihat sepuluh tahun yang lalu saat saya berproses. Memulai karier dengan memperbanyak pengalaman adalah salah satu hal yang penting dilakukan,” ungkap Yoyok.

Digital marketing memiliki banyak peluang seperti mampu menjangkau pasar dengan lebih cepat dan efisien, mempunyai segmentasi pada pasar, persaingan rendah, dan tidak membutuhkan modal yang besar. “Memulai digital marketing dapat dimulai dari tingkatan newbie kemudian menjadi drop shipper, lanjut sebagai reseller dengan mampu menyediakan barang meskipun sedikit. Hingga, memulai bisnis sendiri dengan produk dan merek sendiri,” tambah Yoyok.

Di sesi akhir diskusi, Yoyok menjelaskan pentingnya keberanian dalam memulai usaha sekalipun digital marketing. “Risiko menjadi pengusaha itu hanya dua. Pertama harus siap jika rugi dan yang kedua harus bersiap menjadi orang kaya,” tutupnya. (Chk)

UAD Buka Program Studi Magister Teknik Kimia

/in /by

Penyerahan SK Mendikbud RI tentang Pembukaan Prodi Magister Teknik Kimia oleh Kepala LLDikti V Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA. (kanan) kepada Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. (kiri)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) secara resmi membuka Program Studi Magister Teknik Kimia. Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pembukaan Program Studi Magister Teknik Kimia diterima langsung oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. dari Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA., Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V. Penyerahan berlangsung di Kampus Utama UAD, Jln. Jenderal Ahmad Yani, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21-04-2021).

Muchlas mengatakan, pembukaan Program Studi Magister Teknik Kimia merupakan bentuk keprihatinan UAD terhadap Industri Indonesia yang selama ini kurang memperhatikan berbagai aspek. “Aspek tersebut antara lain aspek lingkungan, energi terbarukan, teknologi pengolahan pangan, dan obat-obatan, serta minimnya dukungan sisi akademik.”

Oleh karenanya, ia menjelaskan, perlu dihasilkan orang-orang yang berkompeten di bidang tersebut. Salah satu tujuan pendirian Program Studi Magister Teknik Kimia untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, UAD juga terpacu untuk memberikan solusi secara nasional tentang energi terbarukan, sebab energi dari minyak saat ini tidak bisa lagi diandalkan. UAD juga akan berpartisipasi menyelenggarakan produksi makanan dan obat-obatan yang menyehatkan.

Program Studi Magister Teknik Kimia UAD saat ini didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi. Sebanyak 11 dosen telah bergelar doktor yang memiliki keahlian kompetensi dengan kekhasan program studi ini. Sementara untuk kuota penerimaan mahasiswa bisa sampai tiga kelas di saat pandemi saat ini.

“Pendukung lain seperti laboratorium juga sudah tersedia dan bersama-sama dengan laboratorium Teknik Kimia yang sudah ada. Tidak ada masalah dengan resources pembelajarannya. kami sangat siap,” imbuhnya.

Di sisi lain, Didi Achjari mengatakan Program Studi Magister Teknik Kimia di wilayah DIY baru ada di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang dibuka tahun 1993. Karena itu, Didi menilai UAD yang membuka Program Studi Magister Teknik Kimia perlu diapresiasi.

“UAD ini berani mendobrak status quo. Jika di perguruan tinggi negeri (PTN) membuka program studi baru tidak terlalu sulit, sebab sarana dan prasarana didukung pemerintah. Namun perguruan tinggi swasta (PTS) harus mandiri dalam penyediaan sarana dan prasarana, termasuk mencari mahasiswa,” terang Didi.

Ia menambahkan, Program Studi Magister Teknik Kimia memiliki prospek yang cerah. Sebab di masa datang energi berbasis baterai sangat dibutuhkan. Hal ini ditandai dengan munculnya motor dan mobil listrik.

“Tenaga ahli teknik kimia ini sangat dibutuhkan. Tenaga Ahli Teknik Kimia dituntut bisa menciptakan baterai dengan kapasitas penggunaan yang lama dan pengisian ulang yang cepat. Program Studi Magister Teknik Kimia ini dapat mendukung kemandirian bangsa,” ujarnya. (ard)

Berbagi dengan Sesama melalui Sahur On The Road

/in /by

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UAD melakukan kegiatan Sahur On The Road di kawasan Malioboro hingga Titik 0 Km

Kurang lebih sepekan menjalankan ibadah suci Ramadan, berbagai kegiatan aksi sosial lebih gencar dilakukan. Salah satunya, yakni kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara yang dimulai pukul 02.00 WIB hingga menjelang shalat Subuh tersebut dilakukan dengan membagikan nasi bungkus kepada masyarakat yang akan sahur di sekitar jalan Malioboro hingga titik 0 km. Di antaranya tukang becak, petugas kebersihan, pemulung, dan sebagainya.

