Laeli Tri Agustina, Alumni Terbaik UAD Bimawa Awards 2021

/in /by

Laeli Tri Agustina, S.Pd. Peroleh Nominasi Alumni Terbaik I di UAD Awards 2021

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta setiap tahunnya mengadakan UAD Bimawa Awards dalam rangka memberikan bentuk apresiasi kepada mahasiswa, dosen, pembina/pelatih, organisasi mahasiswa, organisasi otonom, program studi, alumni, maupun jurnalis. Salah satu nominasinya adalah alumni terbaik yang diperoleh Laeli Tri Agustina, S.Pd. dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI).

Perempuan yang akrab disapa Laeli ini sangat aktif dalam berbagai kegiatan di kampus dan organisasi. Dia pernah menjadi Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI), anggota Bidang Kaderisasi Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FAI pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 ia menjadi ketua bidangnya. Selain itu, ia menjabat Kepala Bidang Kerohanian Dewan Pandega Pramuka UAD, anggota keilmuan di Ikatan Santri (Iksada) Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada), serta Ketua Bidang Kaderisasi di Pimpinan Cabang IMM Djazman Alkindi Kota Yogyakarta.

Ketika lulus dari UAD, Laely banyak terlibat aktif di organisasi Muhammadiyah, antara lain Dewan Pimpinan Daerah IMM DIY, Pimpinan Daerah Nasyiatu Aisyiyah Kota Yogyakarta, dan Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Tak hanya di Muhammadiyah, ia juga aktif di Pegiat Pendidikan Indonesia (Pundi) juga Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Yogyakarta. Tak dipungkiri jika Laeli menyandang alumni terbaik di UAD Awards.

“Sebagai pendorong untuk tetap aktif adalah sudah mempunyai konsep apa saja yang akan diraih. Jadi, kita harus bisa menunjukkan bakat ataupun kebolehan agar bisa berkembang dan tetap berprestasi untuk mengharumkan nama keluarga, terutama branding diri. Hal tersebut juga merupakan kebutuhan untuk melanjutkan sekolah ataupun mendaftar pekerjaan, serta menambah pengalaman,” tutur perempuan asal Banjarnegara, Jawa Tengah, pada (15-06-2021).

Laeli tidak menyangka akan memperoleh penghargaan ini. “Saya didaftarkan dari Program Studi PAI untuk masuk ke kategori-kategori yang ada, nah dari prodi mengabari saya untuk mengisi beberapa data. Terkait data diri dan data prestasi kemudian dikirimkan melalui link yang sudah disediakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa). Saya mendapat undangan untuk datang ke UAD Awards tanpa dikasih tahu akan memperoleh Alumni Terbaik I. Hari itu sangat mengejutkan, saya tidak menyangka sama sekali,” ucapnya ketika diwawancarai.

Selain aktif organisasi, prestasi Laeli lainnya yakni sering mengikuti lomba baik tingkat universitas, nasional, dan internasional. Jenis lombanya antara lain kepenulisan esai, makalah, karya ilmiah kuantitatif, serta jurnal. Ia aktif dalam keterlibatan alumni pada kegiatan program studi, fakultas, maupun universitas.

Ia berharap setelah penghargaan yang diperoleh ini, bisa menjadikannya menjadi lebih baik, meningkatkan keaktifan, prestasi yang sesuai dengan bidang studi, tetap berkontribusi di Muhammadiyah, program studi yang sampai sekarang masih berkomunikasi dengan baik, dan mengharumkan UAD.

“Saya akan mengajak teman-teman untuk selalu melakukan apa yang mereka tekuni, terutama adik tingkat. Alhamdulillah saya tergabung di alumni keluarga FAI. Dari sini mudah-mudahan kontribusi saya akan terus berlanjut,” tutup Laeli yang saat ini mengajar di Mu’alimat Muhammadiyah Yogyakarta. (Lrs)

Journal Camp untuk Dosen Berjabatan Akademik Lektor

/in /by

Journal Camp bagi dosen berjabatan akademik Lektor yang diselenggarakan BSDM UAD

Tiga sampai empat tahun ke depan dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) didorong untuk berjabatan akademik lektor kepala. Setelahnya, tinggal memproses menuju guru besar. Hal ini disampaikan Triantoro Safaria, Ph.D. Kepala Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD pada acara Journal Camp yang diselenggarakan untuk dosen berjabatan lektor, Selasa‒Rabu, 22‒23 Juni 2021 secara daring.

“Target tersebut sebagai komitmen dalam percepatan guru besar bagi dosen UAD. Kami berharap, Bapak Ibu dosen dapat mendukung program tersebut meski disibukkan dengan berbagai kegiatan catur dharma. Selain itu harus menjadikan jabatan fungsional sebagai prioritas,” kata Triantoro.

Triantoro menambahkan, jabatan fungsional menjadi prioritas utama dan setiap dosen harus memiliki target ini. Kemudian dosen juga harus produktif dalam hal publikasi.

Di sisi lain Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia menjelaskan, pada situasi saat ini bidang pengembangan sumber daya manusia terus menjalankan berbagai agenda. Agenda tersebut terutama dalam percepatan jabatan akademik dosen.

“UAD sangat serius dalam hal percepatan jabatan akademik dosen. Oleh karenanya, kami berharap Bapak Ibu dapat terlibat aktif pada program-program yang diselenggarakan BSDM UAD, terutama untuk Journal Camp,” katanya.

Selain itu, Norma Sari mengajak dosen UAD untuk lebih produktif dalam menulis. Baik dalam bentuk buku maupun artikel yang terpublikasi di jurnal. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kualitas diri dosen UAD. (ard)

Komitmen BSDM UAD Percepat Kenaikan Jabatan Akademik Dosen

/in /by

Acara Journal Camp yang diselenggarakan BSDM UAD

Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memiliki komitmen tinggi dalam hal percepatan kenaikan jabatan fungsional dosen tenaga pengajar. Komitmen tersebut diwujudkan dalam kegiatan Journal Camp, Sabtu (19-06-2021) di Auditorium Kampus I UAD secara daring dan luring.

Triantoro Safaria, Ph.D. Kepala BSDM mengatakan, salah satu tugas dan tanggung jawab dosen adalah riset dan publikasi. “Kami memiliki harapan dengan adanya kegiatan Journal Camp ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi Bapak Ibu dosen perihal jurnal.”

Sementara Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia UAD, Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. menjelaskan, kegiatan Journal Camp mengikuti protokol kesehatan yang ketat, mengingat kasus positif Covid-19 di Yogyakarta meningkat tajam.

Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum., Wakli Rektor Bidang Sumber Daya Manusia UAD saat memberi sambutan acara Journal Camp UAD

“Kegiatan ini menerapkan prokes yang ketat. Kami ingin Bapak Ibu semua tetap dalam keadaan sehat meskipun disibukkan dengan berbagai kegiatan,” terangnya.

Selain itu, Norma Sari menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan komitmen UAD untuk meningkatkan jumlah guru besar dan lektor kepala di setiap tahunnya. “Jabatan akademik adalah kewajiban untuk mendukung UAD. Acara Journal Camp hanya pemantik, yang terpenting adalah proses kenaikan jabatan akademik sampai ke lektor kepala dan guru besar.”

Ia menambahkan, BSDM secara regular akan terus mengevaluasi dan melakukan perbaikan dalam upaya peningkatan guru besar dan lektor kepala. Saat ini BSDM UAD terus melakukan pendampingan kepada dosen untuk percepatan jabatan akademik. (ard)

Pelatihan Self-Management bagi Siswa SMK Muhammadiyah Pakem

/in /by

Pelatihan Self-Management yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah Pakem

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Pakem akhir-akhir ini mencoba melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sistem blended learning, tetapi melalui protokol kesehatan yang ketat. Untuk mendukung itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah Pakem mengadakan pelatihan self-management (manajemen diri), Rabu (16-06-2021).

Pelatihan diikuti oleh 26 siswa dari empat jurusan yang berbeda. Sigit Rohmadiantoro, M.Pd. selaku kepala sekolah pada saat membuka pelatihan mengatakan bahwa manajemen diri itu sangat penting untuk mencapai kesuksesan.

Selanjutnya, materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Sutarman, M.Hum. dan Sutipyo Ru’iya, M.Si. Keduanya merupakan dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD. Para pemateri menekankan bahwa semua orang, khususnya siswa, harus dapat melakukan manajemen diri dengan baik agar cita-citanya dapat tercapai. Manajemen waktu merupakan keharusan bagi semua manusia, karena Allah telah berfirman bahwa manusia akan rugi jika tidak dapat mempergunakan waktu dengan baik.

Lebih lanjut dijelaskan, dalam rangka melakukan manajemen diri, maka seseorang harus memulai dari menetapkan tujuan atau cita-cita. Setelah itu melakukan muhasabah diri untuk mengetahui kelebihan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses) diri, selanjutnya melakukan analisis peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam rangka menggapai cita-cita. Berawal dari muhasabah inilah seseorang mulai menyusun rencana diri dalam kehidupannya.

Acara diakhiri dengan latihan melakukan evaluasi diri dan melakukan analisis terhadap hasil evaluasi dirinya. Kemudian para peserta juga diajak untuk menyusun rencana diri dalam menggapai cita-cita mereka. (S/DF).

Royan Agil Nugroho Jadi Aktivis Terbaik UAD

/in /by

Royan Agil Nugroho ikuti berbagai organisasi hingga jadi aktivis terbaik

Organisasi menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa dalam mengembangkan soft skills. Jiwa kepemimpinan, problem solving, manajemen diri, manajemen waktu, kerja sama, hingga mengasah komunikasi dalam menjalin relasi, menjadi hal yang diperoleh lewat organisasi.

Royan Agil Nugroho, mahasiswa Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (Fast) membuktikan bahwa dengan organisasi dapat melatih soft skills serta mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. Mahasiswa asal Pekalongan, Jawa Tengah, ini berhasil meraih juara I kategori Aktivis Terbaik di ajang UAD Award 2021 yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) pada Sabtu, 12 Juni 2021.

Selama masa perkuliahan, Agil begitu ia akrab disapa, tergabung di berbagai organisasi kampus dan luar kampus. Kepala Bidang (Kabid) Hikmah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fast periode 2020/2021, Kepala Divisi Literatur dan Pengembangan (Litbang) HMPS Matematika UAD (HIMATIKA) periode 2020/2021, Wakil Ketua Mahasiswa Pekalongan Raya Yogyakarta (Mahakarya), Ketua Umum Komunitas Sahabat Sehidup Sesurga (3S), Anggota Liga Club, demisioner pengurus pusat Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia (Ikahimatika) periode 2018/2020, menjadi rentetan organisasi yang diikutinya.

“Saya mulai ikut berbagai organisasi sejak SMP. Bahkan di SMA saya mengikuti 2‒3 organisasi dengan posisi jabatan penting. Dengan organisasi kita dapat memanfaatkan waktu serta dapat memberikan manfaat bagi sesama,” terang Agil.

Ia mengimbuhkan, waktu 24 jam dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dengan memperbanyak aktivitas positif, salah satunya dengan berorganisasi. “Dari organisasi saya mendapatkan banyak pengalaman. Salah satunya pengalaman acara Campus Fair 2019 yang memberikan kesan mendalam. Di organisasi diajarkan bagaimana mencari solusi dari berbagai masalah, cerdas lapangan, dan tentunya memberikan kebermanfaatan.”

Capaian prestasi secara akademik, pengabdian masyarakat, kontribusi pada prodi, dan melakukan berbagai inovasi dalam program kerja menjadi bukti kerja samanya selama menjadi aktivis di UAD. (Chk)

Ngobrass bersama Fakultas Psikologi UAD

/in /by

Peserta Ngobras Fakultas Psikologi UAD Yogyakarta

“Mungkin bagi teman-teman yang sedang menyelesaikan skripsi, mendengar kata ini sangat menjenuhkan dan menjadikan tertekan. Ditanya pun menjadi sangat sensitif, apalagi terkait dengan metode penelitian, eksperimen kuantitatif ataupun kualitatif, sehingga pada sesi ini kita akan ngobrol santai terkait dengan salah satu metode penelitian atau apa pun itu tergantung teman-teman memberikan nama,” tutur Irwan Rosyadi, S.Psi. selaku moderator pada acara Ngobrass.

Ngobrass adalah kepanjangan dari Ngobrol Santai Seputar Skripsi, sebuah acara yang digagas oleh Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Tema “Penggunaan Reference Manager (Mendeley)” dipilih kali ini dan dilaksanakan pada 12 Juni 2021 via Zoom Meeting dan YouTube Fakultas Psikologi UAD.

Ngobrass dilaksanakan untuk pertama kalinya dan direncanakan akan berlanjut. Tidak seperti pelatihan pada umumnya, Ngobrass tidak ada sesi tanya jawab, tetapi seperti diskusi saling bertanya dan menjawab secara langsung. Intinya adalah belajar santai seputar skripsi untuk para pejuang skripsi.

Edisi pertama, Lukman Tifa Perwira, S.Psi., Psikolog. yang merupakan dosen UAD menjadi pembicara. Ia mengatakan meskipun sudah ada pembimbing skripsi, mahasiswa tetap memerlukan adanya fasilitas lain untuk sharing tentang kendala dan tantangan yang sering dihadapi dalam penulisan skripsi.

Ia menambahkan, “Sesuai tema Ngobrass kali ini, kita akan ngobrol tentang penulisan atau penggunaan reference manajer dan disinggung juga tentang tata tulis khususnya berkaitan dengan referensi. Sebab, hal tersebut cukup merepotkan bagi para pembimbing. Selama ini, pembimbing dikelompokkan sesuai bidang dan minat yang sama, sehingga diharapkan berfokus pada kontennya, seberapa aktif penelitian ini akan digunakan sebagai referensi dan lainnya.” (Lrs).

Apa Itu Fisika Islam dan Ayat-Ayat Fisika?

/in /by

Telah berlangsung Ayat-Ayat Fisika yang diadakan oleh Himafi UAD

Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Ayat-Ayat Fisika dengan tema “Fisika dalam Islam untuk Membangun Peradaban Sains yang Berakhlak dan Berilmu”. Mendatangkan Ustaz Nopriadi Hermani, S.T., M.Sc., Ph.D. sebagai pemateri, acara tersebut dimoderatori oleh Muhammad Maulidan yang merupakan mahasiswa Program Studi Fisika angkatan 2019.

“Fisika ialah salah satu disiplin ilmu dasar yang sangat penting untuk mengetahui alam semesta. Ilmu tersebut bisa dilihat baik secara langsung atau dengan alat bantu. Ahli fisika bisa bicara dengan alam, mengetahui alam bekerja, dan berdialog dengan alam menggunakan ilmu yang dimilikinya. Oleh karena itu, manusia tahu keinginan alam,” kata alumnus Tokyo Institute of Technology, Jepang, itu melalui kanal YouTube Himafi UAD pada 13-06-2021.

Nopriadi yang juga dosen Teknik Nuklir di Universitas Gadjah Mada itu menyampaikan, “Fisika ada dua yaitu fisika Islam dan sekuler atau netral. Fisika sekuler yang dibangun hanya dari kepentingan materi dan menjawab keingintahuan. Sedangkan fisika Islam adalah fisika yang dibangun dari motivasi dan ibadah. Mempelajari fisika Islam berarti berusaha memberikan kemakmuran di bumi, mendekatkan manusia pada penciptanya, keadilan, melepaskan dari penindasan, dan penjajahan. Saat mempelajari fisika perlu waspada, karena akan menjadi fisika sekuler kalau tidak didorong dengan motivasi keimanan.”

Ayat-ayat Allah ada dua yakni ayat Qauliah dan Kauniah. Ayat Kauniah bisa dilihat dari fenomena alam. Betapa alam itu berpola dan pasti mempunyai super creator di dalamnya. Melalui fenomena yang diamati maka ditemukanlah teori fisika. Hal tersebut berarti bahwa ayat-ayat fisika berasal dari fenomena alam yang diamati oleh manusia.

Melihat ayat Kauniah mampu menguatkan iman orang Islam kepada Allah. Sebagai khilafah Allah, tentunya harus menunaikan tugas yakni memahami ayat Qauliah. Karena ayat tersebut adalah petunjuk hidup yang memberi motivasi bagi muslim untuk dapat ayat-ayat fisika supaya dapat melihat fenomena alam.

Penulis buku The MODEL for Smart Parents itu berpesan, “Manusia adalah umat terbaik yang didesain oleh Allah Swt. Umat muslim merupakan mercusuar peradaban, maka mereka harus berkontribusi untuk peradaban. Jadilah manusia yang bertakwa dan jangan terjebak pada cocokologi.” (Dew)

UAD Serahkan SK Kenaikan Pangkat 101 Tendik

/in /by

Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Tendik UAD oleh Kepala Biro SDM Triantoro Safaria, Ph.D.

Sejumlah 101 tenaga kependidikan (tendik) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima kenaikan pangkat. Penyerahan surat keputusan (SK) kenaikan pangkat tersebut berlangsung di Auditorium Kampus I, Jalan Kapas 9, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (17-06-2021).

Wakil Rektor Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD, Drs. Parjiman, M.Ag. pada pengarahannya mengatakan agar tendik lebih aktif dalam bermuhammadiyah. “Spirit Al-Islam dan Kemuhammadiyahan harus terus dijaga. Kami berharap, kenaikan tersebut menjadi berkah dan memberi manfaat.”

Di sisi lain, Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat 101 tendik di lingkungan UAD. “Kenaikan pangkat merupakan hak tenaga kependidikan. Sudah menjadi kewajiban kami di Biro SDM untuk memperhatikan jenjang karier para tendik di UAD.”

Norma berharap, dengan kenaikan pangkat tersebut bisa meningkatkan kinerja dan menjadi motivasi tendik untuk berprestasi. Kemudian yang tidak kalah penting agar dukungan terhadap catur dharma di UAD semakin meningkat.

“Majunya UAD hingga saat ini adalah kerja keras seluruh elemen. Tenaga kependidikan harus mendukung implementasi catur dharma di UAD. Baik bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, ataupun Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” katanya.

Menurut Norma, setiap capaian di UAD saat ini adalah akumulasi kontribusi dari semua elemen yang ada, termasuk tendik. Oleh karenanya, ke depan ia berharap sinergi antarelemen semakin kuat guna kemajuan UAD. (ard)

Magang dan Studi Independensi Bersertifikat 2021

/in /by

Apt. Hendy Rustiana, S.Far.,M.P.H. saat menyampaiakan tentang program Magang dan Studi Independen 2021

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Sosialisasi Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) 2021 pada Senin ,14 Juni 2021 secara daring via Zoom Meeting dan YouTube Bimawa. Ini merupakan program baru yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) khususnya terkait hak setiap mahasiswa untuk berkegiatan dan belajar selama satu semester di dalam program studi lain atau dua semester di luar perguruan tinggi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

“MSIB adalah salah satu metode pembelajaran dari delapan metode yang dicanangkan dalam Kampus Merdeka. Selain program tersebut, ada pula proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, dan seterusnya. Ini merupakan salah satu program dari delapan aspek MBKM, kebijakan-kebijakan diluncurkan dalam rangka menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi perubahan sosial budaya dunia kerja juga perubahan-perubahan dalam kemajuan teknologi,” tutur Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Wakil Rektor V Bidang Kemahasiswaan dan Alumni saat menyampaikan sambutan.

Pemateri pada acara ini adalah Apt. Hendy Rustiana, S.Far., M.P.H. yang merupakan Kepala Bidang Pusat Pengembangan Karier UAD. Ia menjelaskan cara mendaftar, proses seleksi, manfaat mengikuti kegiatan MSIB, serta hak dan kewajiban mahasiswa yang menjadi peserta.

Program yang diluncurkan Kemendikbud tersebut, pada fase ini yang menjadi fasilitatornya dilakukan langsung oleh Kemendikbud, dan dibimbing oleh mentor yang sudah profesional.

“Mahasiswa harus aktif karena magang ini akan dilakukan selama 18 minggu sehingga ketika lulus akan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Syaratnya mahasiswa sudah berhasil lolos program magang secara tuntas,” kata Hendy saat menyampaikan materinya. (Lrs).

Kembangkan Proses Mordanting dengan Kitosan, UAD Inisiasi Batik Ramah Lingkungan

/in /by

Utik Bidayati, S.E. M.M. Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi Umum UAD (kiri) dengan Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam (Gusti Putri) (kanan) saat pelatihan membatik menggunakan pewarna alami di Joglo Balai Agung Cendana

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengadakan pelatihan batik tulis dan teknologi pewarna alami. Program ini bekerja sama dengan Joglo Balai Agung Cendana guna memulihkan perekonomian warga masyarakat di masa pendemi Covid-19.

Program tersebut diinisiasi oleh Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM. (ketua), Bambang Robi’in, S.T., M.Eng., dan Rachma Tia Evitasari, S.T., M.Eng. sebagai anggota. Zahrul menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan branding produk batik tulis pewarna alami pada Balai Agung Cendana Batik Tulis Yogyakarta.

“Saat ini tim dari UAD mengembangkan proses mordanting menggunakan kitosan. Kitosan berasal dari kulit udang, sehingga ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan kitosan akan meningkatkan warna yang terserap pada kain, sehingga warna yang dihasilkan menjadi lebih gelap. Penggunaan kitosan meningkatkan penyerapan zat warna ke dalam kain sehingga diharapkan proses pewarnaan menjadi lebih cepat dan tidak memerlukan pencelupan berkali-kali,” jelas Zahrul.

Zahrul mengungkapkan, batik yang banyak beredar di masyarakat saat ini adalah batik dengan pewarna sintetis atau naphtol. Limbah air dari penggunaan naphtol dapat mencemari air dan lingkungan. Berbeda dengan batik dengan pewarna alami yang memiliki warna yang unik dan kalem. Selain itu, pewarna alami juga umumnya merupakan zat antioksidan aktif.

“Penyuluhan dan pelatihan bertujuan agar para pengrajin batik paham proses-proses yang terjadi pada pewarnaan kain. Untuk mendapatkan warna pada kain proses yang dilalui tidak hanya mencelupkan kain ke dalam pewarna. Ada proses awal dengan menambahkan bahan mordan yang berfungsi untuk menjembatani kain dengan pewarna alami, umumnya mordan yang digunakan adalah mordan logam seperti tawas, tunjung, dan kapur,” terangnya.

Setelah proses pramordanting, kain baru dicelupkan ke dalam pewarna, proses ini harus dilakukan beberapa kali agar mendapatkan warna yang diinginkan. Proses yang terakhir yaitu fiksasi dengan mordan, untuk mengunci warna pada kain agar tidak mudah luntur.

Pewarna alami sesuai namanya didapatkan dari bahan alam, utamanya dari tumbuh-tumbuhan, baik dari bagian kayu, kulit kayu, akar, daun, maupun bunga. Namun tidak semua pewarna alami dapat digunakan sebagai pewarna kain. Sumber zat warna alami yang bisa digunakan antara lain mahoni, jalawe, teger, jambal, dan tingi yang memberikan warna kecokelatan atau sogan, serta kayu secang yang memberikan warna merah muda.

“Pembuatan kain batik menggunakan pewarna alami ini tidak tanpa kendala. Zat warna alami cenderung memiliki kekuatan ikat ke kain katun yang rendah sehingga proses produksi tidak sepraktis menggunakan zat warna sintetis. Sehingga kami menginisiasi proses mordanting dengan kitosan agar pembuatan batik lebih ramah lingkungan,” tandasnya.

Sementara Wakil Rektor UAD Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum, Utik Bidayati, S.E., M.M., menjelaskan, pada proses pewarnaan alami batik membutuhkan waktu yang sangat lama. Proses lama ini terkadang mengakibatkan pengrajin batik tidak telaten, dan orang yang ingin memesan pun menjadi tidak sabar.

“Setidaknya dibutuhkan waktu dua hingga enam bulan untuk pewarnaan sampai tahap akhir. UAD, melalui tim penelitian yang dipimpin Pak Zahrul harus mengatasi permasalahan ini supaya warna alami itu bisa diproses lebih cepat,” ungkap Utik Bidayati.

Lebih lanjut, saat memberi sambutan pada pembukaan acara “Pelatihan Batik Tulis dan Teknologi Pewarna Alami” di Yogyakarta, Senin (14-06-2021), Utik menjelaskan bahwa selama ini penggunaan pewarna alami yang dilakukan di Joglo Bale Agung Cendana membutuhkan bahan berkilo-kilo.

“Selain itu, harga bahan untuk pewarna alami cukup mahal di kisaran 700 hingga 800 ribu. Hasilnya, pun belum tentu memuaskan karena warnanya yang kurang cerah. Oleh karenanya UAD hadir untuk mengatasi permasalahan ini. Kami berharap kerja sama LPPM UAD dan Joglo Bale Agung Cendana menjadi sinergi yang dapat menghasilkan batik berkualitas dengan warna cerah dan harga yang menguntungkan,” katanya.

Di sisi lain Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam (Gusti Putri), Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY juga mengungkapkan terima kasih kepada UAD yang telah memberikan pelatihan pewarnaan batik alami dan mengenalkan teknologi pengolahannya. “Penggunaan pewarna alami untuk batik gampang-gampang susah, tetapi kalau tekun dan disiplin pasti bisa.” (ard)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI