Mini Talkshow Kecantikan Event Cultural Days 2024 di Hall Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Rangkaian acara Cultural Days 2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) juga mengadakan talkshow kecantikan dengan tema “Style with Your Color Branding”. Acara diadakan pada Rabu, 5 Juni 2024 bertempat di Hall Kampus IV UAD. Nur Fatimah selaku Wardah Make-up Expert didapuk menjadi pemateri acara. Moderator acara ini yaitu Indah Gita Pertiwi dari Program Studi Ilmu Komunikasi. Untuk memeriahkan talkshow, juga disediakan banyak giveaway bagi penanya tercepat.

Nur Fatimah menjelaskan perbedaan skin tone dan undertone kepada peserta. “Skin tone adalah warna yang dapat berubah sesuai dengan kebiasaan seseorang dan dapat dilihat secara langsung. Sedangkan, undertone adalah warna bawaan lahir yang tidak akan berubah. Cara gampang untuk melihat undertone adalah dengan melihat warna urat yang ada di pergelangan tangan. Hal ini dilakukan jika tidak atau belum pernah melakukan personal color check. Jika berwarna hijau maka berada di posisi warm tone, tetapi jika warnanya biru maka di posisi cool tone. Selain itu, jika berwarna ungu maka berada di neutral tone. Kulit orang Asia sangat jarang ditemukan yang benar-benar hanya ungu saja. Jika berwarna ungu dan hijau maka undertone-nya warm to neutral dan jika berwarna biru dan ungu maka cool to neutral.”

Ia melanjutkan, “Pemilihan warna untuk baju maupun make-up tergolong sangat tricky. Sederhana dilihat tetapi justru memberikan efek yang begitu besar. Maka sebaiknya kita berlaku selektif dalam memilih warna, karena pemilihan warna yang tepat akan membuat kita semakin stand out. Pemilihan make-up untuk warm cenderung ke arah oranye, jika cool bisa memakai warna peach, tetapi bukan berarti jika pakai pink jelek. Maka teman-teman harus lebih peduli dalam pemilihan warna pink yang akan dipakai. Begitu pun pemilihan warna lipstik, jika ingin memakai warna pink tetapi warm tone maka carilah warna pink yang agak keoren-orenan.”

Untuk makeup flawless, maka hendaknya mencari warna foundation yang setara dengan kulit dan memilih shade bedak yang lebih terang. Untuk make-up sehari-hari gunakan foundation yang setara dengan warna kulit, jika terdapat flek atau semacamnya maka tutupi dengan foundation atau concealer yang berwarna lebih gelap.

Jenis kulit dibagi menjadi empat, yaitu kering, berminyak, normal, dan kombinasi. Jerawat dan kulit sensitif bukan termasuk jenis kulit, melainkan beberapa permasalahan kulit. Cara memilih kosmetik yang tepat yaitu dengan mengetahui jenis kulit.

Tips pemilihan cushion yaitu hampir sama dengan pemilihan foundation. Kandungan cushion adalah 50% pelembab dan 50% bedak tabur. Jadi untuk kulit kering dan sedang hidrasi bisa memakai cushion agar lebih aman. Perbedaan foundation dan cushion terletak pada kandungannya, biasanya foundation tidak mengandung pelembab tetapi terdapat kandungan SPF. Namun, jika cushion tidak high coverage melainkan hanya medium coverage.

Pemilihan blush on juga mengikuti undertone. Penggunaan blush on dengan kuas akan membuat hasil yang lebih smooth. Jika make-up yang diinginkan full coverage sebaiknya penggunaan blush on dilakukan setelah penggunaan foundation dan bedak. Untuk make-up sehari-hari, Ima juga menyarankan dengan cream blush, karena posisinya ada di bawah bedak sehingga kesannya akan lebih natural dan flawless.

Sembari penyampaian materi, dilakukan juga sesi praktik make-up yang dibantu Revi dan peserta.

Cowok juga perlu menggunakan skincare dan mengetahui skin tone. Jika untuk penggunaan make-up maka tergantung kebutuhan saja, kalau untuk master of ceremony atau di depan kamera maka perlu make-up. Namun, jika aktivitas sehari-hari cukup untuk menggunakan skincare saja. Hal ini dikarenakan produksi minyak berlebih dan aktivitas cowok jauh lebih sporty daripada cewek.

Make-up berfungsi untuk memperbaiki, mempercantik apa yang telah ada di dalam tubuh. Jika ingin memakai lipstik yang tahan lama tetapi tidak biasa memakai lipstik yang bertekstur kering, maka bisa memakai glasting. Jika ingin lipstik bertekstur ringan, powdery dan tidak kering, maka bisa memakai velvet matte atau lip mouse. Tapi jika ingin lipstik yang powdery, intens, dan bervitamin, maka bisa memakai lip paint. Kalau ingin lipstik yang basah tetapi tidak matte, maka bisa memakai lip ink. Jika ingin lipstik yang awet dan tidak membuat residu di bibir, maka bisa memakai lip cream. Jika ingin wearable ketika dipakai bepergian maka bisa memakai lip shot.

Sementara itu, untuk mata kecil, penggunaan warna eyeshadow harus berwarna terang dan harus menghindari penggunaan eyeliner yang tebal. Warna eyeshadow yang gelap akan membuat mata semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Setelah selesai make-up, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan pembagian door prize. Kemudian acara ditutup oleh master of ceremony. Acara Cultural Days 2024 ini disponsori oleh Wardah, Kahf, Instaperfect, Crystallure, Batik Paradise, Keewa, Buccheri, dan Gabino. (Lus)

uad.ac.id

Talkshow Cultural Days 2024 FSBK Universitas Ahmad Dahlan bersama Jumaldi Alfi dan Iqbal Aji Daryono (Dok. Istimewa)

Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar acara tahunan Cultural Days yang bertempat di Hall Kampus IV UAD pada 5–6 Juni 2024. Beberapa rangkaian acara seperti seminar kesusastraan, fashion show dosen dan mahasiswa FSBK, serta mini talkshow kecantikan telah dilaksanakan pada 5 Juni 2024. Sementara itu, Talkshow Kebudayaan diadakan pada 6 Juni 2024. Acara ini dimeriahkan berbagai pertunjukan budaya dari Komunitas Karawitan Gendhing Bahana UAD, serta penampilan dari siswa-siswi SMA, SMK, dan MA Muhammadiyah Yogyakarta.

Rangkaian Talkshow dan Expo Kebudayaan hari itu diresmikan oleh Wajiran, S.S., M.A. selaku Dekan FSBK yang dilanjutkan dengan sesi talkshow dari dua pemateri hebat yaitu Iqbal Aji Daryono penulis Sapiens di Ujung Tanduk dan seniman kontemporer Jumaldi Alfi atau akrab disapa Uda Alfi. 

Tidak hanya bercerita tentang perjalanan hidup menjadi sastrawan dan seniman, keduanya sepakat bahwa untuk menuangkan gagasan menjadi sebuah karya, baik dalam bentuk teks maupun visual, diperlukan proses yang kompleks. Ide dan gagasan tersebut bisa didapat dari membaca buku, mengamati situasi sosial, bahkan bisa juga dari peristiwa hidup atau obrolan sederhana yang terjadi di sekitar kita. Gagasan tersebut kemudian diolah menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati banyak orang.

“Untuk menciptakan karya yang kuat, kita harus mencintai apa yang kita geluti, bukan setengah-setengah atau hanya untuk melanjutkan hidup,” pesan Uda Alfi kepada audiens yang hadir. 

Cultural Days tahun ini merupakan kolaborasi antara FSBK UAD, Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Agama Islam (FAI) UAD, dan Lembaga Seni Budaya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LSB PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (hani)

uad.ac.id

Membanggakan! Mahasiswa Biologi UAD Bermetamorfosis Menjadi Beauty Advocate di Emina Beauty Jogja (Dok. Istimewa)

Merek Emina setiap tahunnya selalu melakukan rekrutmen Girl Gang Ambassador, yakni perwakilan ambasador dari tiap sekolah atau kampus yang terpilih sebagai penghubung antara sekolah atau kampus masing-masing dengan Emina Cosmetics. Produk dari Emina sendiri cukup banyak, mulai dari lipstik, tabir surya (sunscreen), bedak, krim, setting spray, dan masih banyak lagi, yang tentunya memberikan manfaat masing-masing.

Adalah Nuzul Deka Variel, mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berhasil bergabung menjadi ambasador Emina. Ia menjelaskan alasannya tertarik mengikuti Emina Girl Gang Ambassador (EGGA Champion) karena Emina merupakan merek kecantikan yang ia gunakan sejak dulu duduk di bangku SMP. Lebih tepatnya, skincare pertama yang ia gunakan dari merek ini adalah tabir surya dan face wash atau sabun cuci muka.

Selain itu, Emina juga merupakan salah satu merek yang dimiliki oleh Paragon Technology and Innovation. Ini adalah salah satu perusahaan kecantikan besar di Indonesia dengan 15 merek yang tergabung di dalamnya. Alasan lainnya, Nuzul tertarik dengan beauty community yang satu ini karena banyak aktivitas dan kegiatan yang menarik yang membuatnya lebih bisa berkembang terutama di bidang beauty dan content creator.

“Jadi, sejujurnya aku nggak tahu apa itu Emina Girl Gang Ambassador. Awalnya, keikutsertaanku di beauty community yang satu ini berawal dari aku yang iseng-iseng gabung karena bukaan pendaftarannya sering lewat di beranda sosial mediaku, khususnya Instagram dan TikTok,” kata Nuzul memulai ceritanya.

“Long story short, ternyata aku keterima jadi EGGA Journey bersama sekitar tiga ribu orang lainnya dari seluruh Indonesia. EGGA Journey ini merupakan tahap awal aku bisa jadi EGGA Champion atau ambasador merek Emina,” lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa banyak sekali kegiatan seru yang diikuti. Di antaranya peluncuran produk berupa cosmic lash mascara, sunbattle SPF 50, new shade Emina glossy stain, repackaging dan reformula Emina brightstuff, serta new Emina creammatte. Nuzul pun mendapat akses pertama untuk mencoba produk Emina yang baru diluncurkan, gathering bareng EGGA Champion Jogja yang tentunya diisi dengan lokakarya yang seru, selalu ikut meramaikan booth Emina di setiap event beauty, dan lain-lain.

“Yang nggak kalah menyenangkan, aku bisa dapat freepass acara-acara Emina, dan dikasih development class dengan narasumber content creator ternama seperti Marsha Aruan, Christy Raina, Cherly Juno yang merupakan mantan anggota Cherrybelle, dan Naila MCD. Mereka tentunya ngasih aku banyak insight terkait dunia perkontenan dan beauty,” kata Nuzul.

“Selama jadi EGGA Champion, aku nggak perlu lagi bingung buat beli skincare dan make-up karena selalu dipenuhi sama Emina. Aku senang sekali menjadi bagian dari Emina Girl Gang Ambassador karena beauty community yang satu ini bener-bener menjadi ruang buat aku jauh lebih berkembang tentunya, nggak insecure, dan terus menerus bikin aku semangat buat nyoba tantangan-tantangan baru. Terlebih lagi, merek ini mencerminkan anak muda yang selalu energik dan ceria. Jadi, bawaannya happy terus kalau tiap ikut kegiatannya Emina,” lanjutnya.

Nuzul juga menjelaskan bahwa dirinya melalui EGGA Champion menjadi mulai tertarik dengan beauty community. Beberapa contohnya, RUBI Community by Avoskin, S2 Looke University by Looke Cosmetics, dan EQSA Addict by ESQA Cosmetics. Ia awalnya hanya iseng-iseng untuk terjun di beauty industry dikarenakan ia ingin belajar menjadi content creator, belajar marketing, belajar mengenai skincare, serta belajar tentang pelayanan yang baik untuk konsumen.

“Harapan aku untuk EGGA Batch selanjutnya, semoga Emina Girl Gang Ambassador lebih seru lagi walaupun batch sebelumnya udah super duper seru. Semoga program ini bisa menginspirasi banyak anak muda untuk lebih bersyukur dan mengurangi rasa insecure-nya, lebih percaya diri dan tahu kalau setiap orang punya keautentikannya masing-masing, serta bisa jadi ruang buat banyak anak muda lebih bisa berkembang,” tutup Nuzul. (Rini)

uad.ac.id

Sosialisasi dan implementasi Brand Guidelines Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sosialisasi dan implementasi brand guidelines pada 6 dan 8 Juni 2024. Acara yang dilangsungkan di Ruang Sidang Fakultas Teknologi Industri Lantai 5 Kampus IV UAD ini diikuti oleh seluruh unit kerja, lembaga, fakultas, hingga program studi (prodi) di lingkungan UAD.

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD dalam sambutannya menuturkan bahwa acara ini bertujuan untuk membangun identitas UAD semakin baik lagi ke depannya. “Bapak dan Ibu dengan disosialisasikannya brand guidelines dari Universitas Ahmad Dahlan ini harapannya nanti semua merujuk pada ketentuan yang ada. Brand guidelines dan implementasinya nanti bisa diunduh dan dijadikan pedoman bagi seluruh sivitas akademika UAD,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Bidang Humas dan Protokol Kantor Universitas UAD menyebutkan bahwa brand guidelines ini didesain secara khusus dengan mengadaptasi kekhasan unit, lembaga, fakultas, dan prodi yang ada di UAD.

“Karena ini adalah turunan dari statuta kita. Maka dari itu perlu adanya penyeragaman dan itu akan menjadi kekhasan di Universitas Ahmad Dahlan,” jelas Ariadi.

Ariadi melanjutkan acara dengan memaparkan terkait dengan implementasi brand guidelines UAD yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat administrasi dan publikasi. (Lid)

uad.ac.id