• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan

16/06/2025/in Feature /by Ard

Seminar Nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Dalam hiruk pikuk peradaban modern, suara-suara muda menggema. Suara yang membawa harapan, aksi, dan masa depan. Salah satunya datang dari Wanda Dzikri, mahasiswa Manajemen Hutan Institut Pertanian Bogor (IPB), yang membagikan gagasannya tentang peran generasi muda dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Mengusung semangat “Langkah Kecil, Dampak Besar”, Wanda mengajak peserta seminar untuk menyadari potensi besar yang dimiliki generasi muda, khususnya Gen Z. Ia menekankan bahwa SDGs bukan sekadar wacana global, melainkan tujuan yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, dari menjaga kualitas pendidikan, menciptakan ekosistem daratan yang berkelanjutan, hingga menjamin kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi semua kalangan.

Dalam pemaparannya, Wanda membedah beberapa poin SDGs yang bisa langsung disentuh oleh generasi muda. Poin 15 tentang “Ekosistem Daratan” misalnya, menjadi sangat relevan di Indonesia yang memiliki lebih dari 63% wilayahnya berupa hutan. Gen Z, menurutnya, bisa ikut berkontribusi melalui proyek sosial sederhana, seperti edukasi pelestarian hutan atau pengelolaan sampah.

Poin lainnya adalah SDGs nomor 3 dan 4, yaitu “Kesehatan dan Kesejahteraan” serta “Kualitas Pendidikan”. Wanda mengajak peserta untuk memperhatikan kualitas hidup masyarakat di sekitar, mulai dari akses kesehatan, lingkungan bersih, hingga keterlibatan dalam gerakan literasi anak-anak. Sebab pendidikan bukan hanya soal sekolah, tetapi juga soal karakter dan empati sosial.

“Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tugas negara atau organisasi besar, tetapi tugas kita semua. Terutama kita yang muda dan penuh ide,” ujarnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:51:182025-06-16 10:51:18Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan

Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 2045

16/06/2025/in Feature /by Ard

Khonsa’ Mirtaul Ulya, narasumber seminar nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Khonsa)

Ketika Indonesia bercita-cita mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan adalah kesehatan mental generasi mudanya. Berdasarkan Survei Kesehatan Siswa Berbasis Sekolah Global (GSHS) pada tahun 2015, sebanyak 18,6% remaja di DKI Jakarta memiliki keinginan untuk bunuh diri. Angka tersebut mencerminkan kondisi genting kesehatan mental remaja Indonesia yang kerap kali terjebak dalam overthinking, kecemasan, hingga depresi yang mengarah pada keputusasaan.

Dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Khonsa’ Mirtatul Ulya hadir sebagai salah satu pemateri dengan topik “Manajemen Konflik sebagai Pondasi Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 2045”.

Khonsa menekankan bahwa rendahnya kemampuan manajemen konflik menjadi salah satu penyebab utama memburuknya kondisi mental anak muda. Manajemen konflik bukan sekadar menyelesaikan perbedaan, melainkan keterampilan penting dalam menghadapi masalah dengan bijak. Kemampuan ini mencakup kesadaran diri, komunikasi asertif, empati, negosiasi, serta membangun budaya kolaboratif yang mendorong kerja sama daripada persaingan.

Konflik, menurutnya, bisa bersifat intrapersonal, interpersonal, maupun kelompok. Dampaknya bisa sangat merugikan jika tidak dikelola. “Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud jika generasi mudanya memiliki ketahanan mental yang kuat dan mampu mengelola konflik dengan bijak,” tutupnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khonsa-Mirtaul-Ulya-narasumber-seminar-nasional-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Khonsa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:43:532025-06-16 10:43:53Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 2045

Generasi Muda Katalis SDGs

16/06/2025/in Feature /by Ard

Fitri Ahmad, narasumber Seminar Nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fitri Ahmad)

Di tengah derasnya tantangan global, mulai dari krisis iklim, kemiskinan, ketimpangan, hingga konflik sosial, dunia menatap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai arah baru dalam menata masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Namun pertanyaannya, siapa yang akan menjadi motor penggeraknya?

Fitri Ahmad, salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjawab tegas: “generasi muda!” Ia menunjukkan bahwa bukan hanya pemerintah atau organisasi besar yang bertanggung jawab, tetapi juga individu muda dengan ide, keberanian, dan aksi nyata yang berkelanjutan.

“Apakah kalian suka tantangan?” tanya Fitri membuka materinya. Pertanyaan itu menjadi pemantik bahwa anak muda bukan sekadar penerima warisan dunia, tetapi agen aktif yang siap menciptakan perubahan. Ia menguraikan bahwa peran generasi muda dapat diwujudkan melalui banyak hal, dari yang paling sederhana hingga yang berskala luas. Mulai dari menjadi relawan pendidikan untuk adik-adik di sekitar, membersihkan lingkungan, hingga membangun komunitas yang saling mendukung.

Fitri menekankan bahwa teknologi dan kreativitas adalah dua senjata utama generasi muda dalam memperkuat kontribusi mereka terhadap SDGs. Melalui konten digital, anak muda dapat menyuarakan isu-isu penting, menyebarkan kesadaran, bahkan menggalang aksi. Tak kalah penting, wirausaha sosial juga disoroti sebagai jalan tengah antara kemandirian ekonomi dan kepedulian lingkungan. Anak muda yang cerdas, kata Fitri, adalah mereka yang mampu melihat tantangan sebagai peluang.

Tentu saja, jalan menuju kontribusi tak selalu mudah. Rasa minder, kurang percaya diri, atau merasa bukan siapa-siapa sering kali menjadi tembok penghalang. Namun, di balik tantangan itu, teknologi menjadi peluang luar biasa yang bisa diakses siapa saja. Bahkan dalam data yang ia sajikan, disebutkan bahwa 65% inovasi SDGs dunia dipicu oleh ide anak muda, angka yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga menegaskan bahwa suara dan tindakan generasi muda memiliki arti besar. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fitri-Ahmad-narasumber-Seminar-Nasional-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Fitri-Ahmad.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:32:062025-06-16 10:32:06Generasi Muda Katalis SDGs

Pesan Inspiratif Bayu Aji untuk Dahlan Muda

16/06/2025/in Feature /by Ard

Bayu Aji, mahasiswa Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Bayu Aji)

Dalam acara Satu Hari Menjadi Dahlan Muda #2 yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 31 Mei 2025, hadir seorang narasumber muda yang berhasil mencuri perhatian peserta. Ia adalah Bayu Aji, mahasiswa Teknik Industri UAD sekaligus peraih beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), yang membagikan kisah dan semangatnya kepada pelajar yang hadir.

Bayu membuka sesi dengan mengingatkan bahwa perjalanan menuju masa depan bukanlah sesuatu yang instan. Ia menegaskan pentingnya menjadi pribadi yang aktif, berpikir kritis, dan terus belajar. Bukan hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman dan proses yang dijalani. “Kita bukan pelengkap ekosistem, tetapi bagian penting di dalamnya,” ujarnya, mengajak peserta untuk percaya bahwa setiap individu punya peran dan kontribusi berarti.

Bayu memperlihatkan bagaimana ia membangun dirinya melalui berbagai jalur seperti akademik, organisasi, kompetisi, hingga proyek dosen. Dari sepak bola hingga komunitas seni, dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UAD hingga Youth Ranger Indonesia, jejak perjuangannya seolah menjadi bukti bahwa prestasi bukan hasil dari keberuntungan, tetapi dari investasi waktu, tenaga, dan doa yang tak pernah putus.

Namun, dari semua itu, bagian paling menggugah adalah pesan penutupnya yang ditujukan untuk para Dahlan Muda. “Jangan pernah meremehkan kekuatan dari mimpi yang disertai usaha. Saat ini mungkin kalian merasa bingung, ragu, bahkan takut untuk melangkah. Tetapi, percayalah, setiap orang hebat pun pernah berada di titik itu.”

Bayu Aji mengajak peserta untuk mulai menggali alasan di balik mimpi mereka. Menurutnya, menemukan mengapa kita ingin sukses adalah hal yang akan menjadi bahan bakar utama ketika kelelahan dan rasa putus asa datang. “Cinta dan harapan itu bukan hanya soal orang lain, tetapi juga tentang mencintai diri sendiri dan percaya bahwa kalian pantas untuk tumbuh, maju, dan jadi versi terbaik dari diri kalian,” tambahnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bayu-Aji-mahasiswa-Teknik-Industri-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Bayu-Aji.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:12:152025-06-16 10:12:15Pesan Inspiratif Bayu Aji untuk Dahlan Muda

Meresapi Esensi Puisi di Teras Cerita #1

16/06/2025/in Feature /by Ard

Pemateri Teras Cerita #1, Khusnul Sri Ainunnisa mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Khusnul)

Suasana sore di depan Museum Muhammadiyah terasa berbeda pada Kamis, 12 Juni 2025. Di tengah kegiatan Teras Cerita #1 yang diselenggarakan oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Khusnul Sri Ainunnisa, Wakil Pimpinan Umum Kreskit, tampil membawakan materi yang menggugah.

Dalam pemaparannya, Khusnul mengajak peserta untuk menyelami puisi bukan sekadar sebagai karya sastra, tetapi sebagai ruang batin, ruang rasa, dan ruang refleksi. Ia membuka sesi dengan menjelaskan bahwa puisi adalah seni berbahasa yang mampu menyuarakan isi hati, gagasan, bahkan kritik sosial melalui kata-kata yang terpilih dan penuh makna.

Khusnul menyampaikan beberapa unsur pembangun puisi yang penting untuk dipahami. Ia juga menjelaskan pentingnya irama dan rima serta peran tema sebagai gagasan utama dalam puisi. Selain itu, ia memperkenalkan jenis-jenis puisi. Menurutnya, memahami jenis dan struktur puisi membantu seseorang menyampaikan gagasan dengan bentuk yang sesuai. Lebih jauh, Khusnul membagikan langkah-langkah praktis dalam menulis puisi.

Melalui penyampaian yang ekspresif dan menggugah, Khusnul menegaskan bahwa setiap orang bisa menulis puisi. “Puisi bukan milik sastrawan saja. Ia milik siapa saja yang ingin menyuarakan isi hati,” tutupnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemateri-Teras-Cerita-1-Khusnul-Sri-Ainunnisa-mahasiswa-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Khusnul.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:03:492025-06-16 10:03:49Meresapi Esensi Puisi di Teras Cerita #1

Tips dan Trik Menjadi Content Creator Sukses ala Mas Huda

16/06/2025/in Feature /by Ard

Choirul Huda, Mahasiswa PVTO Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Choirul Huda, atau yang akrab disapa Mas Huda oleh penggemarnya, merupakan mahasiswa Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menjadi pemateri pada acara Satu Hari Menjadi Dahlan Muda, yang telah sukses dilaksanakan pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Amphitarium Kampus IV UAD.

Selain memiliki minat dan bakat di bidang bela diri pencak silat, Huda juga sukses meniti karier di dunia content creator. Pengikutnya di TikTok lebih dari 1,3 juta dengan lebih dari 123 juta suka. Sedangkan pengikutnya di Instagram kini sebanyak lebih dari 442 ribu.

Huda membagikan pengalamannya sebagai seorang content creator. Menurutnya, seorang content creator harus terus konsisten memproduksi konten agar tidak kehilangan engagement yang telah dibangun. “Kita merupakan bagian dari masyarakat zaman 5.0. Kita akan hidup berdampingan dengan teknologi yang semakin maju. Jadi, kita harus adaptif dengan mengasah skill, mau belajar hal baru, dan solutif, bukan sekadar menjadi pengguna media sosial, tetapi juga berkarya dan menjadi bagian dari ekosistem di dalamnya,” tuturnya.

Untuk menjadi seorang content creator, menurut Huda, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan passion, seperti mengidentifikasi apa yang disukai, apa yang senang dilakukan dengan suka rela tanpa imbalan, dan topik apa yang membuat kita antusias sebagai content creator. “Agar konten yang dibuat mencapai target audiens, yang harus dilakukan adalah membuat konten yang berkualitas dan relevan dengan target audiens, mengikuti tren, dan menggunakan tagar yang sesuai,” imbuhnya.

