Posts

Mahasiswa BK UAD Raih Juara Esai Tingkat Nasional

/in , /by

Dua mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menjadi juara 1 yakni Panji Nur Fitri Yanto dan juara 3 Muhammad Sinung Rakhmat Akbar Shah dalam ajang Guidance and Counseling National Competition (GCNC) 2020, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (Hima PPB) Universitas Negeri Yogyakarta pada 8–30 Oktober 2020 lalu. Kompetensi nasional ini berlangsung secara online dengan mengangkat tema “Mengoptimalkan Peran Mahasiswa BK dalam Mewujudkan Calon Konselor yang Adaptif, Inovatif dan Prestatif”.

Mahasiswa Bimbingan Konseling UAD meraih juara satu dan tiga dalam perlombaan esai yang diselenggarakan UNY

Dalam kompetisi tersebut, UAD mengirimkan tiga tim yakni dua esai dan satu kaya desain poster. Tema yang diangkat Panji yaitu tentang mengembangkan layanan konseling online melalui aplikasi android.

“Alasan saya mengangkat tema tersebut karena menurut saya selama ini di dunia pendidikan Indonesia, khususnya keilmuan BK, masih kekurangan inovasi. Oleh karena itu, saya tertarik mengembangkan aplikasi untuk guru dengan memanfaatkan platform android,” ungkap Panji.

Panji juga berpesan, “Kita harus memahami bahwa sebagai mahasiswa harus mampu memanfaatkan waktu sebanyak-banyaknya selama di bangku perkuliahan. Tidak harus melalui lomba. Namun dengan mengikuti lomba, nantinya apabila mendapatkan juara dapat membantu jalan kita di masa depan.”

Menurutnya, minder itu wajar, yang terpenting adalah mengumpulkan niat dan tekad biar hati tidak goyah. Apabila sekiranya belum bisa sendiri untuk mengikuti lomba, bisa berkolaborasi dengan kakak tingkat yang lebih ahli. (Amb)

UAD Kembangkan RespoKes V1

/in /by

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengembangkan RespoKes V1 yang merupakan alat dengan sistem otomatis untuk mengukur suhu dan dilengkapi dengan hand sanitizer. Alat ini merupakan produk inovasi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI).

Penggunaan RespoKes V1 buatan UAD di salah satu masjid yang ada di Yogyakarta

RespoKes V1 memiliki spesifikasi pengukur suhu dengan display 5”, portal otomatis, hand sanitizer otomatis, portable (terdapat tank internal untuk cairan hand sanitizer), konsumsi daya 30 watt (220 V), serta struktur dari besi 30 × 30 mm dan plastik.

Keunggulan alat ini bisa custom warna, bentuk, dan model penutup disesuaikan dengan kantor atau tempat usaha. Di sisi lain, sistem chamber dan UV-Light sterilisasi bisa ditambahkan. Alat ini juga bisa ditambahkan sistem antrean pembatasan pengunjung serta diintegrasikan dengan kantor/post security.

Cara kerja RespoKes V1 secara akurat mendeteksi suhu tubuh, jika hasil terdeteksi lebih dari 37,5 derajat, palang pintu pertama tidak akan terbuka. Alat ini otomatis mengeluarkan hand sanitizer untuk mencuci tangan tanpa menyentuh alat. Jika suhu tubuh pengunjung normal dan sudah mencuci tangan gerbang terakhir akan terbuka. (doc)

BEM FAI UAD Buka Dapur Rakyat untuk Warga DIY

/in /by

Mahasiswa FAI UAD memberikan bantuan makanan dipinggir jalan kepada orang-orang yang membutuhkan

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), beberapa waktu lalu selesai melaksanakan kegiatan sosial dapur rakyat yang dibuat oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FAI sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Acara ini dibuat untuk membantu orang-orang yang perekonomiannya mengalami kesulitan finansial, terkhusus pencari nafkah yang sumber penghasilannya dari wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Adapun penyaluran dilakukan dengan turun langsung ke lokasi warga sekitar, yakni tempat pembuangan akhir Gembiraloka, di bawah jembatan Lempuyangan, dan di pinggir jalan ataupun tempat istirahat para penarik becak.

