Posts

Social Project: Kenalkan Lingkungan hingga Kepedulian terhadap Sesama

/in /by

Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling sedang mengdakan kegiatan Social Project di Pantai Goa Cemara

Untuk meningkatkan kesadaran akan masalah sosial di lingkungan sekitar sekaligus sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat, mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Social Project di Pantai Goa Cemara, Bantul. Kegiatan ini melibatkan Dinas Pariwisata, Dimas Diajeng Kabupaten Bantul, dan Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu III Yogyakarta.

Tujuan dari Sosial Project adalah agar mahasiswa dapat mengenal lingkungan, serta dapat menjalin silaturahmi dengan warga sekitar. Selain itu, bentuk kepedulian mereka untuk terus menjaga lingkungan sekitar pantai agar tetap bersih dan asri sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Terdapat empat kegiatan yang dilakukan, yakni penanaman pohon cemara di pantai, pembagian new normal kit kepada masyarakat, membersihkan sampah plastik, serta pemberian bantuan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu III.

Banyaknya peserta yang antusias mengikuti kegiatan ini, membuktikan bahwa mereka peduli terhadap kondisi lahan pantai yang gundul serta sampah plastik yang berserakan. “Sesuai dengan rekomendasi Dinas Pariwisata, karena di sini terdapat lahan gundul yang membutuhkan penanaman pohon, maka kami mengadakan Social Project di Pantai Goa Cemara,” ungkap Ade Rendi Mulyana selaku ketua pelaksana.

Bersama Dimas Diajeng Bantul sebelah kiri melalukan penanaman pohon cemara

Ia juga menegaskan, pemilihan tempat ini diawali dari keresahan warga untuk mencegah abrasi yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Pentingnya menjaga ekosistem laut serta pesisir pantai mampu menjaga potensi wisata lokal di Bantul. Kondisi dari Pantai Goa Cemara memang menarik untuk dijadikan tujuan wisata. Dengan banyaknya wisatawan, salah satu permasalahan yang berkaitan dengan objek wisata adalah sampah. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan dan menjaga potensi wisata lokal serta lingkungan alam.

“Kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk menjaga pantai dan mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan.”

Semoga dengan adanya kegiatan ini terdapat instansi, komunitas, maupun lembaga turut serta berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai Goa Cemara. Harapan ke depan peserta yang mengikuti kegiatan bisa mendapatkan manfaat, agar dalam kesehariannya turut menjaga kebersihan lingkungan sekitar. (Amb)

Menghindari Kegalauan setelah Wisuda

/in /by

Pembekalan kepada wisudawan oleh Dekan FEB UAD dengan tema Prepare Your Career in the Digital Economic Era

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan pelepasan sekaligus pembekalan kepada wisudawan dan wisudawati periode November 2020 dan Maret 2021 yang bertema “Prepare Your Career in the Digital Economic Era”. Acara ini berlangsung pada 17 April 2021 melalui aplikasi Zoom dan kanal YouTube UAD.

Sebanyak 426 mahasiswa yang diwisuda dari tiga program studi yang ada di FEB, rata-rata memiliki IPK 4,59. Selain itu, sebanyak 50 persen di antaranya meraih predikat cum laude. Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si. selaku dekan FEB menyampaikan harapan supaya seluruh wisudawan dan wisudawati bisa langsung menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi setelah wisuda, mampu berkompetisi di pasar kerja, dan menciptakan pasar kerja sendiri sesuai visi dan misi FEB yaitu “Menjadi Fakultas Unggul dalam Bidang Ekonomi Bisnis dan Entrepreneurship, Berwawasan Global, dan Berlandaskan Nilai-Nilai Islam”.

Pada periode November 2020, sebanyak 193 mahasiswa diwisuda, yakni 33 mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, lulusan terbaiknya diraih oleh Tika Rahayu dengan IPK 3,85. Dari Program Studi Manajemen, 64 mahasiswa diwisuda dengan lulusan terbaiknya adalah Isnaini Rustinasari, IPK 3,97. Program Studi Akuntansi, mahasiswa berjumlah 96 diwisuda dan Bening Puspitasari menjadi lulusan terbaik dengan perolehan IPK 3,98.

Tak hanya itu, periode Maret 2021 jumlah mahasiswa yang diwisuda lebih banyak yaitu 233. Program Studi Ekonomi Pembangunan berjumlah 45 mahasiswa dengan lulusan terbaiknya yaitu Mutiara Laveda dengan perolehan IPK 3,85. Sebanyak 91 mahasiswa dari Program Studi Manajemen, Femilia Megapratika menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,94. Kemudian, 97 mahasiswa dari Program Studi Akuntansi, lulusan terbaiknya yaitu Zahara Widias Mustaqim dengan IPK 3,85.

Pelepasan wisuda kali ini disertai dengan pembekalan yang dapat memberikan gambaran para wisudawan untuk sebaiknya melangkah dalam kondisi yang serba digital. Lebih spesifiknya tentang bisnis apa yang dapat dirintis setelah lulus.

“Dengan banyaknya platform yang membantu belajar cara memasuki bisnis di era digital marketing, seharusnya menjadi solusi dan mengurangi kegalauan para wisudawan, khususnya yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” ucap Yoyok Rubiyantono, Pendiri Yoshugi Media Grup selaku pemateri acara tersebut, 16 April 2021. (Lrs)

Membumikan Dakwah Ikatan di Dunia IT

/in /by

Workshop Dakwah Digital bertema Membumikan Dakwah Ikatan di Dunia IT dalam rangka Milad IMM UAD ke-57

Salah satu rangkaian acara Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-57 yaitu Workshop Dakwah Digital bertema “Membumikan Dakwah Ikatan di Dunia IT”, yang dilaksanakan pada 14 April 2021 secara daring melalui aplikasi Zoom. Tidak hanya di dunia nyata, dengan adanya workshop ini kader IMM diharapkan juga mampu membumikan nilai-nilai ikatan di dunia digital dengan dakwahnya.

“Tema yang diusung memuat nilai-nilai ikatan dalam membumikan gagasan dalam membangun peradaban. Sebagai kader IMM, sudah seharusnya kita mampu mengejewantahkan nilai-nilai ikatan hingga ke ranah digital,” ucap Mohammad Anja Hidayatullah selaku ketua panitia, (14-04-2021).

Hadir sebagai pembicara dalam acara ini yakni Yahya Fathur Razy, yang merupakan pemimpin redaksi di ibtimes.id. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan materi tentang literasi media. Menurutnya, ranah media sosial dakwah seharusnya dikelola lebih serius. Adanya pembuatan narasi maupun sosialisasi membantu agar tidak menimbulkan bias di media sosial.

Tidak hanya literasi media, dalam workshop juga disampaikan materi tentang digital campaign oleh Ismail Fahmi, Ph.D. Ia adalah orang  yang berada di balik aplikasi Drone Emprit, yaitu sistem yang menganalisis media sosial dan berbagai data.

“Tidak sedikit yang melakukan interaksi di media online, akibatnya banyak informasi yang benar dan informasi yang tidak benar, mencerahkan, radikal, dan kontroversi. Dari sana, selain cerdas memanfaatkan, kita juga perlu melakukan kampanye,” tutur Ismail.

Workshop yang diselenggarakan ini sekaligus menjadi bukti bahwa IMM yang latar belakangnya organisasi perkaderan mampu untuk tetap eksis tanpa meninggalkan esensinya, yaitu membuka wawasan dalam dunia digital sehingga mampu meneruskan dakwah. (Lrs)

HW UAD Adakan Pandu Mengaji

/in /by

Hisbul Wathan (HW) UAD mengadakan kegiatan Pandu Mengaji (Panji)

Memasuki hari keempat di bulan Ramadan tahun 1442 Hijriah, untuk mengisi kegiatan Hisbul Wathan (HW) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan kegiatan Pandu Mengaji (Panji). Kegiatan ini merupakan program kerja dari bidang Pelatihan dan Pengembangan (P2) yang dilaksanakan selama bulan Ramadan, dua hari sekali di Google Meet.

Panji menjadi wadah bagi seluruh kader HW UAD ataupun luar UAD untuk mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan positif sekaligus merangkul dan mengajak khususnya kader HW untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan serta mempererat tali silaturahmi antarkader. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai sarana belajar ataupun membiasakan diri membaca Al-Quran dengan baik, di luar pembelajaran kampus seperti halnya Tahsin saat Akhlak Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

Rifki Ramadhan selaku ketua bidang P2 menuturkan, sasaran awal Panji adalah seluruh anggota HW UAD. Namun ketika melihat banyak dari luar anggota HW antusias, maka kegiatan ini terbuka untuk umum. “Saat ini, siapa pun boleh bergabung di Panji, baik itu dari organisasi otonom lain ataupun anggota HW dari perguruan tinggi Muhammadiyah selain UAD,” tuturnya melalui pesan suara, (15-04-2021).

Dalam kegiatan tersebut masing-masing kader membacakan ayat suci Al-Quran yang sudah ditentukan oleh koordinator, kemudian yang lainnya menyimak dan bergantian. Kiranya ada evaluasi terkait teknis dan penambahan materi, dari bidang P2 HW terus mengupayakan untuk mencapai tujuan terbaik Panji.

“Awalnya target selama satu bulan bisa mengkhatamkan Al-Quran, hanya saja apabila ada evaluasi pada kegiatan akan didiskusikan kembali terkait materi dan teknisnya untuk menambah pengetahuan anggota HW di bulan Ramadan.” (Lrs)

Dukung Green Campus dan Edutourism, UAD Lakukan Gerakan Penghijauan

/in /by

Penanaman Pohon di Kampus Utama oleh Rektor dan Wakil Rektor UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan penanaman pohon di lingkungan Kampus Utama, Jln. Jenderal Ahmad Yani, Banguntapan, Bantul, Senin (12-04-2021). Penanaman ini sebagai bentuk gerakan penghijauan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan asri. Penanaman dilakukan langsung oleh Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T. dengan didampingi para wakil rektor dan perwakilan mahasiswa.

Muchlas menjelaskan, penanaman pohon di lingkungan Kampus UAD untuk mendukung program green campus. “Perlu diketahui, selain penanaman pohon, gedung Kampus Utama juga telah menerapkan konsep green building. Saat ini UAD konsen untuk melakukan program-program yang mendukung terciptanya lingkungan hijau yang sehat.”

Muchlas menambahkan, ke depan UAD akan menambah gedung baru twins tower, auditorium berkapasitas 8.000 pengunjung, dan botanical garden. Penambahan ini dengan tetap mengusung konsep green campus.

“UAD, di masa mendatang akan menjadi kampus edutourism. UAD menciptakan wisata pendidikan dengan menyajikan berbagai pengetahuan terkait astronomi, alam, sejarah, kebudayaan, dan religi. Wisata ini didukung dengan adanya Obeservatorium, Museum Muhammadiyah, serta Masjid Islamic Center,” terangnya.

Di sisi lain, Dr. Zahrul Mufrodi, M.T. Kepala Biro Sarana dan Prasarana mengatakan, pada penanaman ini ada beberapa tumbuhan yang ditanam, di antaranya pohon bodhi, tabebuya, dan sapu tangan. “Ke depan, UAD juga tengah menyiapkan botanical garden yang akan diisi dengan tumbuhan-tumbuhan langka.”

Terkait green building, Zahrul menjelaskan, UAD saat ini telah meminimalisir penggunaan energi, salah satunya dengan melakukan pengolahan limbah air dan memanfaatkan energi alam sebagai pendingin ruangan. Kemudian juga ada pengolahan sampah organik oleh tim UI Green Matrics UAD.

Program penghijauan ini akan diviralkan dan digaungkan ke seluruh pelosok Nusantara dengan nama “Gerakan Tanam Pohon di Seluruh Negeri”. Harapannya, seluruh sivitas UAD, termasuk mahasiswa dapat menjalankan program ini dengan mulai menanam tanaman di wilayah masing-masing. (ard)

Ahmad Fikri Darmawan Kantongi Juara II Dimas Diajeng Sleman 2021

/in , /by

Ahmad Fikri Darmawan Fakultas Hukum Kantongin Juara Dua Dimas Diajeng Sleman 2021

Pemilihan Dimas Diajeng Sleman 2021 (Duta Daerah Sleman) berbeda dengan pagelaran sebelumnya. Karena masih suasana pandemi Covid-19, maka proses penobatan berlangsung secara ketat dengan standar protokol kesehatan. Acara yang diadakan di Ballroom Malika Sleman City Hall pada Jumat (09-04-2021) itu diselenggarakan secara tertutup dengan jumlah partisipan terbatas dan semua yang hadir harus menunjukkan hasil tes genose negatif.

Ahmad Fikri Darmawan atau yang akrab sapa Fikri dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menjuarai kejuaraan tingkat kabupaten/kota dalam bidang minat khusus, yaitu juara II Dimas Diajeng Sleman 2021. Fikri mengaku jika ke depannya bisa membantu mempromosikan pariwisata yang ada di Sleman, apalagi pandemi menjadikan pariwisata sebagai sektor paling berdampak.

Sebelum dinobatkan menjadi Dimas Diajeng Sleman, ia dan kontestan lainnya mengikuti serangkaian proses penilaian, seperti pertunjukan bakat, tes akademik, wawancara, serta presentasi mengenai objek wisata di daerah maupun tentang pariwisata secara umum di Indonesia. Selain itu masih ada serangkaian kegiatan berupa pelatihan public speaking, bahasa asing, adat Jawa, bahasa Jawa, etika dan etiket, personal branding, organisasi, kebudayaan, pariwisata, dan masih banyak lainnya.

“Doa restu dari orang tua merupakan semangat saya untuk melalui semua proses pemilihan hingga bisa sampai saat ini,” katanya. Manajemen waktu yang baik menjadikan semua kegiatan bisa terus berjalan seperti biasa. Menurutnya, berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman semua kendala dapat teratasi.

Mahasiswa yang memiliki hobi sepak bola ini berharap, “Semoga saya bisa berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat luas terutama mengembangkan pariwisata yang ada di daerah ini, dengan cara memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang ada agar bisa menarik perhatian terutama kalangan muda,” pungkasnya. (Amb)

Chem-E-Car UAD Torehkan Prestasi Ajang Internasional

/in , /by

Chem-E-Car UAD yang berjuluk Superheat Team berhasil meraih juara 2 pada ajang International Chem-E-Car Competition (ICECC)

Kompetisi Chernival: International Chem-E-Car Competition (ICECC) 2021 kembali digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Chem-E-Car merupakan perlombaan perancang mobil dengan memanfaatkan reaksi kimia, tujuannya untuk membuat prototipe mobil yang dapat dijalankan dengan reaksi kimia melalui jarak yang ditentukan saat membawa beban.

Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sukses menyabet juara II di kompetisi itu. Tim berjuluk Superheat Team tersebut beranggotakan M. Sigit Mustofa (ketua tim), Anggita Rossee Kusuma Wardani, Miranda Widyaningsih (tim riset), Leon Bagus Arshandy dan M. Fariq Fajar (tim mekanik dan desain).

“Kami merasa senang sekali, karena di awal tidak memiliki ekspektasi jauh akan menjadi pemenang,” kata Tifanny Rizka Ariandi, manager Superheat Team UAD.

Ia menambahkan, Superheat Team di bawah bimbingan dosen Agus Aktawan, S.T., M.Eng. dan Aster Rahayu, S.Si., M.Si., Ph.D. Mobil buatan mereka memiliki sejumlah kelebihan salah satu di antaranya menggunakan H2O2 sebanyak 11,1 ml untuk mencapai jarak tersebut. Namun dengan spesifikasi mobil yang mereka rancang, memungkinkan untuk mencapai jarak sejauh 30 m dengan tekanan maksimum 170 psi yang diperoleh dari reaksi kimia yang mereka gunakan.

“Untuk beban sendiri, saat ICECC kemarin menggunakan pasir sebanyak 600 gr. Namun, mobil kami dapat mengangkut beban sampai kurang lebih 1,5 kg,” ungkapnya.

Kompetisi ini berlangsung secara online selama lima hari, dari tanggal 7‒11 April 2021. Pada babak penyisihan, setiap tim wajib mengirimkan Job Safety Analysis (JSA) berisi keamanan tentang alat dan bahan digunakan, serta video mobil yang bisa dijalankan. Persiapan dalam mengikuti kompetisi kurang lebih satu bulan.

Kendala dialami saat mendekati perlombaan terjadi, seperti komponen mobil yang mulai menurun performanya, sehingga tim harus mengganti dengan komponen baru. Dalam waktu singkat mereka mencoba mengambil ulang data riset dan tentunya data yang diperoleh tidak semaksimal sebelumnya. Namun, mereka selalu yakin atas kerja keras yang telah dilakukan dan mampu memberikan yang terbaik.

“Kami berharap bisa berinovasi lebih lanjut terkait mobil yang akan dirancang selanjutnya, baik dari segi desain, power source, maupun stopping mechanism-nya. Selain itu kami juga memiliki target untuk bisa mengikuti dan menjuarai kompetisi Chem-E-Car di luar negeri seperti di Malaysia, Australia, maupun di Jerman,” tutupnya (Amb).

Menengok Kampus Mengajar di Dieng Kulon

/in /by

Sani Ulva Rahayu menyampaikan kartu huruf kepada peserta didik SD N 2 Diengkulon.

Menurut Sani Ulva Rahayu, kegiatan Kampus Mengajar sangat menarik, walau berbeda-beda almamater tetap bisa mewujudkan mimpi yang sama. Mereka menyisipkan program kerja yang inovatif untuk kemajuan sekolah-sekolah di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Melalui program Kampus Mengajar dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), membuka peluang bagi mahasiswa untuk menggali dan mengembangkan kemampuannya, meningkatkan kompetensi lulusan, serta meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia yang masih rendah.

Pimpinan Redaksi Media Baru Lembaga Semi Otonom Kreativitas Kita (LSO Kreskit) itu menyampaikan, “Banyak kegelisahan yang memprihatinkan di tempat mengabdi saya dan enam mahasiswa lainnya. Di antaranya, kami menjumpai halaman sekolah yang gersang dan tidak terawat. Upaya yang kami dilakukan yaitu melakukan penghijauan dengan menanam pohon pucuk merah dan membersihkan lumut-lumut yang menempel serta menyemprot tanaman liar.”

“Jumlah peserta didik Sekolah Dasar Negeri (SD N) 2 Dieng Kulon dari kelas 1 sampai 5 hanya 28 peserta didik dan 7 peserta didik di antaranya adalah “bawang kotong” atau hanya ikut-ikutan saja karena belum mencukupi umurnya sehingga tidak dimasukkan dalam Data Pokok Peserta Didik (Dapodik). Jadi, peserta didik yang masuk Dapodik hanya berjumlah 21 saja. Sementara kelas 6 tidak ada peserta didiknya. Jika jumlah peserta didik terus menurun, kepala sekolah SD N 2 Dieng Kulon khawatir sekolah tersebut tidak akan mendapat bantuan dana. Upaya untuk mengatasi hal itu yakni dengan membuat warga sekitar tertarik mendaftarkan anaknya ke SD N 2 Dieng Kulon,” tambah mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) angkatan 2018 tersebut.

Satu lagi yang menjadi kegelisahan, karena tidak adanya perpustakaan di SD itu. Upaya yang dilakukan peserta Kampus Mengajar yakni mengalihfungsikan rumah dinas yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan perpustakaan. Kini juga sedang dalam proses menyortir buku-buku yang bisa dipakai dan yang tidak bisa dipakai, kemudian akan dibuatkan format data buku perpustakaan supaya sekolah mempunyai data terkait buku-buku yang akan dimasukkan ke rumah dinas dan dijadikan perpustakaan. Minim sekali buku-buku cerita anak, rencananya akan membuka sumbangan buku cerita di Instagram dan akun sosial media yang lainnya.

“Jangan pernah menyerah walaupun hidup terasa sangat berat. Tetap ingat bahwa jika kita melihat ke bawah masih banyak orang yang membutuhkan aksi dan andil kita dalam membantu permasalahan yang mereka alami, salah satunya yaitu mengenai pendidikan. Manfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya, karena kesempatan tidak akan datang dua kali dan penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah membuat kesempatan itu menjadi sebuah penyesalan,” pesannya pada 6-4-2021. (Dew)

Sani, Semangat Membagi Ilmu

/in /by

Dokumentasi hasil karya peserta didik SD N 2 Dieng Kulon bersama Sani Ulva R.

Sani Ulva Rahayu merupakan gadis yang sangat suka bertemu dengan anak kecil. Ia lahir di Banjarnegara, 6 Maret 2000. Menurutnya, melihat senyum di wajah anak-anak setiap hari merupakan hal yang sangat menyenangkan. Senyum ketulusan dengan mengharapkan perubahan di sekolahnya yang masuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) membuatnya semangat membagi ilmu. Sani menjadi salah 1 dari 7 peserta yang terdiri atas 2 mahasiswa UAD, UMP, Unsoed, Unsiq, UPY, dan UNS yang mengikuti program Kampus Mengajar di SD Negeri 2 Dieng Kulon, Jawa Tengah.

Program kerja (proker) favorit Sani yaitu membantu administrasi pembuatan perpustakaan dengan memanfaatkan rumah dinas yang tidak terpakai. Menurutnya hal tersebut merupakan proker yang sangat penting bagi sekolah dan peserta didik karena dengan adanya perpustakaan dan penataan buku-buku yang rapi, maka diharapkan tingkat literasi peserta didik di SD Negeri 2 Dieng Kulon semakin tinggi dan prestasi yang dihasilkan pun semakin banyak.

Selanjutnya ada juga Dieng bercerita. Di sini peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada orang tua, kakek atau nenek mereka tentang cerita rakyat yang berkaitan dengan Dieng. Karena Dieng adalah daerah wisata yang banyak sekali cerita di dalamnya. Misalnya saja yang sudah banyak orang tahu tentang upacara pemotongan rambut gembel. Nah, setelah mendapatkan informasi, peserta didik menceritakan kembali cerita tersebut di hadapan teman-teman mereka.

Sani Ulva Rahayu menyampaikan kartu huruf kepada peserta didik SD N 2 Dieng Kulon.

“Kami berencana membuat banner untuk memberitahukan bahwa sekolah tersebut kedatangan mahasiswa Kampus Mengajar, untuk kemudian ditempel di depan sekolah. Selain itu, kami juga membuat akun Instagram SD N 2 Dieng Kulon sebagai sarana promosi dengan cara mengunggah kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di SD tersebut,” kata Sani pada 6-4-2021.

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) angkatan 2018 menyampaikan, “Esensi pendidikan bagi saya yaitu memanusiakan manusia. Maksudnya adalah dengan adanya pendidikan seseorang jadi tahu cara bersikap yang baik kepada orang lain dan menghargai perbedaan sehingga muncul kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Pendidikan tidak hanya semata di bangku sekolah, tapi cara mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah untuk lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan. Sebab, ilmu yang didapat tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya aksi nyata.” (Dew)

Relawan UAD: Tumbuhkan Simpati untuk Korban Bencana NTT

/in /by

Relawan UAD juga mengadakan open donasi untuk bencana banjir dan tanah Longsor di NTT

Mahasiswa sebagai agent of change harus memiliki rasa kepedulian terhadap masalah yang sedang dialami oleh negeri ini. Sebagai anak bangsa, kita juga harus saling membantu dalam menghadapi bencana yang sedang terjadi. Salah satunya banjir dan tanah longsor yang beberapa hari lalu menimpa Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Relawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan korban banjir dan tanah longsor, dari tanggal 7–9 April 2021 di tiga titik kota Yogyakarta, yaitu Jln. Parangtritis, Pojok Benteng, dan Kalimambu. Mereka berdiri di setiap perempatan jalan sambil mendekati para pengendara sepeda motor dan mobil, menyodorkan kotak yang terbuat dari kardus. Sangat banyak pengendara bersimpati memberikan bantuan sesuai dengan kerelaan dan kemampuannya.

“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami, khususnya mahasiswa UAD, terhadap musibah yang sedang dialami masyarakat NTT,” kata Ariz Zihad Dudin M. selaku koordinator relawan UAD. Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan tersebut menambahkan, hasil penggalangan dana yang telah terkumpul, akan disalurkan langsung kepada korban banjir di NTT.

Hingga saat ini jumlah donasi kurang lebih 5 juta rupiah, termasuk tambahan dari keluarga besar mahasiswa Fakultas Psikologi UAD. Melalui penggalangan dana tersebut, semoga  bisa sedikit terbantu. Diharapkan juga semakin banyak pihak yang tergerak untuk turut memberi dukungan bagi masyarakat NTT yang kehilangan sanak saudara maupun tempat tinggalnya.

“Bagaimanapun, mereka adalah saudara kita, jadi sudah sepatutnya kita ikut membantu orang-orang yang tertimpa musibah,” katanya.

Ia berharap dengan adanya galang dana yang dilakukan Relawan UAD, dapat menumbuhkan rasa simpati terhadap sesama manusia. (Amb)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI