• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus

24/05/2025/in Feature /by Ard

apt. Danang Prasetyaning Amukti, M.Farm., Sarjana Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Di sebuah desa kecil di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan, lahir seorang pemuda yang menjelma menjadi peneliti yang karya-karyanya melintasi batas negara. Ia adalah apt. Danang Prasetyaning Amukti, M.Farm., putra dari seorang petani sederhana, Bapak Edy Suyanto yang menjadikan semangat dan kerja keras sebagai warisan utama dalam hidupnya.

Perjalanan akademik Danang bermula dari Program Sarjana Farmasi di Universitas Kader Bangsa, Palembang, dilanjutkan dengan pendidikan profesi apoteker di Universitas 17 Agustus Jakarta. Saat itu, Ia berfokus pada praktik farmasi tanpa banyak menyentuh dunia riset.

Namun, keputusannya melanjutkan studi magister di Program Pascasarjana Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengubah segalanya. “Di UAD saya mulai melihat bahwa farmasi bukan hanya praktik di lapangan, tetapi juga soal kontribusi ilmiah bagi kesehatan masyarakat,” ujar Danang.

Di bawah bimbingan apt. Lalu Muhammad Irham, M.Farm., Ph.D. dan Prof. Sugiyarto Surono, Danang menemukan gairah baru dalam farmasi klinis, bioinformatika, dan farmakogenomik. Ia mulai aktif meneliti dan menulis, bukan semata-mata untuk memenuhi tuntutan akademik, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moralnya sebagai ilmuwan.

Dalam waktu dua tahun, Ia telah mempublikasikan 21 artikel ilmiah, 8 di antaranya terindeks Scopus, dan menjalin kolaborasi internasional dengan peneliti dari UCLA (Amerika), Ankara University (Turki), dan Taipei Medical University (Taiwan). Ia juga menggandeng para peneliti nasional dari BRIN, Universitas Muhammadiyah Mataram, UGM, dan RSUP Dr. Sardjito.

“Bagi saya, publikasi bukan soal pencapaian pribadi, melainkan kontribusi global. Saya ingin menyuarakan temuan dari Indonesia untuk dunia,” ungkapnya.

Fokus riset Danang terletak pada personalisasi terapi obat berdasarkan profil genetik pasien, sejalan dengan tren global precision medicine. Penelitiannya bertujuan meminimalkan efek samping dan meningkatkan efektivitas pengobatan, khususnya di Indonesia yang masyarakatnya sangat beragam secara genetik. Meskipun dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan akses referensi dan revisi ketat dari reviewer jurnal bereputasi, Danang tetap teguh.

Ia memanfaatkan berbagai sumber daya digital, aktif mengikuti komunitas riset, dan terus menjalin jejaring ilmiah. “Saya percaya bahwa semangat belajar, konsistensi, dan kolaborasi adalah kunci dalam riset. Kritik dari reviewer saya terima sebagai pelajaran, bukan hambatan,” katanya.

Ia menggambarkan prosesnya selama di UAD dengan satu kata, “transformasi.” Dari seorang praktisi farmasi, ia tumbuh menjadi peneliti yang percaya diri dan visioner. Lingkungan akademik yang suportif di UAD menjadi pondasi utamanya, lengkap dengan laboratorium, akses jurnal, serta budaya kolaboratif yang mendorong produktivitas.

Kini, dengan dedikasi dan capaian yang konsisten, Danang bukan hanya memperkuat branding akademik Pascasarjana UAD di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain agar tidak ragu meniti jalan ilmiah. “Setiap proses, sekecil apa pun, adalah jalan menuju kontribusi besar. Teruslah menulis, meneliti, dan berbagi,” pungkasnya. (Mawar)

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/apt.-Danang-Prasetyaning-Amukti-M.Farm_.-Sarjana-Farmasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-24 10:54:322025-05-24 10:54:32Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus

Matematika Komputasi dan Masa Depan AI

24/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Julan Hernadi, M.Si., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Prof. Dr. Julan Hernadi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Matematika Komputasi. Bertempat di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), prosesi pengukuhan bukan hanya selebrasi akademik, tetapi juga refleksi panjang atas kontribusinya dalam merintis dan mengembangkan ranah matematika modern, khususnya di titik temu antara teori, komputer, dan kecerdasan buatan.

Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul “Matematika Komputasi dalam Pengembangan Artificial Intelligence”, Prof. Julan membentangkan lintasan keilmuan yang memadukan abstraksi matematis dengan aplikasi nyata dalam teknologi cerdas. Baginya, matematika bukan sekadar angka dan rumus, tetapi bahasa semesta yang mendasari ciptaan Tuhan dan mengatur keteraturan alam.

“Matematika adalah satu-satunya ilmu yang tetap bisa dipelajari bahkan di surga,” ucapnya mengutip pandangan platonisme bahwa matematika bukan diciptakan, melainkan ditemukan dan penemunya yang utama tentu Sang Pencipta.

Prof. Julan memulai penelitiannya dari gelombang kecil bernama wavelet, yang kemudian membawanya pada penggunaan metode numerik dan artificial neural network dalam model-model komputasi. Ia adalah salah satu pionir dalam mengintegrasikan matematika komputasi dengan sistem kecerdasan buatan di Indonesia, jauh sebelum istilah “AI” menjadi tren global.

Riset-risetnya membahas kompleksitas sistem tak linier, optimasi parameter, hingga arsitektur jaringan syaraf tiruan yang kini menjadi fondasi teknologi seperti Chat GPT. Ia menyoroti bagaimana model AI masa kini, dengan miliaran parameter seperti GPT-3 dan GPT-4, tidak akan lahir tanpa kerangka kerja matematis yang kokoh.

“Pada dasarnya, melatih model AI adalah pekerjaan matematika komputasi,” ujarnya. Dalam pidatonya, ia juga mengkritisi minimnya pelibatan matematika teoritis dalam desain dan pelatihan model AI saat ini, yang menurutnya berdampak pada lemahnya prediksi, arsitektur yang tidak efisien, dan proses yang serba coba-coba.

Prof. Julan pun tidak hanya tenggelam dalam laboratorium riset. Ia giat menerbitkan buku ajar, mengembangkan pembelajaran numerik berbasis GeoGebra, serta menginisiasi pendekatan computational thinking sejak sekolah dasar. Ia percaya, jika Indonesia ingin menjadi penemu teknologi bukan sekadar konsumen maka matematika harus menjadi penghela inovasi, bukan penghalang mental.

Kisah hidupnya sendiri adalah bukti dedikasi. Lahir di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menempuh pendidikan hingga pasca doktoral di Graz, Austria, lalu kembali membaktikan diri di perguruan tinggi Muhammadiyah dan LLDikti. Selama lebih dari dua dekade, ia berkiprah sebagai pendidik, peneliti, penulis, dan penggerak pembelajaran yang memanusiakan ilmu.

Di akhir pidatonya, Prof. Julan berpesan, “Kalau dulu objek yang dihitung adalah angka, kini semuanya bisa di matematisasi, termasuk bahasa, emosi, bahkan intuisi. Maka, tidak ada jalan lain. If you want to understand the universe, you must understand mathematics.”

Dengan pengukuhan ini, Prof. Julan Hernadi tak hanya menorehkan sejarah pribadi, tetapi juga menyalakan api semangat baru dalam menjadikan matematika sebagai jantung teknologi dan peradaban. (dnd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Julan-Hernadi-M.Si_.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-24 10:03:462025-05-24 10:03:46Matematika Komputasi dan Masa Depan AI

Rektor UAD Tegaskan Komitmen Nol Asisten Ahli

23/05/2025/in Feature /by Ard

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., pada Pengukuhan Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengukuhkan 3 guru besar dengan total guru besar aktif sebanyak 52 orang. Selain itu, terdapat empat dosen yang sedang menunggu Surat Keputusan (SK) pengangkatan guru besar.

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk mendukung program nol-isasi asisten ahli yang dicanangkan LLDikti Wilayah V. “Ini merupakan prioritas saya. Insyaallah, dalam satu tahun ke depan, tenaga pengajar asisten ahli di UAD akan tuntas. Itu artinya, struktur dosen di UAD akan terdiri atas lektor, lektor kepala, dan guru besar. Mudah-mudahan ini menjadi harapan kita bersama,” ujar Prof. Muchlas.

Dalam pidatonya, Prof. Muchlas juga memberikan apresiasi kepada para guru besar yang dikukuhkan, di antaranya: Prof. Rina Ratih, yang dikenal dengan karya-karya sastra bernuansa keadilan perempuan. Prof. Muchlas berharap karya sastra yang dihasilkan dapat dihilirisasi dan menjadi media dakwah Islami Muhammadiyah.

Prof. Julan Hernadi, pakar komputasi yang diharapkan turut serta dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), dan Prof. Sulistyawati, yang meneliti sistem kesehatan global. Rektor berharap hasil risetnya mampu memperbaiki efektivitas sistem kesehatan baik di Indonesia maupun dunia.

Lebih lanjut, Prof. Muchlas menekankan pentingnya menjaga marwah dan kehormatan akademik UAD serta terus menghasilkan karya spektakuler yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini selaras dengan program “Kampus Berdampak” yang tengah dicanangkan oleh Kementerian Diktisaintek.

Di akhir sambutannya, Prof. Muchlas berharap para guru besar dapat memperkuat program-program studi doktor yang relevan dan memberi kontribusi signifikan terhadap program unifikasi keilmuan yang sedang dijalankan UAD. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rektor-UAD-Prof.-Dr.-Muchlas-M.T.-pada-Pengukuhan-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-23 12:25:532025-05-23 12:25:53Rektor UAD Tegaskan Komitmen Nol Asisten Ahli

Rahasia Mengendalikan Amarah dalam Diri

23/05/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Andi Suseno, S.Th.l., M.Ag., Pemateri Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Darmawan)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menayangkan siaran langsung Kajian Rutin Ahad Pagi, pada 18 Mei 2025. Ustaz Andi Suseno, S.Th.I., M.Ag. dari Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY dipercaya sebagai pemateri kali ini.

Dalam ceramahnya, ia menyampaikan jika perasaan marah itu muncul dari luar diri seorang individu yang disebabkan oleh kekecewaan, merasa terzalimi, terancam, atau bisa karena sedang menjalankan ibadah puasa sehingga tidak sengaja meluapkan amarah pada orang lain.

“Amarah juga dapat muncul dalam diri sendiri, hal ini disebabkan oleh tekanan mental yang dialami atau perasaan yang tidak menyenangkan,” katanya.

Ustaz Andi menjelaskan, jika seorang yang tidak mudah marah maka dirinya tergolong orang yang mudah memaafkan. Sebaliknya, jika seorang mudah meluapkan amarah dapat dipastikan dirinya sulit untuk memaafkan atau memiliki sifat pendendam.

“Perasaan amarah sebaiknya dikendalikan dalam diri sendiri dan tidak boleh dipendam terlalu lama,” tuturnya.

Rasa amarah pada seseorang itu bisa juga dipengaruhi oleh genetik atau keturunan. Namun, sebagai umat muslim tentunya tidak boleh untuk melepaskan diri dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.

Ketika, seseorang berada dalam posisi marah hendaknya diam sesaat agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik, berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt., kemudian dengan berwudu supaya menenangkan hati dan memendam api amarah, serta mengatur posisi duduk sehingga tubuh menjadi rileks dan tidak tegang.