Mahasiswa FAI UAD memberikan bantuan makanan dipinggir jalan

Musthofa Azka Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FAI mengatakan, “Awal terbentuknya dapur rakyat ini adalah gagasan dari ormawa dan ortom yang tergabung di dalam Keluarga Besar Mahasiswa FAI. Bahan-bahan pangan yang akan diproduksi menjadi makanan siap saji berasal dari hasil donasi.”

Azka berharap yang ia lakukan bersama teman-temannya bisa membantu perekonomian warga walaupun gerakan ini masih kecil. Selain itu, semoga acara semacam ini bisa dijadikan contoh bagi mahasiswa lain, dan mampu menjadi dorongan orang-orang sekitar untuk bisa melakukan kegiatan baik lainnya.

“Ke depannya, acara ini harus berkelanjutan tidak boleh berhenti. Bantuan yang kita berikan, sangat dinantikan mereka,” tutupnya. (Amb)

FKM UAD Borong Juara Lomba Desain Poster Tingkat Nasional

/in , /by

Desain poster juara satu kiri, juara tiga bawah kanan dan juara favorit atas kanan, Tingkat Nasional dalam acara IOSH Summit 2020

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil memborong tiga kejuaraan dalam ajang Indonesian OSH Summit (IOSH Summit) 2020. Di antaranya juara favorit, juara 3, dan juara 1 dalam lomba poster tingkat nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (HMP K3) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS).

Dalam perlombaan tersebut, UAD mengirimkan tiga karya desain poster yaitu milik Laely Ufiz Tsani Sugiyana yang mendapat juara favorit mengambil tema “Waspada Klaster COVID-19 di Tempat Kerja”, Eka Nur Findiana dan Lintang Saraya meraih juara 3 mengambil tema “Siaga Kebakaran di Tempat Kerja” , serta Putri Aisyah Nur’aini dan Vega Mellania meraih juara 1 mengambil tema “Kendalikan Stres Kerja Let’s Go to BILIK CURHAT”.

Putri Aisyah Nur’Aini & Vega Mellania meraih Juara 1 Lomba Poster Tingkat Nasional

Tema besar dari ajang ini adalah “K3 dalam Perspektif Bisnis sebagai Penunjang Pembangunan Bangsa di Era Industri 4.0 menuju Indonesia Emas 2045”. Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc. selaku dosen pembimbing mengatakan, “Persiapan dilakukan sangat maksimal untuk menghadapi perlombaan tersebut. Mengingat masih dalam kondisi pandemi, kami melakukan bimbingan intensif secara daring dari mulai mencari ide, melakukan riset, membuat sketsa, hingga menyelesaikan tahap finishing desain.”

Sementara itu, Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) juga menyampaikan apresiasi atas prestasi yang sangat istimewa. “Kami sangat bersyukur dan bangga dengan prestasi yang diraih oleh mahasiswa FKM. Mereka dapat membuktikan daya juang dalam berkompetisi selama Pandemi Covid-19. Besar harapan agar dapat diikuti oleh mahasiswa dan dosen lain untuk terus berprestasi.”

“Jadilah mahasiswa yang memiliki semangat pantang menyerah, jangan jadikan kuliah hanya untuk kuliah-pulang, banyak peluang dan tantangan yang bisa kita peroleh di luar sana. Sambut masa depan dengan asa dan karya!” tutup Lina Handayani saat diwawancarai melalui WhatsApp. (Amb)

Uji Tembak Embrio Rudal Panggul Buatan Anak Bangsa

/in /by

Uji Tembak Embrio Rudal Panggul Buatan Anak Bangsa (5−6 November 2020) di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

Rancang bangun Rudal Merapi yang telah dilakukan sejak 2018 hasil kerja sama antara Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan darat (Dislitbangad) dan Pusat Riset Cirnov Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah memasuki tahap uji tembak menggunakan peluncur dari tabung yang nantinya akan menjadi rudal dan dapat dipanggul untuk sasaran pesawat terbang. Uji tembak telah dilaksanakan pada 5−6 November 2020 di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur. Rudal sukses membuka sirip-siripnya setelah keluar dari tabung peluncur, selanjutnya menuju sasaran yang dibawa drone. Uji tembak disaksikan oleh pejabat Dislitbangad Ses, Kasubdis Iptek, Kasubdis Insani, Ketua Program, dan staf lain, juga tim dari Cirnov, Pustekbang Lapan, Poltekad Kodiklat TNI AD, serta mitra dari PT Adi Multi Teknologi.

Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Hariyadi, Kepala Cirnov sekaligus Ketua Tim Konsultan program pembuatan Rudal Merapi, rudal kaliber 70 mm tersebut dikenal sebagai rudal yang cukup mematikan bagi sasaran udara seperti jet tempur, helikopter, drone dan lan-lain. Rudal Panggul (Manpads – Man Portable Air Defense Systems) telah digunakan sejak lama sebagai senjata personal untuk melawan pesawat udara seperti yang digunakan oleh pejuang Mujahidin Afghanistan untuk mengalahkan tentara Uni Soviet pada tahun 1980-an. Juga pada perang modern setelahnya seperti di Chechnya, Irak, Suriah, dan lain-lain.

Sebagai embrio rudal panggul, Rudal Merapi telah didesain dan diuji menggunakan teknologi sirip depan (canard) dan sirip belakang (fin) yang dapat dilipat sehingga dapat masuk di dalam tabung peluncur. Selanjutnya, tabung peluncur berisi rudal ini dapat dibawa ke mana-mana (portable) oleh tentara yang sewaktu-waktu dapat ditembakkan dengan kecepatan melebihi kecepatan suara. Rudal Merapi buatan Dislitbangad dan Cirnov memiliki berat total sekitar 10 kg sehingga relatif ringan untuk menjadi senjata personal TNI yang nantinya dapat dioperasikan tanpa bantuan personal lain, selain mudah dalam pengoperasiannya. Rudal dilengkapi dengan sistem seeker (penjejak) berbasis sinar infra merah sehingga memungkinkan dapat mengunci sasaran yang mengeluarkan radiasi sinar tersebut seperti pesawat terbang, helikopter, roket, kemudian secara cepat rudal akan mengejar untuk menghantamnya atau meledakkan diri sewaktu mendekati sasaran yang dibidik.

Jenis rudal panggul tersebut merupakan karya pertama buatan anak bangsa Indonesia. Selain pencapaian spektakuler, pembuatan rudal kaliber ini sudah diuji tembakan tiap tahun. Pembuatan rudal seluruhnya dilakukan oleh anak bangsa serta kemandirian kandungan lokal yang cukup tinggi. Senjata tersebut diharapkan dapat digunakan oleh TNI secara masif baik untuk keperluan perang gerilya maupun perang terbuka dalam menjaga kedaulatan serta martabat bangsa Indonesia, demikian kata Prof. Hariyadi. (doc)

Mahasiswa UAD Raih Juara 3 dan Juara Favorit Kompetisi Tingkat Nasional WSC

/in /by

Empat Mahasiswa PBIO Agni Almas Faza, Trisna Dwi Sasmita, Elania Zoela Saputri, dan Melina Siska Ayuwaningsih yang meraih juara 3 dan juara favorit WCS UIN Walisongo Semarang

Empat mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi (PBIO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), meraih juara 3 sekaligus juara favorit dalam Lomba Inovasi Teknologi Media Pembelajaran yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Mereka adalah Agni Almas Faza, Trisna Dwi Sasmita, Elania Zoela Saputri, dan Melina Siska Ayuwaningsih.

Walisongo Science Competition (WSC) adalah kompetisi sains yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. WSC memiliki tiga cabang lomba yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI), Inovasi Teknologi dan Media Pembelajaran (ITMP), dan Microteaching. Tahun ini merupakan tahun ketiga dalam penyelenggaraan WSC. Namun karena dalam situasi Pandemi Covid-19, WSC 2020 dilaksanakan dengan mengikuti protokol dan kebijakan dari pemerintah, yakni secara daring.

Sebanyak 29 perwakilan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia ikut berpartisipasi dalam kompetisi tingkat nasional tersebut. Pada cabang ITMP, UAD meraih juara 3.

Media Pembelajaran Flipbook Sistem Peredaran Darah yang diikutkan dalam perlombaan WSC

“Kami senang karena lelah terbayarkan, dari yang begadang karena dalam waktu dua minggu harus mengerjakan semuanya. Mulai desain, materi yang akan disampaikan agar mudah dipahami, dan alhamdulillah dosen PBIO selalu mendukung kalau ada mahasiswa yang mengikuti lomba. Mereka juga memberikan bimbingan,” ujar Agni.

