• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

19/05/2025/in Feature /by Ard

Khaidar Naufal saat penyampaian materi pada pelatihan literasi IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM PBII UAD)

Di tengah riuh rendah dunia akademik yang kerap menempatkan penulisan semata sebagai pemenuhan administratif, sebuah pelatihan literasi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) justru menghadirkan paradigma baru. Pada Rabu, 7 Mei 2025, Laboratorium Bengkel Media Pembelajaran Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menjadi ruang dialektika antara teknis menulis dan kesadaran etik.

Di sinilah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Bahasa Inggris PBII FKIP UAD menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra dengan tema “Tulis dengan Hati, Sunting dengan Teliti: Kader IMM sebagai Penulis yang Beretika dan Kreatif.”

Salah satu narasumber dalam sesi ini adalah Khaidar Naufal Pasingsingan, yang secara khusus membawakan materi tentang puisi. Ia mengurai konsep kepenulisan puisi bukan sekadar sebagai sarana ekspresi estetik, tetapi juga sebagai medium refleksi, etika, dan keberanian menyuarakan realitas. Bagi Khaidar, puisi adalah ruang sintesis antara kepekaan dan kedalaman berpikir.

Mengawali sesinya, Khaidar mengajak peserta untuk memahami bahwa karya tulis, terlebih karya sastra dan jurnalistik, merupakan bentuk rekaman dan interpretasi terhadap pengalaman manusia yang paling berkesan, sebagaimana dinyatakan oleh Pradopo. Namun, pengalaman itu tidak serta-merta dapat dituangkan begitu saja. Ia menampilkan satu alur berpikir yang ia susun dalam tiga elemen utama rasa, referensi, dan metafora.

“Menulis yang berkesan selalu dimulai dari rasa. Rasa yang tajam terhadap realitas akan mendorong kita mencari referensi yang relevan, baik berupa bacaan, pengalaman sosial, maupun fenomena budaya yang pada akhirnya diramu dalam bentuk metafora, atau simbol-simbol kreatif yang menjadi kekuatan khas dalam penulisan.”

Model tiga tahap ini bukan sekadar formula, melainkan metodologi kepenulisan yang menggabungkan kepekaan, pengayaan intelektual, dan estetika. Rasa adalah sumber inspirasi, referensi adalah jembatan nalar, dan metafora adalah bentuk ekspresi.

Khaidar pun mengaitkan konsep tersebut dengan praktik menulis berita dan puisi, dua genre yang banyak digeluti peserta pelatihan. Dalam berita, rasa muncul dalam bentuk keberpihakan pada nilai kemanusiaan, referensi tampak dalam fakta dan data, sedangkan metafora hadir dalam gaya bahasa yang mampu menyentuh pembaca tanpa kehilangan objektivitas.

Sementara dalam puisi, ketiga unsur itu menjadi inti. Peserta diajak mengasah sensitivitas emosi, mengeksplorasi bacaan sastra, lalu membentuk gambaran puitik melalui diksi, rima, dan tipografi. Tak berhenti pada teori, mereka kemudian menulis puisi yang akan dihimpun dalam antologi bersama, sebuah langkah awal dalam menumbuhkan keberanian berkarya dan berbicara melalui tulisan.

Lebih dari sekadar pelatihan, forum ini menjadi ruang pertumbuhan kesadaran. Kesadaran bahwa menulis bukan hanya tentang keterampilan, melainkan juga integritas. Sebuah kesadaran yang, menurut Khaidar, harus dibangun terus-menerus jika mahasiswa ingin menjadikan literasi sebagai instrumen perubahan. “Penulis yang baik adalah mereka yang mampu menangkap realitas dengan hati, membaca dunia dengan jernih, dan menuliskannya dengan tanggung jawab,” pungkasnya.

Dalam lanskap pendidikan tinggi yang kian kompetitif dan pragmatis, pelatihan seperti ini mengingatkan kita bahwa intelektualitas sejati tak lahir dari angka semata, tetapi dari keberanian untuk berpikir, merasa, dan menyuarakan gagasan dengan jujur dan estetik. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khaidar-Naufal-saat-penyampaian-materi-pada-pelatihan-literasi-IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-PBII-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:42:472025-05-19 10:42:47Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil

19/05/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., Pemateri Kajian Ahad Pagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Anove)

Kajian Ahad Pagi menjadi agenda rutin di Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Minggu, 11 Mei 2025 kajian ini menghadirkan Ustaz Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., yang merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia membawakan materi dari kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin karya ulama besar Ibnu Qudamah, dengan mengangkat tema “Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil”.

Dalam pemaparannya, Ustaz Fajar menjelaskan bahwa Ibnu Qudamah banyak menekankan pentingnya bersikap proporsional dalam memandang dunia. Berdasarkan berbagai ayat dalam al-Qur’an, termasuk Q.S. Ali-Imran ayat 14, dunia dijelaskan sebagai sesuatu yang hina jika dijadikan tujuan utama kehidupan.

“Allah memberikan perumpamaan dunia yang tampak indah dan memikat, dari wanita, anak-anak, harta, emas, hingga kekuasaan. Namun semua itu hanyalah ujian bagi manusia, terutama bagi laki-laki, yang seringkali diuji lewat kecintaan dan obsesi terhadap perempuan dan harta,” ungkapnya.

Ustaz Fajar mengingatkan dengan mengutip perkataan Rasulullah saw., bahwa dunia sejatinya adalah tempat sementara. “Dunia itu penjara bagi orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang terlalu mencintai dunia, itu bisa membahayakan akhiratnya, dan sebaliknya. Dunia ini bukan tempat selamanya,” ujarnya.

Menurutnya sikap tamak bukanlah akibat dari kemiskinan, melainkan lahir dari ketidakpuasan dan obsesi berlebihan terhadap dunia. Ia mencontohkan bahwa orang yang korupsi bukan karena mereka miskin, tetapi karena mereka tamak.

Dalam hal ini, Hasan Al-Bashri pernah berkata bahwa orang yang terlalu mencintai dunia bagaikan orang yang meminum racun tanpa tahu penawarnya. Kebahagiaan dunia hanya sesaat, dan setelah itu bisa berubah menjadi kesedihan.

“Jika Allah memberi nikmat, kita harus waspada. Kalau nikmat itu justru menjauhkan kita dari Allah, itu tanda lemah iman.”

Kajian ini menegaskan pentingnya menjaga hati agar tidak terperangkap dalam kecintaan berlebih terhadap dunia yang fana, dan menjadikan kehidupan dunia sebagai ladang bekal untuk meraih akhirat yang lebih kekal. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fajar-Rachmadhani-Lc.-M.Hum_.-Ph.D.-Pemateri-Kajian-Ahad-Pagi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:23:392025-05-19 10:23:39Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil

Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI

17/05/2025/in Feature /by Ard

Penjelasan Materi IPRC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Boy Kelana (Foto Anove)

Peran teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kehumasan menjadi sorotan utama dalam sesi penutupan Indonesia Public Relations Conference (IPRC) 2025 yang digelar Sabtu, 10 Mei 2025 di Amphitarium Gedung Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Boy Kelana Soebroto, Ketua Umum Perhumas Indonesia sekaligus Head of Corporate Communications PT Astra Internasional Tbk, menekankan bahwa AI memang mampu mempercepat berbagai proses komunikasi, seperti produksi konten, distribusi informasi, hingga pemantauan media. Akan tetapi, arah, makna, dan nilai dari komunikasi harus tetap ditentukan oleh manusia. AI hanyalah alat, sementara humas tetap berperan sebagai pengarah strategi dan penjaga integritas komunikasi.

“Humas masa depan dituntut untuk bersikap strategis dan adaptif. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, kecepatan saja tidak cukup, praktisi komunikasi juga perlu memahami konteks, menyusun pesan dengan tepat, dan mampu merespons segala bentuk perubahan secara lebih cermat,” katanya.

Selain itu, etika menjadi fondasi utama. Di tengah maraknya pemanfaatan AI, humas harus tetap menjaga kepercayaan publik dengan tidak mengabaikan isu-isu penting, seperti transparansi data, plagiarisme, dan manipulasi informasi. Kemampuan berpikir kritis dan bertanggung jawab secara sosial menjadi kualitas yang harus terus diasah.

Ia menyoroti fenomena di kalangan mahasiswa yang semakin bergantung pada AI untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Kebiasaan ini dapat melemahkan daya pikir dan mengurangi kemampuan analitis mereka. AI seharusnya digunakan sebatas untuk alat bantu, bukan sebagai jalan pintas yang menghilangkan proses belajar. Jika tidak disikapi dengan bijak, ketergantungan pada teknologi justru bisa menjadi bumerang dalam pembentukan karakter profesional di masa depan.

Melalui refleksi ini, Boy mengajak generasi muda untuk tidak hanya mengejar kemudahan, tetapi juga menjaga kualitas pikir, etika, dan arah dalam setiap langkah komunikasi yang diambil. “AI will not replace talents, but talents who can work with AI will,” ujarnya. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penjelasan-Materi-IPRC-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Boy-Kelana-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-17 11:20:422025-05-17 11:20:42Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Digital

17/05/2025/in Feature /by Ard

Lovandria Dwanda Putra, M.Pd., Narasumber Utama Seminar Kewirausahaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM JPMIPA UAD)

Dunia digital yang berkembang pesat tak hanya mengubah pola komunikasi, namun juga membuka ruang luas bagi generasi muda untuk menjadi pelaku usaha kreatif. Dalam Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Canva yang diselenggarakan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 11 Mei 2025, Lovandri Dwanda Putra, M.Pd., hadir sebagai narasumber utama. Ia menyampaikan tentang gagasan strategis, membangun pola pikir wirausaha dan menguasai digital marketing sebagai senjata utama di era teknologi.

Membentuk Mindset Pengusaha: Dari Peluang Kecil ke Gerakan Besar

Lovandri membuka materinya dengan menggarisbawahi pentingnya pola pikir sebagai fondasi kewirausahaan. Ia menekankan bahwa seorang wirausaha sejati bukan hanya menciptakan produk, tetapi mampu membaca peluang sekecil apa pun yang muncul dari kebutuhan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. “Mindset pengusaha itu harus dibentuk. Ia tidak datang tiba-tiba. Kita perlu melatih diri untuk berpikir dalam kerangka peluang,” ujarnya.

Ia menjelaskan lima karakter mendasar dari entrepreneurial mindset yang harus ditumbuhkan oleh generasi muda, di antaranya orientasi pada peluang, kemampuan mengambil risiko yang terukur, resiliensi, pantang menyerah, dan proaktif.

Digital Marketing: Dari Gagasan ke Jangkauan Publik

Selain membentuk mentalitas wirausaha, Lovandri juga menyoroti pentingnya pemanfaatan digital marketing sebagai instrumen utama dalam memperluas jangkauan usaha. “Tanpa strategi digital, ide hanya akan menjadi angan-angan. Di era ini, promosi bukan lagi sekadar menyebar selebaran, tapi membangun brand awareness di ruang digital,” jelasnya.

Ia memaparkan ruang lingkup utama dalam digital marketing, antara lain pemasaran media sosial, periklanan online, email marketing, dan Search Engine Optimization (SEO).
Konten Digital
Membangun narasi visual dan verbal yang menarik, edukatif, dan selaras dengan nilai produk atau gerakan yang diusung. Menurutnya, semua strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), menghasilkan prospek penjualan (lead generation), dan pada akhirnya meningkatkan penjualan secara konkret.

Lovandri juga menambahkan catatan reflektif yang menyentuh sisi psikologis peserta. “Ambisi kita sering menurun karena lingkungan. Maka berkumpullah dengan orang-orang yang satu frekuensi, yang sama-sama suka bisnis, agar semangat tetap terjaga dan visi tetap terarah,” tutupnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lovandria-Dwanda-Putra-M.Pd_.-Narasumber-Utama-Seminar-Kewirausahaan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-JPMIPA-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-17 11:13:462025-05-17 11:13:46Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Digital

Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern

16/05/2025/in Feature /by Ard

Boy Kelana Soebroto, Narasumber IPRC di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Anove)

Seminar dan Call for Papers Indonesia Public Relations Conference (IPRC) 2025 telah diselenggarakan pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Amphitarium Gedung Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini mengangkat tema “Transformasi Humas melalui AI: Dari Strategi Menuju Narasi” dan menghadirkan Boy Kelana Soebroto sebagai satu dari tiga narasumber. Boy merupakan Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) sekaligus Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk.

Dalam sesi pemaparannya, Boy mengupas tema yang dibawakannya, yaitu “Relevansi Humas melalui Transformasi dengan Pemanfaatan AI”. Ia membahas bagaimana kecerdasan buatan (AI) semakin berperan dalam mengubah praktik kehumasan. Menurutnya, AI dapat mendorong fungsi komunikasi perusahaan menjadi lebih adaptif, cepat, dan relevan terhadap perkembangan lingkungan komunikasi saat ini.

Namun, ia juga menyoroti bahwa di balik manfaatnya, AI membawa tantangan baru, terutama terkait etika, akurasi informasi, dan potensi berkurangnya sentuhan manusia dalam komunikasi. “Humas dituntut untuk mampu beradaptasi tanpa kehilangan nilai-nilai dasar seperti empati dan kepercayaan,” ujar Boy.

Ia memaparkan tiga poin utama dalam pemanfaatan AI untuk menunjang kehumasan, yaitu personalisasi, kolaborasi yang lebih baik, dan peningkatan produktivitas. Dalam personalisasi untuk komunikasi yang lebih relevan, AI memungkinkan humas menyampaikan pesan yang lebih relevan dengan karakteristik masing-masing audiens. Melalui algoritma dan analisis data, konten visual maupun teks dapat disesuaikan berdasarkan segmentasi yang spesifik.

Chatbot berbasis AI juga menjadi sarana interaksi yang cepat dan efisien. Penerapan kolaborasi yang lebih baik, menciptakan kerja tim yang terintegrasi. Dengan memanfaatkan smart collaboration tools dan sistem monitoring isu secara real time, AI membantu meningkatkan koordinasi dalam tim humas.

Sistem manajemen kerja berbasis AI juga memungkinkan proses kerja yang lebih tertata dan responsif terhadap isu yang berkembang. AI juga membantu meningkatkan produktivitas, di mana tugas humas menjadi lebih efisien. Tugas-tugas rutin seperti menjadwalkan konten atau menyusun laporan menjadi dapat diotomatisasi, sehingga humas dapat lebih fokus pada penyusunan strategi komunikasi. AI juga membantu dalam pengambilan keputusan melalui data yang akurat dan terstruktur.

Melalui seminar ini, peserta diajak untuk melihat peran AI secara lebih luas dalam dunia kehumasan. Tidak hanya sebagai alat bantu teknis, namun juga sebagai bagian dari strategi komunikasi jangka panjang yang human-centered dan data-driven. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Boy-Kelana-Soebroto-Narasumber-IPRC-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 11:20:162025-05-16 11:20:16Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern

Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD

16/05/2025/in Feature /by Ard

Wisudawan Berprestasi FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Reyhan Gymnastiar (Foto Salsya)

Reyhan Gymnastiar, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih peghargaan sebagai Wisudawan Berprestasi Bidang Akademik dalam acara Wisuda Periode III Tahun Ajaran 2025. Acara berlangsung di Jogja Expo Center pada Sabtu, 10 Mei 2025. Reyhan mampu menyelesaikan masa studinya dalam waktu kurang lebih 3 tahun 5 bulan.

Jejak prestasi di bidang akademik yang ditinggalkan oleh Reyhan memperoleh 14 kejuaraan di antaranya mahasiswa baru terbaik Fakultas Hukum 2021, juara 2 Lomba Membaca Puisi Milad FH UAD, juara 3 National Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah Agung 2022, juara 1 National Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah Agung 2023.

Ia juga meraih juara 1 National Legal Opinion Sekolah Tinggi Hukum Militer 2023, juara 2 Kompetisi Mediasi Nasional Tarumanagara Law Fair 2023, Gold Medal 2nd International Youth Summit 2024, 1st Runner Up 2nd International Youth Summit 2024, juara 1 Kompetisi Mediasi Nasional Alsa Lex Week 2024.

Prestasi lain yang didapat adalah juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah Bela Negara 2024, juara 2 karya Tulis Nasional Universitas Airlangga 2024, Mediator Terbaik Internal Civil Law Moot Court Competition 2024, juara 3 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Hukum UAD 2024, dan juara 2 Internal Civil Law Moot Court Competition 2024.

Kejuaraan yang diraihnya merupakan sebuah capaian yang sangat mengesankan dan tentunya mampu menjadi motivasi untuk mahasiswa lainnya dalam mengikuti ajang perlombaan. Selain itu, Reyhan juga menjadi salah satu pengurus yang aktif pada Komunitas Peradilan Semu (KPS) FH UAD dan pernah menjabat sebagai Project Officer dari acara perlombaan National Moot Court Competition Piala K.H. Ahmad Dahlan 2024 yang diselenggarakan oleh KPS FH UAD.

Reyhan sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari FH UAD dan mampu meraih banyak kejuaraan yang semoga bisa mengharumkan nama baik UAD. “Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di KPS FH UAD dan dosen FH UAD karena selalu memberikan dukungan. Semoga FH UAD mampu mencetak generasi emas sebagai fondasi dalam menciptakan penerus yang berintegritas.” (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wisudawan-Berprestasi-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Reyhan-Gymnastiar-Foto-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 11:10:462025-05-16 11:10:46Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD

Optimalisasi Teknologi AI dalam Public Relations

16/05/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi oleh Tin Ngo pada IPRC di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Anove)

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mengubah wajah dunia Public Relations (PR). Fenomena ini menjadi bahasan utama dalam Indonesia Public Relations Conference (IPRC) 2025 yang mengusung tema “Transformasi Humas melalui AI: Dari Strategi Menuju Narasi”. Acara digelar Sabtu, 10 Mei 2025, di Amphitarium Gedung Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Kegiatan ini merupakan inisiatif tahunan dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Yogyakarta, dan tahun ini menandai penyelenggaraan yang keenam. IPRC menjadi ruang bertemunya para akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai universitas untuk berdiskusi tentang perkembangan serta tantangan dunia kehumasan di era digital.

Salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta adalah keynote speech dari Tin Ngo, Asia-Pacific Business Development Manager Pancake. Dalam paparannya yang bertema “The Power of AI: Transforming Business-Customer Interactions”, Tin mengupas tentang bagaimana kecerdasan buatan diintegrasikan dalam platform Pancake untuk mendukung manajemen komunikasi digital, pemasaran, dan relasi pelanggan secara efisien.

“AI tidak hanya mempercepat proses kerja, tapi juga meningkatkan kualitas relasi antara brand dan audiens melalui fitur-fitur seperti chatbot, data analytics, dan personalisasi pesan,” jelasnya.

Seminar ini juga menghadirkan sesi call for papers, yang menjadi panggung bagi para akademisi dan mahasiswa untuk mempresentasikan riset terbaru mereka di bidang Public Relations.

Dengan dihadirkannya narasumber berskala internasional dan semangat lintas sektor, IPRC 2025 menunjukkan bahwa integrasi teknologi, terutama AI, menjadi aspek penting dalam mengembangkan strategi komunikasi yang adaptif dan relevan pada saat ini. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-oleh-Tin-Ngo-pada-IPRC-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 10:31:172025-05-21 09:55:26Optimalisasi Teknologi AI dalam Public Relations

Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan

16/05/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Qaem Aulassyahied S.Th.I., M.Ag. selaku Penceramah Khutbah Jumat di Masjid Islamic Center UAD (Foto Darmawan)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menayangkan live khutbah Jumat, pada 9 Mei 2025.  Ustaz Qaem Aulassyahied S.Th.I., M.Ag. yang merupakan dosen Prodi Ilmu Hadis UAD menjadi penceramah pada kesempatan ini.

Dalam khutbahnya, ia menjelaskan kepada para jamaah agar selalu bersyukur atas segala karunia dan juga barokah yang telah diberikan oleh Allah Swt. Manusia yang juga seorang hamba harus selalu sadar untuk menunaikan kewajibannya. “Bentuk kesyukuran adalah selalu berupaya untuk memperbaiki diri di tengah kesalahan yang dilakukan dan dosa yang masih dikerjakan,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan tentang gambaran kehidupan Rasulullah adalah kehidupan yang diberkahi oleh Allah Swt. sebagai hidup yang dijalankan oleh orang-orang yang bertaqwa. Salah satu karakter dari ajaran islam adalah agama Islam selalu sesuai dengan fitrah manusia. Agama Islam diturunkan langsung oleh Allah Swt. sebagai petunjuk kehidupan manusia.

Lebih lanjut, Ustaz Qaem juga menjelaskan bahwa dalam proses menuju keimanan seorang kaum muslim pasti melakukan berbagai kesalahan. Dalam sabdannya, Rasulullah memberitahukan pada kaum muslimin yang artinya “setiap anak Adam pasti pernah melakukan kesalahan dan  sebaik-baiknya orang yang mempunyai kesalahan adalah orang yang meminta ampun dan segera bertobat pada Allah Swt”. Pada hadis lain Rasulullah juga memberitahukan pada umat Islam, “bertaqwalah kamu di manapun berada dan dalam keadaan apa pun.”

Terdapat dua persyaratan yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslim untuk memperbaiki segala kesalahan yang telah dibuatnya. Yakni keburukan yang besar baru bisa dihapuskan dengan kebaikan yang besar juga, misalnya dengan berbakti kepada kedua orang tua dapat menghapuskan praktik keburukan yang telah di perbuat semasa hidupnya. Syarat selanjutnya adalah taat dalam beribadah dan bersedekah kepada Allah Swt.

Melalui khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan jamaah mengenai keutamaan dalam berbuat kebaikan dan menjauhi segala keburukan yang dapat mengakibatkan dosa besar. (dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Qaem-Aulassyahied-S.Th_.I.-M.Ag_.-selaku-Penceramah-Khutbah-Jumat-di-Masjid-Islamic-Center-UAD-Foto-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 10:25:302025-05-16 10:25:30Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan

Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana

16/05/2025/in Feature /by Ard

Pelepasan Calon Wisudawan FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FAI UAD)

Dalam momen penuh makna pada acara pelepasan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD), hadir Azhar Nashir Ulwan, M.Sc., sebagai narasumber utama. Ia berhasil mengobarkan semangat dan wawasan baru terkait perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).

Dengan penyampaian yang komunikatif, Azhar menyoroti potensi besar AI dalam mendorong lonjakan produktivitas, bahkan mencapai peningkatan hingga 70% melalui aplikasi sederhana di smartphone. “AI bukan lagi masa depan. Ia adalah masa kini yang tengah membentuk ulang cara kita bekerja dan berpikir,” ungkapnya.

Namun, kemajuan ini tak datang tanpa konsekuensi. Dalam pemaparannya, Azhar menegaskan adanya transformasi besar dalam dunia kerja yang sedang berlangsung. Perubahan ini mencakup pergeseran pada struktur tenaga kerja, metode kerja yang lebih dinamis, serta peningkatan fleksibilitas dalam hal waktu dan lokasi bekerja.

“Kita menghadapi dunia kerja yang makin cair, tetapi juga menuntut penguasaan teknologi yang lebih mendalam,” ujarnya.

Lebih jauh, Azhar mengingatkan pentingnya kemampuan manusia dalam mengendalikan teknologi, bukan sebaliknya. “Penguasaan AI bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan juga soal kebijaksanaan,” tuturnya.

Ia pun menekankan potensi tantangan etika yang tak bisa diabaikan. Dari risiko plagiarisme dan penyebaran hoaks berbasis deepfake, hingga bias algoritma dan ancaman dehumanisasi, AI menghadirkan dilema yang menuntut tanggung jawab moral dari penggunanya.

Dalam konteks itu, Azhar menyampaikan urgensi keadaban digital serta pentingnya membangun motivasi yang baik dan pola pikir berkembang (growth mindset) untuk menghadapi era ini dengan bijak.

Ia menutup pemaparannya dengan sebuah pesan inspiratif, “3M – Motivasi yang baik adalah menjaga akhlak kita untuk diri sendiri, mindset yang tepat usahakan untuk selalu growth mindset. Jangan malas, jangan loyo. Kita hadapi, mulai saja dulu. Kalau niat dan mindset kita sudah tepat, insyaallah AI ini akan menaikkan value kita, mengembangkan diri kita lebih AI lagi.” (Fia/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelepasan-Calon-Wisudawan-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 10:14:322025-05-16 10:14:32Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana

Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti

15/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., Wakil Dekan I FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas FKIP UAD)

Suasana haru dan bahagia menyelimuti Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada hari pelepasan calon wisudawan dan wisudawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dalam momen istimewa ini, Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., selaku Wakil Dekan I FKIP, menyampaikan sambutan hangat sekaligus penuh makna, membingkai pelepasan bukan sebagai perpisahan, melainkan awal dari babak baru kehidupan. Acara ini pun terasa lebih istimewa karena untuk pertama kalinya FKIP menyelenggarakan Alumni Award, sebuah bentuk apresiasi terhadap alumni berprestasi yang telah memberikan kontribusi nyata di masyarakat.

Dalam pidatonya, ia menyampaikan selamat kepada seluruh calon wisudawan dan wisudawati, baik dari jenjang S1 maupun S2, atas keberhasilannya menempuh pendidikan hingga tuntas. Namun lebih dari sekadar ucapan selamat, Suyatno menyoroti bahwa setiap mahasiswa memiliki kisah perjuangan unik di balik toga yang dikenakan. “Ada yang lulus tepat waktu, ada juga yang lulus pada waktu yang tepat. Semua itu adalah bagian dari cerita hidup yang berharga,” tuturnya.

Membawa semangat tema Berilmu, Beraksi, Berarti, Suyatno mengingatkan para lulusan FKIP bahwa selepas wisuda, status berubah dan perubahan itu menuntut aksi nyata. Ia menekankan pentingnya untuk segera mengambil peran di masyarakat, sekecil apa pun itu.

“Jadilah ustaz/ustazah TPA, guru honorer, marbot masjid, atau relawan pendidikan, semua itu mulia,” pesannya. Tak hanya bicara tentang pengabdian, ia juga membuka peluang bagi lulusan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“FKIP UAD siap menjadi rumah akademik Anda. Jangan ragu, jangan menyesal di kemudian hari,” ujarnya, sembari mengajak alumni untuk terus menjalin hubungan dengan almamater.

Kepada penerima Alumni Award, Suyatno mengucapkan terima kasih atas kiprah dan teladan mereka. Menurutnya, anugerah ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk penghargaan atas nilai-nilai keilmuan dan pengabdian yang mereka wujudkan di tengah masyarakat.

Menutup sambutannya, Suyatno menyampaikan permohonan maaf dari segenap sivitas akademika atas segala kekurangan selama para mahasiswa menempuh studi. “Mungkin ada dosen yang lambat membalas WA, atau revisi skripsi yang belum sempat dikoreksi tepat waktu, semua itu bukan karena tidak peduli, tapi karena keterbatasan manusiawi yang kami miliki,” ungkapnya.

 “Semoga ilmunya berkah, tubuhnya sehat, jiwanya kuat, dan langkahnya dimudahkan untuk membangun karier serta menjadi pribadi yang bermanfaat di dunia dan akhirat.” Pelepasan ini bukanlah perpisahan, melainkan awal dari pengabdian. FKIP UAD bangga dan siap menyambut kiprah para alumni yang akan beraksi dan berarti di mana pun mereka berada. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Suyatno-M.Pd_.I.-Wakil-Dekan-I-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-FKIP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 14:53:062025-05-15 14:53:06Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti
Page 2 of 59‹1234›»

TERKINI

  • KASAD Maruli Simanjuntak Kunjungi UAD28/05/2025
  • UAD Bangun Ekosistem Wirausaha Mahasiswa Lewat Program Inovatif dan Pendampingan Karakter26/05/2025
  • Bangkitkan Semangat Sains di Hari Kebangkitan Nasional26/05/2025
  • Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi26/05/2025
  • Asmi Sofia: Menyeimbangkan Prestasi Akademik dan Aktivitas Organisasi26/05/2025

PRESTASI

  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025
  • Tim Arabian PPG PGSD UAD Juara 2 Lomba Poster dalam Gelar Karya 202524/05/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri Juara II Lomba Esai dalam Kompetisi Victory Cup 202524/05/2025

FEATURE

  • Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus24/05/2025
  • Matematika Komputasi dan Masa Depan AI24/05/2025
  • Rektor UAD Tegaskan Komitmen Nol Asisten Ahli23/05/2025
  • Rahasia Mengendalikan Amarah dalam Diri23/05/2025
  • Gagasan Kritis Prof. Rina Ratih: Perempuan dalam Cermin Fakta dan Sastra22/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top