Dr. Gatot Sugiharto, S.H.,M.H. pada Sambutanya.

“Untuk menjadi saudagar, saat ini perlu dikembangkan karena ke depannya kita tidak bisa mengandalkan satu bidang keilmuan. Semangat untuk menjadi pengusaha yang bergerak di bidang perniagaan itu menjadi penting. Harapannya, Dahlan Muda menjadi para saudagar yang tidak hanya menguasai nusantara tetapi menguasai dunia,” ucap Drs. Ishafit, M.Si., Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat mengisi acara “Menjadi Saudagar Dahlan Muda di Era Digital” yang berlangsung 22 Juni 2021 lalu melalui Zoom Meeting.

Seminar daring tentang revolusi industri sangat penting diselenggarakan. Sebab, era saat ini adalah masa dengan perubahan singkat yang tidak terduga dan tidak disangka. Muncul banyak sekali teknologi dengan sarana tinggi, tetapi produktivitas tidak selalu linier dengan apa yang dimiliki. Oleh karena itu, berniaga sangat penting.

Dr. Gatot Sugiharto, S.H.,M.H. menambahkan, “Di era industrialisasi digital saat ini, yakni rentang tahun 2015–2025, ancaman-ancaman secara global dapat menghilangkan 1–1,5 miliar pekerjaan karena posisi manusia sudah digantikan dengan mesin otomatis. Namun, di balik itu sebenarnya muncul peluang baru di era digitalisasi tadi, ini berpotensi memberikan peningkatan tenaga kerja hingga 2–2,1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. Tanda-tanda seperti itu telah muncul di Indonesia.”

Acara menarik ini dilanjutkan dengan pemaparan para pemateri yang terdiri atas Dr. Riduwan, S.E.,M.Ag. sebagai Kepala Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI) UAD, Weliyan Tanoyo Pengusaha Muslim dan Penulis Buku Juragan Marketplace, serta Caraka Putra Bakti, M.Pd. Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD. Mereka menyampaikan peluang menjadi saudagar di era digital, tentu saja menurut bidang dan keahlian masing-masing. (Lrs)

Journal Camp bagi dosen berjabatan akademik Lektor yang diselenggarakan BSDM UAD

Tiga sampai empat tahun ke depan dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) didorong untuk berjabatan akademik lektor kepala. Setelahnya, tinggal memproses menuju guru besar. Hal ini disampaikan Triantoro Safaria, Ph.D. Kepala Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD pada acara Journal Camp yang diselenggarakan untuk dosen berjabatan lektor, Selasa‒Rabu, 22‒23 Juni 2021 secara daring.

“Target tersebut sebagai komitmen dalam percepatan guru besar bagi dosen UAD. Kami berharap, Bapak Ibu dosen dapat mendukung program tersebut meski disibukkan dengan berbagai kegiatan catur dharma. Selain itu harus menjadikan jabatan fungsional sebagai prioritas,” kata Triantoro.

Triantoro menambahkan, jabatan fungsional menjadi prioritas utama dan setiap dosen harus memiliki target ini. Kemudian dosen juga harus produktif dalam hal publikasi.

Di sisi lain Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia menjelaskan, pada situasi saat ini bidang pengembangan sumber daya manusia terus menjalankan berbagai agenda. Agenda tersebut terutama dalam percepatan jabatan akademik dosen.

“UAD sangat serius dalam hal percepatan jabatan akademik dosen. Oleh karenanya, kami berharap Bapak Ibu dapat terlibat aktif pada program-program yang diselenggarakan BSDM UAD, terutama untuk Journal Camp,” katanya.

Selain itu, Norma Sari mengajak dosen UAD untuk lebih produktif dalam menulis. Baik dalam bentuk buku maupun artikel yang terpublikasi di jurnal. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kualitas diri dosen UAD. (ard)

Pelatihan Self-Management yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah Pakem

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Pakem akhir-akhir ini mencoba melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sistem blended learning, tetapi melalui protokol kesehatan yang ketat. Untuk mendukung itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah Pakem mengadakan pelatihan self-management (manajemen diri), Rabu (16-06-2021).

Pelatihan diikuti oleh 26 siswa dari empat jurusan yang berbeda. Sigit Rohmadiantoro, M.Pd. selaku kepala sekolah pada saat membuka pelatihan mengatakan bahwa manajemen diri itu sangat penting untuk mencapai kesuksesan.

Selanjutnya, materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Sutarman, M.Hum. dan Sutipyo Ru’iya, M.Si. Keduanya merupakan dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD. Para pemateri menekankan bahwa semua orang, khususnya siswa, harus dapat melakukan manajemen diri dengan baik agar cita-citanya dapat tercapai. Manajemen waktu merupakan keharusan bagi semua manusia, karena Allah telah berfirman bahwa manusia akan rugi jika tidak dapat mempergunakan waktu dengan baik.

Lebih lanjut dijelaskan, dalam rangka melakukan manajemen diri, maka seseorang harus memulai dari menetapkan tujuan atau cita-cita. Setelah itu melakukan muhasabah diri untuk mengetahui kelebihan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses) diri, selanjutnya melakukan analisis peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam rangka menggapai cita-cita. Berawal dari muhasabah inilah seseorang mulai menyusun rencana diri dalam kehidupannya.

Acara diakhiri dengan latihan melakukan evaluasi diri dan melakukan analisis terhadap hasil evaluasi dirinya. Kemudian para peserta juga diajak untuk menyusun rencana diri dalam menggapai cita-cita mereka. (S/DF).

Peserta Ngobras Fakultas Psikologi UAD Yogyakarta

“Mungkin bagi teman-teman yang sedang menyelesaikan skripsi, mendengar kata ini sangat menjenuhkan dan menjadikan tertekan. Ditanya pun menjadi sangat sensitif, apalagi terkait dengan metode penelitian, eksperimen kuantitatif ataupun kualitatif, sehingga pada sesi ini kita akan ngobrol santai terkait dengan salah satu metode penelitian atau apa pun itu tergantung teman-teman memberikan nama,” tutur Irwan Rosyadi, S.Psi. selaku moderator pada acara Ngobrass.

Ngobrass adalah kepanjangan dari Ngobrol Santai Seputar Skripsi, sebuah acara yang digagas oleh Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Tema “Penggunaan Reference Manager (Mendeley)” dipilih kali ini dan dilaksanakan pada 12 Juni 2021 via Zoom Meeting dan YouTube Fakultas Psikologi UAD.

Ngobrass dilaksanakan untuk pertama kalinya dan direncanakan akan berlanjut. Tidak seperti pelatihan pada umumnya, Ngobrass tidak ada sesi tanya jawab, tetapi seperti diskusi saling bertanya dan menjawab secara langsung. Intinya adalah belajar santai seputar skripsi untuk para pejuang skripsi.

Edisi pertama, Lukman Tifa Perwira, S.Psi., Psikolog. yang merupakan dosen UAD menjadi pembicara. Ia mengatakan meskipun sudah ada pembimbing skripsi, mahasiswa tetap memerlukan adanya fasilitas lain untuk sharing tentang kendala dan tantangan yang sering dihadapi dalam penulisan skripsi.

Ia menambahkan, “Sesuai tema Ngobrass kali ini, kita akan ngobrol tentang penulisan atau penggunaan reference manajer dan disinggung juga tentang tata tulis khususnya berkaitan dengan referensi. Sebab, hal tersebut cukup merepotkan bagi para pembimbing. Selama ini, pembimbing dikelompokkan sesuai bidang dan minat yang sama, sehingga diharapkan berfokus pada kontennya, seberapa aktif penelitian ini akan digunakan sebagai referensi dan lainnya.” (Lrs).