• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Tetap Gencar Menulis meskipun Dalam Penjara

05/04/2019/in Event /by NewsUAD

Selasa (5-3-2019), Program Studi Sastra Inggris (Prodi Sasing) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mempersembahkan Enlitra Book Fair Open Public Discussion dengan tema “Anak Sastra Bisa Apa?”. Acara ini dalam rangka Milad Sasing dan mengundang Soesilo Toer sebagai salah satu pembicara. Acara berlangsung di kampus II UAD Unit B dan terbuka untuk umum.

Kiki Amalia selaku sekretaris Milad Sasing menyampaikan, milad dan pameran buku bertujuan untuk menjawab pertanyaan saat mahasiswa pulang ke kampung halaman. “Ketika ditanya, memang anak sastra bisa? Kami bisa menunjukkan bahwa anak sastra bisa menulis, membuat event, menjalin hubungan antara alumni, anak Sasing, dan mahasiswa UAD, serta masih banyak lagi.”

Sosok Soesilo Toer yang diundang sebagai pembicara dalam acara kali ini tentu bukan tanpa alasan. Ia adalah adik dari penulis Pramoedya Ananta Toer yang sangat terkenal dengan karya-karya fenomenalnya.

“Menulis itu tidak perlu ijazah dan surat lamaran kerja, jika punya inspirasi tulislah,” ujar Soesilo Toer saat diskusi.

“Soesilo Toer sempat dipenjara karena menulis. Namun, itu tidak membuatnya jera. Buktinya, ia menulis tentang keadaan di penjara. Bahkan sampai sekarang, ia tetap menulis. Menurutnya, sastra dapat berguna bagi kehidupan. Di dalam sastra, kita bisa mengenal lika-liku kehidupan orang seperti apa sehingga bisa dijadikan pelajaran. Kita bisa berkaca dari pengalaman orang dari sebuah tulisan,” ujar Annisa Maulida Ramadhani atau biasa disapa Icha, mahasiswa PBSI angkatan 2018.

Sementara itu, Hanita Ayu mengungkapkan, “Saya tertarik datang ke diskusi karena Soesilo Toer adalah seorang penulis. Kata-kata yang paling saya ingat yaitu ketika ia mengetahui ada seseorang membajak bukunya, tapi dibiarkan saja. Maknanya yaitu, kalau di zaman sekarang ada pembajakan buku, biarkan saja karena intinya untuk dibaca. Asalkan seorang pembajak bisa baca buku, menurutnya tidak masalah . Ia adalah sosok yang kuat dan tangguh pada eranya sehingga pantas dijadikan inspirator.”

Mahasiswa PBSI lainnya bernama Menila Ayu Soniya juga mengatakan bahwa yang disampaikan Soesilo Toer sangatlah benar. Kepenulisan itu penting. Tujuan dari menulis bukan untuk dibaca banyak orang. Tetaplah menulis walau hanya dibaca satu atau beberapa orang. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sus.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-04-05 15:24:412019-04-19 15:25:06Tetap Gencar Menulis meskipun Dalam Penjara

TERKINI

  • Hari Prodi P2K UAD 2025: Makin Dekat, Makin Akrab18/09/2025
  • Mahasiswa UAD Siap Berkompetisi, Wakili DIY di POMNAS 202518/09/2025
  • KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Ekoenzim18/09/2025
  • PLP-KKN UAD dan SMA Negeri 1 Piyungan Wujudkan Kebun Hidroponik Paralon18/09/2025
  • Mimpi Besar Naura, Mahasiswa Baru Termuda UAD17/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara di Kompetisi dan Pelatihan Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Dua Gelar Juara di Kompetisi Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025
  • Tim Fortune UAD Raih Juara I Lomba International Economic & Business Plan Competition16/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Esai Nasional Gebyar Matematika 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Taekwondo Wali Kota Cup XII 202510/09/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top