Agni menambahkan, “Jangan puas terlebih dahulu dengan hasil yang sudah dicapai. Tetap rendah hati, kunci kemenangan dari perlombaan tim adalah kekuatan dari tim itu sendiri. Kalau tim saling menguatkan insyaallah akan menang, dan jika salah satu ada yang lemah dapat mempengaruhi tim yang lain,” tutupnya. (Amb)

PKM-K: Bekal Berwirausaha

/in /by

Rofiul Wahyudi, S.E.I., M.E.I selaku dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan saat menyampaikan materi

“Dunia kampus adalah dunia ilmiah. Mahasiswa harus menciptakan lingkungan dan tradisi membaca, diskusi, serta menulis. Buang jauh perilaku mencontek dan mengambil tugas dari internet. Praktik pembuktian diri dengan tulisan yang tidak mencontek adalah berperan dalam karya tulis ilmiah. Untuk memulai membuat karya tulis ilmiah, mahasiswa harus mempersiapkan referensi tepercaya sebanyak mungkin,” tegas Rofiul Wahyudi, S.E.I., M.E.I. selaku dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) via Zoom, (31-10-2020).

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litabnas) untuk meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi. Dari program PKM tersebut mahasiswa kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis, profesional, dapat menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, serta memperkaya budaya nasional.

Peserta dalam acara webinar penulisan bertajuk “Pelatihan Proposal PKM-K dan Karya Tulis Ekonomi Islam untuk Generasi Muda di Era 4

“PKM membentuk mahasiswa berpikir analitis dan logis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mandiri dan mampu bekerja sama tim, serta cakap berkomunikasi lisan maupun tertulis,” jelas Defri Rahmad Susanto selaku Ketua PKM Center UAD dalam acara webinar penulisan bertajuk “Pelatihan Proposal PKM-K dan Karya Tulis Ekonomi Islam untuk Generasi Muda di Era 4.0”, yang diadakan oleh Program Studi Perbankan Syariah UAD.

PKM Kewirausahaan (PKM-K) ini bisa dijadikan penelitian. PKM-K bertujuan memotivasi dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya kreatif dan inovatif sebagai bekal berwirausaha sebelum atau setelah menyelesaikan studi. “Selain itu, dapat menjadi cikal bakal kemunculan produk usaha baru di Indonesia sebagai karya mandiri anak bangsa. Beberapa contoh komoditas hasil dari PKM-K yaitu, barang baru, modifikasi produk, novel, komik, animasi, menjadi penyelenggara acara, konsultan, serta guru privat. Ayo bergabung dengan PKM-K sebagai pembuktian diri sebagai mahasiswa yang cakap dan berpikiran ilmiah tanpa mencontek,” pungkasnya. (JM)

Bagaimana Aktivitas Berkomputer yang Baik?

/in /by

“Masyarakat Indonesia sebagai negara berkembang, berdasarkan survei dari 30 negara di dunia menempati peringkat pertama sebagai negara pengguna komputer atau smartphone. Masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan 9 jam per hari dalam mengakses komputer dan teknologi lainnya. Hal ini lebih tinggi daripada negara lain yang rata-rata menggunakan komputer 6 jam per hari,” ungkap Agung Kristanto, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Ahamd Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar, (4-11-2020).

Agung Kristanto,S.T.,M.T.,Ph.D saat memaparkan materi tentang penggunaan komputer

Agung menuturkan, dalam melakukan aktivitas berkomputer perlu adanya posisi yang tepat. Posisi yang dianjurkan seperti posisi duduk yang tegak dan bersandar dengan kursi, memilih meja yang tingginya sejajar dengan siku hingga 90°, atur jarak pandang mata dengan layar komputer atau ponsel sejauh 12−30 inchi, kaki menyentuh lantai tanpa diletakkan di penyangga meja, serta istirahat sejenak 5−10 menit setiap 2 jam sekali.

“Jika posisi saat berkomputer tidak tepat maka akan berpotensi menimbulkan gangguan mata seperti miopi, hipermetropi, serta sakit kepala ringan. Selain itu gangguan pada saraf tangan dan punggung menjadi gangguan yang sering dialami oleh pengguna komputer,” terang Agung.

Acara Langkah pakar sesi aktivitas berkomputer yang tepat

Ia menambahkan risiko cedera otot rangka dalam aktivitas berkomputer dapat dilihat berdasarkan aspek ergonomi. Ergonomi ialah disiplin ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan disiplin ilmu lainnya dalam sebuah sistem berdasarkan prinsip tertentu.

“Masyarakat perlu menyadari bahwa dalam aktivitas berkomputer harus sesuai posisi yang dianjurkan. Serta menyadari bahwa penggunaan komputer yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko. Aktivitas berkomputer dapat diminimalisir sesuai dengan kebutuhan agar kesehatan tetap terjaga,” pesan Agung di sesi akhir Langkah Pakar. (Chk)

Mengenal Program G2R Tetrapreuneur dalam Menghadapi Pandemi

/in /by

Program Global Gotong Royong (G2R) tetrapreneur merupakan wujud inovasi sinergi gerakan gotong royong dan wirausaha desa yang hendaknya akan membawa kearifan lokal Indonesia ke peringkat dunia. Model tetrapreneur merupakan gerakan inovasi desa wirausaha berbasis empat pilar wirausaha yaitu rantai pasokan bisnis, ketersediaan dan kesigapan dalam merespons pasar, kualitas produk, serta sistem yang terkoordinasi sehingga meningkatkan nilai merek produk, (28-10-2020).

Rika Fatimah P.L, S.T., M.Sc., Ph.D., saat menyampaikan materi tentang G2R Tetrapreneur

“Hakikatnya, sudah sewajarnya masyarakat dunia menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan dan praktik terbaik dari gotong royong. Keberadaan gotong royong telah mengakar kuat sebagai salah satu kekayaan intelektual bangsa,” ujar Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Konseptor dan Tenaga Ahli G2R tetrapreneur dalam webinar bertajuk “Peluang Bisnis Makanan Sehat dan Halal di Tengah Pandemi Covid-19” yang diadakan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bisnis Jasa Makanan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), via Zoom.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Integrasi nilai gotong royong yang ada dengan model tetrapreneur diharapkan dapat menjadi sinergi bagi desa untuk mampu bersaing, bekerja sama, dan beradaptasi untuk terus maju ke tatanan global masa depan.”

Saat ini, makanan sehat dan halal mengembalikan peluang bisnis di era pandemi dengan beradaptasi terhadap lingkungan serta bentuk penyesuaian perilaku masyarakat. Kita harus segera memenangi melawan Covid-19 dari aspek kesehatan maupun sosial-ekonomi. (JM)

Juliati Raih Juara 3 Lomba Esai Kebangsaan

/in , /by

Juliati, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menuturkan, ia baru pertama kali mengikuti lomba esai. Kendala yang dihadapi yaitu dalam hal penulisan dan pengeditan. Judul esai yang Juliati tulis “Masalah dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”. Hadirnya dosen pembimbing sangat banyak membantu dalam merumuskan materi esai dan pengeditan, sehingga kendala yang sempat dikhawatirkan tidak lagi menjadi masalah.

Juliati Mahasiswa UAD yang meraih juara 3 lomba esai kebangsaan

“Awalnya saya mendapatkan info lomba dari salah satu dosen, kemudian saya mengajukan diri untuk mengikuti lomba tersebut. Dalam menulis esai, saya dibimbing oleh Yayuk Hidayah, M.Pd. Ketika pengumuman dan meraih juara, tentu saya kaget sekaligus senang,” tutur mahasiswi yang meraih juara 3 lomba esai kebangsaan yang diselenggarakan oleh Universitas Lampung, 31 Oktober 2020, bertajuk “Mengukuhkan Semangat Kebangsaan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”.

Dukungan dari orang tua, dosen pembimbing, teman-teman, dan motivasi yang kuat untuk berprestasi, turut mengiringi capaian Juliati. “Kabar kemenangan saya terdengar oleh teman-teman dan dosen PGSD lainnya. Mereka memberikan ucapan selamat dan semangat, serta dukungan agar tetap bersyukur dan rendah hati. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi untuk diri saya dan mahasiswa lainnya agar lebih berani mencoba sesuatu yang baru. Lawanlah rasa takut, pesimis, dan lanjutkan tradisi prestasi UAD!” tutupnya. (JM)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI