• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam

08/06/2025/in Feature /by Ard

Churin Shirotus Sirly, Wisudawan Terbaik Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Churin)

Churin Shirotus Sirly, wisudawan terbaik dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menorehkan perjalanan studi yang inspiratif. Gadis kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur ini tidak hanya berhasil menyelesaikan studinya dengan baik, tetapi juga membawa kisah tentang kesungguhan belajar, cinta terhadap ilmu, dan kekuatan rasa syukur.

Biasa disapa Churin, ia mungkin bukan sosok yang aktif di banyak organisasi. Tetapi, semangat eksplorasi dan keberaniannya mencoba hal baru menjadi nilai lebih yang membawanya sampai titik ini. Salah satu langkah besarnya adalah saat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Kewirausahaan dan lolos pendanaan. Ia juga pernah ikut berkontribusi dalam kepanitiaan P2K FAST 2022, menunjukkan bahwa meski tak banyak tampil di panggung, kontribusinya nyata dan berdampak.

Namun, momen paling berkesan dalam perjalanannya bukan berada di dalam kelas atau seminar. “Praktikum lapangan adalah titik balik,” ucapnya. Dari mengamati mikroorganisme di tanah hingga menelusuri hutan untuk mengidentifikasi keanekaragaman hayati, pengalaman itu membuka matanya bahwa belajar Biologi bukan hanya tentang buku, melainkan tentang menyatu dengan ciptaan Allah Swt. yang begitu kompleks dan indah. “Di alam, saya belajar bahwa ilmu bukan sekadar teori. Ia hidup, tumbuh, dan bisa kita rasakan langsung. Di sana, saya menemukan rasa syukur yang paling dalam,” tuturnya.

Meskipun memiliki tantangan pribadi dalam cara belajar, terutama karena Biologi menuntut banyak membaca dan menghafal, Churin tak menyerah. Ia mengubah kesulitan menjadi peluang: mencatat dengan gaya visual yang menarik, menonton video pembelajaran sebagai pengganti teks panjang, hingga mengajar kembali teman-temannya sebagai bentuk penguatan pemahaman. Baginya, belajar bukan tentang metode yang sama bagi semua orang, tetapi bagaimana menemukan cara yang paling cocok untuk berkembang.

Dalam skripsinya, Churin mengangkat penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari rumput teki yang tumbuh di berbagai ketinggian. Dengan uji DPPH, ia mengungkap bagaimana lingkungan dapat memengaruhi senyawa bioaktif yang berpotensi digunakan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian ini tak hanya relevan untuk kesehatan manusia, tetapi juga membuka wawasan baru dalam konservasi sumber daya alam lokal.

Churin berencana melanjutkan karier di bidang riset, bioteknologi, atau lembaga konservasi, serta ingin melanjutkan studi S2 dengan fokus pada botani. Ia pun meninggalkan pesan sederhana namun kuat untuk generasi berikutnya: “Biologi adalah dunia yang luas dan dinamis. Jangan takut untuk gagal, jangan ragu untuk belajar. Alam telah memberi kita segalanya—tinggal bagaimana kita mencintainya dengan ilmu dan rasa hormat,” tutupnya. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Churin-Shirotus-Sirly-Wisudawan-Terbaik-Biologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Churin.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-08 12:41:522025-06-08 12:41:52Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam

Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM

07/06/2025/in Feature /by Ard

Maysaroh, Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku Pemantik Diskusi IMM (Foto. Maysaroh)

Dalam forum diskusi bertajuk Suara Immawati untuk Gender dan Masa Depan Setara (Sigma) yang diselenggarakan oleh Bidang Immawati Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBII) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 25 Mei 2025, Maysaroh, Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Sospem), tampil sebagai salah satu pemantik diskusi dengan materi berjudul “Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM”.

Maysaroh membuka pemaparannya dengan menyuguhkan kenyataan pahit: Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat seksual. Ia menyoroti meningkatnya kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang menimpa berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. “Fenomena ini menyentuh ruang paling privat, bahkan dalam lingkungan yang seharusnya menjadi tempat perlindungan, yaitu keluarga,” tegasnya.

Menurutnya, perempuan masih menjadi kelompok paling rentan terhadap pelecehan seksual, baik di ruang publik maupun dalam rumah sendiri. “Apakah perempuan hari ini tidak bisa merasa aman? Ini pertanyaan yang menyayat hati. Ketika rumah sendiri menjadi tempat yang tidak aman dan pelaku justru adalah orang terdekat, maka kita tahu bahwa ini sangat darurat,” ujar Maysaroh dengan nada prihatin.

“IMM harus mulai menggali lebih dalam isu ini, bukan sekadar wacana. Kita perlu tahu bagaimana bersikap saat menjadi korban, menjadi saksi, atau ketika berada di sekitar korban,” jelasnya.

Sebagai calon pendidik, Maysaroh menyampaikan harapan besar agar peserta kegiatan ini menyadari pentingnya edukasi seksual sejak dini. “Suatu hari, saya ingin anak-anak didik saya paham bahwa tubuh mereka berharga dan punya hak untuk dilindungi. Saya ingin mereka belajar bahwa pendidikan seksual bukan hal tabu, tetapi kebutuhan,” ungkapnya dengan penuh tekad.

Materi yang disampaikan Maysaroh tak hanya menambah wawasan peserta, tetapi juga mengajak semua yang hadir untuk merenungkan kembali peran mereka sebagai agen perubahan di tengah maraknya krisis nilai dan moral di masyarakat. Ia menutup dengan ajakan agar kader IMM menjadi garda terdepan dalam menanamkan kesadaran gender, keberanian bersuara, dan keberpihakan pada korban. “Perubahan tidak datang dari diam dan takut, tetapi dari mereka yang berani bersuara dan bertindak,” pungkas Maysaroh, menyuarakan semangat perjuangan kaum muda untuk masa depan yang lebih setara dan aman bagi semua. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Maysaroh-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-selaku-Pemantik-Diskusi-IMM-Foto.-Maysaroh.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-07 14:29:592025-06-07 14:29:59Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM

Pentingnya Visual yang Kuat dalam Media Sosial

07/06/2025/in Feature /by Ard

Misbachul Munir seorang fotografer profesional sebagai mentor Pelatihan Fotografi BHP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Canon Indonesia (Foto. Septia)

Bidang Humas dan Protokol (BHP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Canon Indonesia sukses menyelenggarakan pelatihan fotografi bertajuk “Picture Perfect: Boost Your Social Media with Photography Skills” pada Sabtu, 24 Mei 2025, di Ruang Amfiteater B, Gedung Fakultas Kedokteran (FK), Kampus IV UAD.

Pelatihan ini menghadirkan Misbachul Munir, seorang fotografer profesional, sebagai mentor utama. Bekerja sama dengan Canon Indonesia, kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai fotografi, copywriting, dan strategi membangun konten media sosial yang efektif.

Dalam sesi penyampaian materi, Munir mengajak peserta untuk memahami bagaimana konten media sosial seharusnya berorientasi pada kebutuhan audiens. Ia menekankan bahwa setiap konten harus mengandung unsur informasi, inspirasi, atau hiburan agar mampu menarik perhatian.

“Konten yang tidak menyentuh kebutuhan audiens hanya akan dilewatkan begitu saja. Jangan sampai kita sibuk memproduksi postingan yang tidak dibutuhkan orang tua calon mahasiswa atau publik luas,” ujarnya.

Munir juga menyoroti pentingnya visual yang kuat dalam media sosial, seperti penggunaan cover, thumbnail menarik, serta caption yang ringkas namun informatif. Dalam paparannya, ia mengkritisi kebiasaan admin media sosial institusi pendidikan yang terlalu banyak memposting ucapan tanpa konteks yang kuat.

“Ucapan selamat yang tidak dikaitkan dengan identitas kampus hanyalah pengisi waktu. Buatlah konten yang secara halus mempromosikan keunggulan kampus,” tambahnya.

Pelatihan ini juga dilengkapi dengan praktik langsung. Para peserta dibagi menjadi 10 kelompok dan diberi kesempatan untuk mengambil foto bertema “Kampusku di Balik Lensa”. Mereka diminta menghasilkan 3–5 foto beserta caption yang merepresentasikan potensi dan keunggulan UAD melalui perspektif visual.

Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta mampu menghasilkan konten media sosial yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan institusional dengan tepat sasaran. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Misbachul-Munir-seorang-fotografer-profesional-sebagai-mentor-Pelatihan-Fotografi-BHP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-Canon-Indonesia-Foto.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-07 14:13:572025-06-07 14:13:57Pentingnya Visual yang Kuat dalam Media Sosial

Memahami Social Media Insight

05/06/2025/in Feature /by Ard

Angelie Ivone, S.T., Narasumber pada Pelatihan Canon Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Septia)

Bidang Humas dan Protokol (BHP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Canon Indonesia sukses menyelenggarakan pelatihan fotografi bertajuk “Picture Perfect: Boost Your Social Media with Photography Skills” pada Sabtu, 24 Mei 2025, di Ruang Amphitheater B, Gedung Fakultas Kedokteran (FK), Kampus IV UAD.

Acara ini menghadirkan Angelie Ivone, S.T., selaku Senior Manager Marketing Support Canon dan PT Datascrip, sebagai narasumber utama. Suasana pelatihan dikemas secara interaktif dan semi-formal, diawali dengan ice-breaking games yang bertujuan untuk mencairkan ketegangan peserta setelah Ujian Tengah Semester (UTS).

Dalam penyampaian materinya, Angelie Ivone membagikan pengalaman panjangnya selama 17 tahun di dunia marketing dan digital media, khususnya dalam pengelolaan media sosial Canon. Ia menekankan bahwa dunia media sosial tidak memiliki formula pasti, sebab algoritma setiap platform selalu berubah-ubah dan berada di luar kendali pengguna.

Peserta diajak memahami pentingnya data digital, termasuk demografi pengguna media sosial, perilaku, serta alasan utama masyarakat menggunakan platform seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Facebook. Disampaikan pula bahwa strategi konten yang tepat harus menyesuaikan dengan minat dan perilaku target audiens, bukan berdasarkan asumsi pribadi.

Angelie juga memaparkan konsep penting dalam pengelolaan media sosial, yaitu prinsip NIS (Niche, Identity, Specificity), pentingnya memanfaatkan momen kekinian (momentum-based content), serta strategi konten yang kreatif dan adaptif terhadap algoritma. Ia membagikan contoh keberhasilan konten pribadi dan konten Canon yang viral karena relevansi tema dengan tren saat itu.

“Di media sosial, jangan hanya buat konten yang kamu suka, tapi buatlah konten yang disukai oleh audiens,” imbuhnya.

Dalam sesi diskusi, peserta diajak untuk memahami indikator kinerja media sosial seperti impressions, reach, dan engagement, serta risiko keliru dalam mengejar jumlah followers secara instan. Ia mengingatkan bahwa followers bukanlah ukuran utama, sebab yang terpenting adalah jangkauan dan interaksi yang bermakna.

Angelie juga berbagi praktik Canon yang mengelola akun media sosialnya secara mandiri tanpa menggunakan agensi, sebagai bentuk efisiensi dan kontrol kualitas konten. Canon memiliki beberapa akun Instagram dan TikTok yang terpisah berdasarkan segmen produk, seperti Canon Imaging Indonesia dan Canon Printing Indonesia.

Pelatihan ini memberikan wawasan mendalam dan pengalaman praktis bagi mahasiswa dan staf di lingkungan UAD, khususnya yang terlibat dalam pengelolaan media sosial kampus. Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga inspirasi dan perspektif baru secara langsung dari pelaku di industri media digital.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif dan antusias, menunjukkan minat besar mahasiswa terhadap pengembangan keterampilan di bidang fotografi dan digital marketing. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Angelie-Ivone-S.T.-Narasumber-pada-Pelatihan-Canon-Indonesia-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 10:57:192025-06-05 10:57:19Memahami Social Media Insight

Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional

05/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Yudi Wardana, M.Sc., Narasumber Kuliah Pakar PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Guru menjadi profesi yang sangat mulia karena mampu menginspirasi dan berperan penting dalam membentuk masa depan anak bangsa. Diperlukan guru yang profesional dalam membimbing dan mendampingi siswa untuk menerapkan nilai-nilai positif dalam aspek kehidupan.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melangsungkan kegiatan kuliah pakar pada 23 Mei 2025 di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD untuk upaya melahirkan guru yang profesional.

Dr. Yudi Wardana, M.Sc. selaku Kepala Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Noyokerten turut menghadiri acara tersebut sebagai narasumber hebat yang sangat inovatif. Ia menjelaskan bahwa menjadi guru yang profesional harus mampu mewujudkan sikap tenang, tenteram, sabar, dan bermoral. “Menjadi guru yang profesional berarti harus bisa menerapkan sikap tetap tenang yang artinya tidak mudah panik dan emosi dalam menghadapi masalah,” ujar Yudi.

“Guru juga harus mampu menciptakan ketenteraman batin untuk memecahkan sebuah masalah, kebesaran jiwa saat menerima kritik dan saran dari pihak lain (tidak berpandangan sempit), dan memiliki sikap yang bermoral didampingi dengan penampilan yang baik,” tambahnya.

Tidak hanya itu, menjadi guru yang profesional pun harus diselaraskan dengan kreativitas, inovativitas, dan adaptivitas, yang salah satunya dapat diaktualisasikan dengan Flipped Classroom.

Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang memungkinkan siswa mempelajari materi di rumah sebelum pembelajaran di kelas. Waktu di kelas kemudian digunakan untuk diskusi, pemecahan masalah, serta aktivitas interaktif lainnya.

“Pembelajaran dengan metode Flipped Classroom mampu memfasilitasi belajar mandiri siswa disertai dengan peningkatan literasi digital sekaligus pendekatan emosional yang membuat siswa tidak takut untuk berinteraksi dengan guru,” ungkapnya.

Diharapkan, penerapan metode Flipped Classroom dalam pembelajaran mampu menjadi wadah untuk menghasilkan guru yang hebat, bermartabat, dan profesional. Selain itu, peran dan fungsi guru sebagai fasilitator, pembimbing, konsultan, inspirator, motivator, dan teman belajar dapat teraktualisasikan dengan relevan. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Yudi-Wardana-M.Sc_.-Narasumber-Kuliah-Pakar-PGSD-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 10:44:102025-06-05 10:44:10Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional

Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik

05/06/2025/in Feature /by Ard

Asna Adira, Wisudawan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Peraih Lulusan Terbaik (Foto. Dira)

Tidak semua perjalanan menuju panggung wisuda berjalan mulus. Namun, kisah Asna Adira menunjukkan bahwa setiap langkah yang dijalani dengan tekad dan makna mampu membawa seseorang sampai ke garis akhir dengan penuh kebanggaan. Mahasiswi Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini resmi menyandang predikat lulusan terbaik pada Wisuda Periode III Tahun 2025.

Dikenal dengan sapaan akrab Dira, mahasiswi asal Kabupaten Jepara ini menunjukkan bahwa menjadi luar biasa bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bertumbuh melalui dedikasi, kepedulian, dan keberanian menghadapi tantangan.

Selama masa studinya, Dira aktif dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika selama tiga periode berturut-turut. Ia pernah mengemban tanggung jawab sebagai anggota Divisi Sosial Masyarakat, kemudian menjabat sebagai Bendahara, hingga akhirnya dipercaya menjadi Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan. Tak hanya itu, ia juga mengembangkan minat akademiknya dengan menjadi asisten praktikum selama dua periode.

“Tak terasa waktu di UAD sudah tuntas. Pengalaman belajar, bersosialisasi, dan berorganisasi di Fisika sangat berkesan bagi saya,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa teman-teman seperjuangannya di angkatan 2020 memiliki ambisi besar untuk berkembang dan hal itu memacunya untuk tampil lebih baik setiap hari.

Perjalanan menuju gelar sarjana tentu tidak lepas dari tantangan. Bagi Dira, rintangan terbesar datang saat proses penyelesaian skripsi. Ia mengaku mengalami fase kebuntuan, terutama di semester akhir.

“Namun, saya punya tekad untuk menyelesaikannya, sesulit apa pun itu. Saya meminta bantuan dari dosen pembimbing, kakak tingkat, dan teman-teman. Saya pikir, masalah akan lebih mudah diselesaikan jika didiskusikan bersama. Oleh karena itu, saya tidak segan meminta bantuan mereka. Begitulah cara saya keluar dari masa sulit pengerjaan skripsi,” tuturnya.

Skripsi Dira mengangkat topik material 3D Printing, dengan fokus menyelidiki pengaruh parameter infill density terhadap kekakuan material ULTRA PLA yang digunakan pada Small Wind Turbine Blade. Penelitiannya ini bermanfaat sebagai referensi dalam pembuatan blade (bilah) turbin dengan kekakuan optimal, tetapi tetap efisien dari segi penggunaan material dan waktu.

Dira menyebut pencapaiannya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. “Banyak yang berada di belakang saya: keluarga, para dosen dan staf Prodi Fisika, serta teman-teman. Mereka membantu saya tetap termotivasi, menjaga semangat saya, dan memberikan dukungan positif setiap hari,” ujarnya.

Langkah Dira selanjutnya adalah melanjutkan studi ke jenjang S-2 di bidang yang sama. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan bidang keilmuan yang telah ia tekuni selama di UAD.

“Saya berharap teman-teman tetap menjaga pikiran positif, terus melangkah, dan konsisten dalam usahanya supaya dapat meraih apa yang dicita-citakan,” pesannya sekaligus menutup wawancara. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Asna-Adira-Wisudawan-Fisika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Peraih-Lulusan-Terbaik-Foto.-Dira.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:44:502025-06-05 09:44:50Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik

Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru

05/06/2025/in Feature /by Ard

Ana Rahmatullah, M.Pd., Narasumber Kuliah Pakar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Memahami tantangan dan tanggung jawab guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru memiliki peran sentral dalam membentuk generasi penerus bangsa dan mempunyai tanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi siswa.

Cakupan topik dalam acara kuliah pakar yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sangat esensial untuk menjawab tantangan dan tanggung jawab guru dalam memenuhi kebutuhan siswa.

“Tantangan guru dalam dunia pendidikan mencakup aspek internal, eksternal, dan emosional,” ujar Ana Rahmatullah, M.Pd., selaku narasumber dalam acara kuliah pakar pada 23 Mei 2025.

“Menghadapi siswa dengan kebutuhan yang berbeda, mengelola kelas yang efektif, dan mengembangkan kurikulum yang relevan menjadi tantangan internal yang konkret,” ungkapnya.

“Ditambah dengan tantangan eksternal berupa perubahan teknologi dan kurangnya sumber daya, serta tantangan emosional seperti menghadapi konflik, stres, dan kelelahan, semua itu menjadi rintangan fundamental dalam dunia pendidikan saat ini,” tambah Ana.

Guru harus mampu mengatasi tantangan tersebut tanpa melalaikan tugas dan tanggung jawabnya. “Selain menciptakan solusi, tugas dan tanggung jawab guru meliputi mengajar, mendidik siswa, mengembangkan kurikulum, memberikan umpan balik atas kinerja siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif,” ujar Ana.

Dengan memahami tantangan dan tanggung jawabnya, diharapkan para guru dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta membentuk generasi penerus bangsa yang unggul.

Setelah kuliah pakar ini diselenggarakan, diharapkan para guru dan calon guru dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas, lebih proaktif mengatasi tantangan dengan memanfaatkan potensi yang ada, serta lebih kreatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang berkualitas. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ana-Rahmatullah-M.Pd_.-Narasumber-Kuliah-Pakar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:39:202025-06-05 09:39:20Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru

AI dan Etika Menulis Ilmiah

05/06/2025/in Feature /by Ard

Materi Kedua Pelatihan Publikasi Ilmiah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Mufied Fauziyah (Foto. Mawar)

Di era digital yang serba cepat, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia akademik menjadi topik yang tak terelakkan. Mufied Fauziah, M.Pd., hadir sebagai pemateri kedua dalam Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 pada Kamis, 22 Mei 2025 yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), untuk membahas “Pemanfaatan AI dalam Penulisan Karya Ilmiah.”

Dalam pemaparannya, Mufied menegaskan bahwa AI bukanlah alat yang menggantikan penulis, melainkan mitra untuk membantu proses berpikir. “AI bisa digunakan untuk brainstorming, mencari referensi awal, atau mengembangkan struktur tulisan. Namun, penulis tetap bertanggung jawab atas keaslian dan integritas ilmiahnya,” ujarnya di hadapan 320 peserta yang memadati Amphitarium UAD.

Mufied juga menekankan pentingnya kode etik dalam penggunaan AI, terutama dalam penulisan ilmiah. Ia mengingatkan bahwa mahasiswa harus memahami batas antara bantuan teknologi dan plagiarisme. “Jangan biarkan AI berpikir untuk Anda. Gunakan ia sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti berpikir kritis,” tegasnya.

Dalam sesi tersebut, Mufied memperkenalkan sejumlah platform AI akademik seperti Consensus, Elicit, dan Scite.ai. Ketiganya merupakan situs yang dapat membantu mahasiswa menyaring artikel ilmiah berdasarkan bukti riset, menghasilkan pertanyaan riset, hingga menemukan kutipan relevan dalam waktu singkat.

Melalui pemaparan komunikatif, Mufied berhasil membangun kesadaran baru di kalangan mahasiswa tentang pentingnya literasi teknologi dalam menulis. Ia menutup sesinya dengan sebuah pesan, “AI mungkin bisa membantu Anda menulis, tapi hanya manusia yang bisa memberi makna pada tulisan itu.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Materi-Kedua-Pelatihan-Publikasi-Ilmiah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Mufied-Fauziyah-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:33:502025-06-05 09:33:50AI dan Etika Menulis Ilmiah

Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story

04/06/2025/in Feature /by Ard

Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 BIMAWA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Yogyakarta, 22 Mei 2025, Fariz Setyawan, M.Pd., membuka sesi pertama Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 yang diselenggarakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan materi bertajuk “Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story.”

Di hadapan 320 peserta yang memadati Amphitarium Kampus 4 UAD, Fariz membongkar persepsi umum tentang sulitnya menulis artikel ilmiah. Ia mengajak mahasiswa untuk memaknai menulis bukan hanya sebagai tugas akademik, tetapi juga sebagai jejak intelektual yang berharga.

“Kalau kalian bisa konsisten bikin story, kalian juga bisa konsisten bikin tulisan ilmiah. Bedanya, yang satu cepat hilang, yang satu bisa jadi warisan pemikiran,” ujar Fariz yang juga merupakan dosen dan reviewer jurnal nasional. Fariz menjelaskan berbagai jenis artikel ilmiah, mulai dari original article, review article, prosiding, case studies, hingga preprint.

Ia juga memaparkan ciri artikel ilmiah yang baik yaitu objektif, terstruktur, didukung data, serta menggunakan bahasa formal dan referensi relevan.

Dengan kode QR yang bisa diakses peserta, sesi berjalan lebih interaktif. Mahasiswa diajak menjawab pertanyaan “Mengapa Menulis Seasyik itu?” dengan berbagai alasan seperti ingin dikenang, aktualisasi diri, persiapan karier, hingga ilmu yang bermanfaat.

Sesi ditutup dengan kutipan dari Imam Al-Ghazali yang dibacakan Fariz dengan penuh penekanan, “Jika engkau bukan anak ulama, juga bukan anak raja, maka menulislah.” Kutipan tersebut menggema dalam Amphitarium, menjadi pesan kuat bahwa menulis adalah cara siapa pun untuk dikenang tanpa perlu lahir dari keturunan bangsawan atau tokoh agama besar. Menulis adalah jalan menuju keabadian pemikiran. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Publikasi-Ilmiah-Series-1-BIMAWA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 12:48:452025-06-04 12:48:45Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story

Moral dan Peran Keluarga di Era Digital

04/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Mhd Lailan Arqam S.Pd., M.Pd., dalam Khutbah Jumat Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Anove)

Dr. Mhd Lailan Arqam S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengisi khutbah Jumat yang rutin diadakan di Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV. Dalam khutbahnya, beliau menyoroti isu penurunan moral yang belakangan ini menghebohkan publik, khususnya terkait terungkapnya komunitas “Grup Fantasi Sedarah” di media sosial Facebook.

Lailan mempertanyakan, “Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apa yang salah di masyarakat kita?” Beliau menekankan keprihatinan atas peran orang tua yang sudah sepatutnya menjadi pelindung, tetapi justru menyalahgunakan perannya dengan menjadikan anak sebagai objek seksualitas.

Fenomena ini, menurut Lailan, tidak terlepas dari peran dunia maya yang kini tanpa disadari menjadi realitas. Anak-anak masa kini menyerap nilai-nilai dari media sosial dan dunia digital secara masif. Konten-konten di dalamnya, yang dapat diinterpretasikan dan divisualisasikan seolah-olah baik, berpotensi menyesatkan. Para ahli mencoba menelusuri akar masalahnya, mengindikasikan bahwa perilaku menyimpang ini bisa jadi bermula dari trauma masa lalu atau kurangnya kasih sayang para pelaku di masa kecil. “Ini adalah kegagalan psikologis di masa kecil yang berdampak besar!” tuturnya.

Penyebab utamanya, imbuhnya, adalah kedekatan media dengan anak-anak. Mereka melihat segala hal secara nyata, sehingga apa yang ditonton dianggap sebagai tuntunan dan hal yang lumrah. Dalam perspektif teori konstruksi realitas sosiologi, Lailan menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terinternalisasi menjadi habituasi melalui tiga tahapan, yaitu eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Penyerapan nilai ini tidak lepas dari dialektika individu dengan realitas sosialnya. Jika anak tidak diajarkan, dicontohkan, atau dididik dengan nilai-nilai luhur, maka apa yang mereka serap dari lingkungan eksternal akan menjadi prinsip etika dan kebiasaan mereka.

“Keluarga semakin abai dengan nilai agama,” tegas Lailan. “Jangan sampai kita terjebak pada satu kesalahan yang sama, seolah-olah persoalan agama itu persoalan kepakaran yang notabene dari keilmuan Islam. Atas dasar dalil itu, orang tua tidak mau dan tidak berkeinginan untuk memahami Al-Qur’an. Padahal nilai-nilainya untuk diajarkan, justru abai. Ingin hidup di surganya Allah tetapi jauh dari Al-Qur’an,” tambahnya.

Beliau menekankan bahwa tidak ada alasan bagi siapa pun, apa pun latar belakang dan kondisinya, untuk tidak mempelajari Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Mengutip sabda Nabi Muhammad saw., risalah kenabian telah terhimpun sempurna, menandakan berakhirnya tugas kenabian.

Di akhir khutbahnya, Lailan juga menyampaikan rasa syukurnya bahwa mahasiswa UAD dibimbing dan diajarkan untuk belajar Islam yang baik. Namun, ia juga menyoroti ironi ketika simbol-simbol keagamaan di sekolah atau kampus justru dianggap sebagai beban yang mempersulit studi akademik.

Khutbah ditutup dengan Q.S. Luqman ayat 13–19, yang memberikan contoh tentang bagaimana pendidikan dasar harus dilakukan oleh orang tua untuk membentuk karakter anak melalui kebiasaan baik yang berulang, mengingat pengaruh eksternalisasi, termasuk media sosial. Beliau mengingatkan bahwa agama pun pada akhirnya bisa tergantung pada siapa “teman” kita dan lingkungan pergaulan menjadi faktor pengaruh yang kuat. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Mhd-Lailan-Arqam-S.Pd_.-M.Pd_.-dalam-Khutbah-Jumat-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 11:49:152025-06-04 11:49:15Moral dan Peran Keluarga di Era Digital
Page 10 of 70«‹89101112›»

TERKINI

  • PPKO BEM Psikologi UAD Gelar Kelas Ekonomi Kreatif di Desa Temuwuh03/10/2025
  • Cerita Unik Empat Pasang Mahasiswa Kembar di P2K UAD 202501/10/2025
  • PBI UAD Gelar Pembekalan Internship TEYL30/09/2025
  • Good Morning Everyone Meriahkan Closing Ceremony P2K UAD 202530/09/2025
  • LSO Pharmacy Club Adakan Kelas Formulasi30/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Kedokteran UAD, Pramudya Wijaya, Borong Prestasi Nasional di Bidang Vokal30/09/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Medali Perak Lewat Taekwondo di POMNAS XIX 202526/09/2025
  • Tim S2 Farmasi UAD Raih Juara 2 di Nusantara Creative Competition 222/09/2025
  • UAD Raih Juara Umum Lomba Esai Nasional Nusantara Creative Competition 222/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara di Kompetisi dan Pelatihan Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top