• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Manfaatkan Keilmuan Dosen untuk Menulis Artikel

01/04/2016/0 Comments/in Feature /by Super News

Dosen sudah mempunyai materi keilmuan untuk menulis di media masa. Hanya saja, tidak semua dosen bisa mengolahnya menjadi tulisan ilmiah populer.

Begitulah latar belakang diadakannya pelatihan artikel ilmiah populer di media massa bagi dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara  yang diselenggarakan oleh Humas UAD ini berlangsung di ruang sidang kampus I, Kamis (31/3/2016). Hadir sebagai pembicara adalah Pemimpin Redaksi  Koran Tempo, Ali Nur Yasin.

Ada banyak hal yang ditekankan pada pelatihan tersebut. Salah satunya melihat manfaat menulis di media massa bagi dosen. Cara mengolah tulisan sesuai bidang keilmuan menjadi artikel populer di rubrik opini, dan kiat menulis di media masa.

Selain itu, para peserta juga langsung praktik menulis yang langsung dipandu oleh Ali. Selanjutnya, tulisan dievaluasi untuk mendapatkan tulisan yang baik.

“Banyak dosen yang masih terikat dengan akademik, sehingga tulisannya masih kaku dan teoritis. Tentu saja itu tidak layak di media masa. Berbeda jika itu diaplikasikan ke jurnal,” kata Ali saat menjelaskan persoalan dosen saat menulis.

Jika ingin menulis di media masa, lanjut Ali, maka bahasa yang digunakan harus merakyat dan gampang dipahami oleh banyak kalangan.

Dr. Abdul Fadlil, M.T., selaku Wakil Rektor III dalam sambutannya berharap, dengan adanya pelatihan artikel dosen UAD, pemikiran dan keilmuan dosen dapat dipublikasikan di media masa sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat kebanyakan.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-04-01 01:51:212017-06-02 03:43:27Manfaatkan Keilmuan Dosen untuk Menulis Artikel

Kerja Keras Tidak Akan Berkhianat

21/03/2016/0 Comments/in Feature /by Super News

 

Sadar bahwa bidang akademis saja tidak cukup untuk membanggakan kedua orang tua, Iffah Mayasari akhirnya menekuni hobi pencak silat. Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (PBI-UAD) ini bertekad mengembangkan hobi tersebut.

Alhasil, ketekunan putri dari pasangan Bapak Lugiman dan Ibu Umi Masitah ini berbuah manis. Beberapa gelar juara pernah diraih dalam event Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar Perguruan Tinggi IV, V, VI; kategori ganda putri berpasangan dengan Zulfa yang diselenggarakan di UNHAS dengan meraih juara I kategori ganda putri, 2012; UPN Veteran Yogyakarta dengan menyabet juara II kategori ganda putri, 2013; dan di UGM  menjadi juara II kategori ganda putri, 2014.

Prestasi itu tidak berhenti di level perguruan tinggi saja. Ia juga berhasil lolos seleksi sebagai atlet pencak silat Pelatda DIY. Untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, Iffah mengganti KTP dari Lampung ke Yogyakarta agar bisa mengikuti berbagai ajang perlombaan.

Untuk meningkatkan kemampuannya, ini berlatih lebih keras untuk meningkatkan teknik, fisik, dan chemistry dengan pasangan gandanya.

“Begitulah rutinitas saya. Pagi harus joging, sore latihan di kampus, malamnya harus latihan di Sleman. Apa yang saya makan juga harus diatur, tidak boleh minum es, makan makanan pedas, dan instan,” ucapnya dengan sedikit tawa saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Kamis (17/3/2016).

Perempuan ini pernah mengikuti seleksi Pra-PON DIY. Namun, akhirnya ia harus mengurungkan keinginannya karena fokus pada skripsi. Selain itu, ia juga merelakan off dari Pelatda DIY.

“Sebenarnya skripsi bukan kendala, tetapi saya harus fokus pada salah satu hal agar bisa mendapat hasil maksimal,” tutur perempuan yang meraih IPK sangat memuaskan tersebut.

