Posts

Bersiap Akreditasi Internasional, BK UAD Adakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu

/in /by

BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu untuk Songsong Akreditasi Internasional (Foto: Istimewa)

Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan workshop Penjaminan Sistem Mutu Prodi BK FKIP UAD menuju akreditasi Internasional AQAS, Rabu, (14-12-2021) di Hotel Artotel Suites Bianti Yogyakarta.

Workshop diikuti oleh delapan dosen BK UAD yang masuk sebagai tim inti penjaminan sistem mutu AQAS. Turut hadir Dr. Rer. Nat Nandi, M.Pd. sebagai member board lembaga akreditasi internasional AQAS.

Ketua Program Studi BK Irvan Budhi Handaka, M.Pd. menyampaikan tujuan dari aktivitas ini diharapkan terjadi peningkatan manajemen quality assurance tingkat program studi untuk menyongsong akreditasi tingkat internasional.

Sementara ketua tim akreditasi internasional AQAS BK Muya Barida menyampaikan, workshop dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari penulisan Self Evaluation Report (SER) terkait sistem penjaminan mutu tingkat internasional.

Nandi mengatakan pengembangan sistem manajemen mutu tingkat internasional perlu dipersiapkan sebelum mengajukan akreditasi AQAS. Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan kebijakan pemerintah sejalan dengan persiapan penjaminan mutu tingkat internasional.

“Sistem penjaminan Mutu Eksternal (SPME) tingkat internasional dilakukan dengan mendapatkan rekognisi dari lembaga luar negeri salah satunya dari AQAS. Lembaga eksternal harus diakui oleh Kemendikbudristek supaya bisa terekognisi dengan standar BAN PT Penjaminan Mutu Tingkat Internasional. Selain itu harus memiliki proof of concept sesuai dengan standar internasional,” jelasnya.

Ia menambahkan, kualitas outcome pendidikannya harus jelas dan clear, seperti pendekatan OBE dalam sistem pembelajaran. Budaya mutu menjadi hal yang sangat penting dalam penjaminan mutu yang nantinya bisa menjadi barometer perguruan tinggi lain dalam meningkatkan budaya mutu. Akreditasi internasional bermanfaat sebagai pengakuan internasional terhadap penjaminan sistem mutu dan peningkatan budaya mutu secara berkelanjutan.

Workshop diakhiri dengan diskusi yang terfokus dan kerja mandiri tim untuk menyinkronkan sistem penjaminan mutu internal dengan persyaratan akreditasi internasional, analisis SWOT, dan membuat rencana tidak lanjut aktivitas untuk menyongsong akreditasi internasional AQAS. (doc)

Gerak Cepat Mahasiswa UAD dan Kepedulian terhadap Sesama

/in /by

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sedang melakukan penggalangan dana (Foto: Istimewa)

Bencana alam kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Letusan Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, merupakan bencana alam yang baru saja terjadi dan mencuri perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Warga yang terkena dampak langsung dari bencana kian merasakan kesulitan dan kerugian, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Tidak hanya memberikan dampak secara kasat mata, psikis warga pun ikut terpengaruh, kekhawatiran salah satunya.

Bantuan untuk para korban bencana alam masif dilakukan, dari rumah sosial, yayasan, komunitas, mahasiswa, sampai warga umum ikut turun tangan memberikan sumbangsih. Bentuk bantuan beragam jenisnya dari yang berupa uang, bahan pangan, sandang, pendekatan sosial, dan lain sebagainya. Sumbangsih ini kemudian diharap bisa membantu meringankan beban para korban dan sebagai wujud kepedulian.

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam hal ini tanggap bergerak, mereka turun ke jalan melakukan penggalangan dana, pada setiap sudut kota DI Yogyakarta. Mulai dari Ormawa, Ortom, Komunitas, UKM, dan sebagainya. Penggalangan dana juga dilakukan secara daring.

Salah satu mahasiswa partisipan mengungkapkan, bahwa rasa kemanusiaan yang tumbuh di kalangan pemuda harus terus dirawat. Jangan sampai cuek menyaksikan kesulitan yang sedang dialami oleh saudara kita, yakni para korban di daerah terdampak musibah.

Berdasarkan dari kesuksesan penggalangan dana ini terlaksana, besar kemungkinan kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan di kemudian hari. Tidak peduli berapa hasil yang didapat nantinya, tetapi mari luaskan pandangan, bahwa masih banyak yang membutuhkan pertolongan dan tidak sedikit dari para mahasiswa bergerak menunjukkan rasa empati yang besar. (didi)

Mahasiswa UAD Ciptakan Aplikasi Invalor dan Raih Medali Silver dalam Ajang Wintex 2021

/in /by

Panji Nur Fitri Yanto (kanan) dan Zaenab Amatillah Rodhiyya (kiri) mahasiswa UAD saat menerima medali silver di Denpasar, Bali pada ajang Wintex 2021 (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut serta menyemarakkan Kompetisi the World Invention and Technology Expo (Wintex) Tingkat Internasional pada acara Indonesia Inovator Day 2021. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Innopa, Federation of Inventors Association (IFIA), dan Wipa kerja sama dengan Kemendikbudristek sekaligus pemerintah Kota Denpasar, Bali, yang berlangsung pada 26‒29 November 2021 secara luring dan daring.

Mereka adalah Panji Nur Fitri Yanto Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) angkatan 18, bersama ketiga rekannya yang menjadi satu tim yaitu Zaenab Amatillah Rodhiyya Prodi BK angkatan 19, Dwi Wahyuningtyas Prodi Pendidikan Fisika angkatan 18, dan Rafina Sekar Arsanti Prodi Bahasa Inggris angkatan 18. Agenda tersebut mengusung tema “Rise Innovation, Save Generation” dengan harapan dapat membangkitkan inovasi-inovasi Indonesia untuk membantu pemulihan dunia, khususnya Indonesia pascapandemi Covid-19. Kompetisi tersebut diikuti oleh 250 peserta dari 23 negara.

Panji, sapaan akrabnya, bersama tim mengikuti lomba pada kategori Internet of Things (IoT) and Apps dengan membawakan inovasi Invalor (Counselor Service Innovation) Cyber Counseling Application With Comprehensive Counseling Model as A Academic Students Planning in the Era of Society 5.0 Indonesia, dan berhasil mendapat Medali Silver. “Invalor sendiri merupakan sebuah aplikasi cyber counseling dan tujuan dari aplikasi tersebut untuk membantu siswa dalam merencanakan masa depannya,” ujar Panji selaku ketua tim ketika diwawancara melalui WhatsApp pada Minggu, (12-12-2021).

Langkah awal Panji bersama timnya yaitu membuat definisi terkait gagasan aplikasi Invalor dan berhasil masuk tahap berikutnya. Panji menuturkan bahwa mereka rajin ke kampus untuk membuat aplikasi tersebut. “Setelah lolos, selama satu minggu kami ke kampus setiap hari untuk membuat aplikasi Invalor ini, dan setelah jadi kami take video untuk presentasi tahap seleksi awal,” jelasnya.

Akhirnya, tim ini berhasil di tahap awal dan selanjutnya Panji bersama rekannya Zaenab presentasi secara luring di Denpasar, Bali. “Kami berangkat ke Bali dua orang, yaitu saya dan Zaenab, karena kami berdua yang lebih mengerti dari sisi fungsi aplikasi Invalor ini. Selain itu karena yang kami fokuskan lebih ke ranah bimbingan dan konseling,” tutup Panji. (hmd)

YCD 2021: Konsep Hybrid Akan Populer di Masa Depan

/in /by

Kaprodi Ilkom Universitas Ahmad Dahlan (UAD) M. Najih Farihanto, M.A., memberi sambutan dalam Youth Communication Day 2021 (Foto: Tsabita)

Covid-19 telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia, termasuk proses komunikasi. Hal ini mengharuskan kita untuk terus beradaptasi terhadap perkembangan teknologi komunikasi digital.

