• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa Bisa Wujudkan Pemilu Berintegritas

16/02/2023/in Terkini /by Ard

Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan, S.I.P., M., M.A. pada seminar yang diadakan MKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY) Hamdan Kurniawan, S.I.P., M., M.A. menjadi salah satu pembicara dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada Kamis, 9 Februari 2023 di Amphitarium Kampus IV UAD.

Ia menyampaikan materi tentang “Memfasilitasi Hak Pilih, Menegakkan Integritas Pemilu”. Menurutnya, langkah untuk menciptakan Pemilu yang berintegritas adalah dengan menghilangkan hambatan, khususnya terhadap partisipasi politik dari warga negara.

“Kebanyakan orang mengartikan partisipasi dalam Pemilu itu adalah dengan cukup datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), padahal itu hanya 1 bentuk partisipasi minimalis dari seorang warga negara.”

Bentuk partisipasi lainnya dapat dilakukan dengan terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemilihan. Misalnya sebagai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai dari kabupaten hingga provinsi, Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan sejenisnya.

Kemudian, warga negara juga dapat berperan dalam pengawasan pada setiap tahapan pemilihan. Dalam ranah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa mulai dari pengawas desa, pengawas kecamatan, pengawas kabupaten, pengawas pusat, hingga Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

“Berkaitan dengan penyelenggaraannya, saya mengajak Anda untuk terjun langsung karena dari syarat usia 17 tahun sudah bisa menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ataupun PPS,” ungkapnya.

Selain itu, warga negara juga dapat berpartisipasi dalam sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih, kemudian pemantauan pemilihan. Mahasiswa pun bisa menjadi pengawas daring Bawaslu, untuk menjaga agar Pemilu ini tetap berintegritas, baik itu prosesnya maupun kerja-kerja penyelenggaranya.

“Jadi, bentuk berpartisipasi dalam politik yang dapat diikuti oleh mahasiswa itu banyak. Anda bisa menjadi duta sosialisasi pemilu, melakukan penelitian, pemantauan pemilihan, selain terlibat aktif sebagai penyelenggara Pemilu,” jelasnya. (SFL)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ketua-KPU-DIY-Hamdan-Kurniawan-S.I.P.-M.-M.A.-pada-seminar-yang-diadakan-MKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 720 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-16 08:35:052023-02-16 08:35:05Mahasiswa Bisa Wujudkan Pemilu Berintegritas

Proses Politik yang Benar Pasti Hasilkan Pemerintahan Demokratis

16/02/2023/in Terkini /by Ard

Webinar Program Studi Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Masyifa)

Dalam Pemilu sebelumnya, persoalan hukum dan politik memang kerap menghantui masyarakat Indonesia. Berbagai persoalan tersebut muncul seolah-olah ingin mengubah beberapa peraturan dalam Pemilu yang bersangkutan. Namun, peristiwa-peristiwa sebelumnya tidak sedahsyat menjelang Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan M. Husnu Abadi, S.H., M.Hum., Ph.D. dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Islam Riau (UIR). Ia menjelaskan, komitmen untuk tetap pada konstitusi belum bisa dipegang 100 persen oleh pemerintah. Maka dari itu muncul isu-isu yang dapat menggagalkan Pemilu 2024, seperti pengajuan ujian UU ke Mahkamah Konstitusi yang berkenaan dengan masalah presidensial. Hal tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang sehingga menjadi persoalan hukum yang mungkin bisa mengubah sistem Pemilu 2024 yang belum final.

Dalam beberapa waktu terakhir, bisa dilihat banyak kekuatan politik merekomendasikan Pemilu tersebut ditunda. Salah satunya pernyataan Ketua Partai Persatuan Pembangunan yang mengatakan sebaiknya Pemilu dan Pilpres ditunda karena berbagai alasan seperti recovery bidang ekonomi dan lain sebagainya. Namun, hal tersebut disangkal oleh kekuatan yang lainnya bahwa Pemilu tetap harus dilaksanakan pada 2024.

“Perang tanding antargagasan ini dimaknai sebagai persoalan hukum dan politik yang tidak sepenuhnya selesai, ditambah lagi Pemilu itu memerlukan persiapan yang lama dan matang. Bahkan, untuk Pemilu sebelumnya diperlukan waktu 2 tahun sebagai waktu persiapan, mengingat bahwa untuk memilih peserta birokrasi itu sangat memakan waktu, apalagi persyaratannya menyita administratif yang cukup besar,” ungkap Husnu Abadi sebagai pembicara utama webinar nasional tentang “Beberapa Masalah Politik dan Hukum yang Belum Selesai” pada 11-2-2023.

Ia menambahkan, untuk menyeleksi partai politik dan siapa yang berhak masuk parlemen sudah ada instrumen untuk menyederhanakannya, tidak cukup pada parlemen tingkat pusat saja, tetapi juga berlaku pada parlemen tingkat daerah. Namun pada kenyataannya, hingga sekarang belum ada proses penyederhanaan tersebut, artinya sinkronisasi antarparlemen belum terjadi.

Beberapa catatan tersebut, memungkinkan kaum akademisi untuk melakukan evaluasi terus menerus, dan jangan sampai Pemilu memakan biaya lebih besar. Pemilu dapat dilakukan dengan penghematan tanpa membebani administratif berkepanjangan untuk negara.

Di akhir acara, Husnu Abadi menutup penyampaian materinya dalam webinar yang diselenggarakan Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu dengan harapan besar. Semoga webinar nasional yang diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai latar belakang dan profesi itu, dapat menjadi pemantik diskusi-diskusi selanjutnya agar mengundang pemikiran bersama untuk mengevaluasi Pemilu yang akan datang. (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Program-Studi-Magister-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Masyifa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-16 08:06:062023-02-16 08:06:06Proses Politik yang Benar Pasti Hasilkan Pemerintahan Demokratis

Menjadi Hamba Allah Seutuhnya

14/02/2023/1 Comment/in Feature /by Ard

Ustaz Fajar Rachmadani, Lc., M. Hum. Pemateri Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan secara rutin bertempat di Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) serta ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Masjid Islamic Center UAD pada (12-2-2023). Acara kali ini dibersamai oleh Ustaz Fajar Rachmadani, Lc., M. Hum. sebagai pembicara.

Fajar Rachmadani memaparkan materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu bagaimana menjadi hamba Allah Swt. seutuhnya. Menurutnya, ada 3 poin penting pembahasan. Pertama, menjadikan hanya Allah Swt. dan rida-Nya saja sebagai tujuan hidup, tanpa adanya Tuhan-Tuhan tandingan bagi-Nya. Kedua, menumbuhkan keyakinan bahwa semua yang ada pada diri kita saat ini adalah titipan. Ketiga, berserah diri atas segala ketetapan-Nya.

Pada poin bahasan pertama, sangat berkaitan dengan Al-Qur’an surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Dari ayat ini, dapat diambil pelajaran hamba Allah Swt. yang beriman hendaklah menjadikan visi misi hidupnya hanya untuk Allah Swt. semata. Dibuktikan dengan melakukan segala aktivitas yang diniatkan untuk ibadah hanya untuk-Nya tanpa adanya Tuhan-Tuhan tandingan.

Maksud Tuhan-Tuhan tandingan di sini ialah penilaian manusia yang berupa, pujian, harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, ketenaran, kekaguman, pengakuan, dan pujian dari manusia. Padahal Allah memerintahkan manusia harus ikhlas menyembah kepada Allah Swt. saja. Sesuai dengan Al-Qur’an surah Al-Bayyinah ayat 5, “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt. dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”.

Pembahasan yang kedua, penting untuk menumbuhkan sikap tidak merasa memiliki apa pun di dunia ini. “Semua yang ada pada diri kita adalah titipan, artinya bersikaplah merasa dititipi, tidak merasa memiliki. Tidak ada yang disebut kehilangan karena semua yang ada dalam diri kita hanyalah titipan jadi sebenarnya tidak ada yang kita miliki yang ada hanyalah dititipi,” ucapnya.

Ia melanjutkan, “Bersikaplah seperti tukang parkir. Ketika yang memiliki akan mengambil barangnya kembali, tukang parkir pun tidak merasakan sedih dan kecewa yang berlebihan. Begitulah seharusnya orang beriman bersikap. Karena boleh jadi Allah Swt. mengambil dari kita apa yang kita cintai suatu saat akan digantikan dengan yang lebih baik. Sekali-kali lihat orang yang berada di bawah kita dalam urusan dunia agar hati kita senantiasa merasa bersyukur.”

Fajar Rachmadani juga membahas pada poin yang ketiga. Berserah diri atas segala ketetapan-Nya. Karena Dialah yang paling tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Konsekuensi dari sebuah penghambaan jika sesuai dengan yang diinginkan maka ia bersyukur jika tidak sesuai dengan yang diminta maka hendaknya ia bersabar, itulah hamba Allah Swt. yang terbaik.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surah At-Talaq ayat 1–2 yang artinya,” Barang siapa bertakwa kepada Allah Swt. niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah Swt. niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya”. Tentunya tawakal dapat dilakukan setelah adanya doa dan usaha maksimal.

“Mudah-mudahan yang hadir pada kajian pagi hari ini Allah Swt. berikan kekuatan dan istikamah untuk berusaha menjadi hamba Allah Swt. yang seutuhnya. Hingga kelak kita semua akan dikumpulkan di surga bersama dengan orang beriman. Semoga apa yang disampaikan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari tentunya harapan saya bisa menambah keimanan kita semua,” tutupnya. (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fajar-Rachmadani-Lc.-M.-Hum.-Pemateri-Kajian-Rutin-Ahad-Pagi-Masjid-IC-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Catur.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-14 12:33:372023-02-14 12:33:37Menjadi Hamba Allah Seutuhnya

Manfaatkan BSF untuk olah Sampah Organik

14/02/2023/in Terkini /by Ard

Sosialisasi pengelolaan sampah organik oleh Ahmad Faizal Rangkuti, S.K.M., M.Kes. dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Sampah dapat diartikan sebagai semua benda yang sudah tidak digunakan lagi oleh makhluk hidup, sehingga sifatnya menjadi buangan. Oleh karena itu, sisa-sisa benda yang dibuat oleh manusia, hewan, bahkan tumbuhan, semuanya dapat dianggap sebagai sampah selama tidak digunakan lagi. 

Berkenaan dengan sampah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 101 Unit IX.A.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah organik yang diadakan di Padukuhan Wirosutan pada (4-2-2023) yang dihadiri oleh masyarakat di Desa Wirosutan, Srigading, Sanden, dan juga dosen pembimbing lapangan (DPL) Ahmad Faizal Rangkuti, S.K.M., M.Kes. sebagai pemateri.

Ahmad memaparkan mengenai beberapa kategori sampah seperti sampah anorganik, organik, serta sampah B3. Ia juga menjelaskan tentang proses pengolahan sampah secara umum dan metode magot dengan Black Soldier Fly (BSF). BSF mengalami beberapa siklus, siklus tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, dari tahap pertama yaitu BSF tidak makan selama hidup, dan rata-rata kemungkinan hidupnya adalah 7 sampai 14 hari.

Setelah itu, BSF akan kawin setelah fase kawin betina akan bertelur. Namun, BSF jantan akan mati setelah kawin. Dari hasil perkawinan tersebut dihasilkan telur BSF yang akan menetas dalam 3–4 hari. Setelah itu, bayi larva akan menetas dan akan menjadi larva dewasa. Larva ini pada mulanya memiliki warna putih kecokelatan yang kemudian perlahan akan berubah menghitam sebelum siap dipanen.

Dalam penjelasannya, Ahmad menekankan pengolahan sampah-sampah organik dengan menggunakan media ember tumpuk. “Nantinya setelah ember tumpuk digunakan, maka akan terbentuklah kompos cair yang siap digunakan untuk masyarakat. Kompos bisa dimanfaatkan untuk tumbuhan,” tandasnya.

Venteen Guntono selaku Kepala Dukuh Wirosutan menanggapi dengan antusias adanya sosialisasi sampah yang diadakan di Padukuhan Wirosutan itu. “Antuasisme warga sangat besar terutama untuk mengetahui seperti apa pengolahan sampah organik ke depannya. Kami memang memerlukan sosialisasi mengenai sampah organik serta bagaimana penanganan yang tepat,” ungkapnya.

“Pada dasarnya untuk sampah yang ada di wilayah Wirosutan, dengan adanya sosialisasi mengenai sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk organik ini, semoga bisa diimplemetasikan pada sektor pertanian yaitu sebagai kompos cair,” tutupnya. (Far/Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-pengelolaan-sampah-organik-oleh-Ahmad-Faizal-Rangkuti-S.K.M.-M.Kes_.-dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 532 1321 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-14 10:13:302023-02-14 10:13:30Manfaatkan BSF untuk olah Sampah Organik

Pacu Publikasi Internasional, Dosen Sastra Indonesia Adakan Scopus Camp

14/02/2023/in Terkini /by Ard

Rombongan Dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada acara Scopus Camp di Bali (Foto: Istimewa)

Target publikasi ilmiah di kancah internasional terus dikejar Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bentuk realisasi yang saat ini dilakukan adalah dengan mengadakan Scopus Camp di Denpasar, Bali pada 9–10 Februari 2023. Guru Besar bidang sastra dari Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.

Enam dosen Sasindo UAD yakni Dr. Dedi Pramono, M.Hum., Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A., Laga Adhi Dharma, S.S., M.A., Angga Trio Sanjaya, M.Pd., dan Irwan Suswandi, M.Hum., berpartisipasi dalam Scopus Camp selama 2 hari di EdOTEL SMKN 3 Denpasar, Bali. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Academic Collaboration Project (ACP) dengan Program Studi Sastra Indonesia Universitas Udayana.

“Ini merupakan kunjungan kami yang kedua ke Bali sejak MoU yang telah ditandatangani antara UAD dan Universitas Udayana,” tutur Intan selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Sasindo UAD di tengah sambutannya.

Lebih lanjut, Intan mengatakan bahwa publikasi terindeks Scopus di UAD didominasi dari bidang eksakta. Sehingga, Prodi Sasindo menganggap kegiatan Scopus Camp perlu untuk meningkatkan publikasi ilmiah internasional dari ranah humaniora. “Kami sangat ingin belajar cara menulis di bidang kehumanioraan,” tambahnya.

Acara inti dari kegiatan Scopus Camp adalah Coaching Clinic dengan narasumber Prof. Darma. Ia merupakan salah satu guru besar yang sangat aktif menulis sekaligus reviewer jurnal terindeks Scopus.

Materi mengenai “Sistematika Jurnal Scopus” dan “Crafting Sensible Arguments in Academic Writing for International Publication” dipaparkan dengan sangat jelas dan runtut oleh guru besar yang memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Queensland itu.

“Setiap dosen itu harus meluangkan sekian persen di otaknya untuk menulis di tengah-tengah tugas dan kewajibannya,” ucapnya. Pria kelahiran 1961 tersebut juga memberikan tips dan trik terkait cara bisa tembus Scopus. Salah satunya adalah strategi Si DIA, Deskripsi-Interpretasi-Argumentasi. “Data itu harus diinterpretasi, dan interpretasi itu harus berdasarkan data,” terangnya.

Setelah penyampaian materi, Coaching Clinic dilanjutkan dengan paper review terhadap draf-draf jurnal yang telah disusun oleh para dosen Sasindo UAD. Dari review tersebut, disampaikan kekurangan-kekurangan dalam draf yang perlu diperbaiki untuk bisa lebih berpeluang diterima di jurnal terindeks Scopus. Total ada 3 jurnal di bidang sastra dan 3 jurnal di bidang linguistik yang ditargetkan untuk dipublikasikan. (sus/lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rombongan-Dosen-Program-Studi-Sastra-Indonesia-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-acara-Sopus-Camp-di-Bali-Foto-Istimewa-scaled.jpeg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-14 09:16:242023-02-14 09:16:24Pacu Publikasi Internasional, Dosen Sastra Indonesia Adakan Scopus Camp

Mahasiswa KKN Dorong Budi Daya Toga

14/02/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit IV.C.3 Dorong warga Selo budi daya Toga(Foto: Farida)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-101 Unit IV.C.3 mengadakan penyuluhan dan budi daya tanaman obat keluarga (TOGA) dengan tajuk “Pengenalan Tanaman TOGA pada Warga Selo” yang dibimbing langsung oleh mahasiswa KKN di Dusun Selo, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul (10-2-2023).

Pemilihan jenis tanaman TOGA dilatarbelakangi dari Dusun Selo yang belum memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khas dari wilayahnya. Terlebih wilayah tersebut memiliki tanah yang subur dan tepat untuk dilakukan penanaman tanaman obat keluarga. Tanaman obat dapat diolah lagi sehingga dapat menjadi UMKM bagi warga setempat. Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata KKN UAD Unit IV.C.3 untuk menambah wawasan warga Selo.

Lebih lanjut, Manyu Santoso salah satu mahasiswa KKN UAD menyampaikan bahwa tanaman TOGA memiliki banyak manfaat yang dapat membantu warga Dusun Selo dari segi kesehatan maupun perekonomian. Pada segi kesehatan, TOGA dapat menghemat biaya berobat dan mengurangi penggunaan obat kimiawi. Kemudian, dari segi perekonomian dapat menjadi sebuah produk berupa obat yang dapat dijual kembali kepada khalayak ramai.

“Kami memberikan sosialisasi mengenai tanaman TOGA dari pengenalan, perawatan, dan pengelolaan hingga menjadi obat yang dapat dikonsumsi. Tidak hanya itu, setelah sosialisasi mahasiswa KKN UAD Reguler 101 Unit IV.C.3 bersama warga Dukuh Selo langsung melakukan penanaman TOGA di belakang halaman rumah Ketua Dukuh dengan bahan dan peralatan yang telah disediakan oleh mahasiswa,” jelas Manyu.

Terakhir, kegiatan ini mendapatkan respons positif dari warga Dusun Selo yang dapat dilihat dari antusias warga yang aktif melakukan tanya jawab bersama mahasiswa. Warti, selaku ibu kader di Padukuhan Selo menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk warga Dusun Selo. “Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah mengadakan acara ini. Saya berharap tanaman TOGA yang telah kita tanam bersama bisa subur dan dipanen agar kita dapat mengolah menjadi obat yang dapat bermanfaat bagi warga Selo.” (mny/frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Unit-IV.C.3-Dorong-warga-Selo-budi-daya-tanaman-obat-keluarga-Foto-Farida.jpeg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-14 08:51:152023-02-14 08:51:15Mahasiswa KKN Dorong Budi Daya Toga

Konseling Ramah Budaya Indonesia

14/02/2023/in Terkini /by Ard

Dr. Wahyu Nanda Eka S, M.Pd., Kons., pemateri seminar daring Guidance and Counseling Magister Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Dalam sesi seminar daring Guidance and Counseling “Indigenous Guidance and Counseling in Indonesia” yang diselenggarakan oleh Magister Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 10 Februari 2023, Dr. Wahyu Nanda Eka S., M.Pd., Kons., selaku dosen Magister BK UAD menyampaikan mengenai konseling ramah budaya Indonesia.

Sebelum melangkah lebih jauh, ia memberikan bekal kepada para peserta seminar seputar konseling dan filsafat manusia. Pada dasarnya konseling yang berguna adalah yang membawa kemanfaatan bagi siswa dengan membawa perubahan tingkah laku.

Konseling ramah budaya memandang manusia sangat positif, manusia penuh potensi, daya kreasi, dan cenderung ke arah kebaikan. Selain itu, ini merupakan model berbasis budaya nusantara yang memiliki pandangan positif terhadap setiap manusia, kehidupan, dan situasi tertentu serta menemukan dan memberdayakan kekuatan konseli daripada masalah konseli.

Lebih lanjut, konseling ramah budaya mempunyai perspektif KIPAS. KIPAS merupakan sebuah akronim yang mempunyai komponen tertentu yaitu konseling, intensif, progresif, adaptif, dan struktur.

Konseling yang dimaksud di sini pada ranah pendidikan, terutama pendidikan persekolahan. Kemudian intensif merujuk pada pengetahuan segala daya upaya tersedia untuk mencapai hasil optimal pada setiap langkahnya. Progresif yang dimaksud merupakan proses kerja yang maju berkelanjutan, ke arah kemajuan, ke arah yang lebih baik dari pada yang sudah-sudah. Selanjutnya adaptif, sifat atau kondisi penuh dengan kemampuan melayani tuntutan-tuntutan struktur atau sistem lingkungan. Terakhir, struktur merupakan suatu sistem yang memiliki unsur-unsur statis dan dinamis.

“Dalam konseling ramah budaya peran konselor adalah sebagai kawan, inovator, pamong, abdi, dan suporter. Orang yang mempunyai problem kadang kala mereka tidak punya inisiatif untuk bertindak, nah peran konselor di sini mendorong untuk bisa bertindak,” jelas Wahyu.

Terakhir, Wahyu menjelaskan mengenai teknik yang dilakukan dengan sensitisasi sosial dan klarifikasi nilai. Sensitisasi sosial berasal dari teori sensitivitas sosial, yakni terkait dengan sebuah teori yang menyatakan bahwa manusia pada dasarnya bersinggungan dengan cinta, persaudaraan, dan solidaritas antarmanusia dalam lingkungan sosial.

Wujud dan arah dari teknik sensitisasi sosial adalah munculnya kepekaan sosial pada diri siswa. Kemudian klarifikasi nilai merupakan sebuah strategi yang memfasilitasi siswa mengidentifikasi dan menyadari nilai-nilai pribadi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Wujud dan arah dari teknik klarifikasi nilai adalah dengan munculnya ketegasan nilai dalam dirinya. (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Wahyu-Nanda-Eka-S-M.Pd_.-Kons.-pemateri-seminar-daring-Guidance-and-Counseling-Magister-BK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-14 08:30:292023-02-14 08:30:29Konseling Ramah Budaya Indonesia

Pemilu 2024 Harus Terapkan Demokrasi Substansial

14/02/2023/in Terkini /by Ard

Narasumber Seminar Nasional oleh Mahkamah Konstitusi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Isu penundaan Pemilu masih sangat ramai diperbincangkan. Beberapa alasannya seperti tentang masa jabatan presiden 3 periode, upaya untuk menghentikan Pemilu dengan cara menggagalkan tahapan penyelenggaraan, dan memperpanjang melalui amendemen konstitusi. Isu-isu tersebut tetap muncul, entah berkaitan dengan kalkulasi politik atau karena situasi dan kondisi.

Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., LL.M. selaku dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengatakan, sistem apa pun yang digunakan negara pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun terlepas dari kekurangan yang dimiliki, ia berharap Pemilu 2024 terlaksana dengan baik, tidak terjadi penundaan dengan berbagai alasan dan cara, serta mampu berjalan secara demokratis dan konstitusional.

“Tentu kita ingin negara kita menerapkan sistem demokrasi yang sesungguhnya, bukan demokrasi prosedural tetapi juga demokrasi substansial.”

Ia menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam seminar tentang “Tantangan dan Harapan dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Demokratis dan Konstitusional” di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD pada 9 Februari 2023. Acara tersebut diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) UAD.

Rahmat Muhajir Nugroho melanjutkan, mulai tahun 2019 Pemilu dilakukan secara serentak dalam 1 waktu atau yang biasa disebut concurrent election seperti yang tertera pada UU No. 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak dengan Menggabungkan Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Tujuan Pemilu serentak dilakukan dalam rangka penguatan sistem pemerintahan presidensil, dan dianggap pemerintah akan berjalan lebih efektif.

“Nanti Pemilu kita ini terbilang sangat kompleks, dan disebut dengan Pemilu 5 kotak yaitu memilih DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten atau Kota, DPD, serta presiden dan wakil presiden. Kita akan mendapat 5 surat suara, surat suaranya sebesar koran karena jumlah partai yang banyak. Di Indonesia terdapat 24 partai politik, 18 partai nasional, dan 6 partai lokal. Pemilu dilaksanakan pada 14 Februari, sepertinya sengaja sekali Komisi Pemilihan Umum (KPU) menentukan tanggal itu agar diingat generasi muda. Maka, jangan hanya tunjukkan cintamu tetapi juga tintamu.”

Pada penutup paparan materi, Rahmat Muhajir Nugroho menyatakan harapan agar Pemilu terjadi secara ideal, no money politics, no discrimination, no manipulation, no black campaign, no corruption, and none of the officers died. (msy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Narasumber-Seminar-Nasional-oleh-Mahkamah-Konstitusi-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1606 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-14 08:04:412023-02-14 08:04:41Pemilu 2024 Harus Terapkan Demokrasi Substansial

Demokrasi Harus Konstitusional

13/02/2023/in Terkini /by Ard

Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H. menyampaikan tentang demokrasi pada seminar yang diadakan MKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Massyifa)

“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (UUD),” ucap Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H.

Ia menjadi pembicara dalam seminar nasional “Tantangan dan Harapan dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Demokratis dan Konstitusional” yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia periode 2003–2008 tersebut hadir bersama 3 narasumber lain di Amphitarium Kampus IV UAD pada Kamis, 9 Februari 2023.

Prof. Jimly mengatakan bahwa Pemilu merupakan salah satu pilar meskipun tidak semua aspek demokratis berkaitan dengan Pemilu. Sementara itu, demokrasi harus konstitusional sesuai kesepakatan pada pasal 1 ayat 2 UUD.

“Saya suka bercanda UUD itu sebenarnya ada 2 makna, yang pertama Undang-Undang Dasar, dan yang kedua ujung-ujungnya duit. Untuk poin kedua merupakan realitas tertinggi dalam hidup di era liberalisme. Di bidang politik maupun ekonomi semuanya memiliki pasar bebas, maka dari itu ekonomi pasar bebas harus dibatasi,” ungkapnya.

Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi di urutan ketiga dan negara hukum di urutan keempat di dunia dari segi kuantitas. Namun, dari kualitas ranking Indonesia baru di tingkat 64, maka ada tantangan yang berat untuk meningkatkan kualitas dan integritas negara hukum tersebut. Salah satu tujuan paling esensial yaitu gerakan reformasi untuk membatasi kekuasaan, yang seharusnya tidak ada suatu perpanjang jabatan.

“Saat berbicara mengenai Pemilu, kita berbicara mengenai proses, bagaimana Indonesia akan menjadi negara yang baik dan bersih, kalau prosesnya tidak baik dan tidak bersih.”

Pada penutupnya, Prof. Jimly berharap agar semua hal buruk hanya merupakan kekhawatiran politik saja, mahasiswa dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga diharapkan mampu membangun jaringan pengawas pemilu. Selain itu, seminar ini mampu menjadi langkah awal untuk diikuti semua mahasiswa serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas agar para mahasiswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam pemilu pada tahun-tahun yang akan datang. Tak ketinggalan ia pun mengapresiasi acara seminar tersebut karena dianggap mampu mewujudkan pemilu yang demokratis dan konstitusional di kalangan mahasiswa. (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-H.-Jimly-Asshiddiqie-S.H.-M.H.-pembicara-utama-seminar-nasional-yang-diadakan-MKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Massyifa-scaled.jpg 1403 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-13 12:22:032023-02-13 12:22:03Demokrasi Harus Konstitusional

Mahkamah Konstitusi Mahasiswa Gelar Seminar Nasional, Bahas Pemilu 2024

13/02/2023/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional oleh Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Novita)

Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar nasional “Tantangan dan Harapan dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Demokratis dan Konstitusional” di Amphitarium Kampus IV UAD pada Kamis, 9 Februari 2023. Acara ini dibuka oleh penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari UAD, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan-sambutan. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., menyampaikan pandangan dalam sambutannya mengenai tantangan dan spirit jelang pesta demokrasi 2024.

Hilal pesta demokrasi tampaknya sudah terlihat. Sebagaimana amanat konstitusi, akan diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Tentu saja, negara sangat membutuhkan peran andil mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran untuk mengawal pesta demokrasi ini. Dalam sambutannya, Fajri mengatakan bahwa saat ini sudah banyak aktor politik yang memainkan komunikasi politiknya menjelang kontestasi Pemilu.

“Kita harus menyambutnya dengan bahagia, dengan semangat demokratis. Namun, kita harus mengawal pelaksanaan Pemilu bisa berjalan dengan lancar, sukses, dan dengan prinsip-prinsip Pemilu,” terangnya.

Prinsip-prinsip Pemilu yang dimaksud di antaranya kejujuran, keadilan, dan kerahasiaan. Semangat atau spirit kejujuran untuk menghindari politik uang adalah tugas bersama. Spirit tersebut dibutuhkan agar tercipta dan terselenggara Pemilu yang bersih sesuai dengan harapan.

“Dalam Muhammadiyah, dikenal baldatun toyyibatun warobbun ghofur, bagaimana kemudian menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Itulah tugas kita bersama, salah satunya adalah tugas wakil-wakil rakyat yang nanti akan dipilih pada Pemilu 2024.”

Adilla Faelasufa R.A. selaku Ketua Pelaksana Seminar juga menyampaikan beberapa tujuan diselenggarakannya acara ini. “Saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, rekan-rekan, para narasumber, serta tamu undangan. Acara ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap prosedur Pemilu menurut undang-undang, pemilu ideal sesuai dengan cita-cita demokratis, dan amanah konstitusi Republik Indonesia. Selain itu juga menciptakan mahasiswa-mahasiswi yang sadar akan perannya dalam kontestasi politik di Indonesia serta menemukan semangat sosialisme dan nasionalisme sejati dalam setiap individu. Demokrasi tidak boleh dikebiri sebagai diksi yang tiada arti atau dibakar oleh anarki.” (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-oleh-Mahkamah-Konstitusi-Mahasiswa-MKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Novita-scaled.jpg 1211 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-13 11:24:052023-02-13 11:24:05Mahkamah Konstitusi Mahasiswa Gelar Seminar Nasional, Bahas Pemilu 2024
Page 303 of 465«‹301302303304305›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top