• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Transformasi Diri Menuju Insan yang Bertakwa

05/04/2025/in Terkini /by Ard

Khutbah Jumat Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Dr. M. Ikhwan Ahada, M.A. (Foto. Lusi)

Dalam khutbah Jumat 6 Maret 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. M. Ikhwan Ahada, M.A. selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, menyampaikan pentingnya menjadikan Ramadan sebagai momentum transformasi diri menuju insan yang bertakwa.

Ia mengawali khutbah dengan mengimbau para jamaah untuk senantiasa memperbarui ketakwaan kepada Allah Swt. Mengutip kitab Minhaju Sawi, ia menyampaikan bahwa takwa sebagaimana yang dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib ra. memiliki beberapa komponen utama. Pertama, menanamkan rasa takut kepada Allah Swt. Kedua, selalu beramal sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan sunnah. Ketiga, menjauhi larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya. Keempat, memiliki visi hidup yang tidak hanya terfokus pada dunia yang fana, tetapi juga kehidupan akhirat. Kelima, rida terhadap segala ketetapan Allah Swt.

Dalam Bustanul Waidzin disebutkan bahwa Ramadan dinamakan sebagai bulan yang membakar kesalahan dan dosa, sehingga umat Islam dianjurkan untuk banyak memohon ampunan. Ramadan juga dikenal dengan berbagai sebutan, antara lain syahru siyam, karena di dalamnya diwajibkan berpuasa; syahru qiyam, karena malam-malamnya dihidupkan dengan salat tarawih; syahru tarbiyah, karena mengajarkan disiplin, empati, dan kejujuran; syahru juud, karena umat Islam menyambut dan menjalani Ramadan dengan penuh kesungguhan; syahru maghfirah, sebagai bulan penuh ampunan; syahru sadaqah, karena menjadi momen terbaik untuk bersedekah. Selain itu juga syahru barakah, karena dipenuhi keberkahan; syahru qur’an, karena di bulan ini Al-Qur’an diturunkan. Berbagai keutamaan tersebut menjadikan Ramadan sebagai sayyidus syuhur atau tuannya bulan-bulan lainnya.

Selain dimensi spiritual, puasa juga memberikan manfaat kesehatan. Ilmuwan Jepang meneliti bahwa proses detoksifikasi dalam tubuh terjadi secara alami saat seseorang berpuasa. Enam jam setelah sahur, energi dari makanan mulai habis, dan tubuh mulai melakukan autophagy, yaitu proses mendaur ulang sel-sel yang rusak menjadi energi baru. Lima jam berikutnya, hasil dari proses ini didistribusikan ke sel-sel yang membutuhkan, sehingga tubuh menjadi lebih sehat.

Allah Swt. menegaskan dalam Surah Al-Anfal ayat 29 bahwa puasa dapat menjadi sarana transformasi diri menuju ketakwaan. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa orang yang bertakwa akan diberi kemampuan distingtif oleh Allah Swt., yaitu memiliki bashirah (cahaya dalam hati) untuk membedakan antara yang bermanfaat dan sia-sia; menyadari potensi diri dan mengarahkannya ke jalan kebaikan; merencanakan perubahan diri agar kehidupan di masa mendatang lebih baik; dan mampu memproyeksikan masa depan dengan persiapan yang matang di masa kini.

Sebagai penutup, Dr. M. Ikhwan Ahada mengajak jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai kesempatan memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan agar menjadi insan yang bertakwa. “Mudah-mudahan puasa tahun ini Allah antarkan kita semua menjadi orang-orang mutakin,” tutupnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Jumat-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Dr.-M.-Ikhwan-Ahada-M.A.-Foto.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-05 06:53:532025-04-05 06:53:53Transformasi Diri Menuju Insan yang Bertakwa

Tadabur Surah An-Nashr

04/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Subuh Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertajuk tadabur Surah An-Nashr (Foto. Salsya)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah menjalankan Kajian Subuh pada 6 Maret 2025 yang dipaparkan oleh Ustaz Badru Tamam, S.Ag. dengan tema “Tadabur Surah An-Nashr” agar kita semua mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. serta selalu memuji serta bertaubat kepada Allah Swt. secara ikhlas.

Surah An-Nashr disebut juga Surah At-Taudi’ atau surah perpisahan yang termasuk surah Madaniyah, yaitu diturunkan Ketika Nabi Muhammad saw. telah hijrah dari Makkah ke Madinah. Surah An-Nashr diturunkan ketika Nabi Muhammad saw. melaksanakan haji wada, dan Allah Swt. menurunkan sebuah firman yang kemudian setelah 80 hari firman tersebut turun, Nabi Muhammad Swt. meninggal dunia. Surah An-Nashr pun dikatakan pula sebagai penanda bahwa ajal Nabi Muhammad saw. sudah semakin dekat.

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy mengatakan bahwa surah yang mulia ini terdapat kabar gembira dan perintah kepada Nabi Muhammad saw. Kabar gembiranya adalah Allah memberikan pertolongan kepada Nabi Muhammad saw. dan umat Islam sehingga bisa menaklukkan Kota Makkah dan banyak orang yang berbondong-bondong masuk ke agama Allah Swt. Bahkan orang-orang yang awalnya menentang ajaran tersebut pun setelah memasuki Islam langsung menjadi pembela agama Allah Swt.

Kemudian perintah yang Allah Swt. datangkan kepada Nabi Muhammad saw. ialah agar beliau senantiasa mensyukuri atas nikmat yang Allah Swt. berikan dengan cara memuji dan memohon ampun kepada Allah Swt.

Tadabur Surah An-Nashr dijelaskan oleh Ustaz Badru, bahwasanya sesungguhnya Allah Swt. telah menolong Nabi Muhammad saw. dalam menghadapi musuh-musuhnya sehingga Nabi bisa menaklukkan bangsa Arab termasuk suku Quraisy dan suku lainnya. Lalu, dari pertolongan tersebut umat Islam bisa menaklukkan Kota Makkah yang di mana kaum bangsa Arab mengatakan jika Nabi Muhammad saw. mampu menaklukkan Kota Makkah maka ia termasuk golongan orang yang benar atas dasar pertolongan dari Allah Swt.

Kesimpulannya adalah Surah An-Nashr menunjukkan akan pertanda perpisahan antara Nabi dengan umatnya dan surah tersebut merupakan kabar gembira untuk umat Islam karena Allah Swt. menolong Nabi dan menaklukkan Kota Makkah, serta umat Islam bisa berbondong-bondong memasuki agama Islam dengan terus memuji dan memohon ampun kepada Allah Swt. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Subuh-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bertajuk-tadabur-Surah-An-Nashr-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-04 23:22:032025-04-04 23:22:03Tadabur Surah An-Nashr

Keistimewaan Nuzululqur’an

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Tablig Akbar memperingati Nuzululqur’an di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ito)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Tablig Akbar dalam rangka memperingati Nuzululqur’an pada Senin, 17 Ramadan 1446 H atau bertepatan dengan 17 Maret 2025 M. Acara yang berlangsung khidmat ini menghadirkan Syekh Dr. Ahmed Abdel Halim Khattab, anggota Lembaga Fatwa Mesir Dar El-Ifta, sebagai pemateri utama.

Dalam tausiahnya, Syekh Ahmed Abdel Halim Khattab menjelaskan makna turunnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ia mengulas bahwa bulan Ramadan menjadi bulan istimewa karena di dalamnya terdapat peristiwa Nuzululqur’an, sebagaimana Allah firmankan dalam Surah Al-Baqarah dan Surah Al-Qadr. Malam turunnya Al-Qur’an, yaitu lailatulkadar, disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya, terutama di sepuluh malam terakhir untuk meraih keberkahan malam lailatulkadar. Ia juga mengingatkan bahwa tanda-tanda lailatulkadar tidak disebutkan secara gamblang dalam Al-Qur’an, tetapi ada beberapa ciri yang bisa dikenali. 

“Pada malam itu, cuaca cenderung sejuk, tidak terlalu panas maupun dingin, serta cahaya bulan tampak lebih redup dari biasanya. Selain itu, suasana terasa lebih tenang, ayam lebih sering berkokok, dan suara anjing menggonggong lebih sedikit,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa salah satu tanda spiritual dari malam istimewa ini adalah hati yang terasa damai dan air mata yang mengalir dengan sendirinya saat beribadah. Selain membahas keutamaan lailatulkadar, Syekh Ahmed juga menyoroti pentingnya menjaga ibadah secara konsisten. Ia mengingatkan agar setelah Ramadan, umat Islam tetap melanjutkan kebiasaan ibadah dengan bertahap, tidak langsung membebani diri dengan amalan berat. 

“Jangan memaksakan diri langsung melakukan banyak ibadah hingga akhirnya merasa lelah dan meninggalkannya. Mulailah dari yang ringan, seperti puasa Senin dulu, lalu bertahap ke ibadah lainnya. Begitu pula dengan salat tahajud, cukup dua rakaat terlebih dahulu hingga nanti tumbuh sendiri kecintaan kita kepada ibadah,” ujarnya.

Menutup tausiahnya, Syekh Ahmed berpesan agar umat Islam senantiasa menghidupkan Ramadan dengan amalan yang penuh makna, termasuk memperbanyak doa. Ia menganjurkan tiga doa utama yang perlu dilazimkan di sepuluh malam terakhir, yaitu doa meminta kemudahan dalam berzikir dan beribadah, doa memohon kebaikan dunia dan akhirat, serta doa agar diampuni oleh Allah. Acara kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab dan doa bersama, dengan harapan semoga seluruh jamaah mendapatkan keberkahan Ramadan dan kesempatan untuk meraih lailatulkadar. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tablig-Akbar-memperingati-Nuzululquran-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Ito.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 08:17:472025-04-03 08:17:47Keistimewaan Nuzululqur’an

Tadabur Surah Al-Kafirun

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Subuh RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H Tadabur Surah Al-Kafirun (Foto. Salsya)

Kajian Subuh secara rutin yang telah dilaksanakan pada 7 Maret 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan tema “Tadabur Surah Al-Kafirun” disampaikan oleh Ustaz M. Syahdan Ardiansyah berjalan dengan lancar. Kajian tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman agar kita terhindar dari golongan orang-orang yang kafir serta menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Surah Al-Kafirun memiliki beberapa poin yang cukup penting sehingga perlu dipahami dengan saksama. Pertama, surah tersebut diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. di Makkah dan tergolong menjadi surah Makkiyah. Surah Al-Kafirun turun tatkala para tokoh kafir Quraisy menawarkan diri kepada Nabi Muhammad saw. akan menyembah Allah Swt. selama satu tahun dengan syarat bahwa Nabi Muhammad saw. pun harus menyembah Tuhan yang mereka sembah selama satu tahun. Sebab itulah Surah Al-Kafirun diturunkan agar membantu Nabi Muhammad saw. dalam menjawab penawaran dari kafir Quraisy.

Keutamaan dalam Surah Al-Kafirun salah satunya ialah akan terbebas dari kesyirikan. Pesan inti dari surah tersebut yakni membahas secara khusus tentang mengesakan Allah Swt. dalam ibadah dan melepaskan diri dalam segala bentuk kesyirikan. Lalu, mampu memisahkan antara syirik dan iman, serta bagaimana seorang mukmin untuk tidak mengikuti perkataan dan perbuatan orang-orang yang melakukan perbuatan syirik.

Ustaz Syahdan juga menyampaikan bahwa nilai dan tadabur dari Surah Al-Kafirun yakni untuk mengajarkan kita tentang bagaimana Allah Swt. mendikte Nabi Muhammad saw. dalam menjawab penawaran orang kafir Quraisy, kemudian menyatakan dengan terang-terangan bahwa kita melepas diri dari kesyirikan. Kemudian, kita juga harus senantiasa berhati-hati terhadap penawaran dan janji-janji kaum kafir Quraisy kepada kaum muslim dalam hal agama. Khususnya karena hal ini misi dari agama mereka yang batil, serta menyatakan secara terangan-terangan bahwa agama Islam terpisah dari agama lain yang mengandung kesyirikan.

Hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari golongan orang-orang yang kafir adalah dengan berusaha sebaik mungkin dalam menerima kebenaran dan menepis tuduhan pembenci Islam dengan dalil Al-Qur’an, dan melepaskan diri dari bentuk kesyirikan serta penganutnya. Kemudian tidak menerima penawaran dalam hal agama ataupun akidah dari orang-orang kafir Quraisy. Terakhir, menolak anggapan persamaan atau kemiripan antara agama Islam dengan agama yang lain karena itu merupakan anggapan batil secara syariat yang tidak akan sesuai dengan logika dan fakta. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Subuh-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1446-H-Tadabur-Surah-Al-Kafirun-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 08:02:262025-04-03 08:02:26Tadabur Surah Al-Kafirun

Menelaah Hakikat Kemenangan Sejati dalam Khutbah Idulfitri 1446 H

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Khutbah Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Dalam khutbah Idulfitri 1446 H, yang berlangsung pada Senin, 31 Maret 2025, di Lapangan Sepak Bola Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Drs. H. Sahari selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul menegaskan bahwa hakikat kemenangan bukan hanya sekadar merayakan hari raya, tetapi bagaimana seseorang tetap taat kepada Allah, takut kepada-Nya, dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan.

Sebulan penuh umat Islam telah berjuang melawan hawa nafsu, menahan lapar dan dahaga, serta menjaga lisan dari kebohongan dan perkataan yang sia-sia. Inilah bentuk kemenangan sejati, sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nur ayat 52, “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”

Ia juga mengingatkan bahwa kemenangan sejati bukan hanya tentang menuntaskan ibadah puasa, tetapi bagaimana ketakwaan yang telah dilatih selama Ramadan dapat terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Seorang muslim harus berhati-hati dalam bertutur kata, menghindari amarah, serta menjauhi kebohongan agar puasanya tidak sia-sia.

Salah satu teladan ketakwaan datang dari kisah seorang budak penggembala yang tetap menjaga amanah meskipun diberi kesempatan untuk berbuat curang. Ketika ditawari untuk menjual seekor kambing yang bukan miliknya, budak tersebut menolak dengan tegas dan berkata, “Majikanku memang tidak tahu, tetapi Allah melihat segalanya.” Sikap ini menunjukkan bahwa rasa takut kepada Allah adalah kunci utama dalam menjaga kejujuran dan integritas.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa ketakwaan pasca-Ramadan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan ajaran Islam, seperti mendirikan salat, membayar zakat, serta menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebaikan. Allah telah menciptakan manusia dengan fitrah yang cenderung kepada kebaikan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ar-Rum ayat 30, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Islam), sesuai fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.”

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Idulfitri sebagai momen kembali kepada fitrah, memperbanyak infak dan sedekah, serta mengendalikan hawa nafsu.

“Mari kita pupuk dan rawat ketakwaan ini agar terus menjadi bekal dalam meraih kemenangan demi kemenangan selama hayat dikandung badan,” pesannya.

Semoga nilai-nilai yang telah diperoleh selama Ramadan dapat terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan setiap muslim sebagai pribadi yang lebih bertakwa, jujur, dan berakhlak mulia. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Salat-Idulfitri-1446-Hijriah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 07:42:562025-04-03 07:42:56Menelaah Hakikat Kemenangan Sejati dalam Khutbah Idulfitri 1446 H

Salat Idulfitri 1446 H di UAD Berlangsung Khidmat

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar rangkaian acara Takbir Akbar dan Salat Idulfitri 1446 H di Lapangan Sepak Bola Kampus IV UAD. Acara yang berlangsung pada Senin, 31 Maret 2025 ini diawali dengan takbir bersama, dilanjutkan dengan salat Idulfitri yang dipimpin oleh imam, serta khutbah yang disampaikan oleh Drs. H. Sahari selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, sebagai khatib.

Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Masjid Islamic Center UAD, LazisMu UAD, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamanan, serta dukungan penuh dari Drs. H. Sahari. 

Dalam khutbahnya, Drs. H. Sahari menekankan pentingnya ketakwaan sebagai buah dari ibadah puasa di bulan Ramadan. Ia mengutip Surah Al-Baqarah ayat 183 yang menegaskan bahwa puasa bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan. Ketakwaan ini menjadi kunci kebahagiaan dan keberuntungan seorang muslim dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Khatib juga menyampaikan kisah inspiratif tentang seorang budak penggembala kambing yang menolak menjual hewan gembalaannya karena rasa takutnya kepada Allah Swt. Kejujuran dan ketaatannya berujung pada kemerdekaannya serta keberkahan hidup yang ia peroleh. Dari kisah ini, jamaah diingatkan bahwa sifat taat dan takut kepada Allah harus menjadi bagian dari fitrah seorang muslim.

Mengutip Surah Ar-Rum ayat 30, Drs. H. Sahari mengajak jamaah untuk mempertahankan nilai-nilai ketakwaan pasca-Ramadan. Ia menegaskan pentingnya membiasakan perilaku baik seperti berinfak, bersedekah, mengendalikan hawa nafsu, memaafkan kesalahan orang lain, dan segera bertaubat dari perbuatan dosa. Dengan semangat kemenangan dan optimisme, umat Islam diharapkan terus melestarikan ibadah dan meningkatkan kualitas diri.

Salat Idulfitri di UAD ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan agar umat Islam senantiasa menjadi insan yang bertakwa, optimis, dan mendapatkan keselamatan dunia serta kebahagiaan di akhirat. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelaksanaan-Salat-Idulfitri-1446-Hijriah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 07:35:252025-04-03 07:35:25Salat Idulfitri 1446 H di UAD Berlangsung Khidmat

HMPS Ilmu Hadis UAD Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani

01/04/2025/in Terkini /by Ard

HMPS Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani (Foto. HMPS Ilmu Hadis)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar kegiatan sosial di Panti Asuhan Bina Insani, Moyudan, Sleman, dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama dua periode terakhir, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosial sekitar.

Pada Ramadan tahun ini, pengurus HMPS Ilmu Hadis UAD terlibat aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan di panti asuhan tersebut. Mereka dijadwalkan untuk menjadi imam salat Tarawih dan mengisi kuliah tujuh menit (kultum) seusai salat, dengan materi yang menitikberatkan pada pembinaan akhlak dan pemahaman agama yang dipelajari di bangku kuliah. Kegiatan ini diawali dengan buka puasa bersama oleh santri, pengurus panti, serta mahasiswa yang tergabung dalam program pengabdian ini.

Ketua HMPS Ilmu Hadis UAD menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari kepedulian sosial mahasiswa serta komitmen untuk berkontribusi dalam masyarakat. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang turut andil dalam menebarkan nilai-nilai kebaikan. Ramadan adalah momen yang tepat untuk berbagi dan memperkuat ikatan sosial, terutama dengan adik-adik santri di panti asuhan ini,” ujar Khairul.

Acara itu disambut dengan antusias oleh para santri yang dengan penuh semangat mengikuti setiap rangkaian acara. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga dalam aspek keagamaan, tetapi juga merasakan kehangatan kebersamaan dengan mahasiswa yang hadir. Pengurus panti asuhan pun menyambut baik kehadiran mahasiswa HMPS Ilmu Hadis dan mengapresiasi konsistensi mereka dalam berbagi ilmu serta membimbing para santri.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa dari UAD yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan kebersamaan dengan anak-anak kami. Ini adalah bentuk kepedulian yang luar biasa dan semoga dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar salah satu pengurus Panti Asuhan Bina Insani.

Dengan kegiatan ini, HMPS Ilmu Hadis UAD berharap dapat terus menebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Ke depan, HMPS Ilmu Hadis UAD berkomitmen untuk terus mengembangkan program pengabdian yang lebih bermanfaat, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai Islam yang inklusif, diharapkan kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk turut serta dalam aksi sosial yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar. (Daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/HMPS-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Berbagi-Ilmu-di-Panti-Asuhan-Bina-Insani-Foto.-HMPS-Ilmu-Hadis.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 07:03:152025-04-01 07:03:15HMPS Ilmu Hadis UAD Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani

Tadabur Surah Al-Bayyinah

01/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Subuh RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H Tadabur Surah Al-Bayyinah (Foto. Salsya)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menjalankan Kajian Subuh di Masjid Islamic Center pada 19 Maret 2025 yang dipaparkan oleh Ustaz Bagus Prayitno. Kajian tersebut bertema “Tadabur Surah Al-Bayyinah” dengan harapan agar kita semua ikhlas beribadah karena Allah Swt. dan selalu taat kepada Allah serta Rasulullah saw.

Surah Al-Bayyinah merupakan surah yang ke-98 dan terdiri atas 8 ayat. Menurut mayoritas pendapat para ulama dan riwayat hadis yang paling sahih, bahwasanya surah tersebut adalah surah Madaniyah yang diturunkan setelah Nabi Muhammad saw. hijrah dari Makkah ke Madinah.

Terdapat sebuah hadis dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Jibril berbicara kepada Nabi Muhammad saw. jika Allah Swt. menyuruhnya agar dibacakan surah ini kepada Ubay bin Ka’ab. Maka kemudian Rasulullah saw. berkata kepada Ubay, “Allah Swt. menyuruhku untuk membacakan surah ini kepadamu.” Dan setelah itu, Ubay menangis tatkala namanya pun disebutkan dalam Surah Al-Bayyinah.

Tadabur dalam Surah Al-Bayyinah tentunya akan menjadi pelajaran serta hikmah untuk kita sebagai umat muslim. Pertama, Allah Swt. tidak ingin menjadikan kita sebagai golongan yang dimurkai oleh-Nya seperti kaum Yahudi dan Nasrani yang mana mereka berilmu tanpa amal. Mereka mengetahui bahwa akan datang seorang rasul yang bernama Ahmad sebagai penutup kenabian dan ketika Rasulullah saw. datang dengan membawa bukti yang nyata dan jelas, justru mereka malah berpaling.

Hikmah selanjutnya yakni agar kita selamat di dunia dan akhirat dengan berpegang teguh kepada dua hal yaitu sabda Nabi Muhammad saw. dan firman Allah Swt. Kita pun harus mengikuti kebenaran apa bila kebenaran tersebut telah sampai kepada kita walau berisiko kehilangan hal yang bersifat duniawi.

Pelajaran selanjutnya adalah agar kita ikhlas dalam beribadah kepada Allah Swt. dan menjadikan sesuatu hal yang kita lakukan itu karena dan demi Allah Swt. Insyaallah segala hal yang kita lakukan akan terasa lebih mudah. Kita juga perlu meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt. sebagai modal untuk masuk surganya Allah Swt. karena kunci masuk surga ada dua yaitu taat kepada Allah Swt. dan taat kepada Rasulullah saw.

Terakhir, kita juga harus yakin bahwasanya segala ibadah yang kita lakukan jika itu ikhlas karena Allah Swt. niscaya telah dipersiapkan hadiah yang indah dari Allah Swt. yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan penuh kenikmatan. (by Salsya Yunita)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Subuh-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1446-H-Tadabur-Surah-Al-Bayyinah-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 06:51:532025-04-01 06:51:53Tadabur Surah Al-Bayyinah

Tadabur Surah Al-Lahab

31/03/2025/in Terkini /by Ard

Kajian subuh Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tentang tadabur surah Al-Lahab (Foto. Salsya)

Kajian Subuh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah dilaksanakan pada 5 Maret 2025 lalu di Masjid Islamic Center dengan tema “Tadabur Surah Al-Lahab” oleh Ustaz Maulana Arinal Haq. Kajian rutin tersebut dijalankan untuk memberikan pemahaman dan diharapkan mampu membawa keberkahan serta menambah amalan kita semua di bulan Ramadan.

Berbicara tentang bulan Ramadan, berarti kita juga bicara tentang Al-Qur’an, karena turunnya Al-Qur’an terdapat di bulan Ramadan. Keutamaan membaca Al-Qur’an di antaranya yakni akan memberikan syafaat kita pada hari kiamat.

Salah satu Surah Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah yakni Surah Al-Lahab, surah tersebut diturunkan karena Abu Lahab dan istrinya yang sangat membangkang dari ajaran Rasulullah saw. dan mereka sangat sering menghalangi Nabi Muhammad saw. saat berdakwah secara terang-terangan.

Ketika suatu hari Rasulullah saw. naik ke bukit Safa, beliau berseru mengumpulkan umatnya dan berkata, “Apa pendapat kalian wahai umatku jika aku beri tahu kalian bahwa pasukan berkuda atau musuh akan menyerang kita pada hari ini atau sore nanti?” Kemudian umat menjawab bahwa mereka sangat percaya kepada Nabi Muhammad saw. Lalu Nabi berkata, “Maka sesungguhnya aku adalah peringatan bagi kalian dari sebelum datangnya azab yang sangat pedih.”

Mendengar hal itu, Abu Lahab datang dan mengucapkan, “Terlaknatlah engkau wahai Muhammad, engkau hanya mengumpulkan kami untuk sekadar memberitahukan hal itu.”

Lihatlah bagaimana Abu Lahab menyepelekan Nabi Muhammad saw. Istrinya pun pernah menaburi duri di jalan yang mana Rasulullah saw. akan melewati jalan itu.

Tafsir ayat-ayat pada Surah Al-Lahab dapat kita tadaburi bahwasanya Allah Swt. sudah memperingatkan kepada siapa saja bukan hanya kepada Abu Lahab dan istrinya, yang menentang ajaran-ajaran Rasulullah saw. jika ia akan binasa. Sebanyak apa pun harta yang kita punya, jika masih berani membangkang dalam ajaran Rasulullah saw. maka api neraka menanti kita di akhirat nanti.

Hikmah yang bisa kita ambil dari surah tersebut bahwasanya harta, tahta, dan keturunan tidaklah penting di hadapan Allah Swt. karena yang terpenting adalah iman dan juga takwa. Poin terakhir yang bisa kita ambil ialah jika kita berteman dengan seseorang yang sering berbuat maksiat maka niscaya kita pun akan terkena dampaknya.

Bertemanlah dengan ia yang selalu menjauhi apa yang tidak dituntunkan oleh Nabi Muhammad saw. agar keimanan dan ketakwaan kita semakin bertambah sehingga bisa menolong kita di yaumul akhir. (sls)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-subuh-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-tentang-tadabur-surah-Al-Lahab-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-31 01:28:152025-03-31 01:28:15Tadabur Surah Al-Lahab

Khataman dan Kajian Ramadan 1446 H KBM Pendidikan Bahasa Inggris UAD

27/03/2025/in Terkini /by Ard

Khataman dan Kajian Ramadan 1446 H KBM Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. HMPS EDSA PBI UAD)

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar kegiatan Khataman dan Kajian Ramadan 1446 H pada 15 Maret 2025. Khataman Ramadan sudah menjadi kegiatan tahunan, dan kali ini dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting, dengan pemateri kajian Ustaz Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I.

Acara yang mengusung tema “Cahaya Al-Qur’an: Menguatkan Iman di Bulan Ramadan” itu dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan PBI. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan sambutan dari Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBI dan Ketua Program Studi PBI. Dalam sambutannya, Ketua HMPS PBI UAD menyampaikan harapannya, “Semoga dengan kegiatan ini, kita dapat semakin mencintai Al-Qur’an tidak hanya di bulan Ramadan tetapi juga di bulan ke depannya, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” ujarnya.

Memasuki acara utama, yaitu pemaparan materi kajian dengan pembahasan inti Kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Safi al-Rahman Mubarakfuri. Dalam kitabnya dikisahkan mengenai masa Rasulullah saw. mendapatkan wahyu di bulan Ramadan. Dijelaskan bahwa Rasulullah memiliki kepribadian yang senang menyendiri, yang mana hal ini telah ditakdirkan oleh Allah Swt. untuk mempersiapkan Rasulullah menghadapi tugas yang besar yaitu menyampaikan risalah. Dijelaskan juga bahwa kebanyakan nabi dan rasul mendapatkan wahyu di usia 40 tahun. Hal itu dikarenakan usia 40 adalah usia yang sempurna dan matang untuk menerima wahyu.

Dipaparkan pula terkait keistimewaan bulan Ramadan, di mana diturunkannya Al-Qur’an pada bulan ini. Tak ketinggalan, Ustaz Akhmad Arif Rifan mengingatkan untuk senantiasa membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an karena hal ini akan membawa syafaat di hari akhir kelak. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan khataman dan pembacaan doa khatam Al-Qur’an yang dipimpin oleh mahasiswa internasional, Maulana Hirzin Annabi. Terakhir, acara tersebut ditutup oleh pembawa acara serta dilaksanakan foto bersama. (Jun)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khataman-dan-Kajian-Ramadan-1446-H-KBM-Pendidikan-Bahasa-Inggris-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-HMPS-EDSA-PBI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-27 09:56:312025-03-27 09:56:31Khataman dan Kajian Ramadan 1446 H KBM Pendidikan Bahasa Inggris UAD
Page 21 of 671«‹1920212223›»

TERKINI

  • PKM Internasional UAD Sosialisasikan Hukum Waris Islam dan Proses Mediasi07/06/2025
  • Dosen UAD Jadi Narasumber Program Jogja Sehat07/06/2025
  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025

FEATURE

  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025
  • Pentingnya Visual yang Kuat dalam Media Sosial07/06/2025
  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top