Dalam rangka menyikapi permasalahan tersebut, Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar “Youth Communication Day 2021” (YCD) Senin (13-12-2021) melalui kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi UAD, M. Najih Farihanto, M.A., menegaskan bahwa konsep hybrid sesuai dengan tema yang diangkat tahun ini, akan populer dan makin banyak digunakan di masa mendatang.

“Hybrid memadukan keterampilan teknis dan nonteknis yang diperlukan berkaitan dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital,” ujarnya.

Sementara Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., ketua penyelenggara berharap dengan diadakannya YCD 2021, mahasiswa bisa lebih mengasah kemampuan mereka terutama di bidang komunikasi.

“Dalam acara ini, mahasiswa tidak hanya mengikuti konferensi, tapi juga bisa sekaligus bertemu dan berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai negara seperti Cina, Thailand, Filipina dan India,” tuturnya dalam sambutan. (tsa)

FSBK Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru dan Banjir di Lombok Barat

/in /by

KBM FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebelum turun ke jalan untuk aksi galang dana (Foto: Istimewa)

Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, dan bencana banjir yang menerjang Lombok Barat menggerakkan banyak kalangan untuk bersimpati. Termasuk Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam organisasi mahasiswa (ormawa), komunitas, dan organisasi otonom (ortom) se-FSBK. Mereka “turun jalan” menggalang dana bertajuk “FSBK Peduli” sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama pada Sabtu, (11-12-2021).

Aksi galang dana tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari Sabtu dan Senin (11 dan 13 Desember 2021) tersebar di beberapa jalan di Yogyakarta mulai dari pukul 15.00 WIB hingga selesai. “Kami mengadakan galang dana turun ke jalan dua kali, yaitu pada hari Sabtu dan Senin,” ujar Fitri Melinianti ketika diwawancara pada Senin, 13 Desember 2021.

“Kami tidak hanya turun ke jalan adakan aksi galang dana, tetapi juga membuka donasi secara online. Pada galang dana pertama, kami tersebar di empat titik, yaitu Jalan Warung Boto, Kota Gede, Perempatan Janti, dan Pojok Beteng Kulon. Sedangkan di hari kedua kami tersebar di tiga titik yaitu Jalan XT Square, Kota Gede, dan Plengkung Gading,” tambah Fitri, sapaan akrabnya, yang juga sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FSBK.

Hasil aksi penggalangan dana turun ke jalan pada hari Sabtu dan Senin terkumpul 7.679.000 rupiah, belum termasuk donasi online. Dana yang telah terkumpul nantinya akan disalurkan untuk kebutuhan para pengungsi yang berada di Lumajang dan Lombok Barat melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT). (hmd)

KKN UAD dan UMKM Ngudi Rejeki Berkolaborasi Adakan Cooking Class

/in /by

Cooking Class oleh UMKM Ngudi Rejeki dan Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Modal Usaha UMKM Karangwaru (Foto: Istimewa)

Pelatihan modal berwirausaha kepada masyarakat khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin banyak dilakukan, salah satunya berada di Karangwaru. Pada Sabtu, 11 Desember 2021 bertempat di Ruang Terbuka Hijau Publik Karangwaru, telah diadakan acara cooking class dan mendapat perhatian sangat baik dari warga.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh kelompok UMKM Gandeng-Gendong Ngudi Rejeki yang berkolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 75 Divisi I.B.1. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh antusias dari peserta yang berjumlah sekitar 40 orang. Acara juga dihadiri oleh para tamu undangan antara lain Lurah Karangwaru, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, anggota Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, dan anggota Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta. Tidak lupa, selama berjalannya acara cooking class ini tetap mematuhi protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran Covid-19.

Lurah Karangwaru, Anggit Syarifudin menuturkan, pihaknya mengapresiasi diadakannya acara cooking class ini. Menurutnya kegiatan ini luar biasa karena di masa pandemi banyak UMKM yang terdampak bahkan kolaps. Dengan ilmu yang didapat dari cooking class, ia berharap agar dapat dijadikan sebagai dasar dan modal bagi para pelaku UMKM kuliner sehingga menjadi kekuatan baru untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

Dalam kelas memasak tersebut dihadirkan pula Chef Ryan, yang merupakan chef hotel yang sudah berpengalaman di bidang kuliner selama 20 tahun. Terdapat dua menu yang diajarkan oleh kepada peserta, yaitu bakso dan kentucky fried chicken.

Rina, salah satu peserta cooking class, mengungkapkan bahwa ia merasa sangat senang dapat belajar langsung cara membuat kedua masakan tersebut. “Selama ini yang biasanya saya hanya bisa beli (bakso dan kentucky fried chicken), sekarang bisa membuat sendiri di rumah karena sudah tahu resepnya.”

Tidak hanya diajarkan cara membuat masakan, acara tersebut dilanjutkan dengan lomba membuat sambal dan platting makanan yang diikuti oleh lima kelompok dari para peserta yang dipilih secara acak menggunakan undian. Dari lomba tersebut dipilih tiga juara utama dan dua juara harapan oleh para juri. Penghujung acara dimeriahkan dengan pembagian door prize untuk para peserta yang beruntung. Barulah acara ditutup dengan foto bersama.

Acara cooking class ini diharapkan dapat diadakan kembali oleh para peserta karena menambah ilmu yang bermanfaat dan dapat diterapkan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun sebagai bisnis.

“Program ini bagus sekali dan saya sangat mendukung. Saya berharap akan ada tindak lanjut dan bisa diundang lagi untuk mengikuti program ini,” ujar Prastuti, salah satu peserta sekaligus pemenang juara pertama lomba cooking class bersama anggota kelompoknya yaitu Rina dan Suwartilah.

Lurah Karangwaru juga mendukung agar diadakan lagi program ini. “Salah satu cara membangun masyarakat dengan ekonomi yang mandiri dan kuat itu ya dengan diadakannya pelatihan seperti ini. Semoga nanti program ini dapat berkesinambungan dan berkelanjutan. Mudah-mudahan pascapandemi kegiatan seperti ini juga akan kita tangkap bersama dari pihak kelurahan untuk pengembangan UMKM,” terangnya. (doc)

Youth Communication Day 2021 Ilkom UAD

/in /by

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Youth Communication Day 2021 (Foto: Istimewa)

Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Youth Communication Day (YCD) 2021: Internasional Conference, Course, and Competition yang bertajuk “Communication Challenges in the Age of Hybrid”. Ini merupakan serangkaian acara yang digelar mulai tanggal 13 Desember 2021, dengan acara Plenary and Parallel Session, yang kemudian dilanjutkan International Workshop for Students dengan tema: Digital Marketing dan Content Creator pada tanggal 14‒18 Desember 2021. Acara Workshop for Student juga berisi kompetisi antarpeserta.

Pada pembukaan acara, materi yang disampaikan seputar tantangan komunikasi pada era pandemi dan sistem hybrid. Pembicara yang terlibat antar lain Anton Yudhayana, Ph.D. (Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia), Prof. Estrella Arroyo, Ed.D. (Dean, College of Liberal Arts University of Saint Anthony, Filipina), Dr. Kirti Dang-Longani (Ajeenkya DY Patil University, Pune India), Jessada Salathong, Ph.D. (Faculty of Communication Arts, Chulalongkorn University, Thailand), dan akan ditutup saat acara Closing Ceremony oleh Dr. Chen Chujie (Nanjing Normal University, Cina).

Acara ini dilakukan secara online melalui Zoom Meeting dan streaming YouTube UAD dengan dihadiri 140 peserta dari berbagai universitas, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ketua panitia, Choirul Fajri, M.A., mengatakan, “Ini merupakan acara yang menyangkut banyak hal. Pembicara juga didatangkan dari berbagai negara, mulai dari Filipina, Thailand, India, hingga Cina.“

Ahmad Rofiki Rahman selaku salah satu peserta dan mahasiswa menyampaikan bahwa Youth Communication Day ini merupakan kegiatan yang memiliki manfaat yang berkelanjutan. Ia bisa mengetahui berbagai tantangan komunikasi pada masa depan. YCD juga melihat tantangan komunikasi dari sudut pandang negara-negara lain seperti India, Thailand, Filipina, dan Cina. Peserta yang hadir bisa memiliki wawasan yang luas tentang dunia komunikasi internasional sehingga ia juga berharap kegiatan ini bisa diadakan setiap tahun untuk meng-update pengetahuan tentang dunia komunikasi internasional.  

Youth Communication Day 2021 didukung oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UNJ), Universitas Sumatera Utara (UMSU), Universitas Muhammadiyah Buton, dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA). Acara ditutup pada tanggal 18 Desember 2021 dengan puncak acara Closing Ceremony yang berisi pengumuman kompetisi antarpeserta YCD. (doc)

Pembukaan Milad FSBK UAD: Cultural Literation 24th

/in /by

Milad Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita Aulia Rahmah)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) pada 12 Desember 2021 menggelar upacara pembukaan milad ke-24 dengan tajuk “Cultural Literation 24th”. Tahun ini, tema yang diambil adalah “Keselarasan dalam Momentum Kemajuan Literasi Budaya”. Acara disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Dwiky R. Pangeran selaku ketua panitia milad mengatakan bahwa upacara pembukaan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Milad FSBK Cultural Literation 24th. “Terdapat beberapa acara seperti perlombaan akademik dan nonakademik yang sudah dilaksanakan November lalu, upacara pembukaan, dan malam puncak,” ujar Dwiky.

Ia menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di kalangan FSBK, mengembangkan minat dan bakat mahasiswa FSBK, serta memberi pemahaman tentang literasi budaya di era saat ini sesuai dengan tema yang diangkat.

Upacara pembukaan diawali dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng oleh Dwiky selaku ketua panitia dan M. Ilham Fajri H. selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FSBK. Kemudian dilanjutkan dengan Bincang Asyik bersama para dosen FSBK yaitu Indah Wenerda, S.Sn., M.A., Laga Adhi Dharma, S.S., M.A., dan Lia Amalia Amrina, S.S., M.A. Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa (UKM PSM) Ahda Gitana juga turut menyemarakkan acara dengan penampilan mereka yang bertajuk folklore atau nyanyian rakyat.

Wakil Dekan FSBK, Wajiran, S.S., M.A., Ph.D., menuturkan bahwa literasi budaya sebagai tema utama yang diambil dalam milad kali ini sangat sesuai dengan momentum Revolusi Industri 4.0. Tantangan bagi generasi muda menjadi semakin berat. “Kesadaran akan literasi budaya diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk survive di tengah kehidupan ini. Kunci peradaban manusia ditentukan oleh sejauh mana kemajuan budaya dari masyarakat itu sendiri,” pungkasnya. (Tsa)

Webinar Series 2 Pharmacist Entrepreneur

/in /by

Apt., Maryanti, Ph.D., M.Si. Pemateri Webinar Pharmacist Entrepreneur Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan webinar series 2 dengan tema “Transformasi Mata Kuliah ke Startup Bisnis”. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari series sebelumnya, yang berlangsung pada Sabtu, 11 Desember 2021, secara daring melalui Zoom Meeting.

Hadir sebagai pemateri adalah apt. Maryanti, Ph.D., M.Si. yang merupakan dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta sekaligus Founder Happy White Cosmetics. Menjadi dosen sekaligus entrepreneur menjadi pilihannya. Menurutnya, “Kosmetik sekarang sudah seperti kebutuhan primer, apalagi untuk ibu-ibu yang sudah di atas umur 30 tahun. Perawatan wajah memang sangat perlu, sehingga kosmetik ini merupakan pangsa pasar yang sangat kuat.”

Alasan itulah yang membuatnya merintis Happy White Cosmetics. Beberapa produk telah meluncurkan seperti lip cream, day night cream, kemudian akan segera rilis produk terbaru yaitu face serum dan body serum.

Maryanti membuktikan bahwa lulusan Farmasi tidak harus menjadi pegawai negeri sipil, Dinas Kesehatan, ataupun bekerja di BPOM. Sebab, setiap orang dapat berwirausaha, tidak harus menunggu mempunyai pabrik terlebih dahulu. Ilmu yang didapat semasa kuliah, sangat mungkin diterapkan dalam berwirausaha.

Tidak bisa dimungkiri, motivasi, semangat, serta lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam berbisnis. “Kita perlunya bergaul dengan siapa pun untuk menambah relasi. Seperti halnya pemasaran Happy White Cream bekerja sama dengan tim digital marketing untuk menambah jumlah relasi lebih banyak,” ucapnya.

Ia menjelaskan, dengan berwirausaha membuatnya merasa senang karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Selain itu, wirausaha ini membuka banyak rezeki datang dari Allah sehingga memotivasi untuk semangat berdonasi.

Senada dengan Maryanti, Ketua Program Studi Farmasi, Dr. Dwi Utami, M.Si., Apt. mengatakan dalam pernyataan penutup, “Jadi mahasiswa jangan pantang menyerah. Semoga ke depannya mahasiswa Farmasi lebih giat dan semangat lagi dalam berkolaborasi untuk pengembangan karier ke depan.” (frd)

Belajar PPKn, Belajar Kehidupan Penunjang Karier

/in /by

Podcast Sapa Alumni bertajuk “Belajar PPKn, Belajar Kehidupan” oleh Prodi PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Renzy)

Keberhasilan alumni sering kali menjadi tolok ukur penilaian sebuah perguruan tinggi. Hal ini mengharuskan adanya komunikasi yang baik antara perguruan tinggi dan alumninya, sebagai bentuk silaturahmi sekaligus sharing pencapaian hasil pembekalan semasa kuliah. Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan Podcast Sapa Alumni bertajuk “Belajar PPKn, Belajar Kehidupan”. Kegiatan ini berlangsung di kanal YouTube PPKn UAD, (06-12-2021).

Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung), Tati, S. Pd., M.P.A. mengaku, pembekalan yang ia dapatkan semasa kuliah S1 di UAD berpengaruh dalam membangun kariernya. Tati bercerita, mata kuliah yang ia dapatkan di Prodi PPKn sangat berpengaruh dalam pembelajaran etika, guna membangun relasi dengan interaksi yang komunikatif. Hal ini yang mengantarkannya menjadi dosen yang masih terus aktif berorganisasi, misalnya belum lama ini ia dilantik sebagai ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Dewan Pimpinan Pusat (Nasional), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

“Etika kewarganegaraan yang sering saya dapatkan ketika kuliah, saya coba praktikkan untuk prinsip diri, untuk berorganisasi. Itu yang membedakan dengan pengurus atau pemimpin lainnya,” jelasnya.

Meskipun aktivitasnya terbilang padat, Tati mengaku tidak merasa kesulitan dalam manajemen waktu untuk mengemban amanahnya mengajar sekaligus berkiprah dalam organisasi. Menurutnya, yang terpenting ialah mampu untuk mengetahui kelemahan maupun kelebihan diri. Jangan terlalu memaksakan diri serta tetap batasi jam komunikasi.

“Kalau masalah manajemen waktu, jangan sampai terlalu menyiksa diri, jadi ketika memang capek, ya istirahat,” katanya.

Menjelang akhir diskusi, Tati menegaskan tidak ada kata rugi dengan berkuliah di Prodi PPKn. Berdasar pada pengalamannya, mendapatkan materi semasa kuliah menjadi bekal kehidupan, terutama penguatan moral dan sikap yang dapat diterapkan untuk kehidupan bermasyarakat. Pembekalan ini yang menyadarkannya arti keikhlasan serta usaha dalam memantaskan diri dalam menunjang kariernya.

“Belajarnya dimaksimalkan, interaksinya dimaksimalkan, dengan harus ikhlas niatnya tulus. Itu bukan sekadar karier, tapi kita berkontribusi aja dulu, berikhtiar aja dulu dan bersyukur,” pungkasnya, sebagai bentuk pesan untuk mahasiswa yang sedang mencari jati diri, khususnya mahasiswa PPKn. (RRI)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI