Tantangan PTS Hadapi Penurunan Mahasiswa Baru dan Upaya Mengatasinya
Berdasarkan Peraturan Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri dari Permendikburistek No. 48 tahun 2022, kuota Seleksi Jalur Mandiri di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) sampai 50 persen. Hal tersebut berdampak pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia yang mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru tahun 2023.
Berkaitan dengan hal itu, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Pelatihan Peningkatan Kepemimpinan Perguruan Tinggi melalui program Leadership and Management Development Program (LMDP) Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead) Erasmus+. Seminar berlangsung pada Jumat, 27 Oktober 2023 di Ruang Amphitheater Gedung Fakultas Kedokteran UAD. Kegiatan tersebut merupakan langkah dan upaya PTS untuk menghadapi tantangan penurunan jumlah mahasiswa baru.
Lebih lanjut, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. mengungkapkan, “UAD mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru yang cukup signifikan pada tahun 2023. Beberapa fakultas yang mengalami penurunan di antaranya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sains, dan Keagamaan.”
Kemudian Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. yang merupakan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V DIY sekaligus Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk penutupan Penerumaan Mahasiswa Baru (PMB) PTN adalah akhir Juli. Selain itu, penambahan kursi PTN yang tidak wajar menjadi salah satu penyebab penurunan mahasiswa.
Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. yang merupakan Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY menyampaikan beberapa penyebab penurunan mahasiswa baru di PTS beberapa tahun ini di antaranya sebagai berikut.
- Pandemi Covid-19.
- Pelaksanaan PMB Jalur Mandiri di PTN baik dari sisi kuota dan jalur mandiri yang terlalu besar dan waktu pendaftaran yang terlalu panjang yakni sampai 15 Agustus 2023, yang masih memungkinkan menerima mahasiswa baru di Jalur Mandiri sepanjang kuota 50 persen tersebut belum tercapai.
- Kondisi ekonomi.
Menanggapi hal tersebut beberapa upaya yang dilakukan pemerintah melalui LLDikti ialah berikut ini.
- Pembinaan mutu PTS.
- Bimbingan Teknis dan Workshop Penjaminan Mutu dalam rangka peningkatan mutu PTS baik dari Akreditasi Perguruan Tinggi maupun Akreditasi Prodi.
- Bimbingan Teknis Pengelolaan Perguruan Tinggi kepada Badan Penyelenggara.
- Pembinaan dalam rangka peningkatan kualifikasi dosen.
- Penyaluran beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
- Pendampingan, verifikasi, dan evaluasi pelaporan PDDikti.
Selanjutnya, langkah bagi PTS untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing ialah sebagai berikut.
- PTS dapat lebih adaptif dengan kondisi saat ini dengan memanfaatkan media sosial yakni dalam hal promosi secara masif pada kanal-kanal sosial serta situs web.
- Peningkatan citra PTS melalui tiga aspek utama yaitu keuangan, pengelolaan, dan infrastruktur atau sarana prasarana.
- Kolaborasi PMB melalui Jogjaversitas.
Di samping upaya yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat usulan yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah yaitu meminta negara untuk meninjau ulang konsep PTN-BH yang menjadi alasan PTS mencari sumber dana alternatif. (umh)