Tim PKM UAD Integrasikan PRB ke Sekolah
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UAD berhasil mendapat hibah Dikti tahun 2020. Tim diketuai Dr. Suyatno, M.Pd.I. (Kaprodi S2 Manajemen Pendidikan) dengan anggota Dholina Inang Pambudi, M.Pd. (Ketua Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana) dan Laila Fatmawati, M.Pd. (Kepala Laboratorium PGSD).
Mengusulkan proposal dengan judul “Integrasi Pengurangan Risiko Bencana dalam Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Living Values Education bagi Guru SDUA Bantul dan SD Muhammadiyah Bantul Kota, Bantul, DIY”, tim ini bertujuan merancang sebuah perangkat pembelajaran inovatif tentang pengurangan risiko bencana.
Dholina mengatakan, Pengurangan Risiko Bencana (PRB) menjadi keharusan untuk dikembangkan pada semua jenjang pendidikan. Pasalnya sekolah menjadi sarana berkumpul bagi siswa dengan durasi waktu yang tidak sebentar.
“Anak-anak perlu dibekali dengan pengurangan risiko bencana sejak dini, sebab bencana yang bisa datang sewaktu-waktu. Bahkan mungkin saat jam pembelajaran sedang berlangsung,” jelasnya ketika memberi pelatihan luring 21−22 Juli 2020 di Aula PDM Bantul.
Ia menambahkan, pendidikan dan penyadaran tidak dapat menghentikan sebuah bencana, namun mampu membantu mengurangi risiko terjadinya bencana. Oleh karenanya diperlukan inovasi dan strategi pembelajaran yang dapat memberikan kecakapan dan kesadaran tanggap bencana.
“Pelatihan ini juga dilakukan secara daring tanggal 27−29 Juli serta 5 Agustus 2020. Harapannya dengan adanya program ini guru-guru yang berada di sekolah mitra Sekolah Siaga Bencana (SSB) lebih terampil dan maksimal dalam mengintegrasikan PRB ke dalam pembelajaran. Selain itu dapat mendiseminasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan ke guru lain agar terbangun secara luas kesadaran bencana masyarakat melalui peran pendidikan,” lanjut Dholina.
Di sisi lain, Suwardi, M.Pd., salah satu peserta pelatihan mengatakan, melalui PKM yang diusung tim UAD para guru semakin bertambah wawasannya. “Terutama tentang integrasi pengurangan risiko bencana melalui pendekatan LVE. Kemudian mampu merancang sebuah perangkat pembelajaran inovatif tentang pengurangan risiko bencana. Harapannya segera diimplementasikan dan diseminasi ke seluruh warga sekolah,” ujar Kepala Sekolah SDUA Bantul ini. (ard/doc)