• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan

16/05/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Qaem Aulassyahied S.Th.I., M.Ag. selaku Penceramah Khutbah Jumat di Masjid Islamic Center UAD (Foto Darmawan)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menayangkan live khutbah Jumat, pada 9 Mei 2025.  Ustaz Qaem Aulassyahied S.Th.I., M.Ag. yang merupakan dosen Prodi Ilmu Hadis UAD menjadi penceramah pada kesempatan ini.

Dalam khutbahnya, ia menjelaskan kepada para jamaah agar selalu bersyukur atas segala karunia dan juga barokah yang telah diberikan oleh Allah Swt. Manusia yang juga seorang hamba harus selalu sadar untuk menunaikan kewajibannya. “Bentuk kesyukuran adalah selalu berupaya untuk memperbaiki diri di tengah kesalahan yang dilakukan dan dosa yang masih dikerjakan,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan tentang gambaran kehidupan Rasulullah adalah kehidupan yang diberkahi oleh Allah Swt. sebagai hidup yang dijalankan oleh orang-orang yang bertaqwa. Salah satu karakter dari ajaran islam adalah agama Islam selalu sesuai dengan fitrah manusia. Agama Islam diturunkan langsung oleh Allah Swt. sebagai petunjuk kehidupan manusia.

Lebih lanjut, Ustaz Qaem juga menjelaskan bahwa dalam proses menuju keimanan seorang kaum muslim pasti melakukan berbagai kesalahan. Dalam sabdannya, Rasulullah memberitahukan pada kaum muslimin yang artinya “setiap anak Adam pasti pernah melakukan kesalahan dan  sebaik-baiknya orang yang mempunyai kesalahan adalah orang yang meminta ampun dan segera bertobat pada Allah Swt”. Pada hadis lain Rasulullah juga memberitahukan pada umat Islam, “bertaqwalah kamu di manapun berada dan dalam keadaan apa pun.”

Terdapat dua persyaratan yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslim untuk memperbaiki segala kesalahan yang telah dibuatnya. Yakni keburukan yang besar baru bisa dihapuskan dengan kebaikan yang besar juga, misalnya dengan berbakti kepada kedua orang tua dapat menghapuskan praktik keburukan yang telah di perbuat semasa hidupnya. Syarat selanjutnya adalah taat dalam beribadah dan bersedekah kepada Allah Swt.

Melalui khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan jamaah mengenai keutamaan dalam berbuat kebaikan dan menjauhi segala keburukan yang dapat mengakibatkan dosa besar. (dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Qaem-Aulassyahied-S.Th_.I.-M.Ag_.-selaku-Penceramah-Khutbah-Jumat-di-Masjid-Islamic-Center-UAD-Foto-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 10:25:302025-05-16 10:25:30Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan

Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana

16/05/2025/in Feature /by Ard

Pelepasan Calon Wisudawan FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FAI UAD)

Dalam momen penuh makna pada acara pelepasan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD), hadir Azhar Nashir Ulwan, M.Sc., sebagai narasumber utama. Ia berhasil mengobarkan semangat dan wawasan baru terkait perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).

Dengan penyampaian yang komunikatif, Azhar menyoroti potensi besar AI dalam mendorong lonjakan produktivitas, bahkan mencapai peningkatan hingga 70% melalui aplikasi sederhana di smartphone. “AI bukan lagi masa depan. Ia adalah masa kini yang tengah membentuk ulang cara kita bekerja dan berpikir,” ungkapnya.

Namun, kemajuan ini tak datang tanpa konsekuensi. Dalam pemaparannya, Azhar menegaskan adanya transformasi besar dalam dunia kerja yang sedang berlangsung. Perubahan ini mencakup pergeseran pada struktur tenaga kerja, metode kerja yang lebih dinamis, serta peningkatan fleksibilitas dalam hal waktu dan lokasi bekerja.

“Kita menghadapi dunia kerja yang makin cair, tetapi juga menuntut penguasaan teknologi yang lebih mendalam,” ujarnya.

Lebih jauh, Azhar mengingatkan pentingnya kemampuan manusia dalam mengendalikan teknologi, bukan sebaliknya. “Penguasaan AI bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan juga soal kebijaksanaan,” tuturnya.

Ia pun menekankan potensi tantangan etika yang tak bisa diabaikan. Dari risiko plagiarisme dan penyebaran hoaks berbasis deepfake, hingga bias algoritma dan ancaman dehumanisasi, AI menghadirkan dilema yang menuntut tanggung jawab moral dari penggunanya.

Dalam konteks itu, Azhar menyampaikan urgensi keadaban digital serta pentingnya membangun motivasi yang baik dan pola pikir berkembang (growth mindset) untuk menghadapi era ini dengan bijak.

Ia menutup pemaparannya dengan sebuah pesan inspiratif, “3M – Motivasi yang baik adalah menjaga akhlak kita untuk diri sendiri, mindset yang tepat usahakan untuk selalu growth mindset. Jangan malas, jangan loyo. Kita hadapi, mulai saja dulu. Kalau niat dan mindset kita sudah tepat, insyaallah AI ini akan menaikkan value kita, mengembangkan diri kita lebih AI lagi.” (Fia/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelepasan-Calon-Wisudawan-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 10:14:322025-05-16 10:14:32Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana

Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti

15/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., Wakil Dekan I FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas FKIP UAD)

Suasana haru dan bahagia menyelimuti Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada hari pelepasan calon wisudawan dan wisudawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dalam momen istimewa ini, Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., selaku Wakil Dekan I FKIP, menyampaikan sambutan hangat sekaligus penuh makna, membingkai pelepasan bukan sebagai perpisahan, melainkan awal dari babak baru kehidupan. Acara ini pun terasa lebih istimewa karena untuk pertama kalinya FKIP menyelenggarakan Alumni Award, sebuah bentuk apresiasi terhadap alumni berprestasi yang telah memberikan kontribusi nyata di masyarakat.

Dalam pidatonya, ia menyampaikan selamat kepada seluruh calon wisudawan dan wisudawati, baik dari jenjang S1 maupun S2, atas keberhasilannya menempuh pendidikan hingga tuntas. Namun lebih dari sekadar ucapan selamat, Suyatno menyoroti bahwa setiap mahasiswa memiliki kisah perjuangan unik di balik toga yang dikenakan. “Ada yang lulus tepat waktu, ada juga yang lulus pada waktu yang tepat. Semua itu adalah bagian dari cerita hidup yang berharga,” tuturnya.

Membawa semangat tema Berilmu, Beraksi, Berarti, Suyatno mengingatkan para lulusan FKIP bahwa selepas wisuda, status berubah dan perubahan itu menuntut aksi nyata. Ia menekankan pentingnya untuk segera mengambil peran di masyarakat, sekecil apa pun itu.

“Jadilah ustaz/ustazah TPA, guru honorer, marbot masjid, atau relawan pendidikan, semua itu mulia,” pesannya. Tak hanya bicara tentang pengabdian, ia juga membuka peluang bagi lulusan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“FKIP UAD siap menjadi rumah akademik Anda. Jangan ragu, jangan menyesal di kemudian hari,” ujarnya, sembari mengajak alumni untuk terus menjalin hubungan dengan almamater.

Kepada penerima Alumni Award, Suyatno mengucapkan terima kasih atas kiprah dan teladan mereka. Menurutnya, anugerah ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk penghargaan atas nilai-nilai keilmuan dan pengabdian yang mereka wujudkan di tengah masyarakat.

Menutup sambutannya, Suyatno menyampaikan permohonan maaf dari segenap sivitas akademika atas segala kekurangan selama para mahasiswa menempuh studi. “Mungkin ada dosen yang lambat membalas WA, atau revisi skripsi yang belum sempat dikoreksi tepat waktu, semua itu bukan karena tidak peduli, tapi karena keterbatasan manusiawi yang kami miliki,” ungkapnya.

 “Semoga ilmunya berkah, tubuhnya sehat, jiwanya kuat, dan langkahnya dimudahkan untuk membangun karier serta menjadi pribadi yang bermanfaat di dunia dan akhirat.” Pelepasan ini bukanlah perpisahan, melainkan awal dari pengabdian. FKIP UAD bangga dan siap menyambut kiprah para alumni yang akan beraksi dan berarti di mana pun mereka berada. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Suyatno-M.Pd_.I.-Wakil-Dekan-I-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-FKIP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 14:53:062025-05-15 14:53:06Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti

Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik

15/05/2025/in Feature /by Ard

Dr. Suryawan Raharjo, S.H., LL.M., Pemateri Kuliah Bersama FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat Penyerahan Cinderamata (Foto FH UAD)

Salah satu peran politik dari pertumbuhan lapangan kerja dapat ditinjau dari komitmen negara dalam menyediakan tempat kerja yang layak. Problematika dasar yang setiap tahun terjadi yakni tidak ada penyesuaian antara kurikulum kualitas pembelajaran hasil soft skill dengan mengaplikasikan di dunia kerja.

Hal tersebut di sebabkan oleh sikap realistis yang menjadi pragmatis, seolah bekerja hanya untuk bertahan hidup dan melepaskan idealisme untuk mengupayakan pekerjaan sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh.

Pernyataan tersebut disampaikan Dr. Suryawan Raharjo, S.H., LL.M. pemateri dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 5 Mei 2025.

“ini berada di dalam dunia yang penuh formalitas, disuruh bekerja namun pertumbuhan lapangan kerja tidak link and match terhadap pendidikan yang ditempuh oleh para angkatan kerja. Apakah pemerintah mampu untuk memberikan jaminan ketersediaan akses lapangan kerja di setiap wilayah? Ditambah teknologi yang kian maju, maka kita butuh pemuda yang mampu beradaptasi dengan hal tersebut,” ujarnya.

Kegiatan untuk memperingati May Day yang terlaksana di Kampus IV UAD memunculkan banyak gagasan baru mengenai peran pemuda politik dalam pertumbuhan lapangan kerja. Bukan lagi rahasia umum, bahwasannya pemuda politik mampu merasionalisasi ketersediaan atau akses dari pekerjaan itu sendiri.

Politik identitas yang merepresentasi para pemuda membuktikan bahwa mereka mampu mencetak para generasi muda yang siap berkompetisi. ⁠Pemuda politik diumpamakan sebagai subjek dan objek ketenagakerjaan, sebagai subjek dikarenakan pemuda memiliki hak untuk berpartisipasi dalam dunia kerja dan memperjuangkan masa depannya sendiri. 

Sebagai objek, karena pemuda juga bisa menjadi sasaran program-program pembangunan ketenagakerjaan untuk mengembangkan potensi mereka. Untuk itu, pertumbuhan lapangan kerja memiliki relevansi yang signifikan dengan pemuda politik karena pemuda adalah kelompok usia yang paling terdampak oleh kondisi lapangan kerja. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suryawan-Raharjo-S.H.-LL.M.-Pemateri-Kuliah-Bersama-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-Penyerahan-Cinderamata-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 14:11:042025-05-15 14:11:04Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik

Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja

15/05/2025/in Feature /by Ard

Foto Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Usia 18-23 tahun termasuk dalam kategori usia produktif untuk bekerja serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Pada era modern sekarang ini, golongan yang memasuki usia tersebut disebut dengan Gen Z. Mentalitas Gen Z dalam dunia kerja masih menjadi pertanyaan dalam menghadapi sebuah perubahan dan tantangan yang terus berkembang.

Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. dosen Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengatakan Gen Z memiliki keinginan dan harapan yang sangat besar. Namun ada berbagai hal yang perlu disiapkan di dunia kerja, sehingga terkadang mental Gen Z masih dipertanyakan.

Hal tersebut disampaikan Fithriatus pada kuliah bersama yang dilangsungkan 5 Mei 2025 di kampus IV UAD. Tema dalam pembahasannya menajam terkait Gen Z di dunia kerja.

“Diperlukan perhatian khusus untuk mencetak generasi emas yang siap di dunia kerja dengan menekankan pada peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan keterampilan praktis, dan dukungan terhadap dunia usaha dan industri. Selain mentalitas, diperlukan peran dari perguruan tinggi untuk memfasilitasi tarkait lapangan pekerjaan secara skala kecil agar memiliki pengalaman yang memadai,” katanya.

Mentalitas Gen Z di dunia kerja cenderung menekankan keseimbangan hidup seperti menghargai waktu pribadi dan ingin menikmati hidup di luar pekerjaan. Gen Z cenderung menyukai lingkungan kerja yang fleksibel untuk bekerja dari berbagai tempat dengan jadwal yang lebih sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, Gen Z sangat memperhatikan kesehatan mental atau tekanan di dunia kerja sehingga cenderung lebih sering berpindah tempat kerja jika tidak mendapatkan kenyamanan dari tempat kerja tersebut.

“Kabar baiknya, Gen Z cenderung mewaspadai terhadap hal–hal yang berpotensi merugikan dan memiliki keinginan untuk berkembang karena sangat menyukai tantangan. Diharapkan mental Gen Z mampu beradaptasi dalam dunia kerja dalam menciptakan lingkungan kerja yang inovatif sehingga angka pengangguran tidak mengalami peningkatan,” ungkap Fithriatus. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 13:30:582025-05-15 13:30:58Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja

Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia

15/05/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi pada Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Indonesia dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga jumlah pengangguran semakin meningkat. Angka pengangguran di Indonesia per Februari menyentuh angka 7,28 juta orang.

Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum. selaku Dosen Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) menyatakan, tidak semua anak terlahir dari keluarga yang kaya, pengaruh PHK dan pengangguran menjadi permasalahan setiap orang, khususnya yang sudah berkeluarga. Hal ini ia sampaikan dalam kuliah bersama pada 5 Mei 2025 di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Menyikapi permasalahan tersebut, tentu sangat diperlukan penanggulangan dalam mengatasi permasalahan banyaknya pengangguran di Indonesia. Upaya yang bisa menjadi solusi diantaranya ialah maksimalkan perlindungan sosial seperti Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kemudian bisa dilakukan dengan pemberian insentif tambahan kepada karyawan.

Hal lain yang bisa dilakukan dengan transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri. Kemudian menempatkan tenaga kerja di dalam dan luar negeri, link and match pendidikan dengan dunia kerja, serta dukungan wirausaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Upaya tersebut harus diaktualisasikan agar persentase pengangguran tidak meningkat, dan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak serta mampu mengurangi angka kejahatan yang disebabkan karena faktor ekonomi. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-pada-Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 12:47:192025-05-15 12:47:19Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia

Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi

14/05/2025/in Feature /by Ard

KH Pahri, S.Ag., M.M., selaku Pemateri Pelepasan Wisudana FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas FKIP UAD)

Suasana ruang pelepasan calon wisudawan dan wisudawati weriode III tahun akademik 2024/2025 terasa khidmat dan menggugah saat KH Pahri, S.Ag., M.M., naik ke podium. Tokoh Muhammadiyah yang telah lama berkiprah di bidang dakwah dan pendidikan itu menyampaikan paparan inspiratif bertajuk “Berilmu, Beraksi, Berarti, dan Tak Berhenti”. Tema besar yang bukan sekadar rangkaian kata, tetapi menjadi filosofi hidup yang mendalam.

“Materi kita hari ini sangat luar biasa,” ujar KH Pahri membuka sambutannya. “Semuanya runut, dimulai dari berilmu, lalu beraksi. Setelah beraksi, harus berarti. Dan kalau sudah berilmu, beraksi, dan berarti, maka tak boleh berhenti.”

Kalimat itu disampaikan dengan ritme yang jelas dan penuh penekanan, menegaskan bahwa perjalanan hidup bukanlah tujuan akhir, tetapi proses berkelanjutan untuk memberi manfaat secara konsisten. Ia menegaskan bahwa berilmu bukan semata menguasai teori, melainkan memahami dan menyadari makna di balik setiap pengetahuan.

“Ilmu itu harus memantik aksi. Dan aksi itu harus membawa arti,” lanjutnya. “Kalau sudah berarti, jangan berhenti. Artinya, semua harus dilakukan secara terus-menerus.”

KH Pahri lalu membagikan pengalamannya saat berada di Singapura. Ia menampilkan sebuah latar hotel inovatif yang tidak menonjolkan dirinya sebagai tokoh utama, melainkan memperlihatkan karya-karya para insinyur yang terlibat di balik inovasi tersebut, khususnya mereka yang bergerak di bidang perhotelan.

“Yang saya tampilkan itu bukan saya, melainkan inovasi-inovasi para insinyur. Mereka yang berada di balik kemajuan itu.” Pesan ini menjadi pengingat kuat bahwa keberhasilan sejati bukan soal menjadi pusat perhatian, tetapi tentang bagaimana kontribusi kita memberi dampak nyata. Bahwa ilmu harus dijadikan alat, bukan tujuan. Dan karya harus berangkat dari niat untuk melayani, bukan sekadar mengukir nama.

“Ilmu tanpa aksi hanya akan menjadi hiasan. Mari jadikan ilmu kita sebagai lentera bagi kehidupan,” pungkasnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KH-Pahri-S.Ag_.-M.M.-selaku-Pemateri-Pelepasan-Wisudana-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-FKIP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 12:05:462025-05-14 12:05:46Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi

JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia

14/05/2025/in Feature /by Ard

Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) berperan penting terhadap dampak dari Pemutus Hubungan Kerja (PHK) dengan tujuan untuk membantu pekerja mempertahankan standar hidup yang layak saat mereka mencari pekerjaan baru. Dosen Hukum dari Universitas Sumatra Utara (USU), Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum. dalam kegiatan kuliah bersama pada 5 Mei 2025 mengatakan bahwa peran fundamental JKP mendatangkan banyak manfaat terhadap para PHK.

“Ada tiga manfaat atau peran dari JKP yang sangat efektif, yakni pemberian uang tunai sebesar 60% dari gaji/upah (dengan batas upah maksimal 5 juta rupiah) yang diberikan paling lama selama enam bulan. Lalu akses informasi pasar kerja dalam bentuk layanan informasi lapangan kerja, dan pelatihan kerja berbasis kompetensi yang dilakukan oleh lembaga pelatihan kerja milik pemerintah, swasta, atau perusahaan,” ujarnya.

Namun JKP tidak dapat diberikan oleh para pekerja yang mengundurkan diri, cacat total tetap, pensiun dan atau berakhir kontrak kerja (PKWT), dan meninggal dunia dikarenakan JKP dirancang untuk memberikan manfaat kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan secara tidak sukarela (PHK).

Penerima JKP pun harus memenuhi kualifikasi persyaratan yang ada, seperti teruntuk pekerja yang bekerja pada usaha Upah Minimum Kabupaten (UMK) harus ikut serta dalam (Jaminan Kecelakaan Kerja) JKK, Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Kematian (JKM) serta terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian untuk para pekerja dengan usaha skala besar harus ikut serta dalam program JKK, JHT, JP, JKM, serta terdaftar pada program JKN.

JKP dibentuk agar mampu memberikan perlindungan kepada pekerja yang mengalami PHK, sehingga para pekerja diwajibkan untuk memiliki JKP agar memudahkan dalam membangun karir yang baru. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:49:312025-05-14 11:49:31JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia

PHK di Indonesia dan Penyebabnya

14/05/2025/in Feature /by Ard

Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Pasal 1 angka 25 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa pemutus hubungan kerja (PHK) merupakan pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dengan pengusaha, PHK menjadi permasalahan yang fundamental bagi Masyarakat Indonesia saat ini.

Atas dasar tersebut, Program Studi (Prodi) Magister Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Kuliah Bersama untuk mengetahui terkait penyebab kenaikan jumlah yang signifikan terhadap pekerja ter-PHK di Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional tersebut diadakan pada 5 Mei 2025 di Kampus IV UAD. Hadir sebagai pemateri Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum., Dosen Prodi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) dengan materi tentang penyebab PHK di Indonesia.

Dilansir dari data kependudukan, sebanyak 170 juta jenis pekerjaan baru diperkirakan akan muncul, didorong oleh perkembangan teknologi dan kebutuhan baru dalam sektor green energy. Namun di sisi lain, sebanyak 92 juta pekerjaan akan tergantikan, terutama di sektor jenis pekerjaan repetitive akibat otomatisasi dan AI.

“Dengan kodisi seperti itu, perlu digarisbawahi untuk menyiapkan perusahaan dan tenaga kerja yang siap menghadapi era perubahan sehingga harus fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan, agar jumlah PHK tidak lagi bertambah,” ujarnya.

Jumlah pekerja yang terkena PHK di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024 mengalami kenaikan yang signifikan. Terdapat 25.114 jumlah pekerja ter-PHK di tahun 2022, kemudian meningkat menjadi 26.400 di tahun 2023, dan di 2024 mencapai sebanyak 77.965 pekerja yang di PHK.

Setelah dianalisis, penyebab PHK di Indonesia saat ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena tekanan ekonomi yang luas dan mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut bisa terjadi karena krisis ekonomi nasional/global, inflasi tinggi yang menurunkan daya beli masyarakat, kenaikan harga bahan baku secara signifikan, melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan suku bunga, dan menurunnya permintaan pasar secara drastis.

Kedua, karena adanya perubahan lanskap atau model bisnis yang mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Kondisi penyebabnya bisa karena digitalisasi proses kerja (kasir digantikan oleh self-service), otomatisasi industri (mesin menggantikan operator manusia), perubahan strategi perusahaan ke arah berbasis teknologi, dan pergeseran ke model gig economy atau kerja fleksibel.

“Dengan banyaknya tipe dan penyebab PHK di Indonesia, dibutuhkan solusi yang sangat memadai agar angka pengangguran dan PHK tidak lagi meningkat sehingga negara mampu mensejahterakan masyarakat dalam aspek apapun,” ungkapnya. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:22:382025-05-14 11:22:38PHK di Indonesia dan Penyebabnya

Mengaktualisasikan Strategi dalam Penerapan Pembelajaran Holistik

14/05/2025/in Feature /by Ard

Kuliah Umum PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Salsya)

Globalisasi mengubah paradigma pendidikan di seluruh dunia dalam menyiapkan individu untuk menghadapi tantangan global dengan keterampilan yang holistik. Peran pendidikan dalam menghadapi isu-isu global membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan transformatif.

Materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M. T. selaku Guru Besar Bidang Teknologi Pendidikan dalam kuliah umum PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 5 Mei 2025 bukan hanya memaparkan tentang urgensi maupun peran, tetapi terkait bagaimana solusi yang berbalut strategi dalam mengaktualisasikan pembelajaran holistik. Dalam menghadapi era disrupsi, perubahan teknologi yang cepat memerlukan manusia yang bukan hanya mengedepankan keterampilan tetapi juga berakhlak mulia.

“Karakter yang baik akan menolong individu dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan di era modern sehingga pendidikan yang berorientasi pada kebaikan mampu menghasilkan generasi yang peka terhadap masyarakat dan lingkungan,” katanya.

Ia menambahkan, pentingnya pembelajaran holistik adalah untuk menyiapkan individu yang berkontribusi positif dalam menghadapi tantangan kehidupan. Banyaknya tantangan dan urgensi dalam aktualisasi pembelajaran holistik bisa menghasilkan sebuah strategi yang solutif.

“Strategi yang perlu diterapkan untuk terciptanya pembelajaran holistik dapat di implementasikan dengan pendekatan interdisipliner tentang bagaimana mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dengan fokus pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup,” jelas Dwi.

Menurutnya, membangun pendidikan tidak hanya mengajarkan pengetahuan tetapi juga kebijakan dan akhlak. Kemudian yang tidak kalah penting adalah menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman nyata melalui poyek sosial atau kegiatan berbasis masyarakat seperti pengabdian masyarakat. Strategi terakhir yakni melibatan orang tua dan masyarakat sekitar dalam pembelajaran siswa.

Strategi pembelajaran holistik diharapkan mampu mengembangkan seluruh potensi mahasiswa atau peserta didik, baik akademik, fisik, sosial, emosional, dan spiritual, sehingga mampu menjadikan individu yang berkualitas. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Umum-PPKn-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 10:54:322025-05-14 10:54:32Mengaktualisasikan Strategi dalam Penerapan Pembelajaran Holistik
Page 8 of 64«‹678910›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top