Teater JAB UAD: 1 Malam 2 Naskah
Sabtu (14/01/2012), teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar pertunjukan drama bertajuk “Parade Pementasan: Seni untuk Masyarakat”. Pementasan yang digelar di kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo Yogyakarta ini mementaskan 2 naskah dalam satu malam.
“Pertunjukan ini dilaksanakan atas kerjasama teater JAB dengan mahasiswa jurusan Drama, Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI), UAD. Dalam kesempatan ini, kami mementaskan dua naskah, yaitu naskah “Dukuh Larangan” karya Danik T S, yang disutradarai oleh Aji “Rabun”, dan naskah “Percakapan pada Suatu Sore” (adaptasi cerpen Lelaki Sejati karya Putu Wijaya oleh Yussak Anugrah), yang disutradarai oleh Ichsan “Lemu”. ujar Joko Mardick, lelaki kelahiran Aceh yang menjadi ketua JAB saat ini.
Dia menambahkan, untuk parade kali ini, para aktor yang bermain adalah anggota baru teater JAB. Hampir delapan puluh persen mereka adalah mahasiswa semester 1 dan 3.
Pertunjukan yang diiringi oleh turunnya hujan, dihadiri oleh 70-an penonton. Menurut pimpro (Pimpinan Produksi) kegiatan, Danik T S, ini sudah memenuhi target.
“Karena ini adalah ujian keproduksian, kami merasa puas. Pertunjukan yang kami produksi ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh prodi PBSI. Karena kegiatan ini termasuk ke dalam mata kuliah kami. Dan kami sangat senang atas partisipasi penonton yang sangat antusias. Terlebih atas kehadiran pak Agus Leylor, sebagai dosen pembimbing, dan Hari Leo AER, salah satu guru kami. Terimakasih.”
“Selamat buat para aktor dan tim keproduksian. Saya sangat senang mereka bisa menghadirkan sebuah suguhan. Tapi, masih banyak yang harus dibenahi agar lebih baik. Karena ini ujian, yang menjadi catatan saya adalah, konsep pertunjukan. Karena konsep merupakan salah satu syarat untuk menentukan keberhasilan dari sebuah pertunjukan. Dari konsep, akan menciptakan komunikasi kepada penonton. Masih banyak yang harus dibenahi. Selamat” ujar Anas P S, pemerhati sastra UAD. (IHS)
Sabtu (14/01/2012), teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar pertunjukan drama bertajuk “Parade Pementasan: Seni untuk Masyarakat”. Pementasan yang digelar di kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo Yogyakarta ini mementaskan 2 naskah dalam satu malam.
“Pertunjukan ini dilaksanakan atas kerjasama teater JAB dengan mahasiswa jurusan Drama, Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI), UAD. Dalam kesempatan ini, kami mementaskan dua naskah, yaitu naskah “Dukuh Larangan” karya Danik T S, yang disutradarai oleh Aji “Rabun”, dan naskah “Percakapan pada Suatu Sore” (adaptasi cerpen Lelaki Sejati karya Putu Wijaya oleh Yussak Anugrah), yang disutradarai oleh Ichsan “Lemu”. ujar Joko Mardick, lelaki kelahiran Aceh yang menjadi ketua JAB saat ini.
Dia menambahkan, untuk parade kali ini, para aktor yang bermain adalah anggota baru teater JAB. Hampir delapan puluh persen mereka adalah mahasiswa semester 1 dan 3.
Pertunjukan yang diiringi oleh turunnya hujan, dihadiri oleh 70-an penonton. Menurut pimpro (Pimpinan Produksi) kegiatan, Danik T S, ini sudah memenuhi target.
“Karena ini adalah ujian keproduksian, kami merasa puas. Pertunjukan yang kami produksi ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh prodi PBSI. Karena kegiatan ini termasuk ke dalam mata kuliah kami. Dan kami sangat senang atas partisipasi penonton yang sangat antusias. Terlebih atas kehadiran pak Agus Leylor, sebagai dosen pembimbing, dan Hari Leo AER, salah satu guru kami. Terimakasih.”
“Selamat buat para aktor dan tim keproduksian. Saya sangat senang mereka bisa menghadirkan sebuah suguhan. Tapi, masih banyak yang harus dibenahi agar lebih baik. Karena ini ujian, yang menjadi catatan saya adalah, konsep pertunjukan. Karena konsep merupakan salah satu syarat untuk menentukan keberhasilan dari sebuah pertunjukan. Dari konsep, akan menciptakan komunikasi kepada penonton. Masih banyak yang harus dibenahi. Selamat” ujar Anas P S, pemerhati sastra UAD. (IHS)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!