• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Gaya Hidup Sehat di Era Pandemi

24/12/2020/in Terkini /by Ard

Acara Langkah Pakar UAD dengan tema menerapkan gaya hidup sehat di masa pandemi

“Di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), penting sekali menjaga tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai virus. Gaya hidup sehat saat pandemi sangat penting dilakukan. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental tidak kalah penting untuk dijaga,” tutur Dr. Novi Febrianti, S.Si., M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (12-12-2020).

Kesehatan fisik dan mental menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya tahan tubuh agar selalu sehat dan dapat terhindar dari virus berbahaya. Menjaga pola makan yang sehat dengan rutin mengkonsumsi makanan yang seimbang 4 sehat 5 sempurna, serta pola olahraga yang rutin dapat menjaga diri agar tetap bugar.

“Aktivitas harian yang rutin seperti bangun pagi, olahraga, berkebun, memasak, serta bekerja sesuai dengan porsinya membuat tubuh kita akan menjadi rileks dan nyaman. Hal ini sangat berpengaruh juga pada kesehatan fisik dan mental,” ujar Novi.

Kesehatan mental penting dijaga agar pikiran dan hati senantiasa bahagia, mengatur emosi, menjaga perasaan tetap senang, serta menghindari pikiran buruk dapat meningkatkan kesehatan dan terhindar dari berbagai virus.

“Di masa pandemi dengan menjaga pikiran agar tetap bahagia, dengan memilih informasi yang tepat serta menghindari berita yang justru akan berdampak pada kesehatan. Menjaga emosi, menjaga pola tidur yang baik, dan menggunakan media informasi maupun komunikasi dengan bijak sangat penting dilakukan,” terang Novi saat memaparkan materi.

Covid-19 mengajarkan manusia untuk bersama-sama berjuang dalam melewati masa terberat. “Lakukan kegiatan positif dan membagikannya ke publik agar bersama-sama tetap bersemangat dan berjuang agar pandemi segera mereda. Selain itu bahu-membahu menolong saudara yang terdampak Covid-19,” tandas Novi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Langkah-Pakar-dengan-tema-menerapkan-gaya-hidup-sehat-di-masa-pandemi.jpg 720 1273 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-24 08:00:352020-12-22 09:11:45Gaya Hidup Sehat di Era Pandemi

Konferensi Mahasiswa Jenjang Sarjana Multidisiplin Ilmu

23/12/2020/in Terkini /by Ard

Rabita Madina saat menyampaikan materi dalam acara Undergraduate Conference of Multidisplinary Science

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan Undergraduate Conference of Multidisplinary Science dengan tema “The Role of Young Intellectuals in 5.0 Society Era”. Acara yang berlangsung secara daring di kanal YouTube UAD ini, dibuka langsung oleh Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Gatot Menyinggung, pengetahuan terus berkembang seiring dengan berbagai permasalahan kemasyarakatan yang melahirkan kajian multidisiplin ilmu. Ironisnya, keberadaan mata kuliah dengan ciri keilmuan yang berbeda masih dipandang sebelah mata. Menurutnya, secara simultan ilmu lintas disiplin termasuk dalam kategori ilmu yang paling cocok untuk menghadapi segala kompleksitas permasalahan global saat ini.

“Selain nyaman, studi multidisiplin tersebut mampu menjangkau hampir semua mata pelajaran pengetahuan dan teknologi. Secara spesifik, pendekatan interdisipliner dapat diterapkan sebagai solusi di Indonesia atas tantangan yang kita hadapi seperti perubahan iklim, ketenagakerjaan, ekonomi kreatif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan, media sosial, dan negosiasi antar institusi,” ungkap Gatot.

Ia menerangkan, UAD yang memiliki sekitar 26.000 mahasiswa S1 harus menjadi katalisator untuk kehidupan yang lebih baik, tidak hanya sekarang tapi juga di masa mendatang. Oleh sebab itu, Bimawa adalah salah satu biro di UAD yang dalam bidangnya membersamai kegiatan kemahasiswaan dan pengembangan kapasitas kemahasiswaan, ingin merintis inovasi pendidikan melalui kolaborasi lintas disiplin yang saling melengkapi.

“Bimawa juga mengembangkan ilmu multidisiplin dalam Konferensi Sarjana Multidisiplin Ilmu untuk memberi solusi, serta menyebarluaskan gagasan mahasiswa sarjana untuk masa depan yang lebih baik,” jelasnya, Kamis (10-12-2020).

Gatot menyampaikan terima kasih kepada Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd., Rabita Madina, Khudzaifah Saiful Haq, Fiddinul Hayat, B.Sc., Adi Suharyanto, S.I.P., Rini Nur Utami, S.Pd., dan Rizky Gusti Pratiwi, S.T., selaku pemateri yang berkenan membagikan ilmunya. Ia berharap, semoga acara ini memberikan pencerahan bagi mahasiswa dan masyarakat luas. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rabita-Madina-saat-menyampaikan-materi.jpg 536 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-23 08:00:302020-12-22 09:06:51Konferensi Mahasiswa Jenjang Sarjana Multidisiplin Ilmu

Ahda Gitana Menangkan Dua Gold Medal 2nd World Virtual Choir Festival 2020

22/12/2020/in Terkini /by Ard

PSM Ahda Gitana saat tampil di ajang 2nd World Virtual Choir Festival 2020 dan memperoleh dua medali emas

Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Ahda Gitana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih dua medali emas di ajang internasional 2nd World Virtual Choir Festival 2020. Ajang tersebut diadakan oleh Bandung Choral Society pada tanggal 1‒6 Desember 2020 secara daring.

Mira Annisa Haiva selaku ketua PSM Ahda Gitana menerangkan, ajang internasional ini menjadi yang pertama kalinya diikuti. “Pertama kalinya mengikuti lomba tingkat internasional dan dapat meraih dua medali emas sekaligus sungguh di luar dugaan kami,” ungkap Mira.

Indra K. Wardani selaku coach senantiasa membimbing dan memotivasi agar anak didiknya mampu memberikan persembahan yang baik dan membawa nama UAD di taraf internasional. Dua buah lagu Izar Ederrak dan Rosas Pandan menjadi persembahan yang memukau dan mengantarkan PSM meraih gold medal.

“Lagu Izar Ederrak berkisah tentang sepasang kekasih yang sudah lama tidak berjumpa. Ia berharap kepada bintang agar dapat menyampaikan kerinduannya. Lagu ini dibutuhkan penghayatan yang dalam, sehingga harus dibawakan dengan rasa yang romantis sendu dan penuh rasa,” terang Mira saat menuturkan isi lagu yang PSM nyanyikan.

Ia menambah, pada lagu kedua dinyanyikan dengan penuh riang gembira sesuai dengan isi lagunya tentang seorang gadis pegunungan yang datang untuk berdansa. Lagu ini memiliki ritme dan tempo yang lebih cepat.

Proses latihan dilakukan secara daring dan signal menjadi masalah terbesar. “Latihan secara daring dibutuhkan kesabaran yang tinggi, terlebih sinyal dan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi,” imbuhnya. Selain itu, pelafalan di setiap liriknya dengan bahasa asing membuat sedikit kerepotan. Namun, sejauh ini dapat diatasi dengan giat berlatih.

“Semoga UKM PSM Ahda Gitana terus berkarya lebih baik lagi dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Serta terus berprestasi mengharumkan nama UAD baik di kancah nasional maupun internasional,” tandas Mira di akhir sesi wawancara. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/PSM-Ahda-Gitana-saat-tampil-di-ajang-2nd-World-Virtual-Choir-Festival-2020-dan-memperoleh-dua-medali-emas.jpg 685 1242 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-22 08:38:072020-12-22 08:38:07Ahda Gitana Menangkan Dua Gold Medal 2nd World Virtual Choir Festival 2020

OJS dan Mendeley Tools Mudahkan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

21/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Purwati Sisca Diana selaku ketua panitia Kuliah Umum saat memberikan sambutan

Pada Jumat (4-12-2020), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Literasi OJS dan Mendeley Tools”. Acara yang dipandu Hasrul Rahman, M.Pd. tersebut mengundang Yosi Wulandari, M.Pd. selaku dosen PBSI sebagai pembicara.

Dr. Purwati Sisca Diana sebagai ketua panitia mengucapkan, kuliah umum ini khusus untuk mahasiswa PBSI semester 7, karena untuk memberikan pengantar bagi mahasiswa dalam menyusun skripsi.

“Jadi dalam menyusun skripsi mahasiswa tidak mengarang indah, tidak membuat skripsi dengan berdasarkan fantasi dan khayalan. Namun, mahasiswa menyusun skripsi berdasarkan observasi dan fakta,” kata Sisca.

Menurutnya, OJS dan Mendeley Tools bisa membantu mahasiswa saat observasi untuk menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya. Ia melanjutkan, kadang kalau menyusun dengan cara manual, saat menulis daftar pustaka kemungkinan ada yang terlewatkan. Sementara kalau menggunakan OJS dan Mendeley Tools, mahasiswa hanya tinggal klik dan daftar pustaka yang akan digunakan nantinya otomatis terdaftar.

“Lebih jelasnya tentang literasi OJS dan Mendeley Tools ini, nanti akan disampaikan oleh Bu Yosi. Mohon mahasiswa agar bisa memperhatikan dengan sebaik mungkin, agar penyusunan skripsi nanti tidak kebingungan tentang cara mengutip, menuliskan daftar pustaka, dan sebagainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Roni Sulistyono, M.Pd. selaku Kepada Program Studi PBSI menambahkan, sebaiknya mahasiswa mengikuti acara ini dari awal sampai akhir. Sebab, acara ini benar-benar bermanfaat bagi mahasiswa PBSI semester 7, khususnya untuk penulisan skripsi dan artikel ilmiah. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Purwati-Sisca-Diana-selaku-ketua-panitia-Kuliah-Umum-saat-memberikan-sambutan..jpg 595 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-21 10:51:422021-01-06 11:21:21OJS dan Mendeley Tools Mudahkan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

Milad ke-60 UAD, Tingkatkan Prestasi dan Inovasi

19/12/2020/in Terkini /by Ard

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. saat menyampaikan pidato laporan tahunan rektor tahun 2020

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sidang terbuka senat dengan agenda Upacara Milad ke-60. Pada acara yang diselenggarakan Sabtu (19-12-2020) di Amphitarium Kampus Utama, Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. menyampaikan pidato laporan rektor sebagai bentuk pertanggungjawaban rektor tahun 2020.

Pidato laporan rektor tahun ini diselenggarakan secara daring dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19. Pada acara tersebut turut hadir secara daring Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Dalam pidatonya Muchlas menjelaskan tentang kinerja yang telah dicapai seluruh warga UAD yang mencakup tanggap darurat Covid-19, catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM), serta kesejahteraan dan unit usaha. Selama pandemi Covid-19, UAD membentuk Satgas Covid-19 UAD dan tim UAD Peduli. Selain itu, berbagai macam inovasi diciptakan oleh dosen UAD.

“Dosen UAD melakukan berbagai inovasi di masa pandemi, seperti pembuatan Pistol Covid, Laboratorium Jarak Jauh (R-PhyLab), Immunostimulan berbasis herbal, hand sanitizer, produk buku pembelajaran masa pandemi Covid-19, pembelajaran berbasis Radio Komunitas di daerah 3T, dan portal otomatis (Respokes V1),” jelasnya.

Selain itu, selama masa pandemi mahasiswa UAD tetap menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun ini, UAD juga dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sebagai ‘Kampus Sehat’ atau Health Promoting University (HPU).

Di sisi lain, Haedar Nashir mengatakan, milad harus direfleksikan atau dijadikan spirit atas perjalanan panjang UAD dari yang semula berbentuk Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sampai sekarang yang telah menjadi universitas. “UAD sebagai PTM yang menggunakan nama pendiri Muhammadiyah harus meneladani ide-ide besar Ahmad Dahlan,” ungkapnya.

Sementara Nizam dalam pidato ilmiahnya mengungkapkan, 60 tahun merupakan usia yang matang bagi lembaga pendidikan tinggi. “Banyak karya yang sudah dihasilkan UAD, salah satunya lulusan dengan kompetensi dan akhlak mulia yang telah hadir di tengah masyarakat dengan membawa perubahan. Tentu ini adalah hal yang patut disyukuri dan dibanggakan.”

Kemudian, banyak karya penelitian dan pengabdian yang telah dihasilkan UAD. Menurutnya, prestasi tersebut harus ditingkatkan dan dikembangkan karena tantangan ke depan semakin kompetitif. Untuk bisa bertahan dan dapat bersaing, tentu akarnya ada di sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Sementara SDM unggul hanya bisa diwujudkan dengan kerja keras dan keseriusan.

“Kami berharap, UAD menghasilkan lulusan unggul yang memiliki kompetensi yang dinamis. Satu-satunya cara lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman adalah dengan memberi ruang luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya, itulah semangat dari kampus merdeka, merdeka belajar,” tandas Nizam. (Ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rektor-UAD-Dr.-Muchlas-M.T.-saat-menyampaikan-pidato-laporan-tahunan-rektor-tahun-2020.jpg 640 960 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-19 15:50:512020-12-22 12:31:57Milad ke-60 UAD, Tingkatkan Prestasi dan Inovasi

Devi Raih Juara Harapan I Lomba Bernyanyi Dangdut di Peksiminas 2020

18/12/2020/in Terkini /by Ard

Devi saat tampil di ajang Peksiminas 2020

Devi Ayu Rahmawati, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara harapan I di ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) pada tangkai lomba menyanyi dangdut putri. Peksiminas merupakan perlombaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Devi, begitu ia akrab disapa, melakukan latihan vokal dengan dibimbing langsung oleh R.M. Rama Widya Kartika Yudha, S.Pd., M.Hum. Selama dua minggu lebih, Devi melakukan latihan hingga maksimal. Proses perlombaan ini dilakukan secara daring dengan mengirimkan video saat bernyanyi kepada panitia.

Lomba yang berlangsung dari tanggal 9‒15 November diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. “Kendala saya saat persiapan hampir tidak ada, karena semua yang dibutuhkan untuk lomba sudah tersedia semua. Hanya saja saat terlalu sering latihan, suara saya sedikit terganggu,” ungkapnya.

Devi membawakan dua buah lagu yang berkisah tentang seorang perempuan yang sangat mencintai laki-laki tetapi sikapnya sangat dingin dan cuek. Laki-laki tersebut tidak pernah mau membuka pintu hatinya. Akhirnya, perempuan tersebut bertaruh janji kepada Allah. Jika ia dihadapkan dua pilihan antara dicabut rasa cintanya atau dicabut nyawanya, perempuan tersebut lebih memilih dicabut nyawanya. Ia memohon kepada Allah agar laki-laki tersebut digetarkan hatinya dan mencintainya serta disatukan di keabadian kelak.

Kemampuan menyanyi dangdut Devi sudah tidak diragukan lagi. Selain menjuarai berbagai lomba menyanyi sejak kecil, ia pernah mewakili Yogyakarta pada ajang Liga Dangdut Indonesia (Lida) tahun 2018, saat masih SMA. Hal ini membuat kepiawaiannya dalam bernyanyi dangdut sangat memesona. Mulai dari cengkok hingga vokal sudah terbentuk.

“Semoga saya bisa lebih baik lagi dalam bernyanyi dangdut. Terlebih saya ingin sekali memperkenalkan dangdut klasik kepada kalangan para remaja,” harapan Devi di akhir sesi wawancara. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Devi-saat-tampil-di-ajang-Peksiminas-2020.jpg 960 2080 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-18 07:53:512020-12-18 07:53:51Devi Raih Juara Harapan I Lomba Bernyanyi Dangdut di Peksiminas 2020

Mitigasi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Neurousains Pendidikan Islam

16/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Suyadi, M.Pd.I. selaku Kaprodi Magister PAI UAD saat menjadi pembicara di Langkah Pakar

Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) sudah berlangsung lama dan belum menemukan titik akhir. Berbagai persoalan baru kini bermunculan, salah satunya fenomena agama yang sedang banyak diperbincangkan.

“Akhir-akhir ini bermunculan klaster baru dari fenomena agama. Beberapa ulama mengadakan suatu acara yang mendatangkan kerumunan masa. Lantas, inilah yang perlu disadari bahwa sebagai pemuka agama hendaknya ikut serta mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid-19. Bukan berarti tidak salat berjamaah di masjid itu dosa besar ataupun menutup masjid itu akan masuk neraka. Melainkan, pemuka agama pun harus paham akan neurosains Islam,” tutur Dr. Suyadi, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister S2 Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (5-12-2020).

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 telah mengeluarkan Fiqih Kebencanaan Mitigasi. Fiqih tersebut digunakan sebagai landasan normatif yang dimiliki Muhammadiyah dalam melakukan pencegahan serta langkah yang tepat dalam menghadapi Covid-19 dalam berbagai bidang.

“Konsep neurosains perlu ditanamkan sehingga mampu memperbaiki sikap antisains di kalangan agamawan. Bukan berarti hanya dengan berdoa kita akan terhindar dari Covid-19, tetapi langkah yang harus kita ambil untuk memutus rantai penyebaran dengan melakukan kegiatan di rumah saja. Begitu pula dengan beribadah,” ungkap Suyadi.

Fiqih kebencanaan terdapat tiga hal penting yaitu bidang medis, tuntunan ibadah dari rumah, serta senantiasa sabar dalam menghadapi bencana. “Saat ini Muhammadiyah berperan aktif dalam melaksanakan fiqih kebencanan dalam bidang medis. Sebanyak 84 RS Muhammadiyah menjadi tempat siaga Covid-19. Di bidang ibadah praktis, Muhammadiyah telah membuat tuntunan ibadah dalam masa darurat. Muhammadiyah menganjurkan untuk tidak melakukan salat Jumat berjamaah diganti salat Zuhur dikarenakan konteks gawat darurat yang jika dilakukan malah akan berbahaya,” tandasnya di akhir sesi materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suyadi-M.Pd_.I.-selaku-Kaprodi-Magister-PAI-UAD-saat-menjadi-pembicara-di-Langkah-Pakar.jpg 720 1264 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-16 12:36:292020-12-16 12:36:29Mitigasi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Neurousains Pendidikan Islam

Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Antikorupsi

14/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Sumaryati, M.Hum., saat memapakarkan materi di Seminar Nasional Daring yang diselenggarkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM)

Korupsi bisa berdampak pada persoalan kemanusiaan. Masyarakat menganggap kalau tindakan korupsi adalah tindakan biasa, sepele, dan lumrah terjadi. Sebab, saking maraknya pejabat negara yang melakukan hal itu. untungnya, ada juga sebagian masyarakat yang kritis terhadap tindakan korupsi.

Oleh sebab itu, untuk memperbaiki perilaku korupsi harus dimulai sejak dini seperti memberi pendidikan moral yang bagus, edukasi antikorupsi, dan kampanye-kampanye antikorupsi. Semua orang boleh melakukan edukasi dan kampanye antikorupsi, terlebih lagi mahasiswa.

“Peran mahasiswa dalam memberikan pendidikan antikorupsi sudah tertera pada UU No.19 tahun 2019 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi. Artinya, pendidikan antikorupsi merupakan amanah dari pemerintah untuk dilaksanakan. Pelaksanaannya pun harus merata dalam semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi,” jelas  Dr. Sumaryati, M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Sumaryati meneruskan, pendidikan antikorupsi harus dilakukan secara sadar dan sistematis dengan memberi pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan keterampilan untuk mencegah korupsi dan perilaku koruptif. Pendidikan tersebut bisa mengubah budaya yang berkelanjutan, meskipun secara kenyataannya kebudayaan itu susah untuk diubah, butuh waktu yang sangat lama.

“Edukasi harus berkelanjutan, sehingga nanti bisa menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat. Tentu, pendidikan antikorupsi harus mengajarkan tentang keterampilan, nilai-nilai, dan sistem pendidikan yang menyeluruh. Harapannya, integritas dalam forum bisa terjamin,” katanya di seminar nasional daring yang diselenggarakan UAD bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Rabu (2-12-2020).

Menurut Sumaryati, integritas adalah kesesuaian antara perilaku dengan rasa atau hati. Ia menganalogikan, orang yang berintegritas tinggi akan berhenti saat lampu merah meskipun di jalan tidak ada polisi, jalanan sepi, dan tidak ada kendaraan lalu lalang. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Sumaryati-M.Hum_.-saat-memapakarkan-materi-di-Seminar-Nasional-Daring-yang-diselenggarkan-oleh-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bekerja-sama-dengan-Pusat-Kajian-Antikorupsi-Universitas-Gajah-Mada-Pukat-UGM-2.jpg 576 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-14 08:06:422020-12-14 08:06:42Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Antikorupsi

Kembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

13/12/2020/in Terkini /by Ard

Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, saat memaparkan materi dalam Seminar Nasional Daring.

Menurut Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, semangat Islam terkait integritas sudah dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an, Hadis, dan sunnah. Sedangkan integritas yang dimiliki Rasulullah sendiri adalah integritas sidiq, amanah, dan fathonah yang tentu saja bisa menjauhkan diri dari perilaku batil.

Korupsi juga tergolong perbuatan batil. Spirit larangan untuk tidak berperilaku korupsi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 188, yang melarang manusia untuk memakan harta dengan cara batil. Surat tersebut mengungkapkan kalau tradisi korupsi bukanlah tradisi yang baru, tetapi sudah ada sejak zaman dulu.

“Semenjak ada manusia, perilaku korupsi sudah ada. Pada awal zaman Islam, Rasulullah dan sahabatnya mewanti-wanti umatnya untuk tidak memakan harta dengan cara-cara yang batil,” kata Parjiman dalam seminar nasional daring yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Watak manusia cenderung ada keinginan menumpuk harta. Ia mengutip sebuah Hadis, “Seandainya engkau diberi satu bukit gunung emas sebesar Gunung Uhud, pasti kamu akan meminta dua, dan ketika dikasih dua maka engkau akan meminta empat dan seterusnya.”

Lebih lanjut, kalau kembali pada dasar manusia yang diciptakan dari unsur rohaniah dan unsur jasmaniah, maka perilaku korup cenderung ada pada perilaku manusia.

“Oleh sebab itu, kami sebenarnya mempunyai misi berat yaitu mengembangkan nilai-nilai ruhaniah dalam diri mahasiswa,” ungkapnya, Rabu (2-12-2020). (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drs.-Parjiman-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-Al-Islam-dan-Kemuhammadiyahan-saat-memaparkan-materi-dalam-Seminar-Nasional-Daring.-2.jpg 565 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-13 06:00:422020-12-12 14:04:55Kembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

12/12/2020/in Feature, Terkini /by Ard

Dr. Oce Madril, S.H. M,A., Dev., saat memaparkan materi

Kita berbicara korupsi mungkin sudah biasa karena banyak disiarkan di televisi, koran, dan media sosial. Namun, pasti ada hal yang menarik di balik kasus korupsi karena ada banyak aktor yang selalu mengagetkan jagat dunia. Baru kemarin publik kembali dikagetkan terhadap seorang menteri yang melakukan tindak korupsi, boleh dibilang kasus tersebut merupakan kasus serius.

“Sebab aktornya adalah kelas kakap. Oleh sebab itu publik selalu bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Namun kalau aktornya masih kelas teri biasanya publik tidak terlalu tertarik. Mungkin ada aktor yang lebih besar dari kelas kakap, yaitu aktor kelas paus meskipun sekarang kita belum melihat secara langsung aktor kelas paus sebesar apa,” jelas Dr. Oce Madril, S.H., M,A., Dev., selaku kepala Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Oce melanjutkan, pada zaman reformasi atau di awal tahun 2000-an, saat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menangani dengan serius tindakan korupsi, banyak pejabat tinggi yang diketahui melakukan tindak korupsi. Satu per satu pejabat mulai ditangkap oleh KPK karena terdakwa benar-benar melakukan tindakan korupsi.

“Pertanyaan sederhananya adalah mengapa tindakan korupsi harus diberantas? Boleh jadi semua orang menjawab karena tindakan korupsi adalah tindakan kejahatan. Namun, ada substansi yang menarik dalam pertanyaan tersebut,” kata Oce di acara seminar nasional daring yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pukat UGM.

Oce mencontohkan kasus E-KTP yang beberapa waktu lalu sempat banyak diperbincangkan oleh publik. Katanya, E-KTP merupakan kartu identitas warga negara Indonesia yang sah. Bagi orang-orang KTP adalah hal yang penting dan serius untuk dikaji. Namun, menurut Oce, negara malah membuat E-KTP dengan bercanda karena selalu menyepelekan. Apalagi ada penyimpangan terhadap pengelolaan E-KTP.

“Ibu-ibu, bapak-bapak, dan mahasiswa pasti tahu kasus korupsi E-KTP yang memporak-porandakan gagasan besar di balik E-KTP yang kita semua miliki. Kalau kita lihat, gagasan dari penyebutan E-KTP atau KTP elektronik adalah id card yang berisi data-data sentral dan bisa digunakan untuk pelayanan publik di negara ini. Sebab E-KTP terkoneksi dengan BPJS, sedangkan BPJS berhubungan dengan pelayanan kesehatan,” ujarnya, Rabu (2-12-2020).

Gagasan pemerintah dalam berbicara sebuah sistem identitas yang terintegrasi, gagal total. Penyebab kegagalan gagasan tersebut karena ada mega korupsi proyek E-KTP. Jadi, proyek yang awalnya sangat bermanfaat bagi warga negara, malah menjadi proyek yang dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu dan menghambur-hamburkan uang negara.

“Dana yang terhambur itu bisa dialokasikan untuk pelayanan dasar warga negara seperti layanan pendidikan, kesehatan, dan pangan. Mega korupsi proyek E-KTP adalah tindakan pencurian besar-besaran dengan total korupsi sekian triliun banyaknya.” (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Oce-Madril-S.H.-MA.-Dev.-saat-memaparkan-materi.-2.jpg 554 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-12 09:16:532020-12-12 09:16:53Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus
Page 415 of 699«‹413414415416417›»

TERKINI

  • Workshop Disability Awareness UAD Tekankan Pentingnya Pendidikan Inklusif dan Perubahan Paradigma13/08/2025
  • Meneguhkan Arah Gerak Persyarikatan, Sekolah Ideologi Muhammadiyah PWM DIY Resmi Dimulai13/08/2025
  • Buat Inovasi Olahan Jantung Pisang, Tim Desang UAD Berhasil Lolos Pendanaan P2MW 202512/08/2025
  • Isah Fitriani: Perjuangan di Balik Gelar Wisudawan Berprestasi12/08/2025
  • Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi UAD dengan Segudang Prestasi12/08/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD dari Perwakilan Kontingen DIY Raih Dua Kategori Juara pada Ajang Tapak Suci World Championship 2nd di Malang13/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Dua Penghargaan pada Kompetisi Publikasi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional11/08/2025
  • Mahasiswa UAD dari Perwakilan Kontingen DIY Raih Juara I pada Ajang Tapak Suci World Championship 2nd di Malang11/08/2025
  • PSM Ahda Gitana Harumkan Nama UAD di BICF 202511/08/2025
  • Tim Wontutry Raih Juara I International Market Week09/08/2025

FEATURE

  • Organisasi sebagai Rumah Bertumbuh12/08/2025
  • Tujuh Pintu yang Mengundang Setan ke Hati02/08/2025
  • Burnout di Balik Jas Putih: Siapa yang Peduli?28/07/2025
  • Tantangan Hafiz dalam Meraih Medali Kyorugi Senior Putra U-5426/07/2025
  • Cerita Mahasiswa Hukum UAD Raih Medali Perak Kyorugi Senior Putri U-5323/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top