“Melalui kegiatan yang rutin kami adakan setiap bulan Ramadan ini, kami ingin memberikan perhatian lebih kepada orang-orang yang membutuhkan,” kata Gilang Permana selaku Gubernur BEM FH. Ia juga menuturkan bahwa dana dari kegiatan SOTR adalah kas BEM serta ditambah donasi dari anggota yang memberi secara ikhlas.

Antusias mahasiswa dalam kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat sekitar. Meskipun hanya dengan sebungkus nasi, banyak yang mengucapkan terima kasih. Setelah membagikan nasi bungkus, anggota BEM menyantap makanan sahur bersama-sama. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mengasah ketajaman rasa, kepedulian sosial, dan meningkatkan keimanan kita, serta dapat memberikan manfaat kepada yang menerimanya, sehingga mereka bisa kuat melaksanakan ibadah puasa. (Amb)

Diskusi dan Peluncuran Buku Antologi Esai “Sudah Pandemi Tertimpa Negara”

/in /by

Diskusi dan Peluncuran Buku Antologi Esai Sudah Pandemi Tertimpa Negara

Poros UAD yang merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan diskusi sekaligus peluncuran buku antologi esai Sudah Pandemi Tertimpa Negara pada 19 April 2021 secara daring via Zoom dan YouTube Poros. Acara ini dihadiri oleh Asfinawati, yaitu direktur Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) dan Lina Diana salah satu wartawan Tempo.

Pembuatan buku ini menghabiskan waktu selama enam bulan dengan segala yang harus dipersiapkan. Mulai dari rapat isu, rapat pracetak, dan lain sebagainya yang dilakukan secara daring karena saat itu puncaknya Covid-19 di Indonesia. Hal ini juga yang menjadi alasan kesulitan untuk melakukan reportase sehingga diganti dari majalah menjadi buku antologi esai.

Sudah Pandemi Tertimpa Negara merupakan wujud karya anggota Poros dalam menyikapi pandemi Covid-19. Mereka mencoba merangkum isu terkait pandemi dari berbagai sudut, sehingga menjadikan buku ini menarik. Di antaranya dari sudut pendidikan, perempuan, kebijakan pemerintah, dan pandemi menurut Islam.

Tidak hanya itu, buku ini merupakan kajian kritis kontruktivis dari Poros terhadap suatu pemberitaan terkait pandemi Covid-19. Seperti yang diungkapkan oleh Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. selaku kepala Biro Mahasiswa dan Alumni (Bimawa) UAD, “Salah satu partisipasi yang dilakukan oleh Poros dengan membuat karya tulis ini harus diakui sangat luar biasa. Buah pikir originalitas anggota Poros yang mahal, menjadikan suatu karya yang bermanfaat bagi kita semua.” (Lrs)

Social Project: Kenalkan Lingkungan hingga Kepedulian terhadap Sesama

/in /by

Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling sedang mengdakan kegiatan Social Project di Pantai Goa Cemara

Untuk meningkatkan kesadaran akan masalah sosial di lingkungan sekitar sekaligus sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat, mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Social Project di Pantai Goa Cemara, Bantul. Kegiatan ini melibatkan Dinas Pariwisata, Dimas Diajeng Kabupaten Bantul, dan Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu III Yogyakarta.

Tujuan dari Sosial Project adalah agar mahasiswa dapat mengenal lingkungan, serta dapat menjalin silaturahmi dengan warga sekitar. Selain itu, bentuk kepedulian mereka untuk terus menjaga lingkungan sekitar pantai agar tetap bersih dan asri sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Terdapat empat kegiatan yang dilakukan, yakni penanaman pohon cemara di pantai, pembagian new normal kit kepada masyarakat, membersihkan sampah plastik, serta pemberian bantuan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu III.

Banyaknya peserta yang antusias mengikuti kegiatan ini, membuktikan bahwa mereka peduli terhadap kondisi lahan pantai yang gundul serta sampah plastik yang berserakan. “Sesuai dengan rekomendasi Dinas Pariwisata, karena di sini terdapat lahan gundul yang membutuhkan penanaman pohon, maka kami mengadakan Social Project di Pantai Goa Cemara,” ungkap Ade Rendi Mulyana selaku ketua pelaksana.

Bersama Dimas Diajeng Bantul sebelah kiri melalukan penanaman pohon cemara

Ia juga menegaskan, pemilihan tempat ini diawali dari keresahan warga untuk mencegah abrasi yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Pentingnya menjaga ekosistem laut serta pesisir pantai mampu menjaga potensi wisata lokal di Bantul. Kondisi dari Pantai Goa Cemara memang menarik untuk dijadikan tujuan wisata. Dengan banyaknya wisatawan, salah satu permasalahan yang berkaitan dengan objek wisata adalah sampah. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan dan menjaga potensi wisata lokal serta lingkungan alam.

“Kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk menjaga pantai dan mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan.”

Semoga dengan adanya kegiatan ini terdapat instansi, komunitas, maupun lembaga turut serta berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai Goa Cemara. Harapan ke depan peserta yang mengikuti kegiatan bisa mendapatkan manfaat, agar dalam kesehariannya turut menjaga kebersihan lingkungan sekitar. (Amb)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI