• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Dari Konsep ke Aksi: Workshop OBE AFEB PTMA Hasilkan Peta Jalan Implementasi Kurikulum

28/06/2025/in Feature /by Ard

Peserta Workshop OBE AFEB PTMA di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FEB)

Rangkaian Workshop Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang diinisiasi oleh Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AFEB PTMA) telah resmi berakhir pada Rabu, 18 Juni 2025, bertempat di Ruang Serbaguna Lantai 10 Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Hari kedua sekaligus penutup workshop difokuskan pada penguatan aspek teknis, praktik penyusunan dokumen, serta integrasi standar internasional ke dalam kurikulum.

Pada sesi kelima, Prof. Dr. Naelati Tubastuvi membedah strategi penyusunan asesmen dan rubrik. Menurutnya, penilaian dalam kerangka OBE harus mencerminkan pencapaian konkret mahasiswa dan tidak lagi sebatas angka. Ia mencontohkan berbagai pendekatan seperti studi kasus, presentasi bisnis, hingga peer review untuk mengukur nilai-nilai etik dan karakter Islami.

“Rubrik yang baik tidak hanya krusial untuk akreditasi, tetapi juga menjadi alat refleksi untuk peningkatan mutu berkelanjutan,” tegasnya.

Sesi kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung, di mana peserta didampingi oleh Prof. Naelati untuk menyusun draf dokumen kurikulum. Mulai dari menurunkan profil lulusan hingga memetakan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) ke mata kuliah, diskusi kelompok berlangsung dinamis. Setiap tim juga mempresentasikan hasilnya dan mendapatkan umpan balik konstruktif, sebuah proses yang dinilai sangat membantu dalam memahami tantangan implementasi di lapangan.

Sesi pamungkas menghadirkan Dr. Sartini Wardiwiyono, S.E., M.S.Acc., Ph.D., Ak., dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berbagi praktik terbaik tentang integrasi Standar Pendidikan Internasional (International Education Standards). Ia memaparkan bagaimana benchmarking terhadap standar global seperti Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) menjadi dasar untuk mereformulasi CPL agar lulusan siap bersaing secara global.

“Kurikulum harus berpijak pada kebutuhan dunia nyata, namun tetap membumi pada nilai-nilai keislaman yang menjadi karakter institusi Muhammadiyah,” tegas Dr. Sartini.

Workshop secara resmi ditutup oleh Ketua AFEB PTMA, Prof. Rizal Yaya, S.E., M.Sc., Ph.D., Ak., CA., CRP. Dalam sambutannya, ia berharap kegiatan ini menjadi batu loncatan untuk transformasi kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah secara kolektif. Dengan demikian, para peserta tidak hanya pulang membawa draf dokumen kerja, tetapi juga semangat kolaborasi dan komitmen baru untuk mewujudkan kurikulum yang unggul, relevan, dan berorientasi pada luaran. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peserta-Workshop-OBE-AFEB-PTMA-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FEB.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-28 10:34:052025-06-28 10:34:05Dari Konsep ke Aksi: Workshop OBE AFEB PTMA Hasilkan Peta Jalan Implementasi Kurikulum

Memahami Filosofi OBE: Menggeser Fokus Pendidikan ke Arah Kompetensi dan Dampak Nyata

27/06/2025/in Feature /by Ard

Prof. B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D., sebagai narasumber pada Materi Pengantar dan Landasan Filosofi Kurikulum OBE di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FEB)

Di tengah pesatnya tuntutan dunia kerja dan perubahan global, pendidikan tinggi ditantang untuk terus bergerak dari sekadar mencetak lulusan berijazah menuju generasi kompeten yang berdampak secara nyata. Sesi pertama Workshop Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (AFEB PTMA) pada Selasa, 17 Juni 2025, bertempat di Ruang Serbaguna Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjadi ajang penting untuk mengurai landasan filosofis OBE secara mendalam.

Prof. B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D., sebagai narasumber pada sesi kali ini, mengupas secara kritis bagaimana perguruan tinggi harus bertransformasi. Ia menekankan bahwa akuntabilitas pendidikan saat ini bukan sekadar tentang jumlah lulusan, tetapi juga kompetensi aktual yang mahasiswa miliki dan kontribusi nyata mereka terhadap masyarakat. “Kita terlalu lama sibuk menghitung input dan proses, padahal yang seharusnya kita soroti adalah outcome, bahkan impact,” ujarnya dengan tegas.

Konsep OBE dipaparkan sebagai sistem pendidikan berbasis hasil belajar yang terukur dan relevan. Pendidikan tidak lagi hanya dinilai dari apa yang diajarkan dosen, tetapi juga dinilai berdasarkan apa yang dapat dilakukan mahasiswa setelah lulus. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini dunia sudah bergerak ke arah impact-based education, yaitu pendidikan yang tidak hanya menghasilkan kompetensi, tetapi juga memberikan dampak sosial.

Ia juga menyoroti pentingnya menyelaraskan visi, misi, strategi, dan sumber daya dalam penyusunan kurikulum. Visi tanpa strategi adalah angan, dan strategi tanpa fondasi nilai tidak akan menjadi apa-apa. Oleh karena itu, seluruh proses pendidikan perlu berakar pada nilai-nilai khas lembaga, termasuk nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan di PTMA.

Dengan gaya penyampaian yang inspiratif, beliau mengajak para peserta untuk merenung: “Apakah kita sedang mendesain lulusan yang mampu berpikir kritis, beradaptasi, dan memberi kontribusi nyata atau hanya sekadar mengejar akreditasi?”

Sesi ini tidak hanya menjadi momen berbagi ilmu, tetapi juga ruang diskusi bagi para pengelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk kembali pada hakikat pendidikan, yaitu menumbuhkan manusia seutuhnya yang siap menghadapi dunia. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-B.M.-Purwanto-M.B.A.-Ph.D.-sebagai-narasumber-pada-Materi-Pengantar-dan-Landasan-Filosofi-Kurikulum-OBE-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FEB.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-27 13:39:492025-06-27 13:39:49Memahami Filosofi OBE: Menggeser Fokus Pendidikan ke Arah Kompetensi dan Dampak Nyata

Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan

24/06/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., Penceramah dalam Tabligh Akbar Ahad Pon di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Septia)

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ustaz Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., menjadi penceramah utama dalam Tablig Akbar Ahad Pon di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu, 15 Juni 2025. Dalam tausiahnya, beliau mengapresiasi konsistensi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banguntapan Selatan yang telah rutin menyelenggarakan pengajian subuh tersebut sejak 2016.

“Waktu Subuh adalah waktu paling jujur untuk mengukur komitmen seseorang dalam menjaga akidah, ibadah, dan akhlaknya,” ujarnya. Menurutnya, konsistensi menyelenggarakan pengajian pada waktu subuh merupakan cerminan semangat yang luar biasa untuk menguatkan umat dan patut menjadi teladan.

Mengangkat tema dari Surah Al-Hajj ayat 34–35, Ustaz Ikhwan membedah makna dan ciri-ciri golongan al-mukhbitin (orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah). Ia menekankan empat karakter utamanya, yaitu: hati yang bergetar ketika nama Allah disebut, sabar dalam menghadapi musibah, konsisten mendirikan salat, dan gemar berinfak.

“Inilah golongan yang diberi kabar gembira secara langsung oleh Allah,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyinggung tantangan spiritual umat di era modern, yakni penyakit hati seperti gemar menggunjing dan menebar kebencian. “Musibah yang menimpa jasmani dapat menghapus dosa, tetapi musibah pada rohani justru menambah dosa. Oleh karena itu, mari kita jaga hati dan amal kita,” tuturnya.

Menutup tausiahnya, Ustaz Ikhwan kembali menyerukan pentingnya membangun masyarakat berkemajuan melalui semangat berinfak dan beramal saleh. Ia mengajak para jemaah untuk menjadi pelopor kebaikan, mulai dari hal-hal yang paling mendasar, seperti menjaga rutinitas salat berjemaah dan menyebarkan dakwah dengan akhlak mulia. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-Ikhwan-Ahada-S.Ag_.-M.A.-Penceramah-dalam-Tabligh-Akbar-Ahad-Pon-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-24 11:26:532025-06-24 11:26:53Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan

Kampus Harus Menjadi Pusat Kolaborasi Dakwah dan Ilmu Pengetahuan

24/06/2025/in Feature /by Ard

Sambutan Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam acara Tabligh Akbar Ahad Pon di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Septia)

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Muchlas, M.T., memberikan sambutan hangat dalam acara Tablig Akbar Ahad Pon yang digelar di Masjid Islamic Center UAD, kompleks Kampus IV, pada Minggu, 15 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan putaran ke-65 dari pengajian rutin yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banguntapan Selatan sejak 2016.

Dalam sambutannya, Prof. Muchlas menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan organisasi keagamaan untuk membangun peradaban. Ia mengapresiasi kehadiran jemaah dari lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Banguntapan Selatan, serta dukungan penuh dari takmir masjid, mahasiswa, dan dosen UAD.

“Kami bersyukur dapat menjadi tuan rumah pengajian akbar ini. Semoga tidak hanya setahun sekali, tetapi bisa lebih sering agar masjid ini semakin makmur,” ujarnya.

Prof. Muchlas juga mengungkapkan rasa syukurnya atas partisipasi aktif UAD dalam syiar dakwah. Ia menyebutkan, lebih dari 80 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) UAD menjadi penggerak kegiatan Muhammadiyah di Banguntapan Selatan, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun keagamaan.

“Inilah wujud kontribusi nyata UAD sebagai kampus Muhammadiyah. Kami akan terus mendorong mahasiswa dan pegawai untuk terlibat aktif dalam persyarikatan,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Prof. Muchlas mendoakan agar UAD terus berkembang menjadi perguruan tinggi unggul yang kebermanfaatannya dirasakan oleh umat secara luas. “Semoga UAD semakin maju dan jumlah mahasiswanya terus bertambah sehingga dari kampus inilah manfaat dapat tersebar lebih luas,” pungkasnya. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-Prof.-Dr.-Muchlas-M.T.-dalam-acara-Tabligh-Akbar-Ahad-Pon-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-24 10:49:552025-06-24 10:49:55Kampus Harus Menjadi Pusat Kolaborasi Dakwah dan Ilmu Pengetahuan

Refleksi Kehidupan dalam Perspektif Surah Az-Zumar

24/06/2025/in Feature /by Ard

Khutbah Jumat pada 13 Juni 2025 bersama Ustaz Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Itoshiko)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Khotbah Jumat pada Jumat, 13 Juni 2025. Kali ini, khotbah disampaikan oleh Ustaz Hendra Darmawan, S.Pd., M.A., dengan materi yang mendalam dan reflektif, mengangkat tema kerusakan moral dan tantangan dehumanisasi dalam era teknologi, berlandaskan Surah Az-Zumar ayat 54.

Dalam khotbahnya, Ustaz Hendra menyoroti fenomena paradoksal dalam peradaban manusia: kemajuan teknologi justru membawa kemunduran moral dan munculnya berbagai krisis kemanusiaan. Ia mengingatkan jemaah bahwa sejarah telah mencatat keruntuhan peradaban besar akibat kesombongan dan kerakusan kekuasaan, sebagaimana dialami oleh tokoh seperti Firaun.

Mengutip Surah Az-Zumar ayat 54, beliau menekankan pentingnya kembali kepada Allah sebelum datangnya azab. Menurutnya, konsep an-nawb (kembali) dan at-taubah (bertobat) harus menjadi pijakan bagi umat Islam untuk terus memperbaiki diri secara menyeluruh, bukan sekadar penyesalan sesaat.

“Manusia diberikan akal, hati nurani, dan wijdan untuk menimbang baik dan buruk. Maka, jangan sampai teknologi yang kita ciptakan justru mengendalikan kita hingga melunturkan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Beliau juga mengutip pesan dari Buya Syafii Maarif: “Jika ada satu ayat yang membolehkan putus asa, maka akulah orang pertama yang akan melakukannya.” Namun, Ustaz Hendra menegaskan bahwa Islam justru melarang umatnya berputus asa dari rahmat Allah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh jemaah untuk tetap optimistis, terus berikhtiar, dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.

Khotbah ditutup dengan doa agar umat Islam diberikan kekuatan iman, dijauhkan dari sifat sombong, serta diberi kemampuan untuk menjadi manusia yang bijak dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi maupun kekuasaan.

Melalui khotbah ini, diharapkan para jemaah dapat merenungi kembali makna kehidupan serta menjalankan perannya sebagai khalifah di bumi dengan lebih bijak dan bertanggung jawab. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Jumat-pada-13-Juni-2025-bersama-Ustaz-Hendra-Darmawan-S.Pd_.-M.A.-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Itoshiko.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-24 10:42:102025-06-24 10:42:10Refleksi Kehidupan dalam Perspektif Surah Az-Zumar

Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan

21/06/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Sumaryati, M.Hum., dosen PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Festyanove)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar webinar nasional bertema “Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis untuk Kemajuan Bangsa” pada Sabtu, 14 Juni 2025, melalui Zoom Meeting. Webinar ini menghadirkan Prof. Dr. Sumaryati, M.Hum., dosen PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, sebagai narasumber utama dalam sesi pertama. Peserta webinar berasal dari berbagai universitas di Indonesia.

Dalam pemaparannya yang bertema “Nilai-nilai Pancasila sebagai Paradigma Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan”, Prof. Sumaryati menekankan bahwa Pancasila harus dimaknai secara praktis, bukan sekadar ideologis atau utopis. Ia mengajak peserta untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar berpikir dan bertindak dalam menghadapi kompleksitas zaman.

“Masyarakat modern menghadapi tantangan globalisasi, perang multidimensi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), hingga revolusi industri 4.0 dan era Society 5.0. Dalam konteks ini, kemampuan berpikir kritis menjadi mutlak,” ujar Prof. Sumaryati. Ia menambahkan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton arus perubahan, melainkan harus terlibat aktif menanggapi dengan nalar yang tajam dan reflektif.

Menurutnya, berpikir kritis yang dilandasi nilai-nilai Pancasila mampu menghindarkan masyarakat dari disinformasi, sesat pikir, dan dominasi kekuatan asing, termasuk potensi munculnya penjajah domestik. “Ketika cara berpikir suatu bangsa berhasil dikuasai, maka akan mudah mengendalikan aspek lainnya,” tegasnya.

Prof. Sumaryati mengutip filosofi cogito ergo sum dari René Descartes, “Saya berpikir, maka saya ada” sebagai landasan pentingnya membangun peradaban melalui kekuatan nalar. Ia mengaitkan konsep berpikir kritis dengan ajaran Islam, merujuk pada QS. Ali ‘Imran: 190 tentang pentingnya menggunakan akal untuk menemukan kebesaran Tuhan.

Ia menguraikan urgensi berpikir kritis, seperti pengambilan keputusan yang lebih baik, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, peningkatan kreativitas dan inovasi, kemampuan memecahkan masalah secara sistematis, menghindari disinformasi, berkontribusi dalam perkembangan ilmu, peningkatan kemandirian berpikir, dan menghindarkan sesat pikir.

Prof. Sumaryati menutup sesi pertama dengan menegaskan bahwa sila-sila Pancasila adalah pilar kuat dalam membentuk nalar kritis bangsa. “Pancasila bukan hanya pandangan hidup, tetapi juga fondasi rasional dalam menyikapi realitas dengan cara yang arif dan bertanggung jawab,” tutupnya. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Sumaryati-M.Hum_.-dosen-PPKn-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Festyanove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 12:50:242025-06-21 12:51:04Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan

Speak with Impact, Bangun Kepercayaan Diri Mahasiswa

21/06/2025/in Feature /by Ard

Pelatihan Public Speaking Himakom Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Himakom UAD)

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Pelatihan Public Speaking bertajuk “Speak with Impact: Melatih Keterampilan Berbicara dengan Percaya Diri yang Tinggi” pada Rabu, 4 Juni 2025, di Ruang Kaca Barat Lantai 10, Gedung Kampus IV UAD. Kegiatan ini menghadirkan Moch. Hafid Arofat, S.Pd., M.A., seorang penyiar Televisi Republik Indonesia (TVRI), dosen, dan praktisi komunikasi yang telah malang melintang di dunia penyiaran dan pelatihan.

Dengan latar belakang tersebut, Hafid menghadirkan suasana pelatihan yang interaktif dan down-to-earth. Pelatihan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan berbicara di depan umum secara percaya diri dan efektif, terutama bagi mahasiswa calon praktisi Public Relations (PR).

“Public speaking bukan hanya soal berbicara, tetapi bagaimana kita menyampaikan pesan secara jelas, memengaruhi audiens, dan membangun hubungan dengan mereka,” ujar Hafid membuka sesi pelatihan.

Materi pelatihan meliputi definisi dan urgensi keterampilan public speaking, teknik penguasaan suara, kontak mata, bahasa tubuh, hingga strategi mengatasi rasa gugup. Ia menekankan bahwa berbicara di depan umum adalah keterampilan yang dapat dilatih.

Selain materi, peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung. Hafid memandu latihan pengenalan diri, teknik vokal, serta menyusun pesan singkat dengan kata kunci yang menantang, seperti budaya, wisatawan, dan alam.

Tak hanya memberikan motivasi, Hafid juga menanamkan kesadaran bahwa keterampilan komunikasi kini menjadi salah satu penentu utama kesuksesan di era digital dan media sosial. “Kemampuan menyampaikan ide secara efektif bisa membuka pintu di dunia kerja, pendidikan, bahkan kehidupan pribadi,” tuturnya.

Pelatihan ini menjadi bagian dari program kerja Divisi Minat dan Bakat Himakom UAD. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar berbicara, tetapi juga belajar mendengarkan, memahami audiens, dan menjadi komunikator yang berkarakter. Selain itu, pelatihan ini menjadi langkah awal mahasiswa untuk berani bersuara dalam ruang-ruang publik yang lebih luas. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Public-Speaking-Himakom-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Himakom-UAD-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 12:34:092025-06-21 12:34:09Speak with Impact, Bangun Kepercayaan Diri Mahasiswa

Upaya Sekolah Menyiapkan Generasi Kritis Menghadapi Dunia Luar melalui Pancasila

21/06/2025/in Feature /by Ard

Webinar Nasional HMPS PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. HMPS PPKn UAD)

Tantangan dunia modern yang semakin kompleks menuntut siswa tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu berpikir kritis. Hal ini disampaikan oleh Melyati, S.Sos., selaku Kepala Sekolah SMA Budi Utomo Prabumulih, dalam webinar nasional bertema “Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis untuk Kemajuan Bersama” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 14 Juni 2025, melalui Zoom Meeting.

Melyati membawakan materi “Upaya Sekolah dalam Menyiapkan Siswa Menghadapi Dunia Luar melalui Pancasila”. Ia menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga fondasi penting dalam penguatan karakter dan nalar kritis siswa di era globalisasi dan digitalisasi saat ini.

“Pendidikan Pancasila harus mengajarkan cara berpikir logis, berani bertanya, dan mampu menganalisis informasi secara objektif. Ini sangat relevan untuk menangkal hoaks dan disinformasi di era digital,” ujarnya.

Ia menyoroti pentingnya nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, sebagai pijakan moral dalam mengambil keputusan yang adil dan bertanggung jawab. Menurutnya, nilai-nilai tersebut dapat mendorong siswa untuk berpikir rasional, terbuka, dan tidak reaktif terhadap perubahan sosial.

Dalam praktiknya, sekolah memiliki peran besar dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler. Melyati menjelaskan bahwa pihaknya mendorong pembelajaran yang melatih siswa bertanya kritis, mengevaluasi informasi, serta aktif berdiskusi. “Kami juga menyisipkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan seperti organisasi siswa dan kegiatan ekstrakurikuler,” tuturnya.

Melyati menutup pemaparannya dengan menegaskan bahwa pendidikan Pancasila tidak boleh berhenti pada hafalan teks, tetapi harus menjadi proses pembentukan pola pikir. “Sekolah adalah garda terdepan dalam membentuk generasi yang tidak hanya siap bersaing, tetapi juga memiliki pijakan kuat pada nilai-nilai luhur bangsa,” tutupnya. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Nasional-HMPS-PPKn-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-HMPS-PPKn-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 12:20:512025-06-21 12:36:37Upaya Sekolah Menyiapkan Generasi Kritis Menghadapi Dunia Luar melalui Pancasila

Bukan Desainer? Tidak Masalah!

21/06/2025/in Feature /by Ard

Aprillia Nugraheni Ayuningtyas, Pemateri Diskusi Teras Cerita #1, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Aprillia)

Sebagai generasi yang tumbuh bersama gawai dan internet, mahasiswa kini dituntut tidak hanya mampu menulis, tetapi juga memvisualisasikan gagasannya dengan menarik. Inilah pesan utama yang dibawa oleh Aprillia Nugraheni Ayuningtyas, Kepala Redaksi Media Baru, dalam sesi pemaparannya di Teras Cerita #1 yang digelar oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia memperkenalkan Canva sebagai alat bantu sederhana namun efektif dalam mendukung kekuatan visual literasi.

Canva, menurut Aprillia, adalah platform desain grafis yang sangat ramah bagi pemula. Melalui aplikasi ini, mahasiswa bisa dengan mudah membuat konten visual seperti poster, infografik, hingga presentasi menarik. “Canva itu bukan hanya untuk anak desain. Siapa pun bisa belajar, apalagi sekarang dunia literasi juga menuntut tampilan visual yang kuat,” ujarnya. Ia menekankan bahwa visual tidak hanya pelengkap, tetapi juga penyampai pesan yang tak kalah penting dari teks.

Dalam pemaparannya, Aprillia juga membagikan berbagai shortcut penting yang mempermudah proses desain, seperti kombinasi tombol untuk mengatur posisi elemen, memperbesar tampilan, hingga menggandakan objek. Ia menunjukkan antarmuka Canva, mulai dari area kerja hingga side bar, sambil sesekali memberi contoh desain yang bisa dibuat dalam hitungan menit.

Aprillia menutup sesi dengan ajakan untuk tidak takut mencoba. “Kita tidak harus jadi desainer profesional untuk mulai membuat karya yang menarik. Mulailah dari kebutuhan literasi kita sendiri, dari membuat pamflet kegiatan, konten media sosial, sampai ilustrasi opini. Semua bisa dimulai dari Canva,” katanya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Aprillia-Nugraheni-Ayuningtyas-Pemateri-Diskusi-Teras-Cerita-1-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Aprillia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 12:07:062025-06-21 12:07:06Bukan Desainer? Tidak Masalah!

Membumikan Opini, Menyalakan Literasi

21/06/2025/in Feature /by Ard

Mawar Ledya Serli, mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Suasana sore itu begitu syahdu di halaman depan Museum Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Beberapa mahasiswa berkumpul dalam lingkaran diskusi yang hangat dan bersahabat. Mereka bukan sekadar hadir, melainkan ingin bersuara. Di sinilah Lembaga Semi Otonom (LSO) Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD menggelar Teras Cerita #1, sebuah ruang kecil penuh energi literasi.

Di tengah forum, Mawar Ledya Serli, Pimpinan Umum Kreskit, tampil membawakan materi bertajuk “Opini Itu Penting! Tetapi Jangan Asal Bicara”. Mawar membuka kesadaran peserta akan pentingnya membedakan opini dan fakta dalam wacana publik. “Opini itu adalah pendapat pribadi yang belum tentu benar. Berbeda dengan fakta yang bisa dibuktikan,” ujarnya.

Bagi Mawar, opini memiliki fungsi yang kuat. Ia bisa menjadi jembatan gagasan, alat berpikir kritis, bahkan pemicu perubahan sosial. Ia menyampaikan bahwa opini yang ditulis dan disampaikan dengan logika yang baik bisa menjadi dasar tulisan seperti esai, artikel opini, hingga editorial media.

Namun, Mawar juga menegaskan, “Opini itu tidak bisa asal keluar dari mulut. Harus ada pertimbangan. Harus ada kesadaran.” Opini, menurutnya, seharusnya menjadi bagian dari proses berpikir, bukan sekadar pelampiasan emosi.

Di akhir pemaparannya, Mawar mengajak mahasiswa untuk tidak takut bersuara, tetapi juga tidak gegabah dalam menyampaikan pendapat. Ia ingin mahasiswa PBSI menjadi insan literat yang tidak hanya pandai membaca dan menulis, tetapi juga bijak dalam menyampaikan opini. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mawar-Ledya-Serli-mahasiswa-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-21 11:52:152025-06-21 11:52:15Membumikan Opini, Menyalakan Literasi
Page 2 of 67‹1234›»

TERKINI

  • Upaya Penegakan Hukum dalam Fenomena Kesenjangan Antara das Sollen dan das Sein Melalui Advokasi03/07/2025
  • Kompetisi ONMIPA-PT 2025: Dorong Mahasiswa Tangguh Lewat Kompetisi Akademik03/07/2025
  • Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat UAD Sosialisasikan Bahaya Rokok Elektrik03/07/2025
  • Skrining Kesehatan Mental dan Edukasi Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA oleh FKM UAD03/07/2025
  • Mahasiswa UAD Adakan Program Dahlan Muda Menginspirasi di SD Tamanan03/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025
  • Mahasiswa Perbankan Syariah UAD Raih Juara I di Kejurnas Bhayu Manunggal Championship 202502/07/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025

FEATURE

  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025
  • Fenomena Anomali Brain Rot: Bijak Konsumsi Konten Digital03/07/2025
  • Pentingnya Persatuan Umat dengan Kalender Hijriah Global Tunggal02/07/2025
  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top