Melalui kajian kali ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan para jamaah agar selalu ingat untuk selalu mengendalikan amarah dalam diri, sebab kemarahan yang tidak bisa dikendalikan dapat memancing perselisihan antar umat manusia. Oleh karenanya, penting bagi kaum muslim untuk menerapkan dan mengendalikan amarah sesuai ajaran Nabi Muhammad saw. (dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Andi-Suseno-S.Th_.l.-M.Ag_.-Pemateri-Kajian-Rutin-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-23 12:09:252025-05-23 12:09:25Rahasia Mengendalikan Amarah dalam Diri

Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra

22/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bidang Sastra dan Gender (Foto. Humas UAD)

Prof. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dikukuhkan menjadi guru besar Bidang Ranting Ilmu Kepakaran Sastra dan Gender pada 17 Mei 2025 di Amphitarium Kampus IV UAD. Dalam pidato ilmiahnya, ia mengangkat judul “Perempuan dalam Fakta dan Perempuan yang tersaji dalam Sastra”.

Prof. Rina Ratih mengangkat fenomena sosial yang selama ini terlihat samar namun sangat nyata, yaitu praktik pernikahan dini dan keterpinggiran perempuan dalam masyarakat, khususnya dalam komunitas adat seperti Suku Bajo di Desa Samabahari, Sulawesi Tenggara. Dalam penelitiannya, Prof. Rina menyuguhkan realitas yang dialami anak-anak perempuan Suku Bajo. Bagi mereka, pendidikan bukanlah prioritas.

“Yang menyedihkan bukan hanya pernikahan itu sendiri, tetapi bagaimana masyarakat memaknai kedewasaan. Menstruasi atau mampu bekerja langsung disamakan dengan kesiapan menikah,” papar Prof. Rina.

Sementara itu, rumah-rumah tanpa sekat di desa pesisir justru menambah kerentanan bagi remaja yang sedang mengalami perubahan psikologis. Masa remaja yang seharusnya diisi pembelajaran dan pertumbuhan justru tergelincir dalam ketidakteraturan kesadaran yang mengarah pada keputusan impulsif.

Dalam aspek sastra, Prof. Rina Ratih menggugat representasi perempuan yang selama ini dipersempit dalam kerangka patriarkal. Dalam karya-karya klasik, perempuan digambarkan sebagai sosok yang lembut, penuh emosi, spiritual, dan sering kali menjadi objek penderitaan yang jauh dari citra otonomi dan kekuatan.

Mengutip Virginia Woolf, Prof. Rina menyatakan bahwa banyak penulis laki-laki masa lalu gagal menggambarkan perempuan secara utuh. Perempuan dalam sastra adalah cermin yang memantulkan superioritas laki-laki, bukan realitas perempuan.

Namun, sastra modern mulai menunjukkan pergeseran. Figur perempuan kini digambarkan melawan norma, menantang budaya patriarki, dan mencari ruangnya sendiri. Dalam folklore pun, perempuan mulai diperlihatkan sebagai pejuang martabat, agen perubahan, dan simbol pemberdayaan.

Selain itu, ia mengajak akademisi, penulis, dan masyarakat luas untuk menyatukan dua dunia, yakni fakta sosial dan narasi sastra guna membongkar struktur yang meminggirkan perempuan, dan membangun ruang-ruang baru yang menyuarakan keadilan dan pendidikan. “Perempuan bukan hanya tokoh dalam cerita. Mereka adalah kenyataan yang menuntut ruang, suara, dan masa depan,” ujarnya penuh semangat.

Melalui pengukuhannya sebagai Guru Besar, Prof. Rina Ratih tidak sekadar merayakan capaian pribadi, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk membawa perempuan dari pinggiran menjadi pusat, dari objek menjadi subjek, dan dari cerita menjadi pencipta cerita. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Rina-Ratih-Sri-Sudaryani-M.Hum_.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bidang-Sastra-dan-Gender-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-22 12:49:042025-05-22 12:49:04Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra

Prof. Sulistyawati Bahas Penguatan Sistem Kesehatan Melalui Riset

22/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Sulistyawati, S.Si., M.PH., Ph.D., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Pakar Epidemiologi dan Health System (Foto. Humas UAD)

Prof. Sulistyawati, S.Si., M.PH., Ph.D. resmi dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Epidemiologi dan Health System, pada 17 Mei 2025 di Amphitarium Kampus 4 UAD.

Pidato inaugurasi yang disampaikan berjudul “Strengthening Health System through Research and Knowledge Translation”. Topik ini merupakan refleksi dari keyakinan bahwa sistem kesehatan tidak akan pernah kuat tanpa fondasi ilmu pengetahuan yang kokoh dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam kebijakan, program, dan praktik nyata.

”Riset memiliki peran penting dalam memperkuat sistem kesehatan dengan memastikan intervensi berbasis bukti diterapkan secara efektif untuk meningkatkan layanan kesehatan serta mengidentifikasi kesenjangan dalam kebijakan dan praktik kesehatan yang ada. Salah satunya dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). GIS bekerja dengan cara memvisualisasikan serta menganalisis data spasial yang terhubung dengan tren kesehatan atau penyakit,” paparnya.

Ia menambahkan, Knowledge Translation (KT) dalam kesehatan berperan dalam proses mengambil bukti penelitian dan mengubahnya menjadi substansi yang dapat ditindaklanjuti dalam kebijakan, praktik klinis, atau sistem kesehatan. Salah satu aktivitas KT yaitu riset digital penggunaan Sistem Informasi Imunisasi Terpadu (SIMUNDU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

”Hasil riset menunjukan bahwa penggunaan SIMANDU membantu tenaga kesehatan dalam hal efektifitas dan efisiensi kerja yaitu monitoring dan evaluasi yang akhirnya menaikkan cakupan imunisasi,” papar Sulistyawati.

Pada akhir pidato inaugurasi yang disampaikan, Prof. Sulistyawati mengungkapkan harapannya untuk masa depan ” Di masa depan, saya berharap universitas tidak hanya menjadi menara gading, tetapi juga mercusuar harapan—yang mampu menerangi jalan perubahan melalui ilmu yang berguna dan kebijakan yang berkeadilan.” (Jun)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Sulistyawati-S.Si_.-M.PH_.-Ph.D.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Pakar-Epidemiologi-dan-Health-System-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-22 12:34:332025-05-22 12:35:02Prof. Sulistyawati Bahas Penguatan Sistem Kesehatan Melalui Riset

Pengembangan Literasi Berbasis Kecerdasan Emosional

21/05/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian materi Talkshow Literasi FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faiq)

Talkshow literasi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 13 Mei 2025 yang berlokasi di Islamic Center UAD menghadirkan Miftachul Huda, M.Si. yang juga merupakan direktur Penerbit Samudra Biru. Pada talkshow kali ini mengangkat tema “Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat: Literasi dan Pendidikan untuk Masa Depan”.

Miftachul Huda menyampaikan bahwa literasi merupakan kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Definisi ini ia ambil dari Pasal 1 Ayat 4 UU No.3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan.

Miftachul menyampaikan bahwa literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca, menulis, menghitung, namun juga mencakup kemampuan literasi budaya, finansial, dan juga digital. Dalam hal ini ia menekankan pada literasi digital yang menurutnya menguras banyak energi karena dapat mendistraksi, terpengaruh, dan terfokus pada handphone.

“Dasar dari literasi merupakan kemampuam membaca dan menulis walaupun sebenarnya lebih dari itu. Kemampuan literasi yang berkembang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Namun kemampuan berpikir kritis saja masih belum cukup untuk mengelola penerimaan informasi dari proses literasi. Kemampuan berpikir kritis ini juga harus dibarengi dengan kebijaksanaan dalam mengelola informasi yang kita terima,” katanya.

Mudahnya akses informasi secara berlebihan dapat merusak pikiran. Rusaknya pikiran ini dapat disebabkan oleh kesehatan mental yang renta sehingga diperlukan kecerdasan literasi berbasis kecerdasan emosional.

Miftachul menjelaskan bahwa manusia awalnya dikendalikan oleh otak emosi. Hal ini menyebabkan manusia dalam bertindak seringkali hanya dilandasi oleh emosi sesaat tanpa menggunakan daya pikir kritisnya. Sehingga manusia perlu menggunakan dua bagian otaknya guna berpikir secara rasional dalam menghasilkan keputusan yang bijak yakni otak emosi dan otak berpikir. Maka kecerdasan emosional merupakan kemampun memaksimalkan otak berpikir dan otak emosi.

“Otak manusia sering kali mudah teralihkan fokusnya sehingga membutuhkan sesuatu untuk hal itu. Maka dibutuhkan mindfulness yaitu kemampuan menghadirkan pikiran penuh dan utuh dalam kehidupan. Prinsip mindfulness memetakan kondisi pikiran yaitu logis, emotif dan bijak. Terdapat beberapa komponen dalam mindfulness diantaranya menyadari perasaan sendiri, mengendalikan emosi dengan baik, memotivasi diri sendiri, empati, menjalin hubungan yang baik,” tandasnya.

Terakhir Miftachul Huda menyampaikan bahwa makna pembelajaran sepanjang hayat ialah menata hati, pikiran, emosi diri untuk menjadi manusia yang lebih baik. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-materi-talkshow-literasi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-21 10:24:172025-05-21 10:24:17Pengembangan Literasi Berbasis Kecerdasan Emosional

Kenali Potensi Diri, Persiapkan Masa Depan

20/05/2025/in Feature /by Ard

Sesi Pertama Webinar dengan Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd. sebagai Pemateri (Foto Itoshiko)

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses gelar webinar bertajuk “Kenali Dirimu #3: Temukan Potensimu, Tentukan Kariermu” secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dalam mengenali potensi diri serta menyiapkan langkah menuju karier yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.

Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd., selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan BIMAWA UAD, hadir sebagai salah satu pemateri dalam webinar tersebut. Dalam penyampaiannya, Dr. Caraka menekankan pentingnya reskilling, upskilling, dan membangun networking sejak masih duduk di bangku kuliah. Menurutnya, mahasiswa perlu aktif mengembangkan diri agar mampu menghadapi dinamika dunia kerja yang semakin kompetitif.

“Kenali diri kamu, itu menjadi dasar untuk eksplorasi dan pengembangan. Jangan terlalu sibuk melihat capaian orang lain, tapi fokuslah untuk memantaskan diri,” ujarnya. 

Dalam pemaparannya, Dr. Caraka turut mengkritisi rendahnya keterlibatan mahasiswa dalam organisasi, padahal pengalaman berorganisasi menjadi bekal penting dalam melatih komunikasi, kepemimpinan, hingga manajemen konflik. Ia juga menyoroti banyaknya mahasiswa yang salah jurusan akibat minimnya komunikasi dengan orang tua dan kurangnya pemahaman terhadap bakat diri. Tak lupa, ia mengingatkan pentingnya adaptasi bagi mahasiswa terhadap perubahan, termasuk tren teknologi dan tuntutan kompetensi baru di dunia kerja.

“Lulus kuliah itu bukan akhir, tapi awal dari transisi besar. Maka, mari siapkan diri dengan keterampilan, jaringan, dan mentalitas yang adaptif,” tambahnya.

Acara ini merupakan bagian dari komitmen Bimawa UAD dalam mendampingi mahasiswa menemukan potensi dan arah karier yang tepat. Webinar ditutup dengan ajakan untuk terus membangun kesadaran diri dan memanfaatkan berbagai peluang pengembangan yang tersedia, termasuk melalui platform digital.

Dengan semangat kolaboratif dan edukatif, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membantu mahasiswa UAD merancang masa depan yang lebih terarah dan bermakna. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sesi-Pertama-Webinar-dengan-Dr.-Caraka-Putra-Bhakti-M.Pd_.-sebagai-Pemateri-Foto-Itoshiko.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-20 14:13:462025-05-20 14:13:46Kenali Potensi Diri, Persiapkan Masa Depan

Lathifah: Menggerakkan Lewat Kata, Menginspirasi Lewat Suara

19/05/2025/in Feature /by Ard

Lathifah, Mahasiswa Berprestasi FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM FEB UAD)

Yogyakarta, 11 Mei 2025, suasana Aula Masjid Islamic Center (IC) Kampus 4 UAD pagi itu dipenuhi semangat belajar yang menggelora. Di tengah lingkaran kader-kader muda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (IMM FEB UAD), berdiri sosok yang tak hanya fasih berbicara, tetapi juga mampu menyentuh ruang batin para peserta. Ialah Lathifah Apriana Putri, Mahasiswa Berprestasi Program Diploma FEB UAD tahun 2023 dan 2024. Dengan tema “Speak to Inspire, Lead with Impact”, ia tak hanya menyampaikan materi, tetapi menghidupkan makna.

Dalam penyampaian materinya, Lathifah membangun sebuah narasi yang kuat tentang hakikat public speaking sebagai seni memengaruhi, bukan sekadar menyampaikan. Ia menekankan bahwa berbicara di depan umum bukanlah ruang untuk menunjukkan siapa diri kita, melainkan tentang bagaimana pesan yang kita sampaikan bisa menyentuh, membangun, bahkan menggerakkan orang lain.

“Bicara itu bukan tentang kamu, tapi pesanmu,” ucapnya dengan penuh keyakinan, mengajak peserta untuk menjadikan kata sebagai medium perubahan. Lathifah memperkenalkan perbedaan mendasar antara speaking to inform dan speaking to inspire. Melalui kisah-kisah personal dan contoh tokoh seperti Buya Hamka, Barack Obama, dan Najwa Shihab, ia menunjukkan bahwa komunikasi sejati adalah tentang menyampaikan nilai, emosi, dan visi perubahan.

Tidak hanya berteori, Lathifah mendorong peserta untuk terlibat langsung dalam simulasi singkat, latihan impromptu, hingga role play yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri. “Saya pun dulu takut bicara di depan umum, tapi saya belajar bahwa rasa takut bukan musuh, melainkan sinyal bahwa kita sedang bertumbuh.”

Pengakuan tersebut bukan hanya membumikan materi, tetapi menjadi sumber kekuatan bagi para peserta yang selama ini masih ragu bersuara. Materi yang ia paparkan juga mengandung elemen penting dari komunikasi inspiratif, keaslian, emosi, dan storytelling. Ia membimbing peserta untuk menuliskan kerangka cerita dari pengalaman nyata, lalu menyulapnya menjadi narasi yang menyentuh, membuktikan bahwa setiap orang punya kisah yang layak untuk dibagikan dan didengar.

Kegiatan ini bukan hanya pelatihan, tetapi menjadi pengalaman transformatif. Melalui penyampaian yang autentik, komunikatif, dan sarat makna, Lathifah Apriana Putri menunjukkan bahwa public speaking bukan sekadar keterampilan, melainkan panggilan untuk menyuarakan nilai dan membangun dampak.

Ia menghidupkan pesan bahwa setiap individu dapat menjadi pemimpin, asal berani bersuara dengan tujuan yang jelas. Dalam keheningan refleksi di akhir sesi, salah satu kutipan Lathifah terngiang kuat di benak para peserta, “Gunakan suaramu untuk memberi makna, bukan hanya bicara.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lathifah-Mahasiswa-Berprestasi-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-FEB-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 14:06:022025-05-19 14:06:02Lathifah: Menggerakkan Lewat Kata, Menginspirasi Lewat Suara

Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

19/05/2025/in Feature /by Ard

Materi Kedua Zoom bersama dengan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri (Foto Septia)

Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar webinar bertajuk “Kenali Dirimu #3: Temukan Potensimu, Tentukan Kariermu” pada Sabtu, 10 Mei 2025 secara daring melalui platform zoom meeting.

Acara ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengenali potensi diri mereka dan menentukan jalur karier yang sesuai di masa depan. Webinar tersebut menghadirkan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri  yang berbagi pengetahuan tentang pentingnya memahami diri sendiri untuk menentukan arah karier yang tepat.

Webinar ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di UAD. Dalam penyampaiannya Yaniar mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa yang memilih jurusan dan karier tanpa pemahaman yang cukup tentang minat dan potensi diri mereka. “Memilih karier yang tepat dimulai dengan mengenali diri kita terlebih dahulu. Kita harus mengetahui apa yang kita sukai dan apa yang menjadi kekuatan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yaniar menjelaskan bahwa faktor utama dalam memilih karier adalah mengenali dua hal, yaitu passion dan ketekunan/kegigihan. Menurutnya, kedua elemen ini harus ada dalam setiap perjalanan karier untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

“Memilih karier yang sesuai dengan potensi diri akan memudahkan kita untuk mencapai keberhasilan. Tanpa pemahaman tentang diri kita sendiri, kita akan kesulitan bertahan dalam perjalanan karier tersebut,” imbuhnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam webinar ini adalah bahwa lebih dari 87% mahasiswa di Indonesia memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat mereka, yang seringkali berujung pada ketidakpuasan dalam berkarier. Oleh karena itu, Yaniar mengajak peserta untuk refleksi diri dan mencoba berbagai pengalaman untuk menemukan jalur yang tepat.

“Banyak orang yang sudah lulus kuliah, namun tidak merasa cocok dengan pekerjaan yang mereka jalani. Itu karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka minati dan kuasai. Oleh karena itu, penting untuk memahami diri sendiri sejak dini,” imbuhnya.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dalam menentukan pilihan karier yang lebih sesuai dengan potensi mereka. Di akhir acara, Yaniar mengajak seluruh peserta untuk berani mengambil langkah pertama dalam mencari tahu lebih dalam tentang diri mereka, serta memilih karier yang bisa membawa mereka pada kesuksesan.

Acara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Bidang PKK Bimawa UAD dalam membantu mahasiswa merencanakan karier mereka, dengan tujuan agar mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Materi-Kedua-Zoom-bersama-dengan-Yaniar-Fernanda-S.Si_.-Founder-Talent-Force-sebagai-pemateri-Foto-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 11:01:182025-05-19 11:28:14Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan
Page 1 of 59123›»

TERKINI

  • KASAD Maruli Simanjuntak Kunjungi UAD28/05/2025
  • UAD Bangun Ekosistem Wirausaha Mahasiswa Lewat Program Inovatif dan Pendampingan Karakter26/05/2025
  • Bangkitkan Semangat Sains di Hari Kebangkitan Nasional26/05/2025
  • Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi26/05/2025
  • Asmi Sofia: Menyeimbangkan Prestasi Akademik dan Aktivitas Organisasi26/05/2025

PRESTASI

  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025
  • Tim Arabian PPG PGSD UAD Juara 2 Lomba Poster dalam Gelar Karya 202524/05/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri Juara II Lomba Esai dalam Kompetisi Victory Cup 202524/05/2025

FEATURE

  • Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus24/05/2025
  • Matematika Komputasi dan Masa Depan AI24/05/2025
  • Rektor UAD Tegaskan Komitmen Nol Asisten Ahli23/05/2025
  • Rahasia Mengendalikan Amarah dalam Diri23/05/2025
  • Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra22/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top