ToT Work Readiness Skill bagi Guru SMK
Pada Rabu dan Kamis (17−18 Juli 2019), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan Training for Trainer (ToT) work readiness bagi guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. Program ini dilatarbelakangi fenomena dan keprihatinan bahwa lulusan SMK masih mendominasi pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Lulusan SMK merupakan lulusan yang dipersiapkan untuk bekerja sesuai jurusannya yang telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan, sehingga harapannya setelah lulus dapat segera bekerja. Namun hal tersebut akan menjadi permasalahan yang serius jika lulusan SMK belum siap bekerja dan menjadi pengangguran atau belum dapat bekerja sesuai jurusannya.
ToT work readiness yang diketuai oleh Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. merupakan salah satu program sebagai upaya untuk menyiapkan lulusan SMK agar lebih siap bekerja. Melalui program ini, harapannya guru-guru dapat menjadi sosok yang berperan maksimal dalam meningkatkan kesiapan kerja siswa-siswanya secara berkelanjutan.
“Work readiness merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan SMK, kemampuan ini tidak hanya terbatas pada kemampuan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman saja, tetapi juga meliputi aspek kepribadian lulusan. Jadi, empat aspek itu menjadi elemen penting terbentuknya kesiapan kerja lulusan SMK,” tutur Fatwa yang kesehariannya menjadi pengajar di Magister Psikologi UAD.
Program ToT work readiness berfokus pada aspek psikologis yang sering dianggap tidak penting dalam menyiapkan lulusan SMK. Sering kali, faktor kepribadian dilupakan dan diberikan porsi paling sedikit bahkan hanya sebagai sisipan saja dalam setiap mata pelajaran yang diberikan. Guru dalam hal ini dilatih dalam berkomunikasi, selain itu juga kemampuan beradaptasi guru dan siswa melalui gaya belajar yang tepat, kemampuan kerja sama, kemampuan memanajemen diri, keinginan berwirausaha yang tinggi, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, serta motivasi untuk belajar.
Tujuan utama ToT work readiness adalah menghasilkan guru yang ahli atau terampil dalam bidang work readiness skill. “Untuk menghasilkan siswa dan lulusan yang siap kerja, harus dimulai dari guru yang mampu mengajarkan kepada siswa agar memiliki work readiness yang baik secara berkelanjutan. Sehingga, sasaran ToT ini yang utama adalah gurunya,” tutur Fatwa yang riset-risetnya mendalami bidang kesiapan kerja di SMK.
Program yang diketuai olehFatwa Tentama tersebut beranggotakan Desta Rizky Kusuma, M.Sc., Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., Sulistyowati, MPH., dan Tri Wahyuni Sukesi, MPH. Tim ini sebelumnya sudah memberikan pelatihan ke beberapa SMK yang ada di Yogyakarta, dan akan terus berupaya untuk memberikan pelatihan tersebut agar guru-guru SMK memiliki work readiness skill yang dapat diberikan kepada siswa-siswanya.