“Konsistensi adalah salah satu kunci dalam menjadi seorang content creator. Kita harus menentukan niche dan tujuan akun, membuat jadwal konten, membuat stok konten, dan harus menerima kritik serta masukan. Yang terpenting adalah harus menjaga kesehatan mental,” jelasnya. Di samping itu, seorang content creator juga harus mengenali platform yang digunakan. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Choirul-Huda-Mahasiswa-PVTO-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 09:44:502025-06-16 09:44:50Tips dan Trik Menjadi Content Creator Sukses ala Mas Huda

Mewujudkan Hukum Berkeadilan dalam Membangun Pilar Kesatuan di Masyarakat

15/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Trisno Raharjo, S.H., M.Hum., Pemateri Simposium Nasional BEM FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. BEM FH UAD)

Memberikan edukasi dalam menciptakan hukum yang berkeadilan menjadi salah satu materi krusial dalam rangkaian acara Simposium Nasional, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 29 Mei 2025 di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD.

Ketua Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. Trisno Raharjo, S.H., M.Hum., hadir sebagai pemateri yang menyampaikan topik tentang mewujudkan hukum berkeadilan dalam membangun pilar kesatuan masyarakat.

“Banyaknya konflik yang ada, seperti hewan ternak yang mengganggu pekarangan tetangga, sengketa tanah, persoalan tempat ibadah dan peruntukannya, hingga penggunaan media sosial yang menimbulkan permusuhan,” ujar Dr. Trisno.

Tahapan timbulnya konflik dimulai dari adanya rasa tidak puas atau ketidaksesuaian terhadap situasi, kebijakan, tindakan, atau hal lainnya antara satu pihak dengan pihak lain, baik itu individu maupun kelompok, sehingga menimbulkan perpecahan.

“Diperlukan proses penyelesaian konflik yang tidak langsung berada pada meja pengadilan, tetapi melalui proses hukum lainnya yang mengedepankan prinsip perdamaian melalui musyawarah dan mediasi,” ungkapnya.

“Mediasi dan musyawarah merupakan bagian dari proses hukum dalam menciptakan perdamaian tanpa menyimpan rasa dendam. Dalam kamus hukum, mediasi disebut restorative justice. Keadilan restoratif diibaratkan sebagai langkah awal dalam penyelesaian perkara pidana (umum),” tambahnya.

Keadilan restoratif memainkan peran penting dalam melahirkan hukum yang adil dan membangun pilar kesatuan dalam masyarakat. Pendekatan ini menekankan pemulihan hubungan antara pelaku, korban, dan masyarakat dengan tujuan untuk mencapai rekonsiliasi, bukan pembalasan.

Penyelesaian berbagai konflik melalui keadilan restoratif diharapkan bukan hanya sekadar menjadi pendekatan dalam penyelesaian perkara pidana, tetapi juga langkah penting dalam mewujudkan hukum yang adil.

“Banyak sekali konflik yang terselesaikan melalui restorative justice sebagai bentuk dalam mewujudkan hukum yang adil, sehingga keadilan restoratif diharapkan menjadi sebuah solusi yang bukan hanya sekadar proses penyelesaian pidana, tetapi juga mampu mengaktualisasikan makna keadilan dalam proses hukum,” tutup Dr. Trisno. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Trisno-Raharjo-S.H.-M.Hum_.-Pemateri-Simposium-Nasional-BEM-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-BEM-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-15 11:21:402025-06-15 11:21:40Mewujudkan Hukum Berkeadilan dalam Membangun Pilar Kesatuan di Masyarakat

Membangun Citra Positif Melalui Digital Public Relations

14/06/2025/in Feature /by Ard

Pemaparan Materi oleh Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Iva Fikrani Deslia, S.IP., M.A. (Foto. Humas UAD)

Kegiatan Upgrading Supporting Students Bidang Humas dan Protokol (BHP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses digelar pada 27–28 Mei 2025 di Griya Persada Convention Hotel and Resort. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas mahasiswa dalam praktik kehumasan.

Salah satu materi disampaikan oleh Iva Fikrani Deslia, S.IP., M.A., yang merupakan dosen Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) UAD, sekaligus praktisi Public Relations (PR). Dalam pemaparannya, ia mengupas tentang Digital Public Relations, dimulai dari pemahaman mendasar mengenai public speaking sebagai proses komunikasi strategis yang membangun hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya.

Peserta diajak menyelami berbagai sub-fungsi penting dalam PR, seperti media relations, government relations, community relations, employee relations, issue management and crisis communication, investor relations, hingga marketing public relations. Ia menekankan bahwa tugas utama humas adalah membangun citra positif yang kuat serta menciptakan kredibilitas, kesadaran publik, dan pemahaman bersama atau mutual understanding.

“Setiap divisi dalam Bidang Humas dan Protokol UAD seharusnya memiliki goals yang terukur dan jelas,” tutur Iva.

Dalam lingkup universitas, PR tidak bisa dilakukan dengan pendekatan hard selling. Sebaliknya, dibutuhkan sentuhan strategis yang menjaga marwah institusi melalui investasi reputasi jangka panjang.

Dalam perspektif reputational PR, setiap langkah harus berpijak pada pemahaman terhadap masalah, penetapan tujuan yang jelas, serta pengenalan stakeholder, baik internal seperti dosen, mahasiswa, dan karyawan, maupun eksternal seperti pemerintah, calon mahasiswa, dan masyarakat luas. Iva juga memperkenalkan stakeholder power-interest mix dan customer blueprint sebagai alat analisis dalam manajemen relasi yang efektif.

Menghadapi era digital, Iva menegaskan bahwa Digital PR kini telah menjadi isu bertahan hidup bagi banyak institusi. Maka, penguasaan tools seperti Search Engine Optimization (SEO), konten digital, pemanfaatan influencer atau KOL, juga pelaksanaan kampanye digital menjadi sangat krusial. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap terjun dalam praktik kehumasan yang dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemaparan-Materi-oleh-Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Iva-Fikrani-Deslia-S.IP_.-M.A.-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-14 13:56:282025-06-14 13:56:28Membangun Citra Positif Melalui Digital Public Relations

Merajut Kedekatan dengan Allah Lewat Istigfar, Syukur, dan Doa

13/06/2025/in Feature /by Ard

Kajian Ahad Pagi Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Dr. Yayan Suryana, M.Ag (Foto. Ulinuha)

Kajian Ahad Pagi di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diselenggarakan pada Minggu, 25 Mei 2025, menghadirkan Dr. Yayan Suryana, M.Ag. sebagai pembicara. Dalam kajiannya, ia menekankan pentingnya memperkuat hubungan dengan Allah melalui tiga pilar utama, yakni istigfar, syukur, dan doa.

Dr. Yayan membuka ceramah dengan menyoroti fenomena banyaknya masjid yang belum sebanding dengan semangat jemaah dalam menghadiri majelis taklim. “Orang yang memiliki semangat, langkahnya tidak akan terhalangi untuk datang ke majelis ilmu,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa kehadiran Allah dalam kehidupan seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan agamanya. “Orang yang memahami makna bacaan salat akan merasakan kedalaman kekhusyukannya yang berbeda dibandingkan dengan yang sekadar melafalkannya,” ungkapnya.

Lebih jauh, beliau mengingatkan pentingnya menjaga suasana batin saat beribadah. “Inilah pentingnya terus menuntut ilmu dan istiqamah. Apakah kita benar-benar mendekatkan diri kepada Allah, atau justru membawa dosa dari satu salat ke salat lainnya?” ujarnya.

Dr. Yayan menegaskan bahwa kesadaran akan keberadaan Allah Swt. akan menuntun seseorang pada amal saleh dan ketakwaan. Ia mengingatkan pesan khotbah Jumat tentang wasiat takwa, yang merupakan kunci keteguhan dalam menjalankan ajaran Allah Swt. dengan niat pengabdian.

“Rasulullah saw. adalah uswatun hasanah. Akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Maka, kita harus meneladani beliau dalam akhlak dan ibadah,” tambahnya.

Dalam konteks pendekatan diri kepada Allah, beliau menjelaskan bahwa istigfar adalah pengakuan diri bahwa manusia tidak suci dan selalu membutuhkan ampunan. Syukur adalah kunci bertambahnya nikmat. Doa adalah bentuk ibadah tertinggi, yang bisa diperindah dengan menggunakan Asmaulhusna sebagai jendela penghubung antara hamba dan Sang Pencipta.

Mengakhiri ceramah, Dr. Yayan mengajak jemaah untuk menjadikan istigfar, syukur, dan doa sebagai amalan harian demi merajut hubungan yang lebih kuat dengan Allah Swt. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-IC-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bersama-Dr.-Yayan-Suryana-M.Ag-Foto.-Ulinuha.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-13 11:18:452025-06-13 11:18:45Merajut Kedekatan dengan Allah Lewat Istigfar, Syukur, dan Doa

Mendidik dengan Kata, Menggerakkan dengan Nalar

12/06/2025/in Feature /by Ard

Ust. Muhammad Alfreda Daib Insan Labib, Pemateri Pelatihan Esai Universitas Ahmad Dahlan (UAD)(Foto. Alfreda)

Ahad, 25 Mei 2025, Ruang Sidang Kampus 2 Unit A Universitas Ahmad Dahlan tidak sekadar menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa. Lebih dari itu, ruangan itu menjadi saksi lahirnya semangat baru, semangat untuk menulis, mendidik, dan mengubah dunia melalui kata. Adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menggagas kegiatan bertajuk “Menulis untuk Mendidik: Esai sebagai Media Perubahan Pendidikan”. Tak sekadar jargon, tema itu menggema dalam setiap materi dan diskusi yang dibangun sepanjang pelatihan yang difasilitasi oleh Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK).

Di hadapan 25 peserta, pemateri Ust. Muhammad Alfreda Daib Insan Labib, mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, membuka cakrawala berpikir tentang urgensi literasi bagi mahasiswa. “Literasi adalah awal dari segalanya. Dengan menulis, kita menakar kapasitas keilmuan, melatih nalar kritis, dan menguji kekayaan kosakata yang kita miliki,” paparnya, sembari menyodorkan model-model esai.

Bagi peserta, pelatihan ini bukan sekadar ajang melatih teknik menulis. Ini adalah ruang untuk menegaskan identitas intelektual, bahwa mahasiswa harus mampu mengartikulasikan gagasan dalam bentuk yang kritis, logis, dan bernas. Vera Noer Haliza, Ketua Bidang RPK IMM JPMIPA, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk membentuk kader IMM yang tak hanya aktif secara organisasi, tetapi juga tajam dalam berpikir dan menulis. “Setelah pelatihan ini, harapan kami peserta tak hanya bisa menulis, tetapi menjadikan tulisan sebagai senjata edukatif yang menyadarkan dan menggugah,” ucap Vera.

Selama pelatihan, peserta diajak memahami titik awal kepenulisan, mulai dari menggali motivasi menulis, mengenal genre, hingga strategi menyusun esai yang relevan dan kritis. “Setiap topik bisa menjadi bahan tulisan, tetapi penulis yang baik selalu bisa menemukan sudut pandang yang spesial,” ucap Alfreda sambil memancing peserta berdiskusi tentang makna dari gambar, simbol, dan narasi.

Pelatihan ini, pada akhirnya, tak hanya menyisakan catatan dan lembar evaluasi. Ia menyisakan semangat. Semangat bahwa menulis bukan sekadar keterampilan, melainkan tanggung jawab. Bahwa setiap esai bukan hanya rangkaian paragraf, tetapi denyut nalar yang bisa menggerakkan pendidikan menuju arah yang lebih manusiawi. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ust.-Muhammad-Alfreda-Daib-Insan-Labib-Pemateri-Pelatihan-Esai-Universitas-Ahmad-Dahlan-UADFoto.-Alfreda.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-12 10:50:072025-06-12 10:50:07Mendidik dengan Kata, Menggerakkan dengan Nalar
Page 8 of 70«‹678910›»

TERKINI

  • PPKO BEM Psikologi UAD Gelar Kelas Ekonomi Kreatif di Desa Temuwuh03/10/2025
  • Cerita Unik Empat Pasang Mahasiswa Kembar di P2K UAD 202501/10/2025
  • PBI UAD Gelar Pembekalan Internship TEYL30/09/2025
  • Good Morning Everyone Meriahkan Closing Ceremony P2K UAD 202530/09/2025
  • LSO Pharmacy Club Adakan Kelas Formulasi30/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Kedokteran UAD, Pramudya Wijaya, Borong Prestasi Nasional di Bidang Vokal30/09/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Medali Perak Lewat Taekwondo di POMNAS XIX 202526/09/2025
  • Tim S2 Farmasi UAD Raih Juara 2 di Nusantara Creative Competition 222/09/2025
  • UAD Raih Juara Umum Lomba Esai Nasional Nusantara Creative Competition 222/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara di Kompetisi dan Pelatihan Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top