Putri kelahiran Lampung 28 November 1993 ini memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi pelatih. Ia ingin meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sebelum pulang ke kampung halamannya.

“Saya harus bisa mengalahkan diri sendiri, siap menerima kekalahan, melawan rasa malas. Saya percaya bahwa kerja keras tidak akan berkhianat,” kata perempuan yang wisuda pada Sabtu, (19/3/2019) tersebut.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-03-21 07:47:322017-06-02 03:44:57Kerja Keras Tidak Akan Berkhianat

Fokus Kuliah untuk Kelulusan yang Maksimal

21/03/2016/0 Comments/in Feature /by Super News

Ilmu dapat diperoleh dari mana pun, termasuk media online. Kegiatan mahasiswa sebagai elite intelektual tidak pernah terlepas dari tugas, membaca buku referensi, dan diskusi. Bagi Ade lisa Istifarida, salah satu peraih IPK tertinggi dalam wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode Maret 2016, kegiatan tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.

“Belajar ya belajar, yang penting tekun,” ujar Ade ketika diwawancarai di kampus I UAD 18/03/16.

Menurut perempuan yang lahir di Sleman 20 tahun yang lalu ini, nilai akademis ditentukan oleh keseriusan dan kemauan dalam belajar. Selain itu, yang tidak kalah penting setelah usaha adalah doa.

Berbeda dengan mahasiswa berprestasi lainnya, Ade tidak mengikuti organisasi di kampus. Ia memilih fokus pada kegiatan akademis agar hasilnya bisa maksimal.

Meskipun tidak ikut organisasi, anak dari Bapak Sulistiyo Ahmad dan Ibu Sri Romani ini menjalin silaturahmi yang cukup baik dengan teman-temannya dari kampus lain di Yogyakarta. Dari silaturahmi itu kadang memunculkan diskusi lepas yang menambah ilmu pengetahuan baru, mulai dari pengetahuan tentang manajemen, politik, ekonomi, sampai sosial.

Setiap harinya, Ade yang tinggal di sekitar Cangkringan harus memperjuangkan jarak antara rumah dan kampus.

“Saya harus berangkat lebih awal, paling tidak 1 jam sebelum kuliah dimulai. Jika lalu lintas lancar, 45 menit sudah sampai. Tapi kalau macet, butuh waktu 1 sampai 1,5 jam.”

Selain belajar dan mempererat silaturahmi, adik dari Rapih Primardhani ini selalu menyempatkan untuk melaksanakan shalat dhuha dan tahajjud. Orang tuanya selalu mengingatkan Ade agar senantiasa ingat dengan Tuhan.

Mahasiswi Prodi Manajemen ini menyukai iklim persaingan antar mahasiswa yang ada di UAD. Persaingan tersebut menjadi stimulus baginya untuk belajar terus menerus. Namun, yang menjadi kendala baginya adalah kurangnya pengalaman lapangan. Banyak dosen selalu menjejali mahasiswa dengan teori tanpa diimbangi dengan praktik.

“Semoga pembelajaran di UAD semakin maju, teori harus diimbangi dengan praktik agar mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan apa yang dipelajari,” pungkas Ade dengan penuh harap.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-03-21 07:47:062017-06-02 03:45:07Fokus Kuliah untuk Kelulusan yang Maksimal
Page 68 of 68«‹666768

TERKINI

  • UAD Gelar FiTalks 2025: Kupas Tuntas Peluang dan Ancaman Era Kecerdasan Buatan (AI)12/07/2025
  • UAD Selenggarakan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk Guru SD dan SMP DIY12/07/2025
  • BIMAWA UAD Gelar Penerjunan dan Pembekalan Tim PPKO dan PKM11/07/2025
  • Prodi Ilmu Komunikasi 2022 Gelar Talkshow “Internship Insight”, Bahas Dunia Magang dan Karier PR11/07/2025
  • IMM PBII UAD Terima Kunjungan Studi Banding dari IMM FPB UMY11/07/2025

PRESTASI

  • UKM Karate UAD Borong Medali di Ajang Nasional12/07/